MAKALAH
PROFESI KEPENDIDIKAN
“PFOFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL”
OLEH:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Profesi Guru
sebagai Jabatan Fungsional”.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya
kepada dosen pembimbing. Penulis menyadari sepenuhnya, di dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga segala bantuan, dorongan,
pemikiran, nasehat, dan ilmu yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT,
serta hendaknya membawa berkat dan manfaat bagi penulis. Akhir kata penulis
berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.
Padang, Februari 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. BATASAN MASALAH...............................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. PENGERTIAN..............................................................................................2
B. JENIS GURU................................................................................................2
C. PERSYARATAN GURU.............................................................................3
D. URAIAN TUGAS GURU............................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Agar tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak dilakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban guru dalam melaksanakan pembelajaran/pembimbingan, dan/atau tugas-tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah atau madrasah.
B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan dijelaskan dalam makalah ini yaitu pengertian jabatan funsional, jenis-jenis guru, persyaratan menjadi guru dan uraian tugas guru.
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini, bertujuan untuk:
1. Mahasiswa mengetahui pengertian jabatan fungsional2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis guru3. Mahasiswa mengetahui persyaratan menjadi guru4. Mahasiswa mengetahui uraian tugas seorang guru
1
BAB II
GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
A. PENGERTIAN
1. Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidik anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab dan hak seseorang dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
ketrampilan tertentu secara mandiri.
3. Jabatan Fungsional Guru
Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
B. JENIS GURU
Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan
dalam 3 (tiga) jenis sebagai berikut.
a. Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran
seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK/TKLB dan
2
SD/SDLB dan satuan pendidikan formal yang sederajat.
b. Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses
pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada satuan
pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar (SD/SDLB,
SMP/SMPLB) termasuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani
dan kesehatan, dan guru pendidikan agama serta pendidikan
menengah (SMA/SMALB/SMK). Guru mata pelajaran pada SMK
dikelompokkan menjadi guru normatif/adaptif dan guru produktif.
Jenis guru muatan lokal ditentukan oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan kebijakan tiap provinsi/kabupaten/kota.
Jenis guru mata pelajaran perjenjang pendidikan dicantumkan pada
lampiran 1.
c. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang
mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah
peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan
dasar (SMP/SMPLB) dan pendidikan menengah (SMA/SMALB
dan SMA.
C. PERSYARATAN GURU
Syarat-syarat menjadi seorang guru dikelompokkan atas:
1. Persyaratan administratif
Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal
kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-
kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan.
2. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni
harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi
3
bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai
sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah
menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program
pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan/pengajaran.
3. Persyaratan psikis
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara
lain: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa
kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani
berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru
juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga
memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga
mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat
membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki
panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.
4. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat,
tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu
pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan
kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab,
bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan
dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
5. Persyaratan mental
Persyaratan mental antara lain meliputi: memiliki sikap
mental yang baik terhadap profesi keguruan, mencintai dan
4
mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap
hidup demokratis.
6. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang
luhur, sanggup berbuat kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa
dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di
sekelilingnya.
D. URAIAN TUGAS GURU
Jenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) pada awal tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana
kerja sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi
edukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru.
Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan
penyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil belajar
yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap
muka.
b. Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir
5
pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan
bagian dari kegiatan tatap muka.
c. Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau
termediasi dengan menggunakan media antara lain video, modul
mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi.
d. Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang
teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan.
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka
sesuai dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur
kurikulum sekolah/madrasah.
f. Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan
melakukan persiapan, antara lain pengecekan dan/atau
penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul, media,
dan perangkat administrasi.
3. Menilai Hasil Pembelajaran
a. Penilaian dengan tes
1. Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan
harian, tengah semester, dan ujian akhir semester. Tes ini
dilaksanakan sesuai dengan kalender pendidikan atau jadwal
yang telah ditentukan.
2. Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.
3. Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan
tes.
b. Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap
1. Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak
terpisahkan dari proses pendidikan, dilaksanakan oleh guru
dengan tujuan untuk melihat hasil pendidikan yang tidak
dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.
6
2. Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam
kelas menyatu dengan proses tatap muka, dan atau di luar
kelas.
3. Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar
kelas merupakan kegiatan di luar jadwal tatap muka.
c. Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya
1. Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas,
proyek fisik atau produk jasa, portofolio, atau bentuk lain
dilakukan di luar jadwal tatap muka.
2. Adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan
peserta didik agar untuk menghindari kesalahan pemahaman
dari guru, jika informasi dari peserta didik belum sempurna.
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi
tiga kategori yaitu:
a. Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah
bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik
dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
b. Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari
pembelajaran perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan
(enrichment) pada mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran
perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada
peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus
dicapai.
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan
latihan kepada peserta didik yang telah menguasai
kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu
7
yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau
memperkaya perbendaharaan kompetensi. Bimbingan dan
latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal
khusus, disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus
dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu.
c. Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti
peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai
jadwal yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler
antara lain adalah:
Pramuka
Olimpiade/Lomba
Kompetensi Siswa
Olahraga
Kesenian
Karya Ilmiah
Remaja
Kerohanian
Paskibra
Pecinta Alam
Palang Merah Remaja (PMR)
Jurnalistik
Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Fotografi
5. Melaksanakan Tugas Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Pasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas
tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan
pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas
satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium,
bengkel, atau unit produksi.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
awab dan hak seseorang dalam satu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu secara mandiri.
Adapun jenis-jenis guru berdasarkan sifat, tugas dan kegiatannya yaitu guru
kelas, guru mata pelajaran serta guru bimbingan dan konseling. Persyaratan
seseorang menjadi guru secara garis besar adalah harus memenuhi persyaratan
administratif, teknis, psikis, fisik, mental dan moral.
Tugas guru menurut peraturan pemerintah no 74 tahun 2008 tentang guru
pasal 52 dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka atau bukan tatap muka
adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menilai hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melaksanakan tugas tambahan
9
DAFTAR PUSTAKA
Tim Profesi Kependidikan. 2008. Bahan Ajar Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press
10
11
Top Related