KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala anugrahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah laporan hasil kunjungan
Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) yang merupakan tugas Ujian Akhir Semester
(UAS) mata kuliah FT E atau Rehabiltasi Bersumberdaya Masyarakat.
Selama kunjungan dan sebelumnya, penulis selalu diarahkan dan dibimbing oleh para
dosen, kader, staf pendidik maupun warga di desa binaan. Atas arahan dan bimbingannya penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
DR. dr. Tirza Z Tamin SpKFR selaku dosen mata kuliah RBM, penanggung jawab serta
pembimbing dalam kunjungan ke desa binaan RBM,
dr. Amien Suharti SpKFR selaku dosen mata kuliah RBM,
Ibu Mardiana selaku kader wilayah binaan yang membimbing penulis menemui
penyandang disabilitas (pendis),
Ibu-ibu kader lainnya yang juga membantu kunjungan penulis,
Staf pendidik yang membantu kegiatan kunjungan,
Serta tidak lupa kepada pendis dan keluarga yang telah memberikan informasi sebagai
bahan penyusunan laporan.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari makalah ini masih belum
sempurna. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca guna penulisan makalah berikutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca pada umumnya dan khusunya bagi para mahasiswa fisioterapi.
Jakarta, Desember 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1
1.1 DEFINISI RBM...................................................................................................................................1
1.2 TUJUAN RBM....................................................................................................................................2
1.3 SASARAN PENDIS............................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................................3
2.1 PELAKSANAAN..........................................................................................................................3
2.2 PENGUMPULAN DATA IDENTITAS PASIEN........................................................................4
2.3 PENGUMPULAN DATA SUBYEKTIF......................................................................................4
2.4 PENGUMPULAN DATA OBYEKTIF........................................................................................5
2.5 RINGKASAN KASUS..................................................................................................................7
2.6 KESIMPULAN PROBLEMATIK FISIOTERAPI.......................................................................8
2.7 PROGRAM PELAKSANAAN FISIOTERAPI............................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................11
BAB IV........................................................................................................................................................12
LAMPIRAN.................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 DEFINISI RBM
RBM (Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) adalah pembinaan wilayah dalam
hal pencegahan kecacatan, deteksi dan rehabilitasi penyandang cacat yang meliputi
rehabilitasi pendidikan, kesehatan, sosial dan keterampilan.
Dampak kecacatan tidak hanya melihat dari sisi individu penyandang disabilitas
(pendis) melainkan mencakup keluarga dan masyarakat. Dari aspek individualnya seseorang
yang mengalami kecacatan dapat mengalami perubahan tingkah laku. Dari aspek keluarga
dan masyarakat, terlihat bahwa beberapa keluarga percaya bahwa mempunyai anak cacat
adalah suatu aib. Keyakinan itu membuat mereka tidak berupaya membantu kemandirian
penyandang disabilitas.
Berdasarkan data WHO, 10 persen dari jumlah penduduk dunia merupakan
pendis. Dengan jumlah sebesar ini, keberadaan institusi formal yang mampu memberikan
sistem pelayanan terhadap pendis masih sedikit dan sulit dijangkau. Karena itu, peran
rehabilitasi sangat membantu para pendis dalam mencapai kemandirian sesuai dengan
kemampuan yang masih dimilikinya.
Rehabilitasi medik dalam melakukan pembinaan RBM tidak dapat berdiri sendiri.
Diperlukan peran-peran dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Kader: Menjembatani antara penca, keluarga dengan para profesional atau tokoh
masyarakat,
2. Keluarga: Turut serta dalam melatih pendis, memberi petunjuk, membantu dan
memotivasi penca untuk mandiri berlatih,
3. Penca: Bertanggung jawab dalam membantu mengorganisasikan dan menjalankan
program latihan untuk memperbaiki kehidupan penca lain di sekitarnya,
4. Masyarakat atau Tokoh Masyarakat: Memberi kesempatan pada pendis untuk dapat
hidup mandiri dengan normal dan ikut serta dalam kehidupan bermasyarakat.
1
1.2 TUJUAN RBM
Tujuan umum
Tujuan umum RBM ialah untuk memberdayakan pendis, keluarga dan masyarakat dalam
hal pencegahan kecacatan, deteksi dan rehabilitasi pendis.
Tujuan khusus
Secara khusus usaha ini bertujuan untuk mendeteksi banyaknya penyandang cacat dan jenis
kecacatan yang dimiliki oleh kader RW atau desa setempat. Tujuan khusus lainnya adalah
keluarga pendis mampu melaksanakan manual program RBM untuk keluarga sehingga
penca mandiri sesuai dengan 23 kriteria kemandirian.
1.3 SASARAN PENDIS
Pendis yang berdomisili di wilayah binaan meliputi segala umur dan jenis kecacatan yang berjumlah 10% dari jumlah penduduk. Yang menjadi penyandang cacat adalah bayi, anak, dewasa dan orang tua di wilayah binaan RBM dengan kriteria sebagai berikut:
Gangguan kejang, Gangguan belajar, Gangguan wicara, Gangguan pendengaran, Gangguan penglihatan, Gangguan gerak, Gangguan perkembangan, Gangguan tingkah laku, Gangguan mati rasa, Gangguan lain-lain (sumbing, luka bakar, sesak dll)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELAKSANAAN
Kunjungan RBM dilaksanakan pada:
Hari dan tanggal : Jumat 13 Desember 2013
Tempat : Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat
Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Dr. Supervisi : DR. dr. Tirza Z Tamin SpKFR
Kader : Ibu May (Mardiana)
Daftar Kegiatan:
13.00 - 13.27 : Pembukaan oleh dr. Tirza
13.27 - 13.30 : Temu wicara kader wilayah binaan dan Tim Rehabilitasi Medik
RSCM (Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM dan
Mahasiswa Fisioterapi Vokasi UI)
13.30 - 13.50 : Kunjungan ke rumah pendis yaitu Ny. Maemunah
13.50 - 14.30 : Asesmen fisioterapi, penentuan problematik fisioterapi yang
berkaitan dengan RBM, analisa kasus disertai penentuan dan pemberitahuan paket
pelatihan
3
2.2 PENGUMPULAN DATA IDENTITAS PASIEN
Nama Jelas : Ny. Maemunah Umur : 58 tahun
Tempat & tgl lahir : Jakarta, 30 Mei 1955
Alamat : Jl. Kramat Lontar No. 10
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hobi : Memasak dan Jalan Pagi
Diagnosis Medik : Stroke Ischemic
2.3 PENGUMPULAN DATA SUBYEKTIF
KU : Os merasa baal dan kesemutan pada sisi kiri tubuh. Untuk berjalan pun
terasa berat pada kaki kirinya.
RPS : Awal mula, os sulit menggerakkan tubuh disertai rasa kebas dan
kesemutan di pagi hari pada 2 tahun lalu. Pada hari itu juga os langsung
dibawa ke Puskesmas. Saat itu os dinyatakan terkena stroke ringan.
Disana os diberi suntikan dan tidak dirawat inapkan. Selama 3 bulan
setelah kejadian os selalu menggunakan kursi roda. Kemudian setelah 9
bulan os mulai memakai tongkat. 1 tahun berikutnya os sudah bisa
berjalan mandiri. Os saat ini rutin memeriksakan dirinya ke Puskesmas
tiap 1 bulan sekali. Hal itu berkaitan dengan riwayat penyakit darah
tinggi dan kencing manis yg baru diketahui di Puskesmas. Penglihatan
kabur (+) pada mata kiri. Nyeri pinggang (+).
RPD : DM (+) tidak terkontrol, HT (+)
RPK : HT (+) dari ibu
R. Psikososial : Os tinggal bersama 3 anak dan 1 adik ipar. Suami os sudah meninggal
AKS : Os belum sepenuhnya mandiri. Os belum mampu menarik resleting di
belakang baju dan menata rambut. Selain itu, os sholat di kursi kecil
dengan meluruskan kaki dan belum bisa bersujud seperti orang normal.
Kondisi : Os tinggal di rumah miliknya. Kamar mandi dekat dengan kamar tidur
4
Tempat
Tinggal
os. Tetapi, tidak ada pegangan di kamar mandi. Penerangan cukup. Akan
tetapi ventilasi udara kurang memadai. Kondisi lingkungan rumah cukup
bersih.
2.4 PENGUMPULAN DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Cara datang : Mandiri
Kesadaran : CM
Kooperatif / Tidak Kooperatif
Tensi : 160/110 mmHg
Nadi : 110 x/mnt
RR : 18 x/mnt
Suhu : Afebris
Status Gizi : Kesan Cukup
SpO2 : 98 %
b. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi:
a. Dinamis: Os datang tanpa alat bantu jalan. Pola jalan: Hemiparetic Gait
b. Statis:
1. Foreward head (+),
2. Bahu elevasi,
3. Terdapat deformitas berupa flexi PIP – DIP II – V sinistra,
4. Tidak terdapat oedem,
5. Tidak terdapat atrofi otot.
b. Palpasi:
a. Spasme m. upper trapezius sinistra,
b. Tonus otot normal,
c. Nyeri tekan (-),
5
d. Kalor (-).
c. Movement:
Joint GerakanAktif Pasif MMT
VASSinistra Dextra Sinistra Dextra Sinistra Dextra
Shoulder Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 0
Elbow Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 0
Wrist Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 0
Hip Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 0
Knee Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 3
Ankle Semua Gerakan Full Full Full Full 4 4 0
d. Tes Khusus:
a. Ashworth Scale: skala 1
b. Sensasi (Raba halus):
Segmen Dextra Sinistra
6
Wajah Berkurang 100 %
UE 50 % 100 %
LE 100 % (Hiperestesia) 50 %
c. Koordinasi:
Finger to Nose: inadequat
Finger to Finger (-)
d. Rhomberg test: (+) adequat
e. Ankle Clonus (-)
2.5 RINGKASAN KASUS
Melalui hasil asesmen, dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan kecacatan
pada Ny. Maemunah adalah hipertensi serta diabetes melitus yang pada akhirnya
menyebabkan stroke ischemic. Saat ini kondisi penyakit stroke os sudah stabil sehingga
gejala yang sekarang ditimbulkan ialah kurangnya penglihatan pada mata kiri, postur
yang kurang baik, deformitas pada jari-jari tangan kiri, spasme pada bahu kiri, nyeri
pinggang, nyeri gerak pada lutut, adanya spastisitas, gangguan sensibilitas, kurangnya
koordinasi gerak, hemiparetic gait gangguan fungsi beribadah serta dressing.
Berdasarkan survei saat ini, Ny. Maemunah merupakan pendis dengan gangguan
penglihatan, indera perasa dan gerak.
7
2.6 KESIMPULAN PROBLEMATIK FISIOTERAPI
Gangguan indera perasa terkait paresthesia dan hiperestesi di lower extremity
kanan dan hipoestsesi pada sisi kanan wajah, upper extremity kanan serta lower extermity
kiri.
Gangguan gerak terkait nyeri, postur buruk, adanya deformitas, spasme otot,
spastis, kurangnya kordinasi, pola jalan abnormal serta gangguan fungsi beribadah dan
dressing.
2.7 PROGRAM PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Tujuan :
a. Tujuan Jangka Pendek:
1) Mengurangi nyeri pinggang,
2) Mengurangi nyeri lutut,
3) Mengurangi efek dari paresthesia,
4) Mengurangi spasme otot,
5) Mengurangi efek dari gangguan sensibilitas,
6) Mencegah bertambah buruknya deformitas,
7) Menngurangi spastisitas,
8) Memperbaiki postur,
9) Meningkatkan koordinasi gerak,
b. Tujuan Jangka Panjang :
1. Pola jalan terkoreksi,
2. Meningkatkan ADL.
8
2. Metoda Pemberian Fisioterapi
a. Program Pendis
Paket 8 tentang informasi mengenai kecacatan dan apa yang dapat dikerjakan,
Paket 9 tentang mencegah perubahan bentuk lengan dan tungkai,
Paket 15 tentang cara melatih penca nyeri pinggang dan sendi dalam sehari-hari,
Paket 16 tentang pelatihan untuk tangan dan kaki yang lemah, kaku dan nyeri,
Paket 17 tentang informasi mengenai kecacatan dan cara menanganinya,
Pendis diberi edukasi agar mau kooperatif dengan keluarga beserta kader untuk menjalani program RBM.
b. Program Keluarga
Paket 8 tentang informasi mengenai kecacatan dan apa yang dapat dikerjakan,
Paket 9 tentang mencegah perubahan bentuk lengan dan tungkai,
Paket 15 tentang cara melatih penca nyeri pinggang dan sendi dalam sehari-hari,
Paket 16 tentang pelatihan untuk tangan dan kaki yang lemah, kaku dan nyeri,
Paket 17 tentang informasi mengenai kecacatan dan cara menanganinya,
Keluarga diedukasi supaya membantu melatih dan selalu mendukung pendis untuk berlatih sesuai paket RBM.
c. Program Kader
Paket 8 tentang informasi mengenai kecacatan dan apa yang dapat dikerjakan,
Paket 9 tentang mencegah perubahan bentuk lengan dan tungkai,
9
Paket 15 tentang cara melatih penca nyeri pinggang dan sendi dalam sehari-hari,
Paket 16 tentang pelatihan untuk tangan dan kaki yang lemah, kaku dan nyeri,
Paket 17 tentang informasi mengenai kecacatan dan cara menanganinya,
Kader diedukasi untuk memantau perkembangan pendis atas tatalaksana
program RBM dan melanjutkan tahapan paket-paketnya. Dan kader
diberitahu untuk selalu mengingatkan pendis mengecek tekanan darah
serta kadar gula darah tiap 1 bulan sekali di Puskesmas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kasus ini merupakan gangguan penglihatan, gerak dan indera perasa. Pendis mengalami penglihatan yang kurang jelas pada mata kiri. Selain itu, timbul gejala-gejala lain seperti postur yang kurang baik, deformitas pada jari-jari tangan kiri, spasme pada bahu kiri, nyeri pinggang, nyeri gerak pada lutut, adanya spastisitas, kurangnya koordinasi gerak, hemiparetic gait gangguan fungsi beribadah serta dressing. Untuk gangguan indera perasa, yang dialami pendis adalah adanya rasa kebas dan kesemutan pada sisi tubuh sebelah kiri. Pada kasus ini, rehabilitasi dapat membantu para pendis dalam mencapai kemandirian. Program RBM mengarahkan pendis agar dapat memiliki kemampuan dan kemandirian sesuai tingkat kecacatannya melalui kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuan fungsional, vokasional, pendidikan dan kemampuan sosial.
11
BAB IV
LAMPIRAN
1. Formulir 1
Formulir 1 : Untuk Keluarga Pasien
No. Keluarga :
Nama Kepala Keluarga : RT RW Kel.
Alamat :
Kecamatan :
Jumlah Jiwa : Usia <15 th : orang
Usia >15 th : orang
Laki – laki : orang
Perempuan : orang
Pertanyaan Nama Pendis Umur JK Berapa lama
Apakah ada anggota keluarga dengan :
A. Gangguan penglihatan
B. Gangguan pendengaran dan gangguan bicara
C. Gangguan gerak
D. Gangguan indera perasa
E. Gangguan tingkah laku
F. Gangguan kejang
G. Gangguan belajar
H. Gangguan lainnya
12
2. Formulir 2
Formulir 2: untuk menemukan pendis yang memerlukan pelatihan dan mencatat perkembangannya
Nama Pendis: Jenis Kecacatan:
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pendis dapat makan dan minum tanpa dibantu?
Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
2. Bagaimana pendis menjaga kebersihan dirinya, termasuk menyeka badan, mandi, menggosok gigi?
Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
3. Bagaimana pendis menggunakan jamban? Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
4. Bagaimana melepas dan memakai pakaian?
Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
5. Seberapa jauh pendis mengerti perintah sederhana?
Mudah
Sukar
Tidak dapat
13
6. Seberapa jauh pendis dapat mengutarakan kebutuhan?
Mudah
Sukar
Tidak dapat
7. Apakah pendis dapat mengerti bahasa isyarat?
Mudah
Sukar
Tidak dapat
8. Apakah pendis dapat merawat dan menghias diri?
Mudah
Sukar
Tidak dapat
9. Apakah pendis dapat menggerakkan lengan?
Mudah
Sukar
Tidak dapat
10. Apakah pendis dapat berbicara? Mudah
Sukar
Tidak dapat
11. Apakah pendis dapat duduk? Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
12. Apakah pendis dapat berdiri? Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
14
13. Apakah pendis dapat bergerak di rumah? Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
14. Apakah pendis dapat bergerak di sekitar desa?
Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
15. Apakah pendis dapat berjalan minimal 10 meter?
Sendiri
Dibantu
Tidak dapat
16. Apakah pendis sering terserang nyeri sendi?
Tidak pernah
Kadang- kadang
Sampai mengganggu pekerjaan
Mengganggu tidur
17. Apakah pendis yang masih bayi diteteki? Ya
Tidak
18. Apakah pendis bermain seperti anak lain yang sebaya?
Ya
Seperti Usia dibawahnya
Tidak dapat
15
19. Apakah pendis sekolah? Ya
Ya tapi pada tingkat yang lebih rendah
Ya, tapi tidak dapat mengikuti seperti usia dibawahnya
Tidak
20. Apakah pendis mengikuti kegiatan keluarganya?
Ya
Kadang- kadang
Tidak
21. Apakah pendis mengikuti kegiatan masyarakat?
Ya
Kadang- kadang
Tidak
22. Apakah pendis mengerjakan pekerjaan rumah tangga?
Ya
Kadang- kadang
Tidak
23. Apakahg pendis mempunyai pekerjaan? Bekerja
Bekerja tidak penuh
Tidak bekerja
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Hadipoetro, Ferial. Diktat Pengembangan RBM. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Z Tamin, Tirza. Diktat Efek Kecacatan Terhadap Penyandang Cacat, Keluarga & Masyarakat, 23 Kriteria Kemandirian. Depok : Program Vokasi Fisioterapi Universitas Indonesia
Anonim. Diktat Formulir RBM. Depok : Program Vokasi Fisioterapi Universitas Indonesia
Helander, A dkk, (1989), Paket Pelatihan untuk Keluarga Penca Gangguan Gerak ke-8, Terjemahan : Ferial Hadipoetra Idris, cetakan ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
Helander, A dkk, (1989), Paket Pelatihan untuk Keluarga Penca Gangguan Gerak ke-9, Terjemahan : Ferial Hadipoetra Idris, cetakan ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
Helander, A dkk, (1989), Paket Pelatihan untuk Keluarga Penca Gangguan Gerak ke-15, Terjemahan : Ferial Hadipoetra Idris, cetakan ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
Helander, A dkk, (1989), Paket Pelatihan untuk Keluarga Penca Gangguan Gerak ke-16, Terjemahan : Ferial Hadipoetra Idris, cetakan ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
Helander, A dkk, (1989), Paket Pelatihan untuk Keluarga Penca Gangguan Gerak ke-17, Terjemahan : Ferial Hadipoetra Idris, cetakan ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1995
18
19
Top Related