MHCU
DEFINISI
• World Health Organization (WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.
Keberhasilan kinerja fungsi mental sepanjang siklus hidup, menghasilkan• Kegiatan Produktif • Dapat menjalin hubungan yang baik• Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mampu mengatasi stres • Mempunyai dasar yang kuat dalam berfikir, komunikasi, belajar, pertumbuhan
emosi, ketahanan, hubungan yang sehat, dan harga diri
Sedangkan mental yang sakit adalah kondisi kesehatan yang melibatkan perubahan berpikir, mood, perilaku yang terkait dengan tekanan dan / gangguan fungsi
•Hal – hal yang penting yang diperiksa dalam MHCU
Anamnesis
Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam mengerjakan tugas, selesai tepat waktu? Konsentrasi yang buruk adalah ciri dari ADHD, tetapi juga dapat menjadi gejala depresi dan kecemasan dan tidak boleh diabaikan.
Keseimbangan : Bagaimana anda menjaga keseimbangan dalam bekerja, menjaga hubungan dengan keluarga, dan beristirahat?
• Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup stabil, atau anda mengalami perubahan suasana hati yang signifikan? Apakah anda menangis lebih dari biasanya? Merasa terus menerus tertekan selama dua minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk bunuh diri dapat menunjukkan depresi.
• Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup stabil, atau anda mengalami perubahan suasana hati yang signifikan? Apakah anda menangis lebih dari biasanya? Merasa terus menerus tertekan selama dua minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk bunuh diri dapat menunjukkan depresi.
Energi :• Apakah anda merasa bahwa anda memiliki energi untuk melakukan hal-hal
yang anda butuhkan dan ingin lakukan? Kelelahan dapat menjadi tanda depresi, kecemasan dan penyakit mental lainnya, tetapi juga dapat merupakan gejala dari penyakit lainnya. Penting untuk anamnesis terarah dalam hal ini.
Tidur : Kurang tidur sering dapat menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu anda secara emosional. Ketika sedang stres atau berurusan dengan
penyakit mental yang lebih serius, banyak orang menemukan bahwa mereka tidak bisa tertidur secepat dulu. Khawatir yang berlebihan atau perasaan tidak mampu
"mematikan" pikiran mereka bisa membuat mendapatkan tidur sulit dan beberapa orang menemukan diri mereka sering terbangun sepanjang malam.
Ketegangan, kecemasan :•Ketika anda menemukan bahwa diri anda dalam beberapa hari ini tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan, maka bisa menunjukkan bahwa stres anda mendekati tingkat berbahaya.
Keselarasan pada diri sendiri : bagaimana anda mengenal diri sendiri, apa emosi yang dirasakan pada diri anda? Apakah anda sering menghindar dari diri anda dengan menyibukkan diri dan jarang mempunyai waktu untuk diri anda sendiri?
Kebiasaan makan :• Jika nafsu makan berubah, menjadi sulit makan, atau makan dalam
jumlah yang lebih besar dari biasanya, itu bisa menjadi tanda sebagai respon terhadap stres.
Selama wawancara, dokter memperhatikan bagaimana pasien melihat, bagaimana pasien bergerak, apa jenis suasana hati pasien, dan bagaimana pasien berperilaku. Pasien akan diminta untuk berbicara tentang gejala-gejala dan keluhan secara detail.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan fisik pemeriksaan tanda vital, status generalis, dan status neurologis, untuk membedakan kelainan organik atau non organik.
Pemeriksaan penunjang lab hematologi dan pemeriksaan urin, jika melibatkan SSP MRI, CT scan, atau EEG.
Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid, kadar elektrolit, dan screening test penggunaan obat – obatan atau alkohol
Kuesioner (Tes Tertulis atau Lisan)
Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30 pertanyaan yang dapat dijawab dengan cepat, sering dalam format "ya" atau "tidak“.
Banyak kuesioner kesehatan mental yang tersedia untuk melihat:
Sebagai contoh untuk depresi Skala Hamilton Rating, Beck Depression Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.
The Mini Mental State Examination untuk memeriksa fungsi kognitif.
Sebera
pa
baik
da
pat
melaksa
naka
n kegiata
n r
uti
n, se
perti
maka
n,
ber
pakaia
n,
bela
nja.
Sebua
h
pe
nilaia
n kese
hata
n
me
ntal
da
pat
me
mba
nt
u
me
ndiag
nosa:
Penyakit
pa
da siste
m saraf, se
perti
pe
nyakit
Alz
hei
mer,
pe
nyakit
Hunti
ngt
on,
pe
nyakit P
arki
ns
on,
da
n e
pile
psi.
Masalah lain, seperti penyakit tiroid dan tumor otak.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Gambaran keseluruhan tentang pasien yg didapat dari hasil observasi pemeriksa dan kesan yang dimunculkan oleh
pasien saat wawancara.
GAMBARAN STATUS MENTAL
Deskripsi umum
Mood dan afek
Pembicaraan
Persepsi
Pikiran
Sensorium dan kognisi
Pengendalian impuls
1. Deskripsi Umum
2. Mood & Afek
Mood : sebagai suasana perasaan yg bersifat pervasif dan
bertahan lama, yg mewarnai persepsi sesorang terhadap
kehidupannya.
Afek : respon emosional saat
sekarang, yang dapat dinilai melalui ekspresi wajah, pembicaraan,
sikap, gerak gerik tubuh pasien( bahasa tubuh).
Keserasian afek: pemeriksa mempertimbangkan
keserasian respon pasien terhadap topik yg sedang
didiskusikan dlm wawancara. Contoh:
pasien mengekspresikan kemarahan/ ketakutan
ketika menceritakan waham kejar ( afek yang
serasi)
3. PemnbicaraanDeskripsikan pembicaraan pasien apakah ia berbicara spontan /
tidak, gambarkan kuantitas, kecepatan produksi & kualitas bicara.
Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak bicara, mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan/ berespon normal terhadap isyarat yg disampaikan pemeriksa.
Pembicaraan dapat cepat / lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, monoton, berbisik, dll.
4. Persepsi
• Gangguan persepsi seperti halusinasi dan ilusi dapat dihayati pasien terhadap diri dan lingkungannya.
• Isi halusinasi/ ilusi perlu digambarkan• Dapat dijumpai halusinasi yang tidak bermakna
yaitu: halusinasi hipnogogik yg muncul pada saat mulai tidur/ halusinasi hipnopompik yg muncul pada saat bangun tidur.
5. Pikiran
5.pikiran
Isi pikir: gangguan isi pikir termasuk delusi, preokupasi( melibatkan penyakit paisen), obsesi,kompulsi, fobia, rencana, kehendak, ide rekuren tentang bunuh diri &
pembunuhan,dorongan anti sosial.
6. Sensorium dan Kognisi
Kesadaran : gangguan kesadaran biasanya menunjukkan adanya gangguan otak organik• Tingkat kesadaran: berkabut,
somnolent, stupor,koma, letargi, alertness dan fugue state.
Orientasi & memori: penilaian orientasi terhadap waktu , tempat, orang.• Penilaian fungsi daya ingat dibagi
menjadi: daya ingat jangka segera, jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang.
Kosentrasi & perhatian dapat terganggu karena berbagai alesan. Gangguan fungsi kognitif,anxietas, depresi, dan stimulus internal seperti: halusinasi auditorik dapat menyebabkan gangguan konsentrasi.• Perhatian : dinilai dengan
kalkulasi/ dapat pula ditanyakan nama benda yg dimulai dengan huruf tertentu.
Kemampuan membaca & menulis: pasien diminta untuk menulis kalimat, dan melaksanakan perintah yg telah dibaca contoh( pejamkan mata anda). Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana & lengkap( terdapat subjek dan predikat).
Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru gambar jam dan pentagonal yg berhimpitan pada satu sudut.
Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan persaam apael & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.
Kemampuan informasi & intelegensi: intelegnsi pasien berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg dimilikinya, seperti nama presiden saat ini.• Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk penilaian ini.
Bakat kreatif
Kemampuan menolong diri sendiri
7. Pengendalian impuls
Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual, agresif,
dan impuls lainnya.
Penilaian terhadap pengendalian impuls dilakukan pula untuk menilai
apakah pasien berpotensi membahayakan diri dan orang lain.
8. Daya nilai & Tilikan
Daya nilai: selama wawancara pskiatri berlangsung, pemeriksa pelru memperhatikan kemampuan daya nilai
sosial pasien. Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yg dilakukannya & pemahaman ini
mempengaruhi dirinya.
Tilikan: menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yg dideritanya.• Derajat tilikan terdiri atas: Penyangkaln penuh
terhadap penyakit, Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus menyangkalnya pada wkatu yg bersamaan.
3. Sadar akan penyakitnya tetapi
menyalahkan ( orang lain, faktor
luar/ faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi
tidak mengetahui
penyebabnya.
5. Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya
sakit dan tahu bahwa penyebabnya adalah perasaan irasional/
gangguan-gangguan yg dialami, tetapi tidak
memakai engetahuan tersebut untuk pengalaman
dimasa datang
6. Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional
terhadap motif dan perasaan-perasaan pada diri pasien & orang-orang penting dalam kehidupan pasien, yg dapat membwa perubahan mendasar pd
perilaku pasien.
9. Taraf dapat dipercaya
Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan pemeriksa terhadap kemampuan
pasien untuk dapat dipercaya & bagaiman ia menyampaikan peristiwa
& situasi yg terjadi secara akurat.
Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari yang dikatakan
pasien.