BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu sosiologi semakin berkembang berkat hasil pemikiran dan hasil penelitian sejumlah
ahli besar sosiologi, terutama mereka yang telah berhasil mengungkapkan temuan-temuan
baru. Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus sosiolog
berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah karyanya yang berjudul Cours de
Philosophie Positive. Secara etimologis sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Jadi,
secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup
manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang
membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang
ada. Sejak abad pencerahan, terjadi sejumlah perubahan besar di dunia, terutama di Eropa.
Akan tetapi perubahan yang revolusioner terjadi sepanjang abad ke-18 M. Perubahan itu
dikatakan revolusioner karena dengan cepat struktur/tatanan masyarakat lama berganti
dengan struktur yang baru. Revolusi sosial sepanjang abad ke-18 itu, paling jelas tampak
dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis. Ketiga revolusi itu
berpengaruh ke seluruh dunia. Gejolak Abad revolusi itu menggugah para ilmuwan pada
pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis.
Sejak abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus mempelajari
kondisi dan perubahan social. Para ilmuwan berupaya membangun suatu teori sosial
berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Untuk
membangun teori itu, perhatian mereka tercurah pada perbandingan masyarakat dan
peradaban manusia dari masa ke masa. Adapun metode-metode sosiologi yang digunakan
untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Metode
sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya
gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau
penalaran.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka kelompok kami dapat merumuskan suatu
pokok masalah yaitu tentang “Ruang lingkup dan metode dalam sosiologi”, yang kemudian
merumuskannya sebagai berikut :
1. Pengertian Sosiologi
2. Ruang Lingkup Sosiologi
3. Metode dalam Sosiologi
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan. Selain itu
penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada
saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua, untuk bahan
referensi ataupun bahan bacaan semata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SOSIOLOGI
Secara etimologis, sesungguhnya sosiologi berasal dari kata Latin “Socius” yang berarti
kawan ( dapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masyarakat), dan kata
Yunani “Logos” berarti kata atau pembicaraan sehingga akhirnya berarti Ilmu. Jadi secara
sederhana sosiologi adalah suatu ilmu tentang hubungan antara teman dan teman. Secara
lebih luas, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Istilah Sosiologi pertama kali
dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang
melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu).
Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya
teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang
mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu
yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi
bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik
kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia.Hal ini
bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku
namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang
pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai
dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).
Berikut adalah pengertian sosiologi menurut para ahli yaitu :
1. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang
mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di
mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-
proses sosial termasuk perubahan sosial.
3
3. Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan
yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan
masyarakat.
4. William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial
anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok
dan kondisi.
5. Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam
kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi
orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem
tersebut.
6. Menurut Roucek & Waren
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok
sosial.
7. Menurut Soerjono Soekanto,
sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-
pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.
8. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala
moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
9. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.
10. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
4
11. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
12. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan
produk kehidupan kelompok tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
Kesimpulannya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu
dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat. Sosiologi
adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola
hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional, empiris serta bersifat umum.
2.1.1 Obyek Kajian Sosiologi
Obyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi )
namun sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni
hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut.
Istilah masyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya
masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu
yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat : tata kelakuan
yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat :
Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua
orang atau lebih.
Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu
yang cukup lama.
Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
5
a) Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam yaitu :
Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta proses
hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama.
b) Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan
sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja sama antar
manusia.
2.1.2 Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainnya.
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat namun demikian
sosiologi tetap merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (karena telah memiliki
unsur-unsur sebagai ilmu pengetahuan ). Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu
sosiologi adalah mempelajari masyarakat secara keseluruhan beserta hubungan-
hubungannya yang terjadi didalamnya. Untuk jelasnya perlu diadakan perbandingan dengan
ilmu sosial lainnya.
1. Segi Ekonomi : yang menjadi perhatiannya adalah bagaimana memproduksi,
mendistribusi dan memasarkan barang dan jasa (hanya segi ekonomi yang dipelajari)
tetapi sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara umum, terutama
pola-pola hubungan, keajegan-keajegan yang telah terjadi, misalkan adanya
stratifikasi dari segi ekonomi contoh gol ekonomi atas, menengah dan rendah.
2. Segi Politik : yang dibahas adalah hal-hal yang menyangkut kekuasaan, negara,
kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembagian.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala
kemasyarakatan.
Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori
yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau
seharusnya terjadi.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan
terapan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan
konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam
masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
6
Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari
prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat,
bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini
menyangkut metode yang digunakan.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-
gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Sedangkan yang dibahas sosiologi adalah mengenai bentuk-bentuk kerjasamanya,
persaingan ataupun mengenai konflik yang terjadi dan lain sebagainya.
2.1.3 Lahirnya Sosiologi
Latar belakang sosial lahirnya sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat
akibat Revolusi industri ( Inggris ) dan Revolusi Perancis. Banyak orang pada masa itu
berharap bahwa revolusi industri dan revolusi prancis bakal memabawa kemajuan dengan
munculnya teknologi baru yang mempermudah sekaligus meningkatkan produksi
masyarakat dan berharap akan timbul Kesamaan (egalite), Persaudaraan (fraternite) dan
Kebebasan (liberte) yang menjadi semboyan dari revolusi.
Akan tetapi apa yang diharapkan tidak ada dalam kenyataan. Revolusi memang telah
mendatangkan perubahan namun pada saat yang sama juga telah mendatangkan
kekuatiran yang lebih besar yaitu timbulnya anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan
lebih besar setelah Revolusi Perancis dan sebagai akibat dari Revolusi Industri timbul
kesenjangan sosial yang baru antara yang kaya dan yang miskin. Adalah Auguste Comte
(1798-1857) yang pertama kali membuat diskripsi ilmiah atas situasi sosial tersebut dan
dialah juga yang pertama kali menggunakan kata “sosiologi” dalam bukunya The positive
Philosophy (1842).
2.1.4 Manfaat Sosiologi
Sosiologi membantu kita memahami pola-pola interaksi sosial, dan control sosial.
Sosiologi membantu kita mamahami nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang dianut oleh
masyarakat-masyarakat lain. Konflik antar budaya yang sering terjadi. Sosiologi membantu
kita bersikap tanggap, kritis dan rasional terhadap setiap kenyataan sosial dalam
7
masyarakat, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat terhadap berbagai
kenyataan sosial.
Dikaitkan dengan sosiologi hukum maka kegunaan sosiologi hukum adalah Sosiologi
hukum berguna untuk memberikan kemampuan-kemampuan bagi pemahaman terhadap
hukum di dalam konteks social. Dapat memberikan kemampuan-kemampuan untuk
mengadakan analisa terhadap efektivitas hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana
pengendalian sosial, sarana untuk mengubah masyarakat dan sarana untuk mengatur
interaksi sosial, agar mencapai keadaan sosial tertentu.
Dapat mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan manakah yang mempengaruhi isi atau
substansi hukum. Lembaga-lembaga manakan yang sangat berpengaruh di dalam
pembentukan hukum dan penegakannya. Golongan manakah di dalam masyarakat yang
beruntung atau sebaliknya malahan dirugikan dengan adanya hukum-hukum tertentu.
2.2 RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan
cara bervariasi. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di
Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan
remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah
tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu
ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan
menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial
lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang
berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok
dengan kelompok di lingkungan masyarakat.
Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya
antara lain:
Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan
produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa
yang dialami warganya;
Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha
kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
8
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar
penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah,
sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup
kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok
manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan
latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara
sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua
lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan
manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam
kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk,
cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut.
Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh
terhadap analisis sosiologi.
Sedangkan sosiologi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman
sedangkan Logos berati ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama
kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-
1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial
manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangun. Sebagai sebuah ilmu,
sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil
pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain dan umum. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik,
ekonomi, dan sosial.
Sosiologi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari individu kelompok dan lembaga
sosial yang membentuk masyarakat secara umum. Ini tentu saja batasan sosiologi yang
sangat sederhana, tetapi paling mudah dimengerti secara awam. Sekedar pengenalan awam
berikut akan dijelaskan secara selintas ruang lingkup kajian sosiologi tersebut.
Sesungguhnya, ruang lingkup kajian sosiologi sebagai ilmu sangatlah luas, mencakup
hampir semua bidang kehidupan masyarakat, baik bidang ekonomi politik agama,
9
pendidikan, kebudayaan, tentu saja dilihat dari perspektif (asumsi teoritis dan metodologis)
sosiologi.
Setidaknya ada sejumlah elemen penting yang menjadi perhatian ahli sosiologi dalam
mempelajari masyarakat. Elemen-elemen tersebut tercakup kepada lima area sosial, yakni:
karakteristik penduduk, prilaku sosial, lembaga sosial, lembaga sosial, elemen budaya dan
perubahan sosial. Karakteristik penduduk akan menentukan pola-pola hubungan sosial dan
truktur sosial yang tercipta dalam kehidupan sosial dimana penduduk bertempat tinggal.
Prilaku sosial dipelajari secara komprehensif dalam sosiologi. Dalam teori psikologi
sosial banyak dibahas tentang prilaku kelompok, sikap kompromitas, kepemimpinan, moral
kelompo dan bermacam-macam bentuk prilaku lainnya. Juga dipelajari interaksi sosial,
konflik sosial gerakan sosial dan perang. Disini juga dipelajari tentang konsep status dan
peran, peran (role) adalah harapan sosial terhadap status (position) yang disandang
seseorang di tengah masyarakat (lingkungan).
Lembaga sosial adalah kumpulan hubungan-hubungan sosial di masyarakat yang
membentuk fungsi sosial khusus. Lembaga sosial tersebut misalnya organisasi bisnis,
pemerintah, rumah sakit, masjid atau pesantren atau sekolah.Masing-masing lembaga
memiliki keterkaitan langsung dengan masyarakat yang eksisis, demikian juga antara
lembaga-lembaga sosial terhadap hubungan timbal balik, yang saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lain. Lembaga sosial yang dianggap paling penting adalah:
keluarga, ekonomi, politik, pendidikan, dan agama.
Elemen budaya membantu menyatukan dan mengatur kehidupan sosial. Ini
memberikan orang-orang landasan umum dalam komunikasi dan saling pengertian. Elemen
budaya mencakup: seni, tradisi, bahasa, pengetahuan dan niali-nilai agama. Ahli sosiologi
melakukan studi terhadap pengaruh masing-masing elemen tersebut terhadap kondisi
karakter dan prilaku sosial.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam kondisi atau pola prilaku dalam
masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, seperti mode
invensi, revolusi, perang, atau sejumlah masalah penduduk lainnya. Tetapi teknologi
memainkan pera yang sangat penting dalam perubahan sosial masyarakat, terutam sejak
revolusi industr di Eropa. Secara umum perubahan sosial dapat dibagi dua (dilihat dari
sumber terjadinya perubahan), yakni perubahan internal (dalam) dan perubahan eksternal
(luar).
10
2.2.1 Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Sosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan; Mother of
Scientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai macam ilmu
pengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namun seiring
berkembangnya zaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan berkembang secara
independen. Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu yang mempelajari
masyarakat, berdampingan dengan ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat
manusia.
Syarat Ilmu Pengetahuan:
1. Pengetahuan (knowledge) adalah kesan di dalam pemikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indra, yang berbeda kepercayaan atau keyakinan dan
penerangan keliru.
2. Tersusun secara sistematis adalah urut-urutan antara elemen sebagai suatu
kebulatan, sehingga urutan antara elemen tersebut memberikan gambaran dari garis
besar ilmu pengetahuan.
3. Menggunakan pemikiran adalah pengetahuan harus diperoleh melalui kenyataan
atau fakta dengan melihat dan mendengarkan sewndiri melalui alat komunikas
seperti membaca, melihat, mendengar dan sebagainya.
4. Dapat dikontrol kebenarannya secara kritis oleh siapapun sehinga ilmu tersebut
benar-benar obyektif yaitu dapat diketahui oleh umum, diperiksa, dan diuji
kebenarannya.
Sifat Ilmu Pengetahuan:
1. Rasional artinya harus mempunyai sifat kkegiatan berfikir yang dituduhkan kepada
logika.
2. Emperis artinya kesimpulan yang diambil harus tunduk pada pemeriksaan atau
verifikasi indera manusia.
3. Berdiri atas dasar unsur besar artinya fakta dan teori, teori menjabarkan fakta hasil
observasi emperis, sedangakan tugas atau fungsi teori adalah menempatkan
hubungan yang terdapat di dalam fakta-fakta itu.
4. Umum artinya kebenaran ilmu dapat diperiksa oleh siapapun secara umum dan
dapat diajarkan secara umum pula.
11
5. Akumulatif adnya hubungan antara ilmu dan kebudayaan, sebab ilmu merupakan
salah satu unsur kebudayaan manusia.
Sosiologi sebagai ilmu, memiliki ciri-ciri:
1. Bersifat emperis artinya ilmu pengetahuan yang obyek kajiannya didasarkan pada
observasi terhadap kenyataan kehidupan manusi dan akal sehat sehingga hasil
penelaahan ilmu tersebut tidak bersifat spekulatif (mengira-ira)
2. Bersifat teoritis artinya ilmu penegtahuan tersebut selalu berusaha menyusun
abstraksi (perwujudan) dari hasil-hasil observasi.
3. Bersifat kumulatif artinya bahwa teori dari masing-masing ilmu tersebut dibentuk
atas dasar teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperhalus, atau
memperluas teori yang sudah adasebelumnya.
4. Besifat nonetis artinya yang dipersoalkan adalah fakta yang menjadi obyek
kajiannya, bukan baik atau buruknya fakta tertentu berdasarkan pola-pola aturan
yang bersifat normatif.
2.2.2 Sosiologi sebagai Ilmu Sosial
Sosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat
sebagai obyek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang
masyarakat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan dan
interaksi antar individu dalam masyarakat tersebut.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuanyang kebenarannya dapat diperiksa
ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai:
1. suku-suku atau rumpun-rumpun sosial
2. ilmu yang mengkaji ‘kekuasaan’ secara lebih khusus dan mendalam
3. ilmu sosial yang lain
4. ilmu yang mengkaji tentang masyarakat.
12
2.3 METODE – METODE SOSIOLOGI
Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memudahkan kita dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan seperti yang telah kita
tentukan dan harapkan. Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok, yaitu
sebagai berikut.
1. Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti.
2. Ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan
kebenarannya melalui data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
permasalahan yang akan dikaji melalui teori yang ada.
3. Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dari hipotesis
yang ada.
Sebagai metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala-gejala
alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Tekhnik dasar dalam metode ilmiah adalah
observasi ilmiah atau penalaran. Menurut Paul B Horton tekhnik riset tersebut antara lain :
A. Study Cross-Section Dan Longitudinal
Study cross-section adalah suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan
dalam jangka waktu tertentu.Sedangkan studi longitudinal adalah suatu studi yang
berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian
pengamatan sebelum dan sesudahnya.
B. Eksperimen Laboratorium Dan Eksperimen Lapangan
Pada eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatui tempat atau
laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang peneliti
kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan. Penelitian eksperimen lapangan
adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di mana peneliti memberikan
pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya.
13
C. Penelitian Pengamatan
Penelitian ini hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini kita tidak
mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
Dalam penelitian sosiologi, kita menggunakan dua metode, yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan data yang diperoleh.
Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka atau
dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku
seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan
timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya
bersifat kualitatif.
2. Metode Kuantitatif
Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakan
keterangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
metode ini adalah survei dan eksperimen. Gejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks,
tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik. Apakah
perbedaan antara dua metode yang telah kita bahas di atas? Beberapa perbedaan
mendasar dari dua metode tersebut dapat kamu pahami pada tabel berikut ini.
Di samping metode-metode tersebut, ada beberapa metode yang sering digunakan
sosiologi untuk menelaah masyarakat didasarkan pada jenisnya. Metode-metode tersebut
meliputi metode induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalistis.
1. Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk
mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas.
2. Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses yang berkebalikan dengan
metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk
kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
3. Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga
kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini memiliki gagasan pokok
14
bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang
saling memengaruhi dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat.
4. Metode empiris adalah metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-keadaan yang
dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat.
5. Metode rasionalistis adalah metode yang mengutamakan penilaian dengan logika dan
pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.
Metode – metode lain yang di gunakan dalam kajian sosiologi:
1. Metode Statistik
Banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kausalitas serta
prasangka pribadi atau sepihak.Penerapan metode ini yang paling sederhana adalah
teknik enumerasi(penghitungan).Jawaban pertanyaan responden disusun dalam
tabel sehingga diketahui jumlahnya.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan terhadap dua kelompok.Kelompok pertama
merupakan kelompok eksperimen sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok
kontrol.Metode ini membandingkan percobaan kedua kelompok tersebut.Dua
macam metode metode eksperimen:eksperimen laboratorium dan eksperimen
lapangan.
3. Metode Induktif dan Deduktif
Metode Induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah
umum dengan mempelajari gejala yang khusus.Adapun metode deduktif adalah
metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari
gejala khusus,metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh
kaidah khusus dengan mempelajari gejala umum.
4. Metode Studi Kasus
Metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa ternetu.
5. Metode Survei Lapangan
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada
kehidupan masyarakat secara langsung dan diperoleh melalui
angket,wawancara,ataupun observasi secara langsung.Persiapan yang dilakukan
adalah menentukan populasi yang hendak diteliti sekaligus objek,angket dan bahasa
yang dipahami.
15
6. Metode Partisipasi
Metode ini digunakan untuk mengadakan penelintian terhadap kepentingan
kelompok.Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan
pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai
peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yang
ditelitinya.
7. Metode Empiris dan Rasionalistis
Metode empiris menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat
melalui penelitian. Metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk
mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.
8. Metode Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil
data atau keterangan dari buku literatur di perpustakaan.Kelebihannya adalah
memperoleh banyak sumber tanpa perlu biaya,tenaga dan waktu.Akan tetapi
dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku yang relevan agar dapat dipakai
sebagai sumber perolehan data dalam penelitian tersebut.
16
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia adalah Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, mereka membutuhkan dan
berinteraksi dengan orang lain maka dari itu manusia disebut juga Makhluk Sosial. Adapun
ilmu yang mempelajari tentang manusia, yaitu Ilmu Sosiologi. Secara umum dapat dikatakan
bahwa ilmu sosiologi adalah mempelajari masyarakat secara keseluruhan beserta
hubungan-hubungannya yang terjadi didalamnya. Ruang lingkupnya pun adalah manusia.
Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial
manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangun. Adapun metode yang
digunakan untuk mempelajari hal tersebut, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.
3.2 SARAN
Setelah mengetahui Ruang Lingkup dan Metode dalam sosiologi dan memahaminya sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar manusia dengan manusia lainnya, seharunya hal ini dapat menjadi acuan bagi kita untuk dapat berhubungan baik antar sesama manusia dan menghindari sekecil mungkin konflik yang dapat terjadi dalam perkembangan hubungan manusia itu sendiri.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi#Ruang_Lingkup_Kajian_Sosiologi
http://muda.kompasiana.com/2011/01/12/sosiologi-latar-belakang-ruang-lingkup-dan-kegunaan-bagi-ilmu-hi/
http://blog.ub.ac.id/mike/2012/04/25/ruang-lingkup-sosiologi/
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/metode-metode-dalam-sosiologi.oh112671.html
http://pelangi-sosiologisma.blogspot.com/2008/09/metode-metode-sosiologi.html
http://sunartomadani.blogspot.com/2010/07/pengertian-ruang-lingkup-dan-metode.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi
http://dianherlinawati.com/2010/01/31/definisi-sosiologi-menurut-beberapa-ahli/
http://fkmutu.blogspot.com/2011/03/makalah-psikologi-sosial.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikolog
http://muda.kompasiana.com/2011/01/12/sosiologi-latar-belakang-ruang-lingkup-dan-kegunaan-bagi-ilmu-hi/
http://blog.ub.ac.id/setiajunior/2012/04/28/ruang-lingkup-kajian-sosiologi/
18