LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I
DETERMINE THE IONIZATION CONSTAN BY SPECTROPHOTOMETRY
Disusun Oleh :
K-113-12-019-F
1203113533
K-113-12-044-F
1203121193
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
LEMBAR PENGESAHAN
No. Lab : k-113-12-019-f, k-113-12-044-f
NIM : 1203113533,1203121193
Kelas/Kelompok : A/VI
Tanggal Percobaan : 4 Desember 2013
Judul percobaan : Penentuan Tetapan Pengionan Secara Spektrofotometri
Pekanbaru, 10 Desember 2013
Praktikan Praktikan
k-113-12-019-f k-113-12-044-f
NIM. 1203113533 NIM. 1203121193
Menyetujui, Mengetahui,
Koordinator Asisten Praktikum Kimia Fisika I Asisten
Ade Priyanto, S.Si Rama Anggun Sari
NIM. 1110247272 NIM. 1003135681
DETERMINE THE IONIZATION CONSTAN
BY SPECTROPHOTOMETRY
Abstract
Penentuan tetapan pengionan secara spektrofotometri bertujuan untuk
menentukan tetapan pengionan indikator metal merah secara spektrofotometri.
Spektrofotometri adalah suatu metoda analisa yang didasarkan pada serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan bewarna pada panjang gelombang
tertentu. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah spektrofotometri.
Prinsipnya yang berlaku adalah hukum Lambert Beer. Pada percobaan ini
sampel asam dan basa dimasukkan dalam sel sampel kemudian alat ini akan
menginformasikan nilai absorbansi, konsentrasi dan transmitasi pada variasi
panjang gelombang. Data yang didapatkan sesuai pada lembar data dan hasil
pengamatan yang terlampir. Nilai Pka yang didapatkan untuk konsentrasi 0,01
N sebesar 4,73 dan untuk konsentrasi 0,05 N sebesar 3,96.
I. Purpose
1. Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara
spektrofotometri
2. Mengetahui prinsip kerja spektrofotometer
3. Mengetahui hubungan panjang gelombang dengan absorbansi
II. Theory
Dalam larutan air, metil merah ditemukan sebagai suatu “ zwilter ion “.
Dalam suasana asam senyawa ini berupa HMR yang bewarna merah dan
mempunyai bentuk resonansi. Jika ditambah basa, suatu proton hilang dan anion
MR yang bewarna kuning. Keadaan kesetimbangan antara kedua bentuk metil
merah yang berlainan warna itu ditunjukkan sebagai berikut :
C00- C00
-
( H3C )2N N = N ↔ (H3c)2N N – N
I I
H H
bentuk asam – HMR ( merah )
H+
OH-
C00
-
( H3C )2N N = N
bentuk basa – MR ( kuning )
Tetapan pengionan metil merah dapat dinyatakan oleh persamaan :
……………… (1)
Yang dapat diubah menjadi
…………. (2)
Harga tetapan kesetimbangan ini dapat dihitung dengan persamaan ini dari
pengukuran perbandingan ( MR-
) / ( HMR) pada pH tertentu yang diketahui
karena kedua bentuk metil merah mengabsorbsi kuat didaerah cahaya tampak (
400 – 500 nm ), maka perbandingan ( MR- ) / ( HMR ) dapat ditentukan secara
spektrofotometri ( tim labor Kimia Fisika, 2013 ).
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan bewarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detektor fototube (Saputra, 2009 ).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Cahaya
yang dimaksud berupa cahaya visibel, uv dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom atau dan molekul lain yang lebih berperan adalah elektron valensi (
Anton, 2013 ).
Spektrofotometer merupakan alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran
menggunakan spektrofotometer ini, metode yang digunakan sering disebut dengan
spektrofotometri ( Taher, 2013 ).
Spektrofotometer uv – vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitasi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditansmisikan atau yang diabsorbsi. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis ( Taher, 2013 ).
Prinsipnya adalah penentuan tetapan metil merah secara spektrofotometri
berdasarkan perbandingan intensitas warna pada asam bewarna merah dan
bewarna kuning pada suasana basa dengan variasi konsentrasi dan rentang pH
tertentu ( Taher, 2013 ).
Secara sederhana instrumen spektrofotometri yang disebut
spektrofotometer terdiri dari :
Sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – red out ( pembaca )
Fungsinya :
1. Sumber cahaya berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.
3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakkan sampel
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik ( Seran, 2011 ).
Spektrofotometri elektronik dapat secara umum membedakan deret
terkonjugasi dan tidak terkonjugasi. Deret terkonjugasi dapat mempengaruhi
tegangan didalam suatu molekul ( Yovita, 2012 ).
Adsorbsi adalah penyerapan suatu zat sehingga masuk kedalam pori-pori
suatu zat lain. Adsorbsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dan
gas, zat cair dan zat cair serta zat cair dan zat gas. Adsorbsi ini disebabkan oleh
gaya tarik menarik molekul-molekul dipermukaan adsorben ( Taher, 2013 ).
Adsorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert – Beer, yaitu :
……………………………………….. (3)
Keterangan :
Lo = intensitas sinar dating
Lt = intensitas sinar yang diteruskan
A = Absorban ( Taher. 2013 )
Banyaknya molekul yang tertransisi dapat menambah adsorbansi suatu
senyawa pada suatu panjang gelombang tertentu. Adsorben tergantung pada
struktur elektrolit senyawa yang bersangkutan ( Yovita, 2012 ).
Hukum Lambert Beer menjelaskan bahwa bila cahaya monokromatis
melewati medium tembus cahaya, berkurangnya intensitas oleh bertambahnya
ketebalan. Intensitas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier ( Yovita, 2012 ).
Jika hanya zat terlarut saja yang dapat mengabsorbsi cahaya, maka :
A = a.b.c ………………………………………………….. (4)
Dengan, a = Indeks absorbsi zat terlarut
b = Panjang / tebal larutan yang dilewati cahaya
c = Konsentrasi zat terlarut
Harga a bergantung pada panjang gelombang cahaya pada temperatur dan jenis
pelarut. Jika dalam larutan lebih dari satu zat terlarut dan masing-masing zat
mengabsorbsi secara bebas, maka, absorbansi campuran ini bersifat aditif :
A = = …………………………………………… (5)
( Tim Labor Kimia Fisika, 2013 ).
Pada daerah berlakunya hukum Lambert Beer aluran a terhadap
konsentrasi berupa garis lurus. Pada percobaan ini ditentukan spektrum absorbsi
metil merah dalam larutan asam dan basa kemudian dipilih dua panjang
gelombang dan untuk larutan sedemikian hingga bentuk asam mengabsorbsi
jauh lebih kuat daripada dibandingkan dengan basanya. Sebaliknya pada
bentuk basa mengabsorbsi kuat dibandingkan dengan asam ini ( Tim Labor Kimia
Fisika, 2013 ).
Lihat gambar berikut !
Indeks absorbansi molar HMR pada ( a, HMR ) dan pada (a2 MR- )
ditentukan pada berbagai konsentrasi untuk mengetahui apakah hukum Beer
dipenuhi. Untuk maksud ini dibuat grafik absorbansi A terhadap konsentrasi.
Kemudian komposisi campuran HMR dan MR- pada pH tertentu dihitung pada
absorbansi A1 dan A2, masing-masing pada dan dan dengan tebal set 1 cm (
b = 1 cm ) dengan menggunakan persamaan :
A1 = a1. HMR ( HMR ) + a2. MR- ( MR
- ) …………………………………… (6)
A2 = a2. HMR ( HMR ) + a1. MR- (
MR- )
…………………………………….(7)
( Tim Labor Kimia Fisika, 2013 ).
III. Equipment and Material
Equipment
1. A spectrometer 1 unit
2. Dropping pipette 1 plece
3. Volume pipette 1 plece
4. Spray bottle 1 plece
5. Measuring flask 1 plece
6. Ball pipettor 1 plece
Materials
1. Methyl red 30 drops
2. Aquadest enough
3. NaOH 0,1 N 3 mL
4. NaOH 0,01 N 3 mL
5. NaOH 0,05 N 3 mL
6. Hcl 0,1 N 3 mL
7. Hcl 0.01 N 3 mL
8. Hcl 0.05 N 3 mL
IV. Scheme of Work
Aquadest was inserted into a cuvette until lining sign and was used as blank
solution
Hcl 0,1 N as much 3 mL was inserted into measuring flask, was added 5
drops methyl red and was added aquades until lining sign
Solution was taken and inserted into a cuvette until lining sign. It was use
sample HMR
Sample HMR was inserted into sample cell on spectrophotometer and was
determined absorbance, concentration and transmitance
This experiment was repeated for Hcl 0,05 N and 0,01 N. Also NaOH 0,1 N,
0,01 N. For NaOH was use as sample MR-
V. Data and Result Observation
Hcl + metil merah = larutan merah
Hcl + metil merah + akuades = larutan merah
NaOH + metil merah = larutan kuning
NaOH + metil merah + akuades = larutan kuning
1. Untuk sampel HMR
no Hcl 0,1 N Hcl 0,01 N Hcl 0,05 N
A C T A C T A C T
1 400 0,023 0,05 94,8 0,033 0,07 92,6 0,039 0,08 91,5
2 415 0,043 0,09 90,7 0,053 0,11 88,5 0,064 0,14 86,2
3 430 0,086 0,18 82,1 0,095 0,20 80,4 0,124 0,26 75,1
4 445 0,162 0,34 68,8 0,165 0,35 68,4 0,233 0,49 58,5
5 460 0,274 0,58 53,2 0,28 0,59 52,5 0,388 0,82 40,9
6 475 0,301 0,60 50,3 0,311 0,62 49,7 0,415 0,86 42,1
7 490 0,321 0,63 49,4 0,335 0,67 48,1 0,443 0,81 39,7
8 505 0,335 0,65 48,2 0,341 0,69 47,6 0,456 0,76 38,2
520 0,346 0,69 47,8 0,355 0,71 46,8 0,461 0,72 37,9
2. Untuk sampel MR-
no NaOH 0,1 N NaOH 0,01 N NaOH 0,05 N
A C T A C T A C T
1 400 0,376 0,79 42,1 0,500 1,05 31,6 0,407 0,86 39,1
2 415 0,396 0,83 40,2 0,526 1,10 29,8 0,428 0,90 37,4
3 430 0,399 0,84 39,9 0,529 1,11 29,6 0,430 0,90 37,1
4 445 0,382 0,80 41,5 0,508 1,07 31,1 0,414 0,87 38,6
5 460 0,332 0,70 46,5 0,497 1,02 33,5 0,36 0,76 43,6
6 475 0,313 0,68 48,3 0,461 0,96 35,2 0,33 0,71 45,6
7 490 0,301 0,62 50,1 0,431 0,91 36,8 0,31 0,69 46,7
8 505 0,292 0,61 52,1 0,410 0,89 37,5 0,29 0,58 47,8
9 520 0,271 0,55 54,3 0,390 0,79 38,8 0,25 0,47 48,6
Sample MR- was determined absorbance, concentration and transmitance.
Keterangan, A = absorbansi
B = konsentrsi
C = transmitasi
VI. Calculation
1. Pembuatan larutan
1) BJ Hcl = 1,19 kg / L
N
= 12,06 N
Hcl 0,1 N dalam 100 mL
V1 N1 = V2 N2
pekat
V.12,06 N = 100 mL . 0,1 N
V =
= 0,83 mL
2) Hcl 0,01 N dan 0,05 N dalam 100 mL dari Hcl 0,1 N untuk Hcl
0,01 N
V1N1 = V2N2
V1 . 0,1 N = 100 mL . 0,01 N
V =
= 10 mL
Untuk Hcl 0,05 N
V1N1 = V2N2
V1 . 0,1 N = 0,05 N . 100 mL
V =
= 50 mL
3) NaOH 0,1 N dalam 100 mL
W = N . V . Be
= 0,04 N . 0,1 L . 82 gr/mol
= 0,4 gr
4) Ch3cooH 100% dengan BJ = 1,05 kg/L
N =
= 17,5 N
M = e . M
M = N
=
= 17,5 M
2. Perhitungan hasil Spektrofotometer
1) Perhitungan Absortivitas
A = a . b . c
A = A
b . c
a. HMR dari Hcl 0,1 N
b = 0,01 cm
c = 0,1 N
= 400 nm , A = 0,023 = 475 nm , A = 0,31
a = a =
= 23 = 310
= 415 nm , A = 0,034 = 490 nm , A = 0,321
a = a =
= 43 = 321
430 nm , A = 0,086 = 505 nm , A = 0,335
a = a =
= 86 = 335
= 445 nm , A = 0,162 = 520 , A = 0,346
a = a =
= 162 = 346
= 460 nm , A = 0,274
a =
b. HMR dari Hcl 0,01 N
b = 0,01 cm
c = 0,01 N
= 400 nm , A = 0,033 = 475 nm , A = 0,311
a = a =
= 330 = 3110
= 415 nm , A = 0,053 = 490 nm , A = 0,335
a = a =
= 530 = 3350
= 430 nm, A = 0,095 = 505 nm , A = 0,341
a = a =
= 950 = 3410
= 445 nm, A = 0,165 = 520 nm , A = 0,355
a = a =
= 1650 = 3550
= 460 nm, A = 0,28
a =
= 2800
c. HMR dari Hcl 0,05 N
b = 0,01 cm
c = 0,05 N
= 400 nm , A = 0,039 = 475 nm , A = 0,415
a = a =
= 78 = 830
= 415 nm , A = 0,064 = 490 nm , A = 0,443
a = a =
= 128 = 886
= 430 nm , A = 0,124 = 505 nm , A = 0,456
a = a =
= 248 = 912
= 445 nm , A = 0,233 = 520 nm , A = 0,461
a = a =
= 466 = 922
= 460 nm , A = 0,388
a =
= 776
d. MR- dari NaOH 0,1 N
b = 0,01 cm
c = 0,1 N
= 400 nm , A = 0,376
a =
= 376
= 415 nm, A = 0,396 = 475 nm , A = 0,313
a = a =
= 396 = 313
430 nm , A = 0,399 = 490 nm , A = 0,301
a = a =
= 399 = 301
= 445 nm , A = 0,382 = 505 nm , A = 0,292
a = a =
= 382 = 292
= 460 nm , A = 0,332 = 520 nm , A = 0,271
a = a =
= 332 = 271
e. MR – dari NaOH 0,01 N
b = 0,01 cm
c = 0,01 N
= 400 nm, A = 0,500 430 nm , A = 0,529
a = a =
= 5000 = 5290
= 415 nm , A = 0,526 = 445 nm , A = 0,508
a = a =
= 5260 = 5080
460 nm, A = 0,497 = 505 nm , A = 0,410
a = a =
= 4970 = 4100
= 475 nm , A = 0,461 = 590 nm , A = 0,390
a = a =
= 4610 = 3900
= 490 nm , A = 0,431
a =
= 4310
f. MR- dari NaOH 0,05 N
b = 0,01 cm
c = 0,05 N
= 400 nm , A = 0,407 = 445 nm , A = 0,414
a = a =
= 814 = 828
= 415 nm , A = 0,428 = 460 nm , A = 0,36
a = a =
= 856 = 720
= 430 nm , A = 0,430 = 475 nm , A = 0,33
a = a =
= 860 = 660
= 490 nm , A = 0,31
a =
= 620
= 505 nm , A = 0,29
a =
= 580
= 520 nm , A = 0,25
a =
= 500
2) Perhitungan komposisi campuran HMR & MR-
a. HMR a. MR
-
0,01 N 0,05 N 0,01 N 0,05 N
terendah 330 78 3900 500
Puncak HMR 3550 922
Puncak MR-
5290 860
3) Menentukan HMR dan MR-
A1 = a1 . HMR + a1 MR- ( Hcl )
A2 = a1 . HMR + a2 MR- ( NaOH )
HMR = x
MR- = y
a. Konsentrasi 0,01 N
A1 = 0,355
A2 = 0,390
a1 ( HMR ) = 3550 a2 ( HMR ) = 330
a1 ( MR- ) = 5290 a2 ( MR ) = 3900
0,355 = 3550 HMR + 5290 MR-
0,390 = 330 HMR + 3900 MR-
0,355 = 3550 x + 5290 y 330 117,15 = 1171500 x + 1745700 y
0,390 = 330 x + 3900 y 3550 1384,5 = 1171500 x + 13845000 y
-1267,35 = -12099300 y
Y = 1,047 x 10-4
0,355 = 3550 x + 5290 . 1,047 x 10-4
3550 x = 0,355 – 0,553
X =
= -5,58 x 10-5
b. Konsentrasi 0,05 N
A1 = 0,461
A2 = 0,25
a1 ( HMR ) = 922 a2 ( HMR ) = 78
a1 ( MR- ) = 860 a2 ( MR
- ) = 500
0,461 = 922 HMR + 860 MR-
0,25 = 78 HMR + 500 MR-
0,461 = 922 x + 860 y 78 35,958 = 71916 x + 67080 y
0,25 = 78 x + 500 y 922 230,5 = 71916 x + 461000 y
-194,542 = -393920 y
Y =
= 4,93 x 10-4
0,25 = 78 x + 500 . 4,93 x 10-4
78 x = 0,25 – 0,2465
X =
= 4,49 x 10-5
4) Mencari log
a. Konsentrasi 0,01 N
= log = log
= log
= log . ( -1,876 )
= 0,27
b. Konsentrasi 0,05 N
Log = log
= log .
= log . 10,979
= 1,04
5) Perhitungan nilai pka
konsentrasi Log
pH
0,01 N 0,27 5
0,05 N 1,04 5
Pka = pH – log
a. Konsentrasi 0,01 N
pka = 5 – 0,27
= 4,73
b. Konsentrasi 0,05 N
pka = 5 – 1,04
= 3,96
6) Grafik
a) Konsentrasi 0,1 N
Hcl 0,1 NaOH 0,1 N
0,023 400 0,376
0,043 415 0,396
0,086 430 0,399
0,162 445 0,382
0,274 460 0,332
0,301 475 0,313
0,321 490 0,301
0,335 505 0,292
0,346 520 0,27
y = 0.003x - 1.209R² = 0.922
y = -0.001x + 0.849R² = 0.869
00.05
0.10.15
0.20.25
0.30.35
0.40.45
0 200 400 600
Ab
sorb
an
si
λ (nm)
Perbandingan Panjang Gelombang
Terhadap Absorbansi
panjang gelombang
Absorbansi
Linear (panjang gelombang)
Linear (Absorbansi)
b) Konsentrasi 0,01 N
HCl 0,01 N λ NaOH 0,01 N
0.033 400 0.5
0.053 415 0.526
0.095 430 0.529
0.165 445 0.508
0.28 460 0.497
0.311 475 0.461
0.335 490 0.431
0.341 505 0.41
0.355 520 0.39
c) Konsentrasi 0,05
HCl 0,05 N λ NaOH 0,05 N
0.039 400 0.407
0.064 415 0.428
0.124 430 0.43
0.233 445 0.414
0.388 460 0.36
0.415 475 0.33
0.443 490 0.31
0.456 505 0.29
0.461 520 0.25
y = 0.003x - 1.201R² = 0.922
y = -0.001x + 0.999R² = 0.834
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0 200 400 600
Ab
sorb
an
si
λ (nm)
Perbandingan Panjang Gelombang
Terhadap Absorbansi
panjang gelombang
Absorbansi
Linear (panjang gelombang)
Linear (Absorbansi)
VII. Chemical Reaction
1. MR + Hcl HMR + cl-
2. HMR + NaOH ⇌ MR- + N
VIII. Discussion
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan bewarna pada
panjang gelombang spesifik tertentu. Alat yang digunakan disebut
spektrofotometer. Alat ini bekerja pada panjang gelombang dari 400 – 500 nm,
sehingga pada pengukuran lebih dari 500 nm akan error. Skema alat ini adalah
sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – red out ( pembaca ).
Pada percobaan ini larutan yang digunakan adalah Hcl dan NaOH yang ditambah
metil merah. Metil merah digunakan karena metil merah merupakan zwitter ion
yaitu bewarna merah pada suasana asam dengan bentuk HMR dan bewarna
kuning pada suasana basa dengan bentuk MR- Hcl sebagai sampel asam
dimasukkan dalam sel sampel pada alat spektrofotometer, kemudian alat ini akan
menginformasikan besar absorbansi, konsentrasi dan transmitasi. Begitu juga
untuk sampel basa. Namun, sebelum sampel dimasukkan kedalam sel sampel
y = 0.004x - 1.591R² = 0.903
y = -0.001x + 1.055R² = 0.888
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0 200 400 600
Ab
sorb
an
si
λ (nm)
Perbandingan Panjangb Gelombang
Terhadap Absorbansi
panjang Gelombang
Absorbansi
Linear (panjang Gelombang)
Linear (Absorbansi)
harus dimasukkan terlebih dahulu larutan blanko, dalam hal ini adalah akuades.
Larutan blanko berfungsi sebagai patokan atau standar perhitungan. Pada
pengukuran percobaan ini, berlaku hukum Lambert Beer karena metil merah
mengabsorbsi cahaya. Hukum Lambert Beer digunakan untuk mencari indeks
absorbsi zat terlarut atau absortivitas. Puncak tertinggi untuk sampel terletak pada
panjang gelombang 520 nm, maka didapat nilai absortivitas untuk Hcl 0,1 N
sebesar 346, Hcl 0,01 N sebesar 3550 dan Hcl 0,05 N sebesar 922. Dan untuk
sampel basa nilai absortivitas untuk NaOH 0,1 sebesar 399, NaOH 0,01 N sebesar
5290 dan NaOH 0,05 N sebesar 860. Dari perhitungan disimpulkan bahwa
semakin besar panjang gelombangnya maka semakin besar pula absorbansinya.
Tetapi, hal ini tidak berlaku untuk NaOH. Untuk NaOH berlaku sebaliknya.
Didapatkan puncak tertinggi tersebut, nilai pka dapat ditentukan pada pH
5. Pka untuk konsentrasi 0,01 N sebesar 4,73 dan untuk konsentrasi 0,05 N
sebesar 3,96. Selain itu, dicari juga persamaan regresinya yaitu perbandingan
konsentrasi terhadap absorbansi. Slope yang didapatkan dari grafik untuk
konsentrasi 0,1 N adalah 0,922 untuk dan 0,869 untuk absorbansi, konsentrasi
0,01 N adalah 0,922 untuk dan 0,834 untuk absorbansi dan konsentrasi 0,05 N
adalah 0,903 untuk dan 0,888 untuk absorbansi.
IX. Question and answer
1. Apa arti spektrum, spektrum absorbansi, spektrum emisi dan berikan
contohnya !
Jawab :
1. Spektrum adalah suatu pancaran gelombang yang terurai dan tersusun
menurut perubahan karakter tertentu.
Contoh : cahaya matahari diurai oleh udara basa sebagai pelangi yang
terdiri dari berbagai warna menurut tingkat energinya.
2. Spektrum absorbansi adalah penyerapan dimana banyaknya sumber cahaya
yang diserap berbanding lurus dengan unsur – unsur yang akan dicari
sehingga atom dalam keadaan dasar menjadi tereksitasi.
3. Spektrum emisi adalah pemancaran cahaya dimana cahaya yang
dipancarkan berbanding lurus dengan konsentrasi analit sehingga atom
yang tereksitasi kembali ke keadaan dasar.
Contoh : pancaran cahaya kuning logam Na dalam nyala api
2. Gambarkan dalam suatu skema peralatan suatu spektrofotometer dan
fungsinya setiap bagian sketsa tersebut !
Jawab :
Sumber cahaya monokromator sel sampel
Detektor red out ( pembaca )
a. Sumber cahaya : sebagai penyedia radiasi sinar / polikromatis
b. Monokromator : mengubah gelombang cahaya polikromatis menjadi
monokromatis
c. Sel sampel : sebagai tempat meletakkan sampel
d. Detektor : mengubah radiasi menjadi arus listrik
e. Red out ( pembaca ) : mengubah sinyal – sinyal listrik dari detektor
menjadi numerik yang dapat dibaca.
3. Selain dengan spektrofotometri , maka dengan cara lain apakah dapat
ditentukan tetapan kesetimbangan reaksi – reaksi kimia?
Jawab :
Dapat yaitu dengan potensiometri, coulmetri dan juga kondutrometri.
4. Turunkan hubungan antara tetapan kesetimbangan dengan temperature?
Jawab :
AG∘ = RT In Ka
= RT
= RT In K
Substitusi ke persamaan Van Hoff
= untuk gas Ka = Kp
= . dt
Jika tetap terhadap T, maka :
X. Conclusion
1. Pada percobaan ini nilai pka untuk konsentrasi 0,01 N adalah 4,73 dan
konsentrasi 0,05 N adalah 3,96.
2. Prinsip skema kerja spektrofotometri adalah sumber cahaya →
monokromator → sel sampel → detektor red out ( pembaca ).
3. Dari percobaan yang didapat panjang gelombang berbanding lurus dengan
absorbansi untuk HMR sedangkan untuk MR- panjang gelombang berbanding
terbalik dengan absorbansi.
XI. Reference
Anton, 2013. Spektrofotometri. http:// antonchemical. Blogspot.com/
2012/01/spektrofotometri. Html. Diakses pada tanggal
2 Desember 2013.
Saputra , Y.E. 2009. Spektrofotometri. http:// www.chem-is-try.
Org/artikel-analisis/spektrofotometri/. Diakses pada tanggal
2 Desember 2013.
Seran, E. 2011. Spektrofotometri UV-Vis. http:// wanibesak. Wordpress.
Com/tag/prinsip-kerja-spektrofotometer/. Diakses pada
Tanggal 2 Desember 2013.
Taher, T. 2013. Penentuan Tetapan Pengionan Secara Spektrofotometri.
http://chemist-try.blogspot.com/2013/02/penentuan - tetapan
- pengionan – secara. html. Diakses pada tanggal 2 Desember
2013.
Tim Labor Kimia Fisika. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Fisika I.
FMIPA – UR, Pekanbaru.
Yovita, N. 2012. Pengionan Secara Spektrofotometri. http://lamnovhie –
Yovita. blogspot.com/2012/12/pengionan – secara –
spektrofotometri. html. Diakses pada tanggal 2 Desember
2013.
Top Related