i
LAPORAN TUGAS AKHIR
KEGIATAN HUMAS PT PUPUK SRIWIDJAJA DALAM
RANGKA MENCIPTAKAN HUBNGAN BAIK DENGAN
STAKEHOLDER
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli
Madya Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
Devi Lia Utami
D 1606018
Public Relations
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
ii
HAlAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
KEGIATAN HUMAS PT PUPUK SRIWIDJAJA DALAM
RANGKA MENCIPTAKAN HUBNGAN BAIK DENGAN
STAKEHOLDER
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,……………………….2009
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Drs. A. EKO SETYANTO, M.Si
NIP. 131658537
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah di uji dan disahkan Panitia Ujian Akhir Program Diploma
III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta untuk memperoleh gelar Ahli Madya Public Relations.
Hari : Senin
Tanggal : 08 Juni 2009
Panitia Ujian Akhir:
Ketua Drs. Subagyo, Su ( ) NIP. 131814592 Anggota Drs. A. Eko Setyanto, M.Si ( ) NIP. 131658537
Surakarta,……………………….2009
Mengetahui,
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN, SU
NIP.130 936 616
iv
MOTTO
Melakukan sebuah pengorbanan kecil untuk sesuatu yang besar
(Penulis)
Hanya ada dua kesalahan dalam hidup ini. Yaitu melakukan sesuatu yang
salah, dan melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang salah. Jadi
pilihlah cara yang paling baik dalam seburuk-buruk nya keadaan
(Mario Teguh)
Jika ada kesempatan aku akan mencoba, dan apabila hasilnya tidak sesuai
haparan setidaknya aku sudah pernah mencoba
(Penulis)
Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S. Alam Nasyrah :6)
…all the things that break you, Are all the things that make you strong. You
can’t change the past, Cause it’s gone, And you just gotta move on.
( Segala sesuatu yang melukaimu, adalah yang membuatmu kuat. Kamu
tidak bisa merubah masa lalu, karena ini telah berlalu dan kamu hanya
harus terus berjalan )
( Carrie Underwood)
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT, atas segala sesuatu yang telah diberikan kepadaku sampai
detik ini
2. Ibuku, yang selalu menyebutkan namaku dalam setiap do’a – do’anya
3. Ayahku yang telah mendidiku menjadi anak yang baik
4. Adik – adiku, Rio, Santo, Yosi dan Bela serta nenekku yang aku sayangi
5. Sahabat – sahabatku, Putri Prabawati, Rina Yusitasari, Rosalia Fajar,yang
selalu ada buat penulis berbagi.
6. Ka’ Agus Salim Rachmant, thanks for motivasi nya yang membuat penulis
berani menghadapi semua nya. I’ll be strong with you
7. Keluarga besar AMPERA (Asosiasi Mahasiswa Palembang dan
Sekiarnya), yang telah menemani separuh perjalanan ku di Solo.
8. Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Penulis haturkan rasa syukur atas selesainya tugas akhir ini kepada Allah
SWT. Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Ahli Madya Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun Judul tugas akhir ini
adalah KEGIATAN HUMAS PT PUPUK SRIWIDJAJA DALAM
RANGKA MENCIPTAKAN HUBNGAN BAIK DENGAN
STAKEHOLDER
Penyelesaian tugas akhir ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa
materi maupun non materi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku ketua jurusan program
komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta dan Dosen pembimbing tugas akhir yang telah
banyak memberikan bimbingan serta saran yang membantu penulis
menyelasaikan tugas akhir ini.
3. Ibu Hj. Isfantin Puji Lestari, SE. MM selaku pembimbing akademik.
vii
4. Bapak Hernawan L Syamsuddin, selaku pembimbing lapangan atas
kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat melaksanakan magang
di PT Pupuk Sriwidjadja.
5. Bapak Drs. M. ZainIsmed, MBA, selaku Asisten Manager humas atas
kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama melaksanakan
magang.
6. Karyawan PT Pusri, Bapak Rasdianto, Pak Usman, Pak Ridwan, Pak
Ernanizar, Pak John, Pak Abu, Pak Hasnil, Pak Armend, Bu Ning, Mbak
Opei. Mbak Nilam, serta seluruh karyawan PT Pusri.
7. Keluargaku atas do’a dan dukungan yang diberikan selama perjalanan
hidupku.
8. Sahabat – sahabatku, Putri, Rina dan Ocha yang selalu memberikan
bantuan dan dukungannya
9. Ka’ Agus, yang selalu ada untuk penulis berbagi.
10. Teman – teman PR’06 kelas B ( Retno, Firma, Erlita, Lia, dll ), atas
kerjasama dan bantuannya selama ini.
11. Pihak – pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan tugas
akhir ini.
Atas kebaikan dan pengorbanan yang telah diberikan, penulis
ucapkan terima kasih. Akhir kata, semoga tugas akhir ini memberikan manfaat
bagi semua pihak. Amin.
Surakarta, 2009
viii
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………..v
KATA PENGANTAR………………………………………………………….vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..1
B. Tujuan…………………………………………………………………..3
C. Manfaat…………………………………………………………………3
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………..4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations….……………………………………………5
B. Peran dan Fungsi Public Relations……………………………………..8
C. Tugas-tugas Public Relations………………………………………….11
ix
D. Sistematika proses Public Relations…………………………………...12
E. Stakeholders dalam Public Relations…………………………………..15
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan PT Pupuk Sriwidjadja……………………….21
B. Visi dan Misi Perusahaan…………………………………………….22
C. Makna Logo Perusahaan………………………………………………25
D. Susunan Organisasi……………………………………………………27
E. Perseroan dan Anak Perusahaan………………………………………29
F. Aktifitas Kehumasan PT Pusri………………………………………..29
G. Struktur Organisasi Dinas Humas…………………………………….30
H. Ruang Lingkup Kerja Dinas humas…………………………………..30
I. Publik kehumasan……………………………………………………..33
J. Budaya Perusahaan……………………………………………………34
BAB IV KEHUMASAN PT PUPUK SRIWIDJADJA………………………37
A. Pelaku Kehumasan PT Pupuk Sriwidjadja……………………………37
B. Hubungan Internal Kehumasan PT Pusri……………………………..43
C. Hubungan Eksternal Kehumasan PT Pusri…………………………....46
D. Kegiatan Publikasi Dinas Humas……………………………………..50
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………………...52
B. Tugas-Tugas Yang Telah Dilakukan…………………………………52
C. Kesulitan dan Kendala Yang di Alami……………………………….56
x
D. Cara Yang Telah Dilakukan untuk Mengatasi Kesulitan…………….57
E. Kemajuaan Yang Telah Dicapai……………………………………...58
BAB VI PENUTUP………………………………………………………….
A. Keimpulan…………………………………………………………….59
B. Saran………………………………………………………………….60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan basis pengembangan intelektual yang
memiliki kemampuan untuk berbuat lebih banyak demi kemajuan bangsa dan
Negara. Perguruan tinggi juga merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan
dan pengajaran berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia melalui cara ilmiah
yang meliputi pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Mahasiswa sebagai generasi intelektual penerus bangsa di tuntut untuk
memiliki daya saing global yang kuat. Hal tersebut diperoleh melalui
pembelajaran dan pengalaman. Pembelajaran dan pengalaman ini tidak hanya di
dapatkan melalui materi secara teoristis dalam bangku perkuliahan, namun digali
dan belajar mengaplikasikan secara langsung pada permasalahan nyata di
lapangan.
Hal inilah yang mendasari di adakannya kegiatan Kuliah Kerja Media
(KKM) pada mahasiswa di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS),
termasuk mahasiswa Program Study Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik . Maka mahasiswa UNS dituntut untuk dapat mengimplementasikan
ilmu pengetahuan yang telah didapatnya secara nyata pada suatu instansi atau
lembaga terkait
Saat ini perusahaan tidak hanya dituntut menghasilkan produk yang
berkualitas bagi para konsumennya, tetapi juga dituntut untuk memberikan
xii
kepedulian dan pelayanan serta membina hubungan baik dengan stakeholder.
Untuk itu, dibutuhkan peranan Public Relations dalam perusahaan guna
merancang strategi agar terbentuknya citra positif perusahaaan dimata publik.
Pemilihan PT Pusri sebagai lokasi kerja praktik, lebih didasarkan pada
profesionalisme BUMN ini dalam menjalankan fungsi dan strategi kehumasan
yang baik melalui Dinas Humas.
Ada beberapa definisi Public Relations, diantaranya adalah yang diberikan
oleh Cutlip (dalam soemirat,dkk, 2004 : 14) Public Relations adalah sebagai
fungsi manajemen yang secara khusus mendukung terbentuknya saling pengertian
dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi
dengan stakeholder-nya. Dikemukakan pula oleh British Institute of Public
Relations, Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik serta saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
(Jefkins, Frank:1992:8). Semua keadaan inilah yang akan menciptkan hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya yang pada akhirnya berimbas
pada terbentuknya citra positif perusahaan di mata publik.
Dalam aktifitasnya PT Pusri selalu mengacu kepada visi perusahaan untuk
menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri pupuk, petrokimia, dan jasa-jasa
teknik melalui maksimalisasi nilai perusahaan dan kepuasan pelanggan.
Citra positif merupakan suatu hal yang sangat berharga dan penting dalam
suatu instansi atau perusahaan. Kesadaran PT Pusri untuk membangun citra
positif perusahaan, membuat seluruh aktifitas perusahaan berlandaskan pada
xiii
usaha penjangkauan stakeholders secara maksimal melalui masing-masing unit
kerja. Citra positif perusahaan memang bukan suatu hal yang murah, karena harus
dilakukan strategi khusus dengan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi, seperti
halnya yang terjadi pada kegiatan kehumasan PT Pusri.
Dengan semua keunggulan dan kompleksitasnya aktifitas kehumasan
tersebut, maka tidak mengherankan bila pemilihan lokasi kerja praktik bidang
kehumasan ini berada di Dinas Humas PT Pusri.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini adalah:
1. Untuk memperoleh pengalaman praktek langsung dalam dunia
kehumasan di dinas Humas PT Pupuk Sriwidjaja;
2. Untuk mengaplikasikan teori yang di peroleh di bangku kuliah ke dalam dunia
kerja di dinas Humas PT Pupuk Sriwidjaja;
3. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktik ini adalah:
1. Merangsang mahasiswa untuk menjadi insan profesional di bidangnya
masing-masing;
2. mempersiapkan mahasiswa menghadapi permasalahan nyata di lapangan
dan dunia kerja.
xiv
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan : 2 Februari s.d. 30 Maret 2009
2. Tempat Pelaksanaan : Dinas humas, Departemen Hukum dan
Humas Kantor Pusat PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero)
Jl. Mayor Zen, sei. Selayur, Kota Palembang
Sematra Selatan 30118.
www.pusri. co.id- Email. [email protected]
xv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Public Relations
Istilah “hubungan masyarakat” yang disingkat humas sebagai terjemahan dari public relations, di
ndonesia sudah cukup memasyarakat. Artinya, telah dipergunakan secara luas oleh departemen, perusahaan, badan
ataupun lembaga.
Ada beberapa definisi Hubungan Masyarakat yang dikemukakan oleh
John E. Marston dalam bukunya Modern Public Relations (Kasali Rhenald 2003 :
6 - 10) mengatakan sebagai berikut :
a. “Public Relations is planned, persuasive communication
designed to influence significant public”. Oleh karena itu Public
Relations merupakan suatu bidang yang memerlukan
perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan manajemen
kepada target-target tertentu. Selain definisi Public Relatons
diatas.
b. John E. Marston mempunyai definisi yang lebih spesifik,
yaitu : “Public Relations adalah seni untuk membuat perusahaan
anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen dan
penyalurnya”. (Kasali Rhenald, 2003 hal 9).
Definisi yang berkaitan dengan manajemen adalah
Definisi yang dikeluarkan oleh Public Relatons News : “Public Relations
adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/ sebuah perusahaan terhadap
xvi
publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi
untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.
Banyak pengertian Public Relations yang di buat oleh para ahli, sampai
saat ini tercatat lebih dari 2000 definisi yang saling berbeda formulasinya menurut
latar belakang pengalaman masing-masing, diantaranya sebagai berikut :
1. Menurut prof. Byron Christian (Djanalis Djanaid 1990 : 7) Public
relations adalah “usaha yang sadar untuk mempengaruhi orang
terutama melelui komunikasi, guna berfikir baik terhadap suatu
organisasi, menghargainya, mendukungnya dan ikut simpati
bersamanya jika mendapat tantangan kesukaran”.
2. Menurut J.C. Seidel, direktur Public Relations Devitions of
Housing N. Y. (Djanalis Djanaid 1990 : 7) Public Relations adalah
“proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh good will dan pengertian dari para langganannya,
pegawai-pegawainya, dan public pada umumnya”.
3. Webster New International Dictionary of the English, Language
(Djanalis Djanaid 1990 : 8) memberi pengertian bahwa Public
Relations adalah “aktivitas yang dilakukan oleh suatu industri,
periklanan, perusahaan, perhimpunan jawatan pemerintah, atau
organisasi lainnya untuk menciptakan dan memelihara hubunga
yang sehat dan bermanfaat dengan masyarakat tertentu dan
masyarakat pada umumnya denan maksud menyesuaikan dirinya
xvii
pada keadaan sekelilingnya, dan memperkenalkan diri pada
masyarakat”.
4. Dari berbagai definisi yang dihimpun oleh Djanalis Djanaid (1990
: 14) di atas dalam bukunya Public Relations dalam Teori dan
Praktek, ia sendiri kemudian memberikan sebuah batasan
pengertian “Public Relations adalah setiap usaha dalam
menciptakan kehidupan yang harmonis suatu organisasi baik ke
dalam lingkungannya maupun keluar pada masyarakat dalam arti
luas untuk tercapainya tujua organisasi, dengan menciptakan
pengertian umum, antara lembaga dengan karyawan maupu
masyarakat”.
Karena banyaknya definisi hubungan masyarakat yang dikemukakan
oleh beberapa pakar, maka para pemraktek Humas sedunia yang terhimpun dalam
The International Public Relations Association (IPRA) bersepakat untuk
merumuskan sebuah definisi tentang Public Relations. Public Relations is a
management function of a contuining and planned character, through which public
and private organizations and institutions seek to win and retain the
understanding, symphaty and support of those with whom they are or maybe
concerned-evaluating public opinion about themselves, in order to correlate as fo
as possible, their own policies and procedure to achieve, by planned and
widespread information, more productive cooperation and more efficient
fulfillment or their common interest. (hubungan masyarakat adalah fungsi
manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana,
xviii
dengan nama organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan
pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan
dari mereka yang ada sangkut pautnya-dengan menilai pendapat umum diantara
mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanakan mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan
untuk melaksanakan kpentingan bersama lebih efisien dengan melancarkan
informasi yang berencana dan trsebar luas).
Peranan Dan Fungsi Public Relations
Kata “peranan’ dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia memiliki
pengertian : “Bagian yang dimainkan seorang pemain; tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam suatu peristiwa”. Mengenai peranan Public Relations
(Particular Role of Relations). Dijelaskan oleh Philip Lesly, dalam buku Lesly’s
Handbook of Public Relations and Communications, antara lain sebagai berikut :
“Increasingly the stability of our society depends bringing into
reasonable equilibrium the many social, political and cultural forces-
all of which are determined by group attitudes”
(Meningkatkan stabilitas masyarakat yang tergantung pada
keseimbangan social, politik, dan kemajuan budaya-semua itu
ditentukan oleh tingkah laku kelompok).
“Top Public Relations people have special contributions to make,
involving this forces, that cannot be made by others”.
xix
(Public Relations memiliki kontribusi untuk membuat, terlibat
dalam suatu kemajuan, yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang
orang).
“Public Relations people have the role of being always in the middle-
pvoted between their client/ employers and their publics. They must
be attuned to the thinking and needs of the organizations they serve
or they cannot served well. They must be attuned to the dynamics
and needs of the publics”.
(Public Relations memiliki peranan untuk selalu menjadi penengah-
jembatan antara pelanggan mereka/ pekerja dan masyarakat. Mereka
harus bersikap unuk memikirkan kebutuhan organisasi yang mereka
layani. Mereka juga harus menjaga kedinamisan dan kebutuhan
masyarakat).
The role of Public Relations professional is to apply this unique and
increasingly crucial orientation-plus our special skills-to reading the
trends in attitudes; assessing what the trends will means for society
and for various organizations; and recommending what to do to
accommodate to these conditions and trends”.
(Peranan professional Public relations adalah menerapkan keahlian
yang dimiliki dan mendahulukan tujuan utama-meningkatkan
kelebihan yang dimiliki-membaca kecenderungan dalam
masyarakat; dan memberi saran apa yang harus dilakukan dalam
xx
mengatasi kondisi dan kecenderungan tersebut) (Lesly Philip,1991:
10 )
Mengenai konsep fungsional humas, Scoot M. Cutlip dan Allen Center
dalam bukunya, Effective Public Relations, memberikan penjelasan sebagai
berikut :
1. To facilities and insure an inflow of representative opinions from an
organization’s several publics so that its policiesand operations may
be kept compatible with the diverse needs views of these public;
(Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari
publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta
operasionalisasi organisasi dapat dipelihara keserasianny dengan
ragam kebutuhan dan pandangan public-publik tersebut).
2. To counsel management on ways and means on shaping a
organization’s policies and operations to gain maximum public
acceptance;
(Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun
kebijaksanaan dan oprasionalisasi organisasi untuk dapat diterima
secara maksimal oleh publik).
3. To devise implement programs that will gain and favorable
interpretations of an organization’s policies and operations.
(Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat
menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap
xxi
kebijaksanaan dan opreasionalisasi organisasi) (Djanaid, Djanalis,
1990: 17)
Berdasarkn uraian mengenai ciri-ciri humas beserta penegasan kegiatan
humas menurut Cultip dan Center serta Canfield di atas, maka fungsi humas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi;
2. Membinahubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik
publik ekster maupun intern;
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan
menyalurkan opini publik kepada organisasi;
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
Tugas-Tugas Public Relations
Tugas-tugas Public Relations antara lain sebagai berikut : (Frida,
Kusumastuti, 2003 : hal 25)
1. Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi
kecenderungan publik.
Dalam menjalankan tugas nya seorang Praktisi Public Relations
(PR) dituntut utuk selalu memahami karakter publik nya, sehingga
sebuah perusahaan atau organisasi tempat ia bekerja dapat
xxii
mengetahui karakter dari publiknya. Sehingga tujuan dari sebuah
eprusahaan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan
publik.
Kepentingan antara sebuah organisasi dengan publik tidak dapat di
pisahkan. Perusahaan dapat diakui keberadaannya karena adanya
publik. Oleh karena itu, seorang praktisi PR jug harus
menyemimbangkan kepentingan di antaranya.
3. Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga, khususnya
yang berkaitan dengan publik.
Evaluasi program-program sangat menentukan, langkah berikutnya
yang akan dilaksanakan. Kemajemukan dan beragamnya
karakteristrik publik, selalu berubah dan tidak menentu.
Sistematika Proses Public Relations
Fungsi sentral Public Relations adalah kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi, dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama.
Sasaran kegiatan Public Relations adalah public intern dan public ekstern,
sedangkan tujuan utamanya adalah terbinanya hubungan harmonis antara
organisasi dengan public tersebut.
Publik intern dan ekstern yang menjadi sasaran humas itu sangat
kompleks, dan manajemen suatu organisasi yang harus dilakukan sangat rumit,
xxiii
sehingga untuk menanganinya secara efektif dan efisien, praktisi Public Relations
harus melakukan kegiatan yang sistematis. Efektif berarti menimbulkan hasil yang
sesuai dengan harapan, dan efisien mengandung makna tujuan dicapai secara
optimal dengan biaya, waktu, dan personel yang minimal, sedangkan sistematis
berarti penyusunan yang runtut secara seksama.
Dalam bukunya Onong Efendi yang berjudul Hubungan Masyarakat
Suatu Studi Komunikologis, disebutkan bahwa Praktisi Public Relations
memerlukan sebuah proses sistematis yang efektif. Ada empat tahap proses
sistematis, antara lain. (Effendi, Onong Uchjana, 1992, hal 97)
1. Penelitian
Penelitian merupakan tahap pertama dalam sistematika kegiatan
humas. Yang dimaksud dengan penelitian di sini adalah data
collecting (pengumpulan data) dan fact fnding (pengkajian data).
Selain itu praktisi public relations mempelajari dan membaca terus
pengertian, opini, sikap, dan prilaku mereka yang berkepentingan
yang terpengaruh oleh sikap da tindakan perusahaan.
2. Perencanaan
Perencanaan sebagai tahap kedua dalam kegiatan humas.
Meskipun didukung dengan data factual yang lengkap, belum tentu
akan membuat pelaksanaannya efektif apabila tahap ini tidak
ditangani dengan seksama.
Pada tahap perenacanaan, praktisi Public Relations perlu
terlebih dahulu menginventarisasi masalah untuk selanjutnya
xxiv
mengkorelasikan aspek yang satu dengan aspek lainnya sehingga
dalam tahap pelaksanaannya kelak, masalah-masalah yang
menghambat tujuan dapat diatasi. Tahap ini memerlukan pemikiran
yang matang karena tahap inilah yang menentukan keberhasilan
pada tahap operasionalisasinya. Perencanaan menghendaki
penglihatan yang jauh ke muka, ke dalam, dan ke sekelilingnya. Hal
ini diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk melaksanakan
strategi yang telah ditentukan sebagai pemecahan masalah.
3. Penggiatan/ pelaksanaan
Tahap penggiatan adalah pelaksanaan secara aktif rencana
yang telah disusun berdasarkan data factual yang telah dikerjakan
pada tahap-tahap sebelumnya. Penggiatan harus dikaitkan dengan
goals da objective yang spesifik, kemana citra perusahaan akan
diarahkan. Jelas bahwa pada tahap penggiatan atau pelaksanaan ini
komunikasi banyak dilakukan.
4. Penilaian
Penilaian merupakan tahap akhir dari proses Public
Relations. Penilaian berfunfsi mengkaji pelaksanaan suatu rencana
yang terdiri atas program-program yang dalam penyusunannya
ditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan secara seksama. Pada
tahap penelitian ini ditelaah, apakah rencana yang ditunjang oleh
hasil penelitian itu dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dengan lain
perkataan, apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan rencana.
xxv
Pada tahap penelitian dilakukan telaah terhadap faktor-faktor
penghambat apabila ternyata pelaksaannya menjumpai kesulitan
yang menyebabkan tujuan yang ditetapkan pada perencanaan tidak
tercapai. Tahap ini akan melibatkan pengkuran dari hasil tindakan di
masa lalu. Penilaian ini dimaksudkan agar di kemudian hari, tidak
terjadi pengulangan masalah yang sama.
Jika langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan baik maka akan
diperoleh hasil yang optimal karena dimaksudkan untuk dapat melaksanakan
komunikasi yang efektif sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan Komunikasi sendiri oleh Carl. I Hovland diartikan sebagai
sebuah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan
rangsanga (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang
lain (komunikan). (Dedy Mulyana, 2001 : 62)
Stakeholders Dalam Public Relations
Suatu perusahaan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu
masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar
perusahaan maupun dari dalam perusahaan. Namun demikian, unsur-unsur
tersebut tidak selalu menekan perusahaan. Adakalanya unsur-unsur tersebut malah
memberi peluang yang justru akan membesarkan perusahaan.
Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan baik
dengan pihak-pihak tersebut melalui satu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut
adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan biasa disebut stakeholders.
xxvi
Stakeholders adalah kelompok-kelompok yang berada di dalam mauoun di luar
perusahaan yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan
perusahaan. Stakeholder bias berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan
hidupnya pada perusahaan. Secara umum, stakeholder dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian, yakni stakeholder internal dan stakeholder
eksternal(Effendi,Onong Uchjana).
1. Stakeholders Internal
a. Pemegang saham
Pemegang saham atau pemilik perusahaan di kebanyakan
negara yang baru melakukan pembangunan industrinya ternyata
mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Ha ini disebabkan karena
masih mudanya usia perusahaan da seluruh karyawan mengidentikkan
pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan. Kalaupun perusahan
mengangkat manajer profesional, bobot keputusan masih tetap berada
di tangan pemilik selama pemilik itu sendiri adalah pendiri.
b. Manajer dan Top Executive
Manajer perusahaan berada di bawah kendali pemilik
perusahaan. Hanya dengan kapasitas yang memadailah seorang
manajer dapat tampil secara otonom dalam mengelola perusahaan.
Belakangan ini pada posisi menengah perusahaan mulai tampak
eksekutif muda yang mempunyai latar belakang pendidikan yang
memadai. Para eksekutif muda minimumnya lebih mudah memahami
ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Public Relations.
xxvii
Namun bagaimanapun juga, tingkat kepercayaan eksekutif
berpendidikan terhadap Public Relations perusahaan amat tergantung
dari wawasan intelektual praktisi Public Relations tersebut. Adalah
kesalahan besar bila beranggapan bahwa ia bisa menjadi praktisi
Public Relations yang baik hanya bermodalkan penampilan. Manajer-
manajer professional membutuhkan mitra yang mempunyai kapasitas
manajerial dan wawasan intelektual.
c. Karyawan
Yang dimaksud dengan karyawan adalah orang-orang di dalam
perusahaan yang tidak memegang jabatan struktural. Alasan praktisi
Public Relations perlu menganani para karyawan antara lain :
Pertama, karena sekalipun kedudukannya dalam pengambilan
keputusan tidak besar tetapi karyawan adalah orang yang paling
banyak jumlahnya di dalam sebuah perusahaan.
Kedua, umumnya karena tingkat pendidikannya rendah,
karyawan akan sangat mudah disulut isu. Isu-isu yang dibicarakan
umumnya adalah masalah pemutusan hubungan kerja, gaji, tunjangan,
dan sejenisnya.
Ketiga, karyawan adalah ujung tombak bagi perusahaan jasa.
Hanya dengan memberikan perhatian yang baik, perusahaan jasa dapat
memperbaiki pelayanannya.
Keempat, di negara-negara berkembang karyawan merupakan
sumber suara potensial dalam pemilihan umum.
xxviii
Kelima, pers umumnya amat bersimpati kepada karyawan yang
dilanggar hak-haknya oleh manajemen.
Oleh karena hal-hal di atas, karyawan tetap merupakan suatu kekuatan
di dalam suatu perusahaan.
d. Keluarga karyawan
Sangat sdikit perusahaan yang menyadari bahwa keluarga
karyawan menaruh minat yang besar terhadap perusahaan tempat
anggota keluarganya bekerja. Padahal hal ini sangat berpengaruh
terhadap pemahaman para anggota keluarga tentang keadaan pekerjaan
anggota keluarganya sehingga mereka semua dapat menyesuaikan
perilakunya.
2. Stakeholders Eksternal
a. Konsumen
Perusahaan tidak dapat dikatakan maju apabila tidak mampu
memenuhi minat konsumen. Konsumen merupakan pembelian dari
produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Sukses yang besar
diperoleh suatu perusahaan ialah mendapatkan pelanggan, bkan
penjualnya itu sendiri, akan tetapi sebuah perusahaan dikatakan sukses
kalau meningkatkan jumlah pelanggannya yang membeli berulang
kali.
b. Media massa
Peran media massa sangat besar pengaruhnya pada sebuah
perusahaan. Media massa akan membantu kelancaran publikasi sebuah
xxix
perusahaan. Press Release yang dikirimkan kepada mereka untuk
disiarkan akan lebih diprioritaskan apabila sudah sejak sebelumnya
dibina hubungan yang baik. Undangan konferensi pers akan lebih
diutamakan daripada undangan yang sama dari organisasi/ perusahaan
lainnya.
Selain itu, media massa juga berperan untuk menyalurkan
segala bentuk opini masyarakat kepada pihak manajemen, begitu pula
sebaliknya.
c. Pemerintah
Peranan pemerintahuntuk mengatur dunia usaha masih terasa
cukup besar. Pemerintah diperlukan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan, melindungi karyawan, melindungi lingkungan sekitar
perusahaan, mengatur hukum, menarik minat penanam modal asing.
d. Bank
Bank sebagai lembaga komersial yang tidak mengandalkan
bunga yang diterima, melainkan juga jaminan atas pengambilan
pinjaman pokok debitur. Oleh karena itu, selain melihat kelayakan
usaha, bank juga akan terus-menerus memantau kredibilitas sebuah
perusahaan, tingkat likuiditas dan jaminan yang dimiliki.
e. Komunitas
Komunitas adalah masyarakat yang tinggal, hidup, dan
berusaha di sekitar lokasi perusahaan. Dalam hal ini tugas seorang
Public relations adalah mendidik komunitas agar mereka dapat
xxx
berhubungan timbal balik. Termasuk di dalamnya adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sebagai sumber
tenaga kerja pada perusahaan. Public Relations juga berperan penting
untuk menimbulkan pemahaman akan pentingnya arti komunikasi di
kalangan manajer perusahaan.
xxxi
BAB III
DISKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan PT PUSRI
Latar Belakang PT Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di
Palembang, Sumatera Selatan. PT Pusri merupakan pabrik urea pertama di
Indonesia. Bermula dengan satu unit pabrik berkapasitas 100 ribu ton urea per
tahun, perusahaan mengalami perkembangan pesat sepanjang tahun 1972 hingga
1994 dengan dibangunnya beberapa pabrik baru sehingga meningkatkan kapasitas
terpasang menjadi 2,26 juta ton urea per tahun. Mengiringi pembangunan pabrik-
pabrik baru dan bersamaan dengan munculnya sejumlah pabrik pupuk lain di
Indonesia, PT Pusri mulai mengubah orientasi produksi ke orientasi pasar.
Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT Pusri membangun jaringan distribusi
dan pemasaran - berikut sarana dan prasarana pendukungnya hingga menjangkau
segenap pelosok Nusantara. Sejak tahun 1979 pemerintah menugaskan PT Pusri
untuk melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi ke seluruh
wilayah Indonesia hingga dibebaskannya tata niaga pupuk, serta saat ini
pemerintah memutuskan dibentuknya rayonisasi wilayah pemasaran dan distribusi
pupuk bersubsidi mulai tahun 2003.
xxxii
Di samping membangun kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran,
perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam
proses alih teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik
pupuk secara swakelola. Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT Pusri
merupakan pemasok tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaan-
perusahaan pupuk Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT
Pusri yang dipercaya memberikan bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di
pabrik-pabrik pupuk di dalam negeri maupun mancanegara. PT Pusri juga
mengembangkan usaha-usaha bernilai tambah tinggi, yaitu jasa-jasa teknologi
yang terkait dengan bisnis ini. Misalnya, teknologi proses produksi ACES 21
yang dikenal efisien dan hemat energi - hasil riset dan pengembangan PT Pusri
bekerjasama dengan Toyo Engineering Corporation (TEC) dari Jepang. ACES 21
merupakan sebuah inovasi dengan visi berjangkauan jauh ke depan yang
menjadikan PT Pusri sebagai produsen pupuk yang memiliki technical know-how
dalam pengelolaan dan pemeliharaan pabrik pupuk secara efisien. Kombinasi
keunggulan di bidang produksi, distribusi dan pemasaran, SDM dan teknologi
menjadikan PT Pusri sebagai pemain terdepan dalam industri pupuk nasional.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
" Menjadi Perusahaan yang berdaya saing tinggi dalam industri pupuk,
industri kimia dan agrokimia, distribusi dan perdagangan serta jasa Engineering,
Procurement dan Construction baik di tingkat regional maupun global "
xxxiii
2. Misi Perusahaan
1. Memproduksi dan memasarkan pupuk, untuk mendukung ketahanan
pangan nasional ( swasembada pangan ), produk - produk petrokimia
dan jasa - jasa EPC serta memperdagangkan produk pertanian di
pasar nasional dan global dengan memperhatikan aspek mutu secara
menyeluruh.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha Perusahaan.
3. Memberikan kontribusi pada pembangunan melalui pengembangan
industri pndukung pertanian dan industri kimia berbasis sumber daya
alam yang ramah lingkungan
4. Peduli pada masyarakat lingkungan (community development)
5. Mengutamakan keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan hidup
dalam setiap kegiatan usaha
6. Melakukan pengembangan usaha ke hulu untuk mendapatkan
sumber bahan baku.
3. Nilai Nilai Perusahaan
Dalam melaksanakan maksud dan tujuan sebagaimana tercantum dalam
anggaran dasar diperlukannya adanya "Falsafah Perusahaan" yang merupakan
suatu sikap dan pandangan hidup yang harus dianut oleh seluruh aparat
perusahaan dalam mengelola aktivitas perusahaan
a) Falsafah Perusahaan
Falsafah Perusahaan yang dianut oleh PT Pusri bersendikan pada TAQWA serta semboyan "PUSRI KELUARGA
PETANI" yang dinyatakan dalam "LIMA PANDANGAN HIDUP"(*) disingkat "MAPAN" , yaitu :
xxxiv
Bekerja merupakan bagian dari ibadah
Perusahaan merupakan arena pengabdian kepada bangsa dan
negara serta merupakan sumber penghasilan
Tahu membawa diri
Ambeg Paramaarta atau tahu mendahulukan apa dan mana yang
terpenting
Berpandangan luas dan konsisten
(*) Falsafah warisan H Hasan Kasim - Dirut PT Pusri (1966-1981)
b) Pandangan dan Sikap Karyawan
Untuk itu dalam melaksanakan tugas perlu nilai-nilai yang menjadi
landasan agar setiap pengembangan pola pikir, pola sikap serta pola tindak
seluruh karyawan/wati perusahaan dalam usaha pengembangan mutu dan
produktifitas perusahaan tetap mempunyai pandangan dan sikap.
c) Tujuh Butir Pandangan Nilai Positif
Pengabdian
Disiplin
Profesional
Kerjasama yang terpadu
Kepedulian lingkungan
Pelayanan yang terbaik
Prestasi yang berkualitas
xxxv
d) Tujuh Etos Kerja
Memberikan kepuasan kepada pelanggan dan masyarakat melalui
produk dan pelayanan yang bermutu berlandaskan kepada 7 etos kerja,
yaitu :
Bertindak segera
Responsif
Disiplin
Kreatif
Bersih
Baik sangka
C. Makna Logo Perusahaan
Lambang Pusri yang berbentuk huruf “U” melambangkan
singkatan ‘Urea’, lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep
Kehakiman & HAM no 021391
xxxvi
Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan tanggal
akte pendirian PT Pusri.
Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12, melambangkan
bulan Desember pendirian PT Pusri.
Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya, butir kapas yang
mekar berjumlah 5 buah kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan
ini melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri.
Perahu Kajang merupakan ciri khas kota Palembang yang
terletak di tepian Sungai Musi.
Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi pencipta
akan prospek perusahaan dimasa datang.
Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan
dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan gambar)
yang melambangkan keagungan, kebebasan cita-cita, serta
kesuburan, ketenangan, dan ketabahan dalam mengejar dan
mewujudkan cita-cita itu.
xxxvii
D. Struktur Organisasi PT Pusri
1. Bagan Organisasi Direktorat Utama
2. Struktur Organisasi PT Pusri
PT Pusri mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :
a) Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Drs. Mahmuddin Yasin, MBA
Komisaris : Rifana Erni, S. Tek, MBA
Adolf Warouw, SH, LLM
Dr. Ir. Kardaya Wanika
MANAJER PENGAWASA
N OPERASIONA
DINAS HUKU
M
MANAJER HUKUM &
HUMAS
MANAJER INFORMASI
BISNIS
DINAS HUMA
S
MANAJER PENGAWA
S KEUANGA
DIREKTUR UTAMA
SEKERTARIS PERUSAHAAN
KEPALA SATUAN
PENGAWAS
xxxviii
Drs. Tri Madadani, MM
Cholid Ghozali
Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi
b) Dewan Direksi
Direktur Utama : Ir. Dadang Heru Kodri, MM
Direktur Produksi : Ir. Indra Jaya H. M
Direktur Keuangan : Drs. Wiyas Y Hasbu, Ak, MBA
Direktur (Tekbang) : Ir. Sutarto Budidarmo
Direktur Pemasaran : Ir. Bowo Kuntohadi
Direktur SDM & Umum : Djafarudin Lexy Sonata, SE, MM
c) Sekretaris Perusahaan/Kepala SPI/General Manajer
Sekretaris Perusahaan : Ir. Dede Sudarsana Ernawan, MBA
Kepala Satuan Pengawasan Intern : Bastari Noviar, SE, MM
General Manajer Produksi : Ir. Sudadi Kartosomo
General Manajer Keuangan : Drs. Faisal
Warganegara, MM
General Manajer Jasa Teknik &
Pengembangan Usaha : Ir. SPH Simanjuntak
General Manajer Pemasaran : M. Romli MH, SE, MM
General Manajer SDM & Umum : Ir. Erman Anwar
xxxix
E. Perseroan dan Anak Perusahaan
· PT Petrokimia Gersik
· PT Pupuk Kujang
· PT Pupuk Kalimantan Timur
· PT Rekayasa Industri
· PT Mega Eltra
F. Aktifitas Kehumasan PT Pusri
Model aktifitas kehumasan perusahaan (Soemirat dan ardianto,2004) bila di
adopsikan kepada PT Pusri:
Sumber Komunikator Pesan Komunikan Efek
(feedback)
Keterangan:
Sumber : manajemen/ Unit kerja
Komunikator : Dinas Humas, Departemen KUKBL, Kompartemen/
Dinas Pemasaran, Departemen Informasi Bisnis dan
Departemen Tegnologi Informasi.
Pesan : Aktivitas/ kegiatan kehumasan
Komunikan : Publik
EfeK : Citra positif perusahaan, kepuasan dan kepercayaan
publik.
xl
G. Struktur Organisasi Dinas Humas
Struktur Organisasi
Departemen Hukum & Humas PT Pusri
H. Ruang Lingkup Kerja Dinas Humas
Pada pembahasan terdahulu telah terlihat batasan kewenangan aktifitas
kehumasan PT Pusri. Sebenarnya semua batasan yang ada tersebut bersifat abu-
abu dan sangat tipis. Hal tersebut dikarenakan kesamaan tujuan dan lingkup
aktifitas, yaitu kegiatan kehumasan. Setiap departemen atau dinas dapat
berhubungan satu sama lain demi mensukseskan sasaran dan kegiatan kehumasan
DIREKTUR UTAMA
SEKERTARIS PERUSAHAAN
DEPARTEMEN HUKUM & HUMAS
DINAS HUMAS
STAF PUBLIKASI
DINAS HUKUM
STAF KEPROTOKOLAN
STAFF MANAJER
HUKUM&HUMA
xli
perusahaan. Untuk lebih jelasnya berikut gambaran ruang lingkup kehumaan
Dinas humas PT Pusri:
1. Sasaran Kerja Dinas Humas
a. Terciptanya citra positif perusahaan dimata public
b. Terjalinnya hubungan harmonis antara perusahaan dengan public
perusahaan, yaitu anak perusahaan, mitra kerja,
c. media massa, komunitas, karyawan dan pihak lainnya yang
berkepentingan dengan PT Pusri.
2. Tugas Pokok Dinas Humas
a. Mengatur tugas keprotokolan dan komunikasi (dokumentasi dan
publikasi) serta kegiatan kehumasan dalam rangka menciptakan citra
positif perusahaan.
b. Menyediakan informasi kepada mesyarakat melalui media cetak ataupun
media elektronik, baik yang diminta ataupun disampaikan secara khusus
demi kepentingan perusahaan.
c. menerbitkan bulletin pusri secara berkala
d. melaksanakan kegiatan terpadu bersama-samadengan unit kerja terkait
dalam usaha menyajikan berbagai informasi ataupun penyuluhan untuk
mempromosikan kegiatan bisnis perusahaan
e. Melaksanakan kegiatan hari-hari besar nasional yang bekerja sama
dengan unit kerja interen serta instansi pemerintahan
xlii
f. Menjaga hubungan Harmonis dengan TNI, Polri, instansi pemerintahan
dan DPR dalam menjaga situasi serta kondisi kondusif di lingkunagn
perusahaan
g. mengelolah infrastruktur Dinas Humas dalam rangka terlaksananya
Mewakili PT Pusri dalam menghadapi konflik antara perusahaan dengan
Publik. Contohnya ketika terjadi unjuk rasa para karyawan terhadap
manajemen PT Pusri pada 2003 lalu, dinas humaslah yang langsung
turun kelapangan untuk menyampaikan hasil keputusan Dewan Direksi
terhadap tuntutan tersebut.
h. Memantau dan mengelola informasi mengenai keluhan, tuntutan
ataupun pandangan public terhadap PT Pusri.
3. Fungsi Dinas Humas
a. Membina komunikasi yang baik di lingkungan intern maupun ekstern
perusahaan
b. merencanakan dan mengkoordinasi pengumpulan data, fakta, informasi
dan dokumentasi perkembangan perusahaan.
c. melaksanakan penggalangan komunikasi, baik dengan media massa
maupun instansi atau lembaga terkait.
d. merencanakan, mengkoordinasi dan mengevaluasi kegiatan publikasi
ataupun promosi, termasuk dalam hal penerbitan bulletin
e. menhkoordinasi pelaksanaan kegiatan perusahaan, termasuk
penyambutan tamu dengan landasan pada prinsip protokoler yang baik
f. Memberikan masukkan kepada dewan direksi terhadap opini publik
xliii
g. mengatasi krisis perusahaan yang berhubungan dengan menurunnya
citra positif perusahaan dimata public
h. mengelola berbagai bentuk instrumen audio visual, seprti presentasi
slide dan rekaman vidio, termasuk melaksanakan distribusi penyusunan
katalog, pameran serta pemeliharaannya
4. Program Kerja Dinas Humas PT Pusri
a. Membina hubungan baik dengan seluruh publik PT Pusri
b. melakukan riset opini (pemantauan situasi lingkungan, opini
masyarakat, opini media) untuk bahan kajian
c. Penerimaan tamu perusahaan
d. menjalin kemitraan dengan pers, seperti mengadakan pers tour,
mengirimkan release, Pertemuan dengan pers dan perss counter.
e. Melakukan kegiatan publikasi melalui penerbitan Buletin Pusri, situs
internet PT Pusri, media Internal, pameran, brosur, profil perusahaan,
booklet dan lain sebagainya.
f. mensosialisasikan kebijakan-kebijakan manajemen (chief executice
officer) terhadap publik.
I. Publik Kehumasan
1. Publik Internal
a. Manajemen perusahaan (chief executve officer)
b. Karyawan
c. Keluarga Karyawan
xliv
d. Pemegang saham (pemerintah RI yang diwakili oleh 6 orang
komisaris)
e. Anak perusahaan
2. Publik Eksternal
a. Masyarakat sekitar lingkungan (komunitas)
b. Anak perusahaan
c. Konsumen
d. Mitra kerja
e. Pemerintah daerah dan lembaga Negara terkait
f. Media massa.
J. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (corporate cultur) adalah satu set nilai, penuntun
kepercayaan akan suatu hal dan pengertian serta car berpikir didalam suatu
perusahaan (Kasali, 2003). Tujuan perusahaan ini adalah menanamkan identitas
perusahaan dan menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang di anut
perusahaan.
Menurut Denison (dalam Kasali, 2003), di dalam suatu perusahaan
terdapat 4 jenis budaya, yaitu budaya adaptasi, budaya misi, budaya pertisipasi
dan budaya konsistensi. Dari ke empat budaya perusahaan tersebut, terdapat 2
(dua) budaya yang tertanam dalam PT Pusri, yaitu budaya misi dan budaya
konsistensi. Budaya perusahaan melekat pada PT Pusri ini di pengaruhi oleh tata
nilai yang dibangun manajement kepada seluruh publik internal PT Pusri.
xlv
1. Budaya Misi
Budaya ini d tandai oleh keadaan lingkungan yang relatif stabil. Dalam
keadaan tersebut, perusahaan mulai memperhatikan orang-orang di luar
perusahaan dengan tujuan menyebarkan visi perusahaank kepada khalayak. Visi
tersebut memberikan arti bagi para public internal perusahaan dengan
mendefinisikan secara jelas perannya dalam struktur organisasi. Para publik
internal disatukan pemikirannya untuk mewujudkan misi perusahaan dalam
malayani orang lain. Keadaan ini tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi di
PT Pusri. Berdasarkan analisa kondisi perusahaan, maka PT Pusri telah di
golongkan sebagai perusahaan yang stabil. Hal inilah yang mendorong terciptanya
budaya misi di PT Pusri.
Sejak semula PT. Pusri telah fokus terhadap pelayanan kepada
komsumen dan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari visi dan misi PT Pusri
yang berlandasan pada usaha pencapaian kepuasaan mampu pelayanan komsumen
dan masyarakat. Visi dan misi perusahaan inilah yang selalu dibawa dan
diupayakan PT Pusri dalam seluruh aktivitasnya. Dapat dicontohkan dari Dinas
Humas yang selalu menerapkan teknik pintu terbuka bagi seluruh masyarakat
untuk mengadakan kunjungan, kerja praktik, penelitian dan kegiatan sejenisnya.
2. Budaya Konsistensi
Budaya ini dikembangkan dalam keadaan lingkungan yang stabil. Dalam
keadaan tersebut, perusahaan memfokuskan strategisnya ke arah intern
perusahaan. Simbol, kepahlawanan, protokoler yang didesain oleh Dinas Humas
xlvi
dimaksudkan untuk mendukung kerjasama, tradisi dan mengikuti kebijakan
perusahaan mencapai sasaran tertentu.
Di dalam budaya ini, keterlibatan/partisipasi indivindu tidak terlalu
menonjol, tetapi diimbangi dengan niat baik untuk menyesuaikan diri (conformity)
dan kerjasama antar-anggota (Kasali, 2003). Keberhasilan perusahaan ditimbulkan
oleh hubungan antara bagian-bagian manusianya yang salilng berpadu dan efisien.
Berbijak dari uraian-uraian diatas, telah jelas PT Pusri merupakan
perusahaan yang sehat dan stabil. Dalam aktivitas kerja PT Pusri telah
dibudayakan hubungan dan komunikasi yang baik antar-karyawan. Dinas Humas
sebagai jembatan, kerap malancarkan kegiatan yang dapat meningkatkan jalinan
kekeluargaan antar-karyawan. Salah satu ciri budaya konsistensi pada PT Pusri
adalah adanya tegur sapa dan saling berjabat tangan setiap pagi ketika akan
memulai kerja, hal serupa juga diterapkan ketika saling bertemu dilain
kesempatan seraya bercerita menanyakan kabar dan lain sebagainya. Hubungan
antar-unit atau bagian juga berlangsung harmonis tanya adanya jurang atapun
pemisahan (compartmentalization) hubungan antar-pribadi karyawan. Karyawan
dapat saling bertukar informasi atapun pesan melalui Buletin PT Pusri maupun
media web-mail di setus internet PT Pusri.
xlvii
BAB IV
Kehumasan PT Pupuk Sriwidjadja
A. Pelaku Kehumasan PT Pusri
Dengan melihat praktek-praktek kehumasan PT Pusri, maka di dapatkan
bahwa pelaksanaan kegiatan kehumaan dalam perusahaan ini tidak hanya di
jalankan oleh Dinas Humas. Dinas Humas sebagai penyandang gelar “humas”-nya
tidak memiliki kewenangan terlalu luas yang menyangkut strategi kehumasan
dalam arti sesungguhnya. Hal ini disebabkan dengan telah didelegasikannya
beberapa kegiatan kehumasan kepada departemen terkait demi meningkatkan
efisiensi dalam mencapai sasaran tujuan kehumasan.
Ruang lingkup kerja Dinas Humas PT Pusri lebih didasarkan pada
corporate public relation (CPR) dari pada marketing public relations (MPR). Hal
ini terlihat dari fokusnya Dinas Humas dalam menjalin hubungan harmonis
dengan stakeholders ketimbang perumusan serta pelaksanaan komunikasi bisnis,
kemitraan, dan pelayanan masyarakat atau pun tanggung jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility/ CSR ). Aktifitas tersebut berada dibawah
departemen lain, yaitu Departemen Informasi bisnis untuk komunikasi bisnis,
Departemen Informasi Teknologi untuk pengelolaan komunikasi dunia maya dan
Departemen Kemitraan Usaha Kecil dan Bina Lingkingan untuk kegiatan
kemitraan. Memang dalam pelaksanaanya, terdapat koordinasi antara Dinas
Humas dengan departemen terkait sehingga dalam structural terdapat garis putus-
putus (koordinasi) antara Dinas Humas dengan departemen-departemen tersebut.
xlviii
1. Keterkaitan Dinas Humas dengan Departemen Pemasaran
Dalam hal kegiatan MPR, manajemen PT Pusri telah melimpahkannya
kepada Departemen Pemasaran yang di kepalai oleh General Manajer Pemasaran.
Namun dalam pelaksanaanya, Departemen pemasaran dapat meminta bantuan
kepada Dinas Humas sebagai praktisi CPR.
Dalam aktifitasnya, Dinas Humas PT Pusri giat dalam membina
hubungan dengan public secara luas dan mengatasi krisis perusahaan yang
berhubungan dengan opini public. Usaha penjangkauan pasar dan konsumen,
seperti kegiatan kampanye pemasaran, secara jelas lebih dilakukan oleh
Departemen Pemasaran, Kalau Dinas Humas terlibat, itu pun hanya sekedar
membantu tanpa bertindak sebagai konseptor.
PT Pusri ,memisahkan ruang lingkup PR agar masing-masing bidang
dapat lebih fokus terhadap ruang lingkup aktifitasnya. Apalagi konsep PR dalam
pemasaran PT Pusri telah berkembang pesat. Sedangkan CPR menyangkut hal-hal
yang lebih luas, yakni kepuasan para stakeholders. Berbagai kegiatan MPR
Departemen Pemasaran PT Pusri, yaitu:
1. Melakukan pembinaan terhadap distributor dan pengecer,
2. menjaga brand image, serta meningkatkan hubungan dengan instansi
terkait;
3. menampung dan tanggap dalam merespon keluhan pelanggan yang
disampaikan melalui call center bebas pulsa, email dan media lainnya;
4. mengembangkan teknologi informasi niaga secara on line dan terpadu
hingga ke daerah kabupaten;
xlix
5. menjalin kemitraan degan perusahaan pupuk alternative;
6. mengembangkan pola kemitraan yang saling menguntungkan dengan
pemasok, distributor, pengecer dan konsumen;
7. melakukan promosi dan penyuluhan produk;
8. melakukan survey kepuasan pelanggan dan reset pasar;
9. memberikan sosialisasi pertanian dan pengetahuaan produk pada petani
melalui Demplot, Demfarm ataupun Demarea;
10. mengenbangkan pasar ke sub-sektor yang belum tergarap (perkebunan
rakyat);
11. melakukan penjualan langsung (direct marketing) ke perkebunan.
Table 1. ruang lingkup Aktifitas Dinas Humas dan Dinas Pemasaran
DEPT. PEMASARAN (MPR) DINAS HUMAS (CPR)
Memperkenalkan produk baru Hubungan dengan karyawan
Mempromosikan cara-cara pemakaian
produk
Hubungan dengan komunitas
Menjangkau pasar Hubungan dengan media
Mengetes konsep pemasaran Hubungan dengan pemerintah
Menekan pasar yang lemah Hubungan dengan akademisi
Menjelaskan produc story dengan lebih
detail
Hubungan dengan bank
Mengkomunikasikan keuntungan-
keuntungan produk
Hubungan dengan pemimpin opini
Menghapus atau meluncurkan produk Mengatasi krisis opini perusahaan
l
baru
Memperoleh dukungan dari para
penyalur (pengecer)
Memperoleh pemberitaan media massa
atau berita terkait perusahaan
Dengan adanya pemisahaan ini, maka tugas Dinas Humas akan menjadi
lebih ringan karena sebagian pekerjaannya yang menyangkut consumer
confedence and trus telah didelegasikan kepada bagian pemasaran.
2. Keterkaitan Dinas Humas dengan Departemen Informasi Bisnis
Begitu pula halnya dalam aktifitas komunikasi bisnis PT Pusri, tidak di
tangani secara langsung oleh Dinas Humas. Namun berada dalam ruang lingkup
kerja Departemen Informasi Bisnis. Pusat Informasi bisnis perusahaan, akan
dikelolah dan dipusatkan pada departemen ini. Oleh sebab itu, seluruh public
perusahaan yang terkait dalam kegiatan bisnis, seperti pemilik saham maupun
investor akan lebih berurusan kepada Departemen Informasi Bisnis.
Ruang lingkup kerja Departemen Informasi Bisnis:
1. mengelola informasi mengenai perusahan selaku induk perusahaan, baik
kinerja proses bisnis maupun keuangan;
2. mengelolah data bisnis perusahaan agar lebih mudah di akses oleh pihak-
pihak berkepentingan dalam investasi maupun kerja sama bisnis;
3. mengelolah informasi dan komunikasi situs internet PT Pusri;
4. merencanakan dan mempersiapkan laporan tahunan (annual report)
dengan tetap menjunjung tinggi kebenaran informasi;
li
5. membuat agenda kegiatan perusahaan secara terpadu di kantor perwakilan
PT Pusri Jakarta dengan tetap berkoordinasi pada Manager Humas dan
Hukum;
6. memberikan informasi, baik mengenai bisnis perusahaan, perkembangan
perusahaan sebagai respon atas dasar adanya isu dan rumor kepada
masyarakat ataupun pihak berkepentingan lainnya;
7. mengkoordinasi persiapan pertemuan dengan DPR, Rapat Dewan
Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham dan Komite Audit;
8. mengumpulkan informasi mengenai keluhan, tuntutan, pandangan pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dan mengelolah informasi
tersebut untuk menjaga citra perusahaan.
Aktifitas kehumasan Departemen Informasi Bisnis Lebih difokuskan
pada penjangkauan publik bisnis terkait di Jakarta. Karena Jakarta merupan ibu
kota Negara dan pusat perputaran uang terbesar serta terdapat banyak public
bisnis potensial.
3. Keterkaitan Dinas Humas dengan Departemen KUKBL
Usaha perangkulan mitra usaha kecil (usaha rumah tangga masyarakat)
dan pembinaan komunitas merupakan bagian dari wewenang kerja bidang humas.
Hal ini di sebabkan adanya usaha komunikasi dan penjangkauan public
perusahaan demi menciptakan citra positif perusahaan, apalagi berhubungan
dengan pelaksanaan tanggung jawab social perusahaan (CSR) yang sebenarnya
masuh ruang lingkuop kerja kehumasan.
lii
Sebelumnya, bidang Humas dan Bina Lingkungan PT Pusri di bawah
satu naungan manajemen, namun seiringnya kebutuhan dan tututan efisiensi
penjangkauaan publik, maka kedua bidang ini di pisah menjadi 2 (dua) bagian di
bawah departemen yang berbeda. Berikut program kerja Departemen Kemitraan
Usaha Kecil dan Bina Lingkungan:
1. merencanakan, mengelola dan mengendalikan proses (pembinaan dan
pengembangan) dan akuntabilitas kemitraan usaha kecil kepada
masyarakat;
2. merencanakan, mengelola dan mengendalikan pembinaan lingkungan
dengan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat melalui pendekatan
yang menguntungkan kedua belah pihak serta bersifat pemberdayaan
kondisi social masyarakat;
3. menjamin hubungan harmonis antara perusahaan dengan masyarakat
maupun lembaga swadaya masyarakat;
4. memberi bantuan program bina lingkungan kepada masyarakat.
4. Keterkaitan Dinas Humas dengan Departemen Teknologi & Informasi
Dalam pengelolaan informasi ataupun komunikasi melalui media
internet antara PT Pusri dengan khalayak dibawah tugas Departemen Informasi
Bisnis. Didalam situasi internet PT Pusri terdapat banyak sekali informasi
mengenai perusahaan ini yang dapat di akses langsung oleh khalayak, seperti
profil perusahaan, struktur organisasi, bidang produksi, pemasaran, keuangan
maupun pemuatan berita terkait dari berbagai media massa. Begitu pula dalam
liii
perbuatan video profil perusahaan dan pengelolaan pesan yang termasuk dalam
hal web-email karyawan.
Bentuk kegiatan tersebut sebenarnya masih merupakan ruang lingkup
kerja kehumasan, oleh sebab itulah Dinas Humas masih memiliki peran dalam
aktivitas kehumasan Departemen Informasi Teknologi Informasi. Hal ini dapat
dilihat dari adanya koordinasi antara Dinas Humas dan Departemen Informasi
bisnis dalam menyajikan berita berita terkait perusahaan di siotus internet PT
Pusri, termasuk dokumentasi foto, sejarah perusahaan dan logo resmi PT Pusri
yang di sediakan oleh Dinas Humas.
Dari berbagai uraian di atas, jelaskan bahwa aktivitas kehumasan PT
Pusri tidak haya di kelolah dan dilancarkan oleh Dinas Humas, namun juga di
laksanakan oleh beberapa departemen terkait.
Dengan kata lain, Dinas Humas secara struktural lebih di fokuskan
kepada CSR yang melakukan perekaman aktifitas perusahaan dan pengaturan
kegiatan perusahaan yang menyangkut Publik (stakeholders). Untuk kegiatan
kehumasan lainnya diperankan oleh departemen terkait, sehingga terdapat garis
putus-putus (koordinasi) dengan berbagai departemen terkait yang memperliatkan
bahwa Dinas Humas hanya sebagai fasilitator.
B. Hubungan Internal Kehumasan PT Pusri
1. Hubungan dengan Karyawan
Karyawan merupakan orang-orang di dalam perusahaan yang tidak
memegang jabatan struktural. Ia adalah karyawan biasa di bawah komando
supervisor atau kepala seksi (kasali, 2003:72). Dari definisi tersebut yang
liv
dimaksud dalam PT Pusri adalah para karyawan ataupun staf fungsional yang
berada di bawah komando General Manajer, Manajer dan Asisten Manajer pada
setiap departemen dan Dinas PT Pusri. Adapun bentuk hubungan karyawan PT
Pusri yang berhubungan dngan Dinas Humas adalah:
a. memberikan kesempatan karyawan untuk mengungkapkan opini
ataupun pemikirannya melalui bulletin pusri dan situs internet PT
Pusri;
b. menyediakan kotak kritik dan saran serta papan pengumuman pada
beberapa tenmpat strategis di PT Pusri;
c. mengadakan program pelatihan atau peningkatan pengetahuaan
karyawan;
d. adanya “Teknik Pintu Terbuka” oleh Dinas Humas terhadap
karyawan untuk menerima pertanyaan, keluhan, masukan ataupun
aspirasi karyawan terhadap perusahaan;
e. memberikan ucapan sukacita ataupun sebaliknya secara tertulis
ataupun lisan kepada karyawan, contohnya ucapan sukacinta
pernikahan, kelahiran ataupun ucapan dukacita;
f. menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana bagi karyawan,
contohnya rumah dinas, sarana olah raga, koperasi dan perpustakaan;
g. menyediakan dana tunjangan, seperti dana tunjangan hari raya, haji
dan pensiun(Dapensri)
h. mengadakan kegiatan yang bersifat kekeluargaan dengan karyawan,
seperti kegiatan halal-bihalal, senam pagi dan pertandingan olah raga;
lv
i. memelihara kesejahteraan keluarga karyawan.
PT Pusri telah bekerjasama dengan Bank Mandiri, Jamsostek, Jiwasraya,
Askes dan Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang untuk pembayaran hak-hak
karyawan dan penyelesaiaan perselisihian tenaga kerja. Mengenai pengelolaan
dana THT, PKHT, Jamsostek dan Askem, pelaksanaanya dilakukan dengan
asuransi Jiwa Bersama. Para pensiunan Pusri mendapat perhatian melalui dana
pensiun karyawan dan program kesehatan pensiun (Prokespen)
2. Hubungan dengan keluarga Karyawan
Keluarga karyawan merupakan salah satu unsure terpenting dalam
kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Betapa tidak, produktifitas
karyawan tentu saja di pengaruhi situasi dan kondisi keluarganya. Semakin
sejahtera keluarga karyawan, maka semakin produktif kinerja mereka untuk
bekerja.
PT Pusri memandang keluarga karyawan sama pentingnya dengan
karyawan itu sendiri, yaitu sebagai suatu elemen penting dalam menjamin
keseimbangan perusahaan. Bentuk hubungan PT Pusri dengan keluarga karyawan
yaitu:
a. memberikan beasiswa kepada anak karyawan;
b. memberikan pelayanan kesehatan dan medical chek up setiap
tahunnya kepada istri atau suami dan dua orang anak karyawan;
c. menyediakan fasilitas sekolah bagi anak karyawan;
d. memberikan paket sembako pada peringatan hari besar tertentu;
lvi
e. mengadakan kegiatan bersifat kekeluargaan.seperti halal bi halal,
pertandingan olah raga.
C. Hubungan Eksternal Kehumasan PT Pusri
Publik eksternal PT Pusri terdiri dari komunitas, jawatan pemerintah,
konsumen dan pers. Dengan diterbitkannya PP No. 28 tahun 1997 yang
menyatakan bahwa PT Pusri bertindak sebagai induk perusahaan pupuk di
Indonesia dan SK Menperindang No. 70 tahun 2005 tentang rayonisasi
pendistriabusian pupuk, maka dapat dikatakan bahwa PT Pusri Tidak memiliki
pesaing. Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa dalam hal
penjangkauaan konsumen, penyalur dan pemasok, di tangani oleh Departemen
pemasaran yang bertindak sebagai Marketing Public Relations (MPR).
1. Hubungan terhadap Komunitas (Community Relations)
Pembinaan hubungan dengan masyarakat sekitar (komunitas) perlu
dipelihara dan terus digalakkan. Apalagi sesuai dengan pertumbuhan Kota
Palembang yang pesat, membuat keberadaan PT Pusri berada di tengah
pemukiman padat masyarakat. Rentannya kondisi yang semacam ini dapat
menimbulkan gesekan sosial yang di sebab kan oleh limbah dari PT Pusri,seperti
bau tak sedap dari gas amoniak, getaran dan gemuruh pabrik, pengelolaan limbah
pabrik atau pun masalah persengketaan tanah.
Menurut Kasali (2003), komunitas dapat di bagi menjadi 2 (dua), yaitu
komunitas mikro dan komunitas makro. Komunitas mikro adalah masyarakat
terdekat yang bermukim atau mencari nafkah di lingkungan utama perusahaan,
lvii
sedangkan komunitas makro merupakan komunitas masyarakat dalam lingkup
yang lebih luas.
Hubungan ini tidak hanya sebatas dengan warga namun juga dengan
berbagai lembaga masyarakat yang terdapat dalam lingkungan tersebut. Berikut
bentuk hubungan Dinas Humas PT Pusri dalam membangun kemitraan dan
komunikasi yang baik terhadap komunitas:
a. Mengundang komunitas pada perayaan hari-hari besar yang di
peringati oleh PT Pusri, seperti HUT PT Pusri, HUT RI, dan buka
puasa bersama.
b. memberikan sosialisasi terhadap kebijakan PT Pusri yang sedikit
banyak menyangkut komunitas,seperti sosialisasi pengaktifan
kembali (restart up) pabrik amoniak PT Pusri pada 5 Oktober 2007
lalu, yang menimbulkan bau tak sedap dan getaran yang dapat
dirasakan komunitas.
c. Mengundang komunitas ubtuk membicarakan persoalan-persoalan
tertentu yang menyangkut kepentingan antara PT Pusri dan
komunitas.
Beberapa hubungan dengan komuniats yang bersoifat sebagai wujud
tanggung jawab sosial dan pembangunan masyarakat (community development)
PT Pusri, yaitu:
a. bantuan sarana dan prasarana umum seperti rumah ibadah, sarana
kesehatan, pembangunan jalan, jembatan, pemasangan lampu jalan,
air bersih, sarana olah raga
lviii
b. bantuan pendidikan, berupa pemberian beasiswa dan peralatan
sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
c. pemberian paket sembako ke pada masyarakat di sekitar lingkungan
d. memberi kesempatan bekerja pada masyarakat sekitar untuk kegiatan
perbaikan tahunan pabrik
e. pelatihan kewirausahaan
f. Aktif dalam partisipasi program pemberdayaan dan pengentasan
kemiskinan masyarakat.
g. menjadi sponsor dan pembicara pada kegiatan masyarakat.
2. Hubungan terhadap Jawatan Pemerintah (Govermant Relations)
Keseluruan saham PT Pusri di miliki oleh pemerintah Republik
Indonesia. Dengan kata lain, pemegang sahamnya adalah pemerintah RI,
sedangkan pemegang saham tergolong sebagai publik internal (kasali, 2003:65).
Oleh karena itu, pemerintah yang tergolong sebagai publik eksternal disini adalah
jawatan pemerintah, seperti pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
pemerintah kecamatan, kantor pajak dan lain sebagainya (Effendy, 2004:137)
Hubungan dengan jawatan pemerintah dipandang perlu dilakukan,
apalagi untuk Indonesia yang tidak menganut sistem pasar murni, peran
pemerintah untuk mengatur usaha masih sangat besar. Peran vital pemerintah
tersebut antara lain menciptakan lapangan pekerjaan,menyediakan modal,
melindungi para karyawan, melindungi sumber daya alam, mengatur hukum,
merangsang minat investor asing dan lain sebagainya. Dengan demikian, benar
lix
kiranya bila PT pusri selalu berusaha menjalin hubungan dengan interaksi yang
harmonis dengan jawatan pemerintah seperti:
a. mengirimkan ucapan selamat ulang tahun kepada instansi pemerintah
ataupun kepada pimpinan instansi tersebut;
b. mengirim kalender, profile perusahaan dan laporan tahunan
perusahaan;
c. melakukan olah raga bersama seperti turnamen golf dan tenis;
d. memberikan trasparasi perkembangan perusahaan, termasuk dalam
hal perpajakan;
e. mengundang jawatan pemeintah dalam kegiata perusahaan ataupun
sebaliknya memenuhi undangan pada acara yang di selenggarakan
oleh jawtan pemerintah;
f. berpartisipasi dalam kegiatan ataupun program jawatan pemerintah.
Contohnya PT Pusri menerima tawaran kerjasama dari Guberbur
Sumsel untuk memasang reklame kampanye anti rokok di beberapa
sudut strategis Kota palembang, berpartisipasi dalam mensukseskan
program Visit Musi 2008 dan meminjamkan sarana olah raga yang di
iliki PT Pusri pada kegiatan kegiatan olah raga yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah;
g. membantu dalalam krisis energi, seperti kesediaan penerangan lampu
jalan dan istrik masyarakat sekitar PT Pusri.
Berbagai hubungan di atas sebagian besar telah terkonsep dan
menjadi ciri budaya korporat PT Pusri, sehingga dinas Humas bertindak sebagai
lx
media ataupun penyelenggara dari hubungan-hubungan di atas agar sesuai dengan
target yang ingin diharapkan oleh perusahaan.
3. Hubungan terhadap Pers (Perss Relations)
Pers yang dimaksud adalah lembaga media massa, baik visual, audio
maupun audiovisual. Anggoro (2005:152) menyatakan bahwa tujuan dari
penyelenggaraan hubungan pers yaitu sebagai upaya untuk mencapai publikasi
atau penyiaran maksimum atas suatu pesan informasi humas demi menciptakan
pengetahuaan dan pemahaman bagi khalayak perusahaan bersangkutan. Dari
definisi diatas, jelas bahwa tujuan utama hubungan pers adalah memberikan
pemahaman masyarakat terhadap perusahaan agar citra positif perusahaan lebih
idah di mata masyarakat.
Hubungan harmonis dengan pers dipandang sebagai suatu hal yang
penting bagi instansi atau perusahaan. Perss merupakan media penghubung yang
memiliki pengaruh kuat terhadap publik perusahaan. Hal ini dis ebabkan luasnya
jangkauaan publik pers sebagai salah satu lembaga media massa. Dengan
hubungan perss yang baik, maka perss di harapkan mampu mendukung pencitraan
baik perusahaan melalui beritaya di masing-masing media.
D. Kegiatan publikasi Dinas Humas
Dalam menyebarkan informasi dan menyatukan pemahaman antara
perusahaan dan masyarakat, ada beberapa kegiatan publikasi PT Pusri yang
diselenggarakan melalui Dinas Humas-nya, yaitu:
lxi
a. menerbitkan Buletin Pusri sebagai media komunikasi internal
maupun eksternal perusahaan. Buletin ini memuat seluruh kegiatan
perusahaan dan menampung opini serta aspirasi karyawan.
b. menyebarkan surat, selebaran, spanduk, poster dan pengumuman
lainnya, seperti pengaktifan pabrik Pusri IV.
c. mengadakan berbagai pertemuan dengan publik terkait untuk
berdiskusi, tanya jawab dan menyosialisasikan aktivitas perusahaan,
produk atau-pun jasa.
d. mengundang pihak media massa dengan maksud melakukan
peliputan terhadap beberapa kegiatan yang diadakan oleh perusahaan,
seperti pembagian paket sembako, seminar bagi para guru dan
pengiriman bantuan terhadap korban bencana alam.
e. membuat press release yang ditujukan pada pihak media massa agar
memuat berita terkait dan memberikan informasi yang akurat.
Semua kegiatan Dinas Humas, termaksud kegiatan publikasi akan
dilaporkan setiap minggu dan bulan kepada Asisten Manager Humas sehingga
akan memudahkan dalam evaluasi strategi publikasi PT Pusri.
lxii
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaa
Waktu Pelaksanaan : 02 Februari s.d. 30 Maret 2009
Tempat Pelaksanaan : Dinas humas, Departemen Hukum dan
Humas Kantor Pusat PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero)
Jl. Mayor Zen, sei. Selayur, Kota Palembang
Sematra Selatan 30118.
www.pusri. co.id- Email. [email protected]
B. Tugas – Tugas Yang Telah Dilakukan
1. Minggu Ke : I (Satu) 02 Februari s/d tanggal 06 Februari 2009
Di minggu pertama, merupakan pertama kalinya penulis memulai
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media. Walaupun baru dalam dunia kerja
khususnya di perusahaan industri pupuk dan penyedia barang. Namun penulis
harus segera menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut. Ketika baru
pertama kali bekerja penulis mendapatkan pengarahan oleh supervisor SDM di
Dinas Diklat PT Pupuk Sriwidjaja. Penulis juga diikut sertakan dalam menerima
kunjunan mahasiswa Program study Pasca Sarjana, Bina Husada Palembang dan
kunjungan kerja dari DPRD Belitung. Dalam mengikuti kegiatan penyerahan
lxiii
beasiswa kepada 1000 siswa di Lingkungan PT Pusri, kegiatan penyarahan
bantuan kotak sampah kepada Pemerintah Kota Palembang, dan kegiatan
penyerahan bantuan kepada puskesmas, penulis mendapat tugas dari supervisor
magang untuk meliput dan mendokumentasikan jalannya acara tersebut.
Membantu Supervisor dalam menyiapkan Pers Release yang akan diberikan
kepada media cetak di Sumatera Selatan, juga penulis lakukan. Mengumpulakn
data dan informasi mengenai kelangkaan pupuk di Jawa Tengah, juga enulis
lakukan sebagai bahan bulletin Pusri edisi Februari.
2. Minggu Ke-2 (Dua) 09 Februari s/d tanggal 13 Februari 2009
Dalam minggu ini, penulis diberi kewajiban untuk melakukan
kliping berita media cetak, disini penulis mengumpulkan data dan informasi
mengenai pemberitaan pupuk yang terdapat didalam harian media cetak untuk
kemudian dibuat kliping media dan di serahkan kepada supervisor. Evaluasi dan
Editing berita juga penulis lakukan sebagai bahan laporan mingguan kepada
Asisten Manager Humas untuk di pisahkan antara berita yang bersifat posit dan
Negatif. Setelah kegiatan mengumpulkan data dan informasi tentang kelangkaan
pupuk di Jawa Tengah, Penulis di beri tugas untuk membuat release tentang
masalah tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
yang di miliki penulis dalam menyiapkan sebuah pers release. Menbuat Kliping
media merupakan kewajiban dan rutinitas penulis sehari-hari.
3. Minggu Ke-3 (Tiga) 16 Februari s/d tanggal 20 Februari 2009
Penulis terlibat dalam semua kegiatan yang di adakan oleh PT Pusri. Upacara bulanan
merupakan rutinitas PT Pusri untuk menjaga hubungan harmonis antara atasan dengan karyawan dan di antara
karyawan. Penulis juga ikut serta dalam pelaporan kegiatan bulanan yang terangkum di dalam upacara bulanan.
lxiv
Membantu bagian tata usaha untuk menerima dan menyeleksi proposel serta surat-surat masuk ke PT Pusri, untuk
kemudian di buat inventarisnya dan di serahkan kepada pihak yang dituju. Evaluasi dan edditing bahan buletin, juga
penulis lakukan. Mengecek email (inbox) PT Pusri untuk mengetahui adanya berita ataupun kritik saran yang berasal
dari publik eksternal maupun publik internalperusahaan. Membuat surat permohonan untuk penjilidan kliping koran
bulanan dilakukan penulis untuk bagian kearsipan. Penulis ikut serta dalam Survey tempat pemancingan di Kec. Tlg.
Gandus, Palembang dalam rangka mempersiapkan acara Rekreasi Direksi pada mitra binaan. Menbuat Kliping media
tetap penulis lakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas diberikan oleh supervisor.
4. Minggu Ke-4 (Empat) 23 Februari s/d tanggal 27 Februari 2009
Ikut serta sebagai panitia dalam acara ”Sosialisasi Kementrian BUMN”, banyak persiapan-
persiapan yang penulis lakukan bersama tim antara lain; membuat surat kerja sama antar unit kerja, Membantu
menyebarkan undangan kepada perusahaan-perusahaan BUMN se- SUMSEL, Mengkonfirmasi penerimaan surat
undangan, Mengkonfirmasi kehadiran undangan dalam acara Sosialisasi Kementrian BUMN, Gladi resik acara
Sosialisasi Kementrian BUMN. Disamping itu juga penulis tetap melaksanakan pekerjaan rutin dalam Mengecek email
(inbox) PT Pusri, Evaluasi tulisan tentang Kota Solo ” Kyai Selamet Idola Sepanjang Abad”, dan Mengliping media.
5. Minggu Ke-5 (Lima) 02 Maret s/d tanggal 06 Maret2009
Membuat draft laporan Mingguan, Mencari literatur PT Pusri di
web, Hunting berita tentang pupuk dan Pusri di internet,Mengecek email PT
Pusri selalu menjadiawal kegiatan penulis setiap harinya. Dalam rangka Bulan
K3, Pt Pusri mengadakan kegiatan donor darah. Penulis diberi tugas oleh
supervisor untuk meliput dan mendokumentasikan jalannya acara tersebut.
Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Pusri, untuk
mempersiapkan sambutan kedatangan mereka penulis mendapat tugas untuk
mendapingi kunjungan tersebut. Kegiatan evaluasi tulisan dan kliping media
penulis lakukan di sela-sela padat nya kegiatan.
6. Minggu Ke-6 (Enam) 09 Februari s/d tanggal 13 Februari 2009
Men-draft kegiatan mingguan dan kemudian diserahkan kepada
supervisor untuk ditanda tangan, penulis lakukan sebagai bahan pembuatan
lxv
laporan magang kepada dinas Diklat PT Pusri. Penulis mendampingi
kunjungan peserta Koperasi Nasional dari Malaysia. Penulis dipercayakan
untuk membuat notulen rapat persiapan menghadapi pemilu legislatif bulan
april 2009. Kliping media, penulis lakukan pada akhir jam kerja.
7. Minggu Ke-7 (Tujuh) 16 Maret s/d tanggal 20 Maret 2009
Sehari sebelum Upacara Bulanan PT PUSRI, penulis dan tim
melakukan berbagai persiapan berupa naskah pidato Manager dan Asisten
Manager. Penulis berperan dalam menerima dan mendampingi kunjungan
wisata Komando Pendidikan Angkatan Udara Ke– 89. Tidak terlewatkan
kliping media selalu penulis lakukan pada akhir jam kerja, sehingga membuat
penulis sering kerja lembur.
8. Minggu Ke-8 (Delapan) 23 Maret s/d tanggal 27 Maret 2009
Penulis diberi tugas oleh supervisor untuk Membantu membuat
laporan kegiatan bulanan Dinas Humas, Evaluasi dan edditing berita sebagai
bahan buletin. Menerima dan mendampingi kunjungan belajar SMA Patra
Mandiri 1 Plaju., Palembang, penulis lakukan untuk memberikan pelayanan
dan menciptakan hubungan baik dengan publik eksternal supaya tercipta citra
positif perusahaan. Tidak lupa penulis akan kewajiban yang diberikan untuk
membuat kliping media dan mengevaluasinya.
C. Kesulitan / kendala yang dihadapi :
lxvi
· Penulis belum mengetahui system yang ada di PT Pusri, sehingga
menjadikan penulis terlihat canggung, susah beradaptasi, dan
bekerja sama dengan lingkungan.
· Kurang memahami mekanisme / tata cara liputan untuk
mendapatkan bahan yang kemudian menjadi berita
· Kurangnya pengetahuaan penulis tentang dunia produksi pupuk
yang menjadikan penulis tidak percaya diri dalam mendampingi
setiap kunjungan.
· Penulis sulit memahami karakter personal atasan maupun
karwayan di kantor, sehingga penulis terlihat asing di depan
mereka dan membuat penulis kurang koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan di awal magang.
D. Cara Yang Telah Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan
· Penulis terus bertanya kepada supervisor / atasan tentang system-
system yang ada di PT Pusri dari mulai Dewan Direksi sampai
pada OB (Office Boy)
· Penulis bersosialisasi dan terusbertanya kepada supervisor / atasan
tentang tugas-tugas yang diberikan pada penulis dan
meningkatkan kerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas yang
di berikan supervisor
· Penulis terus belajar dan menggali pemahaman karakter publik
yang sangat beraneka ragam
lxvii
· Penulis terus bersosialisasi dengan lingkngan kantor, bersikap
ramah dan bersahabat mulai dari dewan direksi sampai OB (Office
Boy) untuk bisa memahami karakter orang-orang yang setiap
harinya bekerja sama dengan penulis.
E. Kemajuan Yang Telah Dicapai
· Penulis sudah mengetahui dan bias beradaptasi dengan system
yang ada di PT Pusri, kemudian penulis bias mengembangkan dan
melaksanakannya sesuai prosedur yang ada.
· Seiring berjalannya waktu, penulis sudah memahami tugas yang
diberikan oleh atasan dan dapat pengetahuan serta pengalaman
yang berharga di lapangan maupun media.
· Penulis menjadi tahu bagaimana karakter publik, strategi apa yang
harus dilakukan dan bagaimana cara memberikan pelayanan yang
baik terhadap para tamu yang berkunjung, sehingga terciptanya
citra positif perusahaan
· Penulis sudah mengenali posisi person dan jabatan masing-masig
di kantor,. Bahkan penulis dapat menjalin hubungan baik dengan
semuanya dan mendapatkan banyak koneksi dalam mencari
pekerjaan setelah magang.
lxviii
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Public Relations merupakan fungsi manajemen suatu perusahaan,
yaitu membantu pihak manajemen dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan
perusahaan dan mengembangkan hubungan yang baik dengan berbagai macam
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan dinamakan stakeholders.
Stakeholders adalah kelompok-kelompok yang berada di dalam
maupun di luar perusahaan yang mempunyai peranan dalam menentukan
keberhasilan perusahaan. Unsur itu dibedakan atas stakeholders internal dan
lxix
stakeholders eksternal. Unsur internal antara lain adalah pemegang saham,
manajer/ top executive, karyawan beserta keluarganya. Sedangkan yang termasuk
dalam stakeholders eksternal adalah konsumen, pemasok, penyalur, pesaing,
bank, pemerintah, pers, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Humas PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang mempunyai peranan yang
sangat vital bagi kelangsungan dan citra perusahaan yang diwakilnya. Humas
bertugas menciptakan goodwill diantara stakeholdersnya. Dalam menjalankan
tugasnya, Humas berperan menciptakan iklim komunikasi yang sehat dan terbuka
dalam usaha meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Untuk itulah seorang praktisi Public Relations sangat dibutuhkan di
dalam lingkungan sebuah perusahaan. Karena tanpa adanya praktisi Public
relations maka perusahaan tidak dapat secara optimal dan efektif dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Setelah pelaksanaan Kliah Kerja Media selama dua bulan di PT Pupuk
Sriwidjaja, Palembang, penulis telah mampu menegembangkan kreatiftas dalam
bidang Humas. Penulis dapat mengamati, memahami, dan melakukan berbagai
macam kegiatan yang berhubungan dengan Humas. Selain itu penulis juga dapat
mengetahui sejauh mana peranan Humas dalam kinerja PT Pupuk Sriwidjaja,
Palembang serta cara kerjanya secara nyata.
B. Saran
Terdapat beberapa kekurangan yang penulis alami ketika penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Media 2007, baik dari pihak PT Pupuk Sriwidjaja,
lxx
Palembang maupun dari pihak D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Saran bagi PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang
1. Penataan semua arsip yang ada di ruang Humas PT Pupuk Sriwidjaja,
Palembang, baik yang ada di meja kerja maupun data di komputer,
sebaiknya lebih diperhatikan supaya tidak mudah hilang.
2. Lebih memperhatkan dan memonitor kegiatan yang dilaksanakan oleh
para peserta Kuliah Kerja Media.
3. Mohon pihak media internal PT Pusri lebih memberikan jadwal yang
padat supaya peserta KKM benar-benar dapat mengekspresikan apa
yang telah didapat selama kuliah.
4. Meningkatkan sikap kerja yang professional di antara para karyawan.
Saran bagi D III Komunikasi Terapan FISIP UNS
1. Pihak D III Komunikasi Terapan hendaknya memperbanyak kegiatan
yang bisa mendukung teori-teori dari semua materi yang telah
diberikan selama di bangku kuliah.
2. Lebih sering mengundang praktisi-praktisi ahli yang profesional di
bidang Public Relations.
3. Sering mengadakan kunjungan ke berbagai instansi, baik pemerintah
maupun swasta sebagai sarana pembelanjaran dan menambah
pengetahuan mahasiswa, khususnya dalam bidang Public Relations.
lxxi
DAFTAR PUSTAKA
Budaya Perusahaan, PT Pupuk Sriwidjadja, Palembang
Profil Perusahaan PT Pupuk Sriwidjadja
Anggoro, M. Linggar. 2005. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dedy Mulyana, M. A, Ph.D, 2001. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Djanaid, Djanalis, 1990. Public Relations dalam Teori dan Praktek, Public
Relations Service, Malang.
Effendi, Onong Uchjana, 2004. Ilmu komunikasi Teori an Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Effendi, Onong Uchjana, 1992. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi
Komunikologis, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Jefkins, Frank, 1995. Public Relations, PT. Airlangga, Jakarta.
Kasali, Rhenald, 2003. Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Kusumastuti, Frida, 2003. Dasar-dasar Humas, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Lesly, Philip, 1991. Lesly’s Handbook of Public Relations and Communications,
Probus Publishing Company, Chicago.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2004. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zul Fajri, Em, 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher.
Top Related