12
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan
tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu
mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat
terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran
serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku,
tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena
merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah
dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare,
typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta
estetika.
Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara
kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat. Dalam
pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan
biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban
12
B.Tujuan penulisan
Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan antara lain :
1.pengertian jamban
2.pengertian kotoran manusia
3.jenis- jenis jamban yang digunakan
4.letak jamban yang harus diperhatikan
5.syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jamban
6.manfaat pembuatan jamban
7.tips memilih jamban yang sehat
8.tujuh syarat membuat jamban sehat
12
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN JAMBAN
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya.
B. PENGERTIAN KOTORAN MANUSIA
kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dapat dipakai lagi oleh
tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh berbentuk tinja (faeces), air
seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan.
C. JENIS-JENIS JAMBAN YANG DIGUNAKAN1. Jamban cemplung : Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang
yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam
tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung
diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik/leher angsa: Adalah jamban berbentuk leher angsa
yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi
sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang
dilengkapi dengan resapannya.
12
3. Jamban empang : dibangun di atas empang ikan. Sistemnya terjadi daur
ulang, yakni tinja dapat langsung di makan ikan, ikan dimakan orang, dan
selanjutnya orang mengeluarkan tinja , demikian seterusnya. Fungsinya
disamping mencegah tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga dapat
menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan).
4. Jamban pupuk : pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya
lebih dangkal galiannya. Disamping itu jamban ini juga untuk membuang
kotoran binatang dan sampah, daun-daunan, prosedurnya sbb
mula-mula membuat jamban cemplung biasa
Di lapisan bawah ditaruh sampah daun-daunan
Diatasnya ditaruh kotoran dan kotoran binatang (kalau ada) tiap-tiap hari
Setelah kira-kira 20 inchi, ditutup lagi dengan daun-daunan, sampah,
selanjutnya ditaruh kotoran lagi, Demikian selanjutnya sampai penuh
Setelah penuh ditimbun tanah, dan membuat jamban baru
Kurang lebih 3 bulan kemudian dipergunakan pupuk tanaman.
5. Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk
membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang
lazim disebut kakus atau WC. Syarat jamban yang sehat sesuai kaidah-
kaidah kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Tidak memncemari sumber air minum
2. Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun tikus.
12
3. Air seni, air bersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah sekitar
olehnya itu lantai sedikitnya berukuran 1 X 1 meter dan dibuat cukup landai,
miring kearah lobang jongkok.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannnya.
5. Dilengkapi dengan dinding dan penutup
6. Cukup penerangan dan sirkulasi udara.
7. Luas ruangan yang cukup
8. Tersedia air dan alat pembersih.
Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
kebiasaan masyarakat. Tujuan program JAGA (jamban keluarga) yaitu tidak
membuang tinja ditempat terbuka melaingkan membangun jamban untuk diri
sendiri dan keluarga. Penggunaan jamban yang baik adalah kotoran yang masuk
hendaknya disiram dengan air yang cukup, hal ini selalu dikerjakan sehabis
buang tinja sehingga kotoran tidak tampak lagi. Secara periodic Bowl, leher
angsa dan lantai jamban digunakan dan dipelihara dengan baik, sedangkan
pada jamban cemplung lubang harus selalu ditutup jika jamban tidak digunakan
lagi, agar tidak kemasukan benda-benda lain.
D. LETAK JAMBAN YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di sebelah
bawah dari letak sumber air. Andaikata tidak mungkin dan terpaksa di
12
atasnya, maka jarak tidak boleh kurang dari 15 meter dan letak harus
agak ke kanan atau kekiri dari letak sumur.
2. Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar lokasi yang
sering digenangi banjir. Andaikata tidak mungkin, maka hendaknya lantai
jamban (diatas lobang) dibuat lebih tinggidari permukaan air yang tertinggi
pada waktu banjir.
3. Mudah dan tidaknya memperoleh air
E. SYARAT YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN JAMBAN
a. Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumber-sumber air minum, dan
permukaan tanah yang ada disekitar jamban;
b. Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada
permukaan tanah;
c. Tidak memungkinkan berkembang biaknya lalat dan serangga lain;
d. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang
tidak menyedapkan;
e. Mengusahakan kontruksi yang sederhana, kuat dan murah;
f. Mengusahakan sistem yang dapat digunakan dan diterima masyarakat
setempat.
F. MANFAAT PEMBUATAN JAMBAN
12
Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat dan tidak
berbau
Agar tidak mencemari sumber air yang ada di sekitamya.
Agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit seperti : Diare, Kolera Disentri,
Thypus,cacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan
keracuanan
G. TIPS MEMILIH JAMBAN YANG SEHAT
Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air
dan daerah padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple latrine
yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh
beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5
jamban)
Untuk daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja
hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang
H. 7 SYARAT MEMBUAT JAMBAN SEHAT
1. Tidak mencemari air
1. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan
12
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan
tanah liat atau diplester.
2. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
3. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
4. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan,
empang, danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah permukaan
1. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan,
dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
2. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya,
atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
1. Bebas dari serangga
1. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras
setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk
demam berdarah
2. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat
menjadi sarang nyamuk.
3. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
12
4. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
5. Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
1. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
1. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap
selesai digunakan
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus
tertutup rapat oleh air
2. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi
untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
3. Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan
harus dilakukan secara periodic
1. Aman digunakan oleh pemakainya
1. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau
bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat
1. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
1. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
2. Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
12
3. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena
jamban akan cepat penuh
4. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa
berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal
2:100
1. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
1. Jamban harus berdinding dan berpintu
2. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan kepanasan.
I. TIPS MEMELIHARA JAMBAN
o Lantaijambanhendaknyaselalubersihdankering
o Di sekelilingjambantidakadagenagan air
o Tidakadasampahberserakan
o Rumahjambandalamkeadaanbaik
o Lalat, tikusdankecoaktidakada
o Tersediaalatpembersih (sikat, sapulidi, dan ember)
o Bilaadabagian yang rusak, segeradiperbaikiatauganti
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Buang air besar (BAB) sembarangan bukan lagi zamannya. Dampak BAB
sembarangan sangat buruk bagi kesehatan dan keindahan. Selain jorok,
berbagai jenis penyakit ditularkan.
Sebagai gantinya, BAB harus pada tempatnya yakni di jamban. Hanya saja
harus diperhatikan pembangunan jamban tersebut agar tetap sehat dan tidak
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memiliki beberapa saran
sebagai berikut :
12
Sebagai masyarakat yang baik kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih,
salah satunya adalah dengan tidak membuang tinja sembarangan tempat karena
mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit seperti : Diare, Kolera Disentri, Thypus,cacingan, penyakit saluran
pencernaan, penyakit kulit dan keracuana
DAFTAR PUSTAKA
Buku jamban sehat
http/www.jamban sehat.com