ANNISAH ANGGARAINI2011730012
“Laringopharingeal Reflux”
Pembimbing : dr. Hj. Mariana Hasnah Yunizaf,
Sp.THT-KL
Definisi
Laringopharingeal reflux adalah keadaan
dimana kembalinya isi perut kedalam
esofagus dan masuk kedalam tenggorokan
(laring dan faring).
Sinonim extraesophageal reflux
Epidemiologi
Perempuan > Laki-laki
Usia 40 – 57 tahun
55% memiliki gejala suara serak
20-45% menunjukkan gejala rasa terbakar pada
uluhati, regurgitasi, dan gangguan pencernaan
Etiologi
• Menurunnya tekanan LES karena hiatus hernia, diet (lemak, coklat, mint, produk susu, dll), tembakau, alkohol, obat-obatan (teofilin, nitrat, dopamine, narkotik,dll).
• Motilitas esofagus yang abnormal karena penyakit neuromuskular, laringektomi, etanol.
• Penurunan resistensi mukosa karena radioterapi rongga mulut, radioterapi esofagus, xerostomia.
• Penurunan salivasi• Pengosongan lambung yang tertunda/lambat karena
obstruksi, diet (lemak), tembakau, dan alkohol.• Peningkatan tekanan intraabdominal karena kehamilan,
obesitas, makan yang berlebihan, minuman karbonasi.• Hipersekresi asam lambung atau pepsin karena stress,
obat-obatan, alkohol, diet.
Patofisiologi
Hipotesis 1asam lambung secara langsung menciderai laring dan jaringan sekitarnya
Hipotesis 2asam lambung dalam esofagus distal merangsang reflex vagal yang mengakibatkan bronkokonstriksi dan gerakan mendehem (throat clearing ) dan batuk kronis, yang pada akhirnnya menimbulkan lesi pada mukosa saluran nafas
Gejala Klinis
throat clearing yang terus menerus
iritasi tenggorokan yang kronis
Batuk Kronis Hoarseness Excessive phlegm pada
tenggorokanDysphagia (sulit menelan) Sensi sesuatu yang
menetap didalam tenggorokan.
Makanan yang ditelan dimuntahkan kembali
Post nasal drainage Suara Lemah Cracking voice Tersumbanya jalan
nafasSpasme larynx (pita
suara) Wheezing Heartburn (rasa panas
pada perut)
Diagnosis
Reflux symptom index (RSI)Reflux finding score (RFS)Pemeriksaan penunjang, berupa:
a. Endoskopi (esofagoskopi) b. Monitor pH 24 jam c. Histopatologi d. Bubur barium e. Laringoskopi direct
Reflux symptom index (RSI)
Jika hasil RSI ≥13 maka positif LPR
Reflux finding score (RFS)
Jika total ≥7 maka positif LPR
Pemeriksaan Penunjang
Endoskopi Esofagus Esophagogastroduodenoscopy (EGD) berguna
untuk visualisasi langsung dari saluran cerna bagian atas, bersama dengan biopsy dan merupakan standar untuk pasien dengan esofagitis dan gastritis
Barium Oesophagography Mendemonstrasikan kelainan pada esofagus
seperti pada GERD (misalnya: adanya hernia hiatus esofagus distal atau penyempitan atau striktur).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Histopatologi Pada laringitis posterior ditandai oleh
hyperplasia dari sel epitel skuamosa dengan inflamsai kronik pada submukosa. Perkembangan penyakit menjadi epitel menjadi atropi dan ulserasi dengan defosit fibrin, jaringan granulasi dan fibrosis pada submukosa.
Diagnosis Banding
Akut laryngitis Functional voice disorder Stenosis laring Tumor ganas pada laring Postcricoid area
Penatalaksanaan (non-farmakologi)
Diet- Kurangi porsi makan. - Makan harus 2-3 jam sebelum tidur. - Hindari makanan yang merangsang aktivitas otot
LES (lower spicter esofagus) misalnya; gorengan atau lemak, coklat, alkohol, kopi, minuman bersoda, buah jeruk atau jusnya, saus tomat, cuka dan lain sebagainya.
- Makan lebih lambat untuk mengurangi udara masuk bersama makanan ke dalam saluran penernaan.
Aktivitas
- Menurunkan berat badan jika kelebihan berat
badan.
- Tinggikan kepala saat tidur kira-kira 4-6 inci.
- Hindari pakaian ketat.
- Berhenti merokok.
Pembedahan
memperbaiki penahan/barier pada daerah
pertemuan esofagus dan gaster sehingga dapat
mencegah refluks seluruh isi gaster kearah
esofagus. Keadaan ini dianjurkan pada pasien
yang terus menerus harus mendapat terapi obat
atau dosis yang makin lama makin tinggi untuk
menekan asam lambung.
Penatalaksanaan (farmakologi)
Proton Pump Inhibitors
Menghambat sekresi asam lambung dengan
cara menghambat enzim H+/K+-ATPase pada
sel parietal gaster
Omeprazole 20mg selama 14 hari
Lansoprazole 30 mg selama 14 hari
Pantoprazole 40 mg selama 14 hari
Promotility Agents Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
tekanan LES (lower esophagus spincters),
meningkatkan pengosogan lambug dan dapat
meningkatkan mekanisme pembersihan
esofagus
Metoclopramid 10/15 mg
Prognosis
Angka keberhasilan terapi cukup tinggi bahkan sampai 90%,
dengan catatan terapi harus diikuti dengan modifikasi diet
dan gaya hidup yang tepat. Dari salah satu kepustakaan
menyebutkan angka keberhasilan pada pasien dengan
laryngitis posterior berat sekitar 83% setelah diberikan terapi
selama 6 minggu dengan Omemprazole, dan sekitar 79%
kasus mengalami kekambuhan setelah berhenti berobat.
Sedangkan prognosis keberhasilan dengan menggunakan
Lansoprazole selama 8 minggu memberikan angka
keberhasilan 86%
Top Related