LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PENGARUH HARGA SAHAM PERUSAHAAN TERHADAP TRANSAKSI
JUAL BELI SAHAM YANG TERDAPAT PADA PT. OSO SECURITIES
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
MUHAMMAD ASRORUL MUNIR
NIM. 12406173017
Dosen Pembimbing Lapangan :
MOH. ROIS ABIN, M.PD.I.
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini
telah di setujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal : Februari 2020
Di : Blitar
Judul Laporan : Pengaruh Harga Saham Perusahaan terhadap Transaksi
Jual Beli Saham yang Terdapat pada PT.OSO Securities
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
SUHADI MOH. ROIS ABIN, M.PD.I.
NIDN. 2010068801
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemenm Keuangan
Syariah yang dilaksanakan di PT. OSO Securities cabang Blitar dengan judul
“Pengaruh Harga Saham Perusahaan Terhadap Transaksi Jual Beli Saham
Yang Terdapat pada PT. OSO Securities”.
Sholawat serta salam semoga selalu teriring untuk baginda Rasul
Muhammad SAW, dengan selalu mengikuti dan menjalankan ajaran beliau,
semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa‟atul „udzma fi
yaum al makhsyar.
Penyusunan laporan akhir ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE,. M.Sy,. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah.
4. Siswahyudiyanto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Moh. Rois Abin, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Praktik Pengalaman Lapangan di PT. OSO Securities cabang Blitar.
6. Sri Purwaningsih selaku Pimpinan PT. OSO Securities cabang Blitar.
7. Suhadi selaku Manager PT. OSO Securities cabang Blitar.
8. Suhadi selaku Dosen Pamong yang telah memberikan bimbingan serta
pengarahan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di PT. OSO
Securities cabang Blitar.
iv
9. Seluruh staff di PT. OSO Securities cabang Blitar.yang telah membantu dan
membimbing kami selama proses Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan PPL ini.
Penulis berharap semoga Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat
berguna dan bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua pihak yang
membutuhkannya untuk pengembangan di masa-masa yang akan datang. Penulis
menyadari bahwa Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh Karena itu kritik dan saran diharapkan demi sempurnanya
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
Wassalamu‟alaikum, Wr. Wb.
Tulungagung, Februari 2020
Penulis
Muhammad Asrorul Munir
NIM. 12406173017
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ............................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................ 5
B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................................... 8
C. Permasalahan di Lapangan .......................................................................... 9
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik....................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Definisi Harga Saham ............................................................................... 11
B. Penentuan Harga Saham ............................................................................ 11
C. Transanksi Jual Beli Saham ....................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 21
B. Saran .......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Harga pasar saham mencerminkan penilaian atas kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan return dan dividen. Harga saham di pasar modal dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal perusahaan berasal dari tingkat profitabilitas perusahaan di
masa yang akan datang, sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi laju
inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga bebas risiko. Saham-saham yang go
public sebagai komoditi investasi memiliki keunikan tersendiri, karena
sifatnya yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan bisnis. Perubahan-
perubahan yang terjadi tersebut dapat berdampak positif atau negatif.
Keputusan investasi saham harus didahului oleh proses analisis terhadap
variabel-variabel yang diperkirakan akan memengaruhi harga saham.
Pada dasarnya nilai return dari setiap sekuritas berbeda-beda satu sama
lainnya. Tidak semua sekuritas akan memberikan return yang sama bagi para
investor. Return dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak hal seperti
kinerja perusahaan dan strategi perusahaan mengelola laba yang dimiliki.
Perusahaan dianggap gagal keuangannya jika perusahaan tersebut tidak
mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun total
aktiva melebihi total kewajibannya pada waktu jatuh tempo. Kondisi yang
membuat para investor dan kreditor merasa khawatir jika perusahaan
mengalami kesulitan keuangan (financial distress) yang mengarah pada
kebangkrutan. Apabila perusahaan tersebut diindikasikan gagal keuangannya
berarti perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan return yang
menguntungkan bagi pihak investor dan pada akhirnya harga sahamnya akan
mengalami penurunan sehingga berdampak bagi para investor tersebut.
Pendapatan dari investasi saham atau return dapat berupa deviden dan
capital gain. Dividen merupakan penerimaan dari perusahaan yang berasal
dari laba yang dibagikan, sementara capital gain merupakan pendapatan yang
2
diperoleh dari selisih harga saham. Apabila selisih harga tersebut negatif
berarti investor mengalami capital loss dan sebaliknya. Para investor sering
kali menginginkan keuntungan dengan segera sehingga mereka lebih
menginginkan keuntungan dalam bentuk capital gain dibandingkan dividen.
Berdasarkan dasar pemikiran diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Harga Saham Perusahaan Terhadap
Transaksi Jual Beli Saham Yang Terdapat pada PT. OSO Securities”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penyusunan laporan penelitian ini yang berjudul
“Pengaruh Harga Saham Perusahaan Terhadap Transaksi Jual Beli
Saham Yang Terdapat pada PT. OSO Securities” yaitu, untuk
mengetahui bagaimana pengaruh harga saham terhadap transanksi jual beli
pada perusahaan OSO Securities.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan
dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan bagi para pelajar maupun
mahasiswa mengenai memahami pengaruh harga saham terhadap
transanksi jual beli pada perusahaan OSO Securities.
Dan dapat menambah literatur atau referensi dan menambah
wawasan bagi para pembaca.
b. Kegunaan Praktis
1) Untuk Almamater
Sebagai bahan referensi mahasiswa IAIN Tulungagung untuk
penelitian di bidang manajemen di masa yang akan datang dan
sebagai referensi perbendaharaan perpustakaan IAIN Tulungagung.
Selain itu, sebagai salah satu media penyerapan informasi yang
3
bermanfaat untuk penyelarasan kurikulum dengan perkembangan
kebutuhan di lapangan dan sebagai media sosialisasi untuk
penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
2) Untuk PT. OSO Securities cabang Blitar
Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Perusahaan Securities
dalam meminimalisir harga saham terhadap transanksi jual beli pada
perusahaan OSO Sekuritas.
Untuk Penelitian Selanjutnya
Dengan adanya laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur atau referensi para peneliti
baru yang akan membahas atau mengkaji lebih dalam lagi dan menguak
fenomena baru yang mungkin terjadi di masa depan mengenai harga saham
terhadap transanksi jual beli pada perusahaan OSO Securities.
Untuk Mahasiswa
Menambah wawasan keilmuan dan tidak hanya memahmi secara
teori saja, namun juga mengetahui secara langsung praktek secara teori
saja, namun juga mengetahui secara langsung praktek yang diterapkan pada
perusahaan securitas terutama PT. OSO Securities mengenai pengaruh
harga saham terhadap transanksi jual beli pada perusahaan OSO Securities
serta mengetahui cara kerja professional untuk bekal ketika terjun langsung
ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan IAIN Tulungagung
gelombang I ini di dilaksanakan pada hari Senin, 06 Januari 2020 sampai
dengan Jum'at, 07 Februari 2020. Kegiatan PPL berlangsung setiap hari
Senin s/d jum’at. Jam kerja untuk hari Senin s/d Jumat yaitu pukul 08.00 -
16.00 WIB.
4
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat atau lokasi pelasanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini di Kantor PT. OSO Securities cabang Blitar, dengan alamat Gedung
Graha Artha Lt. 1 Jl. Mawar No. 62 Blitar, Indonesia
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
PT OSO Sekuritas Indonesia merupakan perusahaan swasta (Lokal) yang
memiliki ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang
Efek. Kegiatan usaha ini telah berdiri sejak tahun 1988 (sebelumnya
menggunakan nama "PT Kapita Sekurindo"). PT OSO Sekuritas Indonesia
telah berdiri lebih dari 30 tahun. Pengalaman yang cukup panjang
membuktikan bahwa kami telah mampu bersaing dan berkompetisi dengan
perusahaan efek lainnya. Dengan Pengalaman, kerja keras dan tekad
mengantarkan keberhasilan bagi PT OSO Sekuritas Indonesia. Hal ini terbukti
dari banyaknya cabang yang tersebar di wilayah indonesia atau sebanyak 24
cabang mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Visi, misi dan tujuan merupakan rumusan dan landasan suatu perusahaan
Securities dalam bidang saham salah satunya pada PT. OSO Securities cabang
Blitar.
1. Visi PT. OSO Securities cabang Blitar
Menjadi perusahaan efektif termuka yang menawarkan berbagai kualitas
produk dan layanan untuk beriventasi di pasar modal di Indonesia.
2. Misi PT. OSO Securities cabang Blitar
Adapun misi dari PT. OSO Securities cabang Blitar adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pasar modal Indonesia dengan memperluas jaringan kami
dan pada saat yang sama aktif dalam pengembangan program pendidikan
bagi investor perorangan dan perusahaan.
b. Menjadi tempat yang aman bagi investor untuk berinvestasi di Bursa
Efek Indonesia dan disaat yang bersamaan tetap mematuhi semua
peraturan yang berlaku.
6
c. Menciptakan bermacam produk inovatif untuk investor.
d. Mengintergrasikan pasar modal Indonesia dengan pasar modal global.
3. Struktur Organisai PT. OSO Securities cabang Blitar
Gambar : 4.1 Struktur Organisasi
Sumber : wawancara pamong PT. OSO Securities cabang Blitar
4. Produk dan Layanan PT.OSOS Securities cabang Blitar
a. EQUITY BROKERAGE
PT. OSO Securities telah memiliki dasar yang kokoh
dalam industri jasa dan layanan perdagangan saham selama
bertahun-tahun dengan cara membina hubungan yang sehat dan
saling menguntungkan dengan seluruh nasabah demi menjamin
dan memastikan persyaratan spesifik atas investasi mereka dapat
terpenuhi melalui kualitas layanan.
Equity Brokerage merupakan divisi yang menyediakan
layanan perantara perdagangan efek berupa saham dengan
mempertimbangkan kondisi pasar serta berbagai risiko yang ada.
Investasi pada saham terbukti memiliki tingkat imbal hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen surat hutang lainnya.
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang dapat diperoleh investor
Nama Jabatan
Suhadi Team Leader Sales Equity
Dedy Mawar P Sales Equity
Wahyu Dyah Purwita Sari Sales Equity
Amanda Riski Sales Equity
Rezita Asih Sales Equity
Linda Dwi W.P CSO
7
yaitu capital gain dan dividen. Adapun selain keuntungan, risiko
yang dimiliki saham diantaranya capital loss, risiko suspend dan
risiko tidak mendapatkan dividen. Sehingga untuk mengatasi
risiko tersebut, Investor harus memperhatikan perkembangan
market serta keadaan fundamental dari setiap emiten. Emiten yang
memiliki kinerja yang baik cenderung memiliki tingkat risiko
yang lebih terkendali dibanding Emiten yang memiliki kinerja
yang kurang baik.
PT OSO Sekuritas Indonesia, memberikan solusi untuk
memanage risiko tersebut dengan menyediakan tim riset sebagai
sarana yang bertujuan mengedukasi seluruh nasabahnya guna
mengambil keputusan investasi. Kami juga secara berkala
memberikan informasi kepada nasabah melalui media online
sehingga memudahkan nasabah meraih informasi dan data secara
cepat dan update sebagai bahan pertimbangan menentukan
transaksi guna melindungi kepentingan nasabah ritel dan institusi.
Perusahaan memiliki Team Pemasaran yang berdedikasi
dengan didukung penuh oleh Team Research Analyst, akan secara
terus menerus berhubungan dengan nasabah untuk
menginformasikan trend pasar terbaru serta membantu nasabah
dalam mengambil keputusan investasi dan menangani beraneka
ragam portfolio efek. Tinjauan atas portfolio nasabah akan
diberikan secara periodik untuk menyusun strategi sesuai dengan
kebutuhan.
Sebagai tambahannya, Sistem Back Office yang kompeten
dan Sistem Remote Trading yang efisien semakin memungkinkan
perusahaan dalam melaksanakan transaksi perdagangan saham
para nasabah lebih sempurna.
b. RETAIL & INSTITUTIONAL BROKERAGE TRADING
OSO Sekuritas Indonesia membantu investor skala kecil
dan menengah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari
8
investasi yang dilakukan pada Pasar Modal didukung oleh adanya
riset harian, mingguan serta riset ekuitas. Dengan tersebarnya
kantor-kantor cabang kami di berbagai kota besar di Indonesia ,
membuat kami akan semakin mudah untuk dijangkau.
c. INVESTMENT BANKING
Investment Banking merupakan divisi khusus yang
melayani kebutuhan nasabah dalam meraih pendanaan dan
memfasilitasi berbagai hal yang berkaitan dengan merger dan
akuisisi serta memberikan jasa konsultasi perihal penerbitan dan
penempatan saham baru.
Sejalan dengan peningkatan skala bisnis yang terus
mengalami perkembangan membuat kebutuhan akan pendanaan
juga mengalami peningkatan. Kami di divisi Investment Banking
memberikan fasilitas dalam melengkapi alternatif pendanaan bagi
setiap perusahaan melalui instrumen surat hutang maupun
penerbitan saham baru di pasar modal.
Selain itu, kami juga memberikan layanan terkait jasa
Advisory untuk memberikan solusi bagi setiap nasabah kami
melalui servis jasa dibidang keuangan yang lengkap guna
melayani kebutuhan nasabah. Profesionalitas dalam memahami
kondisi makroekonomi memungkinkan kami untuk menyesuaikan
kebutuhan nasabah dan menyediakan saran yang komprehensif
untuk membantu para nasabah kami dalam menentukan keputusan
mereka melalui merger dan akuisisi, IPO, REIT, dan aktivitas fund
raising ataupun restrukturisasi hutang.
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di PT.OSO Securities cabang
Blitar
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan program dari
institut agama islam (IAIN) Tulungagung dengang sebuah instansi dan
lembaga sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa. Disini mahasiswa
tidak hanya dituntut mempunyai kecerdasan intelektual, namun harus
9
mempuyai kemampuan dasar yaitu pengetahuan, keterampilan, kreatifitas
dan sikap hal terseut sepenuhnya didapat mahasiswa ketika di perguruan
tinggi.
Dalam praktik pengalaman lapangan dikantor PT. OSO Securities
Indonesia banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dari staf maupun
dosen pamong di kantor PT. OSO Securities Indonesia ini kami juga tidak
trpaku disatu ruangan saja namun setiap hari kami disuruh menjelajahi
dan sekalian mencari wawasan agar mendapat pengelaman. Setiap hari
mulai masuk dari puku 08.00 WIB yang setiap hari selalu menambah
wawasan tentang perusahaan maupun tentang dunia luar, seperti halnya
memahami isu-isu global, mengetehui tatacara tentang investing,
diberikan arahan tentang pasar modal.sehingga disini saya mengetahui hal
baru dan saya sadarbetapa pentingnya sebuah pengalaman, pelayanan,
pengabdian yang sebelunya belum pernah saya rasakan di bangku
perkuliahan atau perguruan tinggi.
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang ditemukan dan di hadapi selama kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung, masalah tersebut yaitu:
minimnya orang yang mengetahui apa itu saham, sehingga sulit
menyakinkan nasabah untuk berinventasi pada perusahaan sekuritas.
Dengan mengenai saham untuk investasi kepada calon nasabah
harus menjelaskan teori dan realita yang ada dalam perusahaan tersebut,
agar nantinya calon nasabah tidak kecewa dengan cara kerja dan hasilnya.
Harga saham suatu perusahaan mengalami penurunan, maka
investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan tidak berhasil
dalam pengelola usahanya, dan apa bila harga saham naik maka dapat
disimpulkan suatu saham perusahaan dalam mengatur keuangan sangat
baik1.
1 Suhadi, wawancara dengan leader pihak PT OSO Sekuritas Indonesia cabang Blitar,
pada hari rabu 22 Januari 2020 pukul 13.00 WIB
10
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga di Lembaga Tempat Praktik
Bursa saham atau perdagangan lainnya selau ada “gain” ( untung )
dan loss ( rugi ), tetapi dipasar modal kita sebagai profesional tidak di
perbolehkan memberikan iming-iming atau janji kalau jika investasi di
saham akan untung sekian jika begitu artinya melanggar kode etik. Main
di saham harus ada kedisiplinan, maka penentuan stop atau traling stop
harus di mengerti clien, supaya terhindar dari namanya kecurigaan karena
vollatilitas pasar.
Jika ada investor yang merasa sering merugi, karena dia tidak mau
belajar dalam membaca situasi, atau terkadang selalu ikut-ikutan orang
lain dalam beli-jual saham dan ujung-ujungnya sekuritas yang disalahkan
nantinya. Seharusnya semua harus berjalan bersama, dan terutama
investor harus mengerti tentang fundamental ataupun technical
analisisnya. Kalaupun pasrah terhadap broker setidaknya harus diingatkan
resiko pasar sewaktu akan terjadi sesuatu, jadi investor jangan
memikirkan hal baiknya saja tapi juga memikirkan tentang resikonya.
Semisal beli tanah itu menjanjikan tetapi jika daerah tersebut
nantinya kena gempa atau bencana banjir maka harga tanah tersebut akan
turun, seperti itulah kira-kira gambaran resiko yang terjadi. Maka dari itu
untuk menhindari resiko dipasar saham harus terdiversivikasi ke berbagai
sector, dan usahakan pasang stop loss untuk mengetahui kondisi keuangan
emiten, memahami kondisi pasar terbaru dan kontrol emosi dalam
menyikapinya.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Harga Saham
1. Pengertian Harga Saham
Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal.2 Menurut Sunariyah (2004: 128) harga
saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di
bursa efek.
B. Penentuan Harga Saham
Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua
pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang
akan datang dengan cara : pertama mengestimasi nilai faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang
dan kedua menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga di
peroleh taksiran harga saham.
Dalam membuat model peramalan harga saham langkah yang
penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti
penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan dividen yang
diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Analisis teknikal
merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati
perubahan harga tersebut diwaktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari
analisis teknikal adalah pertama harga saham mencerminkan informasi
yang relevan kedua informasi tersebut ditunjukkan perubahan harga
diwaktu yang lalu ketiga perubahan harga saham akan mempunyai pola
tertentu dan berulang. Penentuan harga (pricing) saham adalah salah satu
kunci sukses penawaran. Kebanyakan perusahaan tidak akan cenderung
2 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, ( Yogyakarta: BPFE,
2008.),hal., 28.
12
menetapkan harga terlalu rendah. Tetapi harga yang terlalu tinggi juga
akan menjatuhkan penawaran saham tersebut.3
2. Fluktuasi
Perubahan atau pergerakan harga saham di bursa efek dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah:
1. Fundamental perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mewajibkan setiap perusahaan yang telah Go-
Public agar mempublikasikan laporan keuangan perusahaannya minimal
setiap kuartal (per 3 bulan) sekali. Nah, pada saat itulah para trader
melakukan analisis fundamental perusahaan tersebut berdasarkan data
yang diperoleh dari laporan keuangan terbarunya. Biasanya, bila
perusahaan menghasilkan laba yang cukup, apalagi lebih tinggi dari
periode yang sama sebelumnya, maka umumnya banyak investor yang
akan tertarik membeli sahamnya dan pada saat itulah harga sahamnya akan
mulai bergerak naik. Namun sebaliknya, jika ternyata perusahaan gagal
mencatatkan laba yang cukup atau malah rugi pada periode tersebut, maka
para investor pun akan menghindari membeli sahamnya, termasuk yang
telah membeli sahamnya sebelumnya juga akan ikut menjual saham
tersebut karena khawatir akan mengalami kerugian.
Analisis perusahaan digunakan untuk mengetahui kinerja
perusahaan para penanam modal memerlukan informasi tentang
perusahaan yang relevan sebagai dasar pembuatan keputusan investasi
informasi tersebut termasuk baik informasi intern dan ekstern perusahaan
informasi tersebut antara lain tentang informasi laporan keuangan periode
tertentu di samping itu dapat pula dianalisis mengenai solvabilitas
rentabilitas dan likuiditas perusahaan. (Anung 2016) menunjukkan
analisis fundamental menggunakan per price earning ratio sering
digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi saham
3 Deitiana, Tita. April 2011. “ Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan Dan
Dividen Terhadap Harga Saham “. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13, No. 1.
13
a. Pendekatan Analisis Fundamental
1) PER (Price to Earning Ratio)
Rasio kedua adalah PER, atau kepanjangannya adalah Price
to Earning Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan keuntungan
sebuah perusahaan dibandingkan harga sahamnya
2) EPS (Earning Per Share)
Rasio pertama adalah EPS, atau kepanjangannya adalah
Earning Per Share, yang berarti laba bersih per lembar saham. Bila
EPS bernilai Rp100, artinya setiap lembar saham menghasilkan
laba sebesar Rp100. Cara menghitung EPS yaitu jumlah laba
bersih dibagi dengan jumlah lembar saham beredar.
3) PBV (Price to Book Value)
Rasio ketiga adalah PBV, atau kepanjangannya adalah Price to
Book Value, rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar
menilai harga sebuah perusahaan dibandingkan kekayaan bersihnya
4) ROE (Return On Equity)
Rasio keempat adalah ROE, atau kepanjangannya adalah
Return On Equity, yaitu rasio perolehan laba bersih yang dibukukan
perusahaan dibandingkan dengan total kekayaan bersih yang dimiliki
oleh perusahaan4
4 Ibid.,…hal. 31.
14
2. Sektor
Kondisi sektor dari suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi
naik turunnya harga saham. Jika sektor sebuah saham lagi lesu maka para
investor juga banyak tidak tertarik membeli sahamnya, dan berdasarkan
pengalaman, bila ini terjadi maka harga saham tersebut lambat laun akan
mengalami downtrend atau penurunan, atau bisa juga berada dalam posisi
sideways dimana harganya tidak cenderung naik dan juga tidak cenderung
turun.
Lain halnya bila sektornya lagi ramai dibicarakan dan para investor
sedang optimis terhadap sektor dari saham tersebut, maka diminta atau
tidak saham tersebut akan mengalami uptrend atau kenaikan secara
perlahan. Dalam hukum bisnis, hal ini dikenal pula dengan istilah supply
and demand, yakni jika suatu barang dibutuhkan banyak orang sedang
supplainya kurang maka secara otomatis harganya akan naik dengan
sendirinya, dan sebaliknya, jika suatu barang antara kebutuhan orang dan
suplainya malah lebih banyak suplainya yang tersedia maka harganya pun
akan otomatis turun secara perlahan. Demikian pula yang terjadi dalam
pergerakan harga saham di bursa.
3. Valuasi
Suatu saham, dalam jangka pendek, bisa saja tidak sesuai antara
valuasinya dengan harganya di pasar, namun secara umum harga saham
dalam jangka panjang lebih cenderung mengikuti valuasinya yang
sebenarnya. Bila rasio antara harga terhadap nilai buku maupun
pendapatan per sahamnya ternyata menunjukkan angka yang lebih kecil
maka para investor, khususnya investor yang beraliran value investing,
akan lebih tertarik membeli sahamnya dan pada saat itulah harga
sahamnya juga akan bergerak naik. Demikian pula, bila antara harga dan
nilai bukunya atau pun pendapatan per sahamnya ternyata nilai harga
sahamnya lebih tinggi maka secara otomatis sahamnya juga akan dijauhi
investor dan harganya pun lambat laun akan bergerak turun.
15
4. Sentimen
Sentimen yang muncul di pasar saham bisa dari berbagai sumber,
namun yang lazim terjadi adalah:
1. Kondisi ekonomi makro - Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh fundamental
perusahaan secara umum di BEI atau pun pada sektor bisnis tertentu di
suatu negara, dalam hal ini Indonesia.
2. Kondisi ekonomi global - Umumnya negara-negara yang masuk kategori
negara dunia pertama menjadi rujukan banyak pelaku pasar dalam menilai
kondisi ekonomi global, khususnya Amerika Serikat. Bila negara tersebut
membuat kebijakan tertentu, seperti menaikkan suku bunga acuannya,
maka kondisi pasar saham di berbagai negara juga bisa mengalami
dampaknya dan pada saat itulah indeks harga saham di berbagai negara
akan mengalami penurunan.
3. Pemberitaan - Selain dua faktor di atas, sentimen juga bisa muncul dari
berbagai pemberitaan media, khususnya media sosial dan situs berita. Bila
informasi yang dipublikasikan kepada masyarakat bernilai positif maka
saham tertentu atau beberapa saham yang terkait akan mengalami
kenaikan. Namun, bila bernilai negatif, maka saham tertentu atau pun
beberapa saham yang terkait akan mengalami penurunan juga.
4. IHSG atau Indeks saham pada umumnya - Sekalipun IHSG bisa muncul
dari berbagai sentimen, termasuk tiga sentimen yang disebutkan di atas,
namun dalam prakteknya IHSG sendiri juga bisa menjadi pemicu
turunnya harga saham. Jika IHSG tampak uptrend maka umumnya saham-
saham di bursa akan ikut naik juga, dan demikian sebaliknya, jika IHSG
tampak downtrend maka banyak saham juga akan ikut turun. Hal ini
disebabkan karena banyak investor juga menjadikan IHSG sebagai acuan
untuk membeli atau pun menjual saham.
16
C. Transanksi Jual Beli Saham
1. Pengertian Bursa Saham
Secara defenitif bursa saham atau bursa efek dapat
dikatakan sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan
perdagangan efek pasar modal yang didirikan oleh suatu badan
usaha. Sedangkan yang dimaksud pasar modal adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Lebih umumnya pasar modal dikatakan sebagai sebuah
tempat di mana modal diperdagangkan antara orang yang memiliki
kelebihan modal dengan orang yang membutuhkan modal untuk
investasi yang mereka butuhkan. Pasar modal di Indonesia
misalnya Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES).
Dinamika dan proses perdagangan saham dan obligasi di
bursa efek biasanya dilakukan melalui pasar perdana, kemudian
dilanjutkan ke pasar sekunder. Yang dimaksud dengan pasar
perdana adalah penjualan perdana saham atau obligasi oleh
perusahaan yang menerbitkannya (emiten) di bursa efek kepada
para investor. Selanjutnya para investor yang telah membeli efek
tersebut dapat menjualnya kembali di lantai bursa dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan. Transaksi-transaksi yang terjadi
setelah pasar perdana dinamakan sebagai pasar sekunder.
Meskipun sering diungkapkan bahwa pasar modal
merupakan tempat mempertemukan antara orang yang perlu modal
dengan pihak lain yang memiliki kelebihan dana, tapi faktanya
tidaklah demikian. Transaksi-transaksi yang riil mencerminkan
aliran dana dari investor kepada badan usaha yang perlu dana
hanya terjadi di pasar perdana. Itupun belum tentu investor yang
membeli saham atau obligasi di pasar perdana motifnya untuk
investasi, tetapi bisa saja (sebagian besar) mereka memiliki tujuan
17
untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dari selisih nilai
saham di kemudian hari (di pasar sekunder). Bahkan belum tentu
orang-orang yang membeli saham tersebut memiliki kelebihan
dana, sebab dengan dukungan sistem perbankan ribawi mereka
dengan modal cekak bisa menguasai saham yang jumlahnya
berkali-lipat dari kekayaan riil yang dia miliki, apalagi dengan
mekanisme transaksi pasar modal yang memang memungkinkan
spekulasi menjadi permainan sehari-hari.5
2. Cara Menjadi Nasabah Perusahaan Efek (Pembukaan Rekening
Nasabah)
Sebelum Anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya
membuka rekening di bank maka terlebih dahulu Anda harus
membuka rekening disatu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan
pembukaan rekening tersebut maka secara resmi Anda telah
tercatat sebagai nasabah dan data identitas Anda tercatat dalam
pembukuan Perusahaan Efek seperti Nama, Alamat, Nomor
Rekening Bank dan data-data lainnya. Bersamaan dengan
pembukaan rekening ini, Anda menandatangani perjanjian dengan
Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah
pihak.
3. Proses Jual Beli Saham
Berikut cara berbisnis saham di Bursa Efek : Pada saat
Anda melakukan pembelian saham dimana posisi Anda sebagai
Investor Beli dan Anda harus menghubungi Pialang Anda
(misalnya kantor pialang “A”) yang kemudian akan meneruskan
instruksi Anda tersebut kepada pialang saham lain (misalnya
kantor pialang “B”). Instruksi beli tersebut dimasukan (entry) ke
sistem computer perdagangan otomatis langsung dari kantor
pialang ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
5 Pandji Anoraga. Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi) (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hal. 14
18
Sistem Komputer tersebut menggunakan sistem tawar menawar
sehingga untuk aktivitas beli akan diambil dari harga tertinggi dan
sebaliknya untuk aktivitas jual diambil dari harga terendah. Jika
Anda ingin melakukan penjualan saham, maka posisi Anda adalah
sebagai Investor Jual. Pada dasarnya proses yang dilakukan sama
yaitu Anda harus menghubungi pialang saham Anda dan
seterusnya.
4. Remote Trading
Remote trading dapat diartikan sebagai sistem Perdagangan
Jarak Jauh, dimana setiap order transaksi di kantor broker
(perusahaan Efek) langsung di kirim ke sistem perdagangan Bursa
Efek (sistem JATS), tanpa perlu memasukkan order dari Lantai
Bursa (Trading Floor). Mengingat teknologi Remote Trading
berkaitan erat dengan proses transaksi, maka tentu saja pemodal
mendapat beberapa manfaat, antara lain :
a. Proses transaksi menjadi lebih cepat
b. Konfirmasi menjadi lebih cepat
c. Order investor di luar kota dapat lagsung dieksekusi ke sistem
perdagangan bursa. Dengan demikian maka keterlibatan investor di
luar kota besar diharapkan menjadi meningkat
5. Proses Penyelesaian Transaksi
Bursa Efek adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan
perdagangan, sedangkan penyelesaian transaksi (settlement)
difasilitasi oleh 2 lembaga lain yaitu Lembaga Kliring dan
Penjamin atau disingkat LKP dan Lembaga penyimpanan dan
Penyelesaian atau disingkat LPP. Sebagai gambaran, di BEI setiap
hari terjadi puluhan bahkan ratusan ribu transaksi bisnis saham /
jual beli saham yang mana selanjutnya dilakukan proses
penyelesaian oleh LKP dan LPP. Penyelesaian transaksi saham
membutuhkan waktu selama 3 (tiga) hari bursa. Istilah
penyelesaian tersebut dikenal dengan singkatan T + 3. Apa artinya
19
? T artinya transaksi dan ditambah 3 hari untuk penyelesaian.
Dengan kata lain, seorang investor akan mendapatkan haknya pada
hari keempat setelah transaksi terjadi.
6. Corporate Action
Umumnya pembicaraan mengenai corporate action
mengacu kepada aktivitas emiten seperti stock split, Saham
Bonus, Right issue, dan pembagian deviden saham.Menurut
peraturan perdagangan BEI, corporate action merupakan tindakan
emiten yang memberikan hak kepada seluruh pemegang saham
dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk menghadiri Rapat
Umum Pemegang Saham, hak untuk memperoleh deviden tunai,
saham deviden, saham bonus, Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu, atau hak-hak lainnya. Keputusan corporate action harus
disetujui dalam suatu rapat umum baik RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) atau RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk
berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yan ada
di pasar modal.
Umumnya corporate action memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena
corporate action yang dilakukan emiten akan berpengaruh
terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan
saham, jumlah saham yang akan dipegang pemegang saham, serta
pengaruhnya terhadap pergerakan saham. Dengan demikian maka
pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate
action tersebut sehingga pemegang saham akan mendapatkan
keuntungan dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang
tepat.
Bagi pemegang saham, jika suatu saham telah masuk
kedalam sistem scripless, maka secara otomatis (tanpa perlu
registrasi) saham tersebut akan mendapatkan hak-hak atas
20
corporate action. Terutama saham-saham baru, saat dicatatkan
sudah sepenuhnya tanpa warkat (scripless).6
6
M.irsan Nasarudin. Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta:
Kencana, 2004), hal. 12
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Dengan mengenai
saham untuk investasi kepada calon nasabah harus menjelaskan teori dan
realita yang ada dalam perusahaan tersebut, agar nantinya calon nasabah
tidak kecewa dengan cara kerja dan hasilnya.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik,
diharapkan selalu menjaga hubungan baik dengan instansi/lembaga tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) umumnya, dan PT. OSO Securitas
khususnya, sehingga dapat terjalin hubungan kerjasama yang
berkelanjutan, memberikan pengarahan yang lebih jelas dan terstruktur
kepada mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan berkenan
untuk menerima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
selanjutnya.
2 Untuk PT. OSO Securitas cabang Blitar
Untuk, pihak OSO bisa menjadi pembelajaran agar dapat terus
meningkatkan profitabilitas bagi investor maupun perusahaan.
3. Untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa sebagai peserta Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), lebih mempersiapkan diri dalam melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL), serta diharapkan lebih giat dan profesional dalam praktik
di lapangan dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan PPL.
22
DAFTAR PUSTAKA
Indra Surya . M.irsan Nasarudin. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal
Indonesia. Jakarta: Kencana.
Deitiana, Tita. April 2011. “ Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan
Penjualan Dan Dividen Terhadap Harga Saham “. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Hasil wawancara dari pihak PT OSO Sekuritas Indonesia cabang Blitar,
pada hari rabu 22 Januari 2020
Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE
Piji Pakarti , Pandji Anoraga.2003. Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal
(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat.
Yogyakarta: AMP YKPN.
Top Related