KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya, sehingga pada kesempatan
ini kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini, tanpa pertolongan-Nya, makalah ini
tidak akan bisa kami selesaikan dengan baik,
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas terstruktur bidang studi Bahasa Indonesia. Selain itu agar pembaca dapat memahami arti pentingnya kesantunan paragraf dan kalimat.Makalah ini kami susun dengan berbagai kesulitan, namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini juga berisi tentang pengertian paragraf dan kalimat secara umum, ragam paragraf dan kalimat, serta berbagai contoh-contohnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen bidang studi Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga akhirnya makalah ini dapat memberikan wawasan luas kepada seluruh pembaca. Walaupun pada dasarnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik tetap kami butuhkan demi perbaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................Daftar isi ..............................................................................................................................
BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam era globalisasai saat ini, dimana perkembangan pengetahuan semakin pesat
banyak mahasiswa yang belum memahami arti penting kesantunan dalam paragraf dan
kalimat. Padahal kesantunan dalam penyunsunan paragraf maupun kalimat itu sangatlah
penting, agar antara paragraf dan kalimat menjadi satu kesatuan.
Dalam dunia pendidikan kesantunan paragraf dan kalimat menjadi salah satu pilar
dalam proses pembelajaran dan komunikasi.Tanpa adanya kesantunan dalam paragraf dan
kalimat hal ini akan memungkinkan terjadinya paragraf dan kalimat yang kurang dapat di
mengerti oleh masyarakat. Bahkan dapat menjadi sesuatu yang bersifat ambigu. Oleh karena
itu penting bagi kita untuk mengetahui kesantunan dalam paragraf dan kalimat.
Oleh karena itu makalah ini kami susun agar para pembaca mampu memahami
kesantunan paragraf dan kalimat, serta mampu mengaplikasikan tentang kesantunan
paragraf dan kalimat dalam kehidupan sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka kami berusaha untuk menyempitkan
permasalahan yang ada, sesuai dengan judul makalah ini, maka masalah yang dapat kami
paparkan adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan kesantunan paragraf dan kalimat?
2. Apa pengertian paragraf dan kalimat secara umum?3. Bagaimana macam paragraf dan kalimat?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah sebagai usaha untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dalam rangka menuju pembelajaran yang efekif
Sedangkan tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
1. Memberikan penjelasan mengenai pengertian kesantunan paragraf dan kalimat
2. Menjelaskan pengertian secara umum tentang paragraf dan kalimat3. Memberikan penjabaran mengenai macam- macam paragraf dan kalimat
D. KEGUNAAN
Secara teoritis, di harapkan mampu memberikan kontribusi ilmu, terutama ilmu Bahasa
Indonesia, sehingga dapat memberikan warna baru bagi ilmu Bahasa Indonesia.
Sedangkan secara praktis, di harapkan dapat menjadi evaluasi dan masukkan bagi para
pembaca tentang penggunaan kesantunan paragraf dan kalimat sehingga memberikan
kemudahan untuk di aplikasikan dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesantunan Paragraf Dan Kalimat
Kesantunan paragraf adalah : Satuan kalimat terkecil dalam bentuk tulisan yang
mengungkapkan pikiran relatif lengkap, memiliki unsur gramatical beberapa subjek
dan predikat serta memiliki kesenyapan.
Kesantunan kalimat adalah : Satuan bahasa terkecil dalam bentuk lisan ataupun
tulisan yang mengungkapkan pikiran relatif lengkap, memiliki unsur gramatical
subjek dan predikat serta memiliki kesenyapan.
B. Persyaratan Kesantuanan Paragraf Dan Kalimat
Persyaratan kesantunan paragraf
1.Kepaduan Paragraf
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah
kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu oleh karna itu
digunakan kata penghubung.
Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimatdan kata
penghubung antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang
menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, sedangkan kata penghubung
antarkalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya,
contoh penghubung intrakalimat yaitu karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika,
maka dan lain-lain. Contoh kata penghubung antarkalimat yakni oleh karena itu, jadi,
kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dan lain-lain.
Kesesatan paragraf tersebut adalah karena belum terangkainya kalimat demi kalimat
dengan baik.
• Paragraf A.(yang belum padu)
David Beckham adalah seorang pemain sepak bola yang sukses. Kehidupan David
Beckham selalu bergelimang kekayaan dan kepopuleran. David Beckham masih terikat
kontrak dengan real Madrid sampai Juni 2007. David Beckham sudah mengumumkan
secara resmi kepindahannya ke LA Galaxy di Liga Amerika Serikat. David Beckham
sudah meneken kontrak transfer 250 juta dolar AS. David Beckham banyak mendapatkan
kritikan dan laporan diberbagai media massa. Masalah ini tetap membuat nama David
Beckham populer dan menjadi buah bibir di jagat persepakbolaan dunia.
• Paragraf B (setelah digunakan kata penghubung)
David Beckham adalah seorang pemain sepak bola yang sukses. Buktinya, kehidupan
David Beckham selalu bergelimang kekayaan dan kepopuleran. Walaupun masih terikat
kontrak dengan real Madrid sampai Juni 2007. Bahkan, David Beckham sudah
mengumumkan secara resmi kepindahannya ke LA Galaxy di Liga Amerika Serikat.
David Beckham sudah meneken kontrak transfer 250 juta dolar AS. Akibat pemberitaan
ini, David Beckham banyak mendapatkan kritikan dan laporan diberbagai media massa,
tetapi, David Beckham tetap menjadi pemain sepak bola yang terpopuler dan menjadi
buah bibir di jagat persepakbolaan dunia.
• Paragraf C ( setelah penggunaan kata penghubung dan kata ganti)
David Beckham adalah seorang pemain sepak bola yang sukses. Buktinya, suami Victoria
Beckham selalu bergelimang kekayaan dan kepopuleran. Walaupun masih terikat kontrak
dengan real Madrid sampai Juni 2007. Bahkan,mantan kapten Inggris ini sudah
mengumumkan secara resmi kepindahannya ke LA Galaxy di Liga Amerika Serikat.
Bahkan, pemain yang memiliki tendangan jarak jauh yang mematikan lawan ini sudah
meneken kontrak transfer 250 juta dolar AS. Akibat pemberitaan ini, lelaki yang pernah
berselisih dengan pelatihnya di Manchester United ini banyak mendapatkan kritikan dan
laporan diberbagai media massa, tetapi, ayah dari Brooklyn,dan Romeo tetap menjadi
pemain sepak bola yang terpopuler dan menjadi buah bibir di jagat persepakbolaan dunia.
2.Kesatuan Paragraf
Adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan paragraf
deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf
induktif.
Ciri-ciri dalam membuat kalimat utama yaitu kalimat yang dibuat harus mengandung
permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Lalu, kalimat
utama dapat dibuatlengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik
kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
3. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas
secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran antar kalimat utama. Ciri-ciri kalimat
penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain. Selain
itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam
paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan, perbandingan, analogi,
contoh, sebab akibat, contoh, sebab akibat, definisi, dan klasifikasi. Syarat kesantunan
paragraf adalah adanya kesatuan yang berarti setiap paragraf hanya mengandung satu
pokok pikiran . Pokok pikiran diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama
diletakkan di awal paragraf (deduktif) atau di akhir paragraf (induktif). Dan kalimat
dalam paragraf tersebut tidak bersifat ambigu.
Persyaratan kesantunan kalimat
A. Kehematan
1. Pastikan gagasan yang tercantum dalam kalimat tidak boros,
2. Gunakan kata atau frasa yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu,
3. Hindari penggunaan subjek ganda,
4. Hindari penggunaan dua kata yang bersinonim dalam sebuah kalimat.
B. Kecermatan
1.Hindari penanggalan awalan,
2.Hindari peluluhan fonem /c/,
3.Hindari fonem /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh, dan
4.Hindari pemakaian kata yang ambigu
C. Kesejajaran
Perhatikan penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang berparalel
D.Keharmonisan
Perhatikan kejelasan unsur-unsur kalimat
1.Subjek
2.Predikat
3.Objek dan pelengkap
4.Keterangan
E. Kelogisan
1. Kelogisan berhubungan dengan bernalar atau tidaknya kalimat
2.Ketidaklogisan terjadi karena penggunaan unsur gramatikal yang tidak tepat .
C. Ragam Paragraf Dan Kalimat
Ragam Paragraf
Ragam paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya ada 2 macam :
1. Paragraf deduksi yaitu paragraf yang letak gagasan utamanya terdapat di awal
paragraf, dengan menggunakan pola pengembangan dari hal-hal yang bersifat umum
untuk bisa di tarik kesimpulan menjadi hal-hal yang bersifat khusus.
Contohnya 1
paragraf deduksi dengan pola pengembangan silogisme
Semua binatang mamalia melahirkan anak { premis mayor}
Kucing melahirkan anak kucing { premis minor}
Kucing termasuk binatang mamalia { Kesimpulan }
Contoh 2
Mahasiswa IK reguler 2 tergolong mahasiswa rajin, sebab diantara mereka banyak yang
memanfaatkan waktu luang untuk membaca, belajar, dan bahkan mengulang mata
kuliah yang telah mereka terima sebelumnya.
Mahasiswa IK reguler 2 tergolong rajin termasuk dalam ide atau gagasan utama dalam paragraf.
2. Paragraf Induksi yaitu paragraf yang letak gagasan utamanya terdapat di akhir
paragraf, dengan menggunakan pola pengembangan dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk di tarik kesimpulan menjadi hal-hal yang bersifat umum.
Ragam bahasa berdasarkan jenisnya :
1. Paragraf Lantas { langsung }
Paragraf yang dimulai dengan bahasan pokok atau kalimat topik,sehingga paragraf
menyampaikannya secara lugas kepada para pembaca.
2. Paragraf Rampat
Paragraf yang pokok bahasannya terdapat pada bagian akhir setelah terdapat
beberapa rincian di awal.
3. Paragraf Rincian
Paragraf ini tidak memiliki pernyataan pokok bahasan, melainkan secara
keseluruhan terdiri dari pernyataan rincian. Umumnya paragraf ini tidak berdiri
sendiri melainkan sebagai lanjutan dari paragraf sebelumnya yang memiliki
pernyataan pokok bahasan
4. Paragraf Tanya
Paragraf ii di buka dengan pertanyaan yang menunjuk pada pokok bahasan yang
akan di paparkan atau sebagai peralihan dari gagasan satu ke gagasan berikutnya,
paragraf tanya ini memberikan pertanyaan untuk dapat membangkitkan rasa
keingintahuan para pembaca. Selanjutnya pertanyaan itu di jawab oleh penulis
melalui rincian berikutnya.
Ragam Kalimat
A. Berdasarkan kandungan informasinya :
1. Kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan,
yaitu kalimat yang mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampaikan
kepada orang kedua agar yang bersangkutan memakluminya.
Contoh :
Besok paman pergi ke Medan.
Kecemburuan pribumi terhadap nonpribumi, terutama golongan Cina, Saya pikir
hanya karena perbedaan status sosial
2. Kalimat interogatif atau kalimat tanya,
ialah yang berisi permintaan agar orang kedua memberi informasi tentang sesualu.
Contoh :
Dia pergi ke situ?
Siapa menurut pendapatmu yang akan lulus?
3. Kalimat imperatif atau kalimat perintah,
yaitu kalimat yang mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan
atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud.
Contoh :
Silakan dinikmati hidangan yang Kami sediakan ini.
Sebaliknya kalian segera menyelesaikan tugas masing-masing.
B. Berdasarkan jenis predikat :
1. Kalimat verbal,
yaitu yang predikatnya kata kerja.
contoh :
Adik tidur.
Dia tidak melamun, tetapi berpikir.
2. Kalimat nominal,
yang predikatnya bukan kata kerja.
Contoh
Mereka murid-murid kebanggaan.
Pelajar di sekolah ini hampir semuanya rajin dan disiplin
C. Berdasarkan hubungan antarklausanya :
1. Kalimat tunggal
ialah yang hanya mengandung satu klausa atau yang hanya mempunyai satu objek
dan satu predikat.
Contoh :
Kita perlu berkreasi.
Mahasiswa itu mengadakan penelitian
2. Kalimat majemuk setara,
bila hubungan antara kedua pola itu sederajat, maka terdapatlah kalimat majemuk
yang setara. Hubungan setara itu dapat diperinci lagi atas :
a. Setara menggabungkan:
penggabungan ini dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal dengan
diantarai kesenyapan antara atau dirangkaikan dengan kata-kata tugas seperti :
dan, lagi, sesudah itu, karena itu
Contoh :
Saya menangkap ayam itu, dan ibu memotongnya.
Ayah memanjat pohon mangga itu, sesudah itu dipetiknya beberapa buah.
b. Setara memilih:
kata tugas yang dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah : atau.
Contoh :
Engkau tinggal saja di sini, atau engkau ikut dengan membawa barang itu.
c. Setara mempertentangkan :
kata-kata tugas yang dipakai dalam hubungan ini adalah : tetapi, melainkan,hanya
Contoh :
Adiknya rajin, tetapi ia sendiri malas .
la tidak meniaga adiknya, melainkan membiarkannya saja.
d. Setara menguatkan :
kata tugas yang digunakan :
bahkan. lagipula lagi.
Contoh :
Anak ini pintar, bahkan budi pekertinya baik.
3. Kalimat kompleks / majemuk bertingkat,
yang disebutl juga kalimat majemuk bertingkat, yaitu kalimat yang sekurang-
kurangnya terdiri atas dua klausa, sedangkan klausa yang satu menjadi bagian klausa
yang lain. Klausa yang menjadi bagian klausa yang lain disebut klausa terikat atau
anak kalimat, sedang klausa yang memuat klausa terikat dinamakan klausa bebas.
Saya tidak tahu waktunya ---> Saya tidak tahu kapan ayahnya kembali.
(anak kalimat pengganti keterangan waktu.)
Dito sedang pergi bermain ---> Anak yang berbaju merah sedang pergi bermain
(anak kalimat pengganti subyek)
4. Kalimat majemuk rapatan,
adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek atau predikatnya
sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Pekerjaannya hanya makan.
Pekerjaannya hanya tidur.
Pekerjaannya hanya merokok.
Semua kalimat tersebut kemudian dirapatkan menjadi:
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok.
D. Berdasarkan ujaran orang ketiga :
1. Kalimat langsung
yaitu yang menyatakan pendapat orang ketiga dengan mengutip kata-katanya persis
seperti waktu dikatakannya.
Misalnya :
"Aku benar-benar mencintaimu.Aku ingin kau menjadi millkkul" kata ibu kepada
ayah.
"Kontak batin antara lbu dan anak," katanya, "ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai
harganya."
2. Kalimat tak langsung
kebalikan kalimat langsung, yaitu yang menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa
mengulang kata-katanya secara tepat.
Misalnya :
Dia mengatakan bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan ya,ng
tak ternilai harganya.
D. J Schwartz menegaskan bahwa, yang pentlng bukan kenapa kita tidak maju, tetapl
bagaimana kita harus maju.
E. Berdasarkan lengkap tidaknya unsur utama :
1. Kalimat lengkap
Kalimat yang unsur-unsur penyusunnya disebutkan semua
2. Kalimat elips
disebut juga kalimat tidak sempurna atau kalimat tak lengkap, yaitu kalimat yang
sebagian unsurnya dihilangkan karena dianggap sudah jelas dari konteksnya.
Misalnya :
Ah, masa?Yah... mudah-mudahan saja!
F. Berdasarkan urutan subjek dan predikat :
1. Kalimat normal
Kalimat yang disusun subyek dahulu baru predikat
2. Kalimat inversi
disebut juga kalimat susun balik yaitu predikatnya mendahului subjek.
Misalnya :
Telah dibenahi kakak semua mainan adik
Dialah pencurinya.
G. Berdasarkan diatesis :
1. Kalimat aktif
yaitu yang subjeknya dianggap melakukan tindakan seperti yang dimaksud oleh kata
kerjanya.
Misalnya :
Amat belajar.
Dia mengambil bukunya Sari
2. Kalimat pasif
ialah kalimat yang mengandung predikat verbal yang menunjukkan bahwa subjek
menjadi tujuan dan sasaran perbuatan yang dimaksud oleh verba tersebut.
Misalnya :
Bukunya sadah diambil.
Bingkisan tersebut sudah mereka kirim.
Tidak lama setelah dibebaskan dari hukuman itu, dia ketahuan mencuri lagi.
Akhirnya persoalan itu terselesaikan juga.
H. Berdasarkan unsur pusatnya :
1. Kalimat minor
yaitu yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti.
Contoh :
Diam!
Silakan saja!
Apa?
2. Kalimat mayor
yaitu yang mengandung lebih dari satu unsur pusat
Contoh :
Dia sudah berangkat
Kasur kakak rusak
I. Berdasarkan ada tidaknya Obyek :
1. Kalimat Transitif
adalah kalimat yang membutuhkan obyek
Contoh :
Pak Banu menanam padi di sawah, ---> padi berkedudukan sebagai Obyek
2. Kalimat Intransitif
adalah kalimat yang tidak membutuhkan obyek.
Contoh :
Tina menangis di kamarnya
D. Teknik Penulisan Paragraf
Teknik penulisan paragraf
1. Tentukan gagasan utama atau ide pokok paragraf
2. Temukan judul yang tepat sesuai dengan gagasan utama
3. Kembangkan gagasan utama tersebut kedalam beberapa kalimat hingga menjadi
sebuah paragraf
4. Perhatikan susunan antara kalimat baik dari segi kata penghubung, tanda baca,
maupun penggunaan kata asing
5. Perhatikan pula perpautan antar kalimat satu, dengan kalimat yang lain, harus
saling berhubungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dalam penyunsunan paragraf dan kalimat di butuhkan adanya kesantunan, agar
paragraf dan kalimat yang kita susun itu menjadi sistematis, karena pada dasarnya dalam
setiap paragraf dan kalimat terdapat informasi oleh karena itu dengan penggunaan
kesantunan dalam paragraf dan kalimat memudahkan setiap orang dalam melakukan
pemahaman.
B. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiyah,S.,Arsjad,M.G., dan Ridwan, S.H.(1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sakri,A. (1992). Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit ITB .
Sakri, A. (1998). Belajar Menulis Lewat Paragraf. Bandung: Penerbit ITB.
ppt. images.imnis.multiply.multiplycontent.com/.../Materi_3_Kesantunan Kalimat
http://purnama21.wordpress.com/2009/10/20/rangkuman-kesantunan-paragraf/
http ://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/kesantunan-paragraf-2/
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/ragam-kalimat.htm