Download - Listrik Magnet II New

Transcript
Page 1: Listrik Magnet II New

LISTRIK MAGNET II

MEDAN KARENA PERGERAKAN MUATAN TITIK

KELOMPOK 6

NAMA :

 

1. Tresna Mustikasari (140310100040)

2. Sarah Bella. S (140310100046)

3. Siti Nurmilati (140310100052)

4. M. Imbar Fitriadi (140310100054)

5. Faizal (ketua) (140310100056)

Page 2: Listrik Magnet II New

Penerapan langsung potensial Lienard-Wiechert adalah pada perhitungan medan suatu muatan titik yang bergerak menurut garis lurus dengan kecepatan tetap.

Medan di titik P harus dihitung pada saat t, yang pada saat itu muatan ada di x.

Medan suatu muatan titik yang bergerak seragam

Page 3: Listrik Magnet II New

Kedudukan terhambat x’ dan waktu terhambat t’ ditentukan oleh 𝑅′2 = 𝑐2αˆΊπ‘‘βˆ’ π‘‘β€²αˆ»2 = ሺπ‘₯0 βˆ’ π‘₯β€²αˆ»2 + 𝑏2

Potensial skalarnya diberikan oleh

πœ‘αˆΊπ‘ƒ,π‘‘αˆ»= π‘ž4πœ‹πœ€0 1𝑅′ቂ1+ ቀ𝑣 .𝑛′𝑐ቁቃ

Page 4: Listrik Magnet II New

Karena muatan bergerak dari x’ ke π‘₯0 dalam waktu 𝑑0 βˆ’ 𝑑′,

jelaslah bahwa 𝑐2 αˆΊπ‘‘βˆ’ π‘‘β€²αˆ»2 = 𝑣2 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘β€²αˆ»2 + 𝑏2

P

R’ R b

v

n’ x’ x x0

l’ l l0

Page 5: Listrik Magnet II New

Jika persamaan ini dipecahkan untuk t’ hasilnya adalah

𝑑′ = 𝑐2 π‘‘βˆ’ 𝑣2 𝑑0 Β± ΰΆ₯𝑣2 𝑐2 αˆΊπ‘‘0βˆ’ π‘‘αˆ»2+ 𝑏2 αˆΊπ‘2βˆ’ 𝑣2αˆ»π‘2βˆ’ 𝑣2

pada t = 𝑑0 = 0

𝑑′ = Β± ΰΆ₯𝑏2 αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2αˆ»π‘2 βˆ’ 𝑣2

kita dapatkan π‘₯0 βˆ’ π‘₯β€² dari π‘₯0 βˆ’ π‘₯β€² = 𝑣 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘β€²αˆ»

= 𝑣 ࡬𝑑0 αˆΊπ‘2βˆ’ 𝑣2αˆ»βˆ’ 𝑐2 𝑑+ 𝑣2 𝑑0+ ΰΆ₯𝑣2 𝑐2 αˆΊπ‘‘0βˆ’ π‘‘αˆ»2+ 𝑏2 αˆΊπ‘2βˆ’ 𝑣2ሻ 𝑐2βˆ’ 𝑣2 ΰ΅°

Page 6: Listrik Magnet II New

Sedangkan R’ ditunjukkan sebagai

𝑅′ = 𝑐 ࡭𝑑 αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2αˆ»βˆ’ 𝑐2 𝑑+ 𝑣2 𝑑0 + ΰΆ₯𝑣2 𝑐2 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»2 + 𝑏2 αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2ሻ 𝑐2 βˆ’ 𝑣2 ΰ΅±

π‘…βˆ—= 𝑅′ βˆ’ 𝑣 ሺπ‘₯0 βˆ’ π‘₯β€²αˆ»π‘

π‘…βˆ—= αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2αˆ»βˆ’1 α‰ˆπ‘£2𝑐 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»+ 𝑐 ΰΆ₯𝑣2 𝑐2 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»2 + 𝑏2 αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2αˆ»βˆ’ 𝑣2𝑐 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»βˆ’ 𝑣2𝑐 ΰΆ₯𝑣2 𝑐2 αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»2 + 𝑏2 αˆΊπ‘2 βˆ’ 𝑣2ሻࡨ

= ࢧ𝑣2αˆΊπ‘‘0 βˆ’ π‘‘αˆ»2 + 𝑏2 ቀ1 βˆ’ 𝑣2𝑐2ቁ

Page 7: Listrik Magnet II New

Dari hasil tersebut maka dapat di ketahui: Potensial skalarnya :

πœ‘αˆΊπ‘ƒ,π‘‘αˆ»= 𝑄4πœ‹πœ€ 1ࢧ𝑣2αˆΊπ‘‘0βˆ’ π‘‘αˆ»2+ 𝑏2 ࡬1 βˆ’ 𝑣2𝑐2ΰ΅°

Sedangkan potensial vektornya :

A(P,t) = πœ‡0π‘ž4πœ‹ 1

ࢧ𝑣2αˆΊπ‘‘0βˆ’ π‘‘αˆ»2+ 𝑏2 ࡬1 βˆ’ 𝑣2𝑐2ΰ΅°

Page 8: Listrik Magnet II New

Jika titik P ditentukan oleh koordinat Cartesius πœ‰, πœ‚,𝜁, maka

πœ‰= πœ’0 = v to dan πœ‚2 + 𝜁 2 = 𝑏2

Dengan memanfaatkan hasil ini dalam persamaan

A(P,t) = πœ‡0π‘ž4πœ‹ 1

ࢧ𝑣2αˆΊπ‘‘0βˆ’ π‘‘αˆ»2+ 𝑏2 ࡬1 βˆ’ 𝑣2𝑐2ΰ΅° dan dengan memisalkan πœ‰= (πœ‰,πœ‚,𝜁), kita peroleh

πœ‘αˆΊπœ‰,π‘‘αˆ»= π‘ž4πœ‹πœ€ 1ΰΆ¨( πœ‰βˆ’ πœπ‘‘ )2 +ΰ΅« πœ‚2 + 𝜁2ΰ΅―( 1βˆ’ 𝑣2

𝑐2 ) Dan

A(P,t) = πœ‡0π‘ž4πœ‹ 𝑣

( πœ‰βˆ’ πœπ‘‘ )2 +ΰ΅« πœ‚2 + 𝜁2ΰ΅―( 1βˆ’ 𝑣2𝑐2 )

Page 9: Listrik Magnet II New

Dalam hal muatan titik bergerak dipercepat, penyederhanaan tertentu yang terdapat dalam hal muatan yang bergerak dengan kecepatan tetap tidak mungkin lagi dugunakan.

Dalam hal ini kesulitan utama yang kita hadapi ialah akibat langsung dari kenyataan bahwa potensial Lineard-Wiechert tidak lagi dapat diungkapkan dalam kedudukan muatan saat ini, malahan sebaliknya, muncul secara nyata tempat dan waktu terhambat. Potensial.

Medan suatu titik yang dipercepat

Page 10: Listrik Magnet II New

persyaratan hambatan

αˆΊπœ‰βˆ’ π‘₯β€²αˆ»2 + (πœ‚βˆ’ 𝑦′)2 + (πœβˆ’ 𝑧′)2 = 𝑐2(π‘‘βˆ’ 𝑑′)2 Memberikan suatu hubungan tunggal diantara perubahan sisanya. Jadi, jelas bahwa meskipun potensialnya bergantung pada delapan perubahan, hanya empat diantaranya yang benar-benar bebas. Dalam menghitung E dan B perlu dilakukan pendiferensialan potensial terhadap masing-masing Ξ·, ΞΎ, ΞΆ dan t dengan membiarkan tiga yang lain tetap sebagai

Page 11: Listrik Magnet II New

ΰ΅¬π›Ώπ΄π›Ώπ‘‘ΰ΅°πœ‰ = ࡬𝛿𝐴𝛿𝑑ࡰ+ ࡬𝛿𝐴𝛿𝑑′

ΰ΅°ΰ΅¬π›Ώπ‘‘β€²π›Ώπ‘‘ΰ΅°πœ‰

dan

ΰ΅¬π›Ώπ΄π›Ώπ‘‘β€²ΰ΅°πœ‰ = ࡬𝛿𝐴𝛿𝑑′

ΰ΅°+ ΰ΅¬π›Ώπ΄π›Ώπ‘‘ΰ΅°ΰ΅¬π›Ώπ‘‘π›Ώπ‘‘β€²ΰ΅°πœ‰

Page 12: Listrik Magnet II New

Medan Radiasi Untuk Kecepatan Rendah Hasil perhitungan dari potensial untuk muatan titik yang

bergerak tidak teratur, dapat ditulis sebagai:

(*)

(**) Dari persamaan (**) kita mengetahui bahwa medan-B dari

suatu muatan titik dalam hampa udara selalu tegak lurus pada medan-E pada titik dan waktu yang sama, dan juga tegak lurus pada garis yang menghubungkan titik medan dengan tempat kedudukan terhambat zarah, R’.

𝐸 αˆΊπœ‰,π‘‘αˆ»= π‘ž4πœ‹πœ€01π‘Ήβˆ—πŸ‘ ࡝ቆ𝑹′ βˆ’ 𝑅′𝒗′𝑐 ቇ࡭1βˆ’ 𝑣′2𝑐2 ΰ΅±+ 1𝑐2 𝑹′π‘₯α‰ˆα‰†π‘Ήβ€² βˆ’ 𝑹′𝒗′𝑐 ቇπ‘₯π’—αˆΆβ€²ΰ΅‘

𝐡 αˆΊπœ‰,π‘‘αˆ»= 𝑹′π‘₯𝑬𝑅′𝑐

Page 13: Listrik Magnet II New

Untuk gerakan yang berkecepatan tetap (=0) suku pertama dalam persamaan (*) memberikan hasil :

karena R’/c = t-t’ Untuk gerak tak seragam dengan kecepatan

tinggi, suku pertamanya tidak memberikan saham pada radiasi dari muatan,karena besarnya berkurang sesuai jarak menurut 1/R’2

E(πœ‰,𝑑) = π‘ž4πœ‹πœ€ π‘…π‘…βˆ—3࡬1βˆ’ 𝑣2𝑐2 ΰ΅°

Page 14: Listrik Magnet II New

Jika kecepatan muatan kecil dibandingkan dengan kecepatan cahaya, yaitu jika Β« 1, maka hampiran:

dan

hanya kita tinjau halnya muatan yang bergerak lambat

𝑹′ βˆ’ 𝑅′𝒗′𝑐 β‰ˆ 𝑹′

π‘Ήβˆ—= 𝑅′ βˆ’ 𝑹′.𝒗′𝑐 β‰ˆ 𝑅′

Page 15: Listrik Magnet II New

Jika disamping itu, hanya medan radiasi, yaitu bagian medan yang sebanding dengan 1/R’ yang ditinjau, maka persamaan (*) dan (**) menjadi

π‘¬αˆΊπƒ,π’•αˆ»= π’’πŸ’π…πœΊπŸŽπ‘Ήβ€²π’™(π‘Ήβ€²π’™π’—αˆΆβ€² )π‘Ήβ€²πŸ‘π’„πŸ π‘©αˆΊπƒ,π’•αˆ»= π’’πŸ’π…πœΊπŸŽπ‘Ήβ€²π’™[𝑹′𝒙(π‘Ήβ€²π’™π’—αˆΆβ€² )]π‘Ήβ€²πŸ’π’„πŸ‘ = π’’πŸ’π…πœΊπŸŽπ’„πŸ π’—αˆΆπ’™π‘Ήβ€² )π‘Ήβ€²πŸπ’„

Page 16: Listrik Magnet II New

Dari vector medan ini diketahui bahwa vector poynting adalah:

yang melalui penggunaan persamaan vector, berubah menjadi:

𝑺= 𝑬𝒙𝑯= π’’πŸπŸπŸ”π…πŸππŸŽπŸππŸŽπ’„πŸ πŸπ‘Ήβ€²πŸ“π’„πŸ‘αˆΎπ‘Ήβ€²π’™αˆΊπ‘Ήβ€²π’™π’—αˆΆβ€²αˆ»αˆΏπ’™[π’—αˆΆβ€²π’™π‘Ήβ€²]

𝑺= π‘ž216πœ‹2πœ–0𝑐3 𝑹′(𝑹′π‘₯π’—αˆΆβ€²)2𝑅′5

Page 17: Listrik Magnet II New

Daya total jika selanjutnya, dipilih pada arah sumbu-z, maka:

𝑷𝑹= βˆ’ π‘‘π‘Šπ‘‘π‘‘ = ΰΆ± 𝑺.𝒏 π‘‘π‘Žπ‘†

= π‘ž216πœ‹2πœ–0𝑐3 𝑅′2π’—αˆΆ2 sin2 πœƒπ‘…β€²5 𝑹′.𝑹′𝑅′ 𝑅′2 sinπœƒπ‘‘πœƒπ‘‘πœ™

yang dari persamaan itu dengan mudah dapat diperoleh

𝑷𝑹= βˆ’ π‘‘π‘Šπ‘‘π‘‘ = π‘ž24πœ‹πœ–0 23 π’—β€²αˆΆ2𝑐3

Page 18: Listrik Magnet II New

Contoh Soal

Proton yang bermasa m = 1,67 x 10-27 kg dan muatan

q = - e = 1,6 x 10-19C bergerak dalam lingkaran yang

berjari-jari 21 cm tegak lurus terhadap medan magnetik

B = 4000 G.

Carilah (a) periode gerak dan (b) kecepatan protonnya

Diketahui: Ditanyakan:

m = 1,67 x 10-27 kg (a). T = ?

q = 1,6 x 10-19C (b). v = ?

B = 4000 G

Page 19: Listrik Magnet II New

Solusi

Kita tidak perlu mengetahui jari-jari lingkarannya

untuk mengetahui periodenya. Maka:

T = 2πœ‹π‘šπ‘žπ΅ =

2πœ‹(1,67π‘₯10βˆ’27 π‘˜π‘”)ΰ΅«1,6π‘₯10βˆ’19𝐢࡯(0,4𝑇) = 1,64 π‘₯ 10βˆ’7𝑠

𝑉= π‘Ÿπ‘žπ΅π‘š = ሺ0,21ሻ࡫1,6π‘₯10βˆ’19 π‘˜π‘”ΰ΅―(0,4𝑇)1,67π‘₯10βˆ’27π‘š = 8,05 π‘₯ 106 π‘š/𝑠

Periksa bawa v x T = Keliling lingakaran

r = π‘Ÿπ‘‡2πœ‹ = ΰ΅«8,05π‘₯106 ΰ΅―(1,64π‘₯10βˆ’7)2πœ‹ = 0,21 π‘š