BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu penghasil tanaman tembakau terbesar dunia.
Oleh karena itu, wajar jika hasil pertanian yang sering disebut sebagai “emas
hijau” ini banyak kita temui di berbagai wilayah di Indonesia.Uniknya, tiap daerah
memiliki produk unggulan dengan kekhasan cita rasa masing-masing.
Tidak hanya itu, tembakau lokal Indonesia juga dikenal memiliki kualitas nomor
satu. Sehingga sangat diminati banyak pihak. Bahkan, jenis tembakau indonesia
merupakan komoditas yang paling diburu di pasar tembakau internasional.
Tidak hanya terkenal sebagai penghasil rempah-rempah saja, namun setelah
jaman pendudukan kolonial, Indonesia juga terkenal sebagai penghasil tembakau
yang layak diperhitungkan. Di Bremen, jaman dulu, Indonesia menguasai hampir
60% pasar dekblad dunia. Dekblad adalah tembakau pembungkus cerutu. Hampir
sebagian besar cerutu terbaik dunia memakai dekblad asal Indonesia. Untuk
tembakau rokok kretek, ada satu lokasi yang menjadi penghasil tembakau terbaik
di Indonesia yaitu di tiga lereng gunung di Jawa Tengah, yaitu Prau, Sindoro, dan
Sumbing. Tiga gunung ini berada di Kabupaten Kendal dan Temanggung.
Tembakau dari tiga gunung ini terkenal karena kadar tar dan nicotine nya yang
sangat tinggi. Pola tanam petani yang selalu membuang bunga tembakau
membuat nicotine dan tar terkonsentrasi di daun tembakau. Namun gara-gara
kadar tar dan nicotine inilah tembakau dari sini sering ditolak oleh pabrikan luar
negeri yang mulai menolak tar dan nicotine tinggi.
Di lereng Prau, Sindoro dan Sumbing tembakau ditanam setahun sekali,
biasanya pada bulan April sampai Mei dan panen antara Juli sampai Agustus.
Pada bulan-bulan panen ini, hasil perjudian akan terlihat. Apakah untung atau
rugi. Walaupun perputaran uang dari tembakau ini bisa mencapai ratusan milyar
namun petani yang tidak ramah lingkungan mulai mendesak, membabat hutan
sampai ke atas gunung hingga merusak lingkungan. Namun yang jelas, panen
tembakau sangat diharapkan semua orang disini. Banyak sekali perputaran uang
yang menghidupi berbagai macam roda kehidupan. Jika nenti pas mudik lebaran
tahun ini melewati jalur Temanggung, sedikit menengok ke atas, ke arah Gunung
Sumbing -Sindoro maka kita bisa menyaksikan pesta panen tembakau ini. Jumlah
tembakau milik petani Kendal yang sudah diserap pabrik rokok atau gudang
tembakau sebanyak 2.270 ton atau baru sekitar 31,40 persen dari total tembakau
yang dipanen petani Kendal. Sementara jumlah yang dibeli pedagang atau
spekulan dan dirumah petani lebih banyak, sekitar 38,60 persen.
“Hasil pengamatan dilapangan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan
Kehutanan Kendal masih ada sekitar 30 persen tembakau yang belum dipetik.
Yang diserap pabrik rokok masih sedikit, bahkan sejumlah petani ditolak oleh
pabrik rokok dan memilih menjual ke spekulan dengan harga yang lebih rendah.
(Sri Harjito Kabid Perkebunan, Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan
Kehutanan Kendal).
Dijelaskan Hardjito, total yang sudah diserap pembeliannya sebanyak 45.400
keranjang atau sekitar 2.270 ton padahal prediksi produksi total se Kabupaten
Kendal mencapai 7.230 ton.Ada yang sudah dibeli pabrik rokok diantaranya PR
Nojorono sebanyak 260 ton, PR Djarum sebanyak 650 ton, PR Sukun 125 ton, PR
Gudang Garam 600 ton, PR Oepet 35 ton dan PR Bentoel 600 ton.
Namun demikian harga beli dari beberapa pabrik rokok, masih jauh dari harapan
petani. Hardjito menambahkan harga tertinggi pembelian tembakau baru sekitar
Rp 21 ribu.Petani akan BEP jika harga tembakau dipatok Rp 20 ribu sejak petikan
pertama.
Sementara itu dalam audensi petani tembakau dengan Komisi B DPRD
Propinsi Jawa Tengah dan Dinas Perkebunan Jawa Tengah dan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah di aula Kecamatan Pegandon Senin
(17/09) siang petani berharap anggota dewan bisa membantu penderitaan petani
yang merugi akibat harga tembakau yang anjlok ini.
Anggota Komisi B DPRD Propinsi Jawa Tengah Rif’an mengatakan, perlu
penanganan dari semua pihak bukan hanya petani tapi pemerintah dan elemen
lainnya harus bersama-sama memecahkan masalah ini agar petani kembali
sejahtera.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa perusahaan hanya memasok 30% dari produksi tembakau Kendal?
2. Mengapa dari semua hasil produksi hanya 38% dijual ke tengkulak?
3. Mengapa Petani Tembakau Kendal cenderung menjual tembakau dengan harga
murah?
C. Kerangka Pemikiran
Sejak resmi diundangkan, UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah
salah satu beleid yang paling sering diuji di Mahkamah Konstitusi (MK).
Uniknya, sebagian besar pengujian itu terkait dengan tembakau atau lebih
spesifik rokok.
Sejumlah pihak yang menjadi pemohon pengujian UU Kesehatan mengklaim
dirugikan hak konstitusionalnya atas keberadaan pasal-pasal terkait
tembakau atau rokok.
Berdasarkan catatan hukumonline, ada sekitar enam permohonan pengujian
terhadap UU Kesehatan. Empat permohonan telah diputus yaitu perkara
yang dimohonkan (1) Bambang Sukarno; (2) Asosiasi Petani Tembakau
Indonesia (APTI); (3) Widyastuti Soerojo, Muherman Harun, Ikatan Senat
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (SMKMI); dan (4) Harfash
Gunawan Dkk (pengusaha rokok).
Sisanya, dua permohonan lagi masih dalam proses pemeriksaan yaitu
perkara nomor 57/PUU-IX/2011 yang dimohonkan Enryo Oktavian, Abhisam
Demosa, dan Irwan Sofyan (perokok) dan perkara nomor 86/PUU-IX/2011
yang dimohonkan sejumlah pedagang asongan dan perokok.
BAB II
PEMBAHASAN
A. POTENSI TEMBAKAU DI KABUPATEN KENDAL
POTENSI TEMBAKAU DI KABUPATEN KENDAL
Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat
PRODUKSI 2009 (TON) 7.300
PRODUKSI 2008 (TON) 1.110
PRODUKSI 2006 (TON) 6.727
Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009 – 2011 Direktorat Jenderal Perkebunan,
Departemen Pertanian Jl. Harsono RM No.3, Gedung C Kantor Pusat Departemen
Pertanian, Pasar Minggu - Jakarta 12550 Telp. 021 - 7815380 – 4 Fax 021-
7815586 021-7815486
LAHAN YANG SUDAH DIGUNAKAN (HA) 6.636
STATUS LAHAN Perkebunan Rakyat
Sumber Data: Statistik Perkebunan 2009 - 2011Direktorat Jenderal Perkebunan,
Departemen Pertanian Jl. Harsono RM No.3, Gedung C Kantor Pusat Departemen
Pertanian, Pasar Minggu - Jakarta 12550 Telp. 021 - 7815380 – 4 Fax 021-
7815586 021-7815486.
Untuk tembakau rokok kretek, ada satu lokasi yang menjadi penghasil tembakau
terbaik di Indonesia yaitu di tiga lereng gunung di Jawa Tengah, yaitu Prau,
Sindoro, dan Sumbing. Tiga gunung ini berada di Kabupaten Kendal dan
Temanggung.Tembakau dari tiga gunung ini terkenal karena kadar tar dan
nicotine nya yang sangat tinggi. Pola tanam petani yang selalu membuang bunga
tembakau membuat nicotine dan tar terkonsentrasi di daun tembakau. Namun
gara-gara kadar tar dan nicotine inilah tembakau dari sini sering ditolak oleh
pabrikan luar negeri yang mulai menolak tar dan nicotine tinggi. Di lereng Prau,
Sindoro dan Sumbing tembakau ditanam setahun sekali, biasanya pada bulan
April sampai Mei dan panen antara Juli sampai Agustus. Pada bulan-bulan panen
ini, hasil perjudian akan terlihat. Apakah untung atau rugi. Walaupun perputaran
uang dari tembakau ini bisa mencapai ratusan milyar namun petani yang tidak
ramah lingkungan mulai mendesak, membabat hutan sampai ke atas gunung
hingga merusak lingkungan.
Namun yang jelas, panen tembakau sangat diharapkan semua orang disini.
Banyak sekali perputaran uang yang menghidupi berbagai macam roda
kehidupan. Jika nenti pas mudik lebaran tahun ini melewati jalur Temanggung,
sedikit menengok ke atas, ke arah Gunung Sumbing -Sindoro maka kita bisa
menyaksikan pesta panen tembakau ini.
2. Petani di daerah kabupaten kendal tersebut melakukan distribusi langsung
tidak melakukan perantara misalnya seperti melalui usaha kecil yang ada di
daerah kendal. Sedangkan ciri-ciri usaha kecil tersebut yakni kegiatannya tidak
formal dan jarang yang memiliki uasaha, struktur organisasi bersifat sederhana,
jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang longgar, margin
keuntungan sangat sedikit, kemampuan pemasaran diversifikasi pasar cenderung
terbatas, sistem akuntansi kurang baik bahkan sukar menekan biaya. Dari ciri-ciri
tersebut maka di daerah Kendal tidak banyak adanya usaha kecil.Sehingga para
petani tembakau lebih memilih langsung ke tengkulak.
3. Para Petani di Kabupaten Kendal cenderung menjual hasil produksi tembakau
langsung ke tengkulak .Padahal jika ditelusuri lebih dalam harga tembakau sering
kali dipermainkan oleh para tengkulak.Mereka mengambil Tembakau dari petani
lokal dengan harga yang murah.Jika ditelisik lebih dalam,hasil panen tembakau di
Kabupaten Kendal termasuk hasil bumi yang berkualitas untuk ukuran tembakau.
Selain itu juga penyabab petani kendal menjual tembakau dangan harga murah
ialah:
1. Dengan adanya anomali cuaca
Anomali cuaca yang sewaktu-waktu datang dan menghancurkan tanaman
tembakau. Petani tembakau sangat mengkhawatirkan cuaca buruk yang tiba-
tiba datang dan menghancurkan tanaman tembakau, karena hal ini akan
merusak kualitas tembakau sehingga harga menurun ditambah dengan adanya
serangan hama ulat daun akibat anomali cuaca.
2. Ketimpangan harga tembakau kering dan basah
Harga jual tembakau kering yang sudah rajangan memang jauh lebih mahal
daripada harga jual tembakau basah. Tapi, prosesnya tidak gampang dilakukan
oleh petani, selain harus mempunyai tempat penjemuran dan penyimpanan,
petani masih harus mempunyai biaya untuk ongkos tenaga rajang tembakau.
3. Pabrik juga ikut menentukan harga
Pabrik yang terkadang menyulitkan petani, karena sudah menyangkut kualitas
tembakau. Pabrik ingin mendapatkan tembakau yang berkualitas, sehingga
output akan menguntungkan, namun dalam kenyataannya sulit mewujudkan
stagnasi kualitas yang baik. Sehingga petani lebih memilih menjual ke
spekulan dengan harga pas-pasan.
4. Lahan yang hanya cocok ditanami tembakau saat kemarau
Menurut Ketua Petani Tembakau Kabupaten Kendal, Mundzakir, kejadian
anomaly cuaca hampir mirip dengan tahun lalu, yang mengakibatkan petani
menderita kerugian. "Sebenarnya banyak juga petani tembakau yang trauma
dengan kejadian tahun-tahun sebelumnya. Tapi karena lahannya hanya cocok
ditanami tembakau bila musim kemarau, maka banyak juga yang tetap
menanam tembakau," kata Mundzakir.
5. Kenaikan harga cukai tembakau
Dengan cukai yang meningkat, otomatis pabrik rokok akan mengurangi proses
produksi sehingga mengurangi input dari petani tembakau.
6. Dampak adanya RPP Pengendalian Rokok tahun 2009
Turunan UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang mmuat beberapa aturan baru:
a. Pencantuman peringatan kesehatan bergambar di bungkus rokok sebesar
40%.
b. Pembatasan Iklan rokok luar ruang (6X12 meter)
c. Larangan menjual ke anak-anak di bawah 18 tahun
d. Setiap Pemuda wajib mewujudkan aturan KTR
7. Adanya alih fungsi lahan menjadi perumahan penduduk
Hal ini dapat dilihat dari maraknya proses pembangunan perumahan di
sepanjang jalan Gemuh Weleri yang dulunya adalah area penanaman
tembakau saat musim kemarau, perumahan Green Residence di desa Jenar.
8. Beberapa petani di Kendal masih menggarap lahan bukan miliknya. Mereka
berbagi modal dan berbagi untung. Pemilik lahan biasanya ikut menyertakan
pupuk.
Sistem bagi modal dan untung ini masih dirasakan berat oleh petani, karena
kerugian akan menjadi kerugian petani sendiri, dan keuntungan menjadi milik
berdua.
BAB III KESIMPULAN
Harga tembakau di kabupaten kendal cenderung tidak stabil. Pilihan yang dapat
mereka ambil selain ke pabrik/ perusahaan rokok adalah sendiri ke
tengkulak.tengkulak ini dapat membeli tembakau dengan harga tinggi, dan juga
membeli tembakau dengan harga rendah. Alasannya, petani tersebut tidak ada
pilihan lain untuk memasarkan hasil pertaniannya. Asumsinya, secara umum,
harga tembakau dipermainkan tengkulak karena kurang sempurnanya informasi
pasar, dan ketidakpastian pasar. Hal ini tidak akan terjadi jika ada perantara, atau
pengumpul tembakau yang pro petani semacam koperasi yang menjamin
pendistribusian hasil pertanian tersebut kepada perusahaan. Konflik yang terjadi
adalah, tidak terserapnya hasil pertanian tembakau secara keseluruhan
(100%) ,padahal jenis tembakau di indonesia pada umumnya adalah tembakau
kualitas tinggi. Dimana, jenis tembakau yang beada di 3 lereng gunung di jawa
tengah yaitu Prau, Sindoro , dan Sumbing. Tiga gunung itu berada diantara
Kabupaten Kendal .
1.Amanda Sari Wahyuni
2.MG.Endang Sri Utari
3.Sigit Dwi Purnomo
4.Ardita Dewi Yulianti
5.Novia Nuri
6.Erni Probosiwi
7.Ivan Septiawan
8.Masadi
9.M.Iqbal
10.Ludiyono
Top Related