1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting baik bagi
pihak internal maupun pihak eksternal dan sebagai media komunikasi, Ketepatan
waktu (timeliness) penyampaian merupakan faktor informasi penting untuk
menjaga relevansi informasi yang dikomunikasikan. Tepat waktu (timeliness)
artinya informasi yang siap digunakan oleh para pemakainya, sebelum kehilangan
makna dan kapasitasnya dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan. Tepat
waktu dalam arti penyusunan maupun hal penyampaian informasi
(Islahuzzaman,2012), artinya informasi tidak bermanfaat bila tidak disajikan
secara akurat dan tepat waktu . Oleh sebab itu, BAPEPAM-LK sebagai otoritas
pasar modal dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan peraturan yang cukup
ketat mengenai kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. BAPEPAM-LK melalui peraturan nomor Kep-36/Kep/PM/2003 dan
peraturan BEI nomor Kep-307/BEJ/07-2004 mengatur secara ketat waktu
penyerahan laporan keuangan ke pasar modal, yaitu laporan keuangan tahunan
diserahkan paling lambat akhir bulan ketiga tahun berikutnya. Sedangkan laporan
keuangan semesteran diserahkan paling lambat akhir bulan kedua setelah tanggal
laporan keuangan tengah tahunan.
Keharusan laporan keuangan yang akan dilaporkan untuk di audit oleh
akuntan publik menjadi salah satu kendala dalam menyajikan laporan keuangan
tepat waktu. Penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah,
mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di
Indonesia. Hambatan dalam ketepatwaktuan (Timeliness) ini juga terlihat dari
2
Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar ketiga yang menyatakan
bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta
pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Pemenuhan standar
audit ini dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga
berdampak peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin
sesuai dengan standar membutuhkan waktu yang semakin lama. Dengan adanya
hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik menunda
publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan.
Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan
auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu
penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. perbedaan waktu ini dalam
auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama
auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya. Dengan kata lain, audit delay adalah
waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk mengaudit laporan keuangan sejak
tanggal tutup buku perusahaan. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat
mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness) informasi laporan keuangan yang
dipublikasikan sehingga dapat mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan
yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan (Sulthoni,2012).
Adapun kasus keterlamabatan pelaporan informasi di Indonesia sering
terjadi, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Hoesen menyebutkan
ada 29 emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya pada triwulan
II 2012. Keterlambatan untuk laporan keuangan triwulan II itu ada yang tidak
diaudit, 2010 sebanyak 21 emiten, tahun 2011 sebanyak 24 emiten, dan tahun
3
2012 sebanyak 29 emiten. Jika ditilik sejak tahun 2010, jumlah emiten yang
terlambat menyampaikan laporan keuangan tidak diaudit ada kecenderungan
semakin membesar. Pada triwulan I Tahun 2010 dan 2011 ada 57 emiten saham
yang terlambat. Jumlah emiten pun menjadi 74 pada triwulan I 2012.
(KOMPAS.com, 14 Agustus 2012)
Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu Timeliness maupun
Audit Delay. Seperti yang ditemukan oleh Stephen Owusu-Ansah(2000)
“timeliness in reporting by ZSE listed companies is influenced by their size (measured by total assets), profitability (measured by ROCE), age and audit reporting lead time. company size and profitability are significant predictors of timely reporting in Zimbabwe, regardless of how timeliness is measured.”
Yang diartikan bahwa ketepatan waktu dalam pelaporan di perusahaan yang
terdaftar dalam Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) dipengaruhi oleh ukuran
(diukur dengan total aktiva), profitabilitas (diukur dengan Return On Common
Equity), umur dan jangka waktu pelaporan audit. ukuran perusahaan dan
profitabilitas merupakan prediktor signifikan dalam ketepatan waktu pelaporan di
Zimbabwe, terlepas dari bagaimana ketepatan waktu diukur.
Hasil dari penelitian Rachmawati (2008) dalam penelitiannya mengenai
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan
Timeliness, Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa efek Indonesia (BEI) periode 2003-2005. Hasil penelitian didapatkan
sebagai berikut: 1) Faktor internal yang mempengaruhi audit delay adalah size
perusahaan dan faktor eksternal ukuran kantor akuntan publik sedangkan variabel
profitabilitas, solvabilitas, internal auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap
4
audit delay, 2) Faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap timeliness
adalah size perusahaan, solvabilitas sedangkan faktor eksternal seperti ukuran
KAP sedangkan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor tidak mempunyai
pengaruh terhadap timeliness, 3) Faktor internal dan eksternal perusahaan seperti
Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan, dan KAP secara
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap Audit Delay
maupun Timeliness
Penelitian wirakusuma dan cindrawati (2011) menemukan reputasi auditor
dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada tingkat ketidaktepatwaktuan
publikasi laporan. Sementara variabel profitabilitas, solvabilitas, dan kandungan
laba tidak berpengaruh pada tingkat ketidaktepatwaktuan publikasi laporan
keuangan. Jenis industri tidak berpengaruh terhadap tingkat ketidaktepatwaktuan
publikasi laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2007 – 2009
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-
2011”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan
yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
5
1. Pengaruh faktor internal (profitabilitas) terhadap audit delay dan
Timeliness ?
2. Pengaruh faktor internal (solvabilitas) terhadap audit delay dan
Timeliness ?
3. Pengaruh faktor internal (internal auditor) terhadap audit delay dan
Timeliness ?
4. Pengaruh faktor internal (ukuran perusahaan) terhadap audit delay dan
Timeliness ?
5. Pengaruh faktor eksternal (ukuran KAP) terhadap audit delay dan
Timeliness ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari dan memperoleh
informasi atau data lainya yang berkaitan Faktor Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai
pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan
Timeliness pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2009-2011
6
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Penulis
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan
pengetahuan tentang masalah-masalah yang akan diteliti yaitu mengenai
pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay
dan Timeliness pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2009-2011.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan
dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengindentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness.
1.5 Kerangka Pemikiran
Ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan dan keakuratannya sangat
mempengaruhi nilai kegunaannya. Masalah lambatnya proses audit dikenal
sebagai audit delay. Audit delay adalah jangka waktu antara tahun fiskal
perusahaan sampai dengan tanggal laporan audit Lamanya waktu penyelesaian
audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness) dan kerelevanan sebuah
7
informasi yang dipublikasikan sehingga dapat mempengaruhi tingkat
ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan.
Keterlambatan informasi yang diperlukan akan mengakibatkan informasi tidak
relevan bagi investor. Banyak faktor diduga mempengaruhi ketepatan waktu
Timeliness maupun Audit Delay diantaranya profitabilitas, solvabilitas, auditor
internal, ukuran perusahaan, ukuran KAP Oleh karena itu diadakan penelitian
lebih lanjut untuk menguji apakah faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
Audit Delay dan Timeliness
1. Faktor internal (profitabilitas, solvabilitas, internal auditor dan size
perusahaan)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penyerahan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas
merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola
kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang dihasilkan. Secara garis
besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengalami laba, cenderung
melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada yang tingkat
profitabilitasnya rendah. Menurut Monirul Alam Hossain dan Pater J. Taylor
(1998:11)
“companies having higher profitability may wish to complete audit of their accounts as early as possible in order to quick release their audited corporate annual reports to convey the ‘good news’. “it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report.”
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi mungkin ingin menyelesaikan
audit mereka secepat mungkin untuk cepat merilis laporan audit tahunan
8
perusahaan mereka untuk menyampaikan 'kabar baik'. "Ada kemungkinan bahwa
jika profitabilitas perusahaan yang tinggi, manajemen cenderung terburu-buru
untuk mempublikasikan laporan tahunan perusahaan. Sehingga dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas, maka semakin singkat
audit delay
Solvabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan
jumlah utang dengan jumlah aktiva. Tingkat solvabilitas menunjukkan resiko
perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat
solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan
pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya solvabilitas dimaksudkan
sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik
dalam keadaan perusahaan masih berjalan maupun dalam keadaan dilikuidasi.
apabila proporsi hutang lebih besar dari aktivanya akan meningkatkan
kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor
terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Oleh karena hal tersebut, maka
akan terjadi pula keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik
(Kartika,2011)
Menurut Standar Profesi Audit Internal (2004) pengertian Audit Internal
dapat dijelaskan sebagai berikut:
“Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.”
Dari pengertian diatas audit internal diharapkan dapat membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
9
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan
proses governance.
Jika perusahaan yang memiliki pengendalian intern yang kuat maka
auditor memerlukan waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengujian
ketaatan dan pengujian substantif, sehingga mempercepat proses pengauditan
laporan keuangan dan meminimalisasi penundaan Pengumuman Iaporan keuangan
tahunan yang telah diaudit kepada publik.
Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain
dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Keputusan ketua
Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah
berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva
tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum
yang total aktivanya diatas seratus milyar.
Nuryaman (2009) menyatakan bahwa perusahaan berukuran besar memiliki
basis pemegang kepentingan lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan
besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan
dengan perusahaan kecil. sama hal nya dengan kartika (2011) menyatakan
Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat
penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar
dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah
sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk
mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Semakin besar perusahaan,
10
maka perusahaan akan menghadapi tuntutan lebih besar dari para stakeholder
untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih tepat waktu.
2. Faktor eksternal (ukuran KAP)
Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta
(2003:26) mendefinisikan akuntan publik, sebagai berikut:
“Akuntan publik adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan yang diajukan oleh negara bagian, termasuk kewajiban menempuh ujian akuntan publik, dan kemudian berhak atas sertifikat akuntan publik; seorang akuntan publik memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan fungsi audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan, dari entitas yang secara keuangan bersifat komersial maupun non komersial”
Dalam Standar Profesional Akuntansi (2001;2000.1), memberikan definisi
akuntan publik sebagai berikut:
“Akuntan publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan atau
pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik”.
Pengertian diatas menyatakan bahwa seorang akuntan harus memiliki sertifikasi
yang diakui oleh negara dan pemerintah untuk dapat melaksanakan tugasnya.
KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat
diselesaikan dalam waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak
pengalaman yang membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP
ini dapat menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif , serta memiliki
fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit.
11
3. Audit delay dan timeliness
Audit Delay adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan
keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk
memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan
perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember
sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.
Timeliness adalah rentang waktu pengumuman laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit kepada publik yaitu lamanya hari yang dibutuhkan untuk
mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik, sejak
tanggal tutup tahun buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan
ke Bapepam (paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya).
Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan disajikan
pada suatu interval waktu, maksudnya untuk menjelaskan perubahan di dalam
perusahaan yang mungkin mempengaruhi pengguna pada waktu membuat
prediksi dan keputusan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan tepat waktu
akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi
kualitas keputusan. Aryati dan Theresia (2005)
Berikut adalah paradigma penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor
Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2009-2011.
12
Faktor internal
Faktor eksternal
Profitabilitas, solvabilitas, auditor internal, ukuran perusahaan, ukuran
KAP adalah variabel independen dan audit delay dan timeliness adalah variabel
dependen
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh profitabilitas, solvabilitas, auditor internal, ukuran perusahaan
dan ukuran KAP dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?.
H2 : solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?
H3 : internal auditor berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?
H4 : ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?
H5: ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?
Profitabilitas
Auditor internal
solvabilitas
Ukuran KAP
Ukuran perusahaan
Timeliness
Audit delay
13
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini unutk menguji
hipotesis adalah analisis regresi berganda. Menurut Sekaran (2006) analisis
regresi berganda adalah salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh suatu variable terhadap variable lain. Variable yang mempengaruhi
disebut variable independent dan variable yang dipengaruhi disebut variable
dependent, dimana variable yang mempengaruhi (variable independent) lebih dari
satu.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan tahunan perusahaan untuk kemudian diolah sesuai dengan permasalahan
yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan publik yang terdaftar (go public) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Periode pengamatan adalah tahun 2009 hingga 2011. Teknik sampling
menggunakan teknik purposive random sampling yaitu penentuan sampel
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan pada tujuan
penelitian. Kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode 2009 hingga
2011
3. Laporan keuangan berakhir 31 Desember
14
4. Perusahaan yang memiliki gambaran struktur organisasi untuk
menunjukan ada tidaknya divisi internal audit
5. Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara aktif di BEI.
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Penulis melakukan beberapa teknik dalam mengumpulkan data penelitian
ini, yaitu:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh data dari perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk diteliti, dipelajari
dan dianalisa.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature-
literatur di perpustakaan yang relavan dengan masalah yang diteliti, untuk
mendapatkan dasar teoritis dan bahan pertimbangan dalam memecahkan
masalah yang sedang diteliti.
1.6.3 Operasional Variabel
Variable penelitian adalah objek penelitian adalah objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variable terikat atau
kriteria dan menyebabkan atau menjelaskan variansnya (Sekaran, 2006,
15
117). Variable bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas, solvabilitas,
auditor internal, ukuran perusahaan, ukuran KAP yang sisajikan dalam
annual report perusahaan yang mencakup tentang laba bersih setelah
pajak, total aktiva, nama auditor independen, bagan struktur organisasi,
tanggal penyelesaian audit dan tanggal penyerahan laporan keuangan.
2. Variabel terikat adalah variable yang menjadi perhatian utama dalam
penelitian (Sekaran, 2006, 116). Variable terikat dalam penelitian ini
adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan yaitu timeliness dan audit
delay.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan-perusahaan non
financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sumber data
diperoleh dari internet melalui situs www.idx.co.id, www.duniainvestasi.com dan
melalui website perusahaan serta Pojok Bursa Universitas Widyatama yang
berlokasi di Jalan Cikutra 204 A Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan
mulai bulan Desember 2012 sampai dengan selesai.
16
Daftar pustaka
Arens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Aryati T. dan Theresia M. 2005, “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness” media riset akuntansi,
auditing dan informasi, vol , no 3, Desember2005 :271-287
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga keuangan (BAPEPAM). 2003
peraturan nomor Kep-36/Kep/PM/2003
Bursa Efek Indonesia (BEI). peraturan nomor Kep-307/BEJ/07-2004
Hossain, Monirul Alam dan Peter J. Taylor. 1998. ”An Examination of Audit
Delay : Evidence from Pakistan”. Papers 64 for APIRA 98 in Osaka, hal
1-16
Islahuzzaman. 2012. Istlah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: Bumi Aksara
Kartika, Andi. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei” Dinamika Keuangan dan
Perbankan, Nopember 2011, Hal: 152 – 171
Meryana, Ester. 2012. “29 Emiten Telat Berikan Laporan Keuangan”
bisniskeuangan.kompas.com, Selasa, 14 Agustus 2012
17
Nuryaman. 2009. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan
Mekanisme Corporate Governance terhadap Pengungkapan Sukarela.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 6. No.1 : 89 – 113
Owusu-Ansah, S., 2000. “Timeliness of Corporate Reporting in Emerging Capital
Markets: Empirical Evidence from Zimbabwe Stock Exchange”.
Accounting and Bussiness Research. Summer: pp. 243-254.
Rachmawati, Systia. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol. 10. No.1. Hal 1-10.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business (Metode Penelitian untuk
Bisnis). Buku 2. 4th Ed. Jakarta : Salemba Empat.
Shulthoni, Moch. 2012 “ Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap
Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI
Tahun 2007-2008)” Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol. 1 No. 1
Standar profesi Auditor Internal (SPAI). 2004.
Wirakusuma M. G. dan Cindrawati P. M. 2011, “Pengaruh Profitabilitas,
Solvabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Kandungan Laba, Dan
Jenis Industri Pada ketidaktepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan Di
PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2009” Vol. 6. No. 2. – Juli 2011
Ejournal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Top Related