MAKALAH
PERBANDINGAN MEDIA-MEDIA PEMBELAJARAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEMAHAMAN MATERI PELAJARAN PESERTA DIDIK
(Studi deskriptif analitik terhadap kemampuan menangakap pelajaran siswa SD kelas 4-5 di
DTA Insan Muttaqin Al Muqaddimah Bandung)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh :
Velayeti Nurfitriana Ansas, SPd. Mpd.
Oleh :
Gani Muhammad Ramdhan (1404739)
Taufiqurrohmat (1404387)
Erinda Erliana (1406505)
Moses Ronggur (14xxxxx)
Rizky Aris Susanto (14xxxxx)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perbandingan media-media
pembelajaran dan dampaknya terhadap pemahaman materi pelajaran peserta didik”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah dasar umum Bahasa
Indonesia.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Velayeti Nurfitriana Ansas, S.Pd, M.pd selaku dosen pengamu mata kuliah Bahsa
Indonesia yang telah membimbing penulis selama satu semester dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia
2. Teman-teman sekelas yang telah bekerja sama saling memberikan pendapat dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
3. Serta orang-orang yang senantiasa mengingatkan penulis ketika lalai terhadap waktu yang
telah dikaruniakan Allah SWT.
Penulis merasa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka penulis berharap adanya saran dan
kritik untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.
Bandung, Mei 2015
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................................................2
C. Tujuan penelitian.........................................................................................................................2
D. Manfaat penelitian.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. Media Pembelajaran....................................................................................................................3
B. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran...................................................................................3
C. Ciri-Ciri Media Pembelajaran......................................................................................................4
D. Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran.....................................................................5
E. Pemilihan Media Pembelajaran...................................................................................................5
F. Karakteristik Siswa Usia 7-12 Tahun..........................................................................................7
G. Karakteristik siswa SD Kelas Tinggi...........................................................................................9
BAB III PENELITIAN..........................................................................................................................12
A. Metode Penelitian, Pengumpulan Data......................................................................................12
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangManusia dan Pendidikan adalah dua aspek yang tidak bisa dipisahkan. Manusia
adalah makhluk yang memerlukan pendidikan, yang bertujuan agar manusia bisa menjadi
manusia yang ideal. Karena pendidikan tidak didapat dari sejak lahir, melainkan didapat dari
sebuah usaha, maka manusia pun harus berusaha untuk mendapatkan pendidikan dengan
usahanya sendiri.
Pendidikan pun berlaku untuk anak-anak, dimana masa anak-anak adalah menjadi
fasa awal mendapatkan pendidikan, yang bisa menjadi faktor penentu perkembangan anak-
anak di masa selanjutnya, karenanya, anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang baik.
Mengenai pendidikan yang baik, salah satu factor penentu didapatkannya pendidikan
yang baik adalah penerimaan pendidikan si anak. Tentu agar anak dapat menerima
pendidikan dengan baik adalah dengan metode penransferan ilmu yang baik pula.
Seorang guru sebagai penransfer ilmu harus memiliki metode yang bisa menunjang
pembelajaran dari peserta didiknya. Salah satu metodenya ialah dengan menggunakan media
dalam pembelajaran. Dengan metode pembelajaran ini bisa membantu perserta didik
memahami materi yang disampaikan. Akan tetapi, bila tidak digunakan tidak sebagaimana
mestinya, penggunaan media pembelajaran ini malah bisa membuat peserta didik semakin
sulit memahami materi yang disampaikan. Untuk itu, kita harus mengetahui dulu berbagai
factor yang bisa menentukan apakah suatu media pembelajaan itu cocok digunakan oleh
peeserta didik atau tidak.
Dalam makalah ini kami akan mencoba membandingkan pembelajaran terhadap
peserta didik usia 4-5 Sekolah Dasar yang menggunakan media dalam prosesnya dengan
yang sebatas guru menyampaikan materi secara verbal, serta menggunakan media lainnya
serta akan mengulas pengaruh-pengaruh yang terjadi saat menyampaikan pembelajaran
dengan menggunakan media.
1
B. Rumusan masalah1. Apa yang dimaksud media pembelajaran?
2. Jenis-jenis media pembelajaran serta karakteristtiknya.
3. Karakteristik anak kelas 4-5 SD secara psikologis.
4. Media pembelajaran yang tepat untuk siswa kelas 4-5 SD.
5. Dampak yang terjadi terhadap pemahaman materi siswa.
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui media pembelajaran yang bisa digunakan untuk memberikan
materi kepada anak usia kelas 4-5 SD
2. Mengetahui dampak terhadap pemahaman yang diterima oleh siswa setelah
belajar menggunakan berbagai media pembelajaran yang berbeda.
D. Manfaat penelitianManfaat dari penelitian ini adalah dapat mengoptimalkan media pembelajaran yang
pas untuk siswa sesuai karakteristik umurnya, sehingga pemahaman terhadap materi siswa
dapat dicapai secara maksimal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media PembelajaranKata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely
(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal.
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan pembelajaran
adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media pembelajaran adalah media
yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan
siswa agar tujuan pengajaran tercapai.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Penggunaan
media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu media juga
harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan
rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam
memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan
praktik-praktik dengan benar.
B. Manfaat dan Fungsi Media PembelajaranSecara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan
3
Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Fungsi media pembelajaran antara lain:
1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.
2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Mendorong motivasi belajar.
4. Menambah variasi dalam penyajian materi.
5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.
6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan
minatnya
7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat
membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).
C. Ciri-Ciri Media PembelajaranGerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan,
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
4
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri
manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar timelapse
recording. Suatu kejadian dapat dipercepat dan dapat juga diperlambat pada saat
menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu.
D. Klasifikasi dan Karakteristik Media PembelajaranMenurut Oemar Hamalik (1985:63) ada empat klasifikasi media pengajaran yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.
4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.
E. Pemilihan Media PembelajaranPemilihan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran.
Jenis pemilihan media ada 2, yaitu: tertutup dan terbuka
a. Tertutup (top down), artinya proses pemilihan dilakukan dari atas (dinas). Sekolah
hanya menerima keputusan dari dinas. Tugas guru hanyalah menyesuaikan
materi/pokok bahasan dengan media.
b. Terbuka (bottom up), artinya sekolah atau guru bebas menentukan, memilih, dan
mengusulkan jenis media yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di
sekolah.
5
1. Prinsip Media Pembelajaran
Prinsip dari media Pembelajaran yaitu:
a) Kesesuaian
b) Ketersediaan
c) Kemudahan sajian
d) Keterjangkauan
e) Kemudahan akses
f) Teknologi
g) Kebaruan
h) Pengorganisasian
2. Kriteria Pemilihan Media
a) Sesuai dengan tujuan pembelajaran
b) Relevan dengan topik yang diajarkan
c) Cocok dengan sasaran
d) Jelas dan rapi
e) Bersih dan menarik
f) Berkualitas baik
g) Praktis, luwes dan tahan lama
h) Ukurannya sesuai dengan lingkungan belajar
3. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Prosedur dalam pemilihan media pembelajaran sangat dibutuhkan karena
dengan adanya prosedur ini dapat menghasilkan media pembelajaran yang baik
dan bendar bagi peserta didik. Berikut prosedur dalam pemilihan media
pembelajaran:
6
Gambar1.1 prosedur pemilihan media pembelajaran
F. Karakteristik Siswa Usia 7-12 TahunTingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah dan kelas
atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggi
sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi, 1992:44). Di
Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada di antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun.
Usia siswa pada kelompok kelas atas sekitar 9 atau 10 tahun sampai 12 tahun.
Menurut Witherington (1952) yang dikemukakan Makmun (1995:50) bahwa usia
9-12 tahun memiliki ciri perkembangan sikap individualis sebagai tahap lanjut dari usia
6-9 tahun dengan cirri perkembangan sosial yang pesat. Pada tahapan ini anak/siswa
berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya dengan membandingkan dirinya dengan
teman sebayanya. Jika proses itu tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar
beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab untuk
menanggulanginya. Sekolah sebagai tempat terjadinya proses menumbuhkembangkan
seluruh aspek siswa memiliki tugas dalam memabntu perkembangan anak sekolah.
Adapun tugas-tugas perkembangan anak sekolah (Makmun, 1995:68), diantaranya
adalah: (a) mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari, (b)
mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala, nilai-nilai, (c) mencapai kebebasan
pribadi, (d) mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-
institusi sosial.
7
Tugas-tugas perkembangan yang tercapai pada masa kanak-kanak akhir dengan
kisaran usia 6-13 tahun (Soesilowindradini, ttn: 116, 118, 119) akan memiliki
keterampilan. Keterampilan yang dicapai diantaranya social-help skills dan play skill.
Social-help skills untuk membantu orang lain di rumah, di sekolah, dan di tempat bermain
seperti membersihkan halaman, merapihkan meja dan kursi. Ini akan menambah
perasaan harga diri dan sebagai anak yang berguna hingga menjadikan anak suka bekerja
sama (bersifat kooperatif). Play skill terkait dengan kemampuan motorik seperti
melempar, menangkap, berlari, keseimbangan. Anak yang terampil dapat membuat
penyesuaian-penyesuaian yang lebih baik di sekolah dan di masyarakat.
Akhir masa kanak-kanak disebut gang age (Soesilowindardini, ttn:24; Kusmaedi,
Husdart, Hidayat,2004:65). Pada masa ini perkembangan sosial terjadi dengan cepat.
Anak berubah dari self centered, yang egoistis, yang senang bertengkar menjadi anak
yang kooperatif dan pandai menyesuaikan diri dengan kelompok. Mereka membuat
kelompok atau geng dengan alasan dua atau tiga teman tidaklah cukup baginya. Anak
ingin bersama dengan kelompoknya, karena hanya dengan demikian terdapat cukup
teman untuk bermain dengan jenis-jenis permainan yang dia gemari (Soesilowindradini,
ttn:124; Kusmaedi, Husdarta, Hidayat, 2004:63-64) atau melakukan aktivitas lainnya
untuk mendapatkan kegembiraan. Dalam kelompoknya, secara bersama-sama anak-anak
membuat sesuatu seperti mainan dari kayu, menonton bersama-sama, melihat alam
sekitar. Biasanya mereka memiliki tempat berkumpul tertentu yang jauh dari jangkauan
dan pengawasan orang tua. Ketika terjadi pertentangan dengan orang tua, anak lebih
cenderung menentang orang tuanya dan mengikuti kelompoknya.
Perkembangan Mental
Menaruh perhatian pada permainan yang terorganisir
Munculnya sifat kepahlawanan yang kuat
Perhatian kepada teman sekelompok makin kuat
Mulai memiliki rasa tanggung jawab untuk menjadi dewasa
Beberapa anak mudah putus asa dan akan bangkit bila tidak sukses
Berusaha mendapatkan guru yang dapat membenarkannya
Perhatian kepada bentuk makin bertambah
8
Perkembangan Sosial dan Emosional
Loree (1970 dalam Rusli Ibrahim, 2001) dengan meneliti anak usia 5-16 tahun
dan terus mengikuti perkembangannya selama beberapa tahun telah menunjukkan pola
perilaku sosial anak adalah sebagai berikut:
a. Kecenderungan perilaku sosial anak untuk menarik diri dari pergaulan sosial,
atau memperluas pergaulan sosialnya.
b. Pola kecenderungan perilaku sosial anak yang mudah bereaksi terhadap suatu
kejadian, atau bersifat tenang.
c. Pola kecenderungan perilaku sosial anak menjadi pasif atau dominan.
Jika seorang anak memperlihatkan orientasi sosialnya pada salah satu pola
diatas maka kecenderungnanya akan diikutinya sampai dewasa.
Adapun ciri-ciri perkembangan sosial dan emosiaonal pada anak yang duduk di
kelas V dan VI sekolah dasar adalah:
Mudah dibangkitkan
Mulai tumbuh rasa kasih sayang seperti orang dewasa
Senang sekali memberikan pujian dan mengagungkan
Mengkritik tindakan orang dewasa
Rasa bangga berkembang
Ingin mengetahui segala sesuatu
Merindukan pengakuan dari kelompok
Bangga dengan kesuksesan yang diraihnya
Menyukai kegiatan kelompok.
G. Karakteristik siswa SD Kelas Tinggi
1. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau dapat
dikatakan ia sudah bias menanggapi persoalan-persoalan yang bersifat kognitif yang
melibatkan proses berfikir, ia juga sudah mampu melakukan tugas tugas belajar yang
bersifat kognitif. Dilihat dari aspek perkembangan kognitif, menurut Piaget masa ini
berada pada tahap operasi ditandai dengan kemampuan :
9
Mengklarifikasikan (mengelompokkan) benda-benda berdasarkan ciri yang sama.
Menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-
angka atau bilangan; dan
Memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana.
2. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bahasa, setiap
manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam semesta, ilmu penetahuan, dan
nilai-nilai moral atau agama. Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang
pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendarahan kata (vocabulary).
Pada awal masa ini, anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir
(usia 11-12) anak telah dapat menguasai sekitar 5.000 kata (Abin Syamsuddin M,
2001; dan Nana Syaodiah S., 1990)
3. Perkembangan Emosi
Pada usia sekolah (khususnya di kelas-kelas tinggi yaitu kelas 4, 5 dan 6) anak mulai
menyadari bahwa pengungkapan emosi yang kasar tidaklah diterima atau disenangi
oleh orang lain. Oleh karena itu, ia mulai belajar untuk mengendalikan emosinya.
Proses pengendalian ini ia lakukan dari latihan dan peniruan.
Proses peniruan ini ia dapatkan dari lingkungannya baik lingkungan tepat tinggal,
maupun sekolahnya. Disini peran orang tua dan guru sangat diperlukan untuk
mengontrol emosi anak agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Gambaran tentang karakteristik emosi anak itu dapat dilihat pada table berikut :
Karakteristik emosi anak yang stabil
(Sehat)
Karakteristik emosi yang tidak stabil
(Tidak Sehat)
1. Menunjukkan wajah yang ceria
2. Mau bergaul dengan teman secara
baik
3. Bergairah dalam belajar
4. Dapat berkonsentrasi dalam
belajar
5. Bersikap respek (menghargai)
terhadap diri sendiri dan orang
1. Menunjukkan wajah yang
murung
2. Mudah tersinggung
3. Tidak mau bergaul dengan orang
lain
4. Suka marah-marah
5. Suka mengganggu teman
10
lain 6. Tidak percaya diri
4. Perkembangan Sosial
Perkembangan social pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, di samping dengan para anggota keluarga juga dengan teman sebaya (peer
group), sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
Pada usia ini, anak mulai berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman sebaya
dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompoknya
(gang), dan merasa tidak senang apabilatidak diterima kelompoknya.
11
BAB III
PENELITIAN
A. Metode Penelitian, Pengumpulan DataPada penelitian kali ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, diamana
akan dilihat bagaimana pemahaman dari peserta didik setelah menerima
pembelajaran menggunakan media-media pembelajaran yang ada.
Peneliti melakukan penelitian di Diniyah Takmiliyah Awaliyah Insan
Muttaqin Al-Muqaddimah yang bertempat di Jl. Sersan Surip RT 05/ 05 Cidadap
Babakan Kecamatan Cidadap Bandung. Objek yang diteliti adalah santri kelas DTA
3 atau setara dengan siswa kelas 4-5 SD.
Berikut daftar nama santri yang terdaftar di DTA Insan Muttaqin Al-
Muqaddimah:
NO NAMA L/P KELAS (SD)
1 Bagja Niko Pratama L 4
2 Citra Aulia Adha P 4
3 Debi Aprianti P 5
4 Dessintan Maharani P 5
5 M. Ikhsan Al-Hafidz L 5
6 Mochammad Mahesa L 4
7 Sella Septiani P 5
8 Salsavia Gestiana P 5
9 Salwa Koerunnisa P 5
10 Sopie Latifah P 4
Penelitian kali ini, salah satu tim penulis akan bertindak sebagai guru. Guru
akan menyampaikan materi pelajaran Bahsa Arab. Metode yang diberikan berjumlah
3 metode. Berikut data hasil percobaan ketiga metode:
1. Pada percobaan yang pertama, pertama guru menyampaikan materi dengan
media audio, yakni guru sebatas memberikan ceramah pada santri. Untuk
mendapatkan hasil dari penyampaian materi, apakah santri data mamahami
12
apa yang disampaikan, penulis memakai cara dengan bertanya kepada
beberapa santri sebagai sampe, dan dijawab secara verbal. Hasilnya, dari 6
sampel yang dipilih secara acak, 1 santri bisa menjawab dengan cepat, 1
santri bisa menjawab dengan proses yang lambat, dan 4 santri lain masih
kebingunan dengan pertanyaan yang disampaikan.
2. Percobaan yang kedua, penulis menggunakan media tambahan, yakni
media visual, dengan papan tulis. Untuk mendapatkan hasil dari
penyampaian materi, apakah santri data mamahami apa yang disampaikan,
penulis memakai cara dengan memberikan soal kepada santri dan langsung
dijawab dengan maju ke depan menulis jawabannya di papan tulis.
Hasilnya, dari 6 sampel (santri) yang dipilih secara acak, 4 santri bisa
menjawab dengan cepat, 1 santri bisa menjawab dengan proses yang agak
lama, dan 1 santri lagi masih kebingungan saat harus menjawab, dan
harus dibimbing supaya pertanyaan dapat dijawab.
3. Untuk percobaan ketiga, penulis masih memakai media audio+visual,
tetapi, media visualnya diganti dengan media powerpoint. Untuk
mendapatkan hasil dari penyampaian materi, apakah santri data memahami
apa yang disampaikan, penulis kembali memakai cara seperti pada
percobaan pertama, dengan bertanya kepada beberapa santri sebagai
13
sampel, dan dijawab secara verbal akan tetapi, pertanyaan disajikan dalam
powerpoint.
Hasilnya, saat memberikan materi, santri bisa fokus saat pembelajaran,
memerhatikan penyampaian dengan baik. Dan saat dilakukan pengecekan
terhadap pemahamannya,dari 6 sampel yang kembali dipilih secara acak,
hanya 2 santri yang bisa menjawab dengan cepat, 2 santri menjawab
dengan proses yang lama, serta 2 santri yang masih kebingungan dengan
pertanyaan yang disajikan dalam powerpoint.
Penulis pun memberikan pertanyaan kepada 6 santri sebagai responden mengenai
komentar bagaimana pembelajaran yang telah disampaikan dengan metode-metode diatas.
Hasilnya, Empat orang memilih papan tulis karena mereka lebih mengerti dalam
penyampaiannya, 1 oranng memilih powerpoint karena pembelajarannya yang menarik, dan 1
orang lagi masih terlihat bingung saat harus memilih media apa yang lebih cocok untuknya.
14
B. Analisis Data
Dari penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulakn sebagai berikut.
1. Untuk penyampaian materi dengan media audio (memberikan ceramah), tingkat
pemahaman dari peserta didik yang didapat sangat rendah, dibanding media
lainnya. Jika dilihat dari perkembangan mental anak, anak usia 4-5 SD pehatian
kepada sesuatu yang berbentuk sedang bertambah-tambahnya. Karena pada media
ceramah tidak memunculkan bentuk yang konkrit, motivasi anak pun jadi kurang
besar, karenanya pemahaman dari peserta didik pun menjadi kurang.
2. Untuk penyampaian materi dengan media audio visual (ceramah + papan tulis),
tingkat pemahaman dari peserta didik ternyata berubah drastis. Ini bisa di
bisebabkan karena media papan tulis itu sendiri, peserta didik jadi memiliki
perhatian terhadap suatu bentuk. Peserta pun bisa melihat proses penyampaian
materi secara menyeluruh sehingga peserta bisa memahami materi dengan baik.
3. Untuk penyamapian materi dengan media powerpoint, tingkat pemahaman peserta
didik menurun dibandingkan denga media papan tulis. Walaupun antusias dari
peserta sangat baik, tetapi karena powerpoint merupakan media yang
penyampaiannya satu arah, jadi membuat pemahaman peserta didik tidak optimal.
Akibatnya, materi jadi tidak tersampaikan dengan baik.
15
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah media papan tulis lebih cocok untuk pembelajaran Bahasa Arab di kelas 3 DTA Insan Muttaqin Al Muqaddimah, Ini bisa di disebabkan karena media papan tulis, peserta didik jadi memiliki perhatian terhadap suatu bentuk. Peserta pun bisa melihat proses penyampaian materi secara menyeluruh sehingga peserta bisa memahami materi dengan baik.
Jika kita ingin membuat peserta didik tidak hanya memahami materi yang disampaikan, kita pun ingin membuat peserta didik memusatkan perhatiannya pada materi dan lebih fokus lagi saat penyampaiannya, kita bisa menggabungkan metode kedua dan ketiga guna mendapat kelebihan dari masing-masing metode. Akan tetapi, kita pun harus memerhatikan keefesiensiannya jika ingin memakai kedua metode secara bersamaan. Jangan sampai dengan penggabungan kedua metode malah menghambat jalannya penyampaian materi.
16
LAMPIRAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Didin.2013.”Karakteristik Siswa Sekolah Dasar”. Bahan ajar M.K Psikologi anak dalam penjas, Bandung.
Kosasih, E & Wawan Hermawan.2012.BAHASA INSONESIA Berbahis kenepulisan dan juranal.Bandung: CV Thursina.
Frima, Kurnia O .2013. Penegrtian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Media Pembelajaran[online].http://kurniaoktafrima.blogspot.com/2013/03/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fugsi.html.[29 Mei 2015]
18