LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIโAH
PENERAPAN ANALISIS TEKNIKAL STOCHASTIC DAN MOVING
AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT. KALBE FARMA, Tbk.
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariโah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Tulungagung
Oleh:
ROSYIDA NUR AINI
NIM. 12406173121
Dosen Pembimbing Lapangan
Sri Dwi Estiningrum, S.E. Ak., M.M., C.A.
NIP. ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmad
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan yang berjudul โPenerapan Analisis Teknikal Stochastic Dan
Moving Average Convergence Divergence dalam Pengambilan Keputusan
Investasiโ yang dilaksanakan di PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk. Kantor
cabang Malang.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada:
1 Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2 Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3 Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung.
4 Siswahyudianto, S.Pd.I,. M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
5 Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan
6 Bapak Wibowo Wiyono selaku Branch Manager PT. Reliance Sekuritas
Indonesia, Tbk. Kantor cabang Malang atas kesempatan waktu dan tempat
yang telah diberikan.
7 Bapak Venus Kusumawardana selaku Head of Marketing dan Dosen
Pamong atas bimbingan mengenai materi pasar modal, etika dan analisis
teknikal yang telah diberikan.
8 Bapak Andi Rachman S. Selaku Head of Gallery dan Dosen Pamong atas
bimbingan mengenai materi pasar modal, etika dan analisis teknikal yang
telah diberikan.
iv
9 Seluruh jajaran staf dan karyawan PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk.
Kantor cabang Malang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan ini masih jauh dari kata sempurna. Demi kesempurnaan laporan Praktik
Pengalaman Lapangan ini, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini bermanfaat dan
dapat dijadikan sebagai referensi yang berarti bagi seluruh pihak yang
membutuhkan.
Tulungagung, 08 Februari 2020
ROSYIDA NUR AINI
NIM. 124406173121
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar pemikiran .......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
C. Kegunaan Penulisan .................................................................................... 2
D. Waktu dan tempat pelaksanaan ................................................................... 3
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Perusahaan ........................................................................................ 5
B. Pelaksanaan Praktik .................................................................................... 9
C. Kegiatan selama Praktik Pengalaman Lapangan ...................................... 10
D. Permasalahan Di Lapangan ....................................................................... 11
E. Tanggapan Dari Pihak Lembaga ............................................................... 12
Bab III : PEMBAHASAN
A. Pasar Modal ................................................................................................ 14
B. Saham ........................................................................................................ 22
C. Analisis Teknikal ...................................................................................... 24
D. Analisis Terhadap Temuan Studi .............................................................. 28
E. Analisis Penerapan .................................................................................... 32
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 34
B. Saran .......................................................................................................... 34
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk.
Gambar 3.1: Kegiatan dalam Pasar Modal
Gambar 3.2: Struktur Pasar Modal di Indonesia
Gambar 3.3: Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. dengan Indikator Stochastic
Gambar 3.4: Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. dengan Indikator Stochastic
Gambar 3.5: Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence
Gambar 3.6: Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Berita Acara Serah Terima Mahasiswa Praktik Pengalaman
Lapangan
Lampiran 2: Presensi Kehadiran Individual
Lampiran 3: Presensi Kehadiran Kolektif
Lampiran 4: Berita Acara Harian Individual
Lampiran 5: Form Bukti Konsultasi Dengan Dosen Pembimbing Lapangan
Lampiran 6: form bukti kunjungan Dosen Pembimbing Lapangan
Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Di zaman modern ini, kegiatan investasi di pasar modal sudah sangat
mudah untuk dilakukan. Jenis-jenis investasi pun kini mulai beragam
diantaranya adalah saham, asuransi, reksadana, derivatif dan lain-lain.
Namun, dari beberapa jenis investasi tersebut yang paling banyak diminati
masyarakat yaitu investasi dalam bentuk saham
Menurut Iswi dan Serfianto, pasar modal merupakan suatu tempat
untuk memperjualbelikan efek (surat berharga). Di dalam pasar modal,
terdapat dua kelompok yaitu pihak yang memiliki modal dan pihak yang
membutuhkan dana. Produk-produk yang dimaksut dalam pasar modal
antara lain saham, obligasi, derivatif dan reksadana.
Salah satu jenis investasi yang paling banyak diminati adalah
investasi saham. Saham merupakan surat berharga yang berupa selembar
kertas dan menunjukkan bahwa kepemilikan seseorang atau badan atas
perusahaan Tujuan dari kegiatan investasi tersebut adalah untuk
mengembangkan dan mengelola sejumlah dana dengan harapan agar
mendapatkan keuntungan.
Dalam berinvestasi saham, investor perlu untuk melakukan
pengambilan keputusan, apakah saham akan dijual (sell), beli (buy) atau
ditahan (wait and see). Setiap keputusan yang diambil oleh investor tersebut
dapat mempengaruhi keuntungan dan kerugian yang akan diterima
nantinya. Sehingga dalam keputusan berinvestasi, terdapat dua jenis analisis
yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal analisis yang menggambarkan pergerakan harga
saham dan dapat dilihat melalui data historical yang menampilkan harga
pada saat pembukaan (open price), harga penutupan (close price), harga
tertinggi (hight price), harga terendah (low price) serta volume pada suatu
2
saham. Sedangkan dalam analisis fundamental lebih melihat kondisi
fundamental ekonomi suatu perusahaan serta terdapat beberapa tahapan
analisis diantaranya analisis kondisi makroekonomi atau kondisi pasar,
analisis industri dan analisis kondisi spesifik perusahaan.
Dalam pelaksanaan Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) di PT.
Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk, terdapat beberapa indikator yang
digunakan dalam analisis teknikal antara lain Relative Strenght Index,
Bolinger Bands, Moving Average, Moving Average Convergence
Divergence dan Stochastic. Dalam penulisan laporan ini, penulis akan
menggunakan dua indikator analisis teknikal antara lain Moving Average
Convergence Divergence dan Stochastic. Sehingga judul yang dipilih dalam
penulisan laporan Pengalaman Praktik Lapangan yaitu โPenerapan
Analisis Teknikal Stochastic Dan Moving Average Convergence
Divergence Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Kalbe
Farma, Tbk.โ
B. Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui dan memahami kapan waktu yang tepat bagi
investor untuk melakukan keputusan jual dan beli saham
menggunakan analisis teknikal indikator Stochastic pada PT. Kalbe
Farma, Tbk.
2 Untuk mengetahui dan memahami kapan waktu yang tepat bagi
investor untuk melakukan keputusan jual dan beli saham
menggunakan analisis teknikal indikator Moving Average
Convergence Divergence pada PT. Kalbe Farma, Tbk.
C. Kegunaan Penulisan
1 Bagi Instansi/ Perusahaan
a Sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap generasi
muda serta menunjukkan keterbukaan perusahaan kepada
masyarakat.
3
b Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama antara
pihak perusahaan dengan Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
c Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam
menentukan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan, dilihat dari segi sumber daya manusia yang
diasilkan oleh Perguruan Tinggi.
2 Bagi Fakultas
a Mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten.
b Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang
baik antara Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
dengan perusahaan.
c Sebagai sarana untuk memperkenalkan lulusan Perguruan
Tinggi Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah kepada lembaga perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja.
3 Bagi Mahasiswa
a Menambah pengetahuan dalam bidang pasar modal.
b Menambah pengetahuan serta sebagai sarana implementasi
teori yang diperoleh di perkuliahan ke dalam praktek di
lapangan.
c Meningkatkan keterampilan serta krestifitas dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
4
dilaksanakan pada tanggal 07 Januari 2020 sampai dengan 07
Februari 2020. Berlangsung selama 30 hari dengan jadwal efektif
lima hari kerja, yaitu senin sampai jumat dari pukul 08.00 WIB
sampai 18.30 WIB.
2 Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di PT.
Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk. yang beralamat di Jalan Guntur
Nomor 19 Oro-Oro Dowo, Malang dengan jumlah peserta empat
belas orang Mahasiswa Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung, antara lain yaitu:
a Novia Bella Kurnia Putri (12406173002)
b Mohamad Tri Mirza Waldan (12406173003)
c Diana Safira Silvi (12406173004)
d Pirawati (12406173005)
e Abdulloh Anwar (12406173011)
f Erna Evriani Fitria (12406173025)
g Febriola Kusuma Sari (12406173028)
h Lutfiyatus Sofiah (12406173113)
i Cendraningtyas Purnasari (12406173114)
j Yesa Putra Dewangga (12406173117)
k Linda Krisnasari (12406173120)
l Rosyida Nur Aini (12406173121)
m Rahmad (12406173123)
n Nor Adila (12406183201)
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1 Gambaran Instansi
PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk merupakan
perusahaan efek yang telah memiliki nomor izin usaha KEP-
29/PM/1994 dengan kegiatan perantara pedagang efek, baik saham
maupun pendapatan tetap dan kegiatan penjamin emisi efek. PT.
Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal
22 Februari 1993 dengan nama PT. Istethmar Finas Securities dan
kemudian berubah nama menjadi PT. Ludlow Securities pada
tanggal 13 September 1999 dan berganti nama menjadi PT. Reliance
Sekuritas Indonesia, Tbk saat bergabung ke dalam Reliance Group
pada tanggal 7 Maret 2003.
Meneruskan kegiatan PT. Ludlow Securities sebagai
perantara pedagang efek dengan kode Anggota bursa โLSโ,
Manajemen Reliance saat itu berinisiatif untuk membawa perseroan
ke tingkat dan eksposure yang lebih tinggi. Laporan keuangan yang
baik selama beberapa tahun sebelumnya memberi kepercayaan diri
untuk menawarkan kepemilikan saham Reliance kepada publik.
Pada tanggal 19 Mei 2005, berubah nama menjadi PT. Reliance
Sekuritas Indonesia, Tbk. Tanggal 13 Juli 2005, PT. Reliance
Sekuritas Indonesia, Tbk mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek
Indonesia dengan kode saham RELI, menjadikan PT. Reliance
Sekuritas Indonesia, Tbk sebagai salah satu perusahaan sekuritas
pertama yang tercatat di bursa.
Pada tahun 2006 sampai 2014, PT. Reliance Sekuritas
Indonesia, Tbk memusatkan perhatian pada pasar ritel domestik
dengan terus berupaya mengembangkan basis investor melalui
6
penambahan kantor-kantor perwakilan di berbagai kota besar di
Indonesia dan pada tahun-tahun terakhir merintis terwujudnya
fasilitas layanan online trading yang diluncurkan pada tahun 2010.
Pihak Reliance juga berperan aktif sebagai perantara pedagang efek
tetap dan sejak tahun 2008 memperluas di bidang usaha dengan
menjadi agen penjual Obligasi Negara Ritel dan sukuk negara ritel
(Sukuk). Demikian juga dengan kegiatan corporate finance dan
investment banking yang dimulai pada tahun 2007, pihak Reliance
aktif dalam kegiatan-kegiatan penjaminan emisi efek dan penasehat
keuangan. 1
2 Letak Geografis Instansi
Secara geografis, letak PT. Reliance Sekuritas Indonesia,
Tbk kantor cabang Malang yaitu beralamat di Jalan Guntur Nomor
19 Oro-Oro Dowo, Malang, Jawa Timur. Telp. +0341 โ 347611,
Fax. +0341 โ 347615.
3 Visi dan Misi Perusahaan
a Visi
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan kelas dunia
dengan standart kinerja pelayanan yang berkualitas dengan
nilai integritas tinggi (reliable).
b Misi
1) Memperluas kemampuan perusahaan dalam
memberikan solusi keuangan secara komprehensif.
2) Memfokuskan pengembangan kemampuan sumber
daya manusia.
3) Mengembangkan infrastruktur layanan yang
terintegrasi.2
1 Reliance Sekuritas Indonesia, http://reliancesekuritas.com/index.php diakses pada
tanggal 10 Februari 2020 pukul 12:13
2 Reliance Sekuritas Indonesia, http://reliancesekuritas.com/index.php diakses pada
tanggal 10 Februari 2020 pukul 13:01
7
4 Struktur Organisasi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk.
Sumber: PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk., 2020
Job description masing-masing staf yaitu sebagai berikut:
a Branch Manager
1) Bertanggung jawab mengenai kegiatan operasional
perusahaan dan kegiatan perdagangan.
DIRECTOR BROKERAGE
BRANCH MANAGER
WIBOWO WIYONO
HEAD OF
MARKETING
VENUS
KUSUMAWARDANA
IT
HENDRY
PRIYATNO
ADMIN
UMUM &
FINANCE
FITRI
WAHYUNI
HEAD OF
DEALING
DEWI
KURNIAWATI
HEAD OF
GALLERY
ANDI
RACHMAN S.
MARKETING
VENUS
KUSUMAWARDANA
SALES OF
EQUITY
ARIE WIJAYA
BUDI ASTUTI
A.
BUDIASTUTI
S.
ANDI
RACHMAN S.
ANTON
SWADANA
MARIA IRMA
SECURITY
HARIADI
JUMADI
OFFICE BOY
WAHYU
ADMINISTRA
SI DEALING
SANDRA
DEWI
SEMI
SETYANINGSI
H
JEMMY
NORMAN
ROSYANI
VERONIKA
DEALER
DEWI
KURNIAWATI
8
2) Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
3) Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam hal pelantikan karyawan.
4) Memenuhi pengembangan fasilitas kantor.
b Head Of Sales
1) Bertanggung jawab terhadap branch manager dan
marketing dibawahnya, termasuk:
a) Performing marketing
b) Target marketing
c) Penambahan jumlah nasabah
d) Pelayanan nasabah
e) Strategi marketing
f) Meminimalisir resiko kerugian (jual/beli
efek).
2) Publikasi
3) Bertanggungjawab atas kegiatan ekstern kantor.
4) Edukasi tentang pasar modal
5) Pembukaan pojok
6) Menjalin kerjasama dengan pihak luar
c Head Of Office
1) Bertanggungjawab kepada branch manager dan juga
bawahannya
2) Bertanggungjawab atas kegiatan operasional intern
kantor.
d Deadling
1) Menginput order jual dan beli atas instruksi nasabah
2) Menginformasikan pergerakan saham
e Accounting
1) Menyiapkan pertofolio harian
2) Trading confirm
3) Mengelola administrasi
9
4) Cek keluar masuk dana perusahaan dan nasabah
f Teknologi Informasi
1) Bertanggungjawab terhada koneksi online trading
2) Instalasi software pada perusahaan dan nasabah
g Office Boy
1) Melayani kebutuhan karyawan
2) Menjaga kebersihan kantor
h Marketing (broker)
1) Trading
2) Bertanggungjawab atas dana nasabah dan dana
kantor
3) Mencari nasabah
i Security
1) Menjaga keamanan sehari-hari
2) Membantu parkir nasabah
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Di PT. Reliance Sekuritas
Indonesia, Tbk.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan di PT.
Reliance Sekuritas Indonesia Malang yang beralamat di Jalan Guntur No.
19 Oro-Oro Dowo, Malang, Jawa timur. Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dimulai pada tanggal 07 Januari 2020 sampai 07 Februari 2020.
Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan ini, kami
ditempatkan di ruang magang. Hari pertama kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan, kami diperkenalkan dengan simulasi trading menggunakan
software Relitrade. Selain itu, kami diberikan materi tentang analisis
investasi menggunakan analisis teknikal.
Selama berjalannya Praktik Pengalaman Lapangan, kami diberikan
tugas untuk melakukan simulasi trading saham dengan diberikan modal
sebesar Rp. 1.000.000.000. Setiap kegiatan transaksi jual beli saham, akan
dikenakan biaya komisi beli sebesar 0,30% dan komisi jual sebesar 0,20%
10
dari nilai total transaksi. Simulasi trading ini dilakukan secara individu
dengan pencatatan secara manual. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan jam
kerja pasar Bursa Efek Indonesia. Tujuan diadakannya simulasi trading
adalah untuk mengetahui proses implementasi dalam kegiatan investasi
saham tersebut. Selain itu, kita juga dapat mengetahui apakah dana yang
diberikan berkembang atau tidak. Dalam hal ini, terdapat dua perhitungan,
yaitu dana yang berkembang menjadi saham (stock) atau dana diperoleh dari
capital gain dari hasil pengelolaan saham yang telah dimiliki. Jadi, dalam
simulasi trading ini, terdapat dua langkah yang harus dikelola yaitu
mengembangkan modal serta mengembangkan jumlah saham (stock).
Selain simulasi trading, kami juga diberikan bekal softskill mulai
dari etika berjabat tangan, etika duduk yang baik, etika berbicara sampai
etika dalam memberikan kartu nama. Selain softskill tersebut, kami juga
melakukan praktik interview dalam melamar pekerjaan serta melakukan
telemarketing dalam rangka pengenalan produk pasar modal kepada
masyarakat.
Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan ini, kami dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam bidang pasar
modal. Hal tersebut tentunya sangat berharga dan dapat kami terapkan baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja nantinya.
C. Kegiatan Selama Praktik Pengalaman Lapangan di PT. Reliance
Sekuritas Indonesia, Tbk.
Kegiatan praktik pengalaman lapangan mahasiswa institut agama
islam negeri tulungagng dilakukan pada tanggal 07 Januari 2020 sampai
dengan 07 Februari 2020. Kegiatan praktik pengalaman lapangan ini
dilakukan selama 5 minggu. Jadwal kegiatan praktik pengalaman lapangan
dilaksanakan pada hari senin sampai jumโat mulai pukul 08:00 sampai
18.30. pada pagi hari yakni pukul 08:00 sampai 09:00, kami melakukan
kegiatan presentasi individu yang dibimbing oleh Bapak Venus
11
Kususmawardana. Materi yang dibahas yaitu seputar dalam pasar modal.
Presentasi dilakukan secara bergantian setiap harinya.
Setelah melakukan presentasi, kami melanjutkan simulasi trading
saham dengan memantau pergerakan harga saham melalui software yang
bernama Relitrade. Simulasi trading dilakukan selama melakukan kegiatan
praktik pengalaman lapangan. Dalam kegiatan trading ini, kami diberikan
modal sebesar Rp. 1.000.000.000 yang selanjutnya akan kami kelola dan
kami kembangkan dengan tujuan agar memperoleh keuntungan. Simulasi
ini dilakukan dengan memperhatikan pergerakan harga saham yang selalu
berubah setiap detiknya.
Pada pukul 12.00 hingga pukul 13.00, kami diberikan materi tentang
analisis teknikal dalam pengambilan keputusan dalam jual beli saham oleh
Bapak Andi Rachman S. Setelah selesai pemberian materi analisis teknikal,
kami melanjutkan simulasi trading sambil menunggu waktu menunjukkan
pukul 17.00 untuk melanjutkan presentasi yang dilakukan pada pagi hari
tadi. Setelah selesai melakukan presentasi dan tanya jawab, kami diajari
tentang berbagai macam etika dalam duania kerja diantaranya etika untuk
berkenalan dengan orang baru, etike berbicara, etika duduk yang baik dan
masih banyak lagi. Tidak hanya teori, kami juga melakukan praktiknya.
Kegatan selama praktik pengalaman lapangan diakhiri pada pukul 18.30
WIB.
D. Permasalahan Di Lapangan
Di zaman yang serba modern ini, kegiatan investasi sangat mudah
untuk dilakukan. Jenis investasi pun juga semakin beragam. Namun,
kemuadahan untuk mengakses serta semakin beragam jenis dari investasi
ternyata tidak secara otomatis mengubah sebagian anggapan masyarakat
untuk dapat berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan investasi ini.
Saaat ini, permasalahan yang banyak terjadi di dalam pasar modal
khususnya di bidang investasi yaitu masih rendahnya minat masyarakat
terhadap kegiatan investasi. Jumlah investor lokal saat ini masih dibilang
12
cukup rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di
Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
kurangnya informasi, edukasi dan sosialisasi yang diberikan pihak terkait
terhadap masyarakat. Selain itu, tidak sedikit dari masyarakat yang enggan
untuk berinvestasi karena kuatnya opini buruk yang masih beredar luas.
Sebangian orang menganggap bahwa investasi terkesan buruk dikarenakan
masih banyak masyarakat yang tertipu dengan lembaga investasi ilegal yang
saat ini masih banyak beroperasi.
Selain kurangnya edukasi, masih ada sebagian orang yang
beranggapan bahwa investasi membutuhkan modal atau dana yang sangat
besar. Padahal kenyataannya, saat ini banyak jenis investasi yang dapat
dimulai hanya dengan modal Rp. 100.000 saja. Tidak sedikit yang
beranggapan bahwa investasi beresiko. Memang benar jika terdapat resiko
dalam investasi termasuk investasi saham. Mereka khawatir jika nilai saham
anjlok dan merugi, padahal faktanya nilai saham akan cenderung meningkat
apabila investor menyimpannya dalam jangka panjang.
E. Tanggapan Dari Pihak Lembaga
Permasalahan yang saat ini terjadi yaitu kurangnya edukasi kepada
masyarakat terhadap pasar modal. Menanggapi permasalahan yang ada,
lembaga PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk. menyediakan sarana
magang untuk mahasiwa. Hal ini bertujuan sebagai alat atau sebagai
penyalur edukasi kepada masyarakat. Dengan diadakannya sarana magang
untuk mahasiswa, maka mahasiswa dapat menyalurkan informasi mengenai
investasi di pasar modal mulai dari pengertian, pengenalan bisnis yang
aman dan sudah terdaftar sesuai dengan hukum yang berlaku hingga tata
cara berinvestasi yang aman pada sebuah perusahaan.
Menanggapi permasalahan yang kedua yaitu masih banyak
masyarakat yang beranggapan bahwa investasi membutuhkan biaya yang
sangat besar. Padahal pada kenyataannya, kegiatan investasi di khususnya
PT. Reliance Sekuritas Indonesia, modal yang akan digunakan untuk
13
berinvestasi dapat menyesuaikan dana budget. Bahkan, khusus mahasiswa
dapat membuka rekening hanya dengan modal Rp. 100.000 saja.
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pasar Modal
1 Pengertian Pasar Modal
Secara sederhana, โpasarโ bisa diartikan sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli. Bersamaan dengan berkembangnya peradaban manusia,
pengertian โpasarโ bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai
jenis pasar modern, termasuk di dalamnya pasar modal. Bahkan, di
pasar modal produk yang diperjual belikan tidak lagi berwujud
barang melainkan surat berharga (efek). Kini berkat kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi, transaksi di pasar modal
tidak lagi memakai warkat dan dapat dilakukan dari jarak jauh
dengan cara remote trading.
Pasar modal memperjualbelikan efek (surat berharga) seperti
saham, obligasi, derivatif dan reksadana. Perusahaan yang
membutuhkan tambahan modal usaha bisa menjual sebagian
sahamnya melalui pasar modal atau menerbitkan surat utang
(obligasi). Penambahan modal usaha dengan cara menerbitkan
saham atau obligasi dilakukan perusahaan karena dianggap lebih
murah daripada mengajukan kredit di bank.3
Pasar modal adalah pasar tempat memperdagangkan
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, misalnya saham (ekuiti/penyertaan), obligasi
(surat utang), reksadana, produk derevatif maupun instrumen
lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
3 Iswi Hariyani Dan Serfianto Dibyo Purnomo, Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal:
Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana & Produk Pasar Modal
Syariah, (Jakarta: Visimedia, 2010), hlm. 7
15
maupun institusi pemerintah, sekaligus sebagai sarana bagi
masyarakat untuk melakukan kegiatan investasi. Dengan demikian,
pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan
jual beli surat-surat berharga dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (lebih dari satu tahun) yaitu saham,
obligasi, reksadana dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, waran, right dan lain-lain.
Pasar modal sesuai Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8
Tahun 1995 diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya serta lembaga dari dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Pasar modal memiliki peran penting bagi kemajuan
perekonomian suatu negara, yang merupakan sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat investor. Dana
yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan sebagai
pengembangan usaha, membayar utang, penambahan modal kerja
dan lain-lain. Pasar modal juga menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi dengan membeli produk jasa keuangan seperti
saham, obligasi, reksadana, derivatif dan lain-lain.4
4 Ibid., hlm. 8
16
Gambar 3.1
kegiatan dalam pasar modal
2
3
Sumber: Mas Rahmah, 2019
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pasar modal memiliki kegiatan yang sangat luas yang meliputi
kegiatan yang berkaitan dengan:
a Penawaran Umum
Penawaran umum merupakan kegiatan penjualan
efek yang dilakukan di pasar perdana (primary market).
Menurut pasal 1 Nomor 15 Undang-Undang Pasar Modal,
penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang
dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam
peraturan pasar modal. Mengenai emiten, Undang-Undang
Pasar Modal Pasal 1 Nomor 6 memberikan definisi sebagai
pihak yang melakukan penawaran umum. Emiten dapat
berbentuk perseorangan, perusahaan, usaha bersama,
asosiasi atau kelompok yang terorganisasi. Adapun efek
yang ditawarkan oleh emiten menurut Undang-Undang
Pasar Modal kegiatan
Lembaga dan
profesi yang
berkaitan dengan
efek
Perusahaan
publik berkaitan
dengan emisi
efek
Perdagangan efek
Penawaran umum
17
Pasar Modal Pasal 1 Nomor 5 adalah surat berharga yang
berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap
derivatif dari efek. Selain itu, emiten juga dapat menawarkan
efek syariah, contohnya sukuk yang akad dan cara
penerbitannya harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.5
b Kegiatan perdagangan efek.
Perdagangan efek adalah transaksi jual beli efek yang
dilakukan di Bursa Efek yang merupakan transaksi di pasar
sekunder (secondary market). Kegiatan perdagangan efek di
pasar sekunder berbeda dengan kegiatan penawaran umum
di pasar perdana. Perbedaan yang mendasar selain pada
karakter dasar dan mekanismenya, juga pada para pihak
yang terlibat di dalamnya. Perdagangan efek di bursa efek di
lakukan setelah efek tersebut dicatatkan (listing) dan
dilakukan di antara para investor. Kegiatan perdagangan
efek merupakan tempat investor pemegang efek untuk
memperoleh likuiditas dengan menjual efeknya di bursa efek
dan sebagai tempat mendapatkan efek bagi investor yang
ingin memilikinya. Investor yang telah membeli efek pada
masa penawaran umum (di pasar perdana) dan ingin menjual
efek tersebut, maka dapat memilih mentransaksikan efek
tersebut di Bursa (di pasar sekunder). Demikian juga dengan
nvestor yang tidak memperoleh kesempatan membeli efek
pada periode penawaran umum dapat membelinya di bursa.
Saat ini, di Indonesia tempat perdagangan efek di pasar
sekunder hanya ada satu yaitu Bursa Efek Indonesia sejak 1
Desember 2007.
5 Mas Rahmah, Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 2
18
c Kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan publik.
Menurut Pasal 1 Angka 8 Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perseroan publik
adalah perseroan yang memnuhi kriteria jumlah pemegang
saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal. Undang-
Undang Perseroan Terbatas mengatur bahwa perusahaan
publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya oleh tiga ratus pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.
3.000.000.000 atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
(Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 1 Nomor
22).perusahaan publik belum tentu dikatakan sebagai emiten
jika perusahaan publik tersebut belum melakukan penaaran
umum, sedangkan emiten bisa dianggap sebagai perusahaan
publik apabila jumlah pemegang saham dan modalnya
memenuhi ketentuan pada Undang-Undang Perseroan
Terbatas Pasal 1 Nomor 22. Baik perusahaan publik maupun
emiten masuk ke dalam kategori Perusahaan Terbuka. Untuk
menjadi perusahaan publik, perseroan wajib menyampaikan
pernyataan pendaftaran sebagai perusahaan publik.
Pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib
disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal oleh
emiten dalam rangka penawaran umum atau perusahaan
publik (Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 1 Nomor
19). Atas pernyataan pendaftaran tersebut, Otoritas Jasa
Keuangan memberikan pernyataan efektif yang
menunjukkan kelengkapan atau dipenuhinya seluruh
prosedur dan persyaratan atas pernyataan pendaftaran yang
diwajibkan dalam peratran perundangan yang berlaku.
19
Pernyataan efektif tersebut bukan sebagai izin untuk
melakukan penawaran umum dan juga bukan berarti bahwa
Otoritas Jasa Keuangan menyatakan informasi yang
diungkapkan emiten atau perusahaan publik tersebut adalah
benar atau cukup.
d Kegiatan yang berkaitan dengan lembaga atau profesi
berkaitan dengan efek.
Di pasar modal, terdapat banyak lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek baik lembaga yang memberi
bantuan dan kontribusi penting bagi kegiatan penawaran
efek di pasar perdana maupun pada perdagangan efek di
pasar sekunder. Lembaga dan profesi ini antara lain
Perusahaan Efek (Penjamin Emisi Efek, perantara pedagang
efek, manajer investasi), Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan (yang diselenggarakan oleh PT. Kliring dan
Penjaminan Efek Indonesia), Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia). Selain itu, terdapat pula profesi penunjang
yang terdiri dari notaris pasar modal, konsultan hukum pasar
modal, penilai dan akuntan publik. Selanjutnya terdapat
lembaga penunjang pasar modal yang terdiri dari Biro
Administrasi Efek, Wali Amanat dan Kustodian. 6
2 Peran Dan Manfaat Pasar Modal
Pasar modal berperan penting dalam perekonomian suatu
negara, baik untuk perkembangan ekonomi negara tersebut maupun
perkembangan ekonomi masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.
Berikut ini peran dan manfaatnya:
a Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara
efisien.
6 Ibid., hlm. 3-4
20
Investor dapat melakukan investasi pada beberapa
perusahaan melalui pembelian efek-efek yang baru
ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di Pasar Modal.
Sebaliknya, perusahaan dapat memperoleh dana yang
dibutuhkan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka
panjang melalui pasar modal tersebut.
b Pasar modal sebagai alternatif investasi
Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi
dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko
tertentu.
c Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan
yang sehat dan berprospek baik.
Perusahaan yang sehat dan memiliki prospek yang
baik, sebaiknya tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang
tertentu saja, karena penyebaran kepemilikan secara luas
akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih
transparan.
d Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan
transparan.
Keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan
perusahaan mendorong perusahaan untuk menerapkan
manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi
pada keuntungan sehingga tercipta suatu kondisi good
corporate governance serta keuntungan yang lebih baik bagi
para investor.
e Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.
Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan akan
lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong
perekonomian nasional menjdai lebih maju dan dapat
21
menciptakan kesempatan kerja yang luas serta meningkatkan
pendapatan pajak bagi pemerintah.7
3 Struktur Pasar Modal
Struktur pasar modal di Indonesia di atur dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pada umumnya
bagan struktur pasar modal yang digunakan dalam berbagai diskusi
adalah seperti tampak dalam bagan dibawah. Garmar tersebut dibuat
berdasarkan website Bursa Efek Indonesia. Dari gambar tersebut,
penjelasan mengenai struktur pasar modal di Indonesia umumnya
dimulai dari Otoritas Jasa Keuangan lalu ke tingkatan di bawahnya
berlanjut terus hingga tingkatan paling bawah.
Ide dasar dari pasar modal adalah pertemuan antara pihak
yang membutuhkan modal dan pihak yang bersedia memberikan
modal, antara permintaan dana dan penawaran dana.modal yang
dimaksut tidak hanya modal yang bersifat ekuitas (saham),
melainkan juga yang bersifat liabilitas (surat utang/obligasi). Pihak
yang membutuhkan modal dapat berupa perusahaan ataupun
pemerintah Indonesia. Pihak yang bersedia memberikan modal
dapat berasal dari luar maupun dalam negeri.8
7 Aria Zabdi Dan Dian Pandu, Pusat Edukasi Dan Informasi Pasar Modal Di Yogyakarta,
(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2017), hlm. 16-17
8 Zulfikar, Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika, (Yogyakarta:
Deepublish, 2016), hlm. 12-13
22
Gamber 3.2
Struktur Pasar Modal Di Indonesia
Sumber: Kliring Penjaminan Efek Indonesia, 2020
B. Saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap perusahaan. Jadi, investor yang membeli
saham berarti dia memiliki perusahaan tersebut.9 Saham berwujud selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
9 Istijanto Oei, Kiat Investasi Valas, Emas, Saham: Panduan Praktis Membiakkan Uang
Lewat Valas, Emas Dan Saham Yang Penuh Gejolak, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009),
hlm. 103
Otoritas jasa keuangan (OJK)
Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia
(BEI)
Lembaga Kliring Dan
Penjaminan
Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI)
Lembaga Penyimpanan
Dan Penyelesaian
Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI)
Perusahaan
efek
Lembaga
penunjang
Profesi
penunjang Pemodal Emiten,
perusahaan
publik,
reksadana
Biro adm efek
Bank
kustodian
Wali amanah
Peningkat
efek
Penjamin
emisi
Manajer
investasi
Perantara
pedagang
akuntan
Notaris
Penilai
Konsultan
hukum
Domestik
Asing
23
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut.
Sedangkan dalam kamus istilah akuntansi, saham adalah:
1 Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu
perusahaan.
2 Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan
dandiikiuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada
setiap pemegangnya.
3 Persediaan yang siap untuk dijual.
Adapun sifat-sifat saham bisa secara umum adalah sebagai berikut:
1 Berhak atas pendapatan perusahaan (clains on income)
2 Berhak atas harta perusahaan (clains on assets)
3 Berhak mengeluarkan suara (voting rights)
4 Tanggung jawab terbatas (limited liability)
5 Hak memesan efek terlebih dahulu (preemptive rights)
Pada dasarnya, makna surat berharga adalah sesuatu yang
mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan. Nilai dari suatu
saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu:
1 Par value (nilai nominal)
Par value disebut juga stated value atau face value, yang
dalam bahasa Indonesia disebut nilai nominal atau nilai pari. Nilai
nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang
bersangkutan serta befungsi untuk tujuan akuntansi.
2 Base price (nilai/harga dasar)
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga
pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham dipergunakan dalam
perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru
merupakan harga perdananya.
3 Market price (nilai/harga pasar)
24
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan
karena pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung. Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah
harga penutupannya (closing price).10
C. Teknik Analisis
Penilaian suau efek sangat dipengaruhi dan tidak terlepas dari
kondisi kinerja perusahaan dan penerbitnya. Dalam melakukan analisis dan
memilih saham, ada dua pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan
fundamental dan pendekatan teknikal.
Pendekatan fundamental merupakan faktor-faktor yang
diidentifikasikan dapat mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah penjualan, pertumbuhan penjualan, kebijakan deviden,
Rapat Umum Pemegang Saham, manajemen dan lain-lain. Pada dasarnya,
faktor-faktor tersebut di bagi menjadi dua yaitu faktor-faktor yanag dapat
dikendalikan perusahaan (seperti jenis teknologi, biaya-biaya perusahaan)
dan diluar kendali perusahaan (seperti tingkat suku bunga, nilai tukar,
inflasi). Sedangkan, analisis teknikal adalah suatu analisis saham yang
dilakukan dengan memprediksi harga di saham di masa depan dengan
melihat perkembangan harga saham dari waktu ke waktu. Analisis teknikal
berbentuk line chart, bar chart dan moving average.11
1 Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang
didasarkan pada fundamental perusahaan. Teknik ini
menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat bahwa teknik
10 Faris Naufal, Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Individual Dengan
Menggunakan Indikator Ichimoku Kinko Hyo Dan Moving Average Convergence Divergence
(MACD), (Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, 2018), hlm. 25-27
11 Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N. Indroes, Bank And Financial
Institution Management Conventional & Sharia System, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), hlm. 998
25
analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam
memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka
panjang.12
Menurut Vibby, analisis fundamental merupakan metode
analisis yang menggunakan studi tentang keadaan ekonomi, industri
dan kondisi perusahaan dengan tujuan untuk memperhitungkan nilai
wajar dari suatu saham perusahaan. Terdapat beberapa langkah
dalam menganalisis fundamental yaitu:
a Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan.
b Menghitung kondisi industri secara keseluruhan.
c Menghitung kondisi perusahaan.13
2 Analisis Teknikal
Analisa teknikal adalah analisis pergerakan harga saham
melalui data historical, yaitu harga pada saat pembukaan, harga
penutupan, harga tertinggi, harga terendah dan volume perdagangan
suatu saham setiap saat. Secara teknikal dari sudut pandang harga
rata-rata, harga terendah maupun tertinggi pada suatu masa, target
harga selanjutnya, likuiditas (banyaknya transaksi suatu saham yang
terjadi) sehingga pada akhirnya mendapatkan suatu analisis dalam
menentukan nilai jual dan beli.
Analisis teknikal menyatakan bahwa (i) harga saham
mencerminkan informasi yang relevan, (ii) bahwa informasi tersebut
ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan (iii)
karena dua faktor tersebut, maka perubahan harga saham akan
mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Dengan
demikian, analisis teknikal didasarkan pada perubahan harga saham
12 Adi Prahabta, Efektifitas Penggunaan Analisis Teknikal Stochastic Oscillator Dan
Moving Average Convergence Divergence (MACD) Pada Perdagangan Saham-Saham Jakarta
Islamic Index (Jii) Di Bursa Efek Indonesia, Sinergi: Kajian Bisnis Dan Manajemen Vol 13 No. 1
Juni 2012, hlm. 4
13 Mutmainah Dan Sri Sulasmiyati, Analisis Teknikal Indikator Stochastic Oscillator
Dalam Menentukan Sinyal Beli Dan Sinyal Jual Saham, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 49
No. 1 Agustus 2017, hlm. 3
26
di waktu yang lalu. Maka, alat analisis utamanya adalah grafik atau
chart.
Menurut Ong, terdapat dua indikator dalam analisis teknikal,
yaitu lagging indicators (indikator lambat) dan leading indicators
(indikator mendahului). Lagging indicators adalah indikator yang
berfungsi untuk mendeteksi trend pasar, misalnya moving average
(MA) sedangkan leading indicators adalah indikator yang berfungsi
untuk membaca momentum suatu market, apakah pasar sedang
oversold atau overbought, misalnya Relative Strenght Index dan
Stochastic.14
Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga
saham dengan berbagai varian yang mungkin terjadi dibandingkan
dengan peilaku harga sebelumnya. Sekalipun analisis teknikal
mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat
utama analisis adalah grafik harga yang dianggap dapat memenuhi
prediksi harga terkini dan kecenderungannya.
Tujuan pokok mengamati grafik adalah:
a. Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga.
b. Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak
kecenderungan itu.
c. Memilih saat yang paling menguntungkan masuk dan keluar
pasar.15
Dari beberapa jenis indikator dalam analisis teknikal, penulis
berfokus pada beberapa indikator yang sering digunakan dalam
kegiatan trading saham. Beberapa indikator tersebut antara lain:
a Stochastic Oscillator
14 Mutmainah dan Sri Sulasmiyati, Analisis Teknikal Indikator Stochastic Oscillator Dalam
Menentukan Sinyal Beli Dan Sinyal Jual Saham, Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) Vol. 49 No. 1
Agustus 2017, hlm. 3
15 Sawidji Widoatmojo, Lie Ricky Ferlianto Dan Joni Rizal, Cara Gampang Cari Duit Dan Rumah Forex On-Line Trading Tren Investasi Masa Kini, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2005), hlm. 77
27
Pembuat indikator Stochastic adalah George C. Lane,
President of Investment Educators, Inc. Manfaat atau
kegunaan utama dari indikator ini adalah untuk mendeteksi
kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold)
pada harga saham suatu perusahaan. Stochastic memiliki dua
garis dalam osilator yang disebut dengan garis %K yang
berwarna hitam dan garis %D yang berwarna biru. Kedua
garis ini berkisar pada skala vertikal 0-100. Diatas level 80
disebut zona overbought, sedangkan jika berada di bawah
level 20 disebut zona oversold.
Garis %K adalah garis utama dan disebut signal line.
Sementara garis %D disebut dengan trigger line yang
merupakan rata-rata (moving average) dari garis %K.
Perpotongan dari kedua garis ini menghasilkan sinyal beli
maupun sinyal jual. Sinyal beli terjadi apabila garis %K yang
berwarna hitam memotong garis %D berwarna biru dan
berada pada zona oversold. Sebaliknya, sinyal jual terjadi
apabila %K memotong kebawah garis %D dan berada pada
zona overbought. Apabila kedua garis tersebut masih belum
berpotongan satu sama lain atau berpotongan di luar wilayah
oversold dan overbought, maka sinyal menunjukkan wait
and see.16
b Moving Average Convergence Divergence
Moving Average Convergence Divergence adalah
indikator yang sangat berguna bagi seorang trader dan juga
berfungsi untuk menunjukan trend yang sedang terjadi.
Moving Average Convergence Divergence terdiri dari dua
garis yaitu garis yaitu garis MACD dan garis sinyal. Garis
16 Igana Arya Wiraraja, Penerapan Analisis Teknikal Dengan Indikator Bands, Moving
Average Corvergence Divergence Dan Stochastic Untuk Menentukan Sinyal Jual Dan Sinyal Beli
Terhadap Saham Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Chartnexus, (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2018), Hlm. 23
28
MACD biasanya berwarna biru dengan format EMA 26 โ
EMA 12. Garis sinyal biasanya berwarna merah dengan
format EMA. Moving Average Convergence Divergence
dapat menghasilkan sinyal membeli dan sinyal menjual.
Sinyal membeli ketika garis MACD memotong ke atas garis
sinyal. Dikatakan sebagai sinyal menjual ketika garis MACD
memotong ke bawah garis sinyal.
Sinyal membeli adalah sinyal yang menunjukkan
kapan investor membeli atau tidak menjual saham tersebt.
Sinyal membeli dapat ditentukan dengan melihat pergerakan
harga saham pada grafik harga saham dan juga dengan
melihat volume permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan
sebagai sinyal membeli apabila grafik pergerakan harga
mengarah dari bawah ke atas pada titik tertentu dan didukung
dengan volume permintaan lebih kecil dari pada volume
penawaran.
Sinyal menjual adalah sinyal yang menunjukkan
kapan investor menjual atau tidak membeli saham tersebut.
Sinyal menjual dapat ditentukan dengan melihat pergerakan
harga saham pada grafik harga saham dan juga dengan
melihat volume permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan
sebagai sinyal menjual apabila grafik pergerakan harga
mengarah dari atas ke bawah pada titik tertentu dan didukung
dengan volume permintaan lebih besar daripada volume
penawaran. 17
D. Analisis Terhadap Temuan Studi
1 Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Stochastic
17 Dian Dwi Parama Asthri, Topowijono Dan Sri Sulasmiyati, Analisis Teknikal Dengan
Indikator Moving Average Convergence Divergence Untuk Menentukan Sinyal Membeli Dan
Menjual Dalam Perdagangan Saham, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 33 No. 2 April 2016,
hlm. 43
29
Stochastic memiliki dua garis dalam osilator, yang disebut
dengan garis %K yang berwarna hitam dan garis %D yang berwarna
biru. Kedua garis ini berkisar pada skala vertikal 0 sampai 100.
Diatas level 80 disebut zona overbought, sedangkan jika berada di
bawah 20 disebut zona oversold.
Garis %K adalah garis utama dan disebut dengan signal line,
sementara garis %D disebut dengan trigger line yang merupakan
rata-rata (Moving Average) dari garis %K. Perpotongan dari kedua
garis ini menghasilkan sinyal jual dan sinyal beli. Sinyal beli terjadi
apabila garis %K memotong keatas garis %D berwarna biru dan
berada pada zona oversold. Sebaliknya, sinyal jual terjadi apabila
garis %K memotong kebawah garis %D dan berada di zona
overbought.18
Gambar 3.3
Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. Dengan Indikator Stochastic
Sumber: Chartnexus, 2020
18 Igana Arya Wiraraja, Penerapan Analisis Teknikal Dengan Indikator Bands, Moving
Average Corvergence Divergence Dan Stochastic Untuk Menentukan Sinyal Jual Dan Sinyal Beli
Terhadap Saham Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Chartnexus, (Malang: Universitas Negeri
Malang, 2018), hlm. 41
30
Dari gambar tersebut, sinyal jual terjadi pada tanggal 06
Januari 2020. Hal tersebut dikarenakan garis %K memotong ke
bawah garis %D dan berada di atas 80%. Hal tersebut dapat
dikatakan saham sedang berada di zona overbought (jenuh beli). Di
masa inilah sebaiknya investor menjual saham yang dimilikinya
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Gambar 3.4
Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. Dengan Indikator Stochastic
Sumber: Chartnexus, 2020
Pada 13 Februari 2020, terjadi sinyal beli. Hal tersebut
disebabkan karena garis %K memotong keatas garis %D dan berada
pada zona oversold (jenuh jual). Pada saat saham berada di zona
obersold (jenuh jual), maka keputusan yang sebaiknya dilakukan
oleh investor yaitu membeli saham.
2 Analisis Teknikal Menggunakan Indikator Moving Average
Convergence Divergence
Pada indikator Moving Average Convergence Divergence,
sinyal beli terjadi apabila garis yang berwarna biru atau garis MACD
memotong garis merah atau garis signal dari bawah ke atas. Hal ini
31
menunjukkan perusahaan mengalami golden cross. Artinya
menunjukkan bahwa harga saham akan bergerak naik. Sinyal beli
yang baik adalah ketika investor membeli saham sesaat sebelum
terjadi golden cross atau tepat pada saat terjadi golden cross.
Gambar 3.5
Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. Dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence
Sumber: Chartnexus, 2020
Kondisi terbaru saham Kalbe Farma, Tbk., pada tanggal 07
Januari 2020 menurut indikator Moving Average Convergence
Divergence, terjadi death cross. Dikatakatan death cross karena
garis MACD memotong dari atas kebawah garis signal. Hal ini
menunjukkan bahwa harga saham akan bergerak turun. Sehingga
apabila investor ingin menjual saham, maka saat ini waktu yang
tepat bagi investor untuk menjual sahamnya.
32
Gambar 3.6
Saham PT. Kalbe Farma, Tbk. Dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence
Sumber: Chartnexus, 2020
Kondisi saham PT. Kalbe Farma, Tbk. pada bulan Februari
menurut indikator Moving Average Convergence Divergence, dapat
dilihat bahwa garis MACD tidak berpotongan dengan garis signal.
Hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan Februari sedang berada
dalam sinyal wait and see, baik dari segi jual (sell) maupun dari segi
beli (buy). Karena garis MACD belum menyentuh garis signal, maka
masih ada kemungkinan jika harga saham akan terus naik atau terus
menurun. Sehingga, apabila investor melakukan jual (sell) maupun
beli (buy), maka ada kemungkinan bahwa keuntungan yang
diperoleh tidak maksimal atau malah mengalami kerugian.
E. Analisis Penerapan Indikator Stochastic dan Moving Average
Convergence Divergence
Dalam indikator stochastic, nasabah atau investor sebaiknya
melakukan transaksi menjual sahamnya pada saat saham berada sedang
berada di zona overbought. Dalam software Chartnexus, dapat dikatakan
33
berada di zona overbought apabila garis %K memotong kebawah garis %D.
Sebaliknya, nasabah atau investor sebaiknya melakukan membeli saham
apabila saham sedang berada di zona oversold. Dikatakan berada di zona
oversold apabila garis %K memotong keatas garis %D.
Sedangkan pada indikator Moving Average Convergence
Divergence, nasabah atau investor menjual sahamnya saat terjadi death
cross. Dikatakatan death cross apabila garis MACD memotong dari atas
kebawah garis signal. Sebaliknya, investor sebaiknya melakukan transaksi
membeli saham saat terjadi golden cross, jika garis MACD memotong dari
bawah ke atas garis signal Namun, jika garis MACD sama sekali tidak
menyentuh garis signal, artinya saham menunjukkan sinyal wait and see
yaitu menunggu dan memperhatikan hingga sinyal menunjukkan
pembalikan arah.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas, penulis menyimpulkan:
1 Waktu yang tepat untuk menjual saham bagi investor menggunakan
indikator Stochastic yaitu ketika saham berada pada zona
overbought. Pada saham PT. Kalbe Farma, Tbk. Sinyal sinyal jual
terjadi pada tanggal 06 Januari 2020. Hal ini ditunjukkan jika garis
%K memotong ke bawah garis %D dan berada di atas 80%.
Sedangkan sinyal beli pada PT. Kalbe Farma, Tbk. Terjadi pada
tanggal 13 Februari 2020. Hal tersebut disebabkan karena garis %K
memotong keatas garis %D dan berada pada zona oversold (jenuh
jual).
2 Dalam indikator Moving Average Convergence Divergence, sinyal
jual terjadi pada tanggal 07 Januari 2020 karena pada saat itu terjadi
deatht cross. Dikatakan death cross apabila garis MACD memotong
dari atas kebawah garis signal. Hal ini menunjukkan bahwa harga
saham akan bergerak turun. Sehingga saat ini merupakan waktu
yang tepat bagi investor untuk menjual sahamnya. Sementara, pada
bulan Januari 2020 hingga bulan Maret 2020 saham PT. Kalbe
Farma, Tbk. belum menunjukkan sinyal beli. Pada periode itu, grafik
pada saham PT. Kalbe Farma, Tbk. menunjukkan sideways dan
berada di sinyal wait and see. Sehingga yang dilakukan investor
yaitu menunggu dan memperhatikan hingga sinyal menunjukkan
pembalikan arah.
B. Saran
1 Bagi penelitian selanjutnya, dalam pengambilan keputusan
menggunakan analisis teknikal memiliki berbagai macam indikator.
35
Jenis indikator yang ada dalam penelitian ini adalah Moving Average
Convergence Divergence dan Stochastic Oscillator. Maka, alangkah
lebih baiknya jika dilengkapi dengan indikator analisis teknikal
lainnya, seperti Bolinger Bands, Relative Strenght Index,
2 Bagi investor, alangkah lebih baiknya apabila penelitian ini
diterapkan dalam dunia investasi guna untuk pengambilan
keputusan jual beli sehingga kita tahu kapan waktu yang tepat untuk
melakukan transaksi saham.
3 Bagi emiten yang menjadi objek penelitian diharapkan agar lebih
mempertimbangkan aspek-aspek kinerja pada perusahaan agar
semakin baik dan harga saham akan terus meningkat sehingga
banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arya Wiraraja, Igana. 2018. Penerapan Analisis Teknikal Dengan Indikator Bands,
Moving Average Corvergence Divergence Dan Stochastic Untuk
Menentukan Sinyal Jual Dan Sinyal Beli Terhadap Saham Dengan
Menggunakan Perangkat Lunak Chartnexus. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Hariyani, Iswi dan Dibyo Purnomo, Serfianto. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis
Pasar Modal: Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right,
Opsi, Reksadana & Produk Pasar Modal Syariah. Jakarta: Visimedia.
Mutmainah dan Sulasmiyati, Sri. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 49 No. 1
Agustus 2017. Analisis Teknikal Indikator Stochastic Oscillator Dalam
Menentukan Sinyal Beli Dan Sinyal Jual Saham.
Naufal, Faris. 2018. Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Individual
Dengan Menggunakan Indikator Ichimoku Kinko Hyo Dan Moving Average
Convergence Divergence (MACD). Semarang: Universitas Islam Negeri
Walisongo.
Oei, Istijanto. 2009. Kiat Investasi Valas, Emas, Saham: Panduan Praktis
Membiakkan Uang Lewat Valas, Emas Dan Saham Yang Penuh Gejolak,.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Parama Asthri, Dian Dwi, et. All. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 33 No. 2
April 2016. Analisis Teknikal Dengan Indikator Moving Average
Convergence Divergence (MACD) Untuk Menentukan Sinyal Membeli Dan
Menjual Dalam Perdagangan Saham.
Prahabta, Adi. Sinergi: Kajian Bisnis Dan Manajemen Vol 13 No. 1 Juni 2012.
Efektifitas Penggunaan Analisis Teknikal Stochastic Oscillator Dan Moving
Average Convergence Divergence (MACD) Pada Perdagangan Saham-
Saham Jakarta Islamic Index (JII) Di Bursa Efek Indonesia,
Rahmah, Mas. 2019. Hukum Pasar Modal. Jakarta: Kencana.
Rivai, Veithzal, ett. All. 2007. Bank And Financial Institution Management
Conventional & Sharia System. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Widoatmojo, Sawidji, ett. All. 2005. Cara Gampang Cari Duit Dan Rumah Forex
On-Line Trading Tren Investasi Masa Kini. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Zabdi, Aria dan Pandu, Dian. 2017. Pusat Edukasi Dan Informasi Pasar Modal
Di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal Dengan Pendekatan Statistika,
Yogyakarta: Deepublish.
Kliring Penjaminan Efek Indonesia, https://www.kpei.co.id/ diakses tanggal 13
Februari 2020 pukul 14:10 WIB
Reliance Sekuritas Indonesia, http://reliancesekuritas.com/index.php diakses pada
tanggal 10 Februari 2020 pukul 12:45
LAMPIRAN
Berita Acara Harian Individual
No. Hari &
Tanggal
Uraian Kegiatan
1. 07 Januari 2020 - Pengenalan dunia kerja
- Pengenalan simulasi trading dan
softskill tentang analisis teknikal
- Simulasi trading
- Motivasi dalam bekerja
2. 08 Januari 2020 - Presentasi tentang pengetahuan umum
pasar modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Praktik etika berjabat tangan
3. 09 Januari 2020 - Presentasi tentang sejarah pasar modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Praktik etika berkenalan
4. 10 Januari 2020 - Presentasi tentang manfaat pasar modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
5. 13 Januari 2020 - Presentasi tentang proses go public
- Pembukaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dengan Dosen
Pengawas Lapangan (DPL)
- Softskill analisis teknikal
- Praktik etika berkenalan
6. 14 Januari 2020 - Presentasi tentang struktur pasar modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
7. 15 Januari 2020 - Presentasi tentang struktur pasar modal
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan etika mengetuk pintu saat
melamar pekerjaan
8. 16 Januari 2020 - Presentasi tentang produk obligasi
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan etika mengetuk pintu saat
melamar pekerjaan
9. 17 Januari 2020 - Presentasi tentang saham
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan duduk saat melamar pekerjaan
10. 20 Januari 2020 - Presentasi tentang reksadana dan unit
penyertaan
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Latihan duduk saat melamar pekerjaan
11. 21 Januari 2020 - Presentasi tentang coorporation action
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
12. 22 Januari 2020 - Presentasi tentang strategi aktif dan pasif
dalam berinvestasi
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Praktik interview melamar pekerjaan
13. 23 Januari 2020 - Presentasi tentang analisis dalam
berinvestasi
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Praktik interview melamar pekerjaan
14. 24 Januari 2020 - Izin
15. 27 Januari 2020 - Presentasi tentang kontrak opsi saham
- Simulasi trading
- Softskill analisis teknikal
- Motivasi dalam bekerja
16. 28 Januari 2020 - Presentasi tentang mekanisme
perdagangan
- Simulasi trading
- Motivasi dalam wirausaha
- Praktik interview melamar pekerjaan
17. 29 Januari 2020 - Presentasi tentang online dan remote
trading
- Simulasi trading
- Presentasi softskill analisis teknikal dan
wirausaha
- Praktik interview melamar pekerjaan
18. 30 Januari 2020 - Presentasi tentang Jakarta Islamic Index
(JII) dan Index Saham Syariah Indonesia
(ISSI)
- Simulasi trading
- Presentasi softskill analisis teknikal dan
wirausaha
- Praktik interview melamar pekerjaan
19. 03 Februari
2020
- Simulasi trading
- Praktik interview melamar pekerjaan
- Latihan telemarketing
20. 04 Februari
2020
- Simulasi trading
- Latihan telemarketing
21. 05 Februari
2020
- Praktik lapangan
- Evaluasi praktik lapangan
22. 06 Februari
2020
- Praktik lapangan
- Evaluasi praktik lapangan
23. 07 Februari
2020
- Penutupan Praktik Penggalaman
Lapangan (PPL)
DOKUMENTASI
Top Related