MATERI METEOROLOGI & KLIMATOLOGI
(OSN ILMU KEBUMIAN)
Disampaikan Pada :Paparan Materi “ OSN Ilmu Kebumian”
(SMUN 54 RAWA BUNGA - JAKARTA)
Jakarta, 22 MEI 2014
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Oleh : HARY TIRTO DJATMIKO, ST
PENDAHULUAN1
BENCANA
3
4
BMKG
KLIMATOLOGI• Peredaran Matahari• Pemanasan Global & Perubahan Iklim (Climate Change)• Klasifikasi Iklim
OUTLINE
2 METEOROLOGI• Struktur Atmosfer• Komposisi dan Sirkulasi Udara• Gerak Atmosfer• Skala Meteorologi• Alat-alat Observasi• Parameter Meteorologi• Fenomena Meteorologi• Peta Cuaca
BMKG
PENDAHULUAN1
3
PENDAHULUANFenomena cuaca saat ini sangat mempengaruhi aktifitas kehidupan masyarakat. Dewasa ini fenomena cuaca yang terjadi sering menimbulkan bencana seperti angin kencang, puting beliung, hujan lebat, gelombang tinggi dan lain sebagainya.
BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pemberian informasi kepada masyarakat.
Pada dasarnya para ahli cuaca seperti di BMKG sendiri mengalami kesulitan menggunakan padanan bahasa yang yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum, karena dalam menggunakan bahasa cuaca untuk publik juga harus tidak menyimpang dari pengertian ilmiahnya.
BMKG
Pengertian Umum
• Atmosfer: campuran gas yang menyelimuti bumi• Meteorologi : gejala alam yang berkaitan dengan
cuaca.• Unsur cuaca dan iklim: radiasi matahari,
temperatur udara, tekanan udara, arah dan kecepatan angin, kelembapan udara, curah hujan, penguapan, dll.
• Faktor pengendali cuaca dan iklim: matahari, distribusi daratan dan perairan, elevasi, jenis massa udara, sistim tekanan udara, dan arus laut.
BMKG
CUACA, IKLIM DAN MUSIM
Cuaca merupakan keadaan / fenomena fisik dari atmosferdi suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Berskala jangka pendek.
Iklim merupakan aspek dari cuaca di suatu tempat dan
pada waktu tertentu dalam jangka panjang
Musim / Monsoon merupakan suatu pola sirkulasi angin
yang berhembus secara periodik pada suatu periode
(minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya
akan berlawanan. Oleh masyarakat awam sering
dikaitan dengan iklim dan curah hujan
BMKG
DAFTAR ISTILAH METEOROLOGI UNTUK PELAYANAN PUBLIK
1. ANOMALI
Penyimpangan dari nilai rata-rata selama 30 tahun.
Pada dasarnya istilah anomali sudah cukup dipahami oleh masyarakat namun yang perlu ditekankan disini adalah acuan yang digunakan untuk menentukan penyimpangan yang terjadi. Sebagai contoh, suhu udara maksimum bulan Januari di Jakarta tahun 2007 sebesar 37°C, jika dibandingkan dengan rata-rata bulan Januari 31 ° C dapat dikatakan suhu udara tersebut menyimpang 6 derajat. Penyimpangan ini belum dapat dikatakan perubahan iklim karena pada tahun 2008 kondisinya sudah kembali normal dalam rentang waktu 1 tahun.
BMKG
Mekanisme Kerja Meteorologi
Model Prediction
International Data Exchange
Upper AirObservation
RadarObservation
Ocean Observation
Space BasedObservation
Surface Observation
Observations End User Products
Warnings
Advisories
TC Forecast
Weather Forecast
One Week Forecast
Aeronautical Met. Information
Marine Met. Information
Analysis, Forecast, Application
Issuance of Products at Met. Sta and HQ
Collection and Dissemination of Meteorological Data
Computer Systemfor Meteorological Services
BMKG
TAMAN ALAT-ALAT METEOROLOGIBMKG
APLIKASI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI
BMKG
BMKG
METEOROLOGI2
11
STRUKTUR ATMOSFER
Troposfer : Pada lapisan inilah segala aktifitas cuaca dapat terbentuk seperti awan, angin, hujan. Ketebalan lalapisan ini sekitar 20 km. Pada lapisan ini suhu menurun terhadap ketinggian hingga puncaknya bersuhu antara – 40 C s/d – 80 C atau rata –rata – 50 C
Stratosfer : Pada laisan ini suhu naik terhadap ketinggian. hingga mendekati – 0 C pada ketinggian sekitar 60 km
Mesosfer : Lapisan dengan ketinggian antara 60 –85 km. Lapisan ini ditandai dengan penurunan suhu rata-rata 0,4 C per 100 m
Thermosfer : Lapisan dengan ketinggian antara 85 km- 200 atau 300 km dan ditandai dengan kenaikan temperatur dari sekitar –100 C sampai terus hingga ribuan derajat.
BMKG
BMKG
Lap
isan
Atm
osfe
r b
um
iBMKG
DISTRIBUSI RADIASI MATAHARI DI PERMUKAAN BUMIBMKG
FAKTOR PEMICU DINAMIKA ATMOSFER BUMIBMKG
Sir
ku
lasi atm
osfe
r I
BMKG
Sir
ku
lasi atm
osfe
r II
BMKG
SIRKULASI WALKERBMKG
2. Variasi Musiman
3. Variasi Lintang1. Variasi Harian
PENYEBAB CUACA SECARA UMUM
4. Interaksi Laut - Atmosfer
BMKG
Variasi Harian / SuhuBMKG
Variasi Topografi dan Interaksi Laut - Atmosfer
1. Luas dan dalamnya perairan meminimalisasi perubahan temperatur, sebaliknya semakin besar daratan perubahan temperatur yang akan terjadi semakin besar.
2. Tanah lembab, seperti rawa-rawa, meminimalisai perubahan temperatur mendekati perubahan pada perairan.
3. Wilayah dengan banyak tanaman akan terpelihara perubahan temperaturnya dari perubahan secara mendadak, hal ini karena perpindahan panas dari tanah tanah ke atmosfer terhambat oleh tanaman tersebut.
4. Perubahan temperatur terbesar terjadi di atas wilayah tanah gersang, lading tandus pegunungan, daerah berpassir.
5. Perubahan temperatur secara mendadak dapat terjadi di sepanjang danau dan garis pantai.
6. Kebanyakan kepulauan perubahan temperaturnya agak konstan.
Variasi Musiman
Variasi Lintang
BMKG
GLOBAL : GEJALA EL-NINO & LA-NINA
REGIONAL : PENGARUH ANGIN MONSOON ASIA (MUSIM HUJAN) DAN MONSOON AUSTRALIA (MUSIM KEMARAU) CONTOH : SEBAGIAN BESAR DAERAH INDONESIA
PENGARUH EQUATORIAL CONTOH : DAERAH INDONESIA SEPANJANG KATULISTIWA
GANGGUAN TROPIS : BADAI TROPIS, VORTEX DAN SIRKULASI EDY
LOKAL : PENGARUH ANGIN DARAT & LAUT, CONTOH : DAERAH SEKITAR LAUT BANDA
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CUACA / IKLIM DI INDONESIA
( SKALA METEOROLOGI )BMKG
PENGARUH REGIONAL : PENGARUH ANGIN MONSOON
MUSIM HUJAN
MUSIM KEMARAU
BMKG
PENGARUH LOKAL :PENGARUH BENTUK TOPOGRAPI & KEPULAUAN
BMKG
An
gin
dara
t &
lau
t
Orographilift
Inser gambar 1
Skala Meteorologi
BMKG
• Skala Planetary/GlobalBerkatan erat dengan kondisi atmosfer global, contoh: MJO
• Skala SynoptikSkala yang bersesuaian dengan kondisi atmosfer dari
sebagian Wilayah benua, contoh: Ekstratropikal SiklonDengan luasan dimensi sepanjang 1,000-2,500 km (620-1,550
mil)
• Skala MesoFenomena meso-alpha : Dengan luasan dimensi sepanjang 200
– 2000kmFenomena meso-beta : Dengan luasan dimensi sepanjang 20 –
200 km
• Skala MikroSkala meteorology yang terkecil dengan luasan < 2 km, contoh: tornado dan waterspot
Skala Meteorologi BMKG
Insert gambar 2
Modifikasi Skala Meteorologi BMKG
DEFINISI BATASAN PREDIKSI
1. NOWCASTING : 0 -2 hours
2. VERY SHORT FORECASTING : Up to 12 hours
3. SHORT RANGE : Beyond 12 up to 72 hours
4. MEDIUM : Beyond 72 up to 240 hours
5. Extended-range : Beyond 10 days .
6. Long-range forecasting : From 30 days up to two years
- Monthly outlook.
- Three month or 90 day outlook.
- Seasonal outlook.
7. Climate forecasting: Beyond two years
- Climate variability prediction.
- Climate prediction.
BMKG
C U A C A
I K L I M
Periode Prakiraan Menurut WMO
1. Nowcasting : Prakiraan sesaat yang berlaku sampai 2 jam
2. Very short-range : prakiraan sangat pendek, yang berlaku sampai 12 kedepan
3. Short-range weather : prakiraan jangka pendek yang berlaku samapi 72 jam kedepan
4. Medium-range weather : prakiraan jangka menengah yang berlaku sampai 240 jam kedepan
5. Extended-range weather : prakiraan dasarian yang berlaku dari 10 – 30 hari kedepan, dikategorikan prakiraan musim/klimat
6. Long-range : prakiraan dari 30 hari dan dapat diteruskan hingga 2 tahun kedepan, kategori musim/klimat;
Monthly outlook: Three-month or 90-day outlook: Seasonal outlook:
7. Climate forecasting : kategori iklim berlaku hingga dua tahun kedepan
Climate variability prediction Climate prediction
BMKG
BEBERAPA FASILITAS OBSERVASI BMKG BMKG
merupakan alat observasi parameter cuaca secara
otomatis, meliputi :• Angin (Arah dan Kecepatan)• Suhu Udara• Kelembapan Udara• Curah Hujan (Rain Gauge)• Tekanan Udara• Radiasi Matahari
AWS (AUTOMATIC WEATHER STATION)
merupakan alat observasi curah hujan secara otomatisARG (AUTOMATIC DIGITAL RAIN GAUGE)
BEBERAPA FASILITAS OBSERVASI BMKG BMKG
RADAR CUACAmerupakan alat observasi sebaran awan
dan potensi hujan dalam skala lokal
(Radius 150 km)
merupakan alat observasi sebaran awan dan potensi hujan dalam skala Global
SATELIT CUACA
TEMPERATUR/ SUHU UDARA
Merupakan ukuran dari panas yang dikandung oleh suatu zat / benda
Dinyatakan dalam derajad Celsius atau Fahrenheit.Temperatur Standard pada permukaan laut 59 °F / 15 °C
Termometer yang sering digunakan dalam pengamatan cuaca meliputi :
Termometer Bola Kering Termometer Bola Basah Termometer Maksimum dan Minimum
UNSUR – UNSUR CUACABMKG
TEKANAN UDARA
Adalah representasi dari berat atmosfer yang dipengaruhi oleh proses - proses penumpukan massa udara dan pengurangan massa udara.
Berubah terhadap ketinggianDiukur dengan barometer, dengan mempergunakan acuan tekanan udara pada permukaan laut setara – 30 inc mercury dan 1013.25 mb.
BMKG
BB
BB
E 3.237
*5.7
10*11.6
))(**10*7947.0( 31 BBBKPEE
BK
BK
E 3.237
*5.7
2 10*11.6
%100*2
1
E
ERH
KELEMBAPAN UDARA
Banyaknya uap air yang terkandung di udara Dinyatakan dalam %
Massa uap air yang ada di atmosferKelembapan Relatif (RH) = X 100 % Massa uap air jenuh
Adanya proses pemanasan dan pendinginan di atmosfer, menyebabkan uap air selalu berubah-ubah baik jumlah dan bentuknya (gas, cair, padat).
Kelembapan udara sangat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperatur semakin besar daya tampung udara terhadap uap air, yang akhirnya pada suhu dan tekanan tertentu akan tercapai kondisi jenuh.
ANGIN merupakan pergerakan udara yang dipicu oleh adanya perbedaan tekanan udara sebagai akibat dari perbedaan temperatur di
permukaan bumi, dinyatakan dalam arah dan kecepatan. Arah angin dinyatakan dalam derajat sedangkan kecepatan dinyatakan dalam satuan Internasional dan sering menggunakan table / skala yang lebih dikenal dengan sebutan “Beaufort Scale / Skala Beaufort” dengan satuan “knots”. (1 knots = 0.5 m/s atau 1.8 – 1.9 km/jam)
Pembentukan AnginDalam Skala Synoptic
BMKG
MENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGINBMKG
SKALA BEAUFORT
BMKG
PENENTUAN ARAH ANGIN
360°/0°U
45°TL
90° T
135°TG
180°
225°
270°
315°BL
B
BD
S
22,5°
67,5°
112,
5°
157,5°202,5°
247,5°
292,
5°
337,5°
BMKG
PROSES TERBENTUKNYA AWAN & HUJAN
BMKG
1. AWAN BENTUK CUMULUS (CUMULIFORM CLOUD) : AWAN DALAM PEMBENTUKAN BERKEMBANG KEATAS, KARENA ARUS KONVEKSI, UMUMNYA TERPISAH ANTARAYANG SATU DENGAN YANG LAIN.
2. AWAN BENTUK STRATUS ( STRATIFORM) : AWAN DALAM PEMBENTUKANNYA BERKEMBANG MERATA YANG BERUPA LEMBARAN ATAU LAPISAN YANG MENUTUP SEBAGIAN BESAR DARI LANGIT
BMKG
DAERAH AWAN
KUTUB SEDANG TROPIS
RENDAHDari
Permukaan buni –
2 km
Dari Permukaan buni – 2 km
Dari Permukaan
buni – 2 km
MENENGAH 3 – 8 KM 2 – 7 KM 2 – 8 KM
TINGGI 5 – 8 KM 5 – 13 KM 6 – 18 KM
BMKG
Cirrocumulus
Kemungkinan berisi bintik air superdingin menghasilkan turbulensi dan icing lemah.
Cirrus
Tidak ada icing yang siknifikan; ada turbulensi lemah dalam cirrus yang tebal
Cirrostratus
Icing lemah jika ada ; tidak ada turbulensi; menghalangi jarak pandang (visibility)
Kelompok Awan TinggiBMKG
Kelompok Awan Menengah
Altocumulus
Terdapat icing lemah; turbulensi lemah
Altostratus
Terdapat icing dengan intensitas sedang; tidak ada turbulensi atau lemah; menghalangi sinar matahari.
Nimbostratus
Turbulensi sangnat lemah; dapat menyebabkan adanya masalah icing yang serius apabila suhunya mendekati atau dibawah titik beku (freezing).
BMKG
Kelompok Awan Rendah
Stratus
Lemah atau tidak ada turbulensi; bahaya icing jika suhu mendekati atau dibawah freezing; apabila bergabung dengan fog atau terjadi endapan ( hujan/salju) dapat menyebabkan penurunan. visibility yang siknifikan.
Stratocumulus
Terjadi turbulensi lemah; dimunkinkan ada icing di suhu freezing; tinggi awan dan visibility lebih baik daripada awan stratus
BMKG
Kelompok Awan Rendah yang Menjulang
Cumulus
Ketidak stabilan udara dilapisan bagian bawah akan menghasilkan turbulensi, tetapi tidak terjadi icing yang siknifikan.
Terjadi turbulensi kuat dan disertai hujan lebat ( rain showers) ; terjadi icing lemah diatas lapisan freezing.
Towering Cumulus
Seluruh udaranya tidak stabil, terjadi turbulensi sangat hebat; kemungkinan terjadii icing yang kuat.
Cumulonimbus
BMKG
KARENA PEMANSAN/KONVEKTIF KARENA PERTEMUAN MASSA UDARA/FRONT
KARENA OROGRAFI KARENA TURBULEN /GOLAKAN
BMKG
FENOMENA CUACA
A.HIDRO METEOR
B.CURAHAN
C.LITOMETEOR
D.FOTOMETEOR
E.ELEKTROMETEOR
BMKG
A. HIDROMETEOR
KABUT MIST
EMBUN
BMKG
SATUAN HUJAN : milimeter adalah tinggi air (mm) yang mewakili luasan 1 m2
Diameter Curah Hujan = 0,5 mm atau kurangHujan Es mempunyai diameter 5 mmVirga partikel yang tidak sampai ke tanah / permukaan bumiLamanya hujan ditentukan oleh jenis awannya, hujan lebat biasanya dari jenis awan rendahSedangkan hujan ringan dan lama biasanya dari jenis awan menengah
KEADAAN HUJAN INTENSITAS HUJAN (mm)
1 JAM 24 JAM
HUJAN SANGAT RINGAN < 1 < 5
HUJAN RINGAN 1 - 5 5 – 20
HUJAN NORMAL/SEDANG 5 – 10 20 – 50
HUJAN LEBAT 10 – 20 50 – 100
HUJAN SANGAT LEBAT > 20 > 100
B. CURAHAN / CURAH HUJAN
ADALAH AIR ATAU ES YANG JATUH DARI AWAN KE PERMUKAAN BUMI
BMKG
Hu
jan
es (
Hail)
“Heavy Rain” (Hujan lebat)
“Hail” (Hujan Es)
BMKG
C. LITHOMETEOR
BADAI DEBU
UDARA KABUR AKIBAT ASAP
BMKG
D. FOTOMETEORBMKG
E. ELEKTROMETEOR
BMKG
FrontBMKG
JetstreamBMKG
Squall Gusty
Squall, Gust dan Puting Beliung (Tornado) umumnya dihasilkan dari akhir tahap matang awan Cumulu Nimbus dimana sebagian besar gerakan udara dalam awan adalah ke bawah setelah menyentuh / memukul permukaan bumi mengalir mendatar.
Putting Beliung (Tornado)
BMKG
SISTEMEnergi Kinetik (Kilo Watt / Jam)
GustDust DevilTornadoThunderstormBom Atom (Nagasaki)HurricaneBom Hidrogen
10o
10104
106
107
1010
1010
Perbandingan Energi Kinetik dari Energi Guntur
BMKG
Tingkatan Tahap Pertumbuhan / Hidup Badai Guntur
Pada dasarnya semua Badai Guntur (Thunderstorm) terdiri dari beberapa sel dan ukuran pertumbuhan awannya dapat mencapai panjang 90 km, lebar 30 km dan tebal 5 – 8 km
BMKG
DAFT
AR IS
TILA
H M
ETEO
ROLO
GI U
NTU
K PE
LAYA
NAN
PU
BLIK
PUTTING BELIUNG (TORNADO)
Puting beliung di Indonesia adalah tornado skala F0 – F1 pada skala Fujita, yang memiliki daya rusak rendah dibanding di wilayah lintang tinggi dimana memiliki daya rusak terparah hingga skala F5. Puting beliung di pulau Jawa umumnya terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan, dengan waktu kejadian antara siang hingga malam hari. Kondisi ini dikarenakan sinar matahari sebagai bahan bakar utamanya, secara maksimal diperoleh pada periode (frekuensi bulanan yang berkaitan dengan musim) dan waktu (frekuensi harian) tersebut.
BMKG
Pu
ttin
g B
eliu
ng
(To
rnad
o)
SKALA BEAUFORT
BMKG
KEC ANGIN PUTTING BELIUNG YG PERNAH TERJADI DI INDONESIA
SKALA BEAUFORT
BMKG
KEC ANGIN PUTTING BELIUNG YG PERNAH TERJADI DI INDONESIA
Perbedaan Badai Tropis dan Gusty / Squall (Putting Beliung)
KrtietriaBadai Tropis
Gusty / Squall / Putting Beliung
Daearah tumbuhnyaSelalu dilaut, diatas lintang 10 derjat LU/LS
Sering didarat
Periode Ulang
Selatan Ekuator Indonesia Desember – April, Utara Ekuator Indonesia Mei – Nopember
Tidak tentu
Arah Gerakan Menjauhi lintang IndonesiaTergantung arah gerakan awan CB
Waktu terjadinya Tidak tentuLebih sering terjadi pada siang atau sore hari
Kecepatan AnginMinimum 35 knots (63 km/jam), bisa lebih dari 90 knots
30 – 40 knots, durasi sangat singkat
Lamanya 1 – 3 hari Maksimum 5 menit
Sifat Kerusakan yang hebatHanya atap rumah dan tiang atau pohon yang tinggi , rimbun dan rapuh tumbang
Luas daerah yang rusak 1000 km 5 – 10 km
BMKG
SIKLON TROPIS
PUTTING BELIUNG/TORNADOBMKG
Product Guide Extreme Weather Heavy Rain Strong Winds Large Waves Tropical Cyclone >50mm in 24 hours ≥25knots ≥2.5m exists or expected to form
Low, Moderate or High chance of this rainfall amount actually happening
(Not associated with TC)
Low, Moderate or High chance of 10-min average winds at 10m above surface of this speed actually happening
(Not associated with TC)
Low, Moderate or High chance of swell waves or combined wind and swell waves heights reaching this height. The most sig. period will also be specified
(Not associated with TC)
If a TC exists or is expected to form, an area will be specified containing a message to refer to the latest bulletin/ outlook or advisory
(Direct PI forecasters to information provided by the relevant TCWC)
BMKG
Siklon Tropis
Badai tropis (tropical cyclone):Pusaran angin kencang dengan diameter s/d 200 Km dan kecepatan >200 Km/jam serta Lintasan sejauh > 1000 Km
Daerah tumbuh:Di daerah di atas 9°-10o LU dan bergerak ke daerah Sub Tropis (> 23,5 LU) dan di daerah di atas 9 °-10o LS bergerak ke Sub Tropis (>23,5 LS)
BMKG
Lintasan dan Intensitas Siklon Tropis BMKG
Nomenclature
Kategori angin kencang, BUKAN BADAI
Cat No.
Mean Wind
Strongest gust (km/hr)
RA 1
1 63-90 Less than 125 Moderate Tropical Storm
2 90-120 125-170 Severe Tropical Storm
3 120-160 170-225 Tropical cyclone
4 160-200 225-280 Intense Tropical Cyclone
5 More than 200
More than 280 Very Intense Tropical Cyclone
Severity Classification BMKG
BMKG
KLIMATOLOGI3
74
MUSIM (SEASON)BMKG
PENGARUH GLOBAL : GEJALA EL-NINO & LA-NINA
Kondisi Anomali Suhu Muka Laut (o C) 3 2 - 3 1 - 2 0 - 1.0 -1 - -2 -2 - - 3 ≤ - 3
El Nino kuat Sedang lemah normal - - -
La Nina - - - normal lemah sedang Kuat
NILAI SOI (P TAHITI-P DARWIN) FENOMENA YANG AKAN TERJADI
Di bawah - 10 selama 6 bulan El Nino kuat
- 5 s/d - 10 selama 6 bulan El Nino lemah-sedang
- 5 s/d + 5 selama 6 bulan Normal
+ 5 s/d + 10 selama 6 bulan La Nina lemah-sedang
Di atas + 10 selama 6 bulan La Nina kuat
BMKG
El N
ino &
La N
ina
Kondisi
Anomali Suhu Muka Laut (o C)
3 2 - 3 1 - 2 0 - 1.0 -1 - -2
-2 - - 3
≤ - 3
El Nino
kuat Sedang
lemah normal
- - -
La Nina
- - - normal
lemah sedang
Kuat
NILAI SOI (P TAHITI-P DARWIN) FENOMENA YANG AKAN TERJADI
Di bawah - 10 selama 6 bulan El Nino kuat
- 5 s/d - 10 selama 6 bulan El Nino lemah-sedang
- 5 s/d + 5 selama 6 bulan Normal
+ 5 s/d + 10 selama 6 bulan La Nina lemah-sedang
Di atas + 10 selama 6 bulan La Nina kuat
BMKG
POLA UMUM TYPE HUJAN DI INDONESIABMKG
0
150
300
450
600
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEPT OCT NOV DEC
0
150
300
450
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
0
150
300
450
600
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
PROSES PEMANASAN GLOBAL
Sebagian radiasi dipancarkan ke atmosfer dalam gelombang “InfraRed (IR)”
(Karakter CO2 ≈ karakter kaca/Rumah kaca)
Sebagian radiasi matahari diserap oleh permukaan bumi dan memanaskanya.
Melewati atmosfer Bumi
Kembal
i ke
perm
ukaan
ATMOSFER
(EARTH)
Radiasi “IR” akan diserap oleh GRK di Atmosfer. Sebagian akan dipancarkan ke luar angkasa (a) dan sisanya akan direfleksikan kembali ke atmosfer (b) yang menyebabkan Pemanasan bumi /Global Warming
Diemisikan
ke luar
angkasa
1
30% CO2 diserap oleh air
CO2
BUMI2
Laut
Lapisan Troposfer
MATAHARI
79
BMKG
80
Energi cahaya tampak matahari melewati kaca dan memanasi permukaan
Energi panas inframerah dari permukaan sebagian dipantulkan
melewati kaca (2a), dan sebagian lagi terperangkap dalam rumah kaca/
greenhouse (2b)
Efek Rumah Kaca (“The Greenhouse Effect”)
1
2
1
2
2a
2b
Perilaku gas CO2 ∾ Karakteristik Kaca
BMKG
Greenhouse effectBMKG
CLIMATE CHANGE
Perubahan pola cuaca rata-rata dalam rentang waktu puluhan tahun.
Perubahan iklim tidak bisa hanya dilihat melalui suatu kejadian ekstrim dalam satu hari saja karena perubahan dalam periode harian belum tentu cenderung meningkat bahkan bisa terjadi secara fluktuatif. Perubahan iklim menurut hemat penulis mempunyai rentang waktu puluhan tahun sebagai contoh adanya pergeseran pola musim hujan atau kemarau. Untuk dapat menunjukkan adanya perubahan bermakna tersebut maka diperlukan jangka waktu yang panjang minimal 30 tahun. Dengan demikian, apabila suatu wilayah tidak terjadi hujan 1 atau dua hari dalam musim penghujan, tidak dapat dikatakan perubahan iklim melainkan hanya menginformasikan perubahan cuaca bukan perubahan musim atau iklim.
BMKG
BMKG
BENCANA4
83
MANAJEMEN RESIKO BENCANA (DISASTER RISK MANAGEMENT)
EMERGENCY– Mitigates/pencegahan
Pencegahan kemungkinan kejadian bencana dan/ atau pengurangan kemungkinan resiko yang diakibatkan – Prepares/persiapan
pengaturan, perencanaan, edukasi, pelatihan dan informasi yang harus disiapkan kepada masyarakat untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana– Responds/respon
Pelaksanaan pengaturan dan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga usaha dalam menghadapi bencana dapat berjalan dengan efektif, dengan harapan dapat meminimalisir perbaikan akibat kejadian bencana– Recovers/perbaikan
kegitan membantu komunitas masyarakat yang terkena bencana dalam memperbaiki infrastruktur fisik, pemulihan emosional, sosial, ekonomi dan kesejahteraan
TINGKAT MANAJEMEN BENCANA
• Tingkat Nasionalterdiri dari rencana yang berisikan pengaturan, tanggung jawab dan prosedur secara detail, yang ditujukan untuk berbagai lembaga dan kelompok masyrakat yang terkait dengan kegiatan persiapan dan respon kondisi bencana tertentu
• Tingkat Provinsibertugas membantu pembentukan dan pelaksanaan terhadap perencanaan kondisi darurat yang efektif di tingkat provinsi
• Tingkat Daerah /Lokallevel ini merupakan level terdekat dengan kelompok masyarakat yang terkena bencana, karena memiliki pengentahuan yang lebih baik terhadap bentuk demografis dan lingkungan di wilayahnya.
JENIS BENCANA TERKAIT CUACA/IKLIM
Badai
Angin Kencang
Hujan es
Banjir
Tanah longsor
Polusi udara
Kebakaran Hutan & Lahan
Kekeringan
Gelombang Laut & Abrasi
Gunung berapi
Ini beberapa Jenis
Bencananya
PERBANDINGAN JUMLAH KEJADIAN BENCANAPER JENIS BENCANA DI INDONESIA TAHUN 1815
- 2013 (Sumber : BNPB)
(93 % BENCANA DI INDONESIA AKIBAT CUACA/IKLIM)
89
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikawww.bmkg.go.id
Jl.Angkasa I No.2, Kemayoran – Jakarta
Info Cuaca : 021 6546312/15/18Info Gempabumi : 021 6546316
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
BMKG
GEJALA POTENSI ANGIN PUTTING BELIUNG
1. SATU HARI SEBELUMNYA UDARA PENGAP/PANAS/GERAH2. PUKUL 10.00 TUMBUH AWAN PUTIH KECIL-KECIL3. ADA SATU JENIS AWAN BERBEDA MENJULANG TINGGI SEPERTI BUNGA KOL4. BERKEMBANG MENJADI GELAP MENUTUPI WILAYAH PENGAMATAN5. SEBELUMNYA ANGIN CALM, 6. ADA HEMBUSAN UDARA DINGIN7. JIKA POHON DISEKITAR SUDAH BERGOYANG, TDK LAMA ANGIN KENCANG
AKAN DATANG8. HUJAN PERTAMA KALI LANGSUNG DERAS9. JIKA DIAWALI DENGAN GERIMIS, ANGIN PUYUH JAUH DARI LOKASI 10.KERUSAKAN HANYA PADA ATAP RUMAH ATAU TIANG/POHON YANG RAPUH
Terjadinya: LOKAL dan SINGKAT, hanya ~5 Km dan antara 2-5 menit dan jarang sekali terjadi angin puting beliung susulan
Keyword
BMKG
Top Related