Pencemaran lingkungan hidup

25
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP Disusun Oleh: 1. Dewi Fauziah 2. Faradilla Aini 3. Fandu Suriansyah 4. Syahrul Rusnovianto 5. Rizky Ananta SMA NEGERI 10 BEKASI Jalan Flmaboyan Raya,pejuang medan satria kota Bekasi

Transcript of Pencemaran lingkungan hidup

Page 1: Pencemaran lingkungan hidup

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

Disusun Oleh:

1. Dewi Fauziah2. Faradilla Aini3. Fandu Suriansyah4. Syahrul Rusnovianto5. Rizky Ananta

SMA NEGERI 10 BEKASI Jalan Flmaboyan Raya,pejuang medan satria kota Bekasi

Tahun 2016/2017

Page 2: Pencemaran lingkungan hidup

BAB IPENDAHULUAN

A. Topik“PENCEMARAN LINGKUNGAN”

B. PENDAHULUANLatar Belakang

Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.

Sesuai dengan perhitungan standart mengenai jumlah penumpukan sampah di kota metropolitan, yaitu tingkat timbulan sampah per-harinya mencapai 3,5 liter/orang ( 0,0035 m3 ), kota surabaya dengan jumlah penduduk 2.861.928 jiwa di kalikan dengan 0,0035 m3 menghasilkan 10.016, 748 meter kubik ( m3 ) tumpukan sampah perharinya, sampah yang terangkut saat ini sebanyak 6.700 m3 per hari. Sehingga 3.316,748 m3 tumpukan sampah di Surabaya belum bisa terangkut.Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan 31 memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. yang semankin meningkat di bumi yang kita huni ini .Dari latar belakang tersebutlah kami tertarik untuk melakukan observasi mengenai pencemaran lingkungan di sekitar tempat pembuangan sampah serta untuk mengetahui kondisi langsung masyarakat di daerah tempat pembuangan sampah.

Page 3: Pencemaran lingkungan hidup

Tujuan ObservasiAdapun tujuan yang di maksud dari observasi yang kami lakukan antara lain :

1. Untuk mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampahBantargebang , Bekasi Timur Jawa Barat

2. Mencari upaya pemecahannya ( problem solving ) dengan prinsip mengurangi pencemaran lingkungan.

Manfaat ObservasiManfaat dari observasi yang kami lakukan di antaranya ;

1. Mengetahui kondisi langsung masyarakat di sekitar tempat pembuangan akhir sampah.(TPA)

2. Mengetahui dan memahami masalah kesehatan lingkungan hidup yang terjadi di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang , Bekasi Timur , Jawa Barat

3. Mengetahui bagaimanaupaya pemecahan( problem solving ) pencemaran lingkungan di tempat pembuangan akhir sampah.

4. Sebagai tambahan pengetahuan tentang bidang studi PLH tentang PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

Rumusan MasalahDari hasil informasi yang kami peroleh dari wawancara, kami menemukan beberapa masalah mengenai pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang, Bekasi. Untuk bisa memberikan solusi dari masalah di atas kami membuat perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana system pengolahan sampah yang baik?untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah Bantargebang ?

2. Bagaimana cara mengatasi bau sampah yang busuk dan lalat yang berterbangan yang menimbulkan wabah warga Bantargebang?

3. Bagaimana solusi untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah Bantargebang?

4. Bagaimana caranya untuk meningkatkan Kesadaran Masyarakat Bantargebang untuk menjaga kebersihan lingkungan ?

5. Bagaimana caranya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah keputih? termasuk penertiban rumah warga yang ilegal di lingkungan tempat pembuangan sampah Bantargebang

Page 4: Pencemaran lingkungan hidup

BAB IIPEMBAHASAN

1. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian LingkunganMenurut @St. Munajat Danusaputra, Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.Adapun berdasarkan UU No.23 tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesuan ruang dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunnya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejashteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Pengertian tempat pembuangan akhir sampah (TPA)Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA. Sampah adalah tempat mengkarantinakan sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga tidak mengganggu lingkungan.Sebelum kita membuat atau merencanakan membangun Tempat Pambuangan Akhir Sampah, terlebih dahulu harus dilakukan STUDY ANDAL karena suatu TPA Sampah sudah pasti akan menimbulkan dampak negatip. Dengan melalui STUDY ANDAL maka beberapa dampak negatif yang telah diprediksi akan timbul diusahakan dikelola sehingga tidak melampaui nilai ambang batas yang telah ditetukan oleh Pemerintah RI dalam Peraturan Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (AMDAL).Bila melalui STUDY ANDAL tersebut lokasi terpilih tidak memenuhi syarat maka harus dicari lagi lokasi lain yang sesuai dengan SK_SNI mengenai TPA Sampah dan hasil dari STUDY ANDAL dampak negatif yang diprediksi akan timbul tersebut harus dikelola sehingga tidak mencemari lingkungan.secara umum Sampah di bedakan menajdi duah yaitu :

Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah sampah yang mudah mumbusuk, seperti sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur- sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.

Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati adalah sampah yang sukar atau tidak dapat membusuk, seperti logam, kaleng, plastik, kaca, dan sebagainya. http://tpasampah.blogspot.com/

Page 5: Pencemaran lingkungan hidup

Metode penimbunan sampahAda beberapa metoda atau cara penimbunan sampah yang Kita Kenal Seperti:

Open DumpingCara ini cukup sederhana yaitu dengan membuang sampah pada suatu legokan atau cekungan tanpa mengunakan tanah sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak direkomendasi lagi oleh Pemerintah RI karena tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA Sampah, Open dumping sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran air tanah oleh Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat, bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.

Control LandfillControl landfill adalah TPA sampah yang dalam pemilihan lokasi maupun pengoperasiannya sudah mulai memperhatikan Syarat Teknis (SK-SNI) mengenai TPA sampah.Sampah ditimbun dalam suatu TPA Sampah yang sebelumnya telah dipersiapkan secara teratur, dibuat barisan dan lapisan (SEL) setiap harinya dan dalam kurun waktu tertentu timbunan sampah tersebut diratakan dipadatakan oleh alat berat seperti Buldozer maupun Track Loader dan setelah rata dan padat timbunan sampah lalu ditutup oleh tanah, pada control landfill timbunan sampah tidak ditutup setiap hari, biasanya lima hari sekali atau seminggu sekali.Secara umum control landfill akan lebih baik bila dibandingkan dengan open dumping dan sudah mulai dipakai diberbagai kota di Indonesia.

Sanitary LandfillSanitary landfill adalah sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun di TPA sampah yang sudah disiapkan sebelumnya dan telah memenuhi syarat teknis, setelah ditimbun lalu dipadatkan dengan menggunakan alat berat seperti buldozer maupun track loader, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup setiap hari pada setiap akhir kegiatan. Hal ini dilakukan terus menerus secara berlapis-lapis sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Improved Sanitary LandfillImproved Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dilengkapi dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah atau LEACHATE (dibaca :licit) dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah RI. mengenai buangan air limbah.Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan Gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di landfill.

Page 6: Pencemaran lingkungan hidup

Semi Aerobic Sanitary LandfillSistem ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri (dekomposisi sampah) dengan memompakan udara (Oksigen) kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat mahal tetapi sangat aman terhadap lingkungan.

Pengertian PencemaranPencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurangatau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 )

Pengertian Pencemaran LingkunganPencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan Keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 ).

Page 7: Pencemaran lingkungan hidup

Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:

Pencemaran tanahPencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry.

Pencemaran udaraPencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di atmosferdalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran airPencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.

Page 8: Pencemaran lingkungan hidup

BAB IIIMETODOLOGI OBSERVASI

Lokasi observasiTempat : Tempat Pembuangan Sampah ( TPA ) BantargebangAlamat : Bantargebang , Bekasi Timur Jawa BaratHari/tgl : Kamis, 26 Januari 2017

Prosedur observasiAdapun prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitudengan cara sebagi berikut :

Teknik observasi ( pengamatan)Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang di amati.

Teknik interview ( wawancara)Teknik ini di lakukan untuk mendapatkan data primer maka menggunakan teknik wawancara .wawancara yang pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan –pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porposive dengan nara sumber atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat di sekitar kawasan tempat pembuagan akhir sampah.

Page 9: Pencemaran lingkungan hidup

HASIL OBSERVASI

1. Hasil pengamatan lingkungan .Sesuai observasi yang telah kami lakukan ditempat, yakni di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, yang terjadi adalah pencemaran di lingkungan tersebut dimana banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau yang busuk dan mengganggu aktifitas masyarakat . Serta air yang kami amati di sekitar tempat pembuangan tercemar karena warnanya yang pekat, keruh dan bau, juga rumah masyarakat yang kumuh akibat adanya tumpukan sampah di samping atau di depan rumah mereka. Berikut kondisi lingkungan di daerah tempat pembuangan sampah akhir.

Page 10: Pencemaran lingkungan hidup

1. Hasil wawancaraSetelah kami melihat kondisi lingkungan, agar lebih mendapatkan informasi yang jelas dan valid kami melakukan wawancara terhadap petugas yang bekerja di tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang dan hasilnya sebagai berikut :

1. Nama : Surya FirmansyahPekerjaan : petugas pembuangan sampahHasil wawancara :

Apakah bapak asli berasal dari sini dan Sudah berapa lama tinggal di sini ?Jawab : sudah 5 tahun kami tinggal di sini, dan kami sebenarnya bukan orang asli sini saya perantauan asal saya probolinggo.

Masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat akibat tumpukan sampah?Jawab : yang menjadi permasalahan yaitu bau sampah yang tidak enak Banyak lalat dan

bau busuk.serta tidak adanya air bersih karena sudah tercemar. Juga dengan mudahnya warga sekitar membakar sampah karena sudah menjadi kebiasaan mereka didaerah ini

Bagaimana bapak dan warga lain untuk mendapatkan air bersih ?Jawab : kami membeli air bersih dari mobil PDAM yang biasanya keliling , air tersebut untuk keperluan mandi dan masak tapi jika untuk minum kami membeli air galon .

Penyakit yang sering di derta warga di sini apa saja ?Jawab : penyakit gatal-gatal, batuk , penyakit pencernaan dan paru-paru karena akibat bau sampah yang tidak enak .

Untuk masalah pengobatan, apa tidak ada program pengobatan gratis dari pemerintah ?Jawab : ada sih pengobatan gratis, tapi lama biasanya sebulan Cuma sekali atau dua kali .

Bagaimana bapak dan warga lainya memanfaatkan tumpukan sampah disini ?Jawab : biasanya warga mengumpulkan sampah yang bisa di jual seperti botol-botol, nantinya di jual kepada pengumpul dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.

Bagaimana pengelolaan sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah tersebut ?Jawab : untuk mengurangi tumpukan sampah bisanya di adakan pembakaran pada malam hari jam 11- 12 malam dan di jaga warga setempat agar api tidak menjalar ke rumah. Dilakukan di malam hari agar tidak menggangu warga karena asap pembakaran.

Page 11: Pencemaran lingkungan hidup

2. LampiranIni adalah salah satu foto disaat mewawancarai petugas bantargebang

Page 12: Pencemaran lingkungan hidup

3. PEMBAHASANSecara umum permasalahan di atas menyangkut hal-hal berikut ini :

Masalah System pengolahan sampah yang kurang baik Masalah Bau sampah dan lalat Masalah kesehatan dan persediaan air bersih masyarakat sekitar Masalah kurangnya kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kebersihan

lingkungan. Masalah hunian rumah warga yang illegal.

Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, perlu adanya pemecahan masalah ( problem solving ) ada pun kami memberikan solusinya sebagai berikut :Solusi system pengolahan sampah yang baikSampai saat ini pengolahan sampah yang dilakukan di TPA-TPA (Tempat Pembuangan Akhir) kebanyakan di Indonesia masih menggunakan teknik pengolahan sampah secara anaerobic. Pengolahan anaerobic hanyalah menimbun sampah tanpa diolah lebih lanjut. System pengolahan anaerobic ini, menurut Clean Development Mechanism – CDM menyebabkan terbentuknya gas metan (CH4) yang 21 – 23 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida sebagai gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Namun, pada TPA Temesi Gianya dilakukan di Jerman Agustus 2009 lalu dibuktikan bahwa pengolahan sampah secara aerobic dapat mencegah pembentukan gas metan (CH4) hingga 0%.

Adapun tahapan-tahapan system pengolahan sampah secara aerobic yang dilakukan di TPA Temensi terdiri dari empat tahap, yaitu :

Page 13: Pencemaran lingkungan hidup

Tahap I (Penilaian sampah)Sampah yang di angkut oleh truk dan kemudian di turunkan di tempat pembuangansampah, tahap selanjutnya yaitu pemilahan. Pemilahan bisa dilakukan oleh tenagaborongan.Sampah yang tergolong organik akan ditimbun untuk diolah lebih lanjut. Sedangkansampah daur ulang atau anorganik akandijual oleh bagian pemilah sampah, sedangkanresidu pembuangan sampah akan dibuangke TPA terdekat. Sampah organik yang telahdidapat kemudian ditimbang dan dilakukanpencatatan berat sampah.

Tahap II (Penimbunan)Sampah organik yang telah dipilah akan dikumpulkan dalam area yang luas . Sampah organik yang masih berukuran besar akan dicacah menggunakan mesin pemotong yaitu shredder. Selama penimbunan, sampah diberikan udara (O2) yang dimasukkan ke dalam material composting dengan bantuan system blower dan pipa perforated. Pengisian udara dilakukan setiap hari selama 24 jam dengan periode 25 menit mesin dinyalakan dan 5 menit mesin dimatikan. Setiap harinya dilakukan penyiraman dan pengadukan dengan menggunakan tenaga pekerja atau mesin pengaduk selama seminggu sekali. Selama penimbunan, harus dijaga interaksi antara mikroba dengan bahan organik, oksigen dan air dalam timbunan sampah.Karena composting merupakan proses aerobic (membutuhkan oksigen), area penimbunannya hanya boleh menampung sampah dengan tinggi 60% dari tinggi area. Jika tinggi timbunan sampah organik lebih tinggi dari 60%, proses penguraian cenderung menjadi anaerobic (tanpa oksigen). Pengomposan sampah organic dilakukan selama 3-4 bulang melalui aerasi menggunakan blower. Udara dan osigen dapat mengaerasi bahan organic yang dikomposkan pada lapisan sampai 60% tinggi timbunan. Aerasi pasif ini dihasilkan dari konveksi panas dan penguraian oksigen. Karena itu, aerasi pasif seperti itu tidak cocok untuk gundukan kompos yang besar (Clea Development Mechanism – CDM, 2004).

Tahap III (proses pematangan kompos)Selama melalui proses penimbunan selama tiga sampai empat bulan, dilakukan penyaringan kompos dengan mesin penyaring berentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri. Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan kompos halus untuk dilakukan proses pematangan. Kompos mentah ini bias langsung dijual kepada masyarakat sekitar. Residu penyaringan yang masih berbentuk besar dan kasar akan dikembaikan ke proses awal pengomposan.Kompos dalam bentuk halus ini kemudian melalui proses pematanagan dilakukan monitor proses pematagan kompos. Proyek ini memilik semua peralatan yang diperlukan untuk mengukur kandungan temperature, air dan oksigen secara elektronik. Pengecekan oksigen dilakukan elama dua hari sekali dengan mengunakan alat berupa oksigenmeter. Kandungan oksigen dan gudunkan sampah minimal harus 50% dan suhu minimal 75% dari standart, apabila kadar O2 dan suhu kurang dari batasan minimal pemberian udara harus ditambah. Penggukuran kadar garam menggunakan konditifiti dengan kadar 2-4%.

Page 14: Pencemaran lingkungan hidup

Selama sebulan sekali dilakukan tes kadar ammonium, nitrit, nitrat, pH, nitrogen, fosfor dan kalium. Kandungan ammonium minimal 0,3% sedangkan kandungan nitrit dan nitrat berbanding terbalik. Apabila kandungan nitrit (gas yang tidak baik untuk tanah) dalam proses pengkompostingan semakin kecil maka kandungan nitrat (gas yang baik untuk tanah) akan semakin besar. Karena proses pengkompostingan bersifat aerobic, kandungan nitrat harus lebih besar dari nitrit.

Tahap IV (Penyaringan dan pengepakan ) Selama keseluruhan siklus proses, bahan organic menyusut. Pencacahan mengurangi volume bahan organik sampai sekitar 52%. Volume berkurang lagi sampai menjadi sekitar 23% selama composting. Karena itu, kompos yang sudah jadi hanya memiliki volume sekitar 12% bahan organic. Beratnya juga menurun sampai menjadi 35%. misalnya sampah organic harian sekitaar 42,5 ton atau 183m3 diproses menjadi 15 ton atau 22 m3 kompos yang berkualitas . sampah yang tlah menjadi kompos daging untuk dilakukan pengepakan. Penyaringan kompos dilakukan dengan mesin penyaring berbentuk kerucut yang mampu membersihkan sendiri. Kompos yang masih dalam bentuk besar dimasukkan ke dalam mesin penyerang untuk dihaluskan dan kemudian dipak. TPA Temesi melakukan kerjasama dengn PT Biotek dala penjualan kompos. Oleh PT Biotek kompos akan dijual.Proses pengolahan sampah dengan tehnik aerobik tidak hanya mengurangi penceramaran lingkungan tetapi sampah tersebut di olah untuk di jadikan kompos yang bisa menambah pendapatan warga sekitar tempat pembuangan sampah dengan cara ikut serta dalam pembuatan komppos tersebut.v Mengatasi bau sampah dan lalat di lingkungan sekitar TPA BantarGebangSesuai dengan hasil pengamatan yang kami lakukan, masalah bau merupakan salah satu dampak negatif yang terjadi akibat pengoperasian TPABantarGebangBau merupakan hasil samping dari penguraian sampah organik. Bau umumnya terjadi di sepanjang jalan masuk ke TPA (berasal dari tumpukan sampah dan genangan air di lingkungan sekitar).Untuk mengatasi bau sampah tersebut diperlukan tindakan pelapisan tanah pada timbunan sampah secara berkala. Sedangkan mengatasi bau pada jalan masuk dilakukan dengan penggunaan bak-bak sampah yang tertutup. Serta dilakukan dengan pemantauan secara berkala oleh petugas kebersihan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan sehingga tidak menimbulkan bau yang berlebihan pula.Sama dengan bau, maka lalat juga merupakan dampak negatif akibat pengoperasian TPABantarGebang.

Page 15: Pencemaran lingkungan hidup

Untuk mengatasi perkembangbiakan lalat dapat dilakukan dengan pelapisan tanah pada timbunan sampah secara teratur, sehingga proses perkembangbiakan lalat dapat dicegah.v Mengatasi masalah kesehatan dan persediaan air di TPA Banyak sekali cara yang digunakan untuk mengatasi sampah di lingkungan sekitar TPA terutama dengan cara menjaga ekosistem dari lingkungannya. Air memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehingga harus mendapat perhatian khusus agar perannya tidak terganggu.Semua pihak harus menyadari akan pentingnya mengatasi pencemaran air untuk dapat saling bekerjasama dalam mengatasi permasalahan ini.Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kurangnya persediaan air di lingkungan sekitar TPA :

Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang baru tercemarSumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya agar tidak sampai ikut tercemar. Meskipun cara tersebut terasa sangat berat untuk dilakukan, namun itulah cara yang efektif untuk diupayakan. Jika tidak dipertahankan, maka sumber air bersih di bumi ini akan habis dan kehidupan makhluk hidup akan terganggu.

Mendaur ulang semua sampah yang bisa didaur ulangSampah yang bisa didaur ulang diusahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke laut, sungai, got maupun tempat penampungan air lainnya

Konservasi sumber airKonservasi sumber air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :

1. Membuat rumah untuk cacing tanah.Rumah ini disebut dengan biopori atau pori-pori hidup di dalam tanah. Cacing tanah adalah organisme dari kelas oligochaeta yang mampu menembus tanah hingga kedalaman 8 meter. Dengan membuat satu rumah cacing paling tidak kita akan mendapatkan sebidang tanah yang pori-porinya cukup ramah untuk menerima limpasan air hujan dan menyimpan pada kedalaman yang lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau.

2. Melakukan penghijauan pada lahan yang kosong.Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masayarkat tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan.Dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan tangung jawab bersama. Khususnya masyarakat yang ada disekitar lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting dalam menjaga lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, disini tingkata kepedulian dan kesadaran masyarakat Keputih terhadap kebersihan lingkungan masih kurang. Hal ini dapat dicermati dengan masih banyak sampah yang berserakan dan menumpuk dilingkungan tempat tinggal disekitar mereka, selokan-selokan yang tersumbat oleh tumpukan sampah . Sehingga hal tersebut menyebabkan penyumbatan saluran air dan menjadi sarang bibit nyamuk, serta menyebabkan ganguan kesehatan danjika terjadi hujan deras daerah tersebut banjir.

Page 16: Pencemaran lingkungan hidup

Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat Banaran cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap pola perilaku terhadap kesehatan.Dalam lingkungan masyarakat bantargebang masalah tersebut, merupakan hal yang biasa dan tidak cukup menarik untuk dipermasalahkan bagi mereka yang terpenting adalah pemenuhan kebutuhan hidup mereka seperti sembako. Akan tetapi kalau dibiarkan begitu saja, justru dapat menimbulkan pengaruh yang kurang baik, terutama terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Pada prinsipnya peningkatan kesehatan masyarakat memerlukan adanya keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama penanaman budaya hidup bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga.

Solusi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, terutama untuk masyarakat yang tinggal didaerah bantargebang :

1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.

2. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan berbagai macam penyakit yang menyebar jika tidak menjaga kebersihan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang hidup didaerah TPA seperti didaerah Bantargebang

3. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

4. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.5. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;6. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap

bulannya.

Menyikapi dan Solusi rumah warga yang illegal

Mengapa di katakan ilegal karena memang rumah tersebut di bangun di tanah milik Negara, yaitu di sekitar tempat pembuangan sampah Bantargebang yang pastinya tidak ada izin pendirian rumah tersebut. Rumah-rumah tersebut kumuh karena berada di sekitar sampah, banyak juga di depan rumah mereka tumpukan sampah yang memang sengaja di kumpulkan untuk di jual, rata-rata warga yang tinggal tersebut merupakan warga perantauan bukan asli warga ,Bantargebang mereka tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan akhirnya mereka menjadi pengepul sampah dan mendirikan rumah di dekat tempat pembuangan sampah tanpa memperdulikan bau sampah dan air yang tercemar.

Page 17: Pencemaran lingkungan hidup

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULANBerdasarkan observasi yang telah kami lakukan di tempat pembuangan sampah Bantargebang Bekasi Timur ,Jawa Barat kami menyimpulkan bahwa lingkungan dan Air di sekitar tempat pembuangan sampah sudah tercemar, warga di sekitar tempat pembuangan sampah harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Serta Bau sampah yang sangat tidak enak dan banyak lalat sebagai penular penyakityang di akibatkan banyaknya sampah busuk.Hal ini di sebabkan karena kurang baiknya system pengolahan sampah di keputih, karena menerapakan system anerobikyaitu hanya menimbun sampah dari truk pengakut sampah tanpa tidak ada tindak lanjut, serta dalam pengurangan volume sampah di lakukan pembakaran, hal ini sangat tidak anjurkan karena menimbulkan dampak masalah lingkungan akibat pembakaran sampah tersebut.seperti menimbulakan penyakit pernafasan dan yang sering di alami wargasekitar akibat dari proses pembakaran sampah tersebut adalah penyakit Paru-Paru.Selain system pengolahan sampah yang kurang baik, masalh lainya yaitu kurangnya kepedulian warga sekitar untuk menjaga lingkungan dan kesehatan, ini terbukti karena banyak sampah di selokan yang menyumbat aliran air jadi jika hujan deras dating maka akan terjadi banjir dan pastinya akan menimbulkan dampak negative lainya akibat banjir tersebut. Dan untuk masalah kesehatan warga kurang peduli, speperti jika ada kegiatan pengobatan gratis jarang dari warga keputih yang ikut untuk pengecekan kesehatanatau pengobatan gratis,malah mereka akan datang jika ada pemberian sembako.

C. SARANBerdasarakan hasil observasi yang telah di lakukan, Penulis Dan Penyusun ingin menyampaikan saran-saran yang bisa di jadikan bahan pertimbangan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan di tempat pembuangan sampah khususnya di tempat pembuangan sampah Bantargebang.

1. Mengganti system pengolahan sampah anerobic dengan system aerobic yang mendatangkan keuntungan baik untuk lingkungan maupun ekonimis.

2. Menertibkan rumah warga yang ilegal di sekitar tempat pembuangan sampah, karena membuat pemandangan kumuh.

3. Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi harus bersinergi mempersiapkan planning kedepan mulai dari sekarang untuk berfikir lebih keras lagi agar permasalahan pengolaan sampah ini bisa diagendakan , dijalankan serta diawasi sebagai Pemilik Kebijakan yang bertanggung jawab untuk menentaskan Masalah yang sudah meresahkan warga Bantargebang .

4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Bantargebang terhadap lingkungan Hidup dan kesehatan.

Page 18: Pencemaran lingkungan hidup

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kelemahan, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

SEKIAN DARI KAMI

WASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARRAKATUH