LAPORAN PRAKTIKUMBIOLOGI DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
NAMA : DARMAYANTI HAEDAR
NIM : G31113310
HARI/TANGGAL : SENIN/ 10 MARET 2014
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : RUSLI
LABORATURIUM BIOLOGI DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupaka sumber utama bagi tubuh. Pada tumbuhan
karbohidrat terdapat selulosa, yaitu senyawa memebentuk dinding sel tumbuhan.
Energy yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbondioksida dan
air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam dain. Selanjutnya glukosa
yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya
pada buah dan umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida air
disebut proses fotosintesis (Poedjiadi, 1994).
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama dari proses fotosintesis melalui reaksi terang.
Proses fotosintesis terbagi atas dua tahap yaitu; reaksi terang dan reaksi gelap.
Pada reaksi terang akan menghasilkan ATP dan NADPH2, selanjutnya masuk ke
reaksi gelap, dimana hasil dari reaksi terang ATP NADPH2 direduksi oleh
karbondioksida menjadi glukosa (Tim dosen biologi MKU, 2010).
Selain itu, fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya
pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
baik faktor internal maupun faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya
percobaan tentang fotosintesis ini. Disamping itu percobaan ini ingin
membuktikan apakah benar atau tidak bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan
glukosa dan dilepaskan oksigen. Oleh karena itu, penulis ingin mendapatkan
pemahaman terhadap hal tersebut dan mencoba melakukan percobaan fotosintesis
(dalam hal ini percobaan Sachs dan Ingenhousz).
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan fotosintesis ini, yaitu :
a. Membuktikan proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa
b. Membuktikan proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen
1.3 Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Maret 2014 dari
pukul 13.30 - 16.30 wita. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan
Biologi, Fakultas Matekatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh tanaman berhijau daun ialah
kemampuan menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia
melalui proses yang dikenal dengan fotosintesis. Tempat berlangsungnya
fotosintesis pada daun organel yang disebut plastida. Organel yang mengandung
klorofil disebut kloroplas. Fotosintesis adalah salah satu bagian dari proses
anabolisme yang hanya dapat berlangsung jika ada cukup cahaya. Dalam proses
fotosintesis CO2 dan air diubah menjadi karbohidrat dan O2 yang dilepaskan ke
atmosfir. Karbohidrat sederhana yang dihasilkan fotosintesis melalui proses
anabolisme selanjutnya diubah menjdi protein, lemak, asam nukleat dan molekul
organik lainnya (Tim Dosen Biologi MKU, 2005).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi
yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar
oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Kimball,
2002).
Fotosintesis ialah suatu proses pembentukan zat organik dari zat anorganik
dengan bantuan cahaya matahari sebgai sumber energi utamanya. Proses ini
terjadi pada tumbuhan dan bakteri tertentu. Cahaya matahari membawa unit-unit
energi yang disebut foton dan eneri inilah yang memegang peran penting dalam
proses fotosintesis tersebut. Ditinjau dari segi produknya, proses fotosintesis
menghasilkan karbohidrat dan oksigen dari karbondioksida dan air. Sedangkan
dari segi energy, proses fotosintesis mengubah energi matahari menjadi energi
kimia yang tersimpan dalam karbohidrat tersebut. Secara sederhana, reaksi
pembentukan karbohidrat ini dapat ditulis sebagai berikut (Poedjiadi, 1994) :
6CO2 + 6H2O Cahaya Matahari
Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 + Energi
Proses fotosintesis dapat dibagi dalam dua kelompok proses kimia yang
saling berkaitan. Pertama ialah proses pembentukan adenosintrifosfat (ATP) dan
NADPH yang menggunakan cahaya matahari dan karenanya disebut terang (light
reaction). Pada reaksi terang terjadi pemecahan air menjadi Hidrogen dan
Oksigen dengan reaksi (poedjiadi, 1994):
2 H2O 2 H2 + O2
Proses kedua ialah reaksi gelap (night reaction) yang terjadi setelah reaksi
ini ialah reaksi pembentukan karbohidrat. Reaksi ini tidak menggunakan energi
matahari, tetapi menggunakan energi kimia dari ATP yang terbentuk pada
kelompok reaksi pertama. Pada dasarnya rekasi ini membentuk heksosa dari CO2
dengan jalan reduksi dengan menggunakan NADPH sebagai reduktor dan ATP
sebagai sumber energi. Pembentukan heksosa ini menggunakan ribulosa-1,5-
difosfat (RuDP) dan berlangsung secra beulang. Siklus ini dinamakan siklus
Calvin, karena Calvin-lah yang mengemukakannya, beriku reaksinya (Poedjiadi,
1994) :
6 RuDP + 6CO2 + 18 ATP + 12 NADPH + 12H+ 6 RuDP + Heksosa
+ 18 Pi + 18 ADP +12 NADP+
Energi yang terkandung dalam karbohidrat pada dasarnya berasal dari
energi matahari. Karbohdrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksidasi dan air dengan bantuan sinar matahri dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terbentuk diubah menjdai amilum dan disimpan pada
bagian lain, misalnya pada buah dan umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbondioksida dan air disebut proses fotosintesis (Poedjiadi, 1994).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis,
diantanya (Poedjiadi, 1994):
Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja jika pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Kadar air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
Kadar fotosintat, jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik, bila kadar fotosintat bertambah lajunya akan berkurang
Tahap pertumbuhan, laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan ada dua, yaitu; Mangifera indica dan
Hydrilla verticillata dengan klasifikasi sebagai berikut (Tjirosoepomo, 2010) :
Daun Mangga Mangifera Indica
Regnum : Plantae
Divisio : Soermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Familia : Anancandiceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifera Indica
Tanaman Hydrilla verticillata
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Arismatales
Familia : Hydrocaritaceae
Genus : Hydrilla
Species : Hydrilla verticillata
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan
amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang
sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus,
dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan
bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri hidup yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam menggunakan karbon dioksida dari
udara untuk diubah menjadi bahan organik serta direspirasikan /dessimilasi bahan
organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan untuk aktivitas
makhluk hidup (Malcome, 1990).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz
(1730-1799). Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di
bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik
secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan
dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi
air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung
reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik
matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu
yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Adapun alat- alat yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi kertas
timah (aluminium foil), penjepit tabung reaksi (gegep kayu), alkohol 95%, air,
gelas piala, kaki tiga, bunsen, tabung reaksi, dan corong dan spiritus.
III.2 Bahan
Adapun bahan- bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini meliputi:
tanaman berdaun lebar, dalam hal ini mempergunakan daun mangga (Mangifera
indica), dan tanaman Hydrilla verticillata Hoyle
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Percobaan Sachs
Adapun prosedur kerja dari percobaan sachs sebagai berikut :
1. Menutup sebagian dari permukaan daun mangga dengan menggunakan kertas
timah (aluminium foil) dan menjepit rapat daun tersebut dengan menggunakan
paper clip. Daun yang digunakan adalah daun yang tidak memiliki cacat seperti
adanya bintik-bintik, belang-belang, dll, tidak terlalu mudah dan tidak tua,
daun tidak dipetik saat ditutup kertas timah, tapi tetap dalam keadaan utuh
dipohonnya. Dibiarkan selama satu minggu.
2. sebelum malam, daun yang tersebut dipetik lalu kertas timah (aluminium foil)
pada bagian daun yg tertutupi dibuka dan memasukkan atau mencelupkan ke
dalam air mendidih selama 15- 30 menit hingga daun tersebut menjadi layu.
3. Mengangkat daun tersebut menggunakan penjepit dan mencelupkannya
kedalam alkohol mendidih selama 3 menit
4. Mengangkat daun tersebut dan mencelupkannya kembali kedalam larutan JKJ
selama 5 menit, selanjutnya mengangkat kembali daun tersebut dan
membilasnya dengan menggunakan air yang mengalir agar sisa larutan JKJ
hilang.
5. Mengamati perubahan warna pada daun mulai dari daun yang telah dipetik
hingga dibilas dari larutan JKJ. Warna hitam menunjukkan adanya amilum
sebagai hasil dari fotosintesis.
III.3.2 Percobaan Ingenhousz
III.3.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang
Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi terang sebagai berikut :
1. Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas
piala dengan air.
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
sejumlah air.
4. Menempatkan percobaan ini dibawah matahari.
5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi
setiap 5 menit sekali.
6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung
reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit
keempat.
III.3.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap
Adapun prosedur percobaan ingenhousz pada reaksi gelap sebagai berikut :
1. Memasukkan Hydrilla verticillata ke dalam gelas piala, dan mengisi gelas
piala dengan air.
2. Memasukkan corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga
Hydrilla verticillata semuanya berada di bawah corong.
3. Menutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi
sejumlah air.
4. Menempatkan percobaan ini diruang tertutup.
5. Mengamati gelembung- gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung reaksi
setiap 5 menit sekali.
6. Mencatat jumlah gelembung-gelembung udara yang terbentuk di dasar tabung
reaksi setiap 5 menit sekali, dimulai dari 5 menit pertama sampai 20 menit
keempat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Hasil Percobaan Sachs
Adapun gambar dari hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan
sachs sebagai berikut :
Berikut tabel hasil pengamatan dari percobaan Sachs :
Tabel 01: Hasil Percobaan Sach
NO PERLAKUANKETERANGAN
Tertutup Tidak tertutup
1 Aluminium foil pada
daun di buka
Setelah daun yang
tertutupi aluminium
foil dibuka, bagian
daun tersebut
berwarna hijau mua
Daun yang tidak tertutupi
aluminium foil berwarna
hijau tua
2 Dimasukkan ke
dalam air mendidih
(10-15 menit)
Berwarna hijau muda
layu dan sedikit
kekuningan
Berwarna hijau tua layu
3 Direndam dalam
alkohol mendidih
(3-5 menit)
Berwarna hijau muda
kekuningan dan pudar
Berwarna hijau tua
kekuningan
4 Direndam dalam
larutan JKJ
(3 menit)
Berwarna orange tua
kecoklatan bata
Berwarna hitam
5 Setelah dibilas dari
larutan JKJ
Berwarna orange bata Berwarna biru tua
kehitaman
IV.1.2 Hasil Percobaan Ingenhousz
IV.1.2.1 Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang
Adapun gambar hasil percobaan Ingenhousz terhadap reaksi terang dapat
dilihat sebagai berikut :
Berikut adalah tabel dari hasil percobaan Ingenhousz reaksi terang:
Tabel 02: Hasil Percobaan Ingenhousz Reaksi Terang
Waktu Percobaan
(menit)Jumlah Gelembung
Banyak Gelembung yang
dihasilkan
5 12 +
10 20 ++
15 22 +++
20 32 ++++
IV.1.2.2 Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap
Adapun gambar hasil percobaan ingenhousz terhadap reaksi gelap sebagai
berikut :
Berikut adalah tabel dari hasil percobaan Ingenhousz reaksi gelap :
Tabel 03 : Hasil Percobaan Ingenhousz Reaksi Gelap
Waktu Percobaan (menit) Jumlah GelembungBanyak Gelembung yang
dihasilkan
5 14 ++++
10 10 +++
15 4 ++
20 1 +
Keterangan tabel hasil percobaan Ingenhousz:
+ = ada
++ = banyak
+++ = lebih banyak
++++ = banyak sekali
IV.2 Pembahasan
Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini
menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang
terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai
bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.
Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :
6CO2 + 6H2O Cahaya Matahari
Klorofil→ C6H12O6 + 6CO2 + Energi
Dari reaksi tersebut, menjelaskan bahwa dalam proses fotosintesis
diperlukan cahaya atau sinar matahari sebagai sumber energi dan klorofil untuk
membentuk senyawa gula berupa glukosa, fruktosa, dan amilum.. Pada percobaan
pertama, yaitu percobaan Sachs bertujuan untuk membuktikan bahwa fotisntesis
menghasilkan amilum. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
sachs diantaranya adalah dau mangga Mangifera indica, air dal alkohol untuk
merebus daun, gelas piala sebagai wadah air dan alkohol, penjepit tabung
digunakan untuk memasukkan daun kedalam air dan alkohol mendidih, kaki tiga
dan spiritus untuk memanaskan air dan alkohol.
Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan
merebus daun mangga Mangifera indica pada air mendidih selama 10-15 menit,
hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih
permeabel terhadap yodium atau larutan JKJ. Warna daun ditutup aluminium foil.
Setelah merebus daun dengan air, daun dimasukkan dalam alkohol mendidih
selama 3-5 menit bertujuan untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan
amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Daun yang telah direbus
dengan alkohol dan dibilas dengan air selanjutnya di masukkan kedalam larutan
JKJ guna melihat apakah daun tersebut mengandung glukosa/amilum. Perlakuan
ini membuat daun tidak ditutupi aluminium foil menjadi berwarna biru kehitam-
hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun, sedangkan daun
yang ditutupi aluminium foil berwarna orange bata yang menunjukkan bahwa
pada bagian jaringan daun tersebut tidak terdapat amilum.
Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas aluminium foil dengan
bagian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi aluminium foil akan
tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun
mengandung amililu dan telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan
karena aluminium foil mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga
fotosintesis tidak dapat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak ditutupi
degnan aluminium foil, dau yang ditutupi aluminium foil akan tampak berwarna
orange coklat bata yang menandakan tidak ada amilum yang terkandung pada
bagian daun tersebut. Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan
perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor
kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan
fungsi fisiologisnya (dalam hal ini fotosintesis) secara sempurna. Dengan kata
lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari
yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada
daun. Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi
perlakuan dengan dimasukkan kedalam air mendidih menyebabkan daun yang
ditutupi aluminium foil berwarna hijau muda layu dan sedikit kekuningan,
sedangkan pada bagian dau yang tidak tertutupi aluminium foil berwarna hijau tua
layu. Kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun
jadi semakin luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau
tua pudar kekuningan dan daun yang semula berwarna hijau muda berubah
menjadi hijau kekuningan. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada
daun dapat terlihat dengan jelas setelah daun tersebut dicelupkan ke dalam larutan
JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun
lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan
untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan
larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol panas selama 3-5 menit bertujuan
untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan
larutan JKJ.
Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang
menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi
untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang
mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang
tidak ditutup aluminium foil sebelumnya berwarna biru kehitaman dan di bagian –
bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang
ditutupi berwarna sedikit lebih cerah yaitu orange bata. Hal ini disebabkan karena
pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian
tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman.
Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan
merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi
proses fotosintesis.
Percobaan kedua yaitu percobaan Ingenhousz akan membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan Okasigen. Adapun alat dan bahan yang digunakan
diantaranya adalah tanaman Hydrilla verticillata, air, gelas piala sebagai wadah
hydrilla dan air , tabung reaksi untuk menutupi corong gelas, dan corong gelas
untuk menutupi hydrilla. Percobaan ini dimulai dengan membuat rangkaian
percobaan Ingenhousz lalu meletakkannya di bawah sinar matahari, selanjutnya
diamati jumlah gelembung yang muncul pada corong. Berdasarkan data
percobaan di atas diperoleh data bahwa pada tanaman Hydrilla yang diletakkan di
bawah corong mengalami kenaikan laju fotosintesis yang ditandai dengan makin
bertambahnya gelembung-gelembung yang dihasilkan.
Hydrilla verticillata dimasukkan ke dalam yang terlebih dahulu telah
dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air
yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia
tidak terdapat gelembung udara dari luar. Gelas beaker yang berisi air ini
diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Tempat yang dipilih
adalah diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan
selama 20 menit dengan melakukan pengamatan dimulai dari 0-5 menit pertama,
6-10 menit kedua, 11-15 menit ketiga, dan 15-20 menit keempta yang bertujuan
untuk memperoleh banyaknya jumlah gelembung yang dihasilkan dengan
intensitas cahaya yang ada.
Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis
pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil pengamatan
jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada perlakuan 0-5 menit pertama
dalam medium air di tempat terang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan
6-10 menit kedua yang ditempatkan diluar ruangan ditempat terbuka dengan
intensitas cahaya yang lebih tinggi walaupun waktu yang digunakan sama, pada
perlakuan 11-15 menit ketiga yang ditempatkan pada tempat yang sama
menghasilkan gelembung yang lebih banya dibandingkan dengan 2 perlakuan
sebelumnya, dan di 16-20 menit keempat menghasilkan banyak sekali gelembung.
Sebaliknya, Hydrilla veticillata yang diletakkan pada ruang tertutup makin
lama gelembung makin berkurang. Berdasarkan hasil pengamatan dari 0-5 menit
pertama gelembung yang muncul sangat banyak, 6-10 menit kedua gelembung
yang terbentuk banyak namun tak sebanyak menit pertama, 11-15 menit ketiga
gelembung semakin berkurang, dan 16-20 menit terakhir gelembung yang
terbentuk sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena pada saat itu intensitas cahaya
matahari berkurang dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Hal ini
membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat memengaruhi proses fotosintesis.
Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya
dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat
berlangsungnya proses fotosintesis.
Selain intensitas cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang
mempengaruhi proses fotosintesis adalah temperatur, kadar air dan unsur mineral
yang ada. Laju pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk
untuk laju fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Gelembung udara yang
dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis pada Hydrilla verticilata
menghasilkan oksigen.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa pada proses fotosintesis
menghasilkan glukosa dan melepaskan O2 atau oksigen.
V.2 Saran
Percobaan ini memerlukan pengamatan yang teliti dan waktu yang cukup
lama untuk mengamati reaksi yang terjadi selama proses percobaan. Dalam hal
ini, sebaikya asisten laboratorium masing-masing praktikan kelompok
menyediakan alat yang lebih lengkap untuk setiap kelompok praktikannya dan
tidak menggabung praktikan dari kelompok lain, agar pengamatan bisa dilakukan
lebih maksimal dan lebih mengefesienkan waktu.
Pada percobaan Sach, dibutuhkan bahan yang benar-benar bisa dijadikan
bahan utama percobaan, sebaiknya setiap asisten laboratorium menjelaskan lebih
detail mengenai bahan yang akan digunakan dan tujuan digunakannya bahan
tersebut agar praktikan memahami bagaimana bahan yang tepat dan sesuai untuk
percobaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gembong, Tjitrosoepomo., 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Kimball, J.W., 1993. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Malcome. B. W., 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara, Bandung.
Poedjiadi, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. UIP, Jakarta.
Tim Dosen Biologi UPT MKU, 2010. Diktat Biologi Dasar. UPT MKU Universitas Hasanuddin, Makassar.