MACAM – MACAM HARTA DAN
PENGERTIAN HARTA KELOMPOK 3
M. Miftahuddin ( 09340030 )M.Andika Hariz Hamdallah ( 09340070 )
M. Muslim Fauzi ( 09340079 )Niskhrohah ( 09340077 )Ali Mahmudi ( 09340087 )
Harta yang Bernilai ( MUTAQAWWIM )
Harta yang tidak Bernilai ( GHAYR MUTAQAWWIM )
Pengertian Harta dan Pembagian Harta
Pengertian Harta Bernilai Harta yang berharga / bernilai ialah setiap
harta yang disimpan oleh seseorang dan syara’ menharuskan penggunaannya.
Contoh : Harta Tidak Alih dan Harta – harta alih juga makanan – makanan atau seumpamanya.
Pengertian harta yang tidak bernilai Harta yang tidak di dalam simpanan atau dimiliki
orang seperti ikan di di dalam sungai, burung di udara juga galian yang ada di dalam perut bumi dan atau harta yang tidak digunakannya pada syara’.
Contoh : Arak ( Minuman Keras ), Binatang Babi, yang orang islam diharamkan untuk menggunakannya kecuali darurat
TUJUAN PENGGUNAAN HARTA TIDAK BERNILAI DAN BERNILAI
Jika Harta Berharga sah untuk semua urusan berakad dengannya; contoh : Jual Beli, hibah, meminjam, dan wasiat.
Jika Harta Tidak Berharga ialah tidak sah dilakukan urusan berakad, seperti menjual arak ( Minuman Keras ), dan Binatang Babi.
Pengertian Harta Tidak Alih ( I’QAR ) dan Harta Alih ( MANQUL ) Pengertian Harta Tidak Alih ialah harta yang tidakk boleh
dipindah atau diubah dari tempat asalnya seperti bangunan
dari bumi.
Pengertian Harta Alih ialah harta yang boleh dipindah atau
diubah dari tempatnya sama ada bentuk dan keadaannya
kekal dengan dipindahkan atau dirubah bentuknya, seperti
Uang dan harta jual beli.
Namun pada dasarnya dan kenyataanya di masyarakat
sering tertukar dengan pengertian yang tidak alih dengan
yang alih.
PENGERTIAN HARTA DALAM ISLAM Harta di dalam bahasa Arab disebut al-mal atau jamaknya al-
amwal (Munawir, 1984). adalah ma malaktahu min kulli syai
(segal sesuatu yang engkau punyai)
Menurut istilah syar’i harta diartikan sebagai segala sesuatu yang
dimanfaatkan pada sesuatu yang legal menurut hukum syara’
(hukum Islam) seperti jual beli, pinjaman, konsumsi dan hibah
atau pemberian (An-Nabhani, 1990).
Menurut pengertian di atas, adalah harta itu hanya meliputi
duniawi saja dan dipergunakan secara islam dan sesuai dengan
anjuran menurut Al- Qur’an.
Cara Meraih Harta Secara Islam adalah :
Meraih harta secara langsung dari hasil keringatnya
sendiri : maksudnya ialah harta yang kita dapatkan bukan
berasal dari pekerjaan yang haram,walaupun kita bersusah
– susah tapi ternyata hasil yang kita dapatkan berasal dari
pekerjaan haram, maka sangat haram pula kita memakan
atau menggunakan harta tersebut, jadi mencari harta
haruslah yang berasal dari pekerjaan yang halal.
Lanjutan Harta Warisan : Harta ini kita dapatkan jika kita termasuk ahli waris,
dan harta ini tidak sulit didapatkan, sebagai contoh Dalam artian si-
penerima harta, tidaklah bersusah payah untuk mendapatkannya. Karena
itu adalah peninggalan dari oarng yang meninggal (ayah atau keluarga
dekatnya), tetapi ketika hubungan yang mengikat antara si-pemilik harta
dengan harta yang ia miliki terputus disebabkan wafatnya si-pemilik,
maka harus ada pemilik baru yang menggantikan wewenang
kepemilikan harta yang ia miliki. Dan Islam menjadikan orang yang
paling dekat hubungannya dengan si-mayit yang menerima wewenang
dalam kepemilikan harta si-mayit. Ini sesuai dengan fitrah manusia.
Dalam hal ini yang paling dekat adalah anak dan keluarga terdekat.
Top Related