PENGUKURAN KINERJACnF LAUNDRY
Disusun oleh:Ercy Nadia FajrinDian TrisjayantiHerna Kartika A.Farizah I. A.115060700111004115060700111005115060700111014115060700111016
JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014
PENGUKURAN KINERJA CnF LAUNDRY
1. Pendahuluan1.1 Latar BelakangKinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu. Peningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan atau manajemen yang baik, yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk meningkatkan kinerja. Pangastuti (2008:28) mengungkapkan bahwa usaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasi. Lebih lanjut, (Propper dan Wilson, 2003) menyebutkan bahwa manajemen kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Manajemen berbasis kinerja adalah proses perencanaan, pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan potensi diri pegawai. Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun organisasi secara keseluruhan. Peningkatan kinerja dapat diukur/dinilai dengan adanya sistem pengukuran kinerja. Ginting (2009) mengindikasikan bahwa penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Robertson (dalam Mahmudi, 2005) mengungkapkan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil kegiatan dengan target, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian organisasi atas tujuan dan misi organisasi/program. Sistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja. Kinerja akan menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, dan kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi unit kerja tersebut. CnF laundry merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa laundry atau pencucian pakaian yang terdapat di Kota Malang dengan visi dan misi perusahaan sebagai berikut.Visi: Menjadi jasa laundry pilihan pelangganMisi-Mengutamakan efisiensi waktu dan kualitas jasa-Menerapkan metode 5S dalam melayani customer-Memberikan harga yang terjangkau-Menyediakan berbagai macam varian parfum laundryUntuk mengetahui performansi kerja dari usaha yang dijalankan maka CnF laundry perlu untuk melakukan pengukuran kinerja agar mampu mengevaluasi serta meningkatkan performansi kerjanya.
1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas, maka dihasilkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:1. Apa saja key performance indicator (KPI) yang terdapat pada CnF laundry?2. Bagaimana pembobotan KPI pada CnF laundry dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process)?3. Bagaimana performansi pada CnF laundry dengan menggunakan OMAX (Objective Matrix)?4. Bagaimana posisi kriteria masing-masing KPI pada CnF laundry dengan menggunakan analisis traffic light system?5. Perbaikan apa yang harus dilakukan CnF laundry agar kinerjanya dapat meningkat?
1.3 TujuanTujuan dari pengukuran kinerja ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui key performance indicator (KPI) yang terdapat pada CnF laundry.2. Untuk mengetahui urutan prioritas KPI pada CnF laundry dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process).3. Untuk mengetahui performansi pada CnF laundry dengan menggunakan OMAX (Objective Matrix).4. Untuk mengetahui posisi kriteria masing-masing KPI pada CnF laundry dengan menggunakan analisis traffic light system.5. Untuk mengetahui perbaikan harus dilakukan CnF laundry agar kinerjanya dapat meningkat.
1.4 ManfaatManfaat dari pengukuran kinerja ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui key performance indicator (KPI) yang terdapat pada CnF laundry.2. Mengetahui urutan prioritas KPI pada CnF laundry dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process).3. Mengetahui performansi pada CnF laundry dengan menggunakan OMAX (Objective Matrix).4. Mengetahui posisi kriteria masing-masing KPI pada CnF laundry dengan menggunakan analisis traffic light system.5. Mampu melakukan perbaikan dari hasil pengukuran kinerja yang dilakukan.
2. Analisis dan Pembahasan2.1 Kuisioner Pembobotan KPIBerikut ini merupakan kuisioner pembobotan tingkat kepentingan dari perspektif, strategy objectives, program inisiatif, dan aktivitas yang digunakan untuk pembobotan KPI.========================================================KUESIONER PEMBOBOTANTINGKAT KEPENTINGAN PERSPEKTIF, STRATEGY OBJECTIVES, PROGRAM INSIATIF, DAN AKTIFITAS
Nama: Pekerjaan:
TujuanAdapun tujuan dari kuesioner ini adalah untuk membobotkan tingkat kepentingan masing-masing perspektif, strategy objectives, program insiatif, dan aktifitas dari system pengukuran kinerja yang dilakukan pada penelitian ini.
Petunjuk pengisianPetunjuk pengisian kuesioner ini adalah sebagai berikut:1. Berilah nilai sesuai dengan kriteria di bawah ini:NilaiTingkat Kepentingan
1Perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A sama penting dibanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B
3Perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A sedikit lebih penting dibanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B
5Perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A lebih penting dibanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B
7Perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A sangat penting disbanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B
9Perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A jauh penting disbanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B
2, 4, 6, 8Nilai-nilai tengah
Pengertian nilai tengah adalah jika perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A sedikit lebih penting dari perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B, maka diberikan nilai 3, namun jika nilai 3 tersebut dianggap masih terlalu besar dan nilai 1 dianggap terlalu kecil, maka nilai 2 yang harus diberikan pada perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas A disbanding dengan perspektif/stategy objectives/program insiatif/aktivitas B.
2. Contoh pengisian kuesionerPerspektifSkala PenilaianPerspektif
Financial98765432123456789Customer
Artinya perspektif financial sama penting (1) dibanding dengan perspektif customer.
KUESINOER TINGKAT KEPENTINGAN PERSPEKTIFPerspektifSkalaPenilaianPerspektif
Financial98765432123456789Customer
Financial98765432123456789Internal business process
Financial98765432123456789Learning and growth
Customer98765432123456789Internal business process
Customer98765432123456789Learning and growth
Internal business process98765432123456789Learning and growth
KUESINOER TINGKAT KEPENTINGAN STRATEGY OBJECTIVES
Perspektif financialStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
F1: Peningkatan profit usaha 98765432123456789F2: Peningkatan Jumlah customer
Perspektif customerStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
C1: Peningkatan kepuasan customer98765432123456789C2: Peningkatan loyalitas customer
Perspektif Internal business processStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
I1: Peningkatan keefektifitasan hasil laundry98765432123456789I2: Peningkatan kualitas hasil laundry
Perspektif Learning and growthStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
L1: : Peningkatan skill dan kompetensi pegawai98765432123456789L2: Peningkatan komitmen pegawai
KUESINOER TINGKAT KEPENTINGAN PROGRAM INISIATIF
Perspektif financialStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
F1a: pengendalian biaya operasional98765432123456789F1b: Adanya mitra usaha
F1a : pengendalian biaya operasional98765432123456789F2a: Memberikan promosi free laundry
F1a : pengendalian biaya operasional98765432123456789F2b: Memberikan variansi paket laundry
F1b: Adanya mitra usaha98765432123456789F2a: Memberikan promosi free laundry
F1b: Adanya mitra usaha98765432123456789F2b: Memberikan variansi paket laundry
F2a : Memberikan promosi free laundry98765432123456789F2b: Memberikan variansi paket laundry
Perspektif CustomerStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
C1a:Adanya One day Service98765432123456789C1b: Menyediakan fasilitas delivery order untuk jasa laundry
Perspektif Internal Business ProcessStrategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
I2a: kualitas hasil laundry (kebersihan dan kerapihan)98765432123456789I2b: Kecepatan dan ketepatan merespon complain dari customer
Perspektif Learning and Growth Strategy ObjectivesSkala peningkatanStrategy Objectives
L1a : Melakukan training98765432123456789L1b : Ketepatan melakukan open recruitmen pegawai
=======================================================================2.2 Pembobotan AHPBerikut merupakan hasil perhitungan bobot perspektif, strategy objectives, program insiatif, dan aktifitas menggunakan AHP.1. PerspektifFCIBPLG
F11,31,60,1
C0,812,10,6
IBP0,60,510,1
LG101,7101
Jumlah12,44,514,71,8
FCIBPLGbobot
F0,080,290,110,060,13
C0,060,220,140,330,19
IBP0,050,110,070,060,07
LG0,810,380,680,560,61
CI0,214
CR0,238
2. Strategy Objectives
15
FinancialF1F2
F111,1
F20,91
1,91,2
F1F2bobot
F10,530,920,72
F20,470,830,65
ci0,155044
cr0
CustomerC1C2
C110,8
C21,251
2,251,8
C1C2bobot
C10,440,440,44
C20,560,560,56
ci0
cr0
Internal Business Processi1i2
i111
i211
jumlah22
i1i2bobot
i10,50,50,5
i20,50,50,5
ci0
cr0
Learning and GrowthL1L2
L110,6
L21,6666671
2,6666671,6
L1L2bobot
L10,380,380,38
L20,630,630,63
ci0
cr0
3. Program InisiatifFinancialF1aF1bF2aF2b
F1a10,51,10,6
F1b2,010,90,3
F2a0,91,111,2
F2b1,73,30,81
Jumlah5,65,93,83,1
F1aF1bF2aF2bbobot
F1a0,180,080,290,190,19
F1b0,360,170,230,100,21
F2a0,160,190,260,390,25
F2b0,300,560,220,320,35
CI0,118
CR0,131
Customerc1ac1b
c1a10,8
c1b1,251
jumlah2,251,8
c1ac1bbobot
c1a0,440,440,44
c1b0,560,560,56
ci0
cr0
Internal Business ProcessI2aI2b
I2a10,9
I2b1,111
jumlah2,111,9
I2aI2bbobot
I2a0,470,470,47
I2b0,530,530,53
ci0
cr0
Learning and Growth L1aL1b
L1a10,7
L1b1,4285711
jumlah2,4285711,7
L1aL1bbobot
L1a0,4117650,4117650,411765
L1b0,5882350,5882350,588235
ci0
cr0
Consistency Index (CI) dan Consistency Ratio (CR) digunakan untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsisten. Berikut cara menghitung CI dan CR: Menentukan nilai Eigen Maksimum (maks).maks diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian antara sel pada baris jumlah dan sel pada kolom eigen vector (bobot).Contoh maks pada perspektif financial = (12,4 x 0,13) + (4,5 x 0,19) + (14,7 x 0,07) + (1,8 x 0,61) = 4,64 Menghitung Indeks Konsistensi (CI)CI = (maks-n)/n-1CI perspektif financial =(4,64 - 4) / 3=0,0214 Rasio KonsistensiCI/RI, nilai RI untuk n = 4 adalah 0,9 (lihatDaftar Indeks random konsistensi (RI)).CR = CI/RI = 0,0214 / 0,9 = 0,038n12345678910
RI000,580,91,121,241,321,411,451,49
Karena CR < 0,100 berarti preferensi pembobotan adalah konsisten.
Dari pembobotan diatas dapat diketahui bahwa setiap KPI memiliki tingkat kepentingan berbeda. Pembobotan dihitung dari skala nilai prioritas yang diberikan oleh responden. Semakin besar bobotnya menunjukkan bahwa KPI tersebut semakin penting. Bila ada nilai bobot yang sama maka masing-masing KP tersebut memiliki tingkat kepentingan yang sama. Untuk mendapatkan nilai bobot KPI dari usaha laundry dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:Total Bobot KPI: Bobot Perspektif A x bobot strategy objectives A x bobot program inisiatif A x bobot aktifitas/KPI A
Total nilai dari seluruh bobot KPI adalah 1. Adapun keseluruhan nilai bobot KPI dapat dilihat pada tabel berikut:No.KPIBobot
1F1A1: Pembelian Bahan Baku dalam jumlah Besar0,02
2F1B1: Melakukan kerja sama dengan jasa laundry lainnya0,02
3F2A 1: Memberikan Promosi free laundry0,02
4F2B1: Memberikan Variansi paket laundry 0,03
5C1A1: Adanya One day Service0,04
6C2A1: Penerapan 5S (Senyum,salam,sapa,sopan,santun)0,11
7C1B1: Menyediakan Fasilitas delivery order untuk jasa laundry0,05
8I1A1: Melakukan maintenance setiap 2 bulan sekali0,04
9I2A1: Memberikan SOP yang jelas0,02
10I2B1: Merespon complain pada saat itu juga0,02
11L1A1: Melakukan training setiap 1 tahun sekali0,09
12L1B1: Membuat persyaratan calon pegawai 0,13
13L2A1: Pemberian bonus saat lembur kerja0,38
TOTAL :1,00
2.3 Perhitungan OMAXSetelah dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode AHP, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan OMAX. Sebelum menghitung, terlebih dahulu mendefinisikan bagian-bagian dari OMAX.
Bagian A: digunakan untuk mendefinisikan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan (KPI) yang telah ditentukan serta mencantumkan hasil pencapaian kinerja (performance) perusahaan pada masing-masing KPI.Bagian B: bagian quantifying, pembagian level pencapaian kinerja dari level 10 (tertinggi) hingga level terendah atau nol. Level 10 adalah level pencapaian tertinggi atau merupakan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tingkat pencapaian awal matriks dioperasikan (pencapaian kinerja perusahan sebelumnya) diletakkan pada level 3, Dibawah level 3 adalah pencapian yang lebih buruk selama perusahaan beroperasi (level nol). Besaran matriks dapat diperoleh dengan membagi interval antara level 10 sampai dengan level 3 dan antara level 3 sampai level nol.Bagian C: bagian monitoring, sebagai analisa terhadap level, weight dan value untuk masing-masing KPI. Baris level atau score diisikan sesuai dengan posisi level pencapaian KPI yang telah ditentukan pada bagian B. Baris weigth diisi sesuai dengan bobot masing-masing KPI yang diisi oleh pihak perusahaan. Baris value merupakan hasil penilaian atau pengalian antara baris level dengan bobot masing-masing KPI.Index: hasil penjumlahan seluruh nilai (value) dari setiap kriteria yang menyatakan indikator pencapaian kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja dapat ditentukan dari besarnya kenaikan indicator pencapaian bila dibandingkan dengan pengukuran periode sebelumnya.Urutan dalam menyusun model omax:1. Identifikasi kriteria-kriteria mayor dan model atau rumusan pengukuran yang sesuai untuk setiap kriteria tersebut.2. Tingkatan kinerja sebelum dilakukan penilaian baru diletakkan pada level 3, dan level 10 merupakan target yang hendak dicapai perusahaan.3. Kinerja tujuan untuk setiap kriteria ditentukan berdasarkan target perusahaan itu sendiri. Kinerja tujuan merupakan kesepakatan antar top manajemen pada perusahaan sesuai dengan mekanisme penetapan target yang ada di perusahaan.4. Menggunakan skala linear, jenjang pencapaian tujuan akan ditentukan dan diisikan dalam tingkatan antara tiga sampai dengan sepuluh.5. Pada saat yang bersamaan, fleksibilitas kontra prestasi turut diidentifikasi dan diisikan di bawah level 3. tingkat minimum dikorespondensikan dengan tingkat/level nol. 6. Dikarenakan beberapa kriteria lebih penting dibandingkan dengan kriteria yang lainnya, pembobotan dilakukan untuk tiap parameter kinerja, yang jumlah seluruhnya adalah 100.7. Pada setiap penutupan periode pengukuran, hasil aktual untuk setiap kriteria atau parameter kinerja dihitung dan ditempatkan pada baris performance .8. Isi baris performance diasosiasikan dengan tingkat / level dari 0 hingga 10 secara vertikal sebagaiman telah dirumuskan sebelumnya. Hasil penilaian ini diisikan pada baris level. 9. Setiap level dikalikan dengan bobot untuk setiap kriteria untuk mendapat nilai value 10. Penjumlahan dari seluruh value adalah indeks kinerja. Pergerakan dari indeks tersebut merupakan total pergerakan pencapaian kinerja unit bisnis perusahaan.
Berikut merupakan perhitungan OMAX.
2014720155854595560801701.2
KPI No.F1A1F1B1F2A1F2B1C1A1C1B1C2A1I1A1I2A1I2B1L1A1L1B1L2A1
Performance720155854595560801701.2
SatuanRp (juta)%%Jml%%%Jml%%Jml%Rp (juta)
10640206100100100610010031001
96.285738.571418.57145.571495.714392.857196.42865.714392.857192.85712.714394.28571.1429
86.571437.142917.14295.142991.428685.714392.85715.428685.714385.71432.428688.57141.2857
L76.857135.714315.71434.714387.142978.571489.28575.142978.571478.57142.142982.85711.4286
E67.142934.285714.28574.285782.857171.428685.71434.857171.428671.42861.857177.14291.5714
V57.428632.857112.85713.857178.571464.285782.14294.571464.285764.28571.571471.42861.7143
E47.714331.428611.42863.428674.285757.142978.57144.285757.142957.14291.285765.71431.8571
L3830103705075450501602
28.6667206.66672.333356.666733.333356.66673.333333.333333.33330.666753.33332.3333
19.3333103.33331.666743.333316.666738.33332.666716.666716.66670.333346.66672.6667
010001300202000403
Interval 0.28571.42861.42860.42864.28577.14293.57140.28577.14297.14290.28575.71430.1429
0.666710.00003.33330.666713.333316.666718.33330.666716.666716.66670.33336.66670.3333
Antar level672677867238967457834589
p0.14290.71430.14292.142951.42860.14294.28575.71431.42860.0857
q0.14290.71430.28572.142911.66672.14290.14292.85711.42864.28570.0571
Level6.53.06.57.76.52.78.66.54.47.23.04.78.4
Weight0.010.020.020.020.040.110.050.040.020.020.090.130.38
Value0.0850.0450.1030.1700.2450.2860.4050.2300.0740.1340.2800.6343.176
F1A1F1B1F2A1F2B1C1A1C1B1C2A1I1A1I2A1I2B1L1A1L1B1L2A1
INDEKS5.867
INDEKS OF PERF.109.71
Menghitung interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut:XL-H = dimanaXL-H: Interval antara level high dan low XH: Level high XL: Level low YH: Angka pada level high YL: Angka pada level low Contoh mencari interval KPI No. F1A1:XL-H = +( ) = = 0,2857 Apabila terdapat KPI yang mempunyai nilai diantara 2 level, maka level yang sebenarnya dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut:Level = dimanaL: Lower levelU: Upper levelp: Angka pada lower level performanceq: Performance - angka pada upper levelContoh mencari level KPI No. F1A1 berada antara level 6 dan 7 maka: Level = = = 6,5
Value didapatkan dari level dikalikan dengan weight. Indeks didapatkan dari jumlah value. Indeks of performance didapatkan dari := ((Indeks Based performance)/Based Performance ) x 100% = ((5.867-2.798)/2.798) x 100%= 109.71%Jadi, peningkatan kinerja CnF laundry sebesar 109,71% dari kinerja sebelumnya.
2.4 Traffic Light SystemTraffic Light System berhubungan erat dengan scoring system. Traffic light system berfungsi sebagai tanda apakah score KPIs memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Indikator dari traffic light system ini dipresentasikan dengan beberapa warna sebagai berikut (Kariyono, 2005) : Warna hijau, achievement dari suatu indicator kinerja sudah dicapai. Warna kuning, achievement dari suatu indicator kinerja belum tercapai meskipun nilai sudah mendekati target. Jadi pihak manjemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai kemungkinan. Warna merah, achievement dari suatu indicator kinerja benar-benar di bawah target yang telah ditentukan dan memerlukan perbaikan dengan segera. Dari perhitungan OMAX maka dapat diketahui KPI mana yang masuk dalam warna hijau, kuning, ataupun merah.
3. KesimpulanDari hasil pengukuran kinerja diatas didapatkan beberapa kesimpulan yaitu:1. Terdapat 13 KPI yang terdapat pada CnF laundry yaitu:F1A1: Pembelian Bahan Baku dalam jumlah Besar
F1B1: Melakukan kerja sama dengan jasa laundry lainnya
F2A 1: Memberikan Promosi free laundry
F2B1: Memberikan Variansi paket laundry
C1A1: Adanya One day Service
C2A1: Penerapan 5S (Senyum,salam,sapa,sopan,santun)
C1B1: Menyediakan Fasilitas delivery order untuk jasa laundry
I1A1: Melakukan maintenance setiap 2 bulan sekali
I2A1: Memberikan SOP yang jelas
I2B1: Merespon complain pada saat itu juga
L1A1: Melakukan training setiap 1 tahun sekali
L1B1: Membuat persyaratan calon pegawai
L2A1: Pemberian bonus saat lembur kerja
2. Dengan menggunakan AHP, masing-masing bobot dari KPI adalah sebagai berikut:No.KPIBobot
1F1A1: Pembelian Bahan Baku dalam jumlah Besar0,02
2F1B1: Melakukan kerja sama dengan jasa laundry lainnya0,02
3F2A 1: Memberikan Promosi free laundry0,02
4F2B1: Memberikan Variansi paket laundry 0,03
5C1A1: Adanya One day Service0,04
6C2A1: Penerapan 5S (Senyum,salam,sapa,sopan,santun)0,11
7C1B1: Menyediakan Fasilitas delivery order untuk jasa laundry0,05
8I1A1: Melakukan maintenance setiap 2 bulan sekali0,04
9I2A1: Memberikan SOP yang jelas0,02
10I2B1: Merespon complain pada saat itu juga0,02
11L1A1: Melakukan training setiap 1 tahun sekali0,09
12L1B1: Membuat persyaratan calon pegawai 0,13
13L2A1: Pemberian bonus saat lembur kerja0,38
TOTAL :1,00
3. Dengan menggunakan OMAX dapat dilihat performansi masing-masing KPI beserta indeksnya.F1A1F1B1F2A1F2B1C1A1C1B1C2A1I1A1I2A1I2B1L1A1L1B1L2A1
`6.53.06.57.76.52.78.66.54.47.23.04.78.4
Weight0.010.020.020.020.040.110.050.040.020.020.090.130.38
Value0.0850.0450.1030.1700.2450.2860.4050.2300.0740.1340.2800.6343.176
INDEKS5.867
INDEKS OF PERF.109.71
4. Dengan menggunakan OMAX, dapat pula dilakukan penggolongan dengan menggunakan traffic light system. Hasilnya adalah sebagai berikut:F1A1F1B1F2A1F2B1C1A1C1B1C2A1I1A1I2A1I2B1L1A1L1B1L2A1
Warna hijau, achievement dari suatu indicator kinerja sudah dicapai. Terdapat 4 indikator yaitu:F2B1: Memberikan Variansi paket laundry
C2A1: Penerapan 5S (Senyum,salam,sapa,sopan,santun)
I2B1: Merespon complain pada saat itu juga
L2A1: Pemberian bonus saat lembur kerja
Warna kuning, achievement dari suatu indicator kinerja belum tercapai meskipun nilai sudah mendekati target. Jadi pihak manjemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai kemungkinan. Terdapat 6 indikator yaitu:F1A1: Pembelian Bahan Baku dalam jumlah Besar
F2A 1: Memberikan Promosi free laundry
C1A1: Adanya One day Service
I1A1: Melakukan maintenance setiap 2 bulan sekali
I2A1: Memberikan SOP yang jelas
L1B1: Membuat persyaratan calon pegawai
Warna merah, achievement dari suatu indikator kinerja benar-benar di bawah target yang telah ditentukan dan memerlukan perbaikan dengan segera. Terdapat 3 indikator yaitu:F1B1: Melakukan kerja sama dengan jasa laundry lainnya
C1B1: Menyediakan Fasilitas delivery order untuk jasa laundry
L1A1: Melakukan training setiap 1 tahun sekali
5. Agar dapat meningkatkan kinerjanya, CnF laundry harus melakukan perbaikan pada KPI dengan indikator merah. Berikut merupakan beberapa saran perbaikan yang dapat dilakukan oleh CnF laundry agar tingkat kinerjanya meningkat:
1) CnF laundry merupakan laundry yang berfokus pada pakaian saja agar dapat memenuhi visinya dan sesuai dengan KPInya maka CnF laundry dapat melakukan kerjasama dengan jasa laundry lainnya yaitu misalnya laundry boneka atau sejenisnya untuk menambah focus laundrynya tidak hanya dalam pakaian saja.2) Saat ini fasilitas delivery order masih sedikit dilakukan sehingga diharapkan melakukan promosi tentang fasilitas ini agar pelanggan merasa mendapatkan value added dari jasa laundry ini serta tentu saja dapat memenuhi visinya.3) Melakukan training setiap satu tahun sekali agar pekerja lebih terampil dan juga kualitas hasil laundry dapat meningkat.