DENGAN DANA BANTUAN
UNIVERSITAS NASIONAL
LAPORAN STIMULUS PENELITIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
STRATEGI PEMASARAN
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Peneliti
Ketua Peneliti : Muhani, S.E, M.Si.M
Anggota Peneliti : 1. Subur Karyatun, S.E., M.M
2. Resti Hardini, S.E., M.Si.
Mahasiswa : Hanum San Sabilah
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL
2020
1
STRATEGI PEMASARAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Muhani, Subur Karyatun, Resti Hardini, Hanum San Sabillah
Universitas Nasional, Jakarta Indonesia
resti.hardini@ civitas.unas.ac.id
ABSTRAK (ABSTRACT)
Pandemi virus Covid-19 tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga mengancam
krisis ekonomi global yang merupakan efek dari social distancing dan PSBB. Menurut
Menteri Keuangan Sri Mulyani, apabila Covid-19 bisa segera tertangani maka pertumbuhan
ekonomi masih di atas 4%. Tetapi pemerintah juga harus bersiap apabila pandemi ini masih
bertahan antara 3-6 bulan lagi maka situasi akan lebih memburuk, dimana pertumbuhan
ekonomi diperkirakan pada kisaran 2,5% bahkan 0%. Penurunan pertumbuhan ekonomi
antara lain disebabkan oleh menurunnya konsumsi rumah tangga dan juga dropnya penjualan
sektor UMKM. Ternyata tidak semua bisnis mengalami pertumbuhan negatif, ada pula yang
mendapatkan pertumbuhan positif, berdasarkan data yang dilansir oleh lembaga survei
Kantar Worldpanel Indonesia, 14 April 2020 lalu. Para pelaku bisnis harus menyikapinya
dengan cepat dan tepat untuk mengubah strategi penjualannya. Pemasar harus putar otak
untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi bisnis
bertahan di tengah pandemi virus corona. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapat
gambaran mengenai strategi pemasaran yang tepat pada kondisi pandemi covid 19. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tematik. Pada kondisi pandemi covid
19 ini, dimana saat ini terjadi social distancing dan PSBB yang menyebabkan beberapa toko
fisik tidak bisa beroperasi dan masyarakat hanya berada dirumah mereka dan membuat
perilaku konsumen berubah, maka bagi UMKM penting untuk merubah strategi pemasaran
mereka yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dikaitkan dengan teknologi
(secara digital).
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Virus COVID-19 ditetapkan sebagai Pandemi oleh WHO yaitu kondisi dimana suatu
penyakit menyebar di wilayah yang luas dalam hal ini diseluruh dunia, dan juga telah
ditetapkan sebagai bencana nasional non alam di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.
Beberapa cara yang dilakukan guna mengatasi pandemi corona adalah menjaga kebersihan,
social distancing, dan juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pandemi virus Covid-19 tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga
mengancam krisis ekonomi global yang merupakan efek dari social distancing dan PSBB.
Berdasarkan data dari World Economic Outlook April 2020, IMF memprediksikan
perekonomian dunia akan merosot hingga ke minus tiga persen sampai dengan tahun ini.
2
Namun bila pandemi ini berakhir pada paruh kedua tahun 2020 dan aktivitas ekonomi
kembali normal, maka perekonomian dunia akan tumbuh hingga 5,8 persen.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, apabila Covid-19 bisa segera tertangani
maka pertumbuhan ekonomi masih di atas 4%. Tetapi pemerintah juga harus bersiap apabila
pandemi ini masih bertahan antara 3-6 bulan lagi maka situasi akan lebih memburuk, dimana
pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 2,5% bahkan 0%. Penurunan pertumbuhan
ekonomi antara lain disebabkan oleh menurunnya konsumsi rumah tangga dan juga dropnya
penjualan sektor UMKM.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, kondisi sekarang ini akan berimbas pada
menurunnya konsumsi rumah tangga yang diperkirakan 3,2 persen hingga 1,2 persen.
Penurunan konsumsi rumah tangga tersebut disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat
yang merupakan efek dari PHK dan penurunan pendapatan.
“Sektor UMKM adalah sektor yang juga terpukul. Padahal, selama ini biasanya
menjadi safety net. Sekarang mengalami pukulan yang sangat besar, karena adanya restriksi
kegiatan ekonomi dan sosial yang memengaruhi kemampuan UMKM, yang biasanya
resilient, bisa menghadapi kondisi. Tahun 97-98, justru UMKM masih resilience. Sekarang
ini dalam COVID ini, UMKM terpukul paling depan karena ketiadaan kegiatan di luar rumah
oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.
Ternyata tidak semua bisnis mengalami pertumbuhan negatif, ada pula yang
mendapatkan pertumbuhan positif, berdasarkan data yang dilansir oleh lembaga survei
Kantar Worldpanel Indonesia, 14 April 2020 lalu.
Rumah tangga yang terdampak pandemi covid 19 mencari alternatif lain dengan menjadi
reseller, dropship, atau penjual dari produk-produk yang dibutuhkan saat masa pandemi ini.
Indonesia bisa belajar dari negara Tiongkok, di mana perubahan perilaku konsumen
memaksa beberapa sektor bisnis untuk beradaptasi. Inilah yang dibahas dalam acara webinar
yang diadakan oleh Innity Media pada 29 April 2020, dengan tema “How Brand Voice
Should Not Practice Social Distancing During Covid-19”, bagaimana pelaku bisnis harus
merespon situasi di tengah pandemi.
Para pelaku bisnis harus menyikapinya dengan cepat dan tepat untuk mengubah
strategi penjualannya. Pemasar harus putar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa
mereka ke konsumen, sebagai strategi bisnis bertahan di tengah pandemi virus corona.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Strategi Pemasaran pada Masa Pandemi Covid – 19.”
3
METODE PENELITIAN (MATERIALS AND METHODS)
a. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami suatu
fenomena dalam konteks sosial secara alamiah untuk memperoleh gambaran dan
informasi yang lebih mendalam. Penelitian kualitatif juga bertujuan untuk menyediakan
penjelasan tersirat mengenai struktur, tatanan, dan pola yang luas yang terdapat dalam
suatu kelompok partisipan (Herdiansyah, 2011).
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
tematik. Menurut Boyatzis (dalam Braun & Clarke, 2006) pendekatan tematik adalah
metode untukmengidentifikasi, menganalisis dan melaporkantema-tema yang terdapat
dalam suatu fenomena.Menurut Arnold (2006) analisis tematik adalah metode untuk
mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan pola-pola atau tema dalam suatu data.
Oleh karena itu metode ini dapat mengatur dan menggambarkan data secara mendetail
agar dapat menafsirkan berbagai aspek tentang topik penelitian.
Menurut Poerwandari (2005) pendekatan tematik merupakan suatu proses yang
digunakan dalam mengolah informasi kualitatif yang secara umum bertujuan untuk
memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran
yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dari pada merinci menjadi variabel-variabel
yang saling berkaitan dan dilaksanakan secara sistematis.
Penelitian juga menggunakan metode studi kasus eksplorasi untuk mendapatkan
informasi kendala dan akibat dari pandemic COVID-19 terhadap kegiatan pemasaran
pada sektor UMKM.
b. Responden Penelitian
Sampel penelitian ini dipilih menggunakan metode purposive sampling. Dalam
penelitian kualitatif, teknik purposive sampling adalah metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian tertentu. Tidak ada batasan jumlah responden untuk membuat
sampel purposive, asalkan informasi yang diinginkan dapat diperoleh dan dihasilkan
(Bernard, 2002).
Ukuran sampel didasarkan pada pencapaian kedalaman dan kekayaan deskripsi,
bukan ukuran sampel. Menurut Guetterman (2015), ukuran sampel bukan masalah opini
representatif dan pandangan, tetapi lebih merupakan masalah kekayaan informasi. Untuk
melakukan penelitian studi kasus, Creswell (2013) memberikan pengamatan dan
beberapa rekomendasi ukuran sampel, yang berkisar tidak lebih dari empat hingga lima
4
kasus. Dalam studi kasus para responden diwawancarai hingga saturasi data tercapai dan
tidak ada lagi informasi baru dapat diperoleh (Guest et al., 2006; Krysik dan Finn, 2010).
Dalam penelitian ini, terdapat 6 responden dan terbatas pada sampel yang usahanya
berada diKota Jakarta Selatan. Untuk tujuan kerahasiaan, responden diberi inisial R1,
R2, R3, R4, R5, dan R6.
Profil Responden
Initial Jenis Usaha Status Usaha Selama Masa PSBB
R1 Coffee Shop Hanya Melayani Take Away & Delivery
R2 Kuliner Hanya Melayani Take Away & Delivery
R3 Dealer Tutup
R4 Salon Tutup
R5 Pakaian Hanya Melayani melalui tokopedia
R6 Apotik Normal
c. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah metode wawancara. Wawancara adalah komunikasi dua arah
dimana peneliti menggali informasi dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan
pedoman wawancara secara lebih bebas dan leluasa serta tidak terikat oleh susunan
pertanyaan pada pedoman wawancara untuk mendapatkan data yang diinginkan (Taylor
dan Bogdan, 1984). Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan
memperoleh informasi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran selama masa
pandemi covid 19.
Dalam penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang
utama sehingga peneliti harus memperhatikan bahwa ketika melakukan wawancara,
jangan sampai informan merasa seperti sedang diinterogasi oleh peneliti. Jika hal ini
terjadi, maka kejujuran dan keterbukaan informan penelitian akan terganggu yang
nantinya akan mempengaruhi validitas data yang diperoleh. Wawancara semiterstruktur
dilakukan dan daftar pertanyaan disusun untuk wawancara dikembangkan berdasarkan
literatur terkait. Wawancara dilakukan secara online melalui chat antara penulis dengan
pelaku usaha UMKM.
Selain itu metode pengumpulan data sekunder juga dilakukan dengan mengumpulkan
data yang dipublikasikan seperti artikel jurnal-jurnal dan buku.
Teknik pengumpulan data tersebut yaitu menyimak serta mencatat informasi penting
dalam melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran
kesimpuan sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimulan mengenai studi literatur
5
untuk dikembangkan dalam penelitian ini dan untuk validasi datanya menggunakan
triangulasi sumber data.
d. Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis data dilaksanakan setelah data di lapangan berhasil
dikumpulkan dan diorganisasikan dengan baik. Hal ini dilakukan setelah peneliti
mendapatkan verbatim hasil wawancara dan pengorganisasian data lebih mudah untuk
dilakukan dan dipahami. Analisis dilakukan dengan mencatat kronologis peristiwa yang
penting dan relevan serta insiden kritis berdasarkan urutan kejadian serta menjelaskan
proses yang terjadi selama wawancara berlangsung dan juga isu-isu pada wawancara
yang penting dan sejalan serta relevan dalam penelitian.
Analisis dan interpretasi data adalah bagian paling kritis dari penelitian kualitatif.
Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi yang dapat menghasilkan daftar
tema, model tema atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait
dengan tema itu, atau hal-hal di antara atau gabungan dari yang telah disebutkan. Tema-
tema tersebut memungkinkan interpretasi fenomena. Suatu tema dapat diidentifikasi pada
tingkat termanifestasi (manifest level), yakni yang secara langsung dapat terlihat. Suatu
tema juga dapat ditemukan pada tingkat laten (latent level), tidak secara eksplisit terlihat
tetapi mendasari atau membayangi (underlying the phenomena). Tema-tema dapat
diperoleh secara induktif dari informasi mentah atau diperoleh secara deduktif dari teori
atau penelitian-penelitian sebelumnya (Poerwandari, 2005).
Alasan untuk memilih analisis tematik adalah bahwa "pendekatan tematik yang ketat
dapat menghasilkan analisis mendalam yang menjawab pertanyaan penelitian tertentu"
(Braun dan Clarke, 2006, hal. 97). Setelah analisis yang ketat, peneliti menggambarkan
temuan, sesuai dengan tema utama.
e. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Langkah awal penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari literatur baik
dari buku maupun jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti mencari individu yang dapat dan tepat dijadikan
informan penelitian. Setelah menemukan informan, peneliti membangun good
rapport dan melakukan wawancara.
6
2. Setelah selesai mewawancarai semua informan, semua data yang telah didapatkan
langsung ditulis atau disalin dalam bentuk verba tim wawancara. Kemudian data
tersebut seluruhnya digolongkan, dianalisa dan dideskripsikan.
3. Pada tahap akhir penelitian, seluruh hasil penelitian telah selesai dianalisis.
Kemudian peneliti menyajikan hasil penelitian dimana siap untuk dilaporkan dan
dipertanggung jawabkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULTS AND DISCUSSION)
Alasan yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin kerasnya
persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya terutama pada saat pandemi covid
19 ini. Dalam situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan lain bagi perusahaan kecuali
berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari arena persaingan yang artinya
sebuah kebangkrutan. Pemasaran perlu mendapat perhatian serius oleh UMKM. Terutama
didalam proses penetapan strategi pemasaran harus benar-benar matang, sehingga strategi
pemasaran yang dipilih akan mampu menembus pasar.
Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program
pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.
Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi
permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi
kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan
sebagainya.
Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal
dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:78)
bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari empat P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place
(Tempat), dan Promotion (Promosi).
Menurut riset platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi marketing
sosial We Are Social bertajuk "Global Digital Reports 2020", hampir 64 persen penduduk
Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Riset yang dirilis pada akhir Januari
2020 itu menyebutkan, jumlah penguna internet di Indonesia sudah mencapai 175,4 juta
orang, sementara total jumlah penduduk Indonesia sekitar 272,1 juta. Dibanding tahun 2019
lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sekitar 17 persen atau 25 juta
7
pengguna. Dari 64 persen penduduk Indonesia yang sudah mengakses internet, durasi rata-
rata mereka mengakses internet selama 7 jam 59 menit. Hampir 80 persen penggunaan
internet di ponsel digunakan untuk sosial media. Indonesia dalam data We Are Social adalah
negara dengan adopsi (penggunaan) ecommerce terbesar di dunia. Angkanya mencapai 88
persen dari seluruh pengguna internet yang ada di Indonesia. 24 persen pengguna internet di
Indonesia menggunakan mobile payment.
Pada kondisi pandemi covid 19 ini, dimana saat ini terjadi social distancing dan PSBB
yang menyebabkan beberapa toko fisik tidak bisa beroperasi dan masyarakat hanya berada
dirumah mereka dan membuat perilaku konsumen berubah, maka bagi UMKM penting untuk
merubah strategi pemasaran mereka yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang
dikaitkan dengan teknologi yaitu:
1. Product/Produk
UMKM mulai memperhatikan produk-produk yang diminati selama masa pandemi,
untuk usaha kuliner, sebaiknya usaha tersebut mulai menyiapkan makanan dalam
bentuk frozen food, ready to cook, dan makanan siap dimakan. Menu makanan juga
disesuaikan yaitu menu-menu makanan sehat dan bergizi. Bisnis jasa kecantikan
seperti salon pun bisa menyiasati strategi ini dengan mengubah fokus dari jasa
menjadi ritel produk kecantikan. Untuk usaha pakaian, sebaiknya mulai memproduksi
APD dan masker. Untuk usaha kopi sebaiknya mulai menjual kopi literan, biji kopi
dan kopi filter kemasan. Untuk produk-produk kebersihan seperti pembersih lantai,
pembersih keramik, dll mulai menggunakan bahan-bahan yang mengandung
disinfektan. Kemudian produk-produk dikemas menjadi 2 yaitu kemasan untuk
produk dan juga kemasan untuk delivery.
2. Price/Harga
Pada saat pandemi seperti ini masyarakat lebih selektif lagi dalam membeli. Maka
dari itu pebisnis harus menginovasi produk nya untuk menjangkau seluruh segmen
masyarakat dengan harga yang variatif dan terjangkau sesuai kemampuan
masyarakat. UMKM dapat membuat strategi harga dengan harga grosir misalnya
harga 1 produk akan lebih mahal dari pada konsumen membeli 5 produk. Dan dapat
memberikan free delivery atau diskon ongkir bagi konsumen yang jaraknya jauh.
Selain itu, harus memikirkan bagaimana cara yang paling efektif untuk menerima
pembayaran secara online melalui berbagai metode, mulai dari e-wallet, virtual
account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, hingga cicilan tanpa kartu
kredit.
8
3. Place/Tempat
Ini strategi yang paling berubah karena biasa strategi tempat yang paling strategis
adalah tempat-tempat keramaian seperti pasar dan mal. Namun karena adanya
himbauan social distancing pasar dan mall pun sepi dan kegiatan pemenuhan
kebutuhan konsumen kini berpindah melalui online atau disebut juga dengan toko
virtual. Toko virtual dapat berupa website, marketplace sendiri, ataupun bergabung
pada marketplace besar yang sudah ada seperti tokopedia, shopee, bukalapak, lazada,
gojek, grab, dll. Untuk saluran distribusi, UMKM sebaiknya membuka layanan pesan
delivery, membuka kerja sama reseller, dropship, atau lainnya untuk menjual
produknya secara masif kepada masyarakat.
4. Promotion/Promosi
Dalam situasi pandemi seperti ini, strategi promosi dapat dilakukan secara online
sebagai berikut:
a. Search Engine Optimization (SEO)
Ini adalah proses mengoptimalkan situs web untuk mendapat “peringkat” lebih
tinggi di halaman hasil mesin pencari, sehingga meningkatkan jumlah traffic
organik (atau tidak berbayar) yang diterima situs web. Membangun brand dengan
artikel yang berkualitas melalui press release, blog dan social networking.
Targetkan kata kunci yang relevan sehingga website dapat muncul sesuai dengan
kebutuhan pengguna internet. Manfaatkan Google AdWords / strategi SEM
lainnya
b. Konten Marketing
Istilah ini menunjukkan pembuatan dan promosi aset konten untuk tujuan
menghasilkan brand awareness, pertumbuhan traffic, perolehan prospek, dan
pelanggan. Beberapa cara membuat branding online antara lain Buat Akun
Khusus Bisnis, Sajikan Konten Visual Yang Menarik, Sampaikan kepedulian
terhadap covid 19, Membuat Jadwal Posting, Unggah Ulasan Pelanggan,
Meningkatkan brand awareness, membuat layanan customer care secara online
dan mudah dihubungi oleh customer. Kemudian Media yang dapat digunakan
untuk strategi konten pemasaran termasuk Postingan Blog, Ebook dan Artikel,
Infografis, dan Brosur Online
c. Sosial Media Marketing
Dalam prakteknya adalah mempromosikan merek dan konten Anda di media
media sosial untuk meningkatkan brand awareness, mengendalikan traffic, dan
9
menghasilkan prospek untuk bisnis Anda. Bangun komunikasi dan relasi yang
baik dengan customer dan calon customer melalui social media. Media yang
dapat Anda gunakan dalam pemasaran media sosial meliputi: Facebook, Twitter,
LinkedIn, Instagram, Snapchat, Pinterest, dan Google+.
d. Pay-Per-Klik (PPC)
PPC adalah metode untuk mengarahkan traffic ke web Anda dengan membayar
setiap klik. Membangun Awareness dari Brand / Produk di internet dengan
menggunakan iklan display / banner. PPC yang umum digunakan adalah Google
AdWords, yang memungkinkan Anda membayar, dan mendapatkan slot teratas
pada pencarian Google dengan harga “per klik”. Media lainnya yang bisa Anda
gunakan untuk menjalankan PPC yaitu Facebook Ads, Tweet promosi Twitter,
dan Pesan Sponsor LinkedIn
e. Affiliate Marketing
Sebuah jenis iklan dimana Anda dapat mempromosikan penawaran atau layanan
orang lain di situs web Anda. Ada beberapa aplikasi Affiliate Marketing yaitu
Hosting video ads dengan Youtube dan Mengupload Link affiliate.
f. Native Ads
Native Ads mengacu pada iklan utama berisikan konten yang ditampilkan pada
platform media bersama konten non-berbayar lainnya. Salah satu Postingan yang
disponsori BuzzFeed contoh yang bisa Anda ikuti, tetapi banyak juga orang yang
menganggap iklan di media sosial diragukan “keasliannya”- iklan Facebook dan
iklan Instagram, misalnya.
g. Otomatisasi Pemasaran
Otomatisasi pemasaran mengacu pada perangkat lunak yang berfungsi untuk
mengotomatisasi operasi pemasaran dasar Anda. Banyak departemen pemasaran
dapat mengotomatiskan tugas-tugas berulang yang seharusnya mereka lakukan
secara manual, seperti Susunan postingan sosial media, Mengupdate daftar
kontak, Memimpin alur kerja, dan Laporan campaign.
h. Email Marketing
Beberapa perusahaan menggunakan email marketing sebagai jembatan untuk
berkomunikasi dengan customer. Email sering digunakan untuk mempromosikan
konten, potongan harga dan sebuah acara. Serta mengarahkan calon customer
untuk mengunjungi website Anda. Ada beberapa tipe email yang bisa Anda
gunakan untuk melakukan campaign email marketing, yaitu Pengikut bulletin
10
blog, Menindaklanjuti email pengunjung website yang mengunduh sesuatu, Email
sapaan untuk customer, Promosi liburan untuk program pendapatan member, dan
Tips atau email yang serupa untuk pengasuhan konsumen
KESIMPULAN DAN SARAN (CONCLUSION)
Dari Hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada kondisi
pandemi covid 19 ini, dimana saat ini terjadi social distancing dan PSBB yang menyebabkan
beberapa toko fisik tidak bisa beroperasi dan masyarakat hanya berada dirumah mereka dan
membuat perilaku konsumen berubah, maka bagi UMKM penting untuk merubah strategi
pemasaran mereka yaitu strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dikaitkan dengan
teknologi (secara digital).
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis menyarankan bahwa UMKM dalam
melakukan perubahan produk, harga, distribusi dan lokasi penjualan harus dikomunikasikan
kepada pelanggan dan calon pelanggan, baik melalui customer care maupun pengumuman
media online lainnya. Dan juga penting untuk melakukan analisa dan evaluasi performa
website dengan menetapkan apa saja yang diukur dan bagaimana impactnya terhadap
customer, brand, competition, dan juga media.
UCAPAN TERIMA KASIH (ACKNOWLEDGEMENT)
Dalam kesempatan ini penulis memanjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah
SWT, karena atas hidayah dan izinNya, penulis dapat menyelesaikan penelitian tepat pada
waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Pihak Dana Hibah Strategis Nasional (DP2M) Dikti yang telah memberikan dana
penelitian
2. Bapak Dr.Drs. El Amry Bermawi Putera, M.A selaku rektor UNAS
3. Ibu Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt. Selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat UNAS
4. Ibu Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
5. Bapak Ir. Tri Waluyo, M.Agr. selaku Kepala Biro Administrasi Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat
6. Bapak Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M. selaku Dekan FEB UNAS
7. Bapak Elwisam, S.E., M.M selaku Ketua PSKP2M
11
8. Mba Rahmah dan Bu warti selaku staff P2M yang telah membantu penulis dalam
proses administrasi
9. Teman dan keluarga penulis yang telah memberikan semangat dan doanya kepada
penulis.
DAFTAR RUJUKAN (REFERENCES)
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research
in Psychology. (Online). http://eprints.uwe.ac.uk.
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi
Ofset
http://www.depkop.go.id/
http://www.etnomark.com/
https://elitemarketer.id/productivity/apa-itu-digital-marketing-2/
https://idtesis.com/pembahasan-lengkap-teori-bauran-pemasaran-online-menurut-para-ahli-
dan-contoh-tesis-bauran-pemasaran-online/
https://inforial.tempo.co/info/1002932/strategi-mempertahankan-bisnis-di-tengah-pandemi-
covid-19
https://teknoia.com/data-internet-di-indonesia-dan-perilakunya-880c7bc7cd19
https://wearesocial.com/digital-2020
https://www.voaindonesia.com/a/menkeu-dampak-covid-19-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-2020-bisa-minus-0-4-persen/5355838.html
https://www.wartaekonomi.co.id/read280988/di-tengah-covid-19-pemasaran-online-dan-
digital-branding-jadi-pilihan
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Indeks Media Group
Kotler, P. and G. Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan.
Jakarta:Penerbit Indeks
Top Related