perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN TUGAS AKHIR
PEMBUATAN SODA KIE DARI ABU KULIT BUAH RANDU
Disusun Oleh
BEKTI HENDINIK I8308023
FARIDA YULIANI I8308031
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan anugerahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi
Diploma Tiga Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu sehingga dapat menyelesaikan laporan ini :
1. Ibu Dwi Ardiana Setyawardani, S.T.,M.T., selaku Ketua Program Diploma
III Teknik Kimia UNS
2. Bapak Wusana Agung Wibowo,S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing
tugas akhir.
3. Bapak dan ibu yang telah memberikan dorongan kepada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu atas tersusunnya laporan tugas akhir
ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan dan pembaca yang memerlukan.
Surakarta, Juni 2011
Penyusun
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Lembar Pengesahan ....................................................................................... ii
Lembar Konsultasi.......................................................................................... iii
Kata Pengantar .............................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
Daftar Gambar................................................................................................ vi
Daftar Tabel ................................................................................................... vii
Intisari ............................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
D. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 3
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 9
BAB III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan .................................................................................. 10
B. Lokasi ................................................................................................ 11
C. Cara Kerja .......................................................................................... 11
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................... 14
B. Pembahasan ........................................................................................ 15
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Pohon Randu
Gambar 2.2 Gambar
Gambar 2.3 Gambar
Gambar 2.4 Gambar Soda
Gambar 2.5 Diagram Alir Proses Pembuatan Soda Kie Dari Abu Klotok
Randu ....................................................................................... 9
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Ekstraksi Batch . 10
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Evaporasi 1
Gambar IV.1 Grafik Antara Rendemen K2CO3 (%) Vs Waktu Ekstraksi
5
Gambar IV.2 Grafik Antara Rasio Bahan Vs RendemenSoda Kie( % ) 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Komponen Soda Abu .. ................. 6
Tabel 2.2 Kandungan Komponen Soda Kie ................. 8
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan 4
Tabel 4.2 Data Hasil Penggunaan Soda Kie Pada Kue Brownis ..................... 14
Tabel 4.3 Hasil 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
INTISARI
BEKTI HENDINIK, FARIDA YULIANI, 2011, LAPORAN TUGAS
PEMBUATAN SODA KIE DARI ABU KULIT BUAH RANDU
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK,
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Pohon Kapuk (Ceiba pentandra) merupakan tanaman yang banyak dijumpai
di Indonesia terutama di Jawa Tengah bagian utara seperti Pati, Kudus, dan
Jepara. Kulit buah kapuk yang mengandung senyawa natrium dan kalium
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan soda kie. Di kabupaten Pati sudah
ada industri yang memproduksi soda kie dari abu kulit buah randu dengan cara
perendaman abu kulit buah randu yang membutuhkan waktu perendaman sangat
lama yaitu minimal 8 jam dengan rasio bahan 1:1 suhu 30 C. Oleh karena itu
perlu dilakukan cara-cara untuk mempercepat waktu ekstraksi sehingga diperoleh
hasil soda kie dengan nilai rendemen yang tinggi .
Pembuatan soda kie dari abu kulit buah randu yang telah dihaluskan
kemudian diekstraksi menggunakan pelarut aquadest. Pada percobaan ini
digunakan variasi suhu 30 C, 40 C dan 50 C serta rasio bahan 1:1, 1:2 dan 1:3
dengan kecepatan pengadukan 1500 rpm. Hasil ekstraksi disaring dan ekstraknya
dievaporasi sampai diperoleh padatan soda kie. Dilakukan analisa kalium pada
ekstrak dengan metode titrasi dengan menggunakan larutan asam perklorat
(HClO4) setiap 15 menit. Hasil soda kie diuji pada pembuatan kue untuk
membandingkan kemampuan mengembangkan adonan. Jenis perlakuan uji antara
lain adonan tanpa menggunakan pengembang, menggunakan pengembang soda
kie dan menggunakan pengembang soda kue.
Rendemen soda kie paling tinggi diperoleh saat rasio abu (gram): aquadest
(ml) sebesar 1:2, suhu ekstraksi 50 C kecepatan pengadukan 1500 rpm dihasilkan
rendemen soda kie sebesar 58,04 % dengan kandungan K2CO3 46,63 %. Untuk
memperoleh 1 kg soda kie dibutuhkan 1,73 kg abu kulit buah randu. Soda kie
yang dihasilkan diujicobakan sebagai bahah pengembang pada kue dan diperoleh
hasil yang sama dengan penggunaan soda kue yang ada dipasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan di Indonesia pada saat ini menitik beratkan pada bidang
pertanian dan didukung oleh sektor industri. Produk Domestik Bruto (PDB)
sektor pertanian tahun 2007 s/d 2008 mengalami pertumbuhan sekitar 4,41
persen.
Pohon Kapuk (Ceiba pentandra) merupakan tanaman musiman yang
banyak dijumpai di Indonesia terutama di Jawa Tengah bagian utara seperti
Pati, Kudus, dan Jepara. Hasil utama dari tanaman kapuk adalah serat kapuk
yang banyak dipakai dalam industri. Biji kapuk dapat dimanfaatkan sebagai
sumber minyak goreng, sedangkan kulit buah kapuk yang mengandung
senyawa natrium dan kalium dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
soda kie. Di kabupaten Pati produktifitas kapuk pada tahun 2010 sebesar
8.224,84 ton.
Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi kulit buah kapuk
adalah dengan pengambilan senyawa alkali (kalium dan natrium dengan cara
ekstraksi ). Kristal yang terbentuk mengandung senyawa kalium dan natrium
biasa disebut sebagai soda kie dapat digunakan pada berbagai industri baik
industri kecil maupun industri kimia dasar. Soda kie di dalam industri kecil
antara lain digunakan sebagai pengembang mie dan pengembang kue. Soda
kie akan terurai dan melepaskan CO2 sebagai gas yang mengembangkan
adonan mie atau kue.
Di kabupaten Pati sudah ada industri yang memproduksi soda kie dari abu
kulit buah randu dengan cara perendaman yang membutuhkan waktu
perendaman yang sangat lama minimal 8 jam dengan rasio bahan 1:1 suhu 30
C. Setelah itu disaring dan ekstrak dipompakan ke dalam bak evaporasi untuk
menguapkan airnya dengan menggunakan bahan bakar kulit buah randu
selama 6 jam sampai diperoleh soda kie Oleh karena itu perlu dilakukan cara-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
cara untuk mempercepat waktu ekstraksi sehingga diperoleh hasil soda kie
dengan nilai rendemen yang tinggi.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang dibahas
dalam hal ini adalah:
1. Bagaimana mempercepat waktu ekstraksi dalam proses pembuatan soda
kie?
2. Berapa rendemen soda kie paling optimal yang dihasilkan?
C. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui cara pembuatan soda kie dari abu kulit buah randu.
2. Mengetahui kondisi yang paling sesuai untuk memperoleh rendemen soda
kie yang paling maksimal.
D. MANFAAT
1. Bagi mahasiswa, bisa melakukan proses membuat soda kie dari abu kulit
buah randu dengan proses ekstraksi.
2. Bagi masyarakat, bisa mengetahui kondisi optimal untuk menghasilkan
soda kie dengan rendemen yang tinggi dan waktu singkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A.TINJAUAN PUSTAKA
A.1. KAPUK RANDU
Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang
tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae, berasal dari bagian utara dari
Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Kata "kapuk" atau "kapok" juga
digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari buahnya. Pohon ini juga
dikenal sebagai kapas Jawa atau kapok Jawa, atau pohon kapas-sutra. Pohon ini
tumbuh hingga setinggi 60-70 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup
besar hingga mencapai diameter 3 meter. Pohon ini banyak ditanam di Asia,
terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina, dan Amerika Selatan
(Anonim1,2005)
Data statistik tanaman kapuk di Pati pada tahun 2008, jumlah luasan tanaman
kapuk mencapai 17.870 hektar dengan produksi mencapai 8.370,71 ton. Tingkat
produktivitasnya mencapai 554 kilogram per hektar. Pada tahun berikutnya
jumlah lahan produksi turun 1.386 hektar hingga hanya tersisa 16.484 hektar.
Berkurangnya luas lahan berpengaruh juga jumlah produksi tahun 2009 dengan
hanya mencapai 8.344,15 ton. Pada tahun 2010 luasan tanaman kapuk di Pati
kembali turun hingga hanya 16.330 hektar. Penurunan itu juga memengaruhi
tingkat produksi yang juga turun sebanyak 119,31 ton (Arif Mulyadi,2011).
Gambar 2.1 Gambar Pohon Randu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tanaman kapuk akan menghasilkan serat kapuk,biji kapuk,bungkil kapuk,
kulit kapuk, ati kapuk dan batang atau kayu. Serat kapuk banyak dimanfaatkan di
industri seperti industri farmasi, olahraga, tekstil dan perkapalan. Biji kapuk
dapat diambil/ ekstrak minyak, sebagai minyak nabati bahan baku margarin. Abu
buah kapuk banyak mengandung senyawa kalium karbonat, kalium bikarbonat
dan natrium karbonat. Kulit buah kapuk mengandung kalium total sekitar 20
25%. Selama perang dunia II abu kulit buah kapuk ini digunakan sebagai bahan
pembantu pada pembuatan sabun. Sekarang abu ini banyak digunakan untuk
pembuat soda, bahan obat pembuatan roti dan mie. Sedangkan abu kulit buah
kapuk yang telah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk kalium.
Mekanisme yang terjadi pada pembakaran kulit buah kapuk secara
bertahap pada suhu 300 C adalah sebagai berikut:
2Na + 1/2 O2 Na2O
2K + 1/2 O2 K2O
CHO + O2 CO2 + H2O
Na2O + CO2 Na2CO3
K2O + CO2 K2CO3 (LPPM, 2004).
A.2. PROSES PEMBUATAN SODA KIE DI KABUPATEN PATI
Di kabupaten Pati sudah ada industri rumah tangga yang memproduksi
soda kie dari abu kulit buah kapuk randu. Kapasitas produksi sebanyak 125
kg/hari. Proses pembuatan soda kie yaitu dengan cara membakar kulit buah
kapuk randu, kemudian abunya direndam pada bak perendaman dengan
menggunakan air sebagai pelarut. Perbandingan antara abu kulit randu dan air
yaitu 1:1, abu kulit randu sebanyak 500 kg dan air sebanyak 500 L pada suhu
lingkungan, minimal selama 8 jam. Setelah itu dilakukan proses penyaringan dan
ekstraknya dipekatkan dan dikristalkan pada bak penguapan dengan
menggunakan bahan bakar kulit buah randu sampai menjadi pasta kemudian
dilakukan pengadukan sampai terbentuk krista soda kie ,proses penguapan ini
berlangsung kurang lebih selama 7 jam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
A.3. SODA KUE
Tepung soda kue merupakan bahan pengembang adonan yang umum
digunakan dalam pembuatan roti. Bahan ini terdiri dari NaHCO3. Pemilihan jenis
soda kue akan mempengaruhi elastisitas dan plastisitas adonan. Beberapa
senyawa kimia akan terurai dengan menghasilkan gas dalam pengembangan roti.
Selama pembakaran volume gas bertambah dengan udara dan uap air yang ikut
terperangkap dalam adonan yang mengembang, sehingga diperoleh roti yang
berpori (Winarno FG dan Surono, 1980 ).
Gambar 2.2 Soda Kue
Soda kue adalah alkali, bila digunakan dalam jumlah asam penetral yang
tepat, maka CO2 terbentuk meragikan adonan. Bila digunakan tanpa penetral
asam-asam bahan makanan, makanan tersebut akan melemahkan protein. Bahan
pengembang adonan yang sekarang dipakai menggunakan bahan-bahan kimia
yang dapat menghasilakn gas CO2. Gas ini diperoleh dari garam karbonat atau
garam bikarbonat. Sedangkan bahan pengembang yang umum digunakan adalah
Natrium Bikarbonat (NaHCO3). Ada dua macam soda kue yaitu soda kue dengan
aktivitas lambat atau aktivitas ganda dan soda kue dengan aktivitas cepat atau
tinggi (Winarno, 1980).
Natrium bikarbonat secara bertahap terurai menjadi natrium karbonat, air
dan karbon dioksida pada suhu diatas 70 C, dengan reaksi sebagai berikut:
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O +CO2
Pemanasan lebih lanjut akan mengubah karbonat menjadi karbon
dioksida,dengan reaksi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Na2CO3 Na2O + CO2
K2CO3 K2O + CO2 (Anonim2,2005).
A.4. SODA ABU
Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin
dan kelarutan dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalam industri kimia di kenal
Tabel 2.1 Kandungan Komponen Soda Abu
Parameter Unit Nilai
Kandungan Na2CO3 % min. 99,9
Kandungan Cl % max. 0,002
Kandungan PO4 % max. 0,001
Kandungan SiO2 % max. 0,002
Kandungan SO4 % max. 0,005
Kandungan N % max. 0,001
Kandungan Pb % max. 0,0005
Kandungan Al % max. 0,001
Kandungan Ca % max. 0,005
Kandungan Fe % max. 0,0005
Kandungan K % max 0,01
Kandungan Mg % max. 0,0005
Gambar 2.3 Soda Abu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Proses pembuatan soda abu dengan menggunakan proses solvay pertama
kali di perkenalkan di Eropa pada tahun 1866 di Couillt di dekat Charleroi
Belgia. Pabrik ini telah memproduksi 1,5 ton per hari pada tahun 1866 dan pada
tahun 1872 meningkat jadi 10 ton per hari Penggunaan proses solvay di industri
semakin berkembang, di Eropa misalnya dibangun pabrik Dombasle di dekat
Nancy Perancis dan di Amerika di bangun pabrik stracause di New York.
Bahan baku proses solvay adalah garam, batu gamping, dan kokas atau gas
bumi dan menggunakan ammonia sebagai reagen siklus. Keberhasilan proses ini
bergantung pada kenyataan bahwa ammonia, karbon dioksida dan air, dalam
perbandingan yang tepat bereaksi membentuk natrium bikarbonat. Ammonium
bikarbonat bereaksi dengan natrium klorida membentuk natrium bikarbonat yang
relativ tidak larut dalam larutan yang digunakan oleh, karena itu dapat di saring
keluar dan di panggang menjadi soda abu dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3(s) + 2 NaCl(l) Na2CO3(s) + CaCl2(s) (Holleman, 2001).
A.5. SODA KIE
Soda Kie merupakan salah satu bahan tambahan dalam pembuatan mie dan
kue yang berfungsi sebagai pengembang. Cara pembuatan Soda Kie di kabupaten
Pati dengan proses perendaman abu kulit buah randu selama minimal 8 jam, rasio
bahan 1:1, suhu 30 C dan penyaringan yang menghasilkan larutan ekstrak yang
akan dievaporasi sampai menjadi padatan soda kie.
Gambar 2.4 Soda Kie
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tabel 2.1 Kandungan Komponen Soda Kie
Parameter Unit Nilai
Kandungan NaOH % 4,37
Kandungan Na2CO3 % 26,27
Kandungan K2CO3 % 50,78
Kandungan Cl dalam NaCl % 1,20
Kandungan SiO4 % 3,63
Kandungan SiO2 % 13,68
Kandungan Al dalam Al2O3 % 0,04
Kandungan Fe dalam Fe2O3 % 0,03
Kandungan Ca dalam CaO ppm 24,08
Kandungan Mg dalam MgO ppm 39,02
Analisis kadar diatas dalam berat 250 gram (Faleh,2008).
Dalam pembuatan Soda Kie ada beberapa tahap penting untuk menghasilkan
produk yang optimal. Tahapan-tahapan tersebut yaitu ekstraksi dan evaporasi.
A.6. KALIUM
Kalium adalah logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada
suhu 63,5 C, kalium tidak berubah pada udara kering tetapi dengan cepat
teroksidasi dalam udara lembab.
Salah satu analisa kadungan kalium yaitu dengan metode titrasi
menggunakan larutan asam perklorat. Kalium bereaksi dengan larutan asam
perklorat membentuk endapan kristalin putih kalium perklorat (KClO4). Dengan
reaksi sebagai berikut: K2CO3 + 2 HClO4 2 KClO4 + H2CO3 (Vogel,1979).
A.7. KARBONAT
Untuk analisa karbonat bisa menggunakan larutan Asam klorida encer.
Pada saat karbonat direaksikan menggunakan larutan asam klorida encer maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
akan terjadi penguraian dengan berbuih,karena karbon dioksida dilepaskan.
Reaksi yang terjadi adalah : CO32-
+ 2H+ CO2 + H2O
Gas ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan air kapur karena gas CO2
bersifat mengeruhkan air kapur(Vogel,1979).
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Pada percobaan ini digunakan variasi suhu 30 C, 40 C dan 50 C serta rasio
bahan 1:1, 1:2 dan 1:3 dengan kecepatan pengadukan 1500 rpm.
Abu Kulit buah Randu
Aquadest
Uap Air
Gambar 2.5. Diagram Alir Proses Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit
Buah Randu
Analisa Berat dengan
Ditimbang
Penyaringan
pemekatan secara
evaporasi
Ekstraksi
Uji coba penggunaan
soda kie pada kue
Analisa Kalium dengan
Metode Titrasi
Soda Kie
Ampas Abu Kulit buah Randu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
11
BAB III
METODOLOGI
A. ALAT DAN BAHAN
1. Bahan bahan yang digunakan:
a. Abu Kulit buah randu yang diperoleh dari Kab. Pati
b. Aquadest diperoleh dari Laboratorium Proses Teknik Kimia Fakultas
Teknik UNS
c. Larutan asam perklorat kadar 60 %
2. Alat yang digunakan
3
2
6 1
9 8
10 5
4 11
7
Keterangan :
1. Klem
2. Statif
3. Motor Pengaduk
4. Impeller
5. Labu Leher tiga berisi abu kulit buah randu + Aquadest
Gambar 3.1. Rangkaian Alat Ekstraksi Batch
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12 Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
1
2
3
6. Pengaduk Merkuri
7. Water Batch
8. Pendingin Bola
9. Termometer
10. Karet Penyumbat
11.Stop Kontak
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Evaporasi
Keterangan :
1. Pengaduk
2. Panci
3. Kompor
B. LOKASI
Laboratorium Dasar Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
D. CARA KERJA
1. Persiapan Bahan Dasar Abu Kulit Buah Randu
1. Menghaluskan abu kulit buah randu sampai ukuran -8 +16 mesh
2. Proses Ekstraksi abu kulit buah randu
1. Merangkai alat ekstraksi
2. Proses ekstraksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13 Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
a. Menimbang abu kulit buah randu sebanyak 600 gram lalu
dilarutkan dengan aquadest sebanyak 600 mL (1:1)
b. Mengaduk campuran tersebut dengan pengaduk merkuri selama 3
jam suhu 30 oC, 40 C, 50 C dengan kecepatan 1500 rpm.
c. Mengambil sampel cairan tiap 15 menit.
d. Menyaring hasil ekstraksi dan menampung ekstrak.
e. Menguapkan ekstrak sampai diperoleh padatan soda kie.
f. Mengulangi langkah a-e dengan variasi rasio bahan 1:2 dan 1:3.
3. Analisa Hasil
a. Analisa kandungan K dalam ekstrak dengan menggunakan larutan
asam perklorat (HClO4) 1N.
1. Membuat larutan asam perklorat 1N sebanyak 1000 mL
a. Mengambil larutan asam perklorat 60% sebanyak 111,66 mL
b. Memasukkan dalam labu ukur 1000 mL
c. Menambahkan aquadest sampai tanda batas
2. Membuat larutan NaOH 1 N sebanyak 100 mL
a. Menimbang 4 gram NaOH
b. Melarutkan menggunakan aquadest
c. Memasukkan dalam labu ukur 100 mL, menambahkan aquadest
sampai tanda batas
3. Standarisasi larutan asam perkorat menggunakan larutan NaOH 1 N
a. Mengambil 5 mL larutan asam perklorat 1 N
b. Memasukkan dalam Erlenmeyer menambahkan 3 tetes indicator PP
c. Menitrasi menggunakan larutan NaOH 1 N sampai terjadi perubahan
warna
d. Mencatat volume NaOH yang dibutuhkan
e. Mengulangi langkah a - d sebanyak 3 kali.
4 . Menganalisa ekstrak soda kie menggunakan larutan asam perklorat 1N
a. Mengambil hasil ekstraksi setiap selang waktu 15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14 Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
b. Menyaring sampel larutan ekstrak
c. Menitrasi 5 mL ekstrak dengan menggunakan larutan asam perklorat
1N sampai tidak terbentuk endapan
d. Mencatat volume asam perklorat yang dibutuhkan
e. Menghitung rendemen K2CO3, dengan perhitungan sebagai berikut:
Rendemen =Volume ekstrak x Volume titran x N titran x
12
x BM K2CO3
Volume sampel x Berat abu kulit buah randu yang digunakan x 100%
b. Menghitung rendemen Hasil
1. Menimbang soda kie hasil.
2. Menghitung rendemen, dengan perhitungan sebagai berikut :
Rendemen soda kie =Berat soda Kie yang dihasilkan
Berat abu kulit buah randu yang digunakan x 100%
4.Uji Coba Penggunaan Soda Kie pada Kue Brownis
a. Melelehkan 150 gram dark coklat dan 100 gram mentega
b. Menambahkan 100 gram gula pasir, aduk sampai rata
c. Menambahkan 2 butir telur, aduk sampai mengembang
d. Tambahkan campuran 100 gram tepung terigu, 1 gram soda kie dan
2 gram garam aduk sampai rata
e. Masukkan adonan ke dalam cetakan (20 x 5x 2) cm dan ukur
volumnya
f. Oven adonan selama 45 menit pada suhu 180 C
g. Mengukur volum brownis yang sudah di oven
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PERCOBAAN
Data hasil percobaan ekstraksi abu kulit buah randu adalah sebagain
berikut :
Tabel 4.1 Data hasil percobaan
No. Suhu
( C)
Rasio Rendemen
K2CO3 (%)
Rendemen
Soda Kie (%)
Waktu Optimal
Ekstraksi (menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
30
30
30
40
40
40
50
50
50
1:1
1:2
1:3
1:1
1:2
1:3
1:1
1:2
1:3
13,82
25,42
20,73
14,09
25,70
22,80
14,23
26,53
24,87
35,27
37,94
28,87
38,22
44,57
41,90
39,03
58,03
46,84
120
120
120
105
120
105
120
120
105
Tabel 4.2 Data hasil penggunaan soda kie pada kue brownis
No. Jenis Perlakuan Volume Awal Adonan
Awal (cm3)
(p x l x t )
Volume Setelah
Dioven (cm3)
(p x l x t )
1.
2.
3.
Tanpa pengembang
Dengan soda kie
Dengan soda kue
20 x 5 x 1,8 =180
20 x 5 x 1,8 =180
20 x 5 x 1,8 =180
20 x 5 x 2,1 =210
20 x 5 x 2,9 =290
20 x 5 x 2,9 =290
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Tabel 4.3 Hasil Uji Organoleptik
Jumlah responden yang memilih berdasarkan kategori
Jenis Brownis Kategori Rasa Aroma Tekstur
Enak Tidak Enak suka Tidak suka Lembut Bantat
Menggunakan
soda kue
sebagai
pengembang
24 - 24 - 24 -
Menggunakan
soda kie
sebagai
pengembang
24 - 24 - 24 -
Tanpa
pengembang 20 4 24 - - 24
B. PEMBAHASAN
Percobaan pengambilan soda kie dari abu kulit buah randu dilakukan dengan
ekstraksi secara batch dengan pelarut aquadest. Hasil padatan soda kie diperoleh
dengan memekatkan hasil ekstraksi dengan cara evaporasi.
Ekstraksi abu kulit buah randu ini dilakukan dengan memperhatikan rasio
berat bahan dengan volume pelarut, dan suhu sebagai parameter / variable yang
ditelitu untuk merumuskan kondisi optimum.
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
0 25 50 75 100 125 150 175 200
1:1 suhu 30 C
1:2 suhu 30 C
1:3 suhu 30 C
1:1 suhu 40 C
1:2 suhu 40 C
1:3 suhu 40 C
1:1 suhu 50 C
1:2 suhu 50 C
1:3 suhu 50 C
Waktu ( menit )
Ren
dem
en K
2C
O3
(%)
Gambar IV.1 Grafik Antara Rendemen K2CO3 ( % ) Vs Waktu Ekstraksi ( menit )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Gambar IV.1 merupakan grafik hubungan antara waktu ekstraksi dengan
rendemen K2CO3 yang dianalisa dengan cara titrasi menggunakan larutan
asam perklorat 1,02 N dengan mengambil 5 ml sampel setiap selang waktu 15
menit sampai diperoleh data konstan.
Dari gambar IV.1 dapat dilihat bahwa semakin meningkatnya suhu
operasi maka rendemen yang dihasilkan semakin besar.Kandungan K2CO3
yang paling tinggi pada rasio 1:2 karena pada rasio ini kandungan kalium
dalam abu sudah terekstrak sempurna. Sedangkan pada rasio 1:1, kandungan
kalium dalam abu belum seluruhnya terekstrak namun pelarutnya sudah jenuh
sehingga tidak dapat mengekstrak lagi. Pada kondisi 1:3 tidak memberikan
hasil yang berbeda jauh dengan kondisi 1:2.
Dari grafik IV.2 dapat dilihat bahwa yang menghasilkan rendemen soda kie
paling tinggi diperoleh saat kondisi operasi rasio 1:2 suhu 50 C dengan perolehan
rendemen sebesar 58,04 % dengan kandungan K2CO3 dalam soda kie sebesar
46,63 % . Dari data tersebut untuk memperoleh 1 kg soda kie dibutuhkan 1,73 kg
abu kulit buah randu.
Soda kie yang berbentuk serbuk kristal dari abu kulit buah randu dapat diuji
cobakan pada makanan misalnya brownis. Penambahan soda kie dari abu kulit
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0 1 2 3 4
Re
nd
em
en
So
da
Kie
(%
)
Rasio Bahan
Gambar IV.2 Grafik Antara Rasio Bahan Vs RendemenSoda Kie( % )
1 : 1 : 1 : 1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
buah randu dengan takaran 1 gram, apabila diuji cobakan pada brownis akan
mengembangkan brownis dengan kemampuan mengembang sama seperti saat
menggunakan soda kue di pasaran. Jadi soda kie dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif pengembang selain soda kue.
Uji Organoleptik yang dilakukan penilaian oleh 24 responden meliputi
kategori rasa, aroma dan tekstur. Untuk mengetahui hasil uji organoleptik maka
para responden yang telah terlebih dahulu mencicipi rasa dari brownis yang telah
disiapkan lalu mengisi polling yang telah disediakan. Dari table 4.3 dapat dilihat
bahwa untuk kategori rasa dan aroma sebagian besar responden menilai aroma
dan rasa dari semua jenis brownis suka dan enak, sedangkan dari kategori tekstur,
brownis yang menggunakan pengembang soda kue dan soda kie memiliki tekstur
yang lembut dan yang tanpa pengembang brownisnya bantat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Soda Kie Dari Abu Kulit Buah Randu
DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
18
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Cara pembuatan soda kie :
a. Menghaluskan abu kulit buah randu
b. Mengekstrak abu kulit buah randu dengan menggunakan
pelarut aquadest
c. Menyaring hasil ekstraksi, kemudian ekstraknya dievaporasi
sampai diperoleh padatan soda kie.
2. Kondisi ekstraksi yang paling optimal adalah rasio abu (gram):
aquadest (ml) sebesar 1:2, suhu ekstraksi 50 C dihasilkan
rendemen soda kie sebesar 58, 04 % dengan kandungan K2CO 3
dalam soda kie 46,63 % .
B. SARAN
Agar menghasilkan dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan
sebaiknya:
1. Abu disimpan pada tempat tertutup dan tidak lembab.
2. Produk soda kie disimpan dalam wadah yang tertutup dan jangan
berkontak dengan udara karena soda kie bersifat higroskopis.
3. Pada saat evaporasi dijaga suhunya tidak terlalu tinggi karena akan
merusak soda kie yang dihasilkan.
Top Related