BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGSaat ini komputer hampir dapat dijumpai di setiap kantor pemerintah, perusahaan,
sekolah, atau bahkan rumah tangga. Perkembangan teknologi komputer yang pesat, khususnya di bidang perangkat lunak, membuat komputer menjadi semakin user friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu, misalnya kalangan bisnis. Dalam melakukan pekerjaan mereka sangat tergantung pada komputer. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik ataupun alat hitung, namun kini juga banyak digunakan dalam membantu pembuatan keputusan penting. Akibatnya, informasi yang disimpan memerlukan pengamanan yang dapat melindungi terhadap akses orang yang tidak berhak.
Teknologi informasi sudah berkembang dengan sangat pesat. Jika di amati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari teknologi informasi. Dimulai dari era akuntansi (tahun 1950), lalu ke era operasional tahun1960), era informasi yang dimulai pada tahun 1970 (dengan skala lokal) hingga teknologi informasi dengan skala global yang dimulai pada awal tahun 1990-an,teknologi informasi telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan.
Pada saat ini, teknologi informasi telah merambah berbagai sisi-sisi kehidupan masyarakat tanpa membeda-bedakan kasta dan status sosial dari masyarakat,teknologi kini tidak lagi diklasifikasikan sebagai barang secondary tapi sudah merupakan sesuatu yang bersifat primary dan “wajib” di miliki dan di fahami oleh setiap masyarakat. Pada awalnya manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa termasuk dalam kategori teknologi, karena dengan bahasa memungkinkan manusia memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi informasi yang disampaikan melalui mulut ke mulut hanya akan bertahan sebentar, yaitu ketika pengirim tersebut menyampaikan informasinya melalui ucapannya. Setelah ucapannya selesai, maka informasi yang berada pada
penerima akan mudah dilupakan dan tidak disimpan lama. Dalam perkembangannya penyampaian informasi dilakukan dengan media gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Dengan ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara sebelumnya. Suatu gambar yang yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943.
Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, dan komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yan lebh luas dan lebih lama tersimpan.
B. TUJUANAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai syarat untuk UAS dan nantinya akan di presentasikan pada UAS materi Hardware.2. Mengetahui apa itu monitor.3. Mengetahui jenis-jenis monitor.4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan monitor.
5. Mengetahui sejarah dari monitor.6. Menambah pengetahuan tentang monitor.7. Lebih memahami apa monitor tersebut.
C. MANFAATAdapun manfaat dari penulisan ini adalah :
1. Mempermudah setiap pekerjaan yang berurusan dengan computer.2. Mengetahui lebih mendalam tentang apa itu monitor.3. Mengetahui jenis – jenis monitor.4. Bisa mengoptimalkan kinerja dari monitor tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH MONITOR
Istilah "mode tampilan" merujuk pada fitur-fitur layar komputer, khususnya jumlah
warna maksimum dan resolusi gambar maksimal (dalam piksel lintang dan piksel kolom). Ada
banyak mode tampilan yang bisa di temukan dalam sistem komputer pribadi (personal computer)
pada saat ini. Tampilan PC yang pertama merupakan Monitor monokrom yang digunakan untuk
prosesor kata dan sistem komputer berdasarkan teks pada dekade 1970-an.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adaptor Grafis Warna (cga).
Sistem tampilan ini berupaya memberikan empat warna, dan memiliki resolusi maksimum 320
piksels datar dan 200 piksel tegak. Meskipun cga cukup untuk penggunaan permainan komputer
yang mudah seperti permainan solitaire dan permainan dan, ia tidak mencukupi untuk
pemrosesan kata, ataupun penggunaan grafis yang canggih.
Pada tahun 1984, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adaptor Grafis Tertingkat
(EGA) yang dapat memberikan hingga 16 warna yang berbeda dan resolusi hingga 640 x 350
dan ini merupakan perbaikan dibandingkan tampilan yang lebih awal, dan memungkinan
pembacaan teks dengan mudah. Namun, EGA tidak memberikan resolusi gambar yang cukup
untuk penggunaan-penggunaan tingkat tinggi seperti desain grafis.
Mode ini kini sudah usang, meskipun terkadang masih tersedia di proses lama dan
komputer pribadi. Pada tahun 1987, IBM memperkenalkan sistem tampilan Adapter Grafis
Video (VGA). Kini, ini telah merupakan standar minimum yang dapat diterima untuk komputer
pribadi. Resolusi maksimum tergantung pada jumlah warna yang ditampilkan. Pengguna dapat
memilih antara enam belas warna pada 640 x 480, ataupun 256 warna pada 320 x 200.
Pada tahun 1990, IBM memperkenalkan sistem tampilan Extend Graphic Adapter (XGA)
sebagai warisan dari tampilan 8514 / A. Versi yang berikutnya,yaitu XGS-2, memberikan
resolusi 800 x 600 piksel dalam warna yang benar (16 juta warna) dan resolusi 1024 x 768 dalam
65,536 warna. Kedua tingkat resolusi gambar ini mungkin merupakan jenis yang terpopular di
kalangan individu dan bisnis kecil pada saat ini.
Asosiasi Standar-Standar Elektronik Video (VESA) telah mendirikan interface pemrograman standar untuk tampilan Grafis Video Super Adapter (SVGA) yang disebut dengan koneksi BIOS VESA ("VESA BIOS Extension"). Biasanya, layar SVGA dapat mendukung palet hingga 16 juta warna, tergantung pada jumlah memori video yang tersedia dalam suatu komputer yang akan membatasi jumlah warna yang dapat ditampilkan. Spesifikasi resolusi gambar berbeda. Pada umumnya, lebih besar layar Monitor SVGA, lebih banyak piksel dapat ditampilkan secara datar dan tegak.
Baru-baru ini, spefikasi-spefikasi baru telah muncul yaitu Adapter Grafis Terluas Super (SXGA) dan Adapter Grafis Extend Ultra (UXGA). Spesifikasi SXGA biasa digunakan untuk merujuk ke layar-layar yang memiliki resolusi 1280 x 1024; UXGA mengacu pada resolusi 1600 x 1200. Pada saat ini, spesifikasi yang lama (VGA dan SVGA) sering digunakan untuk referensi kepada kemampuan resolusi tipikal.
B. JENIS – JENIS MONITOR1. Monitor CRT
CRT adalah singkatan dari Cathode Rray Tube (tabung sinar katoda), menggambarkan bagian dalam teknologi analog monitor komputer atau televisi. Monitor CRT menghasilkan gambar dari banyak baris atau garis titik-titik berwarna kecil. Ini secara teknis tidak sama dengan pixel , tetapi istilah ini sering digunakan secara bergantian. Semakin baris titik per inci, resolusi lebih tinggi dan semakin jelas. Oleh karena itu resolusi 1024 x 768 akan lebih tajam dibandingkan resolusi 800 x 600 karena makin menggunakan baris lagi dan lebih padat, gambaran yang lebih rinci. Resolusi yang lebih tinggi adalah penting untuk menampilkan detail halus grafis. Untuk teks, resolusi ini tidak terlalu penting.
2. Monitor Liquid Crystal Display ( LCD )
LCD merupakan jenis monitor yang menggunakan dua lembar materi terpolarisai dengan kristal cair yang berada ditengahnya. Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup yang mengizinkan cahaya masuk atau di blokir. Monitor LCD juga banyak di temukan pada jam digital dan layar laptop atau handphone. Monitor LCD juga memiliki bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang luas untuk meletakkannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan monitor CRT.
3. Monitor Plasma
Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat slebar CRT.
Plasma adalah sebuah layar datar emisif dimana cahaya dihasilkan oleh fosfor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar. Gas yang dilepaskn tidak melepaskan merkuri. Monitor plasma atau dikenal juga dengan Panel Display Plasma (PDP) memanfaatkan tegangan eksternal untuk menyebabkan pelepasan gas di dalam panel untuk menghasilkan sinar ultraviolet yang akan memperoses warna-warna Merah, Hijau, dan Biru. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh televisi plasma sangat maksimal. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan gambar-gambar. Ia dikenal karena kombinasi dan reproduksi warnanya yang sangat baik dan interaktif.
4. Monitor Touch Screen ( Layar Sentuh )
Touchscreen atau touch panels, atau touch monitor
merupakan sebuah perangkat komputer yang biasanya digunakan untuk menampilkan informasi
grafikal dan visual yang merupakan output dari sebuah perangkat komputer. Namun, yang
membedakannya dengan monitor atau layar televisi biasa adalah apa yang ditampilkan di
dalamnya dapat secara langsung berinteraksi fisik dengan penggunanya. Maksudnya, Anda dapat
langsung menyentuh layar penampil tersebut dengan tangan atau alat bantu untuk mengakses apa
yang ditampilkan di dalamnya.
Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama
dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor.
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari
touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh.
2. Controller.
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara
sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.
3. Software driver.
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat
komputer atau PC Anda yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan
komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan.
5. Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED )
Monitor Organic Light Emitting Diode (OLED) lebih
dikenal dengan sebutan LED. Organic Light-Emitting Diode ( OLED ) atau Dioda Cahaya
Organik sering digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi Tampilan
Layar atau Sensor. Monitor OLED merupakan jenis monitor yang ramah lingkungan bila
dibandingkan dengan monitor tipe LCD. OLED/LED ini terkenal lebih fleksibel dengan
ketipisannya yang mencapai kurang dari 1mm. Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh
piranti OLED berkembang dari satu warna menjadi multi-warna.
C. CARA KERJA MONITOR
1. Monitor Catoda Ray Tube ( CRT )
Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan
prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar
menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki
kemampuan untuk memendarkan cahaya.
Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan
sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke
bagian kaca tabung TV atau monitor, bagian tersebut akan menyinari lapisan berpendar,
menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar
tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar. Teorinya,
untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan,
menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang
telah diatur.
Kelebihan Monitor Catoda Ray Tube ( CRT ) terdapat pada:
1. Warna lebih akurat dan tajam.
2. Resolusi monitor fleksibel.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle.
5. Harga lebih murah.
Kekurangan Monitor Catoda Ray Tube ( CRT ) terdapat pada:
1. Konsumsi listrik yang cukup besar.
2. Bergantung pada refreshrate.
3. Radiasi lebih besar.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker.
5. Dimensi besar dan berat.
2. Monitor Liquid Crystal Display ( LCD )
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu
Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri
dari 1 sampai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.
Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda.
Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan
arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut
refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan
nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk
merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah
menjadi banyak warna.
Contrast ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada posisi
paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk
menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun
kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa
menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar
Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna.
Cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan
menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih
ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair. Response Time Kristal cair
pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Sudut Pandang (Viewing
Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor
CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat
sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan pengguna sedikit bergeser dari
LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Kelebihan Monitor Liquid Crystal Display ( LCD ) terdapat pada:
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi.
2. Tidak bergantung pada refreshrate.
3. User friendly.
4. Hemat listrik.
5. Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren.
Kekurangan Monitor Liquid Crystal Display ( LCD ) terdapat pada:
1 Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang.
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya.
3. Response time dan ghosting.
4. Warna kurang akurat.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel.
3. Monitor Plasma
Cara kerja monitor Plasma dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan dari
pelepasan Plasma. Untuk menghasilkan hal tersebut di lakukan penyekatan dari sebuah
pencampuran gas diantara dua lembar kaca yang membawa elektroda pada interiornya.
Selanjutnya diaplikasikan fosfor R,G dan B pada permukaan plat tadi ketika voltase listrik
dilewatkan diantara elektroda, maka dihasilkan sinar ultraviolet yang merangsang fosfor untuk
memancarkan cahaya dan menciptakan gambar di layar.
Kelebihan Monitor Plasma terdapat pada:
1. Plasma menampilkan sangat tipis. Monitor tersebut dapat dipasang di tempat-
tempat tradisional CRT monitor dan televisi tidak bisa.
2. Reproduksi warna yang sangat baik.Kontras yang baik, meskipun tidak besar.
3. Plasmas kini diproduksi dengan ukuran layar yang besar sebagai 70 "diagonal.
4. Meningkatkan resolusi layar harga saingan harga dari belakang proyeksi televisi ukuran yang
sama.
5. Resolusi definisi tinggi (HDTV) menampilkan jauh lebih murah daripada panel LCD rata ukuran
yang sama.
Kekurangan Monitor Plasma terdapat pada:
1. Teknologi rapuh, kapal tidak baik.Hitam dan gelap rinci dalam adegan tidak sebaik CRT atau
DLP belakang proyeksi televisi powered.
2. Dead pixel bisa menjadi masalah, meski telah meningkatkan kualitas sebagai teknologi yang
telah matang.
3. Mereka adalah fosfor berbasis teknologi, yang berarti membakar-in foto dapat terjadi, dan
bahwa kualitas tampilan gambar akan dikecilkan dengan waktu.
4. Murah ditingkatkan definisi (EDTV) plasma menampilkan ada cukup banyak struktur piksel.
5. Plasma menampilkan sangat berat dan biasanya memerlukan untuk memperkuat dinding-dinding
mounting.
4. Monitor Touch Screen ( Layar Sentuh )
Mengenali bagaimana cara kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan
membedakan jenis-jenis layar sentuh pada handphone jaman sekarang ini. Ada 3 jenis, yaitu
resistive, capacitive dan surface acoustic wave system.
1. Resistive Screen
Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat
konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif
adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif
adalah lapisan yang menahan arus listrik.
Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga
lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut
juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung
secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi
gangguan pada arus listrik referensi tersebut.
Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus
listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini
kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan
sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi
diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.
Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja,
sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah
terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.
Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya
debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu
menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat
cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan
banyak lagi.
• Definisi sederhananya:
Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg
ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong (terutama
kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering
tertekan.
Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal
2. Capacitive Sreen
Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara
kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel
touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang
dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka
dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika
lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah
nilai arus listrik yang dijadikan referensi.
Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut
berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian
ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller.
Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen
sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari
sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan
diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan
kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya
memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai
keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point
Of Sales, dsb.
• Definisi sederhananya:
Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus,
dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh pengguna
monitor. Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena
layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.
Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik
3. Surface Acoustic Wave System
Tegnologi Touch Screen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi
kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser,
pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.
Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar
gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.
Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika
panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan
tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah
membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan
diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah
menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda
yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat
banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah
perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca,
maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen,
sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.
Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan
tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air,
minyak, debu, dan banyak lagi.
Kelebihan Monitor Touch Screen terdapat pada:
Touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi
penggunanya. Pengguna tidak perlu repot untuk mencari tombol pada keyboard/keypad dalam
mengeksekusi suatu perintah. Pengguna yang sudah terbiasa, akan secara optimal mengakses
menu-menu yang paling sering digunakan sehingga proses keseluruhan akan lebih cepat.
Beberapa contoh penerapan pada notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan
lebih mudah diakses. Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada ATM/vending
machine/kiosk sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah disusun sedemikian rupa sehingga
pengguna tidak perlu banyak berpikir, langsung menyentuh pada layar dan perintah akan segera
dieksekusi.
Kekurangan Monitor Touch Screen terdapat pada:
Touchsreen sangat sensitif dan butuh perawatan khusus, dimana layar harus selalu terjaga
kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat. Bagi yang suka ceroboh
dalam menggunakan device, sebaiknya pertimbangkan pemilihan teknologi ini. Jika rusak,
akan sia-sia harga mahal yang pengguna bayar pada device tersebut.
5. Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED )
Cara kerja OLED yaitu jika pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja katode
akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katode menuju pita konduksi di lapisan
organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang ''hole'' di pita valensi. Anode akan
mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini
mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik
dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam
bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu
jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan
pemancar cahaya yang digunakan.
Kelebihan Monitor Organic Light Emitting Diode ( OLED ) terdapat pada:
1. Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan
sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
2. Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih
terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
3. Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai
teknologi ramah lingkungan.
4. Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana dibandingkan
LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan
teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).
5. Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat
luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD menggunakan
teknologi cahaya belakang (backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
6. OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12
milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
7. OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.
Kekurangan Monitor Organic Light Emitting Diode(OLED) terdapat pada:
1. Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam
dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam.
2. Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED
dapat rusak jika terkena air.
3. Pengembangan proses segel (Improved Sealing Process) dalam praktik pembuatan OLED dapat
membatasi masa bertahan tampilan.
4. Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk
warna tertentu belum cukup terang.
5. Harga produk yang cenderung mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.Tabel perbandingan antara monitor CRT, LCD, PLASMA, TOUCH SCREEN, OLED/LCDJenis – jenis Monitor Monitor CRT Monitor LCD
Monitor Plasma
Monitor Touch Screen
Monitor OLED
PerbedaanUkuran Fisik
Berbentuk tabung
Berbentuk ramping, ringan, dan tipis
Berbentuk ramping, ringan, dan tipis
Berbetuk tipis dan ringan
Berbentuk tipis
Resolusi 1024x768 1680x1050 3456x2304 4096x4096 1920x1080
Warna Memiliki jutaan warna
Memiliki ratusan hingga
Menggunakan warna penuh
Memiliki warna yang
Memproduksi warna yang
ribuan warna panel data fosfor
relatif sangat jernih
Kualitas Gambar
Menghasilkan gambar lebih akurat dan tajam
Menghasilakan gambar lebih jenih dan tajam dari dapa monitor CRT
Menghasilkan gambar yang sangat maksimal
Menghasilkan ketajaman gambar, warna dan kontras nada tinggi
Menghasilkan gambar yang sangat tajam
Harga Harga lebih murah
Harga lebih mahal dari pada monitor CRT
Harga relatif mahal
Harga relatif mahal
Harga lebih mahal dibandingkan monitor LCD
D. MASALAH-MASALAH TENTANG MONITOR1. Monitor tidak mau menyala.
Penyebab : Pada saat proses booting komputer, tombol power yang terdapat pada monitor sudah ditekan tetapi monitor tetap gelap dan tidak mau menyala.
Solusinya : Pastikan bahwa tombol power dalam keadaan ON. Jika lampu indikator tidak menyala, lihat kabel power baik pada monitor maupun yang ke arah outlet listrik.Pastikan bahwa pemasangan sudah benar. Apabila tetap tidak menyala, gantilah dengan kabel power lain. Jika lampu indikator pada monitor hidup dan berwarna orange atau berkedip-kedip, cek kabel video yang menghubungkan monitor dengan CPU apakah sudah terpasang dengan baik dan benar.Pastikan sudah terpasang dengan benar. Apabila dengan pengecekan di atas masalah ini tetap tidak teratasi berarti ada problem pada sinyal video board adapter CRT.2. Monitor menjadi gelap saat loading windows.
Penyebab : Masalah lain yang bisa timbul adalah monitor menjadi gelap saat loading windows. Kemungkinan besar disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat. Yang sering terjadi adalah karena dalam keadaan ON screen display setting, setting frekuensi terlalu tinggi.
Solusinya : Lakukan booting windows dalam keadaan safe mode dengan cara menekan F8 saat komputer loading windows. Lakukan instalasi ulang driver VGA Card. Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal yang akan ditampilkan oleh windows.3. Ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan.
Penyebab : Masalah lain yang bisa terjadi pada monitor adalah ukuran tampilan tidak sesuai dengan keinginan. Terdapat font, ikon, menu dan semua tampilan pada monitor yang terlalu besar atau malah terlalu kecil. Hal tersebut di atas berhubungan dengan resolusi monitor yang mungkin terlalu tinggi ataupun terlalu rendah sesuai dengan selera pengguna. Untuk mengubahnya, bisa melalui display properties.
Solusinya : Lakukan klik kanan di sembarang tempat di desktop. Kemudian akan muncul beberapa menu dan pilihlah Properties. Maka akan muncul kotak dialog properties.Kemudian pilihlah tab Settings. Ubahlah resolusi sesuai dengan keinginan dengan memperbesar ataupun memperkecil nilai yang ada di kotak Screen Area, kemudian klik OK.Dalam mengeset resolusi, yang harus diperhatikan adalah kompatibilitas resolusi yang didukung oleh VGA Card dan monitor yang dimiliki. Pemilihan resolusi yang didukung oleh kartu VGA namun tidak didukung oleh monitor yang dimiliki akan menyebabkan monitor tidak menampilkan gambar dengan sempurna.
E. TEKNOLOGI TERBARU MONITOR
Nixeus NX.VUE27, Monitor LED 27 Inci dengan Resolusi 2560x1440 seharja 4 Jutaan.
Monitor dengan resolusi tinggi biasanya dijual dengan harga murah. Terlebih jika memiliki resolusi yang melebihi resolusi full HD (1,920 x 1,080 piksel). Namun, hal berbeda ditawarkan oleh perusahaan elektronik asal Amerika Serikat, Nixeus. Mereka baru saja meluncurkan monitor LED 27 inci terbarunya, Nixeus NX-VU327 yang menawarkan resolusi melebih full HD dengan harga murah. Monitor tersebut hadir dengan resolusi 2560 x 1440 piksel. Mengenai harga, pihak perusahaan membanderol monitor tersebut dengan harga 430 USD atau kalau dirupiahkan sekitar Rp.4,2 juta.
Keunggulan dari monitor tersebut pun tidak hanya terletak pada resolusinya yang tinggi.
Berbekal panel LG S-IPS, monitor ini memiliki kemampuan menampilkan gambar dengan jernih
meskipun dari sudut pandang 178 derajat, baik secara horizontal maupun vertikal. Selain itu,
monitor ini juga memiliki refresh rate sebesar 60 Hz dengan respon time sebesar 6 ms.
Pihak Nixeus sendiri sebenarnya belum mengumumkan keberadaan monitor ini. Adalah
Anandtech yang mengetahui kemunculan monitor tersebut di situs Amazon. Belum tahu kapan
pihak Nixeus mengumumkan keberadaan monitor ini di pasaran.
LG EA93 Ultra Wide Monitor LCD 29 inci Rasio 21:9
LG baru saja meluncurkan monitor terbarunya yaitu LG EA93 UltraWide LCD Display
dengan rasio 21:9. Menggunakan panel LCD IPS, monitor berukuran 29 ini memiliki sudut
pandang 178/178 derajat dan 100% sRGB color space. Monitor ini juga mampu menampilkan
resolusi 2560x1080px dengan tingkat kecerahan 300 nit dengan rasio kontras Mega Dynamic.
Karena ukurannya yang tergolong besar dengan tingkat resolusi yang tinggi, maka layar ini bisa
digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan membagi layarnya menjadi 2 atau 4 area
dan hal ini dimungkinkan oleh fasilitas dari monitor ini bernama 4 Screen Split. Monitor LG
EA93 ini juga memiliki fungsi Picture-in-Picture. Karena ukurannya yang tergolong besar
dengan tingkat resolusi yang tinggi, maka layar ini bisa digunakan untuk meningkatkan
produktivitas dengan membagi layarnya menjadi 2 atau 4 area dan hal ini dimungkinkan oleh
fasilitas dari monitor ini bernama 4 Screen Split. Monitor LG EA93 ini juga memiliki fungsi
Picture-in-Picture.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Monitor adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang mampu menampilkan teks
maupun gambar dari data yang sedang diproses dalam CPU.
Monitor komputer adalah salah satu jenis soft-copy device, karena keluarannya adalah
berupa signal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Gambar
yang tampil adalah hasil pemrosesan data ataupun informasi masukan.
Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan
ukuran monitor memiliki tingkat resolusi yang berbeda. Resolusi inilah yang akan menentukan
ketajaman gambar yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah
sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar cembung, sampai dengan bentuk
yang tipis dengan layar datar (flat).
Perbedaan Monitor CTR, LCD, PLASMA, TOUCH SCREEN dan OLED:
1. Ukuran Fisik Monitor
Ukuran fisik monitor CRT jauh lebih besar karena memerlukan ruang untuk tabung CRT.
Ukuran LCD lebih ramping sehingga sesuai untuk tempat yang terbatas atau untuk laptop.
Ukuran monitor plasma lebih ramping dan cantik. Sedangkan monitor LED bentuknya sama
seperti monitor LCD, hanya di dalamnya ditambahkan plastic diode. Monitor CRT lebih berat
daripada monitor LCD karena tabung yang terdapat di dalamnya. Monitor plasma lebih berat
daripada monitor LCD karena ada kaca sebagai penghalang gas. Sedangkan monitor LED lebih
ringan daripada monitor LCD.
2. Warna
Warna monitor LCD hanya ratusan hingga ribuan jenis. Warnanya cenderung terang tapi tidak
membuat mata cepat lelah. Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolution
bawahan untuk menampilkan gambar yang baik. Apabila resolusi diatur di atas native-nya,
gambar akan terlihat pecah. Jika diatur di bawah resolusi native-nya, gambar akan terlihat blur
dan tidak tajam. Monitor plasma mereproduksi warna yang sangat baik, kontras yang sangat baik
meskipun tidak besar. Monitor LED dapat memproduksi warna yang sangat jernih dan tidak
terbatas sehingga tampilan lebih halus. Dalam penggunaan monitor LED dapat dipastikan tidak
menghasilkan flicker (kedip) karena pencahayaan yang dihasilkan oleh LED lebih stabil.
3. Konsumsi ListrikMonitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat lebih besar disbanding monitor LCD
pada ukuran inch yang sama dikarenakan . Penggunaan listrik pada monitor plasma lebih besar daripada penggunaan monitor LCD. Sedangkan monitor LED konsumsi energi yang digunakan lebih sedikit (±40% lebih hemat) dibandingkan dengan monitor LCD.
B. SARAN 1. Pengguna monitor harus disesuaikan dengan penggunanya.2. Pemilihan monitor harus berdasarkan kepada kebutuhan pengguna itu sendiri.3. Memilih monitor dapat mengacu kepada beberapa hal diantaranya Resolusi, Radiasi yang
dihasilkan, daya yang digunakan dan harga monitor tersebut.
Top Related