LAPORAN PENYULUHAN
TB PARU
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 25 Mei – 1 Agustus 2015
Disusun oleh :
Eva Natalia Manullang (030.09.081)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 25 MEI – 01 AGUSTUS 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2015
LAPORAN PENYULUHAN TB PARU
1
Pokok bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan
Sub pokok bahasan : TB Paru
Sasaran : Pengunjung masyarakat warga RW 05 Kelurahan Kuningan Barat
Tempat : Aula RW 05 Kelurahan Kuningan Barat
Waktu : 30 menit
Hari/tanggal : Rabu, 30 Mei 2015
Penyuluh : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
(Eva Natalia)
2
Penyuluhan TB Paru
di Aula RW 05 Kelurahan Kuningan Barat
I. Laporan Penyuluhan
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini
lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting di dunia ini. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis
dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TBC terjadi di Asia tenggara
yaitu 33 % dari seluruh kasus TBC di dunia, namun bila dilihat dari jumlah
penduduk terdapat 182 kasus per 100.000 penduduk. Indonesia masih menempati
urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TBC setelah India dan Cina. Setiap tahun
terdapat 250.000 kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian akibat TBC. Di
Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular
dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan
penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia.
B. Permasalahan
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus
meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap
dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap
empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan
mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus
waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.
3
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta dapat
mengetahui tentang penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan
dan gejala penyakit TB Paru sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan
sekitar.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat :
Mengerti dan memahami penyebab penyakit TB paru
Mengerti dan memahami tanda dan gejala penyakit TB Paru
Mengerti dan memahami cara penularan penyakit TB paru
Mengerti dan memahami pencegahan penularan penyakit TB paru
Mengetahui pengobatan TB paru
D. Manfaat
Bagi Penyuluh
Melatih kemampuan dalam memberikan penyuluhan kepada sasaran.
Bagi Sasaran
Memberikan pengetahuan tentang pengertian TB paru, penyebab TB paru, cara
penularan TB paru, tanda dan gejala TB paru, penatalaksanaan TB paru dan
pencegahan TB paru.
Sasaran
Semua pengunjung Puskesmas, terutama yang memiliki anak kecil (bayi dan
balita) yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Tebet Barat.
E. Rencana Kegiatan
1. Topik : TB Paru
2. Metode : Sokratik (dua arah) dengan ceramah dan tanya jawab.
3. Media : Cetak (leaflet)
4. Waktu : Rabu, 30 Mei 2015, jam 09.00 WIB s/d selesai
4
5. Tempat : Aula RW 05 Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan
F. Hasil Kegiatan
Kesan peserta penyuluhan tentang TB Paru tertarik, dapat dilihat dari adanya
perhatian saat diberikan penyuluhan dan adanya tanya jawab yang aktif setelah
penyuluhan selesai.
II. Sumber Materi Yang Diberikan
Leaflet tentang TB Paru (dilampirkan)
III.Susunan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1 Pendahuluan - Mengucapkan salam
-Menanyakan persepsi tentang materi yang akan
dibahas
-Menjelaskan tujuan penyuluhan yang hendak
Dicapai
-Menjawab salam
-Merespon persepsipenyuluhan
-Memperhatikan penjelasan tentang tujuan penyuluhan
5 menit
2 Pelaksanaan -Menjelaskan pengertian tentang TB Paru
- Menjelaskan penyebab penyakit TB Paru
- Menjelaskan proses terjadinya penyakit TB
Paru dan bahayanya
- Menjelaskan tanda dangejala penyakit TB Paru
- Menjelaskan cara penanganan TB Paru
-Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
- Memperhatikan penjelasan yang
diberikan
- Memperhatikanpenjelasan yang
diberikan
- Memperhatikanpenjelasan yang
diberikan
20 menit
5
-.Menjelaskan cara pencegahan TB Paru
- Memperhatikanpenjelasan yang
diberikan- Memperhatikanpenjelasan yang
diberikan
- Memperhatikanpenjelasan yang
diberikan3 Penutup -Memberikan kesempatan
pada pendengar yang ingin bertanya dan menjawab
pertanyaan
- Melakukan evaluasidengan bertanya tentang
materi yang telahdisampaikan
-Memberi salam penutup
- Mengajukan pertanyaan dari materi
yang disampaikan
- Menjawab pertanyaan
- Menjawab salam
5 menit
Pengorganisasian
Penanggung jawab, moderator dan penyuluh : Eva Natalia Manullang
Observer : Danu
Fasilitator : Kader RW 05
Pembimbing klinik : Dr. Surya Soma
Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab :
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator :
a. Pada acara pembuka
☻ Membuka acara
☻ Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing lahan praktek dan
pendidikan
6
☻ Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
☻ Menjelaskan kontrak waktu ( 8.30-9.00 wib )
b. Kegiatan inti
☻ Meminta peserta memberikan pertanyaan atas pertanyaan yang tidak
dipahami
☻ Memberikan kesempatan kepada mahasiswa atas jawaban yang
diajukan untuk menjawab
c. Pada acara penutup
☻ Menyimpulkan dan menutup diskusi
☻ Mengucapkan salam
3. Fasilitator
☻ Memotifasi peserta agar berperan aktif
☻ Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
4. Observer
☻ Mengawasi prosses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
☻ Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
☻ Membuat absensi penyuluhan
5. Setting tempat
Ket : = Observer
= Moderator dan Penyaji
= Pembimbing Klinik
= Fasilitator
7
=Audiens
EVALUASI
1. Evaluasi proses
Mempersiapkan makalah
Menkonsulkan dengan pembimbing klinik dan pembimbing akademik
Mempersiapkan peserta penyuluhan
2. Evaluasi Struktur
Moderator dapat membuka acara penyuluhan dengan baik dan
memperkenalkan seluruh anggota dan pembimbing kepada paserta
penyuluhan
Penyaji dapat menyampaikan materi dengan baik sehingga peserta
dapat memahami materi yang diberikan
Peserta ikut berperan dalam penyuluhan dengan mengajukan
pertanyaan kepada anggota kelompok
Fasilitator dan penyaji dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
peserta dengan baik
Observer mengamati jalannya proses penyuluhan dengan seksama
Pembimbing klinik & akademik menjelaskan materi yang masih belum
lengkap yang disampaikan oleh kelompok
3. Evaluasi Hasil
Setelah melakukan penyuluhan, peserta terlihat puas dengan
penyampaian penyaji dan bersemangat mengajukan pertanyaan tentang
diare dan penanganannya.
Peserta mampu berperan aktif dalam tanya jawab yang diadakan oleh
kelompok tentang cara penanganan dan pencegahan TB Paru.
8
IV. Materi Penyuluhan TB Paru pada Pengunjung Puskesmas Kelurahan Tebet
Barat
TB Paru
Pengertian TB Paru
TB paru adalah suatu penyakit radang paru menahun dan dapat menular yang
disebsbkan oleh infeksi bakteri. Penyakit TB paru menyerang segala umur terutama pada
mereka yang lemah, kekurangan gizi serta tinggal bersama dengan penderita TB paru.
Penyakit ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan dan sanitasi lingkungan.
Penyebab TB Paru
Penyebab dari penyakit TB paru adalah kuman atau bakteri Mycobacterium
tubercolosis.
Tanda Dan Gejala Penyakit TB Paru
Penyakit TB paru sukar ditemukan saat timbulnya gejala pertama, karena mulainya
secara perlahan-lahan sehingga orang yang merasa sehatpun mengidap kuman TB paru.
Kadang-kadang terdapat demam yang tidak diketahui penyebabnya dan sering disertai
tanda-tanda infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti batuk, pilek, tenggorokan sakit
atau nyeri tekan.
TB paru gejalanya cenderung mereda sendiri, tetapi sebagian besar akan menyebar
ke organ lain sehingga dapat menimbulkan komplikasi dan kuman dapat masuk ke dalam
aliran darah menuju otak, tulang, hati, ginjal dan limpha dan jika kuman TB di paru
semakin banyak maka kemungkinan besar akan menyebar ke jantung.
Gejala sistemik/umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
9
Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagaimeningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif.
Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru
dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
Penularan TB Paru
1. Langsung
Kuman-kuman yang berasal dari percikan ludah atau cairan hidung
penderita berpindah ke orang lain secara langsung pada waktu mereka berbicara,
berhadapan, berciuman atau bersin.
2. Tidak Langsung
Bila penderita TB paru meludah di sembarang tempat, kemudian ludak
yang mengandung kuman TB paru itu mengering, berterbangan dan dihirup oleh
orang lain.
10
Pencegahan Penularan TB Paru
Untuk mencegah agar penyakit TB paru tidak menular/menyebar kepada orang
lain, hendaknya keluarga dan penderita senantiasa untuk selalu mengingatkan yaitu :
jika batuk, mulut ditutup dengan sapu tangan
dahak ditampung pada tempat kemudian diberi lysol atau pembunuh kuman
anggota keluarga dan orang yang sering bergaul dengan penderita sebaiknya
memeriksakan diri kelab
pada bayi jangan lupa diimunisasi BCG
secara dini dilakukan pengobatan dan memeriksakan kesehatannya bila batuk
lebih dari 2 minggu
ventilasi rumah harus ada dan memenuhi syuarat kesehatan dan sinar matahari
dapat masuk ke ruangan, terutama pada pagi hari sehingga dapat membunuh
kuman TB paru
meningkatkan daya tahan tubuh antara lain dengan memakan makanan bergizi
Pengobatan TB Paru
TB paru dapat disembuhkan dengan berobat secara rutin dan teratur selama 6 bulan
atau 12 bulan. Obat-obatan yang diberikan dipergunakan sesuai dengan petunjuk
dokter.
Prognose/Gambaran Penyakit TB Paru
Ada beberapa prognose TB paru tergantung dari pengobatan yang diberikan
Bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat dan minum obat secara teratur
Bila tidak diobati secara adekuat dapat menyebar ke organ tubuh yang
lainmelalui aliran darah
Bisa terlihat sembuh/ gejala menurun tapi sewaktu-waktu kambuh lagi karena
kuman TB paru masih hidup namun tidak aktif
11
Daftar Pustaka
- Departemen Kesehatan RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
Cetakan 8. Jakarta, 2002.
- http://www.medicastore.com/tbc/%20http://update.tbcindonesia.or.id/index.php
- Dr. Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI http://www.beritaiptek.com/
- http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/tuberculosis.html
- Aditama Y. “Tuberkulosis” Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006.
12
I. Foto pelaksanaan penyuluhan
13
14