7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
1/203
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
2/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perludidukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan
berkesinambungan. Informasi tersebut harus menggambarkan keadaan lingkunganhidup, tekanan yang terjadi terhadap lingkungan hidup dan permasalahan yang timbul,sehingga pemerintah dapat menentukan kebijakan yang akan diambil dalam
menanggulangi permasalah tersebut.
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) ini merupakan sarana yang pentinguntuk mengkomunikasikan keadaan lingkungan hidup dalam rangka meningkatkanpemahaman masyarakat tentang keadaan lingkungan serta membantu pengambil
keputusan menentukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki pengelolaanlingkungan.
Penyusunan Laporan SLHD ini merupakan hasil pengkajian keadaan lingkungan hidup
guna memberikan gambaran atas dampak kegiatan manusia dan alam yang terjaditerhadap lingkungan hidup di Kabupaten Ketapang. Laporan SLHD ini selain sebagaiacuan bagi penyelenggaraan pembangunan di daerah juga bermanfaat bagi masyarakat
secara umum, bagi pelaku usaha, peneliti dan pemerhati lingkungan hidup di KabupatenKetapang. Format penyusunan laporan SLHD ini mengikuti sistematika yang terlampirpada Lampiran II C Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009dengan dilakukan penyesuaian karakteristik daerah Kabupaten Ketapang.
Atas diterbitkannya Laporan SLHD ini, kami sampaikan ucapan terima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi dalam penyusunanLaporan SLHD ini. Semoga Laporan SLHD ini dapat menjadi bahan masukan yang baik
bagi semua pihak yang memerlukannya.
Ketapang, Oktober 2013
BUPATI KETAPANG
Drs. HENRI KUS, M.Si
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
3/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR I SI --------------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------- v
DAFTAR LAMPI RAN------------------------------------------------------------------ vi
BAB I KONDI SI LI NGKUNGAN HI DUP DAN KECENDERUNGANNYA
A. Lahan dan Hutan ---------------------------------------------------------- 1B. Keanekaragaman Hayati-------------------------------------------------- 11C. Air ------------------------------------------------------------------------ 17D. Udara --------------------------------------------------------------------- 35E. Laut, Pesisir dan Pantai ------------------------------------------------- 38F. Iklim ---------------------------------------------------------------------- 47G. Kebencanaan ------------------------------------------------------------ 48
BAB I I TEKANAN TERHADAP LI NGKUNGAN
A. Kependudukan ----------------------------------------------------------- 53B. Pemukiman -------------------------------------------------------------- 57C. Kesehatan ---------------------------------------------------------------- 59D. Pertanian ----------------------------------------------------------------- 67E. Industri ------------------------------------------------------------------- 78F. Pertambangan ------------------------------------------------------------ 81G. Energi -------------------------------------------------------------------- 87H. Transportasi -------------------------------------------------------------- 88I. Pariwisata ---------------------------------------------------------------- 91J. Limbah B3 ---------------------------------------------------------------- 95
BAB I I I UPAYA PENGELOLAAN LI NGKUNGAN
A. Rehabilitasi Lingkungan ------------------------------------------------- 98B. Amdal -------------------------------------------------------------------- 101C. Penegakan Hukum ------------------------------------------------------- 102D. Peran serta Masyarakat ------------------------------------------------- 103E. Kelembagaan ------------------------------------------------------------ 104
BAB I V REKOMENDASI ------------------------------------------------------------ 105
DAFTAR P USTAKA ------------------------------------------------------------------- 108
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
4/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Luas Areal Berhutan di Kabupaten Ketapang -------------------------- 2
Tabel 1.2. Luas Kerusakan Lahan Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang -------- 3
Tabel 1.3. Operasi Pengamanan Hutan dan Tindak Lanjut Pengamanan -------- 4
Di Kabupaten Ketapang Kurun Waktu 2006 2010
Tabel 1.4. Jumlah Titik Api dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten 6Ketapang Tahun 2012
Tabel 1.5. Produksi Kayu Bulat Menurut Asal Kayu di Kabupaten Ketapang Tahun 72010-2011
Tabel 1.6. Realisasi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu ------- 8
Tahun 2007 2013
Tabel 1.7. Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu -------- 10Tahun 2014 2016
Tabel 1.8. Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kurun Waktu -------- 10
Tahun 2012 2026
Tabel 1.9. Sungai Utama di Kabupaten Ketapang --------------------------------- 19
Tabel 1.10. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Laur Tahun 2012 -------------- 22
Tabel 1.11. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Pawan Tahun 2012 ------------ 23
Tabel 1.12. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Keriau Tahun 2012 ------------ 25
Tabel 1.13. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Kendawangan Tahun 2012 --- 27
Tabel 1.14. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Pesaguan Tahun 2012 -------- 28
Tabel 1.15. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Jelai Tahun 2012 -------------- 30
Tabel 1.16. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Matan Tahun 2012 ------------ 31
Tabel 1.17. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Kualan Tahun 2012 ----------- 33
Tabel 1.18. Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Tayap Tahun 2012 ------------ 34
Tabel 1.19. Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien ------------------------------- 37
Tabel 1.20. Banyaknya Pulau di Kabupaten Ketapang Menurut Kecamatan ------ 39
Tabel 1.21. Jenis Vegetasi Mangrove Hasil Identifikasi di Kabupaten Ketapang -- 41
Tabel 1.22. Curah Hujan dan Hari Hujan di Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman - 47Ketapang Tahun 2012
Tabel 1.23. Prediksi Kebencanaan di Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang ------ 49
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Ketapang Menurut Kecamatan Tahun 2012 53
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Ketapang Menurut Kelompok Umur --- 54
Tahun 2012
Tabel 2.3. Rumah Tangga Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Atap ------------- 57
Tabel 2.4. Rumah Tangga Kabupaten Ketapang Menurut Sumber Air Minum ---- 58
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
5/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang iv
Tabel 2.5. Kelompok Umur Kasus Kerjadian HIV AIDS -------------------------- 65
Tabel 2.6. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Kabupaten Ketapang Tahun 2012 69
Tabel 2.7. Pemanfaatan Lahan Sawah Kabupaten Ketapang Tahun 2012 ------- 70
Tabel 2.8. Luas Panen, Hasil Panen dan Produksi Tanaman Pangan ------------- 71Kabupaten Ketapang Tahun 2012
Tabel 2.9. Luas Panen, Hasil Panen dan Produksi Tanaman Hortikultura -------- 72
Kabupaten Ketapang Tahun 2012
Tabel 2.10. Jumlah Populasi Tenak Tiap Kecamatan Kabupaten Ketapang Tahun 2012 73
Tabel 2.11. Daftar Perusahaan Perkebunan Yang Sudah Memiliki IUP Kabupaten 74
Ketapang Hingga Tahun 2013
Tabel 2.12. Hasil Penilaian PROPER Tahun 2012 dan 2013 Kabupaten Ketapang 80
Tabel 2.13. Sebaran Potensi Bahan Tambang dan Galian di Kabupaten Ketapang 81Tabel 2.14. Lokasi Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin Kabupaten Ketapang ----- 85
Hingga Tahun 2013
Tabel 2.15. Jumlah Pelanggan dan Produksi Listrik Tahun 2012 ------------------- 87
Tabel 2.16. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Status Jalan (Km) ------ 89
Tabel 2.17. Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Status Jalan (Km) ---------------- 89
Tabel 2.18. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Di ------------ 90Kabupaten Ketapang Tahun 2010, 2011 dan 2012
Tabel 2.19. Sarana Pelabuhan Laut, Sungai dan Udara Di Kabupaten Ketapang 90
Tabel 2.20. Lokasi Obyek Wisata di Kabupaten Ketapang -------------------------- 92
Tabel 2.21. Nama-Nama Hotel dan Penginapan di Kabupaten Ketapang ---------- 92
Hingga Tahun 2013
Tabel 2.22. Jumlah Kunjungan Wisatawan Macanegara dan Nusatara ------------- 94Tahun 2010 - 2012
Tabel 2.23. Izin Pengelolaan Limbah B3---------------------------------------------- 96
Tabel 3.1. Kegiatan Usaha Yang Wajib Dokumen UKL dan UPL dan Telah----------- 101Memperoleh Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
6/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Peta Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang-------------- 5
Gambar 1.2. Sebaran Hotspot di Kabupaten Ketapang Tahun 2012 ---------------- 7
Gambar 1.3. Beberapa Jenis Keanekaragaman Flora di Kabupaten Ketapang ----- 12
Gambar 1.4. Beberapa Jenis Keanekaragaman Fauna di Kabupaten Ketapang ---- 15
Gambar 1.5. Zonasi Mangrove di Indonesia ----------------------------------------- 40
Gambar 1.6. Jenis-Jenis Mangrove Yang Dapat Ditemui di Kabupaten Ketapang - 42
Gambar 1.7. Jenis-Jenis Terumbu Karang Yang Terdapat di Pulau Bawal, --------- 46
Pulau Cempedak dan Pulau Sawi
Gambar 1.8. Peta Prakiraan Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Ketapang ---- 52
Gambar 2.1. Grafik Jumlah Kasus HIV AIDS Kurun Waktu 2006 - 2012 --------- 64
Gambar 2.2. Grafik Kasus HIV AIDS Pada Laki-Laki dan Perempuan ------------- 64
Gambar 2.3. Peta Sebaran Izin Pertambangan di Kabupaten Ketapang ------------ 83
Hingga Tahun 2013
Gambar 2.4. Aktvitas Pertambangan Bauksit ---------------------------------------- 84
Gambar 2.5. Aktvitas Pertambangan Emas Rakyat ---------------------------------- 84
Gambar 2.6. Peta Sebaran Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)----------------- 86
di Kabupaten Ketapang Hingga Tahun 2013
Gambar 2.7. Diagram Alir Penanganan Limbah B3 ---------------------------------- 97
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
7/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perkebunan Yang Sudah Memiliki Izin UsahaPerkebunan (IUP) Hingga Tahun 2013
Lampiran 2. Data Pemegang Izin Usaha Pertambangan ( IUP ) Di Kabupaten Ketapang
Lampiran 3. Data Perusahaan Yang Memiliki Dokumen Lingkungan (AMDAL/UKL-UPL)Di Kabupaten Ketapang
Lampiran 4. Sebaran kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan KABUPATEN KETAPANGTahun 2007 2013
Lampiran 5. Daftar Luas Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang
Lampiran 6. Data Potensi Perikanan Budidaya Kabupaten Ketapang Tahun 2013
Lampiran 7. Potensi Kelautan Dan Perikanan Tahun 2013
Lampiran 8. Hasil Identifikasi Jenis - Jenis Mangrove
Lampiran 9. Hasil Identifikasi Fauna Reptil dan Mamalia
Lampiran 10. Hasil Identifikasi Jenis - Jenis Aves
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
8/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 1
KONDISI LINGKUNGANHIDUP DAN KECENDERUNGANNYA
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0 1926,52 - 3 04 16,59
Lintang Selatan dan 109 47 36,55 - 111 21 37,36 Bujur Timur. Kabupaten
ini memiliki luas wilayah 31.588 km. Posisi geografis wilayahnya terletak di
bagian Selatan Provinsi Kalimantan Barat sehingga cukup strategis sebagai pintu
gerbang perdagangan keluar-masuk barang dari maupun ke daerah-daerah lain,
terutama dari kota-kota besar di Pulau Jawa.
Kabupaten Ketapang memiliki Luas Wilayah 31.588 Km2 atau kurang lebih
21,52 % dari luas wilayah Kalimantan Barat dan merupakan kabupaten terluas
di Kalimantan Barat. Selama tahun 2013, kondisi lingkungan hidup di Kabupaten
Ketapang masih banyak mengalami tekanan. Kondisi lingkungan hidup
Kabupaten Ketapang Tahun 2013 selengkapnya diuraikan pada pokok bahasan
sebagai berikut.
A. Lahan dan HutanDi Provinsi Kalimantan Barat secara umum, termasuk di Kabupaten
Ketapang, penunjukan kawasan hutan pada awalnya ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 757/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12
Oktober 1982 tentang Rencana Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan
(RPPH) atau Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). Terbitnya Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan Barat pada tahun 1995
membawa konsekuensi dilakukannya pemaduserasian antara TGHK dengan
RTRWP yang kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan No. 259/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000
tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Provinsi Kalimantan
Barat.
Penataan batas kawasan hutan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka memberikan kepastian hukum atas status, letak, batas, dan luas
BABI
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
9/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 2
kawasan hutan. Kegiatan penataan batas kawasan hutan meliputi proyeksi
batas, pemancangan patok batas, pengumuman, inventarisasi dan
penyelesaian hak-hak pihak ketiga, pemasangan pal batas, pengukuran dan
pemetaan, serta pembuatan Berita Acara Tata Batas. Kawasan-kawasanhutan yang telah dilaksanakan penataan batas tersebut meliputi kawasan
Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi (HP), serta Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK).
Areal berhutan di Kabupaten Ketapang memiliki luas 1.223.606 hektar atau
sekitar 40,99% dari luas wilayah kabupaten. Areal berhutan tersebut terdiri
dari Hutan Kering Primer, Hutan Kering Sekunder, Hutan Rawa Primer,
Hutan Rawa Sekunder, Hutan Mangrove Primer, Hutan Mangrove Sekunderdan Hutan Tanaman. Untuk mengetahui luas lahan berhutan di Kabupaten
Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.1 .
Tabel 1.1.
Luas Areal Berhutan di Kabupaten Ketapang
Penutupan Lahan
Luas
J umlah (Ha)Persen
( % )Dalam
Kawasan
Luar
Kawasan
Hutan Kering Primer 228.026 132 228.158 7,64
Hutan Kering Sekunder 660.051 70.761 730.812 24,48
Hutan Rawa Primer - - - -
Hutan Rawa Sekunder 197.202 64.385 261.588 8,76
Hutan Mangrove Primer - - - -
Hutan Mangrove
Sekunder
245 2.802 3.048 0,10
Hutan Tanaman - - - -
Non Hutan 821.196 940.346 1.761.543 59,01
Total Luas 1.906.722 1.078.427 2.985.149 100,00
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.
Sedangkan secara khusus untuk luas kawasan hutan dan perairan
Kabupaten Ketapang memiliki luas 3.021.419,57 hektar, dengan rincian
menurut fungsinya sebagai berikut :
(1). Taman Nasional : 21.643,81 Hektar
(2). Cagar Alam : 142.868,03 Hektar
(3). Hutan Lindung : 275.876,44 Hektar
(4). Hutan Lindung Gambut : 21.268,02 Hektar
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
10/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 3
(5). Hutan Produksi Terbatas : 688.204,39 Hektar
(6). Hutan Produksi Tetap : 616.858,15 Hektar
(7). Hutan Produksi Konversi : 153.305,46 Hektar
(8). Hutan Kota : 93,20 Hektar(9). Kawasan Konservasi Bernilai Tinggi : 1.528,40 Hektar
(10). Areal Penggunaan Lain : 1.084.409,21 Hektar
(11). Sungai dan Danau : 15.364,67 Hektar
Kondisi lahan dan hutan yang terdapat di Kabupaten Ketapang sangat
dipengaruhi oleh kebakaran hutan dan lahan serta alih fungsi lahan dan
hutan. Sedangkan khusus untuk kondisi hutan di Kabupaten Ketapangsangat dipengaruhi oleh aktivitas penebangan liar (illegal logging) dan
perambahan hutan. Untuk mengetahui luas kerusakan lahan di tiap
kecamatan Kabupaten Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.2 .
Tabel 1.2.
Luas Kerusakan Lahan Tiap KecamatanKabupaten Ketapang
Kecamatan Luas (Ha)
Kendawangan 243.760
Manis Mata 18.403
Marau 5.500
Singkup 8.911
Air Upas 8.200
Jelai Hulu 25.000
Tumbang Titi 15.500
Pemahan -
Sungai Melayu Rayak 598
Matan Hilir Selatan 42.300
Benua Kayong -
Matan Hilir Utara 9.850
Delta Pawan -
Muara Pawan 8.500
Nanga Tayap 45.000
Sandai 15.300
Hulu Sungai 75.000
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
11/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 4
Kecamatan Luas (Ha)
Sungai Laur 27.500
Simpang Hulu 98.000
Simpang Dua 57.522
To tal Luas 704.844
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka 2012.
Pembalakan Liar ( Illegal Logging)
Pembalakan liar atau penebangan liar (illegal logging) adalah kegiatan
penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat. Kurun waktu 2006 hingga 2010,
kegiatan operasi pengamanan hutan menemukan kayu yang ditenggarai
hasil penembangan secara liar yang tidak dilengkapi dengan dokumen yang
dipersyaratkan. Temuan kayu tersebut kemudian disita dan kemudian
dilakukan pelelangan. Untuk mengetahui Operasi Pengamanan Hutan dan
Tindak Lanjut Pengamanan Di Kabupaten Ketapang Kurun Waktu 2006
2010 dapat dilihat padaTabel 1.3 .
Tabel 1.3.
Operasi Pengamanan Hutan dan Tindak Lanjut PengamananDi Kabupaten Ketapang Kurun W aktu 2006 2010
Tahun Barang Bu kti (M ) Hasil Lelang (Rp)
2006 KO 3.784,8985 4.647.444.000,00
KB 11,03
2007 KO 2.755,7600 2.228.530.480,00
KB -
2008 KO 2.201,4926 1.854.450.000,00
KB -
2009 KO 1.187,9926 1.484.800.000,00
KB -
2010 KO 200,8606 163.000.000,00
KB -
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
12/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 5
Gambar 2.1.
Peta Kawasan Hutan dan Perairan Kabupaten Ketapang
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
13/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 6
Kebakaran Hutan dan Lahan
Setiap tahun terutama pada saat musim kemarau sebagian besar wilayah
Kabupaten Ketapang seringkali timbul kabut asap yang berasal dari kegiatan
pembakaran lahan atau kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan
lahan sangat sulit dihentikan, oleh karena itu upaya yang dilakukan adalah
tindakan pencegahan yang diarahkan untuk mengurangi jumlah titik api,
sehingga tidak berdampak pada kualitas lingkungan di Kabupaten Ketapang.
Data jumlah titik api (hot spot) dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di
Kabupaten Ketapang disajikan padaTabel 1.4.
Tabel 1.4.
J umlah Titik Api dan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan
di Kabupaten Ketapang Tahun 2012
No Bulan umlah Titik Api
1 Januari 47
2 Februari 37
3 Maret 27
4 April 19
5 Mei 19
6 Juni 81
7 Juli 85
8 Agustus 685
9 September 879
10 Oktober 33
11 November 3
12 Desember 3
To tal Hotspot Tahun 2012 1896
Sumber: Brigdalkarhut Manggala Agni Daops Ketapang,
Tahun 2012.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
14/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 7
Gambar 1.2.
Sebaran Hotspot di K abupaten Ketapang Tahun 2012
Produksi Kayu
Produksi kayu Kabupaten Ketapang dihasilkan dari 4 (empat) sumber kayu
legal antara lain berasal dari Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Non HPH, Hak
Pemungutan Hasil Hutan (HPHH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Realisasi pemanenan kayu terbesar kurun waktu 2010 dan 2011 berasal dari
HTI, kemudian diikuti HPH, HPHH dan Non HPH. Untuk mengetahui produksi
kayu yang dihasilkan dari Kabupaten Ketapang dapat dilihat padaTabel 1.5 .
Tabel 1.5.Produksi Kayu Bulat Menurut Asal Kayu
di Kabupaten Ketapang Tahun 2010 - 2011
Asal KayuTahun 2010 Tahun 2011
Target Realisasi Target Realisasi
Hak Pengusahaan
Hutan (HPH)
134.512,15 74.349,28 133.609,68 99.971,33
Non HPH - - 12.031,60 3.981,92
Hak Pemungutan
Hasil Hutan
14.722,00 9.835,00 3.835,00 7.788,34
Hutan Tanaman 379.769,31 183.272,14 2.085.191,24 196.259,01
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
15/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 8
Asal KayuTahun 2010 Tahun 2011
Target Realisasi Target Realisasi
Industri
J umlah 529.003,46 267.484,30 2.234.667,52 308.000,60
Sumber : Kabupaten Ketapang Dalam Angka 2012.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung,
produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Program rehabilitasi hutan dan lahan Dinas
Kehutanan Kabupaten Ketapang telah memiliki rencana jangka panjang
hingga Tahun 2026. Perencanaan program yang disusun per 5 tahun, Tahun
2007 2011, Tahun 2012 2016, Tahun 2017 2021 dan tahun 2022
2026. Sasaran program tersebut mulai dari Kawasan Hutan Lindung, Hutan
Produksi, Hutan Lindung APL dan Kawasan Budidaya di APL (Areal
Penggunaan Lain).
Realiasasi kegiatan program rehabilitasi hutan dan lahan kurun waktu 2007
2013 dapat dilihat padaTabel 1.6 . Rencana program program rehabilitasi
hutan dan lahan kurun waktu 2014 2017 dapat dilihat pada Tabel 1.7.
sedangkan perencanaan sasaran program rehabilitasi hutan dan lahan kurun
waktu 2012 2026 dapat dilihat padaTabel 1.8 .
Tabel 1.6.
Realisasi Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kurun Waktu Tahun 2007 2013
Tahun Kecamatan Luas (Ha)
2007 Nanga Tayap 1.100
Sungai Melayu Raya 300
Tumbang Titi 300
Sandai 25
Benua Kayong 100
Total 1.825
2008 Manis Mata 55
Nanga Tayap 154
Marau 835
Matan Hilir Selatan 505
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
16/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 9
Tahun Kecamatan Luas (Ha)
Sungai Laur 70
Total 1.619
2009 Hulu Sungai 610
Simpang Hulu 250
Simpang Dua 685
Jelai Hulu 60
Kendawangan 150
Total 1.755
2010 Nanga Tayap 239
Tumbang Titi 40
Total 279
2011 Sungai Laur 18
Nanga Tayap 18
Jelai Hulu 18
Marau 20
Kendawangan 3,3
Benua Kayong 3,3
Total 80,6
2012 Marau 475,51
Nanga Tayap 431,10
Simpang Dua 7,32
Hulu Sungai 298,62
Sungai Laur 31.84
Matan Hilir Selatan 481,29
Kendawangan 1.611,04
Matan Hilir Utara 294,36
Total 4.833,53
2013 Matan Hilir Selatan 94,24
Marau 1996,69
Nanga Tayap 1.011,03
Matan Hilir Utara 1.203,58
Simpang Dua 192,25
Sungai Laur 3,73
Tumbang Titi 22,65
Total 4.476,91
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
17/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 10
Tabel 1.7.
Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan LahanKurun Waktu Tahun 2014 2016
Kawasanumlah Lokasi
(UTP)Luas (Ha)
Tahun 2014
HL 69 4.811,65
HP - -
Lindung APL 18 4.199,56
Budidaya APL - -
Total 87 8.931,22
Tahun 2015
HL 39 2.799,31
HP 4 334,50
Lindung APL 24 2.100,62
Budidaya APL 13 2.373,32
Total 80 7.587,74
Tahun 2016
HL - -
HP 4 142,02
Lindung APL 12 3.158,42
Budidaya APL 13 4.516,93
Total 29 7.817,36
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.
Keterangan : UTP : Unit Terkecil Pengelolaan
Tabel 1.8.
Sasaran Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kurun Waktu Tahun 2012 2026
Kawasanumlah Lokasi
(UTP)Luas (Ha)
Tahun 2012 - 2016
HL 170 10.694,60
HP 74 4.568,44
Lindung APL 74 11.540,73
Budidaya APL 28 6.943,00
Total 346 33.746,77
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
18/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 11
Kawasanumlah Lokasi
(UTP)Luas (Ha)
Tahun 2017 - 2021
HL - -
HP 145 15.935,01
Lindung APL 41 3.857,92
Budidaya APL 11 1.098,15
Total 197 20.891,07
Tahun 2022 - 2026
HL - -
HP - -
Lindung APL - -
Budidaya APL 85 16.319,78
Total 85 16.319,78
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, 2013.
B. Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati merupakan bagian dari komponen yang secara
ekologis berperan sebagai penentu keseimbangan ekosistem yang penting
bagi kehidupan, terutama dalam penyediaan jasa lainnya. Dengan demikiankeanekaragaman hayati merupakan salah satu penopang utama
kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia.
Keanekaragaman hayati adalah keadaan beragamnya ekosistem, jenis
variabilitas genetika binatang, tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme yang
hidup. Setiap individu organisme mengandung ribuan gen dengan kombinasi
yang unik, sementara jenis atau spesies terdiri dari banyak organisme.
Ekosistem merupakan kumpulan dari banyak spesies yang berinteraksi satusama lainnya dan dengan lingkungan fisik.
Atas dasar itu pelestarian keanekaragaman hayati menjadi penting demi
termanfaatkannya keanekaragaman hayati secara benar dan berkelanjutan.
Kenyataan sekarang pelestarian keanekaragaman hayati masih belum
terlaksana dengan baik, mengingat ancaman yang dihadapi sangat rumit
dan sangat sulit diatasi.
Kabupaten Ketapang sebagai bagian dari Indonesia juga memiliki kekayaan
alam berupa keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
19/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 12
tersimpan dalam hutan hujan tropika basah dan ekosistem lainnya. Potensi
dan keanekaragaman jenis pada dasarnya sangat banyak, akan tetapi
hingga saat ini belum terpetakan dan terdokumentasi secara baik dan rinci.
Untuk keanekaragaman hayati tumbuhan, secara umum Kalimantan memiliki
flora yang terkaya di Kepulauan Sunda, baik jumlah kekayaan maupun
keragaman jenisnya. Lebih dari 3.000 jenis pohon, termasuk 267 jenis
Dipterocarpaceae, yang merupakan kelompok pohon kayu perdagangan
terpenting di kawasan Asia Tenggara; 58% jenis Dipterocarpaceae ini
merupakan jenis endemik. Kalimantan memiliki 2.500-300 jenis anggrek dan
1.000 jenis Pakis, dan merupakan pusat distribusi karnivora kantung semar
(Nepenthes). Tingkat endemisme flora cukup tinggi, yaitu sekitar 34% dariseluruh tumbuhan, tetapi hanya 59 marga di pulau ini unik (dari 1.500
marga seluruhnya).
Beberapa jenis anggrek dan kantung semar di Kabupaten Ketapang masih
dijumpai diantaranya anggrek alam seperti Phalaenopsis sp, Paphiopedilum
sp, Cymbidium sp, Bulbophylum sp, Grammatophylum sp, Dimorphorchis sp
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman anggrek yang merupakan
family Orchidaceaeyang merupakan family terbesar dari tanaman berbunga
yang meliputi 850 genus dan 20.000 species, diantaranya 2500 3000 jenis
anggrek terdapat di hutan Kalimantan (Chairani dkk, 2005).
Gambar 1.3.Beberapa J enis Keanekaragaman Flora di Kabupaten Ketapang
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
20/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 13
Fauna Kalimantan menggambarkan sejarah geologi dan hubungannya
dengan daratan purba. Pulau ini kaya akan fauna yang berasal dari Asia,
misalnya, keluarga rusa, sapi liar, babi, kucing, monyet dan kera, tupai, dan
banyak keluarga burung Asia. Banyak fauna Kalimantan yang serupa denganfauna daratan Asia dan pulau-pulau Sunda lainnya, tetapi keserupaan
dengan Sulawesi dan pulau-pulau di sebelah timur hanya sedikit, karena
komposisi faunanya agak berbeda.
Babi Hutan (Sus Barbatus) Kelelawar (Pteropus vampyrus)
Kancil (Tragulus napu) Landak (Hystrik brachyura)
Trenggiling (Manis javanicus) Tupai (Rattus spp)
Biawak (Varanus borneensis) Ular Phiton (Phyton raticulatus)
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
21/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 14
Burung Kacer (Copsychus saularis) Burung Punai (Treron veman)
Burung Tiung (Gracula religiosa) Kukang (Nycticebus coucang)
Bunglon (Calotes jubatus) Belibis (Thalia delbata)
But-But (Centropus sinensis) Burung Madu (Anthreptessirigalensis)
Camar Laut (Larus sp) Burung Gereja (Passermontanus)
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
22/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 15
Kadal (Mabouya multifasciata) Burung Kedidi (Egretta sacra)
Layang-Layang (Hurindo rustica) Raja Udang (Alcedinidae sp)
Gambar 1.4.Beberapa J enis Keanekaragaman Fauna di Kabupaten Ketapang
Secara umum fauna Kabupaten Ketapang yang paling banyak dikenal adalah
spesies orang utan. WWF 2009, menyebutkan bahwa Kabupaten Ketapang
memiliki 2 (dua) Sub Spesies orang utan yaitu Pongo Pygmaeus Wurmbidan
Pongo Pygmaus Pygmaeus. Data beberapa jenis fauna yang dilindungi di
Kabupaten Ketapang dapat dijumpai di dalam Kawasan konservasi yang ada
di Kabupaten Ketapang, diantaranya :
1) CAGAR ALAM MUARA KENDAWANGAN, cagar alam dengan Luas :149,049 Ha yang terletak di Kecamatan Kendawangan Kabupaten
Ketapang (Penunjukan kawasan : Tahun 1982). Cagar Alam Muara
Kendawangan memiliki tipe ekosistem hutan pantai, rawa air tawar dan
tipe hutan dataran rendah. Jenis tumbuhan yang terdapat di dalam
kawasan diantaranya Cemara Laut (Casuarina equistifolia) dan Ketapang
(Terminalia catapa), Bakau-bakauan (Rhizophora spp), Api-apian
(Avisenia spp) dan Brugueira spp, bentangur(Callophyllum spp), Pulai
(Alstonia spp) dan Jelutung (Dyera cosfulata), Ramin (Gonytylus
bancanus), Pohon Gelam (Mellaleuca leucadendron) dan Kawi (Shorea
belangeran) dan Medang (Litsea sp). Pada ekosistem pantai menjadi
tempat bertelurnya Penyu Belimbing (Dermochellelys coriaceae),beraneka ragam burung pantai dan Kura Gading (Orlitia borneensis).
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
23/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 16
Pada tipe hutan rawa air tawar menjadi habitat Bekantan (Nasalis
larvatus) dan beberapa jenis Primata lainnya. Jenis fauna yang dijumpai
di kawasan ini antara lain : Penyu Sisik (Eretmmochelys imbricata),
Penyu Hijau (Celonia mydas), Penyu Belimbing (Dermochellyscoreaceae), Tuntong (Batagurbaska) dan Kura-kura Galling (Orlitia
bornensis), Bekantan (Nasalis larvatus) dan Orang Utan (Pongo
pygmaeus), Kera Ekor panjang (Macaca pascicularis), Rusa Sambar
(Cervus unicolor), Pelanduk Kerangas (Tragulusjavanicus), Pecuk Ular
(Anthingamelanogaster), Cikalang Besar (Fregata minor), Cangak Merah
(Ardea purpurea), Kuntul Cina (Egreta eulophotes), Cangak Laut (Ardea
sumatrana), Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis), Kuntul Karang (Egreta sarca),
Bangau Hutan Rawa (Ciconia storms), Bangau Tongtong (Lepfoptilos
javanicus).
2) TAMAN NASI ON AL GUNUNG PALUNG, taman nasional dengan Luas :90.000 Ha yang terletak di Kabupaten Ketapang (Penunjukan kawasan :
Tahun 1990). Taman Nasional Gunung Palung merupakan kawasan
Taman Nasional pertama di Kabupaten Ketapang. Secara geografis
berada pada 1o
00' - 1o
20' Lintang Selatan dan 109o
00' - 110o
25' Bujur
Timur. Kekhasan dari Taman Nasional Gunung Palung adalah
keanekaragaman ekosistem hutan yang ada didalamnya, mulai dari
ekosistem pantai hingga ekosistem puncak pegunungan. Sehingga
kawasan tersebut digolongkan sebagai salah satu kawasan yang memiliki
vegetasi terlengkap di dunia. Jenis fauna yang menjadi primadona
kawasan ini adalah dari golongan Primata, terutama jenis Orangutan.
Selain itu terdapat pula beranekaragam jenis burung dan Mamalia besar.
Potensi lainnya yang dimiliki oleh Taman Nasional Gunung Palung adalah
panorama alam dan peninggalan budaya masyarakat sekitar kawasan,
sehingga memungkinkan untuk dijadikan objek kunjungan bagi para
wisatawan disamping berfungsi untuk kawasan pelestarian, pendidikan,
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Taman Nasional
Gunung Palung memiliki ekosistem terlengkap, mulai dari ekosistem
pantai, hutan payau (Mangrove), rawa air tawar, rawa gambut, alluvial
dataran rendah berpasir, dataran rendah berbatu, dataran tinggi dan
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
24/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 17
puncak pegunungan (hutan lumut). Didalam tipe-tipe habitat tersebut
terdapat beranekaragam jenis tumbuhan dan satwa liar. Sebagian besar
habitat didominasi oleh jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae seperti
Meranti (Shorea spp), Kruing (Dipterocapus spp) dan Kapur(Dryobalanops spp). Jenis-jenis lainnya juga terdapat berbagai pohon
penghasil buah-buahan yang menjadi sumber makanan berbagai satwa,
diantaranya jenis Durian (Durio carinatus), Rambutan hutan (Nephelium
sp), Pluntan (Arthocarpus sp) dan berbagai jenis Ara (Ficus spp). Jenis
fauna yang dapat dengan mudah dijumpai di dalam kawasan adalah dari
golongan Primata seperti Kera (Macaca fascicularis), Owa (Hylobathes
agilis), Kelasi (Hylobathes frontata) dan Orangutan (Pongo pygmaeus).
Khusus untuk keberadaan Orangutan di Taman Nasional Gunung Palung,
telah dilakukan beberapa penelitian oleh Universitas Harvard Amerika
Serikat di Stasiun Peneliti Cabang Panti. Jenis mamalia darat lainnya,
terdapat jenis Beruang Madu, Rusa, Babi hutan dan berbagai jenis
burung.
C. AirSumber daya air merupakan salah satu sumber daya terpenting bagi
kehidupan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan yang dilakukannya,
termasuk kegiatan pembangunan. Meningkatnya jumlah penduduk dan
kegiatan pembangunan telah meningkatkan kebutuhan sumber daya air. Di
lain pihak, ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan,
kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan, dan
perubahan fungsi daerah tangkapan air. Di banyak daerah terjadi
kecenderungan penurunan kuantitas dan kualitas air. Walaupun ketersediaan
air dari waktu ke waktu relatif tetap karena mengikuti daur hidrologi,
keadaan dan kualitasnya yang kurang memenuhi syarat menyebabkan
pemakaian dan pemanfaatannya menjadi terbatas. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan, kelestarian sumber daya air perlu
dijaga. Prinsip dasar yang berkaitan dengan pemanfaatan air yang efisien
juga harus mempertimbangkan aspek daya dukung dan konservasi sumber
daya air.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
25/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 18
Melihat kepentingan dan ketergantungan masyarakat akan keberadaan
sungai tersebut peranannya sangat tinggi, namun disisi lain perhatian
terhadap kualitas dan kuantitas sungai beserta anak-anak sungainya kurang
mendapat perhatian dalam pemanfaatannya. Akibatnya dapat menurunkankualitas dan kuantitas air sungai tersebut yang pada gilirannya akan
menurunkan nilai dan fungsi strategisnya, dan pada akhirnya akan
menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Selain itu dalam pemanfaatannya, masyarakat sering melupakan untuk
menjaga kelestarian fungsi badan air sungai, bahkan menjadikan sungai
beserta anak sungainya sebagai tong sampah atau terminal akhir dari
pembuangan limbah domestik dan limbah industri. Disamping itu, berbagaikegiatan lainnya secara tidak langsung juga mempengaruhi kualitas air
sungai, seperti terjadinya penggundulan hutan, hilangnya tempat-tempat
perlindungan air tanah serta daerah tangkapan air dan kegiatan pertanian
yang menggunakan pestisida dan zat-zat kimia lain ke dalam sungai serta
kegiatan lain yang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas air sungai.
Wilayah Kabupaten Ketapang dialiri 10 sungai utama dan anak sungai,
menyebabkan angkutan sungai dapat menjangkau ke tempat-tempat yang
relatif jauh dari pusat kota. Karena itu pula angkutan sungai sangat penting
peranannya untuk menjamin kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat.
Secara umum manfaat sungai bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang
antara lain adalah:
1. Sebagai sumber bahan baku air minum2. Sebagai sumber air bersih bagi keperluan rumah tangga dan industri3. Sebagai sumber protein hayati (perikanan) dan irigasi pertanian,
pertambangan serta perkebunan4. Sebagai tempat rekreasi5. Sebagai sarana transportasi baik oleh penduduk maupun industri.
Transoprtasi sungai bagi masyarakat pedesaan disamping sebagai
alternatif, juga merupakan transportasi utama pada daerah tertentu(pedalaman).
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
26/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 19
Tabel 1.9.Sungai Utama di Kabupaten Ketapang
SWS Nama SungaiLuas DPS
(km)
Panjang
Sungai(Km)
Lebar
Sungai(m)
Pawan S. Pawan 13.400 228,50 110
S. Semandang 3.090 103,00 60
S. Tulak 840 51,50 40
S. Pesaguan 2.860 138,00 130
S. Tenger 358 35,50 45
S. Kendawangan 3.380 130,00 120
S. Simbar 630 23,70 50
S. Air Hitam Besar 1.900 95,00 55
S. Air Hitam Kecil 980 25,00 40
S. Jelai 5.840 231,00 120
Sumber: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan
Umum, 2010.
Pencemaran Air
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalahmasuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, hara, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan idup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air didefinisikan bahwa Pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, hara dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehinga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Dari definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna
pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab
atau pelaku dan aspek akibat. Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
27/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 20
Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah ditandai dengan
adanya perubahan atau tanda-tanda yang dapat diamati melalui : (1)
Adanya perubahan suhu air, (2) Adanya perubahan nilai pH atau konsentrasi
ion, (3) Adanya perubahan warna, rasa air, (4) Timbulnya endapan, koloid,bahan terlarut, (5) Adanya mikroorganisme, dan (6) Meningkatnya
radioaktivitas air lingkungan.
Metode pemantauan kualitas air yang telah ada dapat digunakan untuk
menentukan kualitas air, apakah air bersifat tidak tercemar, tercemar
ringan, tercemar sedang atau tercemar berat. Diantaranya adalah metode
fisik kimia, di mana metode ini merupakan penentuan kualitas air yang
didasarkan pada Dissolved Oxygent (DO), Biologycal Oxygent Demand(BOD), Chemical Oxygent Demand (COD) dan sebagainya. Selanjutnya
pemantauan kualitas lingkungan dapat menggunakan indeks diversitas
dengan menggunakan kumpulan data makroinvertebrata bentos. Masuknya
bahan pencemar ke dalam air permukaan merubah struktur komunitas yang
hidup di dalamnya.
Indikator atau tanda bahwa air pada lingkungan telah tercemar menurut
Anonim (2008) terdiri dari tiga jenis, yaitu sumber pencemar yang berasal
dari sumber fisik, sumber kimia dan sumber biologis. Sumber fisik berasal
dari kegiatan rumah tangga, pasar jalan dan lain-lain yang biasanya
membuang sampah di sembarang tempat. Sumber kimia berasal dari
kegiatan-kegiatan yang membuang limbah industrinya yang mengandung
bahan-bahan kimia tanpa pengolahan lebih lanjut, atau sudah diolah tetapi
buangannya tidak sesuai dengan Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan
Pemerintah. Sedangkan sumber biologis berasal dari adanya kehidupan
mikroba (jasad renik, mikroorganisme) seperti bakteri, fungi dan algae.
Adanya kehidupan mikroba tersebut di dalam air, banyak menimbulkan
kerugian, walaupun juga banyak mempunyai manfaat dan keuntungan.
Sungai merupakan badan air mengalir (flowing water atau lentik). Lebih
kurang 69% air sungai ini berasal dari ratusan air tanah (base flow) dan
sisanya berasal dari hujan yang mengalir sebagai aliran permukaan (surface
run off). Kondisi kritis sungai dapat dinilai dari parameter kuantitas (debit)
alirannya dan kualitas airnya.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
28/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 21
Dampak dari polutan pada sungai sangat tergantung dari sifat alamiah
polutan dan karakteristik dari sungai itu sendiri. Beberapa yang termasuk
karakteristik sungai antara lain volume dan kecepatan air yang mengalir
pada sungai, kedalaman sungai dan jenis dasar sungai. Secara teoritistransport dan polutan dalam lingkungan perairan dikontrol oleh pergerakan
massa (advection) dan pencampuran atau difusi. Ketika massa bahan kimia
dibuang ke sungai, pusat massa dari bahan kimia tersebut akan mengalir
dengan kecepatan rata-rata aliran sungai. Bahan kimia yang mengalir akan
tersebar dalam badan sungai, akibat difusi turbulen dan kecepatan yang
tidak seragam sepanjang sungai. Kecepatan aliran air pada sungai biasanya
bernilai maksimum di dekat pusat sungai dan di bawah permukaan,
sedangkan air di dekat dasar dan di tepi sungai diperlambat oleh adanya
friksi sehingga pencampuran akan semakin besar.
Hasil Pemantauan Kualitas Air
Sungai Laur
Sungai Laur merupakan salah satu cabang sungai Pawan, sungai ini
melintasi Kecamatan Sungai Laur dan Kecamatan Sandai, muara sungai Laur
terletak di Desa Penjawaan Kecamatan Sandai. Di daerah aliran sungai laur
terdapat kegiatan perkebunan kelapa sawit antara lain PT. Prakarsa Tani
Sejati (PTS) dan PT. Swadaya Mukti Prakarsa (SMP).
Aktivitas yang berada di sepanjang Sungai Laur selain kegiatan perkebunan
kelapa sawit (yang berada di sekitar Desa Sungai Air Putih), antara lain
adalah aktivitas dermaga, pemukiman penduduk. Keberadaan Sungai Laur
selain untuk sarana transportasi sungai, juga berfungsi sebagai aktivitas
kehidupan sehari-hari bagi masyarakat yang berada di sepanjang sungai
Laur (mencuci, memasak, sanitasi). Pada daerah hulu Sungai Laur terdapat
aktivitas kegiatan penambangan illegal (penambangan emas) Daerah Hulu
dari Sungai Laur.
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
29/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 22
Tabel 1.10.Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Laur Tahun 2012
No ParameterUji
SatuanHasil Uji Kelas Air
SL-1 SL-2 SL-3 SL-4 SL-5 SL-6 TK-1 TK-2 I I I
1 Temperatur C 29,9 30 30 30 30 30 25,3 25,4 3 3
2 TDS mg/L 14,6 14,6 14,7 14,7 14,7 11,4 87,0 63 1000 1000
3 TSS mg/L - - - - - - 7,62 8 50 50
4 pH - 6,63 6,55 6,47 6,5 6,39 6,27 5,94 6,11 6 9 6 9
5 DO mg/L - - - - - - 8,04 8,08 6 4
6 Salinitas 0/00 0 0 0 0 0 0 - - - -
7 DHL S/cm 31,8 31,7 31,8 31,9 32 25 - - - -
8 Turbiditas NTU - - - - - - 18,5 18,2 - -
9 BOD mg/L 0,8 0,6 0,7 1,3 0,5 0,4 4,20 2,96 2 3
10 COD mg/L 26 32 37 35 30 51 11,7 14,6 10 25
11 Arsenic (As) mg/L - - - - - -
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
30/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 23
Tingginya unsur-unsur kimia tersebut pada titik-titik pengambilan sampel air
Sungai laur sangat dipengaruhi oleh kondisi alamiah dan kondisi non
alamiah. Adapun Kondisi alamiah dapat berasal dari keadaan alam dimana
keberadaan logam di alam juga dapat berpotensi untuk mempengaruhilingkungan. Sedangkan kondisi non alamiah dapat bersumber dari
kegiatan/aktivitas dari individu, kelompok yang berada di sepanjang sungai
yang dapat mencemari lingkungan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah keruhnya air sungai laur di beberapa titik
pengambilan sampel diakibatkan adanya aktivitas penambangan emas ilegal
di dalam badan sungai dan anak sungai yang dilakukan oleh masyarakat
setempat dan pendatang yang pada saat pengambilan sampel air masihditemukan.
Sedangkan Kadar COD dan fenol dapat disebabkan adanya faktor alamiah
dan non alamiah. Faktor alamiah dapat berasal dari alam akibat adanya
pelapukan tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan faktor nonalamiah dapat
disebabkan adanya akivitas masyarakat disekitar sungai yang berasal dari
adanya aktivitas masyarakat seperti pembukaaan lahan untuk perkebunan
dan pertanian.
Sungai Pawan
Sungai Pawan merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kabupaten
Ketapang, dimana sungai ini melintasi Kecamatan Delta Pawan, Benua
Kayong, Muara Pawan, Nanga Tayap, Sandai dan Hulu Sungai. Aktivitas
yang berada di daerah aliran sungai Pawan antara lain Perkebunan Kepala
Sawit (PT. Agrolestari Mandiri, PT. Sepanjang Inti Surya Mulia, PT. SMA, PT.
GY Plantation), Logpond PT. Suka Jaya Makmur (Alas Kusuma), pemukiman
penduduk dan pertanian penduduk.
Tabel 1.11.Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Paw an Tahun 2012
No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air
S . PW-1 S .PW-2 I I I
1 Temperatur C 25,6 25,5 3 3
2 TDS mg/L 70 53 1000 1000
3 TSS mg/L 29,5 32,2 50 504 pH - 6,13 6,33 6 9 6 9
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
31/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 24
No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air
S . PW-1 S .PW-2 I I I
5 DO mg/L 7,20 7,48 6 4
6 Salinitas 0/00 - - - -
7 DHL S/cm
- - - -8 Turbiditas NTU 37,6 17,9 - -
9 BOD mg/L 2 2,72 2 3
10 COD mg/L 23 16,4 10 25
11 Arsenic (As) mg/L
7/18/2019 Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang
32/203
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ketapang 2013
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang 25
berpotensi untuk mempengaruhi lingkungan. Sedangkan kondisi non
alamiah dapat bersumber dari kegiatan/aktivitas dari individu, kelompok
yang berada di sepanjang sungai yang dapat mencemari lingkungan.
Sungai Keriau (Pawan Hulu)
Sungai Keriau merupakan hulunya Sungai Pawan yang terletak di
Kecamatan Hulu Sungai. Pada daerah sekitar sungai Keriau masih terdapat
hutan sekunder dan khususnya daerah sempadan sungai sudah banyak
ditanami pohon karet oleh masyarakat setempat. Aktivitas yang berada di
daerah aliran sungai Keriau antara lain : pemukiman dan perkebunan
masyarakat.
Pada beberapa lokasi di Sungai Keriau masih terdapat kegiatan
penambangan emas di dalam aliran sungai Keriau, dengan bentuk ponton
terapung. Menurut informasi masyarakat setempat (masyarakat
Menyumbung, Sandai dan sekitarnya) pada daerah hulu sungai Keriau masih
beroperasi kegiatan penambangan emas ilegal yang dikelola oleh
masyarakat lokal maupun pendatang.
Tabel 1.12.
Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Keriau Tahun 2012
No Parameter Uji SatuanHasil Uji Kelas Air
HS -1 HS -2 HS -3 HS -4 HS -5 HS -6 HS -7 HS -8 I I I
1 Temperatur (T) C 27 27 27 27 26 26 26 26 3 3
2 pH - - - - - - - - 6 9 6 9
3 DHL S/cm 40,0 33,7 84,7 87,5 28,4 27,5 19,49 18,5 - -
4 TDS mg/L 18,5 15,6 40,0 41,4 13 12,6 8,8 8,4 1000 1000
5 Salinity 0/00 0 0 0 0 0 0 0 0 - -
6 BOD mg/L 2,0 1,2 1,1 2,9 2,4 1,3 3,4 2,5 2 3
7 COD NTU 20 24 23 26 23 21 41 33 10 25
8 TC mg/L 5,4 4,6 5,6 5,0 5,3 5,6 7,8 6,3 - -
9 IC mg/L 1,6 1,3 1,0 1,4 2,3 1,3 1,2 1,3 - -
10 TOC mg/L 3,8 3,3 4,2 3,6 3, 4,3 6,6 5,0 - -
11 Besi (Fe) mg/L 0,10 0,05
Top Related