KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga tugas Karya Ilmiah Sederhana yang
berjudul ”PEMBANGKIT LISTRIK SEDERHANA BAGI MASYARAKAT” dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini banyak sekali aspek yang
mendukung dan berperan penting dalam terselesainya karya ilmiah ini yaitu
orang tua saya, dosen , serta rekan-rekan yang mendukung saya hingga
dapat menyelesaikanya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan karya ilmiah yang
akan datang.
Depok , Maret 2014
Penyusun,
(Fathi Habibu Rahman)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan....................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................3
C. Tujuan ..............................................................................................................3
D. Manfaat ............................................................................................................4
E. Metode Penulisan ............................................................................................4
F. Sistematika Penulisan ......................................................................................4
Bab II Tinjauan Pustaka...........................................................................................6
A. Landasan Teori ................................................................................................6
Bab III Pembahasan..................................................................................................7
A. Prinsip Kerja PLMTH........................................................................................7
B. Penentuan Lokasi dan Konstruksi Sipil ............................................................7
C. Keuntungan dan kekurangan PLMTH ............................................................16
BAB IV Kesimpulan dan Saran ...............................................................................17
Daftar Pustaka.........................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi merupakan tempat tinggal makhluk hidup terutama populasi
terbanyak ialah manusia, permukaan bumi terbagi dalam 3 bagian yaitu
daratan, lautan dan udara, di bagian bumi terbesar ialah lautan yang
mencangkup 70,8 % luasnya dibandingkan daratan yang kita tinggali, dalam
lautan elemen terbesar adalah air. Air memiliki manfaat yang sangat besar
bagi kehidupan manusia. Tidak ada satupun yang meragukan itu. Terbukti
pada saat masyarakat mengeluh akan kekurangan air pada musim kemarau.
Manfaat air sangat dirasakan betul sebagai bagian primer dalam kehidupan
manusia salah satu pemanfaatan air yang cukup berguna adalah dibentuknya
pembangkit tenaga air.
Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi atau yang sering disebut IPTEK memang memberikan dampak
positif bagi kehidupan, yaitu dapat mempermudah aktivitas-aktivitas dalam
kehidupan. Sehingga dampak ke masa depan kearah yang lebih baik, namun
dalam penggunaan teknologi selalu membutuhkan energi listrik. Akan tetapi
dalam menghasilkan energi listrik terlalu banyak menggunakan bahan bakar
fosil atau yang sering kita sebut bahan bakar minyak dan batu bara yang
dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kehidupan manusia, alam dan
bumi. Oleh karena itu, sudah saatnya mengurangi dampak yang buruk
dengan mengubah cara menghasilkan energi listrik dengan tenaga air.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara mengubah
energi potensial (dari dam atau a i r t e r jun ) men jad i energ i mekan ik
(dengan ban tuan tu rb in a i r ) dan da r i energ i mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia
ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak
atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1
milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena
pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan
tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai
modal awal untuk kedepannya.
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun
1900. Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak
merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu
diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan
sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan
bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan
persediaan bahan bakar minyak mulai menipis.
Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan
dibandingkan tipe generator lain adalah :
1. Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui.
2. Ramah Lingkungan.
3. Tidak memerlukan bahan bakar.
4. Periode mulainya terjadi secara terus menerus.
5. Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah.
6. Hampir tidak ada resiko meledak.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga mini hidro?
2. Bagaimana konsep kerja pembangkit listrik tenaga mini hidro?
3. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga mini hidro?
4. Apa saja komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga
mini hidro?
5. Bagaimana prinsip PLTM dan konversi energinya?
6. Bagaimana perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mini hidro (PLTM)?
7. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga mini hidro?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik mini hidro.
2. Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik mini hidro.
3. Mengetahui cara kerja pembangkit listrik mini hidro.
4. Mengetahui komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik mini
hidro.
5. Mengetahui prinsip PLTM dan konversi energinya.
6. Mengetahui perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga
mini hidro (PLTM).
7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga mini
hidro (PLTM).
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga mini hydro.
2. Membantu masyarakat dalam memaksimalkan penggunaan air.
E. METODE PENULISAN
Metode penulisan dalam makalah ini adalah metode studi pustaka,
yaitu: metode dan suber penulisannya bersumber dari buku-buku dan data
dari internet.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan ini sistematika penulisan yang digunakan
adalah:
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I berisi Latar belakang, Tujuan, Rumusan Masalah, Metode
Penulisan, Sistematika Penulisan
4. Bab II berisi Landasan Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro.
5. Bab III Pembahasan, Prinsip Kerja PLTM, penentuan lokasi dan
konstrusi sipil , komponen dasar Pembangkit listrik,perhitungan
ekonomis, keuntungan dan kekurangan PLTM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro adalah stasiun pembangkit listrik
yang menggunakan air sebagai sumber utama untuk menghasilkan energi
listrik. Listrik diperoleh dari air yang menggerakan turbin dengan
menggunakan energi potensial dan kinetik dari letak geografis daerah
tersebut. Daya yang dibangkitkan berkisar dari 100Kw sampai 1 Mw. Bila
dianalogikan tenaga listrik ini mampu menghantarkan listrik untuk rumah
sederhana sekitar 100-1000 rumah.
Prinsip kerja secara sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro
ialah air dalam jumlah tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
menggerakan Generator pada Turbin PLTMH, kemudian putaran Turbin
tersebut digunakan untuk tersebut digunakan untuk menggerakan Generator
(dinamo penghasil lisrik). Jadi PLTMH mengubah tenaga gerak yang berasal
dari air menjadi listrik.
Dengan memanfaatkan aliran sungai untuk menjadikan pembangkit
listrik mini hidro hal ini akan sedikit mengurangi pengeluaran bahan bakar
minyak dan diganti dengan menggunakan memanfaatkan air yang mengalir
dari beberapa pegunungan atau air bendungan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prinsip kerja PLTMH
Prinsip kerja PLTMH sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik
lainnya, misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Hal yang
membedakan antara dua jenis pembangkit lisrik ini adalah ouput energi yang
dihaslkan. PLTMH mendapatkan energi dari aliran sungai sedangkan PLTA
bisa didapatkan dari dam. Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial
air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini
berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang
menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa
dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak
tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
B. Penentuan Lokasi dan Konstruksi Sipil
Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi atau mensurvei ke lokasi berguna dalam
perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro agar
dapat diperhitungkan lokasi tersebut dapat digunakan atau tidak.
Karena dalam menentukan lokasi untuk dibangun sebuah stasiun
pembangkit listrik tenaga mini hydro ada beberapa hal yang harus
memenuhi antara lain : besarnya debit air sungai dan tinggi jatuh air,
disamping itu juga mengetahui jumlah rumah penduduk serta jarak
sungai ke lokasi.
Pengambilan data di lokasi survei:
1. Pengukuran tinggi air terjun/ ketinggian Head (H)
2. Pengukuran debit air (Q) yang tersedia dilokasi
3. Pengukuran jarak dari pemukiman sampai ke lokasi sungai
4. Pemetaan situasi dan topografi daerah tersebut
Konstruksi Sipil
Pada pembangunan konstruksi sipil ini, berguna untuk
menentukan letak geografisnya dan karakteristik bentuk alam dari
tempat perencanaan ini agar tidak akan menyulitkan
pembangunannya. Hal yang diperlukan untuk membangun sebuah
PLMH ialah:
1. Dam / bendungan Bendungan ialah suatu bangunan yang
berfungsi untuk meningkatkan muka air disungai sehingga
elevasi muka air dapat mengalir ke area yang lebih tinggi dari
elevasi muka air sebelum di bendung. Dam dalam
perencanaan ini memiliki ketinggian 2,6 m, ketebalan bangunan
bendungan 1,2 m dan mempunyai lebar 30 m. Bagian dari sisi
sungai yang harus di dam adalah sepanjang 50 m, dimana sisi
sungai yang harus di dam ini bertujuan untuk membatasi air
yang akan keluar di tepi sungai ketika bendungan telah berisi
air. Pembuatan dam ini dapat menggunakan bahan lokal yang
telah tersedia di sungai tersebut, seperti kerikil, pasir dan batu
kali.
2. Intake ( Bangunan Pengambilan ) adalah bangunan untuk
menyadap air yang akan di alirkan ke turbin. Bangunan
pengambilan (intake), ini mempunyai lebar 1,25 m dan panjang
1 m. Maka luas pintu masuk air sebesar 1,25 m2
3. Bak Pengendap dan Bak Penenang Bak Pengendap ini juga
berfungsi sebagai Bak Penenang. Dalam perencanan PLTM ini
tidak dibuat saluran pembawa dikarenakan kondisi dilapangan.
Bangunan bak pengendap atau bak penenenang ini mempunyai
lebar 5 m dan panjangnya 12 m. Bak pengendap atau bak
penenang ini merupakan tempat penanmpungan air sebelum
memasuki pipa penstock. Bak inilah nantinya yang akan
mengontrol perbedaan debit air yang terjadi dalam pipa
penstock karena fluktuasi beban.
4. Rumah turbin Pondasi dari rumah turbin ini merupakan tempat
pemasangan turbin yang digunakan sebagai penggerak
generator pada PLTM. Dalam perhitungan kedalaman air di
afterbay adalah 100 cm. Pada perencanaan PLTM ini tempat
pembangunan rumah turbin sangat strategis karena tempatnya
memiliki beda ketinggian yang cukup sehingga kemungkinan
untuk terjadinya banjir sangat kecil dan memiliki tempat yanmg
cukup luas untuk dibangun sebuah rumah pembangkit.
5. Saluran Pembuangan adalah saluran yang berfungsi untuk
membawa aliran air setelah melalui turbin kembali lagi ke aliran
air sungai. Saluran direncanakan berupa saluran terbuka
bentuk trapesium. Pada bentuk trapesium tampang basah
paling ekonomis didapat apabila lebar muka air adalah 2 kali
panjang sisi miring/tebing saluran. Kondisi ini diperoleh pada
sudut kemiringan tebing saluran terhadap horizontal adalah 600
Komponen dasar pembangkit listrik
a. Pipa Penstock
Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapatkan untuk
perencanaan ini panjang pipa penstock adalah 150 m, dengan
diameter rata-rata 100 cm atau 1 m dan memiliki ketebalan
minimum pipa penstock 10 mm. Sudut kemiringan dari
pemasangan pipa penstock ini adalah untuk (Bend V1 = 30º), dan
(Bend V2 = 350) dari permukaan tanah.
b. Turbin
Pada roda turbin terdapat sudu yaitu suatu konstruksi lempengan
dengan bentuk dan penampang tertentu, air sebagai fluida kerja
mengalir melalui ruang diantara sudu tersebut, dengan demikian
roda turbin akan dapat berputar dan pada sudu akan ada suatu
gaya yang bekerja. Gaya tersebut akan terjadi karena ada
perubahan momentum dari fluida kerja air yang mengalir diantara
sudunya. Sudu hendaknya dibentuk sedemikian rupa sehingga
dapat terjadi perubahan momentum pada fluida kerja air tersebut.
(wiranto,1997:4).
Klasifikasi Turbin Air
Turbin air juga dibedakan dalam dua golongan utama, yaitu
dipandang dari segi pengubahan momentum fluida kerjanya :
Turbin impuls
Turbin impuls disebut juga dengan turbin air tekanan
sama karena tekanan air yang keluar dari nozel tekanannya
sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Sehingga energi
tempat dan energi tekanan yang dimiliki oleh aliran air
dirubah semuanya menjadi energi kecepatan. Contoh dari
turbin impuls ini adalah turbin pelton, turbin cross flow dan
lain-lain. (Fritz Dietzel, 1988 : 18)
a. Turbin Pelton
b. Turbin Turgo
c. Turbin Crossflow
Turbin Reaksi
Turbin reaksi disebut juga dengan turbin tekanan lebih
karena tekanan air sebelum masuk roda turbin lebih besar
dari pada tekanan air saat keluar roda turbin. Secara umum
dapat dikatakan bahwa aliran air yang masuk keroda turbin
mempunyai energi penuh, kemudian energi ini dipakai
sebagian untuk menggerakkan roda turbin dan sebagian
lagi dipergunakan untuk mengeluarkan air kesaluran
pembuangan. Jenis turbin reaksi yang sering digunakan
antara lain.
a. Turbin Francis
b. Turbin Kaplan & Propeller.
c. Kincir Air.
Jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kecepatan
spesifik dan tinggi jatuh efektif air. Putaran turbin
direncanakan 1540 rpm. Untuk mengantisipasi slip putaran
generator, sehingga frekuensi generator tetap pada kisaran
1500 rpm.
Maka
Dalam kasus ini turbin Francis lebih cocok digunakan
karena turbin Francis dengan kecepatan spesifik (ns) 177
rpm efisiensi pada beban maksimum dapat mencapai
90,2%
Head = 65 m
Debit = 5,67
Perbandingan turbin
Generator
Generator yang cocok untuk perencanaan PLTM ini adalah
generator synchronous 3θ (tiga phasa) tipe GMS3500C merek
Cummins atau tipe WPS3500 merek Perkins. Tipe- tipe ini banyak
dijual dipasaran. Pada perencanaan ini generator yang digunakan
memiliki frekwensi 50 Hz, dengan jumlah kutub 4 dan memiliki
kecepatan putaran generator 1500 rpm. Keluaran tegangan 6,3 kV
hubungan bintang , daya keluaran adalah 3.000 kW dan efisiensi
generator secara umum adalah 0,9 dan PLTM ini memerlukan sebuah
trafo step up untuk menaikkan tegangan karena akan di
interkoneksikan dengan tegangan PLN yang telah ada di jaringan.
Dan dengan alat sinkronisasi keluaran tegangan PLTM ini sudah
dapat di suplai ke jaringan distribusi PLN.
Fasilitas Kontrol dari Turbin ke Generator
a. Pengatur Kecepatan
Pengatur kecepatan diadopsi untuk menjaga agar kecepatan
turbin konstan karena kecepatan selalu dirubah oleh perubahan beban
dan ketinggian air serta debit air. Perubahan kecepatan putaran
generator sebagai akibat perubahan frekuensi. Pengatur terdiri dari
pendeteksi kecepatan, pengontrol dan operasi. Ada dua jenis pengatur
untuk mengatur debit air (keluaran air) melalui turbin:
1. Jenis mekanik
Untuk mengontrol debit air selalu dengan operasi otomatis dari
guide yang menurut beban nyata, biasanya menggunakan governor.
Prinsip kerja governor adalah Apabila terjadi putaran naik pada turbin,
maka bandul centrifugal akan mengembang (naik) mengakibatkan
tuas A menekan tuas B. Dengan tekanan tuas B maka torak distribusi
pun akan turun dan tekanannya akan menggerakan torak servomotor
meniup sudu-sudu pengarah. Bila putaran turbin turun bandul
sentrifugal akan menekan (turun) dan mengakibatkan tuas A
terangkat. Selanjutnya pompa dengan sistem governor akan
mengerakan servomotor untuk membuka sudu-sudu pengarah.
2. Jenis Elektronis
Untuk mengontrol keseimbangan kedua tenaga beban nyata
dan dummy load dengan thyristor yaitu untuk menjaga sajian akhir dari
kedua beban nyata dan dummy konstan selalu untuk output dan
kecepatan generator yang sama. Bagaimanapun pada kasus PLTM
pengatur jenis dummy load adalah lebih murah dan dianjurkan.
b. Pemicu Generator
Pada generator synchronous dibutuhkan sebuah keadaan
dimana ada arus yang disuplai sehingga terbentuk medan magnet di
generator dan menjaga output tegangan konstan. Pada sebagian
besar generator singkron arus lapangan disediakan oleh generator lain
yang dikenal sebagai exiter dan dipasang pada poros yang sama,
generator ini merupakan generator arus searah.
Perhitungan Ekonomis
Nilai investasi Pembangunan PLT Mikrohidro per kW
terpasangnya menurut perhitungan Yayasan Mandiri – berkisar antara
Rp. 4 juta sampai Rp. 8 juta. Adapun, biaya (harga) listrik per kWH-nya
dihitung berdasarkan biaya awal (initial cost) dan biaya operasional
(operational cost). Komponen biaya awal terdiri dari: biaya bangunan
sipil, biaya fasilitas elektrik dan mekanik serta biaya sistem pendukung
lain. Komponen biaya operasional yaitu: biaya perawatan, biaya
penggantian suku cadang, biaya tenaga kerja (operator) serta biaya
lain yang digunakan selama pemakaian.
Misalkan, untuk membangun suatu PLTMH dengan kapasitas
terpasang 1 kW, dibutuhkan biaya awal Rp 4 juta. Umur pakai
mikrohidro yang dirancang adalah 10 tahun dengan biaya.operasional
Rp. 1 Juta/tahun. Sehingga total biayany a menjadi Rp. 10 Juta. Maka,
biaya rata-rata (Rp) perhari
adalah :
Rp/hari = biaya awal + biaya operasional / umur pakai(tahun) x
jumlah hari/tahun
= Rp 4 juta + Rp 10 juta / 10 tahun x 365 hari/tahun
= Rp 3836 / hari
Biaya (harga) per kWh ditentukan oleh biaya rata-rata perhari
dan besarnya energi listrik yang dihasilkan per hari (kWh/hari). Energi
perhari ini ditentukan oleh besarnya daya terpasang serta faktor
daya1. Jika diasumsikan faktor daya besarnya 12, maka harga energi
listrik per kWh2 adalah:
Harga/kWh = Biaya perhari / Energi listrik yang dihasilkan
(kWh/hari)
= Biaya perhari / Daya terpasang (kW) x Faktor Daya
= Rp 3836/hari / 1 kW x 12 (jam/hari)
= Rp 320 / kWh
C. Keuntungan dan kekurangan PLTM
Keuntungan :
1. Ramah Lingkungan
2. Energi yang terbarui
3. Tidak konsumtif terhadap pemakaian air
4. Mudah dioperasikan sebagai base load maupun peak load (dapat cepat
on/off)
5. Biaya operasi rendah6. Tahan Lama (Long Life)
6. Range biaya: $1.200 – $6.000 per installed kW8. Sesuai untuk daerah
terpencil.
Kekurangan :
1. Rendahnya faktor beban
2. Kurangnya data yang cukup
3. Peran serta masyarakat setempat
4. Tingginya biaya dan waktu yang dibutuhkan
5. Pemilihan lokasi yang tidak tepat
6. urvei kurang memadai
7. Ukuran pembangkit tidak tepat
8. Instalasi yang buruk
9. Terjadi banjir.
10. Desain kanal yang kurang baik dan tidak ekonomis
11. Pengelola mikrohidro tidak dapat mengganti generator yang rusak
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Prinsip kerja PLTMH berdasarkan sumber energi air yang dihasilkan
oleh energi potensial dan energi kinetik. Pemanfaatan energi air tersebut
tidak dapat dihasilkan bila tidak memenuhi standar untuk memutar turbin.
Adapun jenis PLTMH yang ada di Bumi, merupakan pengembangan
dari kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, banyak terjadi
perkembangan pembangkit energi listrik yang baru.
B. SARAN
1. Pengembangan PLTMH di Indonesia sangat penting bagi kemajuan
ekonomi bagi Negara tersebut.
2. Sebaiknya pengembangan PLTMH dibuat berdasarkan kebutuhan.
3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam pengembangan
PLTMH di Indonesia.
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://teknik-listrik-
unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html,
diakses 16 Mei 2013).
Anonim. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air.
http://www.anneahira.com/pembangkit-listrik-tenaga-air.html ,diakses
16 Mei 2013).
Anonim. 2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-
tenaga.html, diakses 16 Mei 2013).
Anonim. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa
Depan Indonesia.
(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-tenaga-
air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/
(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-
tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/, diakses 16
Mei 2013).
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi
ekonomi. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press).
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press). Rancangan Sistem Kontrol Operasi Pembangkit
Listrik Tenaga Air.
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi,
Sutanto. Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).