MEMPELAJARI PROSES PERAWATAN MESIN POTONG VELEG RODA DUA DENGAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
(TPM) DI PT. ENKEI INDONESIA
Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT
PENULISAN ILMIAH
PENDAHULUAN
Latar Belakang Permasalahan
Dalam suatu perusahaan manufaktur, mesin untuk produksi merupakan suatu alat
yang sangat penting bagi kelancaran produksi seperti mesin cetak yang digunakan untuk
mencetak bahan baku yang telah dicairkan. Oleh karena itu proses perawatan merupakan
hal yang pokok atau paling utama dalam agenda perusahaan, karena apabila salah satu
mesin produksi rusak maka proses produksi akan terganggu, disebabkan mesin produksi
tersebut saling berhubungan.
Konsep Perawatan Total Produktif (TPM) adalah konsep pemeliharaan yang
melibatkan seluruh pekerja yang bertujuan mencapai efektivitas pada seluruh sistem
produksi melalui partisipasi dan kegiatan pemeliharaan yang produktif, proaktif, dan
terencana .
Pembatasan Masalah
Pelaksanaan kerja praktek dan pengambilan data dilakukan di PT. ENKEI
INDONESIA BEKASI INTERNATIONAL INDUSTRIAL ESTATE BLOCK C 11 NO.8
LIPPO CIKARANG. Mulai bulan April 2012 – Mei 2012. Proses pengambilan data ini
dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung dan menganalisa aktivitas
perawatan mesin potong veleg roda dua.
Tujuan Penelitian
1. Mempelajari proses produksi veleg yang dihasilkan dengan menggunakan
mesin potong
2. Untuk mengetahui proses perwatan mesin potong veleg roda dua di PT.
ENKEI INDONESIA.
3. Untuk mempelajari proses perawatan mesin potong berdasarkan bentuk
Perawatan Total Produktif (TPM)
PENDAHULUAN
Sejarah Umum PT. ENKEI INDONESIA
PT.ENKEI INDONESIA merupakan sebuah manufaktur veleg aluminum
untukkendaraan roda empat dan dua sejak tahun 1995. Pada awalnya, PT. ENKEI
INDONESIA membeli mesin produksi dengan teknologi asal Eropa. Teknologi low
pressure die casting yang digunakan oleh PT. ENKEI INDONESIA pernah memberikan
nilai tambah yang berbeda dibandingkan kompetitor lainnya yang masih menggunakan
teknologi high pressure system. Layout pabrik PT. ENKEI INDOESIA dapat dilihat
pada lampiran 1.
Penjelasan Struktur Organisasi PT.ENKEI INDONESIA
Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi garis dan
fungsional. PT.ENKEI INDONESIA membuat pembagian tugas berdasarkan jenis
pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi
manajemen yang sama dikelompokan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas, wewenanga
dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pemimpin tertinggi
sampai pada bawahan masing-masing. Struktur Organisasi PT.ENKEI INDONESIA
departemen maintenance dapat dilihat pada lampiran 5.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Diagram Alir Proses Produksi PT.ENKEI INDONESIA
Sumber (PT.ENKEI Indonesia, 2011)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Tabel 4.1 Data Produksi Veleg Motor Mulai Bulan November 2011-Apil 2012
Sumber (PT.ENKEI Indonesia, 2011)
Data Jam Kerja dan Delay Mesin
Dari hasil pengamatan pada mesin potong veleg di line pemotongan dan
pembersihan scrap pada veleg, faktor-faktor yang menyebabkan delay pada mesin
potong veleg adalah.
Bulan Target Veleg/ Bulan Finish Good Gross Scrap (pcs) Rework (pcs) Total NG (pcs)
Nop-11 4.000 PCS 3936 3828 48 60 108
Des-11 4.000 PCS 3930 3829 53 48 101
Jan-12 4.000 PCS 3930 3834 30 66 96
Feb-12 4.000 PCS 3936 3810 68 58 126
Mar-12 4.000 PCS 3942 3874 25 43 68
Apr-12 4.000 PCS 3954 3864 55 35 90
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Perhitungan Performance Efficiency (Kinerja Efisiensi)
Perhitungan Performance Efficiency dimulai dengan perhitungan ideal cycle time
merupakan waktu siklus ideal mesin dalam melakukan pemetongan dan pembersihan
veleg dari sacrap atau kotoran. Untuk menghitung ideal cycle time maka perlu
diperatikan persentase jam kerja terhadap delay, dimana jam kerja adalah .
Persentase jam kerja efektif dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Perhitungan Persentase Jam Kerja Efektif Bulan November 2011-April 2012
% jam kerja = 1- Total Delay
x 100%
Available Time
JAM KERJA
MESIN
Nop-11 484 57,0 88,22%
Des-11 484 59,4 87,73%
Jan-12 484 64,6 86,65%
Feb-12 462 55,7 87,94%
Mar-12 484 64,1 86,76%
Apr-12 462 72,7 84,26%
Bulan Total Delay Jam Kerja (%)
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Waktu siklus ideal = Waktu siklus x % Jam Kerja
= 0,1152 jam/pcs x 88,22%
= 0,1016 jam/pcs
Dengan demikian, perhitungan waktu siklus ideal untuk bulan November
2011 sampai dengan bulan April 2012 disajikan pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Perhitungan Ideal Cycle Time Bulan November 2011–April 2012
Waktu Siklus =
Loading Tome
produksi Veleg Motor
Waktu Siklus = 453,5
3936
= 0,1152 jam/pcs
Loading Time Ideal Cycle
(Jam) Time (Jam/pcs)
Nop-11 3936 453,5 0,1016
Des-11 3930 452 0,1009
Jan-12 3930 453,6 0,1000
Feb-12 3936 433 0,0967
Mar-12 3942 450,5 0,0991
Apr-12 3954 424,5 0,0905
Bulan Finish Good (PCS)
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Dengan rumus di atas, maka perhitungan equipment failure loss untuk bulan
November 2011 dihitung sebagai berikut. Serta Dapat lihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Perhitungan Equipment Failure Loss Bulan November 2011–April 2012
2. Set-up and adjustment (Pemasangan dan Penyetelan)
Untuk mengetahui besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang diakibatkan
oleh set-up and adjustment maka digunakan rumus. Serta perhitungan equipment failure
loss untuk bulan November 2011 dihitung sebagai berikut.
Equipment failure loss = 13,33
x 100% 453,3
= 2,94%
Total Breakdown Loading Time Breakdown loss
(Jam) (Jam) (%)
Nop-11 13,33 453,5 2,94%
Des-11 14,32 452 3,17%
Jan-12 14,1 453,6 3,11%
Feb-12 13,3 433 3,07%
Mar-12 14,25 450,5 3,16%
Apr-12 15,56 424,5 3,67%
Total 84,86 19,12%
Bulan
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Perhitungan set-up adjustment loss untuk bulan November 2011 sampai dengan
bulan April 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Perhitungan set-up adjustment loss Bulan November 2011–April 2012
Speed Losses
Faktor-faktor yang dikategorikan dalam speed losses adalah idling and minor
stoppages dan reduced speed losses.
Set-up and adjusment = Total Set-up and adjusment
x 100% Loading Time
Set-up and adjusment = 5,65
x 100% 453,5
= 1,25%
Warm-up Penyetelan schedule Total Loading Time Setup Loss
time (Jam) spearpart ( Jam) shutdown (Jam) (Jam) (Jam) (%)
Nop-11 1,15 3,2 1,3 5,65 453,5 1,25%
Des-11 1,2 3,5 1,2 5,9 452 1,31%
Jan-12 1,28 4,5 2,0 7,78 453,6 1,72%
Feb-12 1,1 2 1,1 4,2 433 0,97%
Mar-12 1,12 3,2 1,3 5,62 450,5 1,25%
Apr-12 1,32 4,8 2,1 8,22 424,5 1,94%
Total 37,37 8,42%
Bulan
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
1. Idling and minor stoppedes (Pemberhentian Mesin Sejenak)
Untuk mengetahui persentase dari faktor idling and minor stoppages dalam
mempengaruh efektivitas mesin, maka digunakan rumus sebagai berikut. Dengan
menggunakan rumus di atas, Persentase idling and minor stoppages untuk bulan
November 2011 dihitung sebagai berikut.
Dengan cara yang sama, idling and minor stoppeges untuk bulan November
2011 sampai dengan April 2012 disajikan dalam Tabel 4.11
Tabel 4.11 Perhitungan Persentase Idling Minor Stoppages Bulan November 2011–April 2012
Idling and Minor Stoppages = Nonproductive Time
x 100% Loading Time
Idling and Minor Stoppages = 8,5
x 100% 453,5
= 1,87%
Pencucian Loading Time Idling and minor
Mesin (Jam) (Jam) Stoppages (%)
Nop-11 8,5 453,5 1,87%
Des-11 8,2 452 1,81%
Jan-12 13,4 453,6 2,95%
Feb-12 10 433 2,31%
Mar-12 11,8 450,5 2,62%
Apr-12 12,5 424,5 2,94%
Total 64,4 14,52%
Bulan
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Reduced speed losses (Penurunan Kecepatan Operasi)
Reduced speed losses dihitung dengan menggunakan rumus. Dengan perhitungan
persantase reduced speed losses untuk bulan November 2011 adalah sebagai berikut.
Perhitungan persentase reduced speed losses untuk bulan November 2011 sampai
April 2012 dapat disajikan pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Perhitungan Persentase Reduced Speed Losses Bulan November 2011–April 2012
Opration Time - (Ideal cycle time x Total product proces)
Loading Time x 100%Reduce speed losses =
426 - (0,1016 x 3828 )
453,5Reduce speed losses = x 100%
Opration Ideal Cycle Loading Time Reduced Speed Reduced Speed
Time( Jam) Time (Jam/pcs) (Jam) loss Time (Jam) loss (%)
Nop-11 426 0,1016 3828 453,5 37,0752 8,18%
Des-11 423,6 0,1009 3829 452 37,2539 8,24%
Jan-12 418,3 0,1 3834 453,6 34,9 7,69%
Feb-12 405,5 0,0967 3810 433 37,073 8,56%
Mar-12 418,8 0,0991 3874 450,5 34,8866 7,74%
Apr-12 388,2 0,0905 3864 424,5 38,508 9,07%
Total 220 49,49%
Bulan Gross Product
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Defect Losses
Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework loss dan scrap loss.
1. Rework Loss (Proses Pengulangan)
Perhitungan rework loss untuk bulan November 2011 menggunakan rumus sebagai
berikut. Serta perhitungan rework loss unutk bulan November 2011 sampai dengan bulan
April 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Perhitungan Persentase Rework Losses Bulan November 2011–April 2012
Rework loss = Ideal cycle time x rework
x 100% Loading Time
Rework loss = (0,1016 x 60 )
x 100% 453,5
= 1,34%
Loading Time Ideal Cycle Rework Time Rework Loss
(Jam) Time (Jam/pcs) (Jam) (%)
Nop-11 453,5 0,1016 60 6,096 1,34%
Des-11 452 0,1009 48 4,8432 1,07%
Jan-12 453,6 0,1 66 6,6 1,46%
Feb-12 433 0,0967 58 5,6086 1,30%
Mar-12 450,5 0,0991 43 4,2613 0,95%
Apr-12 424,5 0,0905 35 3,1675 0,75%
Total 30,5766 6,86%
Bulan Rework (pcs)
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
2. Yeild/Scrap Loss (Material Tidak Terpakai)
Untuk mengetahui Persentase faktor scrap loss yang mempengaruhi efektivitas
mesin, maka digunakan rumus untuk melakukan perhitungan scrap loss pada bulan
November 2011 adalah sebagai berikut. Serta perhitungan scrap untuk bulan November
2011 sampai dengan bulan April 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.14
Tabel 4.14 Perhitungan Persentase Scrap Losses Bulan November 2011–April 2012
Scrap loss = Ideal cycle time x scrap
x 100% Loading Time
Scrap loss = (0,1016 x 48 )
x 100% 453,5
= 1,08%
Loading Time Ideal Cycle ScrapTime Scap Loss
(Jam) Time (Jam/pcs) (Jam) (%)
Nop-11 453,5 0,1016 48 4,8768 1,08%
Des-11 452 0,1009 53 5,3477 1,18%
Jan-12 453,6 0,1 30 3 0,66%
Feb-12 433 0,0967 68 6,5756 1,52%
Mar-12 450,5 0,0991 25 2,4775 0,55%
Apr-12 424,5 0,0905 55 4,9775 1,17%
Total 27,2551 6,16%
Bulan Scrap (pcs)
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Pengaruh Six Big Losses
Untuk Melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi dan memberikan
konstribusi terbesar yang mengakibatkan rendahnya efektivitas penggunaan mesin
potong veleg motor selama enam bulan, maka dilakukan perhitungan time loss untuk
masing-masing faktor dalam six big losses tersebut sepeti yang terlihat pada hasil
perhitungan Tabel 4.15
Tabel 4.15 Perhitungan Faktor Six Big Losses Mesin Potong Veleg Motor Bulan November 2011-April 2012
Persentase time loss dari keenam faktor tersebut akan lebih jelas lagi
diperlihatkan dalam bentuk histogram yang dapat dilihat pada Gambar 4.1
TOTAL TIME LOSS PERSENTASE
(JAM) (%)
1 Reduced Speed Losses 220 47,37
2 Breakdown loss 84,86 18,27
3 Idling and minnor Stoppages 64,4 13,87
4 Set-up and Adjustment loss 37,37 8,05
5 Rework Losses 30,57 6,57
6 Yeild/scrap losess 27,25 5,87
Total 464,45 100
NO SIX BOG LOSSES
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Gambar 4.1 Histogram Peresentase Faktor six Big Losses Mesin Potong Veleg Motor
Dari histogram dapat dilihat bahwa faktor yang memiliki persentase terbesar dari
keenam faktor tersebut adalah reduced speed losses sebesar 47,37%. Untuk melihat
urutan. Persentase dari keenam faktor tersebut mulai dari yang terbesar dapat dilihat
pada tabel 4.16
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Gambar 4.2 Diagram Pareto (Kombinasi Column&Line) Peresentase Faktor six Big Losses Mesin Potong
Veleg Motor November 2011-April 2012
Melalui diagram pareto dapat dilihat bahwa faktor yang memberikan pengaruh dan
konstribusi terbesar dari faktor six big losses adalah reduced speed losses dengan persentase
kumulatif 47,37% diikuti breakdown loss dengan Persentase kumulatif 65,64% serta Idling
and Minor Stoppages dengan persentase kumulatif 79,50%.
Menurut aturan pareto 80%, maka nilai persentase kumulatif di bawah atau mendekati
80%, maka menjadi permasalahan yang harus dipecahkan dan diperbaiki.
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Analisis Penentuan Avabiality Ratio dan Perhitungan Performance Efficiency
Analisis avabiality merupakan ratio dari opration time, dengan mengeliminasi
downtime peralatan terhadap loading time dan perhitungan performance efficiency dilakukan
untuk melihat kinerja efisiensi penggunaan mesin potong veleg motor di PT.ENKEI
Indonesia selama bulan November 2011 sampai dengan bulan April 2012. Pengukuran atau
perhitungan performance efficiency bertujuan untuk mendapatkan waktu siklus ideal
terhadap kinerja mesin tersebut yang merupakan perkalian anatara waktu siklus dengan
persentase jam kerja.
Selama periode November 2011- April 2012 diperoleh avabiality ratio berkisar antara
91,45%-93,94% dan untuk performance efficiency untuk waktu siklus ideal diperoleh
0,1016-0,0905 jam/pcs
Analisis Perhitungan Efektivitas Six Big Losses
Dalam penggambaran diagram histogram dan pareto pada pengolahan data dapat
dilihat faktor reduced speed losses yang memiliki persentase terbesar dari keenam penyebab
kerugian yang mempengaruhi efektivitas mesin. Analisis dilakukan dengan melihat
persentase faktor-faktor six big losses terhadap total time loss yang disebabkan dari masing-
masing faktor six big losses
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Proses produksi veleg roda dua di PT.ENKEI Indonesia dimulai dengan
melakukan proses peleburan alumuniun di titik lebur 680 drajat Celsius, menggunakan
mesin melting, kemudian dilakukan proses pencetakan veleg dengan menggunakan
mesin casting, dan scrap hasil cetakan dipotong dengan menggunakan mesin potong
agar hasil produk tersebut rapi dan bagus. Akan tetapi proses produksi veleg roda dua
yang dihasilkan oleh mesin potong PT.ENKEI Indonesia belum produktif. Hal ini dapat
dilihat dari nilai avabiality ratio berkisar antara 91,45%-93,94% dan untuk performance
efficiency waktu siklus ideal diperoleh 0,1016-0,0905 jam/pcs kurang dari standart
perusahaan.
2. Proses perawatan mesin potong veleg roda dua PT.ENKEI Indonesia dilakukan
setiap tiga bulan sekali untuk perawatan besar, yaitu dengan melakukan penggantian
spear part mesin yang sudah haus, melakukan penggantian oli hydraulic yang sudah
kotor, dan melakukan perbaikan elektrik pada mesin. Sedangakan untuk perwatan rutian
harian diterapkan program pemeliharan pada mesin potong veleg roda dua dengan
melibatkan operator mesin produksi yang diberikan pelatihan tentang tata cara
pengoprasian mesin yang benar, dan tata cara pemeliharaan mesin, sehingga operator
mesin dapat menjaga mesin agar tetap produktif
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Melalui pengolahan data dan analisa menggunakan metode TPM pada mesin
potong veleg roda dua PT.ENKEI Indonesia, dapat disimpulkan bahwa sistem
pemeliharaan yang saat ini diterapkan di PT.ENKEI Indonesia belum efektif. Hal ini
dapat dilihat dari nilai–nilai produktifitas seperti nilai avabiality ratio dan performance
efficiency yang kurang dari standart, serta nilai six big losses yang masih tinggi.
Saran
Dari penelitian ini dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Perusahaan perlu menanamkan kesadaran kepada seluruh karyawan untuk dapat
ikut serta berperan aktif dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi diri sendiri
maupun perusahaan, dengan turut serta melakukan perawatan terhadap mesin dan
menjaga K3 serta 5R.
2. Perusahaan lebih memperhatikan kondisi mesin dengan memperkirakan waktu
keruskan mesin melalui perhitungan umur operasi untuk mengantisipasi keruskan mesin
serta dapat menetepakan langkah-langkah perbaikan dan perawatan mesin, penggantian
komponen mesin sebelum terjadinya kerusakan mesin.
3. Hendaknya petunjuk pemeliharan dan inspeksi rutin harus dilaksanakan dengan
baik untuk menghindari kerusakan, sehingga waktu breakdown mesin dapat dieliminasi.
LAMPIRAN
Layout Pabrik PT. ENKEI INDONESIA
LAMPIRAN
Struktur Organisasi PT. ENKEI INDONESIA Departemen Maintenance.
Top Related