INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
Oleh
Reni Ilmiasih,M.Kep.,Sp.Kep.An
DEFINISI
• Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA ) adalah infeksi pada saluran pernapasan yang bersifat akut berlangsung sampai 14 hari.
• ISPA merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat.
• ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah
DEFINISI• Diadaptasi dari istilah dalam bahasa
Inggris Acute Respiratory Infections (ARIs)
• Infeksi meliputi sebagian atau dapat meliputi saluran pernapasan antara lain: organ mulai dari hidung sampai alveoli, beserta organ-organ disekitarnya seperti sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru
• Penggolongan pneumonia dan bukan pneumonia
EPIDEMOLOGI
• Biasanya bersifat epidemik dan pandemik
• ISPA paling banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak
• Penyakit dengan prosentase terbesar pada saluran pernafasan (data Riskesdas 2007-2010)
• Penyebab kematian bayi dan balita: 1 : 4.
EPIDEMOLOGI
• Prevalensi tertinggi pada balita (>35%), terendah kelompok umur 15 - 24 tahun
• 40 % -60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
• Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %.
• Kematian yang terbesar karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan
SISTEM RESPIRASI
ANATOMI TENGGOROKAN
(THROAT ANATOMY)
PARU-PARU
Types of Respiratory Infections
• Influenzae (Flu)• Rinitis• Faringitis• Tonsilitis• Sinusitis
• Bronchitis• Bronchiolitis• Pneumonia
PENYEBAB
• 80 % pada infeksi saluran pernafasan atas disebabkan karena virus
• lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri antara lain dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pnemokokus, Hemofilus, Bordetella dan Korinebakterium. Virus : golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus.
Patofisiologi• Bakteri/virus masuk saluran pernafasan
atas
• Replikasi pada sel kolumner bersilia (hidung, faring, sinus)
• Pengeluaran toxin oleh virus/bakteri, merangsang produksi leukosit dan pusat termoregulator
• Proses inflamasi, pengeluaran mediator kimia
Patofisiologi
• Bradikinin, histamin, serotonin, prostaglandin yang menakibatkan gangguan kenyamanan nyeri, mual, pusing
• Aktivitas sel goblet dan silia: bersin, penumpukan sekret, hidung tersumbat selain karena sekret yang purulen juga karena edema mukosa
Patofisiologi
• Saluran pernafasan selama hidup selalu terpapar dengan dunia luar sehingga dibutuhkan sistem pertahanan yang efektif
• Tiga unsur alami yaitu keutuhan epitel mukosa dan gerak mukosilia, makrofag alveoli, dan antibodi.
KLASIFIKASI
Di atas 5 th :
• Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).
• Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia
KLASIFIKASI
• usia dibawah dua bulan (Pnemonia Berat dan bukan Pnemonia) dan usia dua bulan sampai kurang dari lima tahun (Pneumonia, Pnemonia berat dan bukan Pnemonia).
• dibawah 2 bulan, pnemonia berat ditandai frek nafas ≥60/mnt disertai penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.
Gejala & Tanda Umum• Demam• Sakit kepala• Nyeri tenggorokan• Hidung buntu, pilek• Batuk• Nafas cepat & dalam
• Suhu tubuh meningkat
• Retraksi intercostal• Gambaran paru
abnormal• Pemeriksaan darah
abnormal
JENIS ISPA PADA PERNAFASAN ATAS
• Influenza
• Rinitis
• Faringitis
• Tonsilitis
• Sinusitis
INFLUENZA
• Penyebab myxovirus influenza yang menyerang saluran pernafasan
• Gejala: gangguan pernafasan yang mendadak, gangguan keadaan umum seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, batuk tidak produktif, pilek, mata gatal dan berair. Pada anak-anak mungkin terdapat gejala lain: mual, muntah dan diare
RINITIS SIMPLEX• Disebut juga salesma atau Common Cold• Disebabkan jenis myxovirus, coxsackie
dan echo virus, Respiratory Syncytial Virus (RSV).
• Paling umum dan sangat menular• Gejala: rasa panas, kering dan gatal dalam
hidung. Bersin berulang-ulang, hidung tersumbat, keluar ingus encer disertai demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan bengkak
Faringitis
• 70% karena virus. Merupakan bagian dari common cold yang menyerang faring. Dikenal sebagai radang tenggorokan
• Penyebab: rhinovirus, coronavirus, adenovirus, infuenza, para influenza virus
• Gejala: nyeri tenggorokan, nyeri telan, biasanya disertai demam, terdapat pembesaran di kelenjar getah bening leher.
TONSILITIS
• Peradangan pada tonsil, Disebut juga radang amandel.
• Penyebab bakteri atau virus
• Gejala: nyeri tenggorokan dan nyeri telan, demam suhu tinggi, nyeri telinga dan nafas bau
• dianjurkan menggunakan obat kumur hangat untuk mengurangi inflamasi
SINUSITIS• Peradangan pada satu atau lebih
paranasal
• Penyebab: Virus, alergi, fungi, bakteri.
• Dapat merupakan penyebaran infeksi dari hidung, gigi dan gusi, faring, tonsil.
• Gejala: panas tinggi, rasa letih, sakit kepala pagi hari, nyeri pada daerah sinus, hidung tersumbat dengan ingus kental berbau dan warna kuning kehijauan, sakit tenggorokan dan suara serak
Penanganan umum ISPA• Meningkatkan imunitas dengan asupan
gizi dan vitamin yang cukup, minum dan istirahat cukup
• Mengatasi gejala seperti demam dengan antipiretik, nyeri dengan analgesik dan hidung tersumbat dengan dekongstan
• Antibiotik diperlukan bila sumber infeksi karena bakteri
• Pada ISPA berat perlu dilakukan perawatan di rumah sakit
PENCEGAHAN
• Melakukan imunisasi
• Perilaku hidup bersih dan sehat: mencuci tangan, penyediaan air bersih, tempat sampah dan limbah, memberikan makan gizi seimbang dan memberikan ASI pada bayi, menjaga kebersihan lingkungan
• Tugas tenaga kesehatan memberikan penkes tentang PHBS