MAKALAH KIMIA ANALITIK II“aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia”
DISUSUN OLEH :
NAMA : ROCKY R NIKIJULUW
NIM : 2010 – 41 – 020
PRODY : PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan
rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
serta memahami dan mengerti tentang aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia.
Namun, dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kami
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pennyempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat, atas perhatian serta kritik dan sarannya, kami
ucapkan terima kasih.
AMBON 14 MEY 2012
PENULIS
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 2
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………...…….…….. 1
Kata pengantar ……………………………………………...….……… 2
Daftar isi ………………………………………………….…..………....3
BAB I pendahuluan ……………………………………….…....……4
A. Latar belakakang ………………………………………….....…….4 B. Tujuan pembahasan ............................................................................4C. Perumusan masalah …………………………………………...……5
BAB II pembahasan …………………………………………...….... 6
Pengertian elektrokimia ................................................................... 6
Pengolongan sel elektrokimia ......................................................... 6
Aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia ........................ 7
i. Elektroanalisis ....................................................... 8
ii. Elektrosistesis ....................................................... 9
iii. Eletrokoagulasi ...................................................... 11
iv. Elektrodialisis ...................................................... 12
v. Elektrowining ...................................................... 13
vi. Elektrofining ...................................................... 15
vii. Elektroplating ...................................................... 16
BAB III PENUTUP .......................................................................... 17
a. Kesimpulan ......................................................................................17
b. Saran .................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 18
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi kimia. Elemen
yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang
dimiliki. Dengan kata lain adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan arus listrik dan
potensi.
Metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan
dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama / berbeda dalam
suatu sistem elektrokimia. Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia.
Secara garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi :
a. Sel Galvani
b. Sel elektrolisis
Elektrokimia sendiri memiliki banyak manfaat dalam bidang analisis kimia diantaranya :
a. Elektroanalisis
b. Elektrosistesis
c. Eletrokoagulasi
d. Elektrodialisis
e. Elektrowining
f. elektrofining
g. elektroplating dan lain sebagainya.
TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan dari makalah ini agar kita dapat mengetahui apa saja pemanfaatan
elektrokimia dalam bidang analisis kimia itu sendiri.
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 4
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah secara singkat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Pengertian elektrokimia
Pengolongan sel elektrokimia
Aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia
viii. Elektroanalisis
ix. Elektrosistesis
x. Eletrokoagulasi
xi. Elektrodialisis
xii. Elektrowining
xiii. elektrofining
xiv. elektroplating
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dan reaksi kimia. Elemen
yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang
dimiliki.dengan kata lain, Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, yang biasanya melibatkan sel elektrokimia yang
menerapkan prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron – elektron bebas dari suatu logam
kepada komponen di dalam larutan. Kesetimbangan reaksi elektrokimia penting dalam sel
galvani (yang menghasilkan arus listrik) dan sel elektrolisis (yang menggunakan arus listrik).
Pengukuran daya gerak listrik (DGL) suatu sel elektrokimia dalam jangkauan suhu tertentu dapat
digunakan untuk menentukan nilai – nilai termodinamika reaksi yang berlangsung serta koefisien
aktifitas dari elektrolit yang terlibat.
Sel elektrokimia adalah alat yang digunakan untuk melangsungkan perubahan di atas.
Dalam sebuah sel, energi listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda
(oksidasi) dan penerimaan elektron pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang melepaskan
elektron dinamakan anoda sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi
sebuah sel elektrokimia selalu terdiri :
a. Anoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi
b. Katoda : Elektroda tempat berlangsungnya reaksi reduksi.
c. Larutan elektrolit, larutan ionik dapat menghantarkan arus, larutan ionik dianggap
seperti ”resistor” dalam suatu sirkuit maka ukuran dari sifat-sifat larutan adalah tahanan, R,
( atau ekuivalent dengan konductan, L) mengikuti hukum Ohm.
PENGOLONGAN SEL ELEKTROKIMIA
Pengolongan sel elektrokimia antara lain:
A. sel galvani/ sel volta
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 6
Sel Volta atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda (electrode negative) , dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
Susunan sel volta adalah :
Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X
Logam X mempunyai potensial reduksi yang lebih positip dibanding logam Y , sehingga logam Y bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam mengandung ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berfungsi menetralkan muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit. Salah satu aplikasi sel galvani adalah penggunaan sel Zn/Ag2O3 untuk baterai jam.
B. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia tidak terjadi secara spontan tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu dari luar sistem. Anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan katoda bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk produksi alumunium atau pemurnian tembaga.
APLIKASI ELEKTROKIMIA DALAM BIDANG ANALISIS KIMIA
Elektrokimia memiliki banyak metode yang digunakan dalam bidang analisis kimia. Namun, aplikasi / metode-metode tersebut sangat jarang kita dengarkan. Sesuai dengan namanya, Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistim elektrokimia.
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 7
Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya di sebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logam- yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.
A. Elektroanalisis
Kimia elektroanalisis merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran sifat larutan analit ( sebagai bagian dari elektrokimia).System pengukuran terdiri dari :a. Elektrolit yang mampu menghantarkan arus listrikb. Alat ukur ( rangkaian luar), untuk mengukur signal listrikc. Elektroda, koduktor yang berfungsi mengabungkan system alat ukur dengan
elektrolit.
Contoh metoda elektroanalisis adalah potensiometrik.
Potensiometrik adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan
pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan. Potensiometri
digunakan untuk menentukan konsentrasi
Suatu ion,pH larutan , dan titik akhir titrasi. Potensiometri digunakan sebagai salah satu metode
untuk mengukur konsentrasi suatu larutan,yang dijelaskan melalaui persamaan Nerst .
Elemen yang digunakan dalam potensiometri adalah Elektroda pembanding,elektroda
Indikator,Jembatan garam dan larutan yang dianalisis.
Elektroda pembanding dibagi menjadi dua ,yaitu elektroda pembanding primer dan elektroda
pembanding skunder ( elektroda kalomel dan elektroda perak ).
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua yaitu elektroda Logam dan elektroda membran.elektroda
Logam terdiri dari tiga macam,antara lain elektroda jenis pertama ,kedua dan ketiga .sedangkan
elektroda membran dibagi menjadi elektroda membran kaca,elektroda membran padat,elektroda
membran cair dan elektroda membran gas.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan
elektroda pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator
yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi .
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 8
B. elektrosintesis
Aplikasi lain yang tidak kalah pentingnya dari metode elektrokimia dan sekarang sedang
marak dikembangkan oleh para peneliti adalah elektrosintesis. Teknik / metode elektrosintesis
adalah suatu cara untuk mensintesis atau memproduksi suatu bahan yang didasarkan pada teknik
elektrokimia. Pada metode ini terjadi perubahan unsur / senyawa kimia menjadi senyawa yang
sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan metode ini oleh para peneliti dalam mensintesis
bahan didasarkan oleh berbagai keuntungan yang ditawarkan seperti peralatan yang diperlukan
sangat sederhana, yakni terdiri dari dua/tiga batang elektroda yang dihubungkan dengan sumber
arus listrik, potensial elektroda dan rapat arusnya dapat diatur sehingga selektivitas dan
kecepatan reaksinya dapat ditempatkan pada batas-batas yang diinginkan melalui pengaturan
besarnya potensial listrik serta tingkat polusi sangat rendah dan mudah dikontrol. Dari
keuntungan yang ditawarkan menyebabkan teknik elektrosintesis lebih menguntungkan
dibandingkan metode sintesis secara konvensional, yang sangat dipengaruhi oleh tekanan, suhu,
katalis dan konsentrasi. Selain itu proses elektrosintesis juga dimungkinkan untuk dilakukan
pada tekanan atmosfer dan pada suhu antara 100-900 oC terutama untuk sintesis senyawa
organik, sehingga memungkinkan penggunaan materi yang murah.
Prinsip Elektrosintesis
Prinsip dari metode elektrosintesis didasarkan pada penerapan teori-teori elektrokimia
biasa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Baik teknik elektrosintesis maupun metode
sintesis secara konvensional, mempunyai variabel-variabel yang sama seperti suhu, pelarut, pH,
konsentrasi reaktan, metode pencampuran dan waktu. Akan tetapi perbedaannya, jika di
elektrosintesis mempunyai variabel tambahan yakni variabel listrik dan fisik seperti elektroda,
jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis elektroda, jenis sel elektrolisis yang digunakan,
media elektrolisis dan derajat pengadukan.
Pada dasarnya semua jenis sel elektrolisis termasuk elektrosintesis selalu berlaku hukum
Faraday yakni:
i. Jumlah perubahan kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis, sebanding dengan muatan
listrik yang dilewatkan di dalam sel tersebut
ii. Jumlah muatan listrik sebanyak 96.500 coulomb akan menyebabkan perubahan suatu
senyawa sebanyak 1,0 gram ekivalen (grek)
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 9
Sebelum melaksanakan elektrosintesis, sangatlah penting untuk memahami reaksi yang
terjadi pada elektroda. Di dalam sel elektrolisis akan terjadi perubahan kimia pada daerah sekitar
elektroda, karena adanya aliran listrik. Jika tidak terjadi reaksi kimia, maka elektroda hanya akan
terpolarisasi, akibat potensial listrik yang diberikan.
Reaksi kimia hanya akan terjadi apabila ada perpindahan elektron dari larutan menuju ke
elektroda (proses oksidasi), sedangkan pada katoda akan terjadi aliran elektron dari katoda
menuju ke larutan (proses reduksi). Proses perpindahan elektron dibedakan atas perpindahan
elektron primer,artinya materi pokok bereaksi secara langsung pada permukaan elektroda,
sedangkan pada perpindahan elektron secara sekunder, elektron akan bereaksi dengan elektrolit
penunjang, sehingga akan dihasilkan suatu reaktan antara (intermediate reactan), yang akan
bereaksi lebih lanjut dengan materi pokok di dalam larutan. Reaktan antara ini dapat dihasilkan
secara internal maupun eksternal:
Perpindahan elektron secara primer : O + ne → P
Perpindahan elektron secara sekunder : X + ne → I, O + I → P
Aplikasi Metode Elektrosintesis
Metode elektrosintesis telah banyak dimanfaatkan oleh para peneliti dalam mensintesis
senyawa organik (elektrosintesis organik) dan elektrosintesis bahan konduktor organik serta yang
tak kalah bergengsinya dan sedang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan polutan menjadi
senyawa yang bermanfaat melalui metode elektrosintesis. Aplikasi di luar yang penulis ketahui
sebagaimana tersebut di atas mungkin telah sangat jauh berkembang karena memang sifat ilmu
pengetahuan yang dinamis dan selalu berkembang seiring waktu.
Untuk sintesis bahan organik, didasarkan pada reaksi penggabungan, substitusi, siklisasi
dan reaksi eliminasi yang diikuti pengaturan kembali secara elektrokimia. Ini berbeda dengan
metode secara konvensional yang memakai dasar reduksi aldehid, oksidasi alkohol, reduksi
senyawa nitro dan oksidasi senyawa sulfur. Kesulitan yang timbul selama elektrosintesis organik
yakni apabila zat antara yang diinginkan memiliki kestabilan yang rendah, cara mengatasinya
adalah dengan menyediakan zat perangkap (trapping agent) di dalam larutan dengan syarat zat
perangkap ini tidak bereaksi dengan zat elektroaktif dan tidak mengalami elektrolisis.
Beberapa contoh dari elektrosintesis organik adalah pembuatan chiral drug untuk industri
farmasi, sintesis p-aminofenol melalui reduksi nitrobenzena secara elektrolisis, pembuatan soda
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 10
(NaOH) dan asam sulfat (H2SO4) dari Na2SO4 melalui proses splitting electrochemis, reduksi
senyawa Triphenylbiomoethylene menjadi Triphenilethylene dan Triphenylethan serta ratusan
senyawa organik lainnya yang telah berhasil dibuat untuk keperluan bahan baku obat. Untuk
skala perusahaan/pabrik telah dilakukan oleh Perusahan Monsanto (Kanada) dengan
memproduksi adiponitril (bahan dasar nylon 6,6) dan produksi fluorokarbon oleh Perusahaan
Philips (Belanda).
C. elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi merupakan proses yang dilewati oleh arus listrik pada air. Hal tersebut telah
dibuktikan betapa efisiennya proses tersebut untuk menghilangkan kontaminan di dalam air.
Elektrokoagulasi mempunyai efisiensi yang tinggi dalam penghilangan kontaminan dan biaya
operasi yang rendah. Proses ini berdasarkan pada prinsip ilmu dimana adanya respon air yang
mengandung kontaminan terhadap medan listrik melalui reaksi reduksi dan oksidasi dan dapat
menghilangkan beberapa kation berat 99% serta dapat mengurangi mikroorganisme dalam air.
Beberapa ion-ion lainnya dan koloid-koloid dapat dihilangkan.
Elektrokoagulasi (EC) merupakan bukan teknologi terbaru. Pengolahan limbah cair
dengan menggunakan EC telah dipraktekan sejak abad ke-20 (100 tahun yang lalu) dengan
keberhasilan proses yang terbatas. Dengan menggunakan listrik untuk mengolah air merupakan
hal pertama yang dilakukan di Inggris pada tahun 1889 dan aplikasi dari elektrolisis pada mineral
beneficiation telah dipatenkan oleh Elmore pada tahun 1904. Prinsip proses EC telah digunakan
untuk mengolah air ”bilge” dari kapal-kapal dan dipatenkan pertama kali oleh A. E. Dietrich
pada tahun 1906.
Mekanisme Proses Elektrokoagulasi
Sebuah reaktor elektrokoagulasi adalah sel elektrokimia dimana anoda korban ( biasanya
menggunakan aluminium atau besi) digunakan sebagai agen akoagulan .Secara simultan, gas-gas
elektrolit dihasilkan ( hidrogen pada katoda ).
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 11
Beberapa material elektroda dapat dibuat dari aluminium, besi, stainless steel dan platina.
Aluminium merupakan material anoda yang sering digunakan. Persamaan (1) menjelaskan
pelarutan anode aluminium :
Al3+ + 3e− ↔ Al ……. (1)
Secara simultan, reaksi katodik biasanya terjadi perubahan hidrogen. Reaksi ini terjadi pada
katoda dan tergantung pada pH Pada pH netral atau alkali, hidrogen diproduksi melalui
persamaan (2) :
2H2O+ 2e− → OH− +H2 ……..(2)
ketika dalam kondisi asam, persamaan (3) dapat menjelaskan dengan baik perubahan hidrogen
pada katoda.
2H+ +2e− → H2 ……... (3)
D. elektrodialisis
elektrodialisis adalah gabungan antara elektrokimia dan penukaran ion.
Elektrodialisis yang disingkat ED merupakan proses pemisahan elektrokimia dengan
ion-ion berpisah melintas membran selektif anion dan kation dari larutan encer
kelarutan membran lebih pekat akibat aliran arus searah atau DC.
sedangkan ED-Balikan atau ED-Reversal atau (EDR) adalah proses ED namun
kutub/polaritas elektroda-elektrodanya dibalik dengan daur waktu tertentu, sehingga
membalik pula arah gerak ion dalam jajaran membrannya. Sistem ini digunakan untuk
mengubah air payau menjadi air minum atau untuk memekatkan buangan atau limbah
agar dapat dipakai ulang atau juga sebagai pralakuan atas umpan air padatan total
terlarut (PTT) tinggi sebelum masuk kesistem penukaran ion.
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 12
E. Elektrowining
Elektrowinning adalah proses elektrokimia yaitu proses pengendapan logam pada kutub katoda
menggunakan arus listrik yang mengalir dalam larutan elektrolit ( hasil dari pelarutan ), hasil
yang diperoleh pada kutub katoda adalah lumpur logam emas dan perak yang disebut cake yang
dapat langsung dilebur ( smelting ).
Electrowinning adalah cara terbaru dan paling efesien digunakan dalam ekstraksi emas dan
perak yang terdapat di air kaya / PLS ( Pregnant Liquid Solution ) dengan prinsip elektrolisa (
reaksi redoks ) dalam sebuah kompartemen. Proses ini melibatkan penggunaan larutan alkali
sianida sebagai elektrolit dalam suatu sel sebagai anoda dan katoda antara lain dapat
menggunakan :
Reaksi sel yang terjadi adalah :
Anoda : 2OH- → O2 + H2O + 2e-
Kotoda : 2Au(CN)2- + 2e- → 2Au + 4CN-
Overall : 2Au(CN)2- + 2OH- → 2Au + O2 + H2O + 4CN-
Pada proses electrowinning akan melepaskan gas H+ membuat pH menjadi turun sehingga
berisiko mengasilkan gas HCN. Gas ini sangat berbahaya dan bersifat korosif terhadap anoda,
untuk itu larutan alkali sianida harus dijaga pada pH 12,5.
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 13
Parameter suatu proses electrowinning dapat dikatakn selesai apabila telah sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengendapnya logam berharga yang diinginkan di
katoda dengan kadar yang tinggi. Untuk mengetahui berapa lama suatu proses
electrowinning berlangsung hingga mencapai kadar endapan logam berharga yang
diinginkan, maka dapat dihitung berdasarkan Hukum Faraday:
dimana,
Keterangan:
W = berat endapan (gram)
Ar = berat atom logam (gram)
I = arus yang digunakan (ampere)
t = waktu yang digunakan untuk pengendapan logam berharga di katoda
Z = muatan ion
F = konstanta faraday, 96.500
Mekanisme Elektowinning
Aliran listrik dialirkan melalui elektroda yang tercelup di larutan kaya,menyebabkan logam berharga mengendap di katoda
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 14
W =Ar⋅i⋅tZF
sehingga, t=W⋅Z⋅FAr⋅i
W =W total−W katoda
F. Elektrofining
Proses elektrolitik yang dilakukan untuk pemurnian logam yang biasanya telah
mengalami pemurnian dengan cara lain, dengan harapan mencapai kemurnian setinggi-tingginya.
Biasanya, terdapat 2 metoda yang digunakan :
1. Bullion Kadar Ag Tinggi Proses electrorefining adalah proses pertama, dengan prinsip
yang sama dengan electrowinning. Tetapi anoda untuk ini adalah Bullion, dan AgNO3
adalah larutan. Perak pada katoda dan emas pada anoda, lalu peleburan dilakukan untuk
mendapatkan batangan emas dan perak. Kita harus melakukan elektrolisis untuk
mendapatkan kadar 99,99%, dan larutan pada elektrolisis emas adalah Au(Cl)2-.
2. Bullion Kadar Au Tinggi Bullion dilebur langsung dengan aliran gas Cl2, gas klorin
akan mengambil Au dan kita akan mendapatkan batangan Au dan Ag. Kita juga harus
melakukan elektrolisis untuk mendapatkan kadar 99,99%, dan larutan pada elektrolisis
emas adalah Au(Cl)2-.
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 15
G. elektroplating
Elektroplating merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia (elektrokimia) yang membahas tentang energi atau arus listrik yang menyebabkan suatu reaksi atau perubahan kimia serta energy listrik yang di hasilkan melalui suatu reaksi kimia, hasil reaksi – reaksi pada suhu yang amat tinggi melalui perubahan energi listrik menjadi panas.
Dalam elektroplating proses yang terjadi adalah melalui elektroforesis yaitu gerakan partikel koloid dalam medan listrik dengan menghasilkan dua elektrode (suatu penghantar yang dapat berbentuk batangan, kepingan, atau kawat yang digunakan untuk memancarkan atau mengendalikan aliran partikel-partikel yang bermuatan, baik dalam suatu cairan, gas, atau semi konduktor). Yang dialiri arus kearah, koloid bermuatan negatif bergerak kearah anode, sedangkan koloid bermuatan positif ke katode. Proses ini digunakan untuk memisahkan atau penguraian campuran. Setelah koloid itu terpisah atau melapisi anode tersebut sehingga terbentuk lapisan tipis yang biasanya disebut plate.
Proses elektroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
BAB III
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 16
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan :
, Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia
dengan kerja listrik, yang biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan prinsip
reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel elektrokimia terbagi atas 2 yaitu :
i. Sel galvani/ sel volta
ii. Sel elektrolisis
Ada berbagai aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia diantaranya :
i. Elektroanalisis
ii. Elektrosistesis
iii. Eletrokoagulasi
iv. Elektrodialisis
v. Elektrowining
vi. elektrofining
vii. elektroplating
DAFTAR PUSTAKA
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 17
® Buchari. 2003. Elektrokimia dalam Bahan Makanan dan Obat-obatan. Prosiding Seminar Nasional Elektrokimia. P3IB BATAN. Jakarta
® Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi ke-4. Diterjemahkan oleh Irma I. Kartohadiprojo. Penerbit Erlangga. Jakarta
® Fagi, Fathurrachman. 2003. Elektrokimia dalam Industri Bahan Bakar Nuklir. Prosiding Seminar Nasional Elektrokimia. P3IB BATAN. Jakarta
® Cristian dan o relly,1986. Instrumental analisys.
® Kennedy JH, analitical chemistry. 1990
® http://mineraltambang.com/elution.html ® http://www.scribd.com/inilahadanya/d/53045308-EMEW-Electro-Metal-Electro-
Winning-at-Pt-Freeport® http://www.scribd.com/doc/46100691/proses-pengolahan-emas
Makalah aplikasi elektrokimia dalam bidang analisis kimia Page 18
Top Related