KURIKULUM & PEMBELAJARAN DALAM
PARADIGMA BARU
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
Disusun oleh :
Melia Ameliawati (2011031085)
II C
Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
UNIVERSITAS KUNINGAN
Identitas Buku
Judul buku : Kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru
Penulis : Akhmad sudrajat,M.Pd.
Penerbit : Paramitra publishing
Tahun terbit : April 2011
Konsep dasar kurikulum
Fungsi kurikulum
Organisasi kurikulum
Pengertian kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan
Hubungan kurikulum dengan teori pendidikan
9 10
11 12 13 14
5 76 8
1 32 4
1. Klasik2. Pribadi3. Theknologi4. Interaksional5. Metode core perogram6. M.separated subjeck7. M.worolated8. M.integrated9. T.guru mengajar10. T.siswa belajar11. Guru12. Sekolah13. Masyarakat14. B.siswa sebagai subjek pendidikan
Konsep dasar kurikulumUntuk mendapatkan rumusan tentang kurikulum, para ahli mengemukakan
pandangan yang beragam. Menurut pandangan teradisional kurikulum adalah
rencana pembelajaran di sekolah. Kirikulum adalah pelajaran-peajaran apa ajah
yang harus ditempuh siswa di sekolah.dalam penyelenggaran pendidikan di
sekolah , guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pengajaran atau sekarang
lebih dikenal dengan istilah pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, guru berupaia “menyampaikan” materi pembelajaran kepada siswa
melalui metode tertentu, serta melaksanakan evaluasi untuk mengetahui proses
dan hasil pembelajaran, yang keseluruhannya dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum memiliki beberapa fungsi , diantaranya :
1. Bagi guru (tataran operasional). Kurikulum sebagai dasar bagi pengelolaan
pembelajaran dikelas dari mulai perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran.
2. Bagi sekolah (tataran manajerian) kurikulum berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan di sekolah dan sebagai pedoman yang di jadikan
acuan dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah. Masalnya : kurikulum
yangberlaku di tingkat SD akan dijadikan dasar bagi pengembangan kurikulum
pada tingkat SLTP, begitujuga seterusnya
3. Dalam theknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan
penguasaan kompetensi atau kemempuan-kemempuan peraktis, bukan pengawetan
dan pemeliharaan budaya lama. Guru berfungsi sebagai direktur belajar lebih
banyak mengerjakan tugas-tugas pengelolaan daripada penyampaian dan
pendalaman bakat yang terkait dengan theknologi pendidikan membuahkan Model
Kurikulum Theknologi.
4. Pendidikan interaksional, yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari
pemikiran manusia sebagai mahlik sosial yang senang tiasa berinteraksi dan
berkerjasama dengan manusia lainnya. Iteraksi ini terjadi melalui berbagai bentuk
dialog dalam pendidikan interaksional,belajar lebih sekedar mempelajari pakta-
pakta..
Organisasi kurikulum adalah struktur perogram kurikulum berupa kerangka umum
program-program pengajaran yang diberikan kepada oeserta didik. Ditunjau dari
sudut organisasi kurikulum, terdapat beberapa model kurikulum:
1. Model separated subject atau disebut juga subject matter curicculum
2. Model coralated (mata pelajaran berkolerasi)
3. Model integrated
4. Model core program
2 3 41
Landasan pengemba
ngan kurikulum
Perinsip pengembangan kurikulum
Landasan dan perinsip pengembangan kurikulum
Landasan filosopis
Landasan pesikologis
Landasan sosiologis
Landasan IPTEK
6 7 8
15
16
18
19
10 11 12 13 14
9
17
1. P. repalasi2. P. fleksibilisasi3. P. Kontinulisasi4. P. Efisiensi5. P. Evektivitas6. Perencanaan7. Pelaksanaan8. Evaluasi9. Filsapat atau peran
penting10. Perenialisme11. Progresivisme12. Etsesialisme13. Rekontruksionalisme14. Eksistensialisme15. Motif16. Watak17. Konsep diri18. Pengetahuan19. keterampilan
5
BAB II
Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum
A. Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprenship , di dalam nya
mencangkup perencanaan , pelaksanan dan evaluasi.
Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika
pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk
menghasilkan perencanaan yang akan di gunakan oleh guru dan siswa.
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang
terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalam nya
melibatkan banyak orng, seperti: politikus, pengusaha, orang tua siswa, serta
unsur-unsur masyarakat lainnya yang berkepentingan dengan pendidikan.
1. Landasan Filosofis
Dengan merujuk kepada pemikiran Kneller (Uhar Suharsaputra, 2010), di
bawah ini di uraikan tentang isi dari masing-masing kelima aliram filsafat
tersebut, dikaitkan dengan pengembangan kurikulum.
a. Perenialisme. Suatu aliran filsafat yang menitikberatkan pada keabadian,
kebenaran dan keindahan, daripada warisan budaya dan dampak sosial
tertentu.
b. Progresivisme. Suatu aliran filsafat yang menekankan pada penting nya
melayani perbedaan individual, berpusat pada siswa, variasi pengalaman belajar
dan proses.
c. Essensialisme. Suatu aliran filsafat yang menekankan pentingnya pewarisan
budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada siswa agar dapat
menjadi anggota masyarakat yang berguna.
d. Rekonstruksionisme. Suatu aliran filsafat yang merupakan elaborasi lanjut
dari aliran progresivisme.aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir
kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu.
e. Eksistensialisme. Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna.
Oleh karena itu, dalam praktik pengembangan kurikulum, penerapan
aliran filsafat cenderung di lakukan secara elektik untuk lebih
mengkompromikan dan mengakomodasikan berbagai kepentingan yang terkait
dengan pendidikan.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis adalah landasan yang berhubungan perilaku
individu dalam pengembangan kurikulum dan proses pendidikan, khusus nya
dengan perilaku siswa.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu dalam konteks belajar.
E. Mulyasa (2002) menyoroti tentang aspek perbedaan dan
karakteristik siswa yang perlu di perhatikan yaitu:
-Perbedaan tingkat kecerdasan
-Perbedaan kreativitas
-Perbedaan cacat fisik
-Kebutuhan siswa
-Pertumbuhan dan perkembangan kognitif.
Dikemukakan pula tentang 5 karakteristik/komponen komponen, yaitu:
a. Motif; sesuatu yang di miliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau
keinginan untuk melakukan suatu aksi.
b. Watak; yaitu karakteristik fisik yang merespons secara konsisten berbagai
situasi atau informasi.
c. Konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.
d. Pengetahuan;yaitu informasi khusus yang di miliki seseorang.
e. Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun
mental.
Kelima karakteristik kompetensi tersebut mempunyai implikasi praktis
terhadap perencanaan pendidikan dan pengembangan kurikulum, baik dalam
aspek tujuan, isi maupun metode.
3. Landasan Sosiologi
Landasan sosiologis adalah landasan yang berhubungan dengan
upaya mempertimbangkan faktor-faktor kehidupan sosial budaya dalam
pengembangan kurikulum.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap
tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.
4. Landasan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkaitan dengan
upaya pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pengembangan kurikulum.
Selain landasan-landasan kurikulum pada umumnya seperti di
jelaskan diatas, kegiatan pengembangan kurikulum sekolah suatu negara selalu
di landasi oleh landasan legal-formal berupa kebijakan-kebijakan pendidikan
yang di berlakukan di negara tersebut.
B. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum merupakan jiwa atau ruh
dari kurikulum, yang akan membedakan penerapan atu kurikulum dengan
kurikulum yang lainnya.
Mengemukakan lima prinsip umum dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip fleksibilitas
3. Prinsip kontinuitas
4. Prinsip efisiensi
5. Prinsip efektivitas
Berkaitan dengan pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus di penuhi,yaitu:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa
dan lingkungan nya.
2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan
karakteristik siswa,kosdisi daerah dan jenjang.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan hidup.
5. Menyeluruh dan kesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dalamprinsip pengembangan kurikulum yang pertama dan kedua
mengisyaratkan adanya usaha dan semangat perubahan paradigma baru dalam
pembelajaran, dari pembelajaran yang berpusat pada guru pada pembelajaran
yang berpusat jkepada siswa.
Komponen evaluasi
Komponen materiKomponen metode
Tujuan pendidikan
context input proses product
autonomy
equity
survival
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
A. Komponen tujuan
Pendidikan bertujuan agar siswa dapat mencspsi kedewasaan.Dalam
arti, menjadi manusia yang mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri tanpa
menggantgungkan kepada orang lain; manusian yang bertanggung jawab,
dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatan nya dan dapat di minta
pertanggungjawaban atas perbuatan nya yang dimanifestasikan dalam
kehidupan bersama.
1. Tujuan institusional
Tujuan institusioanl adalah tujuan pendidikan yang ingin di capai dari setiap
jenis maupun jenjang pendidikan.
2. Tujuan kurikuler
Tujuan kurikuler yaitu tujuan pendidikan yang ingin di capai dari setiap mata
pelajaran.
3.Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan tujuan pendidikan yang lebih operasional,
yang berhak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Adapun empat manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
a. Memudahkan dan mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
lebih mandiri.
b. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
c. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran
d. Memudahkan guru mengadakan penilaian.
B. Komponen materi
Materi pembelajaran atau bahan ajar merupakan salah satu komponen
sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran.
C. Komponen metode
Apabila yang menjadi tujuan dari pembelajaran
adalah penguasaan informasi intelektual sebagaimana
yang banyak di kembangkan oleh kalangan pendukung
filsafat klasik dalam rangka pewarisan budaya ataupun
keabadian, maka pendekatan pembelajaran yang di
kembangkan akan lebih berpusat kepada guru.
D. Komponen evaluasi
Evaluasi merupakan satu komponen kurikulum.
Hakikat belajar
Belajar : konsep diri
Pilar belajar Teori pokok belajar
Perubahan prilaku bentuk belajar
Informasi verbal
Kecakapan intelektual
Strategi kognitif
sikap
Kecakapan motorik
b.Berkembeng utuh
b.Hidup bersama
Belajar berkarya
Belajar mengetahui
Teori belajarbehaviorisme
Teori belajar konitivisme
Teori belajar gestalt
KONSEP DAN TEORI
A. Hakikat Belajar
Belajar dilakukan secara terus menerus, baik dalam suasana formal
maupun informal , dengan setting yang berbeda, di lingkungan keluarga,
organisasi, mengisi waktu senggang, melalui kegiatan kegiatan masyarakat,
dan setiap aktivitas yang bersifat praktis lainnya.
B. Pilar Belajar
Belajar mengetahui berkenaan dengan perolehan, penguasaan dan
pemanfaatan informasi.
C. Teori-teori Pokok Belajar
Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori
belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi.
1. Teori belajar behaviorisme
Behaviorisme adalah aliran psikologi belajar yang sangat besar
pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran hingga kini.
2. Teori belajar kognitivisme menurut piaget
Piaget salah satu ahli psikologi yang di kenal sebagai pelopor gerakan
konstruktivisme mengemukakan teorinya tentang perkembangan kognitif
individu yang menjadi rujukan penting dalam memahami proses kognitif
individu.
3. Teori belajar gestalt
Pokok pandangan gestalt adalah keseuruhan yang terorganisasikan.
Ada 7 prinsip organisasi yang terpenting yaitu:
a. Hubungan bentuk dan latar (figure and ground relationship).
b. Kedekatan (proximity)
c. Kesamaan (similiarity)
d. Arah bersama (common direction)
e. Kesederhanaan (simplicity)
f. Keterpurukan (closure)
Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan gestalt:
a. Perilaku “molar”.
b. Hal yang penting mempelajari perilaku.
c. Organisme tidak mereaksi tehadap rangsangan lokal atau unsur atau unsur
suatu bagian peristiwa.
d. Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensoris.
Aplikasi teori gestalt dalam proses pembelajaran antara lain:
a. Pengalaman tilikan (insight)
b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning)
c. Perilaku bertujuan (pusposive behavior)
d. Prinsip ruang hidup (life space)
e. Transfer dalam belajar
Dalam konteks pembelajaran paradigma baru, teori belajar yang di
anjurkan untuk di gunakan adalah dua teori terakhir, yakni teori belajar
kognitivisme dan teori belajar gestalt.Kedua teori ini berorientasi pada
pengembangan yang humanistik, bukan pembentukan yang mekanistik
sebagaimana banyak di kembangkan oleh kalangan behavioristik. Kendati
demikian, dalam hal tertentu, beberapa prinsip dari pemikiran behavirorisme
masih bisa di gunakan.
Pembelajaran : konsep dasar dan ragam
Ragam pembelajaran konsep dasar pembelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pembelajaran kontuktivisme2. Pembelajaran kontektual3. Pembelajaran aktip4. Pembelajaran kooperatip5. Pembelajaran tuntas6. Pembelajaran remedial7. Pembelajaran pengayaan8. Pengertian pembelajaran9. Prinsip-prinsip pembelajaran10. Komponen-komponen pembelajaran
Pembelajaran : knsep dasar dan ragam• Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajara (teaching) tetapi
dengan konotasi yang berbeda. Pengajaran lebih memberi kesan pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru untuk menyampaikan materi epada siswanya dan menjadikan siswanya sebagai subjek belajar serta menempatkan mereka sebagai organisme yang pasif.
• Dalam sebuah tulisannya, Arthur W. Chickering dan Zelda F. Gamson (1987) mengetengahkan tetang 7 prinsip pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam upaia meningkatkann kualitas pembelajaran, baik bagi guru,siswa,kepala sekolah,pemerintah maupun pihak yang lainnyayang terkait dengan pendidikan.
• Ketujuh perinsip pembelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Encourages contact betweenstudents and faculty
2. Develops reciprocity and cooperation among students
3. Encourages active learning
4. Gives prompt feedback
5. Emphasizes time on yask
6. Communicates high expektation
7. Respects diverse talents and ways of learning
• Yang dimaksud dengan komponen pembelajaran adalah berbagai komponen baik secaralangsung maupun tidak langsung terkait dan dapat mempengaruhi peroses dan kualitaspembelajaran.komponen-komponen yang perlu diketahui adalah sebagi berikut :
1. Raw infut
2. Instrumental infut
3. Evironmental infut
4. Expekted output/outcomes
Dilihat dari pendekatan maupun strategi yang digunakan pembelajaran memiliki bentuk
yang sangat beragam.berikuy disajikan beberapa ragam bentuk pembelajaran yang
sejalan dengan perinsip pembelajaran mutakhir dan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan :
1. Pembelajaran kontruktivisme
Sebuah konsep pembelajaran yang memandang bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa
2. Pembelajaran kontektual
Konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata
3. Pembelajaran aktif
Segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam
peroses pembelajaran
4. Pembelajaran kooperatif
Salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivisme
5. Pembelajaran tuntas
Pembelajaran tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua siswa mampu
belajar dengan baik
6. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial adalah konsekuensi dari pembelajaran tuntas
7. Pembelajaran pengayaan
Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan pembelajaraan baru bagi siswa yang telah melampaui
persyratan minimal
Peran guru sebagai manajer
pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
pembimbing
p.Guru sebagai pasilitator
motivator
Kompetensi guru
Keterampilan dasar mengajar
PERAN DAN KOMPETENSI GURU
k.Membuka pembelajaran
k.Memberi ilustrasi
k.berkomunikasi
k.Menutup pelajaran
k.Mengola kertas
k.Memberikan variasi stimulus
k.bertanya
k.Memberi isyarat
Peran dan kompetensi guruPeran guru sebagai manajer pembelajaran merujuk pada upaya menjalankan
berbagai fungsi manajemen guna tercapai efektifitas dan efesiensi pembelajaran, didalamnya mencangkup kegiatan perencanaan diantaranya :
1. Perencanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Penilaian pembelajaran
Dalam kontek pendidikan istilah fasilitator semula lebih banyak diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa khususnya dalam dunia pendidikan non formal.
Selain berperan sebagai fasilitator, guru juga berperan sebagai motivator untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Peran guru sebagai pembimbing pada dasarnya adalah peran guru dalam upanya membantu siswa agar dapat mengembangkan segenap fotensi yang dimilikinya melalui hubungan interpersonal yang akrab dan saling percaya.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya, seorang guru seyogyanya di dukung oleh berbagai kopetensi sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Raka joni sebaimana dikutip oleh suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan tiga jenis kopetensi guru, yaitu :
1. Kompetensi propesional
2. Koompetensi kemasyarakatan
3. Kompetensi personal
Keterampilan dasar mengajar merupakan subkomponen dari kompetensi pedagogik, yang berkaitan dengan keterampilan theknis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.beberapa keteampilan yang harus dimiliki guru adalah :
1. Keterampilan membuka pembelajaran
Kegiatan awal untul mengkondisikan siswa agar perhatian dan motivasinya tumbuh sehingga secara fisik maupun pesikis mempunyai kesiapan untuk melakukan kegiatan pembelajaran
2. Keterampilan memberika variasi stimulus
Keterampilan memberikan variasi pembelajran agar kegiatan pembelajaran tidak monoton haya terfokus pada satu kegiatan saja
3. Keterampilan bertanya
Jenis dan bentuk pertanyaaan yang diajukan dimaksudkan agar siswa bertanya
4. Keterampilan memberu isyarat
Pemberian isyarat yang tepat dalam peroses pembelajaran tertentu akan lebih efektif dibandingkan dengan jenis komunikasi verbal maupun instrumental
5. Keterampilan memberikan ilustrasi/penggunaan contoh
Karena tidak semua materi disajikan dengan cepat dan mudah dapat langsung dipahami oleh siswa. Karena itu dalam membantu pemahaman materi pemberian ilustrasi dan contoh yang tepat memiliki peran penting
6. keterampilan berkomunikasi
7. Keterampilan menutup pelajaran
Pada dasrnya ini adalah kegiatan mengakhiri kegiatan pembelajaran. Guru harus memiliki keyakinan bahwa siswa telah memiliki pengalaman yang utuh dari materi yang dipelajari
8. Keterampilan mengola kelas
Untuk menciptakan dan mempertahan kan kondisi yang optimal bagi terjadinya peroses belajar
Pengertian pendekatan
strategi
Strategi pembelajaran
inkuiri
Metode pembelajaran
Media pembelajaran
Sumber belajar
diskusi
M.proyek
M.karyawisata
M.penugasan
M.eksperimen
Metode simulasi
M.Problem souing
M.Keraja kelompok
PROSES PEMBELAJARAN
Peroses pembelajaran
Dalam peroses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,sehingga sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya, istilah-istilah tersebut adalah :
1. Pendekatan pembelajaran
2. Strategi pembelajaran
3. Model pembelajaran
4. Metode pembelajaran
5. Skilll (mencangkup teknik dan taktik)
Strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adal mencari dan menemukan langsung materi pembelajaran
Penggunaan metode pada dasarnya merupakan implementasi dari strategi pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam memilih metide pembelajaran [erlu mempertimbangkan berbagai faktor. Di bawah ini akan ditemukan gambaran ringkas beberapa metode pembelajaran standar, yang sejalan prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru :
1. Diskusi
Metode ini sangat baik untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi.
2. Metode simulasi
Cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep,prinsip atau keterampilan tertentu
3.Metode problem solving
Metode memecahkan masalah bukan hanya sekedar mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir
4.Metode kerja kelompok
Siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesauan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil
5. Metode peroyek
Digunakan untuk menyalurkan minat siswa yang berbeda-beda, dalam pelaksanaannya seorang anak menyelesaikan proyeknya sendiri yang dipilihnya seteh dikonsultasikan ke gurunya
6. Metode karyawisata
Menggunakan lingkungan dan masyarakat pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenug dalam belajar karena tidak belajar dalam kelas
7. Metode penugasan
Pembelajaran menggunakan metode penugasan berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa belajar dengan mandiri
8. Metode ekperimen
Siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan pencobaan sendiri baik secara individu maupun kelompok kecil
Media pembelajaran yaitu pelantara atau pengantar sumber pesan dengan menerima pesan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapan merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
KomentarMenurut saya pribadi buku ini sangat lah baik karena setelah saya membaca
buku ini yang berjudul “ kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma
baru “ memiliki mamfaat yang sangat besar khususnya bagi saya pribadi
yang sedang menempuh pendidikan di jurusan ekonomi, karena setelah
saya membaca buku ini saya tau untuk menjadi seorang tenaga pendidik
atau yang biasa di sebut guru harus mempunya sikap dan keterampilan apa
saja.
Dan banyak tercantum pendapat-pendapat para ahli sehingga termotivasi bagi
pembaca untuk menggunakan bahasanya sendiri dan penggunaan kata-
katanya pun mudah untuk dipahami
Top Related