8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
1/79
2 - 1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Pondasi adalah konstruksi yang menghubungkan suatu struktur dengan tanah,
dimana tanah berfungsi sebagai penopangnya. Untuk membangun suatu struktur
bangunan perlu direncanakan pondasi yang mampu menghubungkan struktur
bangunan dengan tanah secara baik.
Pondasi harus memenuhi dua persyaratan dasar, antara lain :
a. Faktor keamanan terhadap keruntuhan geser ( shear failure dari tanah
pendukung harus memadai.
b. Penurunan pondasi dapat ter!adi dalam batas toleransi dan penurunan
sebagian (differential settlement tidak boleh mempengaruhi fungsi struktur.
"erdapat 2 klasifikasi pondasi, yaitu :
a. Pondasi dangkal
#dalah pondasi yang memindahkan beban langsung ke lapisan permukaan
tanah. Pada prinsipnya pondasi dangkal hanya mengandalkan tahanan
u!ungnya sa!a, karena tahanan gesek dindingnya (tahanan selimut kecil.
$ang termasuk !enis pondasi dangkal adalah pondasi telapak (spread footing),
pondasi meman!ang (continous footing) dan pondasi rakit (mat foundation).
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
2/79
2 - 2
b. Pondasi dalam
#dalah pondasi yang meneruskan beban struktur ke lapisan tanah keras atau
batuan yang terletak relatif !auh dari permukaan. Pada prinsipnya pondasi
dalam dapat mengandalkan tahanan u!ung dan tahanan gesek dindingnya
(tahanan selimut. $ang termasuk !enis pondasi dalam adalah pondasi
sumuran dan pondasi tiang.
%inding Kolom
(a) (b)
&olom
(c)
'akit
Pilar
em batan&olom
)umuran
(d)"iang
(e)
Gambar 2.1 Macam-macam Tipe Pondai
(a) Pondai Meman!an" #
(b) Pondai Te$apa%
(c) Pondai &a%i'
(d) Pondai Sumuran
(e) Pondai Tian"
(Sumber : Hary Christiady Hardiyatmo, 2002)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
3/79
Untuk membantu memilih !enis pondasi, Peck (1*+ memberikan rumus
digunakan yaitu :
a. Untuk pondasi dangkal
≤ 1
B(2.1)
b. Untuk pondasi dalam
>
B(2.2)
P P
%
/
(a) %
/
(b)
Gambar 2.2 Pera$i*an Ga+a Pada Pondai
(a) an"%a$
(b) a$am
(Sumber : Coduto, 1994)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
4/79
2.2 Pondai Tian"
Fungsi umum pondasi tiang adalah :
a. Untuk memikul beban struktur atas dan menyalurkannya ke tanah pendukung
yang kuat
b. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman
tertentu, sehingga pondasi bangunan dapat memberikan dukungan yang
cukup untuk menahan beban dengan menggunakan gesekan dinding tanah
sekitar
c. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi gaya angkat (up-lift) pada
pondasi atau dok diba0ah muka air akibat momen guling atau tekanan
hidrostatis
d. Untuk menahan gaya horisontal dan gaya yang arahnya miring
e. Untuk memadatkan tanah pasir agar daya dukung tanah bertambah
f. Untuk mengurangi penurunan (sistem tiang-rakit dan cerucuk
g. Untuk memberikan tambahan faktor keamanan, khususnya pada kaki
!embatan yang dapat mengalami erosi
h. Untuk menahan longsor, misalnya pada tanah yang mudah tergerus air
Pondasi tiang memperoleh daya dukungnya dari gesekan antara selimut tiang
dengan tanah dan dari tahanan u!ungnya, oleh karena itu pondasi tiang dibedakan
atas :
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
5/79
a. "iang dukung u!ung (end bearing pile)
#dalah tiang yang daya dukungnya ditentukan oleh tahanan u!ung tiang.
Umumnya tiang dukung u!ung berada pada ona tanah lunak di atas lapisan
tanah keras.
b. "iang gesek (friction pile)
#dalah tiang yang daya dukungnya lebih ditentukan oleh gaya gesek tiang
dengan dinding tanah di sekitarnya.
Pondasi tiang dapat dibedakan men!adi kategori sebagai berikut :
a. "iang perpindahan besar (large displacement pile), yaitu tiang berlubang
dengan u!ung tertutup yang dipancang ke dalam tanah, sehingga
menyebabkan ter!adinya perpindahan olume tanah yang relatif besar. $ang
termasuk dalam kategori tiang perpindahan besar (large displacement pile)
adalah tiang kayu, tiang beton pe!al, tiang beton prategang, dan tiang ba!a
bulat.
b. "iang perpindahan kecil (small displacement pile), yaitu tiang berlubang
dengan u!ung tertutup yang dipancang ke dalam tanah, sehingga
menyebabkan ter!adinya perpindahan olume tanah yang relatif kecil. $ang
termasuk dalam kategori tiang perpindahan kecil (small displacement pile)
adalah tiang beton berlubang dengan u!ung terbuka, tiang beton prategang
berlubang dengan u!ung terbuka, tiang ba!a profil 3, tiang ba!a bulat dengan
u!ung terbuka, dan tiang ulir.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
6/79
c. "iang tanpa perpindahan (non-displacement pile) terdiri dari tiang yang
dipasang ke dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. $ang
termasuk dalam kategori tiang tanpa perpindahan adalah tiang bor, yaitu tiang
yang pengecorannya dilakukan langsung dalam lubang hasil pengeboran
tanah.
&lasifikasi tiang berdasarkan !enis bahan tiang dan pembuatannya terdiri atas +
kategori yaitu :
a. Pondasi tiang kayu
enis pondasi tiang yang paling primitif adalah tiang kayu. Pondasi !enis ini
mudah diperoleh, dapat dipotong sesuai dengan pan!ang yang diinginkan,
dan pada kondisi lingkungan tertentu dapat bertahan lama, akan tetapi tiang
kayu dapat mengalami pembusukan atau rusak akibat dimakan serangga.
"iang kayu diperoleh dari pohon yang berdiameter 1+4 - 544 mm dan
pan!ang 6 - 1+ m. beban maksimum yang dapat dipikul oleh tiang kayu
tunggal adalah sekitar 274 8 44 k9. Pondasi tiang kayu sangat cocok
digunakan sebagai tiang gesekan. "iang ini umumnya mengalami kerusakan
ringan saat dipancang, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan
sebagai tiang tahanan u!ung pada tanah pasir padat atau tanah berbatu.
Untuk mengatasi kerusakan pada pemancangan pondasi tiang kayu dapat
ditempuh cara sebagai berikut :
• enggunakan palu ringan
• Pada u!ungnya diberi gelang ba!a, cincin besi dan sepatu dari besi
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
7/79
• )ebelum pemancangan dilakukan pemboran (pre-drilling)
b. Pondasi tiang ba!a
Pondasi tiang ba!a umumnya berbentuk pipa atau profil 3 dan umumnya
tiang !enis ini ringan, kuat, mampu menahan beban yang berat dan
penyambungan tiang dapat dilakukan dengan sangat mudah. "iang ba!a pipa
dapat dipancang dengan bagian u!ung tertutup maupun terbuka. /erdasarkan
pengalaman, bentuk u!ung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman
penetrasi dan dapat dikombinasi dengan pemboran bila diperlukan. )elain
itu, tanah yang berada pada bagian dalam pipa dapat dikeluarkan dengan
mudah dan dapat diisi kembali dengan beton !ika diinginkan.
Untuk penetrasi ke dalam tanah berbatu disarankan menggunakan tiang ba!a
profil 3., karena !enis ini tidak banyak mendesak olume tanah dan tidak
menyebabkan penyembulan. "iang pipa memiliki inersia lebih tinggi
daripada tiang 3, sehingga dapat digunakan untuk memikul beban lateral
yang besar.
"ipe lain dari tiang ba!a yang digunakan untuk memikul beban ringan adalah
screw pile yang pemasangannya dilakukan dengan cara memutar tiang
tersebut ke dalam tanah tanpa adanya penggalian. "iang ini dapat digunakan
untuk semua !enis tanah dan paling sering digunakan untuk menahan tarik
(tension piles). &elemahan dari tiang ba!a adalah memiliki sifat korosi
terhadap asam maupun air.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
8/79
c. Pondasi tiang beton pracetak
/entuk penampang tiang ini dapat berbagai rupa namun umumnya berbentuk
lingkaran, persegi empat, segi tiga dan oktagonal. Pembuatan tiang beton
pracetak adalah dengan cara dicetak di lokasi tertentu, kemudian diangkut ke
lokasi pembangunan. "iang beton pracetak dapat dibuat berlubang maupun
tidak. "iang beton pracetak dibuat berlubang dengan tu!uan untuk
menghemat berat tiang itu sendiri. Ukuran yang biasa dipakai untuk tiang
yang tidak berlubang adalah berkisar antara 24 sampai 64 cm, sedangkan
untuk tiang yang bagian tengahnya berlubang diameternya dapat mencapai
154 cm. Pan!ang tiang beton pracetak yang tidak berlubang biasanya berkisar
antara 24 sampai 54 m, sedangkan untuk tiang beton pracetak yang bagian
tengahnya berlubang pan!ang tiang dapat mencapai 64 m.
Pondasi tiang beton pracetak dirancang agar mampu menahan gaya dan
momen lentur yang timbul pada saat pengangkatan dan tegangan-tegangan
saat pemancangan disamping beban yang harus dipikul. "ipe tiang ini dapat
bersifat sebagai tiang gesekan maupun tiang tahanan u!ung.
&euntungan tiang beton pracetak adalah sebagai berikut :
• /ahan tiang dapat diperiksa sebelum dipasang
• Prosedur pemasangan tidak dipengaruhi oleh air tanah
• "iang dapat dipancang sampai kedalaman yang dalam
• Pemancangan tiang dapat menambah kepadatan tanah granuler
#dapun kerugian dari tiang beton pracetak, yaitu :
• Penggembungan tanah akibat pemancangan dapat menimbulkan masalah
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
9/79
• "iang kadang-kadang rusak akibat pemancangan
• /ila diameter tiang terlalu besar akan sulit dilakukan pemancangan
• Pemancangan tiang dapat mempengaruhi bangunan di sekitarnya
• Penulangan dipengaruhi oleh tegangan yang ter!adi pada 0aktu
pengangkutan dan pemancangan tiang
d. Pondasi tiang beton cast-in-situ
)eluruh penger!aan pondasi !enis ini dilakukan di lokasi pembangunan.
"iang beton cast-in-situ terdiri dari 2 tipe, yaitu :
• "iang berselubung pipa
Pada !enis ini, pipa ba!a dipancang terlebih dahulu ke dalam tanah
kemudian dimasukkan ke dalam lubang bor dan dicor. Pipa ba!a yang ada
di lubang bor dan telah dicor dibiarkan didalam tanah. $ang termasuk
!enis ini adalah tiang standard Raymond.
• "iang tidak berselubung pipa
Penger!aan tiang ini sama dengan tiang berselubung pipa hanya sa!a pipa
ba!a yang telah dicor ditarik keluar. $ang termasuk !enis tiang ini adalah
tiang Franky
e. Pondasi tiang beton pratekan
"iang beton pratekan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan memperkecil
kemungkinan kerusakan saat pengangkatan dan pemancangan. "iang !enis
ini sangat cocok untuk kondisi dimana dibutuhkan tiang yang pan!ang dan
memiliki daya dukung yang tinggi.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
10/79
f. Pondasi tiang komposit
Pondasi tiang komposit merupakan gabungan antara dua material yang
berbeda, misalnya material ba!a dengan beton, material kayu dengan beton.
&esulitannya hanya pada ikatan antara kedua material tersebut terutama pada
material kayu - beton sehingga !enis ini ditinggalkan. katan antara bahan
ba!a dan beton cukup baik.
2.2.1 Per+ara'an Pondai Tian"
/eberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi tiang yaitu :
a. /eban yang diterima oleh pondasi tidak melebihi daya dukung tanah maupun
tegangan yang melebihi kekuatan bahan tiang untuk men!amin keamanan
bangunan.
b. Pembatasan penurunan yang ter!adi pada bangunan dengan nilai penurunan
maksimum yang dapat diterima dan tidak merusak struktur.
c. Pengendalian atau pencegahan efek dari pelaksanaan konstruksi pondasi
yang bertu!uan untuk membatasi pergerakan bangunan atau struktur lain
disekitarnya, misalnya : getaran saat pemancangan, galian dan lain-lain.
2.2.2 Proedur Perancan"an Pondai Tian"
a. Penyelidikan "anah
Penyelidikan tanah di lapangan dibutuhkan untuk data perancangan pondasi
bangunan. Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan cara menggali lubang
u!i (test pit), pengeboran dan u!i langsung di lapangan (in-situ test). %ari hasil
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
11/79
penyelidikan tanah, sifat teknis tanah dipela!ari dan di!adikan pertimbangan
dalam menganalisis daya dukung dan penurunan tanah.
Penyelidikan tanah biasanya dilakukan berdasarkan besarnya beban
bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan
biaya yang tersedia.
"u!uan dilakukan penyelidikan tanah adalah :
• Untuk mendapatkan informasi mengenai lapisan tanah dan batuan di
lokasi pembangunan, sehingga dapat diketahui lapisan tanah keras yang
dapat di!adikan lapisan pendukung untuk pondasi.
• Untuk mendapatkan informasi mengenai kedalaman uka #ir "anah
(#". Pada bangunan yang mempunyai lantai basement diperlukan
informasi mengenai tinggi uka #ir "anah (#", agar dapat
ditentukan besarnya tekanan pada basement baik tekanan pada dinding
basement maupun besarnya gaya angkat (uplift). )elain itu !uga
penyelidikan tanah diperlukan untuk pertimbangan metode konstruksi
dan sistem dewatering lokasi.
• Untuk mendapatkan informasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis
tanah;batuan. )ifat-sifat fisis tanah adalah karakteristik dari suatu
material yang diperoleh secara alami dan digunakan untuk klasifikasi
tanah. )ifat-sifat mekanis tanah adalah respon material terhadap
pembebanan dan digunakan untuk memperkirakan kemampuan tanah
mendukung beban yang direncanakan dan deformasi pada tanah.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
12/79
• enentukan parameter tanah untuk analisis. Parameter tanah dapat
digunakan untuk analisis pondasi atau untuk simulasi proses konstruksi.
%alam hal tertentu, perancangan pondasi dapat dilakukan dengan
menggunakan korelasi langsung berdasarkan hasil u!i lapangan,
khususnya )P" (Standard Penetration Test) dan
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
13/79
• arak titik bor
arak antara titik bor untuk peker!aan pondasi didasarkan !enis struktur
bangunan yang direncanakan. Pedoman penentuan !arak titik bor adalah s
sebagai berikut :
Tabe$ 2.1 Pedoman Penen'uan Jara% Ti'i% Bor
enis )truktur arak "itik /or (m
=edung "inggi 1+ 8 5+
/angunan industri 4 8 *4
• &edalaman titik bor
Pemboran harus dilakukan hingga kedalaman lapisan tanah cukup keras
(nilai 9)P" berkisar antara 4-+4, tetapi bila di ba0ah lapisan tanah
keras terdapat tanah kompresibel pengeboran harus dilakukan kembali
(kecuali lapisan tersebut tidak mengakibatkan penurunan yang
berlebihan.
/ila terdapat rencana penggalian, maka kedalaman pemboran di lokasi
tersebut sekurangnya 1,+ - 2 kali kedalaman galian. /atas atas dilakukan
bila kondisi tanah lembek. 3al ini adalah untuk memungkinkan analisis
kestabilan lereng galian dan mengealuasi kemungkinan penyembulan
(hea!ing). /ila didapati lapisan a"uifer , maka pemboran mungkin dapat
lebih dalam lagi. /ila kaki pondasi tiang diharapkan masuk ke dalam
batuan, maka pengeboran dilakukan sekurangnya m ke dalam lapis
batuan tersebut.
Untuk struktur yang berat seperti bangunan tinggi, satu titik bor perlu
dilakukan hingga mencapai batuan dasar bila kondisi memungkinkan.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
14/79
"abel 2.2. adalah kedalaman minimum pemboran yang perlu dilakukan
menurut )o0ers (1*7*.
Tabe$ 2.2 Keda$aman Minimum Pemboran
enis )truktur &edalaman "itik /or (m
)empit dan 'ingan .)4.7
>uas dan /erat 6.)4.7
&eterangan : ) adalah banyaknya lantai pada gedung tinggi
Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan cara menekan tabung contoh
tanah secara hati-hati (terutama untuk tanah tidak terganggu yang dipasang
pada u!ung ba0ah batang bor. Pada 0aktu pengeboran dilakukan, contoh
tanah dapat diperiksa dengan cara menarik pipa bor. ika pada tahap ini
ditemui perubahan !enis tanah, maka kedalaman perubahan !enis tanah perlu
dicatat.
Pada lapisan-lapisan yang dianggap penting untuk diketahui karakteristik
tanahnya perlu dilakukan pengambilan contoh tanah secara kontinu.
#pabila pengeboran dilakukan pada lapisan batuan pengambilan contoh
tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat bor putar (rotary drill).
"eknik pengeboran dalam umumnya dipakai untuk penyelidikan tanah bagi
kepentingan perancangan pondasi dalam. %engan pengeboran, contoh tanah
dan batuan dapat diambil dan diu!i di laboratorium untuk klasifikasi dan
pengu!ian sifat fisis maupun sifat mekanisnya.
b. enentukan Profil dan &arakteristik "eknis "anah
%alam perancangan pondasi tiang yang pertama kali dilakukan adalah
menentukan lapisan tanah, menggambarkan profil kadar air dan batas 8 batas
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
15/79
#tterberg , menentukan kuat geser undrained dari U!i "riaksial UU atau U!i
=eser /aling (!aneshear), dan menggambarkan hasil u!i lapangan (in-situ
test) dan menetapkan uka #ir "anah (#" di lokasi proyek.
Penggambaran potongan penampang perlu dilakukan apabila terdapat
beberapa pengeboran dan u!i sondir. Penggambaran penampangan melintang
melalui beberapa titik bor dilakukan agar dapat digunakan untuk
mengealuasi kondisi tanah dalam arah potongan tersebut.
=ambaran profil tanah dapat men!adi pertimbangan dalam merancang
pondasi, misalnya : bila tidak terdapat lapisan tanah keras maka tiang dapat
dirancang sebagai tiang tahanan gesek.
c. Penentuan enis dan %imensi Pondasi "iang
Faktor yang men!adi bahan pertimbangan untuk menentukan !enis dan
dimensi pondasi tiang adalah :
1. %aya dukung ertikal, tarik, dan lateral
2. &etersediaan peralatan
. Pengalaman konstruksi di lokasi proyek
5. Pertimbangan lingkungan (suara, getaran, !alan akses, dan lain - lain
+. ?konomi (biaya
d. Perancangan Pondasi "iang
)alah satu langkah dalam merancang pondasi tiang adalah menentukan daya
dukung u!ung tiang, daya dukung gesekan selimut, daya dukung tarik, daya
dukung lateral.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
16/79
asalah yang cukup kritis pada perancangan adalah menentukan parameter
tanah yang tepat. %alam banyak hal, meskipun metode analisis untuk daya
dukung tiang cukup banyak dan dapat memberikan !a0aban yang berariasi,
tetapi kesalahan yang ter!adi akibat kekeliruan parameter tanah adalah lebih
fatal (Peck 1*@@.
e. Penentuan &omposisi "iang
Pengelompokan tiang dapat dilakukan berdasarkan beban yang beker!a di
struktur atas. #pabila beban yang beker!a di struktur atas relatif kecil,
kemungkinan beban dapat dipikul oleh pondasi tiang tunggal. )edangkan
!ika beban yang beker!a di struktur atas relatif besar, maka pondasi tiang
yang digunakan harus disatukan dengan sebuah kepala tiang (pile cap).
f. Pengaruh &onstruksi pada /angunan %i )ekitar Proyek
%alam merancang suatu pondasi tiang perlu dipertimbangkan pengaruh
konstruksi pada bangunan di sekitar proyek ketika penggalian untuk pile cap
maupun basement dilakukan.. )elain itu, perlu dilakukan ealuasi perubahan
daya dukung pondasi dari bangunan di sekitar proyek, misalnya : akibat
galian pondasi yang dapat menimbulkan perubahan tegangan ertikal
(o!erburden), gerakan lateral, dan perubahan uka #ir "anah (#".
2., Pondai Tian" Bor
"iang pancang dan tiang bor dibedakan karena mekanisme pemikulan beban
yang relatif tidak sama, secara empirik menghasilkan daya dukung yang
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
17/79
berbeda, pengendalian mutu yang berbeda, dan cara ealuasi yang berbeda
untuk masing masing !enis tiang tersebut.
Pondasi tiang bor mempunyai karakteristik khusus karena cara pelaksanaannya
yang dapat mengakibatkan perilaku di ba0ah pembebanan berbeda dengan
perilaku tiang pancang. 3al - hal yang mengakibatkan timbulnya perbedaan
antara pondasi tiang bor dan tiang pancang adalah sebagai berikut :
a. "iang bor dilaksanakan dengan menggali lubang bor dan mengisinya dengan
material beton, sedangkan tiang pancang dimasukkan ke tanah dengan
mendesak tanah disekitarnya (displacement pile)
b. /eton dicor dalam keadaan basah dan mengalami masa curing diba0ah
tanah
c. Untuk men!aga kestabilan dinding lubang bor digunakan casing maupun
slurry yang dapat membentuk lapisan lumpur pada dinding galian, serta
dapat mempengaruhi mekanisme gesekan tiang dengan tanah
d.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
18/79
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
19/79
d. Pelaksanaan konstruksi yang sukses sangat bergantung pada ketrampilan dan
kemampuan kontraktor, dimana bila pelaksanaannya buruk dapat
menyebabkan penurunan daya dukung yang cukup berarti
e. /erbahaya !ika ter!adi tekanan artesis yang dapat menerobos ke atas
&arena kedalaman dan diameter dari tiang bor dapat diariasi dengan mudah,
maka !enis pondasi ini dipakai baik untuk beban ringan maupun untuk struktur
berat seperti bangunan bertingkat tinggi dan !embatan. %alam dekade terakhir
ini pemakaian pondasi tiang bor semakin luas, seperti diantaranya :
a. Pondasi !embatan
b. enara transmisi listrik
c. Fasilitas dok
d. Soldier pile
e. &estabilan lereng
f. %inding penahan tanah
g. Pondasi bangunan ringan pada tanah lunak
h. Pondasi bangunan tinggi, dan struktur yang membutuhkan gaya lateral yang
cukup besar, dan lain-lain.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
20/79
Gambar 2., Macam-macam Ke"unaan Pondai Tian" Bor
(Sumber : Universitas Katoli !arahyan"an, 2001)
2.,.1 Perancan"an Pondai Tian" Bor
2.,.1.1 a+a u%un" er'i%a$ Pondai Tian" Bor
'umus umum untuk menghitung daya dukung ertikal pondasi untuk tiang bor
adalah :
u = +.p (2.,)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
21/79
%imana :
Au B daya dukung ultimit tiang (ton
A p B daya dukung ultimit u!ung tiang (ton
As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton
%alam perhitungan daya dukung ertikal pondasi tiang bor, daya dukung selimut
dan daya dukung u!ung dapat dihitung dengan menggunakan etode 'eese C
0right dan etode $ulhawy.
a. %aya dukung U!ung "iang
%aya dukung ultimit pada u!ung tiang bor dinyatakan sebagai berikut :
p / 0p . A (2.)
%imana :
A p B daya dukung ultimit u!ung tiang (ton
D p B tahanan u!ung per satuan luas (ton;mE
# B luas penampang tiang bor (m2
Pada tanah kohesif besar tahanan u!ung per satuan luas (D p dapat diambil
sebesar * kali kuat geser tanah. )edangkan pada tanah non kohesif, 'eese
mengusulkan korelasi antara D p dengan 9)P".
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
22/79
Gambar 2. Ta*anan U!un" U$'imi' Pada Tana* Non Ko*ei
( Sumber : #eese $ %ri"ht,19&& )
b. %aya %ukung )elimut "iang
Perhitungan daya dukung selimut tiang pada tanah homogen dapat dituliskan
dalam bentuk :
/ . . p (2.3)
%imana :
As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton
f B gesekan selimut tiang (ton;mE
> B pan!ang tiang (m
p B keliling penampang tiang (m
/ila tiang bor terletak pada tanah yang berlapis, maka formula tersebut dapat
dimodifikasi sebagai berikut :
n
=∑ 1 × $ × pi =1
(2.4)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
23/79
%imana :
As B daya dukung ultimit selimut tiang (ton
f s B gesekan selimut tiang (t;mE
l B pan!ang tiang (m
p B keliling penampang tiang (m
9ilai > dan p untuk perhitungan diatas diperoleh dari data tiang yang akan
digunakan, sedangkan untuk nilai f diperoleh dari perhitungan menggunakan
metode 'eese C right (1*77
=esekan selimut tiang per satuan luas dipengaruhi oleh !enis tanah dan
parameter kuat geser tanah. Untuk tanah kohesif dan non kohesif dapat
dihitung dengan menggunakan formula :
/ 5 . c (2.6)
%imana :
G B faktor koreksi
c B kohesi tanah (t;mE
/erdasarkan hasil penelitian 'eese faktor koreksi (G untuk tanah kohesif
dapat diambil sebesar 4,++. )edangkan untuk tanah non kohesif, nilai f dapat
diperoleh dengan korelasi langsung dengan nilai 9)P".
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
24/79
Gambar 2.3 Ta*anan Se$imu' U$'imi' NSPT
( Sumber : %ri"ht 19&& )
Untuk mendapatkan daya dukung i!in maka daya dukung ultimit yang didapatkan
dibagi dengan faktor keamanan sebesar 2 8 .
2.,.1.2 a+a u%un" Tari% Pondai Tian" Bor
/ila pondasi tiang dirancang untuk menahan gaya tarik maka perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. "iang beton harus dilengkapi dengan tulangan meman!ang
b. )ambungan tiang harus diperhitungkan untuk menahan gaya tarik
c. "iang harus diangker ke dalam pelat penutup tiang dan pelat penutup harus
diikatkan dengan kolom. Perancangan pelat penutup tiang harus
diperhitungkan terhadap tegangan akibat tarikan.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
25/79
d. "ahanan tiang terhadap gaya ke atas tiang tidak selalu sama dengan tahanan
gesek tiang yang arah gayanya ke ba0ah. Untuk tiang gesek pada tanah
lempung dapat dianggap sama, akan tetapi untuk tanah granuler hal ini tidak
sama.
Untuk tiang pada tanah lempung, tahanan tarik ultimit dinyatakan dalam
persamaan :
Tu" / Tun 7 8 (2.9)
%imana :
"ug B daya dukung tarik total (ton
"un B daya dukung tarik bersih (ton
B berat efektif tiang (ton
enurut rumusan %as dan )eeley (1*@2 :
Tun= ( : p : cu : % ;
)
(2. B pan!ang tiang (m
P B keliling dari tiang (m
cu B kohesi tanah (k9;m2
GH B koefisien adhesi dari permukaan tiang
9ilai GH untuk pondasi tiang bor cor di tempat dinyatakan dengan rumus :
a. Untuk nilai cu I @4 k9;m2
5= / >?< @ >?>>423 (2.1>)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
26/79
b. Untuk nilai cu J @4 k9;m2
5= / >? (2.11)
Gambar 2.4 Kapai'a Tian" Mena*an Ga+a Tari%
(Sumber : 'as, 1990)
Untuk tanah pasir %as dan )eeley (1*7+ ) merumuskan :
Tun =1
p2
2K u 'an (2.12)
%imana :
"un B daya dukung tarik netto (t;m2
P B keliling tiang (m
& u B koefisien tarik
K B berat olume tanah (k9;m L digunakan KH !ika tanah terendam air
M B sudut gesek tanah (N
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
27/79
Gambar 2.6 (a) Kore$ai Ni$ai u(b) Kore$ai Koeiien K u(c) ariai Ni$ai Cφ dan (C)cr(Sumber : 'as, 1990)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
28/79
2.,.1., a+a u%un" a'era$ Pondai Tian" Bor
Gambar 2.9 (a) Ga+a a'era$ Pada Tian" Pondai
(b) Ga+a Ta*anan Tana* A%iba' ibebani
2a'era$
(c) e$e%i ? Pu'aran Sudu'? Momen? Geer? dan
Te%anan A%'i Tana* A%iba' Beban a'era$
(Sumber : 'as, 1990)
Pondasi tiang harus dirancang dengan memperhitungkan beban horisontal atau
beban lateral, seperti : beban angin, tekanan tanah lateral, beban gelombang air,
benturan kapal, dan lain-lain. %alam analisis, kondisi kepala tiang dibedakan
men!adi 2, yaitu :
a. &epala tiang ter!epit ( fi&ed head
#dalah tiang yang pada bagian atasnya ter!epit, biasa digunakan pada gedung
atau bangunan tinggi.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
29/79
b. &epala tiang bebas ( free head
#dalah tiang yang pada bagian atasnya tidak ter!epit, biasa digunakan pada
!embatan.
/eban lateral yang harus didukung pondasi tiang bergantung pada rangka
bangunan yang mentransfer gaya lateral ke kolom bagian ba0ah. Pondasi tiang
yang dipasang ertikal harus dirancang untuk menahan beban lateral yang cukup
besar, maka tanah (khususnya pada bagian atas yang berfungsi sebagai
pendukung !uga harus mampu menahan gaya yang beker!a.
"iang pondasi !uga perlu dihubungkan dengan gelagar-gelagar horisontal yang
berfungsi sebagai penahan gaya lateral.
=aya lateral besarnya bergantung pada kekakuan tiang, tipe tiang, macam tanah,
penanaman u!ung tiang ke dalam pelat penutup kepala tiang, sifat gaya-gaya dan
besarnya defleksi yang ter!adi. #pabila gaya lateral yang beker!a besar maka
tiang yang dirancang dapat menggunakan tiang miring.
/eban lateral yang dii!inkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu
dari dua kriteria berikut :
a. /eban lateral i!in yang ditentukan dengan membagi beban lateral ultimit
dengan nilai faktor keamanan
b. /eban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang dii!inkan
(4,2+ inch atau 4,446+ m
%alam perhitungan pondasi tiang yang menerima beban lateral selain perlu
mempertimbangkan kondisi kepala tiang !uga perlu dilakukan pertimbangan
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
30/79
terhadap perilaku tiang. Untuk menentukan apakah tiang berperilaku seperti
tiang pan!ang (elastis atau tiang pendek (kaku ditentukan dengan rumus seperti
di ba0ah ini :
Tabe$ 2., Kri'eria Jeni Tian"
enis tiang odulus "anah
&aku
(Pendek> ≤ 2 " > ≤ 2 '
?lastis
(pan!ang> ≥ 5 " > ≥ ,+ '
a. ' = 5?&%
(2.1,)
%imana :
? B modulus elastisitas tiang (t;m2
B momen inersia (m5
% B diameter tiang (m
k s B modulus subgrade tanah dalam arah horisontal (t;m L dimana
%= c46 :
u
B(2.1)
& B modulus tanah (t;m L dimana
K =%
1?3(2.13)
b. T = 3DI
E*
(2.14)
%imana :
? B modulus elastisitas tiang (t;m2
B momen inersia (m5
Oh B koefisien ariasi modulus yang diperoleh Ter'aghi dari hasil u!i beban
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
31/79
tiang dalam yang terendam tanah pasir (t;m2L dimana
E* / 46 : cu (dengan cu B kohesi tanah (k9;m2 (2.16)
)etelah kita menentukan !enis perilaku tiang, kita dapat menganalisis daya
dukung ultimit tiang pondasi. Untuk tiang pondasi yang dirancang untuk
menerima beban lateral !uga harus menin!au besar defleksi maksimum yang
ter!adi akibat menerima beban tersebut. leh karena itu, pada penelitian ini akan
menin!au besar daya dukung ultimit lateral dan besar defleksi maksimum pada
tiang pondasi tiang. /erikut metode untuk mencari besar daya dukung lateral
pada tiang pondasi tiang dan defleksi maksimumnya, yaitu :
a. etode /rinch 3ansen
etode ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena
dapat diterapkan baik pada tanah homogen, tanah dengan c-φ dan tanah
berlapis, tetapi hanya berlaku untuk tiang pendek dan dalam solusinya
membutuhkan cara coba-coba untuk mendapatkan titik rotasi dari tiang.
b. etode /roms
etode perhitungan ini menggunakan teori tekanan tanah yang
disederhanakan dengan menganggap bah0a sepan!ang kedalaman tiang,
tanah mencapai nilai ultimit.
&euntungan metode /roms :
• %apat digunakan pada tiang pan!ang maupun tiang pendek
• %apat digunakan pada kondisi kepala tiang ter!epit maupun bebas
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
32/79
&erugian metode /roms :
• 3anya berlaku untuk lapisan tanah yang homogen, yaitu tanah lempung
sa!a atau tanah pasir sa!a
• "idak dapat digunakan pada tanah berlapis
&arena kedua metode diatas tidak dapat digunakan dalam penelitian maka
tin!auan pustaka yang dilakukan hanya garis besar sa!a.
c. etode 'eese C atlock
%isamping kapasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, dapat pula
digunakan defleksi lateral i!in. etode yang digunakan adalah 'eese C
atlock yang menggunakan pendekatan reaksi subgrade.
(a) (b)
Gambar 2.< Per$aFanan Tana* dan Momen en'ur
Tian" Pan!an" @ Kepa$a Tian" Ter!epi'
(a) Pada Tana* Pair
(b) Pada Tana* empun"
(Sumber, roms, 194)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
33/79
,
(a) (b) (c) (d)
Gambar 2.1> Pondai Tian" den"an Beban a'era$ dan Momen M
(a) e$e%i (b) S$ope (c) Momen (d) Geer(e) &ea%i Tana*
(Sumber: #eese $ *atlo+, 19)
• &epala tiang bebas (free head)
'umus untuk menghitung defleksi akibat beban lateral untuk kondisi
kepala tiang bebas adalah sebagai berikut :
+:= +
A + + B = A + ⋅ ⋅ T
DI+ B
+M.T 2
DI(2.19)
9ilai #y dan /y dapat dilihat pada "abel 2.5. &oefisien # dan /
besarnya berariasi tergantung pada harga Q. 'umus untuk mencari
harga Q adalah :
H / : (2.1
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
34/79
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
35/79
Hma: B T (2.21)
Gambar 2.11 Koeiien e$e%i (+) Pada Tian" Kepa$a Ter!epi'
(Sumber #eese and *atlo+, 19)
9ilai defleksi yang dii!inkan untuk suatu gedung bertingkat adalah maksimal
4,2+ inch atau 4,446+ m 0alaupun beban lateral yang beker!a berbeda-beda.
2.,.2 Pe$a%anaan Pondai Tian" Bor
"iga metode pelaksanaan pondasi tiang bor adalah sebagai berikut :
• Pelaksanaan dengan cara kering (dry method)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
36/79
• Pelaksanaan dengan casing
asing diperlukan karena runtuhan tanah (ca!ing) atau deformasi lateral
dalam lubang bor dapat ter!adi. Perlu dicatat bah0a slurry perlu
dipertahankan sebelum casing masuk.
%alam kondisi tertentu, casing harus dimasukkan dengan menggunakan alat
penggetar (!ibrator).
Penggunaan casing harus cukup pan!ang dan mencakup seluruh bagian tanah
yang dapat runtuh akibat penggalian dan !uga diperlukan bila terdapat
tekanan artesis. &adang-kadang casing sukar dicabut kembali bila beton
sudah mengalami setting , tetapi sebaliknya casing tidak boleh dicabut
mendahului eleasi beton karena tekanan air di sekeliling dinding dapat
menyebabkan curing beton tidak sempurna. asing !uga dibutuhkan pada
pengecoran di atas tanah atau di tengah-tengah air, misalnya pada pondasi
untuk dermaga atau !embatan.
• Pelaksanaan dengan Slurry
etode ini hanya dapat dilakukan untuk suatu situasi yang membutuhkan
casing . Perlu dicatat disini bah0a tinggi slurry dalam lubang bor harus
mencukupi untuk memberikan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan air di
sekitar lubang bor. #kan tetapi, slurry tidak boleh didiamkan dalam !angka
0aktu yang lama pada lubang galian karena slurry akan menempel pada
dinding lubang galian. Penempelan slurry akan menyebabkan kapasitas
gesekan selimut tiang bor berkurang.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
37/79
entonite adalah bahan yang dipakai sebagai slurry dengan
mencampurkannya dengan air. Umumnya diperlukan bentonite sebanyak 5S
hingga 6 S untuk pencampuran tersebut.
2. Pen"u!ian Beban Pada Tian" Pondai (!ile -oad .ests)
Pengu!ian beban pada tiang pondasi dilakukan dengan tu!uan :
a. Untuk menentukan grafik hubungan beban dan penurunan
b. Untuk menentukan kapasitas ultimit tiang pondasi yang sebenarnya, yaitu
dengan cara membandingkan hasil hitungan kapasitas tiang pondasi (dari
rumus empiris statis ataupun dinamis dengan kapasitas tiang pondasi dari
hasil pengu!ian di lapangan
c. )ebagai percobaan untuk meyakinkan bah0a keruntuhan pondasi tidak akan
ter!adi sebelum beban rencana tercapai. /eban ini nilainya beberapa kali dari
beban ker!a yang terpilih dalam perancangan. /erdasarkan Perda %& akarta
9o. 7 "ahun 1**1 mengenai /angunan %alam ilayah %& akarta
menetapkan, untuk perencanaan pondasi dan struktur penahan tanah harus
dilakukan percobaan pembebanan sebesar 244 S dari beban ker!a rencana,
baik untuk aksial tekan, aksial tarik dan beban lateral
enentukan letak titik pengu!ian perlu dilakukan sebelum mengu!i tiang pondasi.
>etak titik pengu!ian adalah titik yang dekat dengan lokasi penyelidikan tanah,
dimana karakteristik tanahnya telah diketahui dan lokasi yang me0akili kondisi
yang paling buruk di lokasi rencana bangunan. #pabila tiang yang akan diu!i
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
38/79
bukan bagian dari pondasi yang akan digunakan, sebaiknya memiliki ukuran
yang sama dengan yang digunakan untuk mendukung bangunan.
2..1 U!i Pembebanan S'a'i (Stati+ -oadin" .est)
)istem pembebanan dalam static loading test terbagi atas beberapa cara yang
biasanya digunakan dalam pelaksanaan pengu!ian tiang, antara lain :
a. %engan etode blok-blok beton
)atu landasan ( platform yang dibebani dengan beban yang berat dibangun
dan diletakkan langsung di atas tiang u!i.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
39/79
pro!ing ring diletakkan diantara kepala tiang dan gelagar reaksi. Untuk
memperkecil pengaruh pendukung gelagar reaksi terhadap penurunan tiang,
pendukung gelagar disarankan harus ber!arak lebih besar 1,2+ m dari tiang
u!i.
Gambar 2.1, Pen"u!ian en"an Si'em on"%ra% idro$i%
c. %engan etode "iang #ngker
$akni disekitar tiang u!i dibangun pondasi sementara sebagai angker untuk
mendapatkan gaya tekan. =elagar reaksi diikat pada tiang-tiang angker yang
dibangun di kedua sisi tiang. %ongkrak hidrolik dan alat pengukur besar gaya
diletakkan diantara gelagar reaksi dan kepala tiang. "iap angker harus
ber!arak paling sedikit kali diameter tiang, diukur dari masing-masing
sumbunya dan harus lebih dari 2 m. ika tiang u!i berupa tiang yang
membesar pada u!ungnya, !arak sumbu angker ke sumbu tiang harus 2 kali
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
40/79
diameter u!ung atau 5 kali diameter badan tiang. %ipilih mana yang lebih
besar.
Gambar 2.1 Pen"u!ian en"an Tian" An"%er (.omlinson, 19/0)
U!i pembebanan statis memiliki macam metode pembebanan, yaitu :
a. Slow *aintained +oad Test *ethod () Test
etode ini mengikuti prosedur #)" %115-@1 yang terdiri dari :
• Penambahan beban terdiri dari @ tahap yaitu 2+ S, +4 S, 7+ S, 144 S,
12+ S, 1+4 S, 17+ S, dan 244 S dari beban rencana
• Untuk setiap penambahan beban, pembacaan penurunan diteruskan
hingga penurunan tidak lebih dari 2,+5 mm;!am, tetapi tidak lebih dari 2
!am
• Pada saat penambahan beban sebesar 244 S dari beban rencana, beban
ditahan selama 25 !am
• )etelah penambahan beban sebesar 244 S selesai dilakukan, beban
diturunkan secara bertahap untuk pengukuran rebound
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
41/79
etode Slow *aintained +oad Test *ethod () Test membutuhkan 0aktu
yang lama pada proses penger!aannya.
b. Swedish yclic Test *ethod ()< Test
etode ini hampir sama dengan metode Slow *aintained +oad Test *ethod
() Test , hanya sa!a pada metode ini sebelum penambahan beban dilakukan
pelepasan beban (unloading-reloading . %engan dilakukan pelepasan beban,
rebound dari setiap tahap dapat diketahui dan perilaku pemikulan beban pada
tanah dapat disimpulkan dengan lebih baik.
c. ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test
Prosedur pada ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test adalah
sebagai berikut :
• Penambahan beban untuk pengu!ian dimulai dari 24 S sampai 44 S dari
beban rencana dengan penambahan 1+ S setiap tahapnya.
• Penambahan bebannya dilakukan setiap periode + menit. Untuk
pembacaan dilakukan setiap 2,+ menit. )elain itu, metode ini tidak
memperhatikan pergerakan tiang.
etode ,uick *aintained +oad Test *ethod (A Test membutuhkan
0aktu 8 + !am dalam proses penger!aannya. etode ini tidak dapat
digunakan untuk memperkirakan penurunan pada suatu bangunan karena
penambahan beban dilakukan dalam 0aktu yang singkat.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
42/79
d. onstant Rate of Penetration Test *ethod (
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
43/79
b. etode Fuller dan 3oy
etode Fuller dan 3oy hampir sama dengan metode P 8 ), hanya salah
satu garis singgung harus membentuk sudut tangen 4,4+ in;ton.
etode ini tidak efektif digunakan untuk tiang pan!ang.
nterpretasi dapat dilakukan !ika kura penurunan 8 beban mencapai nilai
ultimit, sehingga !ika kura tidak mencapai ultimit daya dukung ultimit dapat
dicari dengan cara mengambil nilai beban u!i maksimum (244 S dari beban
rencana.
2...1 U!i Beban er'i%a$ (ial Comression -oadin" .est)
U!i beban ertikal digunakan untuk mengetahui besar daya dukung ultimit tiang
untuk menerima gaya aksial.
=ambar 2.1+ menun!ukkan !enis kura penurunan 8 beban yang dialami oleh
tiang ertikal dalam berbagai kondisi.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
44/79
Gambar 2.13 iri K*uu Beban - Penurunan Pada U!i Pembebanan
er'i%a$ +an" Berada Pada
(a) empun" $una% @ %a%u pada' a'au pair 'a% pada'
(b) empun" %a%u
(c) Tian" du%un" u!un" pada ba'u berpori $una%
(d) Badan 'ian" dari be'on $una% 'er"ee% ecara
men+e$uru*
(e) e$a* 'ian" 'er'u'up a%iba' beban
() Be'on %uran" %ua' dan men"a$ami %ere'a%an
(Sumber : .omlinson, 19&&)
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
45/79
2...2 U!i BebanTari% (Uli3t -oadin" .est)
Pada u!i pembebanan tarik, pengukuran beban dengan gerakan tiang ditarik ke
atas sama dengan seperti pengu!ian beban aksial.
U!i beban tarik digunakan untuk mengetahui daya dukung ultimit pondasi tiang
menahan tarik, seperti beban gempa, momen dan lain sebagainya.
nterpretasi untuk menentukan beban keruntuhan pada u!i tarik bisa berariasi,
tergantung pada besarnya gerakan yang bisa ditolerir, tetapi lebih mudah
dilakukan dibandingkan dengan u!i tekan karena komponen perla0anan tidak
bercampur dengan tahanan u!ung.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
46/79
lateral yang diamati adalah pergeseran yang dialami pondasi akibat ariasi
pembebanan lateral. Pengu!ian dilakukan sampai defleksi tiang mencapai 2 inch.
U!i pembebanan lateral dilakukan dengan cara menekan satu atau sepasang
kepala dengan dongkrak hidrolik yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang
berupa blok beban, pondasi tiang, maupun blok !angkar (=ambar 2.15.
Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge.
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
47/79
2..2 U!i Beban inami ('ynami+ -oadin" .est)
U!i pembebanan dinamis a0al dikembangkan hanya untuk pondasi tiang
pancang, namun dengan cara analog u!i pembebanan dinamis dapat diaplikasikan
pada tiang bor.
U!i pembebanan dinamis yang mulai berkembang digunakan adalah u!i Pile
3ri!ing #naly'er (P%# yang dikembangkan oleh Professor =oble di
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
48/79
Gambar 2.19 Kompu'er +an" i"una%an Seba"ai Pere%am Ge$omban"
Tian"
(a) (b)
Gambar 2.1< (a) Strain transdu+er dan a++elerometer (b) 'roHammer
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
49/79
Ana$ia a'a dan Pen+e$idi%an Tana*
Pondasi merupakan struktur ba0ah yang berfungsi untuk meletakkan bangunan di atas tanah dan
meneruskan beban ke tanah dasar. Untuk itu perlu dilaksanakan penyelidikan kondisi tanah pada
lokasi yang akan dibangun.
ari ai$ Te Borin" (Borin" o")
• &edalaman T4,44 m s;d -4,24 m berupa tanah urugan batu dan sirtu.
• &edalaman -4,24 m s;d -,44 m lapisan tanah berupa !enis lempung kelanauan ber0arna
abu-abu.
• &edalaman -,44 m s;d -+,44 m lapisan tanah berupa pasir kelanauan ber0arna abu-abu.
• &edalaman selan!utnya berupa lempung ber0arna abu-abu.
ari ai$ Te Sondir
)ondir dilakukan pada lima titik sondir, dengan hasil sebagai berikut:
• - "itik sondir 1 ()1 tanah keras (Dc B ++ kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.
• - "itik sondir 2 ()2 tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.
• - "itik sondir () tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1*,64 m.
• - "itik sondir 5 ()5 tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1@,64 m.
• - "itik sondir + ()+ tanah keras (Dc B +4 kg;cm2 di kedalaman -1*,54 m.
%ilihat dari lima macam analisa data tanah di atas, maka lapisan tanah keras yang paling dalam
yaitu pada kedalaman -1*,64 m berupa tanah lempung kelanauan ber0arna abu-abu.
ari ai$ Te abora'orium
)ondir dilakukan pada lima titik sondir, dengan hasil sebagai berikut:
• - "itik boring kedalaman tanah -+m (c B 2+ kg;cm2 φB 12o γ B1+44 kg;m
• - "itik boring kedalaman tanah -@ m(c B + kg;cm2. φB 22o γ B1644 kg;m
• - "itik boring kedalaman tanah -1m(c B 7 kg;cm2 φB 52o γ B1744 kg;m
• - "itik boring kedalaman tanah -1+m(c B 5+ kg;cm2 . φB 5*o γ B17+4 kg;m
• - "itik boring kedalaman tanah -17 m(c B +4 kg;cm2 . φB +2o γ B1@44 kg;m
Se*in""a menuru' Ma+er*o
P u$' / c Nc 7 0 N0 7 B N
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
50/79
Pemi$i*an Jeni Pondai
%alam merencanakan suatu struktur ba0ah dari konstruksi bangunan dapat digunakan beberapa
macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
• Fungsi bangunan atas
• /esarnya beban dan berat dari bangunan atas
• &eadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan
• umlah biaya yang dikeluarkan
Pemilihan tipe pondasi dalam perencanaan ini tidak terlepas dari hal-hal tersebut di atas. %ari pertimbangan hasil penyelidikan tanah dari aspek ketinggian gedung dan beban dari struktur di
atasnya, maka !enis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan penampang
bebentuk lingkaran.
#dapun spesifikasi dari tiang pancang tersebut adalah:
• utu beton (fHc B 2+ pa
• utu ba!a (f y B 544 pa
• Ukuran B +4 cm
• >uas penampang B 1*62,+ cm2
• &eliling B 1+7 cm
Per*i'un"an a+a u%un" Tian" Pancan"
Berdaar%an Ke%ua'an Ba*an
"egangan tekan beton yang dii!inkan yaitu:
V b B 4, . fHc L fHc B2+ pa B 2+4 kg;cm2
V b B 4, . 2+4 B @2,+ kg;cm2
Ptiang B V b . #tiang
Ptiang B @2,+ . 1*62,+ B 161*46,2+ kg B 161,*46 t
dimana: Ptiang B &ekuatan pikul tiang yang dii!inkan
V b B "egangan tekan tiang terhadap penumbukan
#tiang B >uas penampang tiang pancang
Berdaar%an ai$ Sondir
%aya dukung tiang dihitung dengan formula sebagai berikut:
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
51/79
%imana: Dc B 9ilai konus hasil sondir (kg;cm2
# p B >uas permukaan tiang (cm2
"f B "otal friction (kg;cm
#s B &eliling tiang pancang (cm
%ata hasil sondir ) untuk kedalaman -1*,64 m, didapatkan:
W Dc B +4 kg;cm2
W "f B 176 kg;cm
Ptiang B
B 7+*15,7 kgB 7+,*1+ t
)ehingga daya dukung yang menentukan adalah daya dukung berdasrkan data sondir, P tiang B
7+,*1+ t X 76 t.
Menen'u%an Jum$a* Tian" Pancan"
Untuk menentukan !umlah tiang pancang yang dibutuhkan digunakan rumus acuan sebagai
berikut:
%imana: n B !umlah tiang pancang yang dibutuhkan
P B gaya ertikal (t
Ptiang B daya dukung 1 tiang (t
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0021.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image004.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image002.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
52/79
Gambar .,6 'enah !ondasi
Tabe$ .,
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
53/79
P17 1.64@76 1.7+@ 5
P1@ 25.*76 .4@5 6
P1* [email protected] .71+ 6
P24 1@+.14276 2.56 5
P21 14.+6+76 1.71@ 5
P22 24.4*+76 .42@ 6
P2 274.+5276 .+64 6
P25 164.*7276 2.11@ 5
P2+ 16.@5476 1.@41 5
P26 251.2+776 .175 6
P27 2@*.2@+76 .@46 6
P2@ 1+7.7476 2.471 5
P2* *+.+62 76 1.2+7 5
P4 156.67476 1.*4 5
P1 167.@6676 2.24* 5
P2 *6.412 76 1.26 5
Men"*i'un" Diieni Ke$ompo% Tian" Pancan"
dimana: m B umlah baris
n B umlah tiang satu baris
Y B #rc tan dalam dera!at
d B %iameter tiang (cm
) B arak antar tiang (cm
W syarat !arak antar tiang
atau
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image012.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image010.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image008.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image006.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
54/79
W syarat !arak tiang ke tepi
"ipe-tipe poer ( pile cap yang digunakan dapat dilihat pada gambar di ba0ah ini:
Gambar .,9 .ie !ondasi
Tabe$ .> !erhitun"an 53isiensi Kelomo .ian"
Poer d
(cm
)
(cmm n D efisiensi
P1 +4 12+ 2 2 [email protected] 1.444 4.7+@
P2 +4 12+ 2 [email protected] 1.167 4.717
P +4 12+ [email protected] 1. 4.677
Tabe$ .1 !erhitun"an 'aya 'uun" Kelomo .ian"
Poer efisiensiPtiang
(ton
satu
tiang
(ton
!umlah
tiang
daya dukung
group (toncek
"ipe 14.7+@ 76 +7.+*4 5 24.64 J 22.1*+ton
"ipe 24.717 76 +5.+22 6 27.12*J [email protected]**
ton
"ipe 4.677 76 +1.5+ * 56.47*J 7.146
ton
Per*i'un"an Beban Ma%imum Lan" i'erima $e* Tian"
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image020.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image018.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image016.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image014.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
55/79
dimana:
Pmak B /eban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (t
)P B umlah total beban (t
R B omen yang beker!a pada bidang yang tegak lurus sumbu R Z
y B omen yang beker!a pada bidang yang tegak lurus sumbu y Z
n B /anyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang (pile group
[mak B #bsis ter!auh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
$mak B rdinat ter!auh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
nR B /anyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu R
ny B /anyaknya tiang pancang dalam satu baris dalam arah sumbu y
)R2 B umlah kuadrat absis-absis tiang pancang (m2
)y2 B umlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang (m2
Pondai Tipe 1
/eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe 1
)P B 22,1*+ t
R B 1,671 tm
y B 4,5++ tm
[mak B 62,+ cm B 4,62+ m
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image024.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image022.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
56/79
$mak B 62,+ cm B 4,62+ m
)R2 B (4,62+2 \ (4,62+2
B 4,7@1 m2
)y2
B (4,62+2
\ (4,62+2
B 4,7@1 m2
n B 5
nR B 2
ny B 2
Pmak B
B +6,65* t ]^ P1 tiang B +7,+*4 t
Pondai Tipe 2
/eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe 2
)P B 1@,7** t
R B 4,4*6 tm
y B 4,4+@ tm
[mak B 12+ cm B 1,2+ m
$mak B 62,+ cm B 4,62+ m
)R2 B (1,2+2 \ (1,2+2
B ,12+ m2
)y2 B (4,62+2 \ (4,62+2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image028.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image026.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
57/79
B 4,7@1 m2
n B 6
nR B
ny B 2
Pmak B
B +,17* t ]^ P1 tiang B +5,+22 t
Pondai Tipe ,
/eban maksimum yang diterima pada pondasi tipe
)P B 7,146 t
R B 4,422 tm
y B 2,462 tm
[mak B 12+ cm B 1,2+ m
$mak B 12+ cm B 1,2+ m
)R2 B (1,2+2 \ (1,2+2
B ,12+ m2
)y2 B (1,2+2 \ (1,2+2
B ,12+ m2
n B *
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image032.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image030.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
58/79
nR B
ny B
Pmak BB 7,75 t ]^ P1 tiang B +1,5+ t
Kon'ro$ .erhada 6eser !ons
.9.6.1 Pi$e ap Tipe 1 dan Tipe 2
&arena kolom tidak tertumpu pada pile, maka P yang diperhitungkan adalah P kolom.
P B 1@,7** t
h B 4,7 m
t B
B
B @7,+@2 t;m2
B @,76 kg;cm2 ^ 14,2@ kg;cm2
t ^ t iin 4 (tebal pile cap cukup, sehingga tidak memerlukan
tulangan geser pons.
.9.6.2 Pi$e ap Tipe ,
&arena kolom tertumpu pada pile, maka P yang diperhitungkan adalah P tiang pancang.
P B 7,75 t
h B 4,7 m
t B
B
B 15,1 t;m2
B 1,51 kg;cm2 ^ 14,2@ kg;cm2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image044.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image042.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image040.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image038.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image036.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image034.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
59/79
t ^ t iin 4 (tebal pile cap cukup, sehingga tidak memerlukantulangan geser pons.
Penu$an"an Tian" Pancan"
Penulangan tiang pancang dihitung berdasarkan kebutuhan pada 0aktu pengangkatan tersebutada dua kondisi, yaitu satu tumpuan dan dua tumpuan.
Kondii I (ua Tumpuan)
Gambar . ,
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
60/79
%idapatkan: a B
B 1,25 m
* 1 B
B
B 6,@6 kgm
%mak B
B
B 151 kg
Kondii II (Sa'u Tumpuan)
Gambar .> Kondisi !en"an"atan 2 dan *omen yan" 'itimbulan
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image084.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image082.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image080.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image078.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image076.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image074.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image072.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image070.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image068.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
61/79
_
aka:
%idapatkan: a B
B 1,7+ m
* 1 B
B
B 721,21* kgm
31 B
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image115.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image113.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0701.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image111.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image109.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image107.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image105.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image103.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image101.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image0521.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image098.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image096.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image094.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image092.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image090.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image088.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image086.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
62/79
B
B @1,176 kg
%ari kedua kondisi di atas diambil yang paling menentukan yaitu:
B 721,21* kgm
% B 151 kg
Gambar .1 !enaman" .ian" !an+an"
%ata yang digunakan:
- %imensi tiang B +4 cm
- /erat !enis beton B 2,5 t;m
- fHc B 2+ pa
- f y B 544 pa
- h B +44 mm
- p B 74 mm
- tulangan B 22 mm
- sengkang B @ mm
- d B h 8 p 8 sengkang 8 ` tulangan
B +44 8 74 8 @ 8 11 B 511 mm
- dH B p \ sengkang \ ` tulangan
B 74 \ @ \ 11 B @* mm
.9.9., Tu$an"an Meman!an" Tian" Pancan"
u B 721,21* kgm B 7,212 k9m
k9;m2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image121.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image119.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image117.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
63/79
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44427
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
karena ^ min maka dipakai min
#s B .b.d. 146
B 4,44+ . 4,+44 . 4,511 . 146
B 71*,2+ mm2
%igunakan tulangan 2%22 (#s B 764 mm2
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
64/79
Pu B +6,65* " B +66,5* &9
a ^ ab, dipakai rumus
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image167.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image165.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image163.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image161.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image159.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image157.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image155.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image153.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image151.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image149.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image147.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image145.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image143.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
65/79
%igunakan #s min 1S #g B 4,41.(1;5..(+442 B 1*62,+ mm
%igunakan tulangan 6 % 22 ( #sterpasang B 22@1 mm2
Penu$an"an Geer Tian" Pancan"
u B 151 kg B 1514 9
5 n B 9
5 c B 9
Periksa !u J f !c:
!u B Pa
!c B Pa
f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4
!u ^ f !c dipakai tulangan praktis
%igunakan tulangan sengkang @ 8 244.
Gambar .2 !enulan"an .ian" !an+an"
Penu$an"an Pi$e ap
Pi$e ap Tipe 1
Penulangan didasarkan pada:
P1 B Pmak B +6,65* t
R B y B B +,546 tm
Penu$an"an Ara* :
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image169.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image173.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image179.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image177.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image175.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image173.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image171.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image169.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
66/79
u B +,546 tm B +5,46 k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 16 mm
"inggi efektif arah R (dR B h 8 p 8 ` %
B 744 8 74 8 ` .16
B 622 mm
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,442*5
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
^ min maka dipakai min
#s B .b.d.146
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image192.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image190.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image188.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image186.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1231.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image183.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image181.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
67/79
B 4,44+ . 1 . 4,622 . 146
B 2177mm2
%ipakai tulangan %16 8 7+ (#s terpasang B 26@1 mm2
Penu$an"an Ara* +
u B +,546 tm B +5,46 k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 16 mm
"inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %
B 744 8 74 8 16 8 ` .16
B 646 mm
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,441
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
^ min maka dipakai min
#s B .b.d.146
B 4,44+ . 1 . 4,646 . 146
B 2121mm2
%ipakai tulangan %16 8 7+ (#s terpasang B 26@1 mm2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1921.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1901.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image198.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image196.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1232.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image194.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
68/79
Pi$e ap Tipe 2
Penulangan didasarkan pada:
P1 B Pmak B +,17* t
R B B 66,575 tm
y B B ,27 tm
Penu$an"an Ara* :
u B 66,575 tm B 665,75 k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 1* mm
"inggi efektif arah R (dR B h 8 p 8 ` %
B 744 8 74 8 ` .1*
B 624,+ mm
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44+7
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image210.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image208.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1233.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image206.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image204.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image202.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image200.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
69/79
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
min ^ ^ maR maka dipakai
#s B .b.d.146
B 4,44+7 . 1 . 4,624+. 146
B +@,62 mm2
%ipakai tulangan %1* 8 7+ (#s terpasang B 7@4 mm2
Penu$an"an Ara* +
u B ,27 tm B 2,7 k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 1* mm
"inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %
B 744 8 74 8 1* 8 ` .1*B 641,+ mm
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,442*+
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1903.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image217.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image215.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1234.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image213.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1922.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1902.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
70/79
^ min maka dipakai min
#s B .b.d.146
B 4,44+ . 1 . 4,641+. 146
B 214+,2+ mm2
%ipakai tulangan %1* 8 12+ (#s terpasang B 226@ mm2
Pi$e ap Tipe ,
Penulangan didasarkan pada:
P1 B Pmak B 7,75 t
R B y B B 57,16@ tm
Penu$an"an Ara* :
u B 57,16@ tm B 571,6@ k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 1* mm
"inggi efektif (d B h 8 p 8 ` %
B 744 8 74 8 ` .1*
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image221.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image219.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1923.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
71/79
B 624,+ mm
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44*@
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
min ^ ^ maR maka dipakai
#s B .b.d.146
B 4,44*@ . 1 . 4,624+ . 146
B 2567,6@ mm2
%ipakai tulangan %1* 8 144 (#s terpasang B 2@+ mm2
Penu$an"an Ara* +
u B 57,16@ tm B 571,6@ k9m
"ebal pelat (h B 744 mm
Penutup beton (p B 74 mm
%iameter tulangan (% B 1* mm
"inggi efektif arah y (dy B h 8 p 8 %R 8 ` %
B 744 8 74 8 1* 8 ` .1*
B 641,+ mm
k9;m2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image229.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1924.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1904.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image227.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image225.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1235.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image223.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
72/79
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,44525
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
min ^ ^ maR maka dipakai
#s B .b.d.146
B 4,44525 . 1 . 4,641+ . 146
B 2++,46 mm2
%ipakai tulangan %1* 8 144 (#s terpasang B 2@+ mm2
Per*i'un"an Tie Beam
U%uran $oo 4>> : >> cm
%ata tanah: 8 f B 2*,26o
- c B 4,11+ kg;cm2 B 1,1+ t;m2 B 11,+ kPa
- g B 1,7+@ t;m
"anah tersebut didefinisikan sebagai tanah sangat lunak karena c ^ 1@ kPa, sehingga untuk
menghitung Du digunakan rumus sebagai berikut:
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image235.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1925.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1905.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image233.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image231.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1236.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
73/79
Du B
cH B t;m2
go B B B 17,256 t;m
%ari tabel faktor kapasitas dukung tanah ("eraghi, diperoleh:
f B 2*,26o _ 8 9cH B 1@,5
- 9DH B 7,*
- 9gH B +,5
Du B
B 16,1@+ t;m2
/erat sendiri B B 4,+76 t;m
D B B 7,4+5 t;m
Per*i'un"an Ga+a a$am
Gambar ., 'enah .ie eam
Perhitungan gaya dalam untuk )1
- Perhitungan momen
tump B B B 26,@@ tm
lap B B B 1,1*5 tm
- Perhitungan gaya lintang
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image259.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image259.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image257.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image255.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image253.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image251.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image249.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image247.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image245.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image243.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image241.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image239.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image237.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
74/79
%tump B B B 2,61 t
%lap B % ber!arak 1;+> dari u!ung balok
B B 15,17* t
Untuk perhitungan gaya dalam tie beam lainnya ditabelkan sebagai berikut:
Tabe$ .2 6aya 'alam ada .ie eam
)loof >
(m4.+> 1;+>
D
(kg;momen
=aya>intang
tump
(kgm
lap.
(kgm
"ump.
(kg
>ap.
(kg
)1 6.7 .+ 1.54 7.4+5 26.@@ 1.1*5 2.6115.17*
)2 +.5+ 2.72+ 1.4*4 7.4+5 17.564 @.74 1*.22211.+
)2 +.2+ 2.62+ 1.4+4 7.4+5 16.242 @.141 1@.+1711.114
) @ 5 1.644 7.4+5 7.621 1@.@11 [email protected].*4
)5 6 1.244 7.4+5 21.162 14.+@1 21.16212.6*7
)+ .+ 1.7+ 4.744 7.4+5 7.241 .644 12.5+7.547
)+ 2.7+ 1.7+ 4.++4 7.4+5 5.55+ 2.22 *.6** +.@24
)+ 2.+ 1.2+ 4.+44 7.4+5 .675 1.@7 @.@1@ +.2*1
Per*i'un"an Penu$an"an Tie Beam
Penulangan )1
a "ulangan >entur
tump B 26,@@ kgm B 26,@@ k9m
lap B 1,1*5 kgm B 11,*5 k9m"inggi sloof (h B 644 mm
>ebar sloof (b B 544 mm
Penutup beton (p B 54 mm
%iameter tulangan (% B 22 mm
%iameter sengkang ( B 14 mm
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image265.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image263.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image261.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
75/79
"inggi efektif (d B h 8 p 8 8 ` %
B 644 8 54 8 14 8 ` . 22
B +* mm
dH B p \ \ ` %
B 54 \ 12 \ ` . 22
B 61 mm
fHc B 2+ pa
f y B 544 pa
"ulangan "umpuan
u B 26,@@ k9m
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,4476
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
karena min ^ ^ maR maka dipakai
%ipakai tulangan tekan 2%22 (#s terpasang B #s2 B 764 mm2
#s1 B .b.d.146
B 4,4476 . 4,54 . 4,+* . 146
B 165@,5*4 mm2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1311.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1291.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image271.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image269.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1237.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image267.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
76/79
#s B #s1 \ #s2
B 164,@+ \ 764
B 254@,5*4 mm2
%igunakan tulangan tarik 7%22 (#s B 2661 mm2
"ulangan >apangan
u B 1,1*5 k9m
k9;m2
%engan rumus abc didapatkan nilai B 4,447
Pemeriksaan syarat rasio penulangan (min ^ ^ maR
karena min ^ ^ maR maka dipakai
%ipakai tulangan tekan 2%22 (#s terpasang B #s2 B 764 mm2
#s1 B .b.d.146
B 4,447 . 4,54 . 4,+55 . 146
B 7*2, 5* mm2
#s B #s1 \ #s2
B 7*2, 5* \ 764
B 1++2,5* mm2
%igunakan tulangan tarik +%22 (#s B 1*41 mm2
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1312.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1292.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image277.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image275.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image1238.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image273.gif
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
77/79
Periksa lebar balok
aksimal tulangan yang hadir sepenampang adalah 7%22, dengan posisi 2 lapis (+%22 untuk
lapis dasar dan 2%22 untuk lapis kedua
arak minimum tulangan yang disyaratkan adalah 2+ mm.
>ebar balok minimum:
2 R p B 2 R 54 B @4 mm
2 R sengkang B 2 R 14 B 24 mm
+ R %22 B + R 22 B 114 mm
5 R !rk min tul B 5 R 2+ B 144 mm
"otal B 14 mm
adi lebar balok sebesar 544 mm cukup memadai.
b "ulangan =eser
"ulangan =eser "umpuan
u B 2,61 t B 264*,44 9
5 n B Pa
5 c B Pa
5 s B n 8 c B *@5@, 8 17*666,67 B 2151@1,67 9
Periksa !u J f !c:
!u B Pa
!c B Pa
f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4
!u ^ f !c perlu tulangan geser
Periksa f !s J f !s mak :
f !s B !u 8 f !c B 1,4*6 8 4,+4 B 4,+*6 pa
fHc B 2+ Pa f !s maks B 2,44 ("abel nilai f !s maks,
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
78/79
Perencanaan sengkang
mm2
%igunakan tulangan sengkang B 14 mm, luas dua kaki #s B ++7 mm2
mm
smaR B mm
%igunakan tulangan sengkang 14 8 1+4.
)engkang minimum perlu B mm2
>uas sengkang terpasang 1+7 mm2 J +4 mm2
"ulangan sengkang 14 8 1+4 boleh dipakai.
"ulangan =eser >apangan
u B 15,17@+54 t B 1517@+,54 9
5 n B Pa
5 c B Pa
s B n 8 c B 264*,44 8 17*666,67 B +6652, 9
Periksa !u J f !c:
!u B Pa
!c B Pa
f !c B 4,6 R 4,@ B 4,+4
!u ^ f !c perlu tulangan geser
Periksa f !s J f !s mak :
f !s B !u 8 f !c B 4,6+@ 8 4,+4 B 4,1+@ pa
fHc B 2+ Pa f !s maks B 2,44 ("abel nilai f !s maks,
8/19/2019 Laporan Tugas Besar Pondasi 2015
79/79
f !s J f !s mak &
Perencanaan sengkang
mm2
%igunakan tulangan sengkang B 14 mm, luas dua kaki #s B 1+7 mm2
mm
smaR B mm
%igunakan tulangan sengkang 14 8 2+4.
)engkang minimum perlu B mm2
>uas sengkang terpasang 226 mm2 J @, mm2
"ulangan sengkang 14 8 2+4 boleh dipakai.
https://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image306.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image304.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image2891.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image301.gifhttps://sipilusm.files.wordpress.com/2010/03/clip_image299.gifTop Related