8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam fenomena manajemen dunia perumah sakitan saat sekarang ini telah
menumbuhkan polemik baru dari segi filosofis, yaitu apakah rumah sakit dimungkinkan
dikelola secara bisnis dalam arti menjadi suatu instansi yang profit marking. Polemik ini
sudah tentu menyangkut landasan kenegaraan/falsafah kenegaraan kita, yaitu Pancasila
dan UUD 194.
!eskipun demikian, dalam perkembangan de"asa ini, rumah sakit tidak mungkin
dikelola semata#mata social. Dalam keadaan sekarang seluruh rumah sakit s"asta
menghadapi realita kehidupan yang semakin matrealistis. $umah sakit harus membayar
teknologi kedokteran, listrik, air, dapur, dan bahkan imbalan jasa dokter dan paramedic
dengan mengikuti harga pasar.
Dalam keadaan inilah, dari segi manajemen rumah sakit seolah#olah ketinggalankereta. %idak terlepas dalam hubungan ini adalah rumah sakit pemerintah dimana
meskipun seluruh biaya eksploitasi/personel/gedung dan lain sebagainya ditanggung oleh
pemerintah &secara teoretis', keperluan mengelola rumah sakit sesuai dengan prinsip#
prinsip manajemen adalah mutlak.
B. Batasan Masalah(ebagaimana kita ketahui bah"a dalam dunia perumahsakitan saat sekarang ini
banyak sekali masalah#masalah yang terjadi akibat ketidakmantapan struktur rumah sakit
itu sendiri, dan masih banyak lagi masalah yang menjadi sorotan.
!engingat banyaknya masalah#masalah tersebut maka dalam penulisan makalah
ini hanya mengambil dari segi masalah manajemen dan kecenderungannya kemasa depan
akibat kesalahan manajemen.
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan kepada
mahasis"a terutama mahasis"a kepera"atan tentang perumahsakitan yang nantinya
dapat memperbaiki dan meningkatkan manajemen rumah sakit. Dan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan pelayanan kesehatan
kepada pasien dan masyarakat luas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
2/31
A. Manajeen !uah Sakit
$umah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua
jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan pera"atan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit ga"at darurat,
unit ra"at jalan, dan unit ra"at inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak
terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan
fungsi klasik $( yang pada a"alnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan
&kuratif' terhadap pasien melalui ra"at inap. Pelayangan $( kemudian bergeser karena kemajuan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikanmasyarakat. Pelayanan kesehatan di $( saat ini tidak saja bersifat kuratif &penyembuhan', tetapi
juga bersifat pemulihan &rehabilitatif'. )eduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya
promosi kesehatan &promotif' dan pencegahan &pre*entif'. Dengan demikian, sasaran pelayanan
kesehatan $( bukan hanya untuk indi*idu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien
dan masyarakat umum. +okus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dira"at
sebagai indi*idu dan bagian dari keluarga. tas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di $(
merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna &komperhensif dan holistik'
Pelayanan $( di -ndonesia saat ini sudah bersifat padat modal, padat karya, dan padat
teknologi dalam menghadapi persaingan global. Dalam hal rujukan medik, $( juga diandalkan
untuk memberikan pengayoman medik &pusat rujukan' untuk pusat#pusat pelayanan yang ada di
"ilayah kerjanya. (ifat pengayoman sangat erat kaitannya dengan klasifikasi $umah (akit. da
empat jenis $( berdasarkan klasifikasi perumahsakitan di -ndonesia yaitu kelas , , , dan D.
)elas $( yang lebih tinggi &' mengayomi kelas $umah (akit yang lebih rendah dan
mempunyai pengayoman "ilayah yang lebih luas. Pengayoman dilaksanakan melalui dua sistem
rujukan yaitu sistem rujukan kesehatan &berkaitan dengan upaya promotif dan pre*entif seperti
bantuan teknologi, bantuan sarana dan operasionalnya' dan rujukan medik &berkaitan dengan
pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif'
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
3/31
Dan berubahnya $( kelas dan menjadi $( seadanya, bahkan ada yang menjadi Perusahaan
0a"atan &Perjan', menejemen klasik $( di -ndonesia sudah pasti mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal peningkatan profesionalisme staf, tersedianya peralatan yang lebih canggih,
dan lebih sempurnanya sistem administrasi $( yang akan bermanfaat untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan $(
. JENIS !UMAH SAKIT DI IND"NESIA
Di -ndonesia dikenal tiga jenis $( sesuai dengan kepemilikan, jenis pelayanan dan
kelasnya. erdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam $( yaitu $( Pemerintah &$(
Pusat, $( Propinsi, $( )abupaten', $( U!/$-, dan $( ("asta yang menggunakan dana
in*estasi dari sumbar dalam negeri &P!D' dan sumber luar negeri &P!'. 0enis $( yang
kedua adalah $( Umum, $( 0i"a, $( )husus &mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker,
dsb'. 0enis $( yang ketiga adalah $( kelas , kelas &pendidikan dan non#pendidikan', $(
kelas dan $( kelas D &)epmenkes o.1 !enkes/()/--/1929'. Pemerintah sudah
meningkatkan status semua $( )abupaten menjadi kelas .
)elas $( juga dibedakan berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia. Pada $( kelas
tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk spesialistik. $( kelas mempunyai pelayananminimal sebelas spesialistik dan subspesialistik terdaftar. $( kelas mempunyai minimal empat
spesialistik dasar &bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak'. Di $( kelas D hanya terdapat
pelayanan medis dasar.
)eputusan !enteri )esehatan o.134 !enkes/()/-/25 %h.1925 tentang susunan
organisasi dan tata kerja $umah (akit Umum di -ndonesia antara lain
Pasal 1 6 $umah (akit Umum adalah organisasi di lingkungan Departemen )esehatan yang
berada di ba"ah dan bertanggung ja"ab langsung kepada Dirjen 7an !edik.
Pasal 8 6 $umah (akit Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan &caring' dan
penyembuhan &curing' penderita serta pemulihan keadaan cacat badan dan ji"a &rehabilitation'.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
4/31
Pasal 3 6 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut $( mempunyai fungsi 6
1. !elaksanakan usaha pelayanan medik
8. !elaksanakan usaha rehabilitasi medik
3. Usaha pencegahan komplikasi penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan
4. !elaksanakan usaha pera"atan
. !elaksanakan usaha pendidikan dan latihan medis dan paramedis
. !elaksanakan sistem rujukan
2. (ebagai tempat penelitian
Pasal 4 6
1. $( Umum yang dimaksud dalam keputusan ini adalah $( kelas , kelas , kelas .
8. $( Umum kelas adalah $(U yang melaksanakan pelayanan kesehatan yang spesialistik
dan subspesialistik yang luas
3. $( Umum kelas adalah $(U yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik
yang luas.
4. $( Umum kelas adalah $(U yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik
paling sedikit empat spesialis dasar yaitu6 Penyakit Dalam, Penyakit edah, Penyakit
)ebidanan/)andungan, dan )esehatan nak.
. SUSUNAN "!#ANISASI !SU DI IND"NESIA
Untuk $umah (akit Umum kelas , susunan organisasinya diatur sesuai dengan ()
!enkes o. 43/-/1994 adalah sebagai berikut.
1. Direktur
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
5/31
8. :akil Direktur yang terdiri dari6
• :adir Pelayanan !edik dan )epera"atan
• :adir Penunjang !edik dan -nstalasi
• :adir Umum dan )euangan
• :adir komite !edik
%iap#tiap :adir diberikan tanggung ja"ab dan "e"enang mengatur beberapa
bidang/bagian pelayanan dan kepera"atan serta instalasi. -nstalasi $( diberikan tugas untuk
menyiapkan fasilitas agar pelayanan medik dan kepera"atan dapat terlaksana dengan baik.
-nstalasi $( dipimpin oleh seorang kepala yang diberikan jabatan non struktural. eberapa jenis
instalasi $( yang ada pada $( kelas adalah instalasi ra"at jalan, ra"at darurat, ra"at inap,
ra"at intensif, bedah sentral, farmasi, patologi klinik, patologi anatomi, gi;i, laboratorium,
perpustakaan, pemeliharaan sarana rumah sakit &P($(', pemulasaran jena;ah, sterilisasi sentral,
pengamanan dan ketertiban lingkungan, dan binatu.
)omite !edik &)!' juga diberikan jabatan nonstruktural yang fungsinya menghimpun
anggota yang terdiri dari para kepala (taf !edik +ungsional &(!+'. )! diberikan dua tugas
utama yaitu menyusun standar pelayanan mediks dan memberikan pertimbangan kepada direktur
dalam hal6
1. Pembinaan, penga"asan dan penelitian mutu palayanan medis, hak#hak klinis khusus
lepada (!+, program pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan &diklat', serta penelitian
dan pengembangan &litbang'.
8. Pembinaan tenaga medis dan bertanggung ja"ab terhadap pelaksanaan etika profesi.
(emua kepala (!+ diangkat oleh Dirjen 7an. !edik Depkes $- berdasarkan usulan dari
Direktur $(. Dengan mengkaji struktur organisasi dan tugas#tugas pokok $(, dapat dibayangkan
bah"a manajemen sebuah $( hampir mirip dengan manajemen hotel. 7ang berbeda, tujuan
mereka yang berkunjung dan jenis pelayanannya. !asyarakat yang berkunjung ke $( bertujuan
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
6/31
untuk memperoleh pelayanan medis karena kejadian sakit yang dideritanya, sedangkan mereka
yang berkunjung ke hotel adalah untuk bersenag#senang.
Pembentukan )! di $( sangat diperlukan untuk membantu tugas#tugas direktur $(
dalam menjaga mutu dan etika pelayanan $(. )! dibentuk berdasarkan () Dirjen 7an. !edik
Depkes $- sesuai dengan usul Direktur $(. !asa kerja :adir )! adalah tiga tahun. Di ba"ah
:adir )! terdapat panitia infeksi nasokomial, panitia rekam medis, farmasi da terapi, audit
medik, dan etika.
(!+ yang menggantikan UP+ & Unit Pelaksanaan +ungsional' terdiri dari dokter umum,
dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter subspesialis. !ereka mempunyai tugas pokok
menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan, pencegahan penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan, penyuluhan, pelatihan dan penelitian pengembangan pelayanan medis.
Untuk $( kelas jumlah (!+ yang dimiliki minimal 1 buah yakni&1' edah &8' )esehatan
nak &3' )ebidanan dan Penyakit )andungan &4' Penyakit Dalam &' Penyakit (araf &'
Penyakit )ulit dan )elamin &2' %' $adiologi &11' Patologi
)linik &18' Patologi natomi &13' )edokteran )ehakiman &14' $ehabilitasi !edik &1'
nestesi.
!asing#masing :adir juga dilengkapi sekretariat khusus dan bidang#bidang yang dibagilagi menjadi subbagian dan seksi & sesuai dengan () !enkes o. 134'. (usunan $(U kelas
hampir sama dengan kelas . edanya hanya terletak pada jumlah dan jenis#jenis masing#masing
(!+. Untuk $(U kelas tidak ada subspesialisasinya.(usunan organisasi $( kelas dan D
lebih sederhana jika dibandingkan dengan kelas dab . Di sini tidak ada "akil direktur, tetapi
dilengkapi dengan staf khusus yang mengurus administrasi. )ondisi ini berpengaruh pada jenis
pelayanan medis dan jumlah staf profesional &medis dan paramedis' yang dipekerjakan pada
tiap#tiap $( ini. (ecara umum, jenis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan juga akan
ikut menentukan peningkatan kelas sebuah $( di suatu "ilayah, terutama yang berlokasi di ibu
kota pro*insi.
. D.PENE!APAN MANAJEMEN !UMAH SAKIT
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
7/31
$umah sakit perlu menerapkan sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan. Untuk itu rumah sakit di -ndonesia harus menciptakan kinerja yang unggul. )inerja
yang unggul atau Performance Excellence merupakan salah satu faktor utama yang harus
diupayakan oleh setiap organisasi untuk memenangkan persaingan global, begitu juga oleh
perusahaan penyedia jasa pelayanan kesehatan.
anyak cara yang dapat dilakukan oleh para pengelola rumah sakit untuk menciptakan
kinerja yang unggul diantaranya melalui pemberian pelayanan yang bagus serta tindakan medis
yang akurat dan mekanisme pengelolaan mutu tentunya.
(alah satu strategi yang dilakukan oleh pengelola rumah sakit s"asta dalam
mempertahankan atau meningkatkan jumlah konsumen adalah pelayanan. %untutan untuk
mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan nyaman semakin meningkat, sesuai dengan
meningkatnya kesadaran arti hidup sehat. )eadaan ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
sosial budaya dan sosial ekonomi masyarakat yang perlu mendapat perhatian dari pengelola
rumah sakit.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut, di setiap kota besar seperti 0akarta
banyak sekali usaha rumah sakit dengan kualitas pelayanan dan peralatan medis yang prima
dapat kita temukan di setiap sudut kota, sehingga masyarakat konsumen yang tadinya harus keluar negeri demi ser*is dan kualitas dokter yang prima, sekarang tidak perlu lagi ke luar negeri.
Dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumen, rumah sakit berusaha
untuk mempunyai tenaga dokter ahli yang tetap, sekaligus memperkerjakan dokter "aktu dan
dokter kontrak. ahkan di beberapa rumah sakit di kota besar seperti 0akarta dapat kita jumpai
pelayanan Unit =a"at Darurat &U=D' yang ditangani oleh dokter tetap maupun dokter kontrak.
ahkan ada rumah sakit yang menyediakan tempat dan sarana lengkap seperti
laboratorium dengan tenaga analis, radiologi dan tempat pera"atan yang serba lengkap.
(edangkan untuk tenaga dokternya mereka mengambil dokter#dokter spesialis yang terkenal dan
pengelola rumah sakit menganggap dokter spesialis dan pasiennya sebagai “customer ? mereka
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
8/31
Untuk menjaga agar dokter spesialis ternama tersebut tetap menjadi customer mereka,
maka pihak rumah sakit melakukan strategi sedemikian rupa. Diantaranya dengan menyediakan
peralatan medis yang dikehendaki oleh para dokter tersebut
(edangkan untuk menghasilkan mekanisme pengelolaan mutu yang bagus, perusahaan
dalam hal ini rumah sakit perlu menerapkan metode pengukuran yang efektif untuk dapat
menganalisis dan menemukan dimensi mutu > yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan untuk
mencapai mutu yang tinggi. (alah satu model pengukuran yang sudah dikenal luas dan terbukti
secara efektif membantu keberhasilan penerapan sistem manajemen mutu adalah sistem !alcolm
aldrige ational @uality "ard. Malcolm Baldrige National Quality Awards (MBNQA
merupakan sistem manajemen yang sangat efektif untuk menghasilkan loyalitas pelanggan dan
kinerja tinggi bila diterapkan dengan tepat.
)riteria penilaian/pengukuran kinerja yang dimiliki oleh !@ juga dapat digunakan
oleh industri jasa pelayanan kesehatan, yang disebut dengan Performance Excellence for !ealth
"are #ased on MBNQA$ )riteria dari Performance Excellence for !ealth "are #ased on
MBNQA terdiri dari 2 kategori, yaitu6 !ealth "are %esults& Patient 'and ther "ustomer'
)ocused %esults& )inancial and Market %esults& *taff and +ork *ystem %esults& rgani,ational
Effecti-eness %esults& .o-ernance and *ocial %es/onsi#ility %esults$Dengan penerapan sistem
manajemen mutu secara menyeluruh dan model pengukuran tepat maka perusahaan akan
menjadi perusahaan kelas dunia yang siap memenangkan persaingan.Dalam penerapannya,
manajemen di rumah sakit dapat dilihat dari fungsi perencanaan rumah sakit dan fungsi
pergerakan dan pelaksanaan rumah sakit.
E.$UN#SI PE!ENCANAAN !UMAH SAKIT
Perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk me"ujudkan target dan tujuan suatu organisasi. da dua alasan mengapa
perencanaan diperlukan yaitu untuk mencapai AProtecti*e bennefits? yaitu merupakan hasil dari
pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dan APositi*e
benefit? yaitu untuk peningkatan pencapaian tujuan organisasi.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
9/31
+ungsi perencanaan di bidang kesehatan adalah proses untuk merumuskan masalah#
masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah#langkah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan merupakan fungsi yang penting karena akan menentukan fungsi#fungsi
manajemen yang lainnya dan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara
keseluruhan. Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh
terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan
dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif
dan efisien.
$.Man%aat Peren&anaan !uah Sakit
Melalui perencanaan program di rumah sakit akan dapat diketahui:
1. Tujuan program di rumah sakit dan bagaimana cara mencapainya.
2. Jenis dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
3. Struktur organisasi rumah sakit yang dibutuhkan.
4. Jumlah dan jenis kualikasi sta! yang diinginkan" dan uraian tugasnya.
#. Sejauh mana e!ektitas kepemimpinan di rumah sakit.
$. %omunikasi serta bentuk dan standar penga&asan yang perlu
dikembangkan oleh manajer dan perlu dilaksanakan.
Keuntungan perencanaan rumah sakit yang baik:
1. 'ktitas di rumah sakit lebih terarah untuk mencapai tujuan.
2. Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produkti!.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
10/31
3. 'lat pengukur hasil kegiatan yang dicapai.
4. Memberikan landasan pokok !ungsi manajemen lainnya yaitu !ungsi
penga&asan.
Kerugian perencanaan rumah sakit:
1. %eterbatasan dalam ketepatan in!ormasi dan !akta(!akta tentang masa
yang akan datang.
2. Memerlukan biaya yang cukup besar.
3. )ambatan psikologis.
4. Menghambat timbulnya inisiati!.
#. Terhambatnya tindakan yang perlu diambil.
Langkah-langkah Perencanaan Rumah Sakit:
1. Analisis situasi
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau !akta. 'nalisis situasi ini
melibatkan beberapa aspek ilmu yaitu:
• *pidemiologi +distribusi penyakit dan determinannya, yakni kelompok
penduduk sasaran +&ho, yang menderita kejadian tersebut" dimana"
kapan masalah tersebut terjadi. Misalnya: data jenis penyakit yang
dapat dicegah dari imunisasi.
• 'ntropologi +aspek budaya dan perilaku sehat" sakit masyarakat,
• -emogra +angka(angka ital statistik,. Misalnya: berdasarkan
kelompok umur" jumlah kelahiran dan kematian" jumlah '%/ dan
sebagainya.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
11/31
• Statistik +mengolah dan mempresentasikan data,.
• *konomi +pembiayaan kesehatan, meliputi pendapatan" tingkat
pendidikan" norma sosial" dan sistem kepercayaan masyarakat.
• 0eogras yaitu meliputi semua in!ormasi karakteristik &ilayah yang
dapat mempengaruhi masalah tersebut.
• rganisasi pelayanan meliputi motiasi kerja sta! dan kader"
keterampilan" persediaan aksin dan sebagainya.
Jenis in!ormasi yang diperlukan untuk perencanaan adalah:
• enyakit dan kejadian sakit di &ilayah kerja.
• -ata kependudukan.
• Jenis dan organisasi pelayanan kesehatan yang tersedia.
• %eadaan lingkungan dan aspek geograsnya.
• Sarana dan sumber daya penunjang.
engumpulan data dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung"
yaitu:
• Mendengarkan keluhan masyarakat di lapangan.
•
Membahas masalah(masalah kesehatan dengan tokoh(tokoh !ormaldan in!ormal masyarakat.
• Membahas masalah(masalah bersama petugas lapangan kesehatan.
• Membaca laporan kegiatan program kesehatan.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
12/31
• Mempelajari peta &ilayah" sensus penduduk" laporan khusus" hasil
suatu surei" juklak program" laporan tahunan.
Masalah kesehatan tersebut meliputi:
• Masalah penyakit +medis," interensi medis yaitu diagnosa penyakit"
pengobatan dan tindak lanjut.
• Masalah kesehatan masyarakat +ublic health," sureilen" analisis
epidemiologi" interensi yaitu promosi kesehatan" perlindungan
spesik atau imunisasi dan deteksi dini.
2. Mengidentikasi masalah dan pri!ritasnya
Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu masalah tentang penyakit"
masalah manajemen pelayanan kesehatan +masalah program," dan masalah
perilaku" sikap dan pengetahuan masyarakat. rioritas masalah secara
praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman sta!" dana" dan mudah
tidaknya maslah dipecahkan. rioritas masalah dijadikan dasar untuk
menentukan tujuan.
ontoh masalah tentang penyakit antara lain %/' %5" tingginya prealensi
anemia pada remaja putri dan &anita hamil" partus kasep" kematian ibu
bersakin" 5567" kematian neonatal dan perinatal +misalnya akibat tetanus
neonatorum" /S'" diare," in!ertility" mioma" a. eri8" a. Mammae serta
masalah komplikasi pemakaian /9-.
ontoh masalah program adalah sebagai berikut:
• Masalah input" jumlah sta! kurang" keterampilan dan motiasi kerja
rendah" peralatan kurang memadai" jenis obat yang tersedia tidak
sesuai.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
13/31
• Masalah proses" terkait dengan !ungsi manajemen +', yaitu kurang
jelas tujuan program" kurang jelas rumusan masalah program
+lanning," pembagian tugas tidak jelas +rganiing," kepemimpinan
kurang +'ctuating," penga&asan atau superisi lemah +ontrolling,.
ontoh masalah manajemen pelayanan kesehatan antara lain
tingginya jumlah anak yang menderita diare" air minum yang terkontaminasi
air limbah" kebutuhan masyarakat akan penyuluhan kesehatan" banyaknya
tumpukan sampah di sepanjang jalan umum" pemilikan jamban keluarga
yang masih rendah" kurangnya persediaan oralit di osyandu dan
teratasnya jumlah sta! yang mampu melakukan deteksi dini diare. ;ang
menjadi prioritas atau masalah utama adalah tingginya jumlah anak yang
menderita diare.
%riteria penetapan prioritas masalah kesehatan:
• 'pakah masalah tersebut menimpa sebagian besar penduduk<
• 'pakah masalah tersebut potensial sebagai penyebab tingginya
kematian bayi<
• 'pakah masalah tersebut mempengaruhi kesehatan dan kematian
anak balita<
• 'pakah masalah tersebut mengganggu kondisi kesehatan dan
mengakibatkan kematian ibu hamil<
•
'pakah masalah kesehatan tersebut bersi!at kronis" mnimbulkankecatatan" dan mengganggu produktitas kerja masyarakat di suatu
&ilayah<
• 'pakah masalah tersebut mengakibatkan kepanikan masyarakat
secara luas
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
14/31
%riteria berdasarkan sibilitas di lapangan:
• 'pakah daerah itu mudah dicapai<
• 5agaimana partisipasi masyarakat setempat<
• 5erapa cakupan kegiatan program yang telah mampu dicapai selama
ini<
• 'pakah masalah kesehatan tersebut adalah salah satu prioritas
program kesehatan nasional<
• 'pakah masalah kesehatan tsb. dapat dipecahkan dengan potensi yg.
'da<
". Penentuan tu#uan pr!gram
%riteria penentuan tujuan program:
• Tujuan adalah hasil yang diinginkan +tolok ukur keberhasilan kegiatan,.
• Tujuan harus sesuai dengan masalah" bisa dicapai" bisa diukur" bisa
dilihat hasilnya.
• Tujuan penting untuk membuat perencanaan dan mengealuasi
hasilnya.
• Target operasional berhubungan dengan &aktu.
• Tetapkan kegiatan program untuk mencapai tujuan.
• Tetapkan masalah dan !aktor(!aktor penghambat sebelum tujuan dan
target operasional ditetapkan.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
15/31
ontoh: 9ntuk meningkatkan cakupan pemeriksaan antenatal care ibu(ibu
hamil" dirumuskan tujuan pelayanan =meningkatnya cakupan %1 +kunjungan
ibu hamil yang pertama, dari >?@ menjadi 1??@" dan %4 $?@ menjadi
>?@A. erlu didistribusikan bidan di setiap desa. erlu penyediaan kit bidan
lengkap.
$. Mengka#i hambatan dan kelemahan pr!gram
Sebelum menentukan tolak ukur" perlu dipelajari hambatan(hambatan
program kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang
bersumber dari masyarakat" lingkungan" uskesmas maupun dari sektor
lainnya.
)ambatan program dalam manajemen rumah sakit antara lain:
• )ambatan pada sumber daya yaitu meliputi motiasi yang rendah
pada sta! pelaksana" partisipasi masyarakat yang rendah" peralatan
tidak lengkap" in!ormasi tidak alid" dana yang kurang dan yang &aktu
kurang.
• )ambatan pada lingkungan yaitu meliputi geogras +jalan rusak,"
iklim" tingkat pendidikan rendah" sikap dan budaya masyarakat +mitos"
tabu" salah persepsi, serta perilaku masyarakat yang kurang
partisipati!.
6angkah(langkah yang perlu dilakukan adalah membuat da!tar
hambatan dan kendala program kemudaian mengeliminasi" memodikasi"
serta mengurangi yang tidak bisa dilakukan dan menyesuaikannya dengantujuan operasional kegiatan program.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
16/31
%. Membuat rencana ker#a !perasi!nal
-engan 7encana %erja perasional +7%, akan memudahkan pimpinan
mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dan sebagai alat pemantau.
embahasan rencana kerja operasional meliputi:
• Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan<
• 'pa yang akan dicapai<
• 5agaimana cara mengerjakannya<
• Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatannya<
• Sumber daya pendukung<
• -imana kegiatan akan dilaksanakan<
• %apan kegiatan ini akan dikerjakan<
$.$UN#SI PEN##E!AKAN DAN PELAKSANAAN
'ACCTUATIN#( DI !UMAH SAKIT
$( adalah sebuah organisasi yang sangat kompleks. !anajemennya hampir sama dengan
manajemen sebuah hotel. 7ang membedakan hanya pengunjungnya. Pengunjung $( adalah
orang yang sedang sakit dan keluarganya.!ereka pada umumnya mempunyai beban sosial#
psikologi akibat penyakit yang diderita oleh salah seorang dari anggota keluarganya.
)ompleksitas fungsi actuating di sebuah $( dipengaruhi oleh dua aspek yaitu6
• (ifat pelayanan kesehatan yang ientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan
&customer ser-ice'.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
17/31
kualitas pelayananharus diarahkan untuk kepuasan pasien &customer satisfaction' dan
keluarganya.
• Pelaksanaan fungsi actuating cukup kompleks karena tenaga yang bekerja di $( terdiri
dari berbagai jenis profesi.
)ompleksitas ketenagaan dan jenis profesi yang dimiliki oleh $(, menuntut
dikembangkannya kepemimpinan partisipatif. !odel kepemimpinan manajerial seperti ini akan
menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan mutu pelayanan $( &0uality of ser-ices' karena
pelayanan kesehatan di $( hampir semuanya saling terkait satu sama lain. tas dasar ini,
pelayanan di $( harus mengembangkan sistem jaringan kerja internal &networking ' yang solid
dan menunjang satu sama lain.
(emua staf $( harus memahami *isi dan misi pengembangan $( serta kebijakan
operasional pimpinan. Untuk menjaga otonomi profesi dari masing#masing (!+, kualitas
pelayanan di $( harus disesuaikan dengan standar profesi yang harus ditetapkan oleh setiap
perkumpulan dokter ahli &ikatan profesi'. (tanndar profesi dikenal denga medical of conduct dan
medical ethic juga harus selalu diperhatikan oleh semua staf (!+ dalam rangka menjaga mutu
pelayanan $( &0uality of care'.
(ehubungan dengan kompleksitas sistem ketenagaan dan misi yang harus diemban oleh
$(, penerapan fungsi actuating di $( akan sangat tergantung dari empat faktor. +aktor pertama
adalah kepemimpinan direktur $(B kedua adalah koordinasi yang dikembangkan oleh masing#
masing :akil Direktur dengan kepala (!+ dan kepala instalasinyaB ketiga adalah komitmen dan
profesionalisme tenaga medis dan non medis di $( &dokter, pera"at, dan tenagapenunjang
lainnya', dan keempat adalah pemahaman pengguna jasa pelayanan $( &pasien dan keluarganya'
akan jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di $(.
Peranan dokter spesialis sangat besar pengaruhnya di dalam penerapan fungsi actuating
ini. (ifat otonomi profesi di tiap#tiap (!+ harus diiatur agar tidak menjadi penghambat
penerapan fungsi actuating di $(. Untuk itu, mereka harus memahami benar *isi dan misi $(
yang ingin dikembangkan oleh pihak manajemen &direktur' $(. Cleh karena itu, fungsi $( harus
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
18/31
dilihat dalam konteks kesatuan kerja dari sebuah tatanan sistem yang terpadu.Pelayanan
kesehatan dimasing#masing (!+ adalah subsistemnya.
Di pihak lain, intensitas dan frekuensi komunikasi abtara pihak pimpinan $( dan semua staf
profesional harus berlangsung dinamis. )epemimpinan, komunikasi, koordinasi merupakan
faktor penting didalam pengembangan fungsi actuating . )etiganya akan memudahkan
penjabaran *isi dan misi serta strategi pimpinan $( menembangkan mutu pelayanan kesehatan di
masing#masing (!+.Di sisi lain, dibutuhkan juga peningkatan keterampilan manajerial di pihak
pimpinan $( sehingga lebih mampu mengintregasikan masing#masing tugas (!+ ke dalam satu
kesatuan gerak &networking ' yang harmonis dan saling menunjang peningkatan mutu pelayanan
$( demi kepuasan pelanggannya. 0ika pendekatan ini kurang dipahami oleh pihak manajemen
$( dan pimpinan (!+, budaya kerja yang berorientasi kepada peningkatan mutu pelayanan $(tidak akan berkembang. !eraka cenderung akan bertindak sendiri, arogansi profesi dan
dukungan sarana dan prasarana &in/ut ' pelayanan $( &teknologi dan peralatan kedokteran,
logistik, keuangan, dan sebagainya' kurang mendapat perhatian. Untuk itu pengembangan
budaya kerja staf di (!+ harus diarahkan untuk mendukung tercapainya *isi dan misi $(.
!eraka harus menyadari akan peranannya sebagai staf $( yang diberikan tugas istime"a
memberikan asuhan pelayanan medik dan kesehatan kepada masyarakat &customer ' yang
menggunakan jasa pelayanan $(.
#.!EKAM MEDIS DAN KESEHATAN DI !UMAH SAKIT)
Dalam pelayanan kesehatan dan kedokteran terutama di rumah sakit maupun praktik
pribadi, peranan pencatatan $ekam !edik sangat penting dan sagat melekat pada pelayanaan.
$! adalah orang ketiga dalam pelayanan kesehatan. atatan demikian akan berguna untuk
merekam dan mengingatkan dokter engan keadaan, hasilpemeriksaan dan pengobatan yang telah
diberikan bila pasien daang kembali untuk berobat ulang setelah beberapa hari, bulan bahkan
tahu.
Untuk mendukung peningkatan mutu dan peranan $! dalam pelayanan kesehatan, -D-
juga menerbitkan +at"a -D- tentang $!, dalam () o. 31/P/.4/55, yang menekankan
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
19/31
bah"a praktek profesi kedokteran harus meaksanakan $!, tidak saja untuk dokter yang bekerja
di rumah sakit tetapi juga bagi dokter yang praktik pribadi.
(ebelum $! populer seperti sekarang kalangan kesehatan dulunya menggunakan istilah
status /asien tetapi belakangan ini orang lebih cenderung menngunakan istilah $ekam !edis
sebagai terjemahan dari medical record . $! adalah kumpulan keterangan tentang identitas,
hasilanamnesis, pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dar
"aktu ke "aktu. atatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan ini dapat pula
berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan rekaman suara.
Dalam P$!)( o. 249a/!en)es/E--/59 tentang $! disebut pengertian $!
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Di rumah sakit terdapat 8 jenis $!, yaitu6
• $! untuk pasien ra"at jalan
• $! untuk pasien ra"at inap
Untuk pasien ra"at jalan, termasuk pasien ga"at darurat $! mempunyai informasi pasien
antara lain6
• -dentitas dan formulir peri;inan
• $i"aya penyakit
• Faporan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan laboratorium.
• Diagnosa atau diagnosis banding
• -nstruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang
ber"enang.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
20/31
Untuk pasien ra"at inap, sama seperti sebelumnya hanya denagan tambahan6
• Persetujuan tindakan medik
• atatan konsultasi
• atatan pera"at da tenaga kesehatan lainnya
• atatan obser*asi klinik dan pengobatan
• $esume akhir dan e*aluasi pengobatan
Untuk di rumah sakit biasanya yang terpenting pelu diperhatikan untuk pasien ra"at inap,yaitupenmbuatan resume akhir. 7ang isinya antara lain menjelaskan 6
• namnesis
•
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
21/31
• (ebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas, dokter ang mengirim, dan dokter
konsultan
(ecara umum kegunaan $! adalah6
• (ebagai alat komunikasi antara dokter dan tenga kesehatan lainnya yang ikut andil dalam
pelayanan kesehatan.
• !erupakan dasar untuk perencanaan pengobatan dan pera"atan yang harus diberikan
kepada pasien
• (ebagai bukti tertulis segala pelayanan, perkembnagna penyakit dan pengobatan selama
pasien berkunjung atau dira"at di rumah sakit.
• (ebagai dasar analisis, study, e*aluasi terhadap mutupelayanan yang di beriakn kepada
pasien
• !elindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
kesehatan lainnya
• !enyedikan data G data khusus yang sangat berguna untuk penelitian dan pendidikan
• (ebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien
• !enjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan
pertanggungja"aban dan laporan
Dalam pelaksanaan kegunaan $! di atas maka staf medik dan tenaga kesehatan lainnya dituntut
untuk mengisi $! scara cepat, akurat, dan mudah dibaca. %anpa adanya informasi medik yang
dicatat dengan baik oleh kalangan medik maupun paramedik, maka kegunaan seperti yang di
kemukakan sebelumnya tidak akan tercapai.
H. INDIKAT"! PENILAIAN MUTU ASUHAN KESEHATAN
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
22/31
!utu asuhan kesehatan sebuah $( akan selalu terkait dengan struktur, proses, outcome
sistem pelayanan $( yersebut. !utu asuhan pelayanan $( juga dapat dikaji dari tingkat
pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi $(.
As*ek struktur
(truktur adalah semua masukan &in/ut ' untuk system pelayanan sebuah $( yang meliputi tenaga,
peralatan, dana dan sebagainya. da sebuah asuransi yang mengatakan bah"a jika struktur
sistem $( tertata dengan baik, akan lebih menjamin mutu asuhannya. aik tidaknya struktur $(
diukur dari tingkat ke"ajaran, kuantitas, biaya, efisiensi, mutu dari masing G masing komponen
struktur.
Pr+ses
Proses adalah semua kegiatan dokter dan tenaga professional lainnya yang mengadakan interaksi
secara profesional dengan pasiennya. -nteraksi ini diukur antara lain dalam bentuk penilaian
tentang pasien, penegakan diagnosa, rencana tindakan pengobatan, indikasi tindakan,
penanganan penyakit, dan prosedur pengobatan.
Dalam hal ini juga dianut asumsi bah"a semakin patuh tenaga profesi menjalankan ? standards
of good /ractice? yang telah diterima dan diakui oleh masing G masing ikatan profesi, akan
semakin tinggi pula mutu asuhan terhadap pasien. aik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan
di $( dapat diukur dari tiga aspek yaitu rele*an tidaknya proses itu bagi pasien, efekti*itas
prosesnya, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien.
"ut&+e
Cutcome adalah hasil akhir kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya di $( terhadap pasien. Di
sini diperlukan pedoman untuk mengukur mutu asuhan pelayanan kesehatan. -ndikator mutu
pelayanan medis meliputi 6
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
23/31
1. ngka infeksi nosokomial
8. ngka kematian kasar &.ross 1eath %ate'
3. )ematian pasca bedah
4. )ematian ibu melahirkan & Maternal 1eath %ate#!D$'
. )ematian bayi baru lahir & 2nfant 1eath %ate#-D$'
. D$ & Net 1eath %ate di atas 45 jam'
2. D$ & Anasthesia 1eath %ate'
5. PCD$ (Post /eration 1eath %ate'
9. PC-$ & Post /erati-e 2nfection %ate'
-ndikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi $( 6
1. Unit cost untuk ra"at jalan
8. 0umlah penderita yang mengalami dekubitus
3. 0umlah penderita yang jatuh dari tempat tidur
4. C$ & Bed ccu/ancy %ate'
. %C & Bed 3urn -er '
. %C- &3urn -er 2nter-al '
2. FC( & A-erage 4ength of *tay'
5. Normal 3issue %emo-al %ate
-ndikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien dapat diukur dengan 6
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
24/31
1. 0umlah keluhan dari pasien/keluarganya
8. (urat pembaca di koran
3. (urat kaleng
4. (urat masuk dari kotak saran, dan sebagainya
. (ur*ei tingkat kepuasan pengguna pelayanan kesehatan $(
-ndikator cakupan pelayanan sebuah $( terdiri dari 6
1. 0umlah dan pesentase kunjungan ra"at jalan/inap menurut jarak P( dengan asal pasien
8. 0umlah pelayanan dan tindakan medik
3. 0umlah tindakan pembedahan
4. 0umlah kunjungan (!+ spesialis
. Pemfaatan oleh masyarakat
. "ontact rate
2. !os/itali,ation rate
5. ut /atient rate
9. Emergency out /atient rate
Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah $(, angka#angka standar tersebut di atas
dibandingkan dengan standar &indikator' nasional. 0ika tidak ada angka standar nasional,
penilaian dialkukan dengan menggunakan hasil pencatatan mutu pada tahun sebelumnya di $(
yang sama setelah dikembangkan kesepakatan pihak manajemen / direksi $( yang bersangkutan
dengan masing#masing (!+ dan staf lainnya yang terkait.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
25/31
-ndikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien6
1. Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi
8. Pasien diberi obat yang salah
3. %idak ada obat/alat emergensi
4. %idak ada oksigen
. %idak ada alat penyedot lendir
. %idak tersedia alat pemadam kebakaran
2. Pemakaian obat tidak sesuai standar
5. Pemakaian air, listrik, gas, dan sebagainya.
!utu pelayanan medis dan kesehatan di $( sangat erat kaitannya dengan manajemen $(
&0uality of ser-ices' dan keprofesionalan kinerja (!+ dan staf lainnya di $( &0uality of care'.
)eduanya merupakan oucome dari manajemen manjaga mutu di $( &0uality assurance' yang
dilaksanakan oleh gugus kendali mutu $(. Dalam hal ini, gugus kendali mutu dapat ditugaskankepada komite medik $( karena mereka adalah staf fungsional &nonstruktural' yang membantu
direktur $( dengan melibatkan semua staf (!+ $(.
$umus untuk menghitung mutu pelayanan $(
B"! ' Bed Occupancy Rate(
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan "aktu tertentu. -ndikator ini memberikan
gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur $(.
0umlah hari pera"atan $( dalam "aktu tertentu H 1>>I
0umlah %% H 0umlah hari dalam satu satuan "aktu
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
26/31
AL"S ' Average Length of Stay(
$ata#rata lamanya pera"atan seorang pasien. -ndikator ini di samping merupakan gambaran
tingkat efisiensi manajemen sebuah $(, indikator ini juga dapat dipakai untuk mengukur mutu
pelayanan apabila diagnosis penyakit tertentu dapat dijadikan tracernya &yang perlu pengamatan
lebih lanjut'.
0umlah hari pera"atan pasien keluar rumah sakit
0umlah pasien keluar rumah sakit &hidup J mati'
BT" ' Bed Turn Over (
+rekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan "aktu &biasanya per tahun' tempat idur $(.
-ndikator ini akan memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur $(.
0umlah pasien keluar $( &hidup J mati'
0umlah tempat tidur
T"I 'Turn Over Interval (
$ata#rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat sampai terisi berikutnya. -ndikator ini
juga menberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
&0umlah %% H hari' G hari pera"atan $(
0umlah pasien keluar &hidup J mati'
ND! ' Net Death Rate(
ngka kematian di atas 45 jam setelah dira"at untuk tiap#tiap 1>> penderita keluar $(.
0umlah pasien mati di atas 45 jam dira"at H 1>>I
0umlah pasien $( G kematian di ba"ah 45 jam
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
27/31
#D! 'Gross Death Rate(
ngka kematian umum penderita keluar $(
0umlah pasien mati seluruhnya dira"at H 1>>I
0umlah pasien keluar &hidup J mati'
Net Death !ate
%otal kematian K 45 jam dalam periode "aktu tertentu H 1>>I
%otal pasien keluar hidup L mati dalam periode yang sama
Net In%e&ti+n !ate
%otal penderita infeksi yang didapat $( dalam periode tertentu H 1>>I
0umlah pasien keluar hidup L mati dalam periode yang sama
Anasthesia Death !ate
%otal kematian nasthesia dalam periode tertentu H 1>>I
%otal pasien yang mendapat anasthesia dalam periode yang sama
P+st "*erati+n Death !ate
%otal kematian dalam 1> kali operasi dalam periode "aktu tertentu H 1>>I
%otal pasien yang dioperasi dalam periode yang sama
N+ral Tissue !e+,al !ate
%otal normal tissue yang diangkat H 1>>I
%otal tissue yang diperiksa
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
28/31
Maternal Death !ate
0umlah pasien kebinanan yang meninggal dalam periode tertentu H 1>>I
0umlah pasien kebidanan yang eluar hidup J mati
$+etal Death !ate
0umlah kematian bayi dengan U.).K8> minggu H 1>>I
0umlah semua kelahiran dalam periode tertentu
C+nta&t !ate '- il(
%otal pasien keluar hidup J mati H 1>>I
0umlah populasi
H+s*italiati+n !ate
%otal hari ra"at H 1>>I
0umlah populasi
"ut Patient !ate
%otal kunjungan &baru J lama' H 1>>I
0umlah populasi
Eergen&/ "ut !ate Patient
%otal kunjungan pasien ga"at darurat H 1>>I
0umlah populasi
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
29/31
hari
3. %C- 6 1#3 hari
4. %C 6 #4 hari
. D$ &45 jam' 6 M 8,I
. =D$ 6 M3I
2. nasthesia Death $ate 6 1/>>>
5. Post Cperation Death $ate 6 M1I
9. Post Cperati*e -nfection $ate 6 M1I
1>. ormal %issue $emo*al $ate 6 M1>I
11. !aternal Death $ate 6 M>,8I
18. eonatal Death $ate 6 M8I
13. ngka -nfeksi osokomial 6 1#8I
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
30/31
BAB III
PENUTUP
A. Kesi*ulan
(etelah penyusunan makalah ini penulis dapat mengambil kesimpulan bah"a6
• $umah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan
menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan
kesahatan dan pelayanan administrasi.
• Pelayanan kesehatan di $( saat ini tidak saja bersifat kuratif &penyembuhan',
tetapi juga bersifat pemulihan &rehabilitatif'. )eduanya dilaksanakan secara
terpadu melalui upaya promosi kesehatan &promotif' dan pencegahan
&pre*entif'.
• Untuk mencapai organisasi rumah sakit yang baik diperlukan penerapan
manajemen yang baik pula.
B. Saranerdasarkan materi pembahasan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut6
1. Crganisasi rumah sakit haruslah jelas dan berubah agar dapat mengantisipasi
berbagai perubahan sebagai upaya yang perlu dilaksanakan oleh para pengelola
rumah sakit dalam mempersiapkan diri menyambut masa depan.
8/18/2019 manajemen kesehatan rumkit.docx
31/31
8. $umah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki
peran yang strategis dalamn upaya untuk mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat -ndonesia.
• (ystem pelayanan rumah sakit yang berjalan selama ini harus ditinjau
kembali untuk mengantisipasi persaingan tingkat dunia.
• $umah sakit merupakan suatu lembaga kesehatan yang memberikan
pelayanan yang bermutu dan dapat memuaskan para konsumen.
(emoga pula manajemen rumah sakit yang sedang berkembang ini dapat terus
dikembangkan di egara kita, agar bersama#sama dengan manajemen kesehatan
lainnya dapat member peran maksimal dalam upaya kita bersama meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan bangsa kita, bangsa -ndonesia kedepan.
DA$TA! PUSTAKA
(ulastomo, 8>>3. Manajeen Kesehatan. 0akarta6 P% =ramedia Pustaka Utama.
(ulstomo, 1995. Be0era*a Masalah Pela/anan Kesehatan. 0akarta6 F-(-).
Top Related