i
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
“MULTIMETER & HUKUM OHM”
DISUSUN OLEH:
M. RENALDY (065114390)
RAGAM SANTIKA (065114414)
DANDIE ARDIANSYAH (065114415)
FAHRI CAHYA F. (065114420)
KELAS: L
TANGGAL PERCOBAAN: 29 DESEMBER 2014
ASSISTEN:
RADITYA RIZKI APRYANSYAH
TYAS FEBRIANTI
MENTARI FIRDHA K.P.
INDRA LUMESA
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi Allah Swt. Atas segala
karunia-Nya, serta dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Fisika Dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Baginda Alam Nabi
Muhammad saw. Kepada para keluarganya, dan para sahabatnya, sampai
akhir jaman. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Laporan Praktkum ini
adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dari Praktikum Fisika Dasar
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Pakuan. serta sebagai bukti dari
hasil praktikum fisika yang telah dilakukan secara berkelompok.
Laporan Praktikum Fisika Dasar ini disusun berdasarkan hasil dari Materi
Praktikum yang telah dipraktikan/dipragakan secara berkelompok, kami
mengucapkan Terima kasih kami ucapkan kepada para asisten dosen mata
kuliah Fisika yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Mudah – mudahan
ilmu yang telah diberikan kepada kami khususnya dan umumnya kepada kami
semua menjadi bermanfaat di kemudian hari.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung kami. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita
dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bogor, 1 Januari 2015
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1 Tujuan Percobaan ................................................................................... 3
1.2 Dasar Teori .............................................................................................. 3
BAB II ALAT DAN BAHAN .................................................................................. 5
2.1 ALAT ........................................................................................................ 5
2.2 BAHAN ..................................................................................................... 8
BAB III METODE PENGAMATAN ...................................................................... 6
BAB IV DATA PENGAMATAN ............................................................................ 7
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 10
BAB VI KESIMPULAN ....................................................................................... 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DATA PENGAMATAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara mempergunakan multimeter
2. Mempelajari teknik pengukuran dalam rangkaian
3. Mempelajari berlakunya hukum ohm dalam rangkaian listrik
sederhana
1.2 Dasar Teori
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau
muatan yang mengalir dalam satuan watu dengan kata lain arus adalah
muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan
muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan
hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang
memepengaruhinya.Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub
bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom
terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifatnetral) yang
dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral.
a. Arus Searah (DC)
Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja
dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah
batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan
menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada
pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
b. Arus Bolak-balik (AC)
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah
bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab
polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan
arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating
Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit
tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan
generator.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari
suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
4
melewatinya. Adapun bunyi hukum ohm sendiri adalah besarnya kuat arus
berbanding lurus dengan beda potensial & berbanding terbalik dengan
hambatan hambatan.
Persamaan Hambatan :
Dengan kata lain, hambatan merupakan penahanan atau perlawanan
yang diterima oleh elektron-elektron yang mengalir pada sebuah
penghantar oleh molekul-molekul yang ada di dalamnya. Setiap
penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik. Penahanan tersebut
disebabkan oleh:
Tiap-tiap atom menahan perpindahan elektron yang terjadi pada
perlawanan terhadap elektron kearah luarnya benturan elektron-elektron
dan atom tidak terhitung pada sebuah penghantar besar kecilnya tahanan
yang ada pada sebuah penghantar ditentukan oleh:
Jenis Penghantar.
Semakin besar hambat jenis, semakin besar tahanan dan semakin
kecil hambat jenis, semakin kecil tahanan.
Panjang Penghantar.
Semakin panjang penghantar / kawat, maka besar tahanan /
perlawanannya.
Penampang Penghantar.
Semakin besar penampang kawat (diameter kawat), semakin kecil
perlawanannya.
Suhu Penghantar.
Semakin kecil suhu (panas) yang muncul, semakin kecil nilai
tahanan. Tetapi semakin panas akan semakin besar tahanan sebuah
penghantar.
Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus
listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama
dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar.
Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan
hambatan (R).
Keterangan : V = Tegangan (V)
Persamaan : ∆V = I R
5
I = Kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (Ohm)
Jika memakai perbedaan potensial yang sama di antara ujung-ujung
tongkattembaga dan tongkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa,
maka dihasilkan arus-arus yang sangat berbeda. Karakteristik (sifat)
penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatannya.
Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering
dinamakan tahanan = resistor) di antara dua titik dengan menaikkan
sebuah beda potensial V di antaratitik-titik tersebut, dan dengan mengukur
arus I. Jika V dinyatakan di dalam volt dan I dinyatakan di dalam ampere,
maka hambatan akan dinyatakan di dalam Ohm (disingkat Ω).
Aliran muatan yang melalui sebuah penghantar sering kali
dibandingkan dengan aliran air melalui sebuah pipa, yang terjadi karena
adanya perbedaan tekanan di antara ujung-ujung pipa tersebut, yang
barang kali dihasilkan oleh sebuah pompa. Perbedaan tekanan ini dapat
dibandingkan dengan sebuah perbedaan potensial yang dihasilkan oleh
sebuah baterai di antara ujung-ujung dari sebuah tahanan (resistor) aliran
air (misal liter/detik) dibandingkan dengan arus (coulomb/detik atau
ampere). Banyakanya air yang mengalir per satuan waktu (rate of flow of
water) untuk suatu perbedaan tekanan yang diberikan ditentukan oleh sifat
pipa.
Hambatan pada sebuah rangkaian erat kaitannya dengan berlakunya
Hukum Ohm. Hambatan pada sebuah penghatar adalah sama, tidak
perduli berapapun tegangan yang digunakan untuk mengukur arus
tersebut.
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM (Volt-
Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm-
meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter yaitu
mulimeter digital atau DMM (digital-multi meter) dan multimeter analog.
Masing-masing dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Dalam
percobaan ini digunakan multimeter analog ABB MA 2H. Walaupun
penampilan suatu multimeter berbeda dengan multimeter lain, namun
pengetahuan akan suatu jenis multimeter akan sangat membantu dalam
mempelajari cara penggunaan multimeter secara umum.
6
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi
untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan
huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM
(Ω).
7
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 ALAT
Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan ini adalah:
1. Multimeter
2. Catu Daya
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Kabel Penghubung
6. Resistor
8
BAB III
METODE PENGAMATAN
1. Percobaan I
a. Tegangan listrik dari sumber PLN diukur, dalam melakukan
pengukuran harus berhati-hati karena tegangan listrik PLN
cukup tinggi.
b. Batas ukur yang digunakan sesuai.
c. Menera Multimeter sebelum digunakan.
2. Percobaan II
a. Mengukur tegangan dari transformer. Menera multimeter
sebelum digunakan, dan digunakan batas ukur yang sesuai.
b. Tetap dalam keadaan terhubung dengan multimeter, tombol
pengatur keluaran transformer diatur sehingga menunjuk
pada strip-strip skala. Tegangan keluaran diukur untuk
setiap strip.
3. Percobaan III
Mengukur 10 buah resistor yang disediakan. Batas ukur
diatur sesuai kebutuhan untuk masing-masing 10 buah
resistor
4. Percobaan IV
a. Rangkaian seperti pada gambar dibuat. Gambar pada R
tersebut adalah kawat tahanan, tahanan geser ialah Rv , dan
salah satu kawat tahanan R dipilih.
b. Voltmeter diatur pada batas ukur maks 3V, & Amperemeter
9
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Nama Percobaan : Multimeter dan Hukum Ohm
Tanggal Percobaan : Senin, 29 Desember 2014
Nama asisten : 1. Indra Lumesa
2. Mentari Firdha K.P.
3. Raditya Rizki
4. Tyas Febrianti
Nama Mahasiswa : 1. M. Renaldy M. NPM. 065114390
2. Rino Sahara NPM. 065114392
3. Aditia Suryono NPM. 065114408
4. Ragam Santika NPM. 065114414
5. Dandie Ardiansyah NPM. 065114415
6. Hendrick Vittor NPM. 065114419
7. Fahri Cahya F. NPM. 065114420
4.1 Tabel Percobaan
Keadaan Ruangan P (cm)Hg T(0C) C(%)
Sebelum Percobaan 76,5 270C 60%
Setelah Percobaan 76,5 270C 61%
1. Pengukuran Tegangan AC (sumber PLN)
V = 260 Volt
Pengukuran Tegangan DC (sumber Power Supply)
Vmin = 0 volt
Vmax = 60 volt
2. Pengukuran Nilai Resistor
No Warna Gelang RHitung RUkur
1 465-475 500
2 555-565 550
3 55.995-56.005 55000
10
3. Pengukuran Hambatan RSeri
No V (Volt) I (A) RHitung RUkur
1 2 0,10 200 200
2 4 0,02 200 200
4. Pengukuran Hambatan RParalel
No V (Volt) I (A) RHitung RUkur
1 2 0,05 50 40
2 4 0,09 50 44,444
4.2 Data Perhitungan
Perhitungan Nilai AC dan DC
AC
1000
250 x 65 = 260
DC
1000
250 x 15 = 60
Perhitungan Nilai Resistor
Tabel Nomor 1
Kuning Hijau Coklat Emas
4 7 101 5%
Range = 465-475
Rukur = 500
= 47 x 10i ± 5 %
= 470 ± 5 %
= 470 – 5 = 465
= 470 + 5 = 475
Tabel Nomor 2
Kuning Hijau Coklat Emas
5 6 101 5%
Range = 555-565
11
Rukur = 550
= 56 x 10i ± 5 %
= 560 ± 5 %
= 560 – 5 = 555
= 560 + 5 = 565
Tabel Nomor 3
Kuning Hijau Coklat Emas
5 6 103 5%
Range = 55.995-56.005
Rukur = 55000
= 56 x 103 ± 5 %
= 56000 ± 5 %
= 56000 – 5 = 55.995
= 56000 + 5 = 56.005
Perhitungan Hambatan Rseri dan Rparalel
V = 2
I = 0,01
R= 𝑉
𝐼 =
2
0,01 = 200 ohm
Vseri = 4
I = 20 = 0,02
R = R= 𝑉
𝐼 =
4
0,02 = 200 ohm
Vparalel = 2
I = 0,05
R = R= 𝑉
𝐼 =
2
0,05 = 40 ohm
Vparalel = 4
I = 0,09
R = R= 𝑉
𝐼 =
4
0,09 = 44,444 ohm
Rseri = R1 + R2 = 100+100=200
Rparalel = 𝐼
𝑅𝑃 =
𝐼
𝑅1+
𝐼
𝑅2
= 1
100 +
1
100 =
2
100
Rp = 100
2 = 50
12
BAB V
PEMBAHASAN
Setelah kita mengamati, mencatat apa yang sudah dilakukan tiba
saatnya kita melaukan pembahasan dari data pengamatan diatas.
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh
kebenaran secara empiris melalui panca indera karena itu pengukuran
merupakan bagian yang sangat penting dalam proses membangun
konsep-konsep fisika. Pengukuran dilakukan langsung untuk mengetahui
kuantitas besaran-besaran fisika seperti yang sudah dibahas
dalam besaran dan pengukuran.
Pada percobaan praktikum kali ini “Multimeter dan Hukum Ohm”
yang berhubungan dengan cara-cara mengukur tegangan, arus dan
tahanan dengan menggunakan beberapa alat. Alat-alat tersebut dapat
mengukur besarnya arus, tegangan dan tahanan. Alat yang dimaksud
adalah Multimeter ABB MA 2H dan Multimeter demonstrasi Leybold.
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm-
meter), maupun arus (amperemeter) dan menggunakan resistor sebagai
tumpuannya. Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk
Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin
berwarna dalam OHM (Ω).
Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung
tegangan arus listrik. Tegangan ada 2 jenis yaitu tegangan AC/PLN dan
DC. Untuk mengukur tegangan AC/PLN dinyatakan dengan rumus. Dimana
batas skala adalah skala yang terdapat pada multimeter bagian atas, ada 3
skala yang dapat dipilih yaitu skala dengan batas maksimal 5, 10, dan 250.
Berdasarkan percobaan tersebut pada bab sebelumnya.
13
BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Besar hambatan resistor ditandai dengan garis warna pada resistor
yang dapat diketahui dengan perhitungan dan penunjukkan nilai –
nilai warna resistor.
Rangkaian paralel memiliki nilai hambatan kecil karena terjadi
percabangan dan pengumpulan 1 jalur arus dan tegangan.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-
komponen listrik disusun secara berderet sehingga arus yang
mengalir pada tiap komponen sama.
Rangkaian pararel adalah rangkaian listrik dimana komponen-
komponen listrik disusun secara sejajar sehingga tegangan pada
tiap komponen sama.
Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara gabungan seri dan
rangkaian pararel.
14
DAFTAR PUSTAKA
UNPAK, FMIPA. 2011. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Bogor
SMKN 1 Cibinong, TKJ. 2011. Modul Resistor & Kapasitor. Cibinong
http://yuspitersahabat.blogspot.com/2014/10/lporan-praktikum-fisika-
dasar.html Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Multimeter Dan Hukum
Ohm
Giancoli, Douglas, C. 2001. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Top Related