Latar Belakang Penelitia1

27
1 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal dan sebagai media komunikasi, Ketepatan waktu (timeliness) penyampaian merupakan faktor informasi penting untuk menjaga relevansi informasi yang dikomunikasikan. Tepat waktu (timeliness) artinya informasi yang siap digunakan oleh para pemakainya, sebelum kehilangan makna dan kapasitasnya dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan. Tepat waktu dalam arti penyusunan maupun hal penyampaian informasi (Islahuzzaman,2012), artinya informasi tidak bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu . Oleh sebab itu, BAPEPAM-LK sebagai otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan peraturan yang cukup ketat mengenai kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. BAPEPAM- LK melalui peraturan nomor Kep-36/Kep/PM/2003 dan peraturan BEI nomor Kep-307/BEJ/07-2004 mengatur secara ketat waktu penyerahan laporan keuangan ke pasar modal,

Transcript of Latar Belakang Penelitia1

Page 1: Latar Belakang Penelitia1

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting baik bagi

pihak internal maupun pihak eksternal dan sebagai media komunikasi, Ketepatan

waktu (timeliness) penyampaian merupakan faktor informasi penting untuk

menjaga relevansi informasi yang dikomunikasikan. Tepat waktu (timeliness)

artinya informasi yang siap digunakan oleh para pemakainya, sebelum kehilangan

makna dan kapasitasnya dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan. Tepat

waktu dalam arti penyusunan maupun hal penyampaian informasi

(Islahuzzaman,2012), artinya informasi tidak bermanfaat bila tidak disajikan

secara akurat dan tepat waktu . Oleh sebab itu, BAPEPAM-LK sebagai otoritas

pasar modal dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan peraturan yang cukup

ketat mengenai kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. BAPEPAM-LK melalui peraturan nomor Kep-36/Kep/PM/2003 dan

peraturan BEI nomor Kep-307/BEJ/07-2004 mengatur secara ketat waktu

penyerahan laporan keuangan ke pasar modal, yaitu laporan keuangan tahunan

diserahkan paling lambat akhir bulan ketiga tahun berikutnya. Sedangkan laporan

keuangan semesteran diserahkan paling lambat akhir bulan kedua setelah tanggal

laporan keuangan tengah tahunan.

Keharusan laporan keuangan yang akan dilaporkan untuk di audit oleh

akuntan publik menjadi salah satu kendala dalam menyajikan laporan keuangan

tepat waktu. Penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah,

mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di

Indonesia. Hambatan dalam ketepatwaktuan (Timeliness) ini juga terlihat dari

Page 2: Latar Belakang Penelitia1

2

Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar ketiga yang menyatakan

bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta

pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Pemenuhan standar

audit ini dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga

berdampak peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin

sesuai dengan standar membutuhkan waktu yang semakin lama. Dengan adanya

hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik menunda

publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan.

Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan

auditor dalam laporan keuangan auditan menunjukkan lamanya waktu

penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. perbedaan waktu ini dalam

auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama

auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya. Dengan kata lain, audit delay adalah

waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk mengaudit laporan keuangan sejak

tanggal tutup buku perusahaan. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat

mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness) informasi laporan keuangan yang

dipublikasikan sehingga dapat mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan

yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan (Sulthoni,2012).

Adapun kasus keterlamabatan pelaporan informasi di Indonesia sering

terjadi, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Hoesen menyebutkan

ada 29 emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya pada triwulan

II 2012. Keterlambatan untuk laporan keuangan triwulan II itu ada yang tidak

diaudit, 2010 sebanyak 21 emiten, tahun 2011 sebanyak 24 emiten, dan tahun

Page 3: Latar Belakang Penelitia1

3

2012 sebanyak 29 emiten. Jika ditilik sejak tahun 2010, jumlah emiten yang

terlambat menyampaikan laporan keuangan tidak diaudit ada kecenderungan

semakin membesar. Pada triwulan I Tahun 2010 dan 2011 ada 57 emiten saham

yang terlambat. Jumlah emiten pun menjadi 74 pada triwulan I 2012.

(KOMPAS.com, 14 Agustus 2012)

Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu Timeliness maupun

Audit Delay. Seperti yang ditemukan oleh Stephen Owusu-Ansah(2000)

“timeliness in reporting by ZSE listed companies is influenced by their size (measured by total assets), profitability (measured by ROCE), age and audit reporting lead time. company size and profitability are significant predictors of timely reporting in Zimbabwe, regardless of how timeliness is measured.”

Yang diartikan bahwa ketepatan waktu dalam pelaporan di perusahaan yang

terdaftar dalam Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) dipengaruhi oleh ukuran

(diukur dengan total aktiva), profitabilitas (diukur dengan Return On Common

Equity), umur dan jangka waktu pelaporan audit. ukuran perusahaan dan

profitabilitas merupakan prediktor signifikan dalam ketepatan waktu pelaporan di

Zimbabwe, terlepas dari bagaimana ketepatan waktu diukur.

Hasil dari penelitian Rachmawati (2008) dalam penelitiannya mengenai

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan

Timeliness, Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa efek Indonesia (BEI) periode 2003-2005. Hasil penelitian didapatkan

sebagai berikut: 1) Faktor internal yang mempengaruhi audit delay adalah size

perusahaan dan faktor eksternal ukuran kantor akuntan publik sedangkan variabel

profitabilitas, solvabilitas, internal auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap

Page 4: Latar Belakang Penelitia1

4

audit delay, 2) Faktor internal yang mempunyai pengaruh terhadap timeliness

adalah size perusahaan, solvabilitas sedangkan faktor eksternal seperti ukuran

KAP sedangkan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor tidak mempunyai

pengaruh terhadap timeliness, 3) Faktor internal dan eksternal perusahaan seperti

Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan, dan KAP secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap Audit Delay

maupun Timeliness

Penelitian wirakusuma dan cindrawati (2011) menemukan reputasi auditor

dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan pada tingkat ketidaktepatwaktuan

publikasi laporan. Sementara variabel profitabilitas, solvabilitas, dan kandungan

laba tidak berpengaruh pada tingkat ketidaktepatwaktuan publikasi laporan

keuangan. Jenis industri tidak berpengaruh terhadap tingkat ketidaktepatwaktuan

publikasi laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007 – 2009

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-

2011”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan

yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

Page 5: Latar Belakang Penelitia1

5

1. Pengaruh faktor internal (profitabilitas) terhadap audit delay dan

Timeliness ?

2. Pengaruh faktor internal (solvabilitas) terhadap audit delay dan

Timeliness ?

3. Pengaruh faktor internal (internal auditor) terhadap audit delay dan

Timeliness ?

4. Pengaruh faktor internal (ukuran perusahaan) terhadap audit delay dan

Timeliness ?

5. Pengaruh faktor eksternal (ukuran KAP) terhadap audit delay dan

Timeliness ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari dan memperoleh

informasi atau data lainya yang berkaitan Faktor Internal dan Eksternal

Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan

Timeliness pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2009-2011

Page 6: Latar Belakang Penelitia1

6

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Penulis

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan

pengetahuan tentang masalah-masalah yang akan diteliti yaitu mengenai

pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay

dan Timeliness pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2009-2011.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi

bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan

dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengindentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness.

1.5 Kerangka Pemikiran

Ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan dan keakuratannya sangat

mempengaruhi nilai kegunaannya. Masalah lambatnya proses audit dikenal

sebagai audit delay. Audit delay adalah jangka waktu antara tahun fiskal

perusahaan sampai dengan tanggal laporan audit Lamanya waktu penyelesaian

audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness) dan kerelevanan sebuah

Page 7: Latar Belakang Penelitia1

7

informasi yang dipublikasikan sehingga dapat mempengaruhi tingkat

ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan.

Keterlambatan informasi yang diperlukan akan mengakibatkan informasi tidak

relevan bagi investor. Banyak faktor diduga mempengaruhi ketepatan waktu

Timeliness maupun Audit Delay diantaranya profitabilitas, solvabilitas, auditor

internal, ukuran perusahaan, ukuran KAP Oleh karena itu diadakan penelitian

lebih lanjut untuk menguji apakah faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi

Audit Delay dan Timeliness

1. Faktor internal (profitabilitas, solvabilitas, internal auditor dan size

perusahaan)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penyerahan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola

kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang dihasilkan. Secara garis

besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan investasi yang

dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang mengalami laba, cenderung

melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada yang tingkat

profitabilitasnya rendah. Menurut Monirul Alam Hossain dan Pater J. Taylor

(1998:11)

“companies having higher profitability may wish to complete audit of their accounts as early as possible in order to quick release their audited corporate annual reports to convey the ‘good news’. “it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report.”

Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi mungkin ingin menyelesaikan

audit mereka secepat mungkin untuk cepat merilis laporan audit tahunan

Page 8: Latar Belakang Penelitia1

8

perusahaan mereka untuk menyampaikan 'kabar baik'. "Ada kemungkinan bahwa

jika profitabilitas perusahaan yang tinggi, manajemen cenderung terburu-buru

untuk mempublikasikan laporan tahunan perusahaan. Sehingga dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas, maka semakin singkat

audit delay

Solvabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan

jumlah utang dengan jumlah aktiva. Tingkat solvabilitas menunjukkan resiko

perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat

solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan

pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya solvabilitas dimaksudkan

sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utangnya, baik

dalam keadaan perusahaan masih berjalan maupun dalam keadaan dilikuidasi.

apabila proporsi hutang lebih besar dari aktivanya akan meningkatkan

kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor

terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Oleh karena hal tersebut, maka

akan terjadi pula keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik

(Kartika,2011)

Menurut Standar Profesi Audit Internal (2004) pengertian Audit Internal

dapat dijelaskan sebagai berikut:

“Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.”

Dari pengertian diatas audit internal diharapkan dapat membantu organisasi untuk

mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk

Page 9: Latar Belakang Penelitia1

9

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan

proses governance.

Jika perusahaan yang memiliki pengendalian intern yang kuat maka

auditor memerlukan waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengujian

ketaatan dan pengujian substantif, sehingga mempercepat proses pengauditan

laporan keuangan dan meminimalisasi penundaan Pengumuman Iaporan keuangan

tahunan yang telah diaudit kepada publik.

Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat

diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain

dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Keputusan ketua

Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah

berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva

tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum

yang total aktivanya diatas seratus milyar.

Nuryaman (2009) menyatakan bahwa perusahaan berukuran besar memiliki

basis pemegang kepentingan lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan

besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan

dengan perusahaan kecil. sama hal nya dengan kartika (2011) menyatakan

Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat

penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar

dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah

sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk

mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Semakin besar perusahaan,

Page 10: Latar Belakang Penelitia1

10

maka perusahaan akan menghadapi tuntutan lebih besar dari para stakeholder

untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan dan lebih tepat waktu.

2. Faktor eksternal (ukuran KAP)

Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Tim Dejacarta

(2003:26) mendefinisikan akuntan publik, sebagai berikut:

“Akuntan publik adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan yang diajukan oleh negara bagian, termasuk kewajiban menempuh ujian akuntan publik, dan kemudian berhak atas sertifikat akuntan publik; seorang akuntan publik memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan fungsi audit atas laporan keuangan historis yang dipublikasikan, dari entitas yang secara keuangan bersifat komersial maupun non komersial”

Dalam Standar Profesional Akuntansi (2001;2000.1), memberikan definisi

akuntan publik sebagai berikut:

“Akuntan publik adalah akuntan yang memiliki izin dari Menteri Keuangan atau

pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik”.

Pengertian diatas menyatakan bahwa seorang akuntan harus memiliki sertifikasi

yang diakui oleh negara dan pemerintah untuk dapat melaksanakan tugasnya.

KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat

diselesaikan dalam waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak

pengalaman yang membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP

ini dapat menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif , serta memiliki

fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit.

Page 11: Latar Belakang Penelitia1

11

3. Audit delay dan timeliness

Audit Delay adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan

keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk

memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan

perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember

sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

Timeliness adalah rentang waktu pengumuman laporan keuangan tahunan

yang telah diaudit kepada publik yaitu lamanya hari yang dibutuhkan untuk

mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik, sejak

tanggal tutup tahun buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan

ke Bapepam (paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya).

Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan disajikan

pada suatu interval waktu, maksudnya untuk menjelaskan perubahan di dalam

perusahaan yang mungkin mempengaruhi pengguna pada waktu membuat

prediksi dan keputusan. Apabila informasi tersebut tidak disampaikan tepat waktu

akan menyebabkan informasi kehilangan nilainya di dalam mempengaruhi

kualitas keputusan. Aryati dan Theresia (2005)

Berikut adalah paradigma penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor

Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2009-2011.

Page 12: Latar Belakang Penelitia1

12

Faktor internal

Faktor eksternal

Profitabilitas, solvabilitas, auditor internal, ukuran perusahaan, ukuran

KAP adalah variabel independen dan audit delay dan timeliness adalah variabel

dependen

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada

tidaknya pengaruh profitabilitas, solvabilitas, auditor internal, ukuran perusahaan

dan ukuran KAP dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?.

H2 : solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?

H3 : internal auditor berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?

H4 : ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?

H5: ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay dan Timeliness ?

Profitabilitas

Auditor internal

solvabilitas

Ukuran KAP

Ukuran perusahaan

Timeliness

Audit delay

Page 13: Latar Belakang Penelitia1

13

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini unutk menguji

hipotesis adalah analisis regresi berganda. Menurut Sekaran (2006) analisis

regresi berganda adalah salah satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh suatu variable terhadap variable lain. Variable yang mempengaruhi

disebut variable independent dan variable yang dipengaruhi disebut variable

dependent, dimana variable yang mempengaruhi (variable independent) lebih dari

satu.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

laporan tahunan perusahaan untuk kemudian diolah sesuai dengan permasalahan

yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan publik yang terdaftar (go public) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Periode pengamatan adalah tahun 2009 hingga 2011. Teknik sampling

menggunakan teknik purposive random sampling yaitu penentuan sampel

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan pada tujuan

penelitian. Kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode 2009 hingga

2011

3. Laporan keuangan berakhir 31 Desember

Page 14: Latar Belakang Penelitia1

14

4. Perusahaan yang memiliki gambaran struktur organisasi untuk

menunjukan ada tidaknya divisi internal audit

5. Perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara aktif di BEI.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Penulis melakukan beberapa teknik dalam mengumpulkan data penelitian

ini, yaitu:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh data dari perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk diteliti, dipelajari

dan dianalisa.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature-

literatur di perpustakaan yang relavan dengan masalah yang diteliti, untuk

mendapatkan dasar teoritis dan bahan pertimbangan dalam memecahkan

masalah yang sedang diteliti.

1.6.3 Operasional Variabel

Variable penelitian adalah objek penelitian adalah objek penelitian atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variable terikat atau

kriteria dan menyebabkan atau menjelaskan variansnya (Sekaran, 2006,

Page 15: Latar Belakang Penelitia1

15

117). Variable bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas, solvabilitas,

auditor internal, ukuran perusahaan, ukuran KAP yang sisajikan dalam

annual report perusahaan yang mencakup tentang laba bersih setelah

pajak, total aktiva, nama auditor independen, bagan struktur organisasi,

tanggal penyelesaian audit dan tanggal penyerahan laporan keuangan.

2. Variabel terikat adalah variable yang menjadi perhatian utama dalam

penelitian (Sekaran, 2006, 116). Variable terikat dalam penelitian ini

adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan yaitu timeliness dan audit

delay.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan-perusahaan non

financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sumber data

diperoleh dari internet melalui situs www.idx.co.id, www.duniainvestasi.com dan

melalui website perusahaan serta Pojok Bursa Universitas Widyatama yang

berlokasi di Jalan Cikutra 204 A Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan

mulai bulan Desember 2012 sampai dengan selesai.

Page 16: Latar Belakang Penelitia1

16

Daftar pustaka

Arens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Aryati T. dan Theresia M. 2005, “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal

Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness” media riset akuntansi,

auditing dan informasi, vol , no 3, Desember2005 :271-287

Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga keuangan (BAPEPAM). 2003

peraturan nomor Kep-36/Kep/PM/2003

Bursa Efek Indonesia (BEI). peraturan nomor Kep-307/BEJ/07-2004

Hossain, Monirul Alam dan Peter J. Taylor. 1998. ”An Examination of Audit

Delay : Evidence from Pakistan”. Papers 64 for APIRA 98 in Osaka, hal

1-16

Islahuzzaman. 2012. Istlah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: Bumi Aksara

Kartika, Andi. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei” Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Nopember 2011, Hal: 152 – 171

Meryana, Ester. 2012. “29 Emiten Telat Berikan Laporan Keuangan”

bisniskeuangan.kompas.com, Selasa, 14 Agustus 2012 

Page 17: Latar Belakang Penelitia1

17

Nuryaman. 2009. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Pengungkapan Sukarela.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 6. No.1 : 89 – 113

Owusu-Ansah, S., 2000. “Timeliness of Corporate Reporting in Emerging Capital

Markets: Empirical Evidence from Zimbabwe Stock Exchange”.

Accounting and Bussiness Research. Summer: pp. 243-254.

Rachmawati, Systia. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Vol. 10. No.1. Hal 1-10.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business (Metode Penelitian untuk

Bisnis). Buku 2. 4th Ed. Jakarta : Salemba Empat.

Shulthoni, Moch. 2012 “ Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap

Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI

Tahun 2007-2008)” Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol. 1 No. 1

Standar profesi Auditor Internal (SPAI). 2004.

Wirakusuma M. G. dan Cindrawati P. M. 2011, “Pengaruh Profitabilitas,

Solvabilitas, Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Kandungan Laba, Dan

Jenis Industri Pada ketidaktepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan Di

PT Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2009” Vol. 6. No. 2. – Juli 2011

Ejournal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana