Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA,
MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN
METODOLOGI ILMIAH
Dr. Abdul Muhith
1
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
KASUS PEMICU
SITUASI:
Penelitian merupan upaya ilmiah dalam menumbuh kembangkan pengetahuan dan ilmu.
Keperawatan sebagai ilmu dan seni juga memasukkan penelitian sebagai salah satu
kegiatan untuk mengaktualisasikan ilmu keperawatan sebagai landasan bagi profesi
untuk berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ilmiah ini tidak terwujud secara instan, terutama dalam keperawatan. Berbagai
upaya para ahli keperawatan mengawalinya dengan menegakkan falsafah keperawatanm
mengembangkan paradigma keperawatan sampai pada upaya pengembangan model
konseptual, teori keperawatan yang pada akhirnya mewujudkan kegiatan ilmiah
penelitian sebagai metoda ilmiah yang berkadar tinggi dalam menyepakati dan
mendukung hipotesis yang muncul dari sebuah fenomena. Namun, tidak banyak para
ahli yang mampu menjelaskan secara tegas saling keterkaitannya antara falsafah,
paradigma, model konseptual, teori keperawatan dengan metoda ilmiah yaitu penelitian
keperawatan.
TUGAS:
- Identifikasi komponen dan sub komponen yang ada dan relevan untuk disusun sebagai
skema keterhubungan antara falsafah sampai dengan metoda ilmiah.
- Gambarkan dengan jelas dan rinci skema saling keterkaitan tersebut.
- Uraikan setiap sub-komponen dan komponen yang terkait secara narasi.
- Bagaimana cara mengoperasionalisasikan suatu falsafah dan paradigma kedalam
kehidupan sehari2. Beri suatu contoh situasi secaea lengkap.
Catatan:
- Materi yang diberikan tidak boleh menjadi satu2nya acuan dalam melakukan tugas ini.
2
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL
KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN METODOLOGI
ILMIAH
( Dr. Abdul muhith)
Pengantar
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang diberikan oleh seseorang atau
lebih kepada seseorang atau sekelompok orang yang sedang menghadapi masalah
kesehatan aktual dan potensial di suatu tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan
keperawatan diberikan dengan tujuan memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan orang atau sekelompok orang tersebut.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan,
konsep dan prinsip dari berbagai kelumpok ilmu. Pengetahuan keperawatan merupakan
sintesis dari berbagai kelompok ilmu tersebut. Keberhasilan seorang perawat
profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada orang-orang yang
membutuhkannya sangat tergantung pada kemampuannya mensintesis berbagai ilmu
tersebut dan aplikasinya ke dalam suatu bentuk pelayanan profesional.
Pelayanan keperawtan profesional merupakan dasar perkembangan ilmu dan teori
keperawatan karena teori membantu memberikan pengetahuan untuk meningkatkan
praktek keperawatan melalui cara menyebutkan, menerangkan, memperkirakan dan
mengendalikan fenomena. Dengan demikian, kemampuan perawat akan meningkat
melalui pengetahuan teoritis karena secara sistematik dapat menegmbangkan metoda-
metoda yang dapat mengakselerasi keberhasilan. Selain itu, para perawat akan
mengetahui alasan mengapa perlu mengerjakan sesuatu dan apa yang mereka lakukan.
Teori juga memberikan otonomi profesional dengan cara mengrahkan praktek,
pendidikan, dan penelitian keperawatan terutama fungsi-fungsi profesi.
3
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Keperawatn juga merupakan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusai
sepanjang daur kehidupan manusia berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini
manusai sebagai dindividu yang unik dan holistik. Falsafah keperawatan, paradigma
keperawatan, model konseptual dapat melandasi perkembangan suatu teori keperawatan
yang merupakan komponen disiplin keilmuan keperawatan yang kemudian dapat lebih
memperluas suatu pengetahuan keperawatan. Keterkaitan dari setiap komponen ini
menghasilkan suatu pengayaan dan pengembangan ilmu keperawatan melalui suatu
penggunaan metoda ilmiah yang dapat menganalisis dan mensintesis ilmu keperawatan
dari berbagai disiplin ilmu lain.
Pemahaman akan pengetahuan keperawatan memerlukan suatu wawasan tentang
berbagai komponen yang terdapat dalam pengetahuan keperawatan dan menguraikan
tentang pengetahuan keperawatan itu sendiri. Agar dapat memahami hubungan dari
berbagai komponen tersebut, maka pemahaman setiap komponen sangat diperlukan
untuk melandasi analisis hubungan beberapa komponen tersebut.
FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah adalah pengetahuan yang menguraikan logika, etika, estetika, metafisika, dan
epistemologi. Falsafah juga merupakan kajian tentang penyebab dan hukum-hukum
yang mendasari realitas, serta keingin-tahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih
berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris.
Tujuan dari adanya falsafah adalah untuk menyajikan suatu gambaran pengetahuan
ilmiah yang diformalisasikan, termasuk didalamnya adalah suatu aplikasi prinsip logis
untuk mempertanyakan tentang gambaran ilmiah. Hal ini karena logika memberikan
prinsip utama hubungan antar pernyataan ilmiah. Dengan memeriksa hubungan-
hubungan ini, landasan pengetahuan ditujukan untuk menghasilkan kebutuhan logis
yang sistematik untuk semua pengetahuan ilmiah. Falsafah keilmuan harus
menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat diaplikasikan yang
kemudian menghasilkan pengetahuan tentang alam semesta.
4
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Keperawatan merupakan profesi yang mengidentifikasi dirinya sebagai profesi yang
humanistik, dan memberikan perhatian besar pada falsafah dasar yang berfokus pada
individulitas dan keyakinan bahwa kegiatan manusia merupakan sesuatu yang dapat
dilakukan secara bebas. Pilihan seseorang merupakan hak menentukan keinginan diri
sebagai individu yang aktif.
Falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang
mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat
dan sakit, serta terutama berfokus kepada respons mereka terhadap suatu situasi.
Orientasi filosofis suatu pengetahuan adalah naturalistik dan empiris. Orientasi ini
melibatkan kegiatan mengeksplorasi, menjelaskan dan mengklasifikasikan fenomena
melalui proses observasi dan pemeriksaan langsung.
Falsafah keperawatan hampir secara universal memiliki keyakinan tentang manusia
yang holistik. Pandangan tentang manusia yang holistik menekankan bahwa manusia
memiliki integrasi yang tidak memungkinkan analisis tentang manusia dipilah-pilah
menjadi sesuatu bagian kecil dan kemudian menyatukannya kembali. Oleh karena itu,
manusia perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai tingkatan dan perspektif yaitu
status fisik, psikologis, pengetahuan diri, tujuan hidup, lingkungan sekelilingnya dan
sebagainya. Disamping itu, manusia sebagai sistem terbuka memiliki kemampuan
pertumbuhan yang tidak terbatas.
Falsafah keperawatan merupakan landasan pemahaman perawat tentang manusia sehat-
sakit yang unik dan individualistik serta memiliki kemampuan untuk berespons secara
negatif dan positif. Keunikan individu dinilai dan dikatakan terkait dengan kebudayaan,
sosial ekonomi, agama, dan pengalaman yang relatif. Berdasarkan keholistikan, sistem
terbuka, dan pandangan unik manusia, maka setiap individu akan mengalami
pengalaman tentang realita dirinya sendiri. Selain itu, setiap individu juga akan
mendapatkan pengalaman yang mencerminkan bahwa manusia merupakan makhluk
sosial dan adaptif terhadap berbagai tingkat perubahan dan tantangan.
Berdasarkan keyakinan ini, seyogyanya perawat mampu mengeliminir respon negatif
dan meningkatkan respon positif, serta memberdayakan kemampuan bersosialisasi dan
5
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
beradaptasi dari seorang individu agar tetap dapat melangsungkan kehidupannya
ditengah-tengah periode sakit atau ketika sehat. Perawat juga merupakan advokat untuk
membantu mempertahankan hak-hak individu yaitu klien yang menjadi tanggung
jawabnya. Perawat tidak membantu mewakili klien untuk menentukan pilihan akan
tetapi mendidik klien bagaimana menentukan pilihan dan mendukungnya ketika klien
telah menentukan pilihannya. Hal ini untuk menjamin bahwa hak menentukan diri
sendiri dari k1ien dapat dipertahankan dan memberi kesempatan pada k1ien untuk
terlibat atau tidak terlibat dalam merancang program perawatan kesehatannya.
PARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba mengorganisasikan atau
menerangkan suatu proses. Paradigma juga disebut sebagai tahap kedua perkembangan
ilmu pengetahuan (Kuhn, 1962) dimana pada tahap ini pencarian jalan keluar
permasalahan yang rasional dilakukan berdasarkan asumsi metodologis dan metafisik
untuk memahami bagaimana hagian-bagian dari alam semesta melakukan kegiatan dan
bagaimana cara mempelajari hal tersebut. Paradigma memiliki arti pengetahuan umum
dimana didalamnya terdapat proses ilmiah umum yang secara historis mencerminkan
berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin.
Para ilmuwan di bidang sosial menganggap pendapat Kuhn terlalu sempit untuk
diaplikasikan kedalam pengetahuan sosial. Para ilmuwan ini berpendapat bahwa
paradigma menyajikan kesepakatan bersama antar ilmuwan dalam suatu disiplin tentang
konsep atau beberapa konsep yang akan mendasari perkembangan ilmu pengetahuan
dalam disiplin tersebut. Paradigma memiliki dimensi penting dan memperlihatkan citra
keilmuan mereka sebagai agen scientifik.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Seperti halnya definisi
paradigma secara umum, maka paradigma keperawatan merupakan serangkaian konsep
yang bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak
memiliki definisi umum yang dapat berlaku secara universal. Paradigma ini terdiri dari
empat komponen yaitu manusia, sehat dan kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta
6
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
komponen keperawatan.
Manusia
Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan
keperawatannya bahwa manusia merupakan individu yang layak diperlakukan secara
terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan individualitas, dalam berbagai situasi,
kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat kemanusiaannya.
Perspektif keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan
bukan obyek. Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat dibuktikan melalui
model-model keperawatan tentang kemanusiaan, penghargaan terhadap manusia, dan
perasaan sebagai manusia, yang telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian,
mengkonseptualisasikan manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa set sistem
perilaku, atau memperlakukan pikiran dan perasaan manusia sebagai lingkungan
internal dapat menimbulkan keraguan keperawatan untuk menerangkan tentang manusia
secara jelas.
Sehat dan Kesehatan
Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas penyakit
menjadi kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara
konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui interaksi
positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai sebuah kisaran antara
sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga tentang kesehatan
dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris tentang kondisi seseorang.
Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang
menjadi gambaran alami seorang individu, tetapi merupakan elemen tambahan bagi
gambaran alami individu. Mereka menyatakan bahwa tingkat kesehatan individu dapat
berbeda dan dapat dipersepsikan sebagai pelengkap yang bervariasi. Selain itu, makna
kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas diri dan
perubahan diri.
Sebaliknya, keperawatan menolak bahwa kesehatan hanya merupakan kondisi bebas
dari penyakit. Hal ini didukung oleh Smith yang mencarikan jalan keluar terhadap
keragu-raguan keperawatan tentang kesehatan, dan memperkenalkan empat model
7
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
yaitu (a) model klinik berdasarkan tidak terdapatnya tanda dan gejala penyakit, (b)
model kinerja peran dimana kinerja peran yang adekuat mencerminkan kriteria sehat,
(c) model adaptif dimana kesehatan merupakan kondisi interaktif yang efektif antara
fisik seseorang dan lingkungannya, dan (d) model "eudaemonistik" yang memperluas
makna kesehatan menjadi kesejahteraan umum dan realisasi diri (Nicoll, 1993).
Bcrdasarkan model yang dikemukakan diatas serta keyakinan keperawatan akan definisi
sehat dan kesehatan yang tidak terbatas pada kondisi bebas dan penyakit, maka
komponen paradigma tentang sehat & kesehatan dapat berkembang menjadi suatu
pemahaman tentang “terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang yang
bebas dari tanda dan keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana orang
tersebut dapat tetap memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta kemampuan
untuk menyesuaikan diri. terhadap setiap tantangan dan ancaman yang datang baik dari
dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya, dan berkemampuan untuk
mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spmtualnya secara
seimbang melalui upaya aktualisasi diri yang positif” .
Masyarakat dan Lingkungan
Masyarakat dan lingkungan merupakan komponen dalam paradigma keperawatan
dimana setiap individu berinteraksi. Masyarakat dan lingkungan juga dianggap sebagai
sumber terjadinya keadaan sakit (tidak sehat) dan merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan atau kondisi sakit seseorang. Orem (Marriner-Tomey, 1994)
mengidentifikasi bahwa hubungan antara individu dan Iingkungannya serta kemampuan
individu untuk mempertahankan kesehatan dirinya dapat dipenagruhi oleh lingkungan
dimana individu itu berada. Individu selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis,
dan sosial.
Fokus perhatian terhadap interaksi manusia dan lingkungannya dalam teori
keperawatan dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu teori keperawatan yang
berfokus parsial dan teori keperawatan yang berfokus total. Pada fokus parsial, perawat
berperan sebagai pengganti, dimana peran perawat diperlukan pada saat klien tidak
mampu melakukan kegiatannya. Teori ini beranggapan bahwa perawat bertanggung
jawab terhadap kesehatan dan kebutuhan harian klien sampai mereka dapat pulih
kembali dan mampu bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup selanjutnya
8
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
(Marriner-Tomey, 1994). Aplikasi teori ini dapat dilihat dalam teori Orem,
Henderson, dan Orlando, dimana ketiga ahli teori ini sepakat bahwa peran perawat
merupakan peran pengganti ketika klien tidak mampu, tidak mau atau tidak tahu
merawat diri dalam menjalankan fungsi interaksinya yang seimbang dengan
lingkungan, yang dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, faktor ketidak
mampuan, faktor keterbatasan lingkungan, faktor respons berlawanan terhadap interaksi
lingkungan dan faktor ketidakmampuan berkomunikasi.
Teori yang berfokus total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori
keperawatan yaitu Nightingale, Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson (Marriner-
Tomey, 1994) yang memandang bahwa lingkungan merupakan kondisi eksternal
sebagai sumber ventilasi, kehangatan, kebisingan, dan pencahayaan dimana perawat
dapat mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu klien memulihkan diri.
Dengan demikian, kegiatan keperawatan meliputi antara lain menciptakan lingkungan
yang memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan seorang klien.
Teeri ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan aktif dalam
memfasilitasi interaksi antara individu dan lingkungannya melalui upaya menciptakan
lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan dapat tercapai. Selain itu,
berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang tidak terpisahkan
dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga, melalui upaya
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien terhadap
berbagai stimulus. Disamping itu, melalui kemampuan meningkatkan sistem terbuka
klien secara intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal, dan memfasilitasi sistem
perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi interrelasi dan interdependensi
subsistem yang terdapat dalam setiap individu.
Keperawatan
Menurut Henderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada
individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau
menjelang ajal, dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya
akibat ketidak mampuan, ketidak mauan, dan ketidak-tahuan (Marriner-Tomey, 1994).
Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu atau
kelompok) yang sedang mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana situasi
9
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
kehidupan yang seimbang menjadi terganggu dan menghasilkan tekanan (biologis,
psikologis, dan sosial) serta ketidak-nyamanan.
Berbeda dengan profesi kedokteran yang memfokuskan kepada diagnosis medis dan
pengobatan penyakit, serta masalah-masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit,
maka penekanan dalam keperawatan lebih kepada kehidupan manusia dan pola
hidupnya serta respon terhadap penyakit. Penyakit dan masalah kesehatan bagi
keperawatan bukan merupakan fokus yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu
untuk difahami karena efek dan konsekuensi faktor-faktor tersebut terhadap kehidupan
manusia dan pola hidupnya (Nicoll, 1993). Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan,
pohon keilmuan, model, teori, dan riset amat berbeda antara profesi medik dan
keperawatan. Demikian pula aktivitas dari para praktisi dalam keperawatan akan
berbeda dengan praktisi medik .
Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu
keluaran kegiatan, tergantung dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai
proses serangkaian kegiatan, maka keperawatan perlu mengorganisasikan, mengatur,
mengkoordinasikan serta mengarahkan berbagai sumber (termasuk klien didalamnya)
untuk digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan
klien. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui
suatu bentuk pelayanan keperawatan yang menekankan pada pengadaan fasilitasi
interaksi klien dan lingkungannya.
Keperawatan sebagai dimensi keluaran dipandang sebagai titik akhir pencapaian tujuan
dimana keperawatan berhasil menghantarkan klien kembali kepada keadaan awal
sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai individu sosial yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mempertahankan kesejahteraan fisik,
psikologis dan sosial.
Keperawatan sering diartikan pula sebagai serangkaian kegiatan atau fungsi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa belum
jelas, apakah fungsi-fungsi, proses dan tujuan keperawatan ini, apakah keperawatan
hanya memberikan perawatan, ataukah sejenis penyembuhan, apa indikasi keperawatan,
apakah keperawatan berfokus pada orang atau lingkungan atau interaksi antara orang
dan lingkungan?. Untuk menjawab hal – hal ini telah banyak diperkenalkan model-
10
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
model keperawatan. Dan banyak tujuan keperawatan terkait dengan upaya
mempertahankan keseimbangan, upaya adaptasi, merancang pola kehidupan kembali
dimana kesemuanya dilakukan dalam rangka pulihnya situasi sehat dan kesehatan.
Konseptualisasi keperawatan yang memfokuskan kepada proses interpersonal atau
hubungan antar manusia telah mengarahkan keperawatan sebagai suatu pelayanan
kesehatan yang menekankan pada hubungan saling menolong antar manusia.
MODEL KONSEPTUAL
Model konseptual tersusun dari idea-idea (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya. Model konseptual amat
penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Tetapi, perbedaan antara
skema yang abstrak dan teori substansi sering membingungkan profesi keperawatan itu
sendiri.
Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini
diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata – kata yang mengandung citra mental
dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa idea abstrak (seperti adaptasi,
ekuilibrium) atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu, model
konseptual dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi
menjadi suatu gambaran yang berrnakna.
Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau
stressor yang mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan perubahan yang adaptif
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan
mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk rnengatasi stressor ini. Melalui
penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka
model konseptual mencerminkan langkah pertama. mengembangkan formulasi teoritis
yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
11
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang
ilmuwan terutarna terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi
dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang
unik untuk lingkup keilmuan tersebut.
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu
keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh
dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan surnber awal
masalah tetapi juga merupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan
konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya
dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan
sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau
meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, rnasyarakat, dan kelompok lain
termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema
konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan pada
sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.
Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang, dan
lingkungan kondusif untuk pemulihan kesehatan. Model ini juga mengidentifikasi
tujuan keperawatan yang biasanya menterjemahkannya dari definisi sehat yang
dimaksud. Dalam konsep keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses
keperawatan dan pola pikir yang terbentuk dari konsep ini.
TEORl KEPERAWATAN
Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang menunjukkan
gambaran fenomena yang sistematik dan yang bertujuan menyebutkan, menjelaskan,
dan memprediksikan. Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang
menspesifikasi hubungan antar variabel. Dengan demikian, teori keperawatan adalah
12
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
serangkaian pemyataan tentang fenomena yang saling terkait yang amat berguna untuk
menyebutkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan (Walker & Avant, 1995,
2004).
Teori terdiri dari set, postulate, definisi dan hipotesa. Set adalah sekumpulan obyek atau
elemen. Tetapi fakta, prinsip, dan hukum tidak merupakan suatu teori. Meskipun
demikian, apabila seorang ilmuwan memilih fakta, prinsip, dan hukum tertentu dari
rangkaian universal karena keterhubungan dan relevansi dari masalah yang diteliti,
maka ilmuwan tersebut telah . memenuhi persaratan set yang diperlukan untuk
pengembangan suatu teori. Akan tetapi ketika seorang ilmuwan ingin mengembangkan
suatu teori baru, selayaknya ia juga mengkaji apa tujuan dan inti dari teori ini serta
bagaimana penjelasannya.
Titik sentral suatu teori terdiri dari beberapa postulat dan merupakan suatu pernyataan
kebenaran umum yang memberikan janji (harapan) penting tentang apa yang sedang
diteliti. Postulat biasanya dinyatakan sebagai generalisasi yang konsisten dengan bukti-
bukti ilmiah dari suatu masalah penelitian. Sebagai contoh, Roger mengembangkan
teori tentang manusia dimana teori ini terdiri dari empat postulat yang membahas
tentang keutuhan seorang individu, fluiditas, sense pola dan organisasi, dan kalimat
(Nicoll, 1993).
Definisi dari suatu teori merupakan cara berkomunikasi yang penting bagi semua
ilmuwan. Definisi konsep-konsep yang membentuk teori perlu dijabarkan secara jelas
dan mencerminkan operasionalisasi dari teori itu sendiri. Ada tiga jenis definisi teori
yaitu primitif, teoritis, dan kunci. Definisi primitif adalah definisi yang tidak dapat
dioperasionalisasikan, dan hanya dapat diinterpretasikan bila seseorang yang akan
menerapkan teori ini pernah mengalami atau secara intuitif memahami latar
belakangnya. Definisi teoritis adalah definisi yang juga tidak dapat
dioperasionalisasikan secara independent, tetapi hanya akan dapat
dioperasionalisasikan apabila dikaitkan dengan konsep / terminologi lain. Definisi kunci
merupakan definisi yang dapat dioperasionalisasikan sehingga hipotesis yang sedang
diteliti dapat diujikan. Definisi kunci hampir sama artinya dengan definisi operasional
suatu riset dimana melalui penggunaan instrumen yang valid dan reliable, hipotesa
dapat diuji.
13
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Hipotesis merupakan perkiraan atau prediksi yang berasal dari serangkaian postulat,
yang menyebutkan hubungan antar dua atau lebih variabel. Melalui hubungan ini maka
variabel dapat diobservasi dan diuji. Pengujian ini penting untuk rnenjembatani teori
dan pengetahuan. Berdasarkan keempat denominator suatu teori. rnaka definisi teori
adalah serangkaian pernyataan yang berhubungan yang berasal dari data ilmiah, dimana
dari hal tersebut hipotesis dapat disusun, diuji, dan diverifikasi.
Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dan berbagai dimensi
kemanusiaan telah dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek
keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya,
situasi yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan untuk
menyusun, menguji, merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan teori
keperawatan. Kegiatan praktek keperawatan bertujuan untuk memperbaiki dan lebih
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seorang klien. Kegiatan ini seyogyanya
berlandaskan teori dan hasil riset, karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka kegiatan
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Skema berikut ini menjelaskan tentang
ilmu keperawatan yang merupakan sintesis dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatif
terkait, dapat menghasilkan suatu operasionalisasi kegiatan pengetahuan keperawatan
yang mencerminkan suatu seni dari kegiatan keperawatan.
14
Ilmu keperawatan ( sintesis, reorganisasi, ekstensi substansi ilmu diambil dari I
untuk)
Ilmu dasar dan ilmu aplikasi ( medik dan lain-
lain)
Pola intervensi yang menghasilkan respon
yang dapat diduga
Asuhan Keperawatan
Stress Individu, Keluarga, Kelompok
Pola respon thd stress
Kegiatan pengetahuan sebagai seni keperawatan
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Skema I: Ilmu keperawatan dan operasionalisasinya. (Nicoll, 1993, p.I92).
Perbedaan model konseptual dan teori keperawatan harus diawali dengan penjelasan
karakteristik dari masing-masing model konseptual dan teori. Model konseptual
terrnasuk asumsinya merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori, dimana
ditekankan tentang konsep-konsep, definisi, dan proposisi dari teori tersebut. Sedangkan
teori adalah serangkaian konsep yang saling berhubungan yang menggambarkan tentang
sesuatu situasi yang diharapkan. Teori disusun secara induktif, deduktif ataupun
retroduktif. Cara apapun yang ditempuh untuk menciptakan suatu teori, maka untuk
mencapai akhir dari sebuah teori (menggunakan teori) perlu suatu imaginasi,
pengetahuan tentang materi/substansi teori, dan pemikiran logis. Selain itu, menyusun
teori bukan pekerjaan yang lurus dan mudah karena tidak banyak model konseptual
yang tersedia bagi pengembangan suatu teori tertentu. Oleh karena itu, perbedaan
model konseptual dan teori keperawatan terletak pada lingkar abstraksi, dimana model
konseptual lebih abstrak dari teori, dan teori mengandung konsep, definisi, dan
proposisi yang lebih konkrit serta memberikan spesifikasi fenomena yang lebih besar
dan penjelasan hubungan postulat yang lebih rinci.
METODOLOGI ILMIAH
Metodologi ilmiah telah ditemukan sebagai cara yang paling efektif untuk menentukan
hubungan antar variabel, sehingga memungkinkan tumbuhnya pengertian, prediksi, dan
suatu tingkatan kendali. Metodologi ilmiah dapat diperlakukan sebagai suatu proses,
dimana setiap langkah dalam metodologi ilmiah mencerminkan suatu keyakinan yang
memberikan kontribusi terhadap falsafah keilmuan dan terhadap suatu cara utama dalam
memandang dunia. Para ilmuwan akan memilih apa yang akan dipelajari, dan kernudian
terlibat dalam proses reduksionisme diri. Dengan memilih sesuatu yang dapat
diobservasi atau bagian yang dapat diukur dari suatu lingkungan individu, ilmuwan
akan rnenentukan batasan-batasan rnasalah. Hal ini rnerupakan persyaratan pertarna
suatu metoda ilmiah.
Para ilmuwan biasanya berusaha menjaga jarak dengan masalah yang sedang diteliti
agar tetap dapat bersikap obyektif tentang fenomena yang diteliti. Peneliti menjadi
15
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
obyektif, dan apa yang diteliti menjadi obyektif, suatu obyek penelitian. Masalah yang
tidak terbatas perlu dibuat definisinya, dan definisi dibuat secara operasional, sehingga
rnenjadi sesuatu yang dapat diobservasi dan diukur. Realitas diuraikan rnenjadi sesuatu
yang empirik dan dapat diukur, dan definisi lebih lanjut yang disesuaikan dengan
pengalaman peneliti akan dapat rnenetapkan arti dari sebuah fenornena, rneskipun
jarang sekali seorang peneliti dapat mengalami hal itu.
Pengendalian adalah serangkaian upaya untuk mengintervensi variabel dari luar.
Sebagai contoh, setiap kelompok individu dibuat sehomogen mungkin untuk rnengurangi
pengaruh variabel yang mendominasi variabel lain diluar variabel yang akan diukur.
Percobaan dilakukan, variabel dimanipulasi, instrumen diberikan, diukur, dan dianalisa
secara statistik. Pengukuran tendensi sentral sering rnengarahkan pada terjadinya
dukungan hipotesa atau tidak didukungnya hipotesa. Teori dihasilkan secara rerata
untuk rata-rata individual. Kategorisasi, labeling dan manipulasi lebih lanjut
memungkinkan prediksi dan pengendalian berikutnya.
Metodologi ilmiah keperawatan rnerupakan suatu kegiatan penelitian yang terdiri dari
metoda riset kuantitatif dan kualitatif. Dan praktek keperawatan membutuhkan
pengembangan teori- teori sebagai bagian dari suatu disiplin keilmuan, termasuk
didalamnya kegiatan riset yang mempelajari perilaku perawat dan riset yang meneliti
tentang aspek-aspek klien.
Harapan dasar dari suatu metodologi ilmiah adalah bahwa (1) individual merupakan
mahluk yang hampir mirip satu sama lain sesuai dengan kategori, (2) pengalaman dapat
dikuantifikasi, dan (3) kekonstanan atau kepasifan manusia dan lingkungan dapat
dihasilkan. Hasil akhir adalah suatu teori yang menghasilkan situasi yang bersifat
deterministik, atomistik, dan scientifik. Pandangan alam semesta yang mendasar adalah
mekanistik, yaitu manusia berreaksi terhadap stimuli untuk menghasilkan suatu hasil
yang diinginkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh perawat, sebagai pemberi asuhan
keperawatan.
Dalam pengembangan teori, metoda ilmiah kualitatif berperan lebih konsisten dengan
keyakinan falsafah keperawatan yang telah ditetapkan dimana subyektifitas, berbagi
pengalaman, berbagi bahasa, saling keterkaitan, interpretasi manusiawi, dan realitas
yang dialami dapat dikemukakan melalui proses riset.
16
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang menekankan pada kemanusiaan, dan
rnanusianya yang individual, unik, utuh, dan holistik. Pelayanan keperawatan yang
dihasilkan juga seyogyanya merupakan hentuk pelayanan keperawatan yang humanistik
dan komprehensif, berlandaskan pada falsafah keperawatan yang menspesifikasi
manusia sebagai titik sentral keyakinan keperawatan.
Melalui pemahaman tentang paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, sehat
dan kesehatan, lingkungan, dan keperawatan, suatu model konseptual keperawatan dari
keempat komponen paradigrna tersebut telah menjelaskan hubungan dan keterkaitan
antar keempat konsep yang juga melandasi teori keperawatan.
Teori keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan pada tiga sumber yaitu kesadaran
akan status teori aplikasi, minat untuk mengembangkan teori aplikasi, dan keterbukaan
terhadap realitas empiris yang relevan. Dan teori keperawatan dapat diperoleh melalui
konseptualisasi proses riset yang memfokuskan terhadap berbagai upaya peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan manusia yang diberikan melalui pelayanan keperawatan.
Penggunaan metode ilmiah sebagai model pendekatan yang paling serius dan penting untuk
memahami tempat manusia di alam semesta telah mendapat porsi perdebatan yang
kontinyu dikalangan ilmuwan. Profesi keperawatan telah menentukan komitmennya
melalui perhatian dan persepsinya tentang penerima asuhan keperawatan sebagai fokus
dan orientasi utama dalam riset keperawatan. Sebaliknya, melalui kegiatan riset ini
dapat mengembangkan teori- teori keperawatan baru yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan individu yang memerlukan tindakan keperawatan. Skema berikut ini
mencoba untuk merangkum keterkaitan antara falsafah, paradigma, model konseptual,
dan teori keperawatan serta metodologi ilmiah.
17
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
18
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
------------------------------- manusia dan spesifikasinya ---------------------------------------
Sebagai fokus dan inti kegiatan pengembangan pengetahuan keperawatan
Daftar Rujukan
Nicoll, L. H. (1992). Perspectives on nursing theory. Second edition. Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
Marriner-Tomey, A. (2004). Nursing theorists and their work. Sixth edition. St. Louis: Mosby Company.
Walker, L. 0., & Avant, K. C. (1995). Strategies for theory construction in nursing. Third edition. Norwalk, CT :
Appleton & Lange.
Walker, L. 0., & Avant, K. C. (2004). Strategies for theory construction in nursing. Fifth edition. Norwalk, CT :
Appleton & Lange.
InteraksiManusiaDan Lingkungan
Falsafah
Paradigma
Model Konseptual
Teori Keperawatan
Metodologiilmiah
Keyakinan
Fokus orientasi
Abstraksi konsep
Operasionalisasi konsep tentang fenomena
Uji hipotesa tentang teori keperawatan
Kesehatan dan kesejahteraan manusia di alam semesta
19
Dr. Abdul MuhithSTIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO
20
Top Related