LAPORAN KINERJA
TAHUN 2017
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami persembahkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya, Dinas perindustrian Provinsi Riau dapat menyelesaikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2017. Kegiatan ini merupakan kewajiban organisasi
Perangkat daerah (OPD) dalam mencapai tujuan dan sasaran strategi dalam rangka
pencapaian visi dan misi organisasi sesuai Rencana Kinerja yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Akuntabilatas Kinerja Intansi Pemerintahan (LAKIP)
Tahun 2017, dimaksud sebagai laporan pertanggungjawaban Kepala Dinas
Perindustrian Propinsi Riau atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan masih berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Propinsi Riau. Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini juga memberikan gambaran kinerja Dinas
perindustrian Propinsi Riau pada Tahun 2017.
LAKIP Dinas Perindustrian Propinsi Riau Tahun 2017 disusun dengan
mempedomani Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintahan yang
ditentukan pada peraturan dimaksud.
LAKIP Dinas Perindustrian Propinsi Riau Tahun 2017 menyajikan gambaran
umum organisasi, visi, misi, tujuan dan program utama yang akan ditegaskan dalam
sasaran strategis, indikator sasaran yang terukur serta target secara kuantitatif.
Realisasi dari target indikator tersebut dijadikan alat ukur capaian kinerja Dinas
perindustrian Propinsi Riau. Angka kuantitatif memberikan gambaran manfaat dari
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 ii
kegiatan yang dilaksanakan Dinas perindustrian Propinsi Riau dalam tugas pokok dan
fungsinya di Tahun 2017.
Kami telah berupaya seoptimal mungkin penyelesaian LAKIP ini, namun
demikian masih jauh dari sempurna oleh sebab itu kritik dan saran sangat di harapkan
demi penyempurnaannya dimasa-masa mendatang.
Demikian laporan ini disamapaikan dan terima kasih partisipasi semua pihak
yang telah berkontribusi dan terlibat dalam proses penyusunan Laporan ini.
Pekanbaru, 31 Januari 2018
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU,
Drs. ASRIZAL, M.Pd Pembina Utama Muda
NIP. 19650325 198702 1 001
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1.1. Gambaran Umum Dinas Perindustrian Provinsi Riau ……….....
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Riau ...............................................
1.3 Struktur Organisasi...........................................................
1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Formal..................
1.5. Sumber Dana……………………………………………………………….....
1.6. Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) .........................................................
1.7. Sistematika Penulisan Laporan ………………….......................
I-1
I-1
I-1
I-2
I-28
I-28
I-28
I-29
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………………....
2.1. Visi ...............................................................................
2.2. Misi ………………………………………………………………………….......
2.3. Tujuan ……………………………………………………………………........
2.4. Sasaran dan Indikator Sasaran ……………………………………....
II-1
II-1
II-1
II-1
II-3
BAB II AKUNTABILITAS KINERJA ……………….............................
2.1. Metode Pengukuran Kinerja ...............................................
2.2. Pengukuran Kinerja…………………………………………………………..
2.3. Analisis Pencapaian sasaran ………………………………………….....
III-1
III-1
III-1
III-2
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Dinas Perindustrian Provinsi Riau
Berdasarkah pada UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka
terdapat tiga kewenangan yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah terkait
dengan urusan pilihan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Perindustrian
Provinsi Riau.
Namun demikian berdasarkan UU no 3 tahun 2014 tentang Perindustrian dan
PP no 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)
serta PP no 41 tahun 2015 tentang Penggunaan Sumberdaya Industri, maka terdapat
15 (lima belas) kewenangan yang harus dilaksanakan bersama antara pemerintah
pusat, pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut Dinas Perindustrian memfasilitasi
dan mengkoordiansikan pengembangan, pembinaan industri di 12 kabupaten/kota se
provinsi Riau dengan berbagai potensi cukup besar dalam pengembangan industri.
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian Provinsi Riau
Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, Peraturan Gubernur No.
89 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau. Dinas mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang kerjasama, fasilitas dan Pengembangan
Perwilayahan Industri, Bidang Industri Agro dan Kimia, Bidang industri Non agro dan
Kimia,dan Bidang Pengendalian, Informasi Industri dan Kreatif. yang dilimpahkan
Pemerintah kepada Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Perindustrian menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas pada
Sekretariat, Bidang kerjasama, fasilitas dan Pengembangan Perwilayahan
Industri;
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Sekretariat, Bidang Industri Agro
dan Kimia, Bidang industri Non agro dan Kimia,dan Bidang Pengendalian,
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 2
Informasi Industri dan Kreatif ;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat,
Sekretariat, Bidang kerjasama, fasilitas dan Pengembangan Perwilayahan
Industri, ;
d. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1.3. Struktur Organisasi Kepala Dinas
Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 89 Tahun 2016 Tentang
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Perindustrian Provinsi Riau. Kepala Dinas Perindustrian mempunyai tugas
Menyelenggarakan otonomi daerah, tugas desentralisasi, tugas dekonsentralisasi dan
tugas pembantuan di bidang Perindustrian. Kepala Dinas Perindustrian
berkedudukan dibawah Dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Dinas
Perindustrian Provinsi Riau terdiri atas 1 (satu ) Seketariat 4 ( empat ) Bidang dan 1 (
satu ) UPT.
Tugas Pokok masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat
Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pada Subbagian
Perencanaan Program, Subbagian Keuangan dan Perlengkapan dan
Subbagian Umum.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan perencanaan pada Subbagian Perencanaan Program,
b. Subbagian Keuangan Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Daerah dan
Perlengkapan serta Subbagian Kepegawaian dan Umum;
c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada Subbagian Perencanaan
Program
d. Subbagian Perencanaan Program, Subbagian Keuangan Perlengkapan dan
Pengelolaan Aset Daerah dan Perlengkapan serta Subbagian Kepegawaian
dan Umum;
e. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan
tugas dan fungsi pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian
Keuangan Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Daerah dan Perlengkapan
serta Subbagian Umum;
f. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 3
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Subbagian Perencanaan Program,
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan serta Subbagian Umum;
g. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sekretariat terdiri dari 3 Subbagian Yakni :
1. Subbagian Perencanaan Program;
Tugas pokok Subbagian Perencanaan Program :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Perencanaan Program berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbagian Perencanaan Program secararutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris Dinas tentang
langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Perencanaan Program secara rutin maupun berkala sebagai
bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Subbagian
Perencanaan Program berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan;
j. menghimpun data program dan kegiatan dari masing-masing bidang baik
secara manual maupun elektronik agar seluruh data program dan kegiatan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 4
terhimpun dengan baik;
k. melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis mengenai
penyusunan rencana program dan laporan;
l. melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, renstra dan lakip;
m. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan
laporan;
n. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan
program;
o. menyiapkan bahan, data, menyusun dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas Subbagian Perencanaan Program dan Dinas;
p. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Perencanaan Program berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Sekretaris secara
periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Subbagian Keuangan Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Daerah
tugas pokok Subbagian Keuangan Perlengkapan dan Pengelolaan aset daerah:
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub bagian
Keuangan Perlengkapan dan pengelolaan Aset Daerah berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan
dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris Dinas tentang langkah-
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 5
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Keuangan dan Perlengkapan secara rutin maupun berkala
sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Subbagian
Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan disposisi atasan agar tersedia
konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dana APBD dan APBN
serta mengelola administasi dan menyusun program kerja Subbagian
Keuangan perlengkapan dan Pengelolaan Aset Daerah;
k. menghimpun bahan dan mengumpulkan data usul rencana keuangan dan
aset;
l. melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan,
pemeliharaan gedung kantor, peralatan kantor, pengamanan aset,
usulanpenghapusan aset dan menyusun laporan pertanggung
jawaban atas barang-barang inventaris;
m. menyiapkan bahan pembinaan, memberikan petunjuk teknis
pengelola keuangan dan aset;
n. melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis pengelola
keuangan dan aset;
o. melakukan urusan pembendaharaan (pencairan, pembayaran dan surat
pertanggungjawaban) serta verifikasi dan administrasi pengelola keuangan
dan aset;
p. mengelola sistem infomasi keuangan daerah;
q. mengelola tata usaha keuangan dan aset penyiapan pembayaran gaji
pegawai;
r. melaksanakan proses penatausahaan belanja pejabat pengelola keuangan
daerah;
s. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pengelola
keuangan dan aset;
t. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
u. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian Keuangan dan
Perlengkapan berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
v. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 6
Sekretaris secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
w. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Subbagian Kepegawaain dan Umum
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan Umum.
Adapun Rincian tugas pokok Subbagian Kepegawaian dan Umum :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Subbagian
Kepegawaian dan Umum berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya
yang berhubungan dengan Subbagian Umum secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris Dinas tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan
sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Subbagian Umum secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Subbagian Umum
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
j. melaksanakan penerimaan, menggandakan dan mendistribusikan surat
menyurat;
k. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usulan kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian penghargaan,
penempatan formasi, kesejahteraan pegawai, mutasi dan
pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 7
kepegawaian dan disiplin pegawai serta pembuatan kartu pegawai
(KARPEG), Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Istri/Suami
(Karis/Karsu);
l. menyusun daftar urut kepangkatan (DUK) serta mengelola sistem
informasi manajamen kepegawaian;
m. menyusun standar kompetensi pegawai, analisis jabatan, analisis
beban kerja, budaya kerja, hukum, kelembagaan, organisasi dan
tatalaksana;
n. menyiapkan bahan penetapan pengelola keuangan daerah, bendahara
dan bendahara pembantu;
o. menyelenggarakan urusan kehumasan;
p. melaksanakan dan mengatur fasilitas rapat, pertemuan dan upacara,
serta melakukan kegiatan keprotokolan, urusan rumah tangga Dinas dan
administrasi perjalanan dinas;
q. mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data informasi untuk
kepentingan masyarakat;
r. melaksanakan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan
ketertiban kantor;
s. menatausahakan daftar inventaris, arsip dan dokumentasi;
t. melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;
u. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian Umum
berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
v. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Sekretaris Dinas secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
w. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Bidang Kerjasama, Fasilitas dan Pengembangan
Perwilayahan Industri
Bidang Kerjasama, fasilitas dan pengembangan perwilayahan industri
mempunyai tugas melakukan koordinasi,fasilitas dan evaluasi menyelenggarakan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada bidang kerjasama,
fasilitas dan pengembangan perwilayahan industri;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 8
b. Penyelengagaraan koordinasi, fasilitas dan memeriksa hasil pelaksanaan
tugas di lingkungan bidang kerjasama, fasilitas dan pengembangan
perwilayahan industri;
c. penyelenggaraan pemantuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanan tugas sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakan kepada kepala dinas perindustrian;
d. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Kerjasama, fasilitas dan pengembangan perwilayahan industri
mempunyai 3 Seksi Yakni :
1. Seksi Fasilitas pengembangan Kawasan industri mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan Pengembangan kawasan industri.
Rincian Tugas pokok Seksi Fasilitas pengembangan kawasan industri :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Fasilitas
Pengembangan Kawasan Industri berdasarkan tugas, fungsi dan renstra
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Fasilitas Pengembangan kawasan
Industri secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Kerjasama, fasilitas
dan pengembangan perwilayahan industri tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai
alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Industri Sandang dan Pangan secara rutin maupun berkala sebagai
bahan dasar pemecahan masalah;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 9
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Fasilitas
Pengembangan Kawasan Industri berdasarkan disposisi atasan agar
tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan, bimbingan teknis dan
pengawasan serta evaluasi terhadap kegiatan pada Seksi Industri Sandang
dan Pangan;
k. melaksanakan pengembangan dan membuat peta panduan
pengembangan industri sandang dan pangan;
l. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Fasilitas
Pengembangan kawasan Industri berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi fasilitas
Pengembangan Kawasan Industri kepada Kepala Bidang I Kerjasama,
fasilitas dan pengembangan perwilayahan industri secara periodik sebagai
bahan pertanggungjawaban;
n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Seksi Fasilitasi dan Kerjasama Industri, mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan.
Tugas pokok Seksi Kerjasama, fasilitas dan pengembangan perwilayahan
industri:
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Kerjasama,
fasilitas dan pengembangan perwilayahan industri berdasarkan tugas, fungsi
dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Industri Aneka dan Kerajinan
secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 10
pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Kerjasama, fasilitas
dan pengembangan perwilayahan industri tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai
alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Fasilitas dan kerjasama industri secara rutin maupun berkala
sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Fasilitas dan
Kerjasama Industri berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep
naskah dinas yang dibutuhkan;
j. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Fasilitas dan Kerjasama Industri;
k. melaksanakan pengembangan dan membuat peta Fasilitas Kerjasama
Industri;
l. melakukan koordinasi, pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan
evaluasi sesuai bidang tugas pokok Seksi Fasilitas dan kerjasama
Industri;
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Fasilitas dan
kerjasama industri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi fasilitasi dan
kerjasama industri kepada Kepala Bidang Kerjasama, fasilitas dan
pengembangan perwilayahan industri secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Seksi Promosi dan Investasi Industri, mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan Promosi dan investasi industri;
Rincian Tugas pokok Seksi Promosi dan investasi Industri :
a. merencanakan program kegiatan Seksi Promosi dan investasi industri
berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 11
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Promosi dan investasi industri
secara rutin maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan
dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Kerjasama, fasilitas
dan pengembangan perwilayahan industri tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai
alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
pokok Seksi Promosi dan investasi industri secara rutin maupun berkala
sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Promosi dan investasi industri ;
j. melaksanakan pengembangan dan membuat peta panduan
pengembangan Promosi dan investasi industri ;
k. melaksanakan pembinaan dan bimbingan yang menyangkut dengan tugas
dan kegiatan sesuai bidang tugas pokok Seksi Industri Logam dan
Teknologi;
l. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi sesuai bidang tugas pokok
Seksi Industri Logam dan Teknologi;
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Promosi dan
investasi industri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Promosi dan investasi
industri kepada Kepala Bidang Kerjasama, fasilitas dan pengembangan
perwilayahan industri secara periodik sebagai bahan pertanggung jawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Bidang Industri Agro dan Kimia
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 12
Bidang Industri Agro dan Kimia mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan Koordinasi, Fasilitas dan evaluasi tugas Pengembangan sumber daya manusia
dan inovasi industri agro dan kimia, Pengembangan sarana dan prasaranan industri
agro dan kimia dan Perizinan dan pemberdayaan Industri Agro dan Kimia.Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di bidang Industri Agro dan
Kimia, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program kerja dan rencana operasional pada bidang Industri Agro
dan Kimia;
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan Seksi
Pengembangan sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia, seksi
Pengembangan sarana dan prasaranan industri agro dan kimia dan seksi
Perizinan dan pemberdayaan Industri Agro dan Kimia
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Seksi Pengembangan sumber daya
manusia dan inovasi industri agro dan kimia, seksi Pengembangan sarana dan
prasaranan industri agro dan kimia dan seksi Perizinan dan pemberdayaan
Industri Agro dan Kimia;
d. penyelenggaraan sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Bidang Industri Agro dan Kimia terdiri dari 3 seksi yakni :
1. Seksi Pengembangan sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia
yang mempunyai tugas pokok.
Adapun Tugas pokok Seksi Pengembangan sumber daya manusia dan inovasi
industri agro dan kimia :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Pengembangan
sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia berdasarkan
tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 13
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pengembangan sumber daya
manusia dan inovasi industri agro dan kimia secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Industri Agro dan
Kimia tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Pengembangan sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan
kimia secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan
masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Pengembangan
sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Pengembangan sumber daya manusia dan inovasi
industri agro dan kimia;
k. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi Pengembangan
sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia;
l. melaksanakan penyediaan dukungan kerjasama dan bantuan dalam
pengembangan dan pemanfaatan Pengembangan sumber daya manusia
dan inovasi industri agro dan kimia;
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Pengembangan
sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Pengembangan
sumber daya manusia dan inovasi industri agro dan kimia kepada Kepala
Bidang Industri Agro dan Kimia Teknologi secara periodik sebagai bahan
pertanggung jawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia
mempunya tugas pokok menyelenggarakan urusan basis industri manufaktur.
Adapun Rincian Tugas pokok Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 14
Industri Agro dan Kimia :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi
Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia berdasarkan
tugas, fungsi dan renstra sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pengembangan Sarana dan
Prasarana Industri Agro dan Kimia secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Industri Agro dan
Kimia tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia secara
rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi
Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi Pengembangan
Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia ;
k. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan
Kimia ;
l. melaksanakan penyediaan dukungan kerjasama dan bantuan dalam
pengembangan dan pemanfaatan industri agro dan kimia;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 15
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran
Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri Agro dan Kimia berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Basis
Industri Manufaktur kepada Kepala Bidang Industri Agro dan Kimia secara
periodik sebagai bahan pertanggung jawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
3. Seksi Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia, mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan urusan Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro
dan Kimia;
Adapun rincian Tugas pokok Seksi Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro
dan Kimia :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi
Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Perizinan dan Pemberdayaan
Industri Agro dan Kimia secara rutin maupun berkala untuk pengembangan
wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Industri Agro dan
Kimia tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan.
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia secara rutin
maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 16
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi
Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi
Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia;
k. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Perizinan dan Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia;
l. melaksanakan penyediaan dukungan kerjasama dan bantuan dalam
pengembangan dan pemanfaatan kawasan dan teknologi;
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Perizinan dan
Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Perizinan dan
Pemberdayaan Industri Agro dan Kimia kepada Kepala Bidang Industri Agro
dan Kimia secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
4. Bidang Industri Non Agro dan Kimia
Bidang Industri Non Agro dan Kimia mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pada Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan
inovasi industri non agro dan kimia.Pengembangan sarana dan prasarana industri
non agro dan kimia dan perizinan dan pemberdayaan industri non agro dan kimia.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Industri Non Agro
dan Kimia menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja perencanaan dan pelaksanaan tugas pada
Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro dan
kimia.Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia dan
perizinan dan pemberdayaan industri non agro dan kimia;
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka penyelenggaraan tugas
dan fungsi pada Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi
industri non agro dan kimia, Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri
non agro dan kimia dan seksi perizinan dan pemberdayaan industri non agro dan
kimia;
c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 17
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Seksi Pengembangan sumber
daya manuasia dan inovasi industri non agro dan kimia, Seksi Pengembangan
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia dan Seksi perizinan dan
pemberdayaan industri non agro dan kimia;
d. penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Industri Non Agro dan Kimia terdiri dari 3 seksi yakni :
1. Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro dan
kimia;
seksi ini mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemantauan dan
pengawasan distribusi.
Adapun rincian Tugas pokok Seksi Pengembangan sumber daya manuasia
dan inovasi industri non agro dan kimia :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi
Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro
dan kimia berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pengembangan sumber daya
manuasia dan inovasi industri non agro dan kimia secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Industri non agro
dan kimia tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 18
dan kimia secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan
masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Pengembangan
sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro dan kimia berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi ; Pengembangan
sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro dan kimia
k. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Pengembangan sumber daya manuasia dan inovasi
industri non agro dan kimia;
l. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Pemantauan dan
Pengawasan Distribusi berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Pengembangan
sumber daya manuasia dan inovasi industri non agro dan kimia kepada
Kepala Bidang Industri non agro dan kimia secara periodik sebagai bahan
pertanggung jawaban;
n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
2. Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia
Rincian Tugas pokok Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri non
agro dan kimia:
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi
Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia
berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 19
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pengembangan sarana dan
prasarana industri non agro dan kimia secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Industri non agro
dan kimia tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik
secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Pengembangan Pasar Produk Daerah secara rutin maupun berkala
sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengkonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi
Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi
Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia;
k. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro
dan kimia;
l. melaksanakan kerjasama dan fasilitasi pemberian dukungan Pengembangan
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia;
m. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Pengembangan
Pasar Produk Daerah berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan
sebagai bahan penyempurnaannya;
n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan sarana dan
prasarana industri non agro dan kimia kepada Kepala Bidang Industri Non
agro dan Kimia secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
3. Seksi Perizinan dan Pemberdayaan Industri non agro dan kimia, mempunyai
tugas pokok.
Rincian Tugas pokok Seksi Fasilitasi Perdagangan Dalam Negeri :
a. merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Pengembangan
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 20
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan
secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk
menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil
kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Fasilitasi Pengembangan sarana
dan prasarana industri non agro dan kimia secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Pengembangan
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia tentang langkah-langkah
atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai
alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok
Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro dan kimia
secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Pengembangan
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan serta evaluasi
terhadap kegiatan sesuai bidang tugas pokok pada Seksi Pengembangan
sarana dan prasarana industri non agro dan kimia;
k. menyusun kebijakan, rencana program dan laporan kegiatan sesuai bidang
tugas pokok Seksi Pengembangan sarana dan prasarana industri non agro
dan kimia;
l. menyiapkan standar operasional perizinan;
m. melaksanakan identifikasi dan menganalisis dokumen perizinan industri non
agro dan kimia;
n. mengkaji dan mengkoordinasi dokumen perizinan dengan stakehoider
terkait;;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 21
o. melaksanakan sosialisasi kepada dunia usaha maupun masyarakat
dalam menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan dan kebijakan
dalam perdagangan dalam negeri;
p. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Fasilitasi
Perdagangan Dalam Negeri berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan
sebagai bahan penyempurnaannya;
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Fasilitasi
Perdagangan Dalam Negeri kepada Kepala Bidang Perdagangan Dalam
Negeri secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
5. UPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Tugas Pokok dan Fungsi
(1) UPT mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasiona dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Pelatihan
dan Pengembangan Industri
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
UPT menyelenggarakan fungsi :
a. mengkoordinasikan perencanaan tugas, program dan kebijakan
Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelatihan dan Seksi Kerjasama dan
Pengembangan;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas, program dan kebijakan
Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelatihan dan Seksi Kerjasama dan
Pengembangan;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur
pemerintah bagian Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelatihan dan Seksi
Kerjasama dan Pengembangan;
d. melaksanakan urusan promosi dan promosi untuk pengembangan UPT;
e. memberikan dukungan prasarana dalam penyelenggaraan kegiatan
pengujian, kalibrasi, bimbingan teknis, penelitian pengembangan,
standarisasi dan jaminan mutu;
f. bertanggung jawab pemusnahan contoh barang;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas, program dan kebijakan bagian Subbagian Tata
Usaha, Seksi Pelatihan dan Seksi kerjasama dan Pengembangan;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 22
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan.
Upt Pelatihan Dan Pengembangan Industri Perdagangan Mempunyai Tiga Sub
Bagian Yakni :
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a. merencankan program kegiatan per tahun anggaran Subbagian Tata
Usaha berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok
dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis
untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaa bawahan dengan membandingkan antara
hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Subbagian Tata Usaha secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala UPT tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun
lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
pokok Subbagian Tata Usaha secara rutin maupun berkala sebagai
bahan dasar pemecahan masalah;
i. mengkonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Subbagian Tata
Usaha berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas
yang dibutuhkan;
j. menyelenggarakan kegiatan kehumasan,publikasi dan protokoler;
k. menyelenggarakan penomoran surat, kearsipan dan dokumentasi,
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 23
l. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, penatausahaan dan pelayanan masyarakat, perlengkapan
dan peralatan kantor;
m. mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebersihan kentor, taman dan
pengamanan kantor;
n. menyelenggarakan perencanaan dan persiapan pegawai yang akan
mengikuti kursusu-kursus,latihan dan tugas belajar;
o. melaksanakan pengawasan dan pembinaan melekat serta disiplin
pegawai;
p. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Subbagian Tata Usaha
berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala UPT
secara periodik sebagai bahan pertanggungjawaban;
r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan
(2) Seksi Pelatihan mempunyai tugas :
a. merencankan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Pelatihan
berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok
dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis
untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaa bawahan dengan membandingkan antara
hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Pelatihan secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala UPT tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun
lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 24
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
pokok Seksi Pelatihan secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar
pemecahan masalah;
i. mengkonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Pelatihan
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
j. melaksanakan pelayanan dibidang pendidikan pelatihan;
k. menyusun kebutuhan akomodasi dan fasilitas untuk pendidikan
pelatihan;
l. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Pelatihan
berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaanya;
m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala UPT
secara periodik sebagai bahan pertanggung jawaban;
n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan.
(3) Seksi Kerjasama dan Pengembangan mempunyai tugas :
a. merencankan program kegiatan per tahun anggaran Seksi Kerjasama
dan Pengembangan berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok
dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis
untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara
hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Seksi Kerjasama secara rutin
maupun berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 25
g. memberikan saran pertimbangan kepada Kepala UPT tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun
lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;
h. menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
pokok Seksi Kerjasama secara rutin maupun berkala sebagai bahan
dasar pemecahan masalah;
i. mengkonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Seksi Kerjasama
berdasarkan disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
j. melaksanakan pekerjaan, kegiatan dan penyediaan dukungan
kerjasama dan bantuan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan
fasilitas pendidikan pelatihan SDM Aparatur IKM Industri dan
Perdagangan
k. menyusun dan melaksakan kebijakan pembinaan norma estándar dalam
rangka pengembangan dan kerjasama pendidikan pelatihan SDM
Aparatur IKM Industri dan Perdagangan.
l. mempersiapkan bahan koordinasi dan kerjasama pendidikan dan
pelatihan teknis operasional pendidikan pelatihan SDM Aparatur IKM
Industri dan Perdagangan, kerjasama dan pengembangan pelatihan
industri dan perdagangan.
m. melakukan promosi dan informasi untuk peningkatan kerjasama dan
pengembangan pendidikan dan peltihan teknis operasional pendidikan
pelatihan SDM Aparatur IKM Industri dan Perdagangan, kerjasama dan
pengembangan pelatihan industri dan perdagangan.
n. mempersiapkan perencanaan pengembangan sarana dan prasarana
kebutuhan operasional pendidikan SDM Aparatur IKM Industri dan
Perdagangan, kerjasama dan pengembangan pelatihan industri dan
perdagangan.
o. mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Kerjasama dan
Pengembangan berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Seksi
Kerjasama dan pengemabangan secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
q. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 26
Struktur Organisasi Dinas Perindustrian (Perubahan) Provinsi Riau dapat dilihat
pada bagan sebagai berikut :
KEPALA DINAS
FUNGSIONAL SEKRETARIS
SUBBAGIAN
KEPEGAWAI
AN & UMUM
SUBBAGIAN
KEUANGAN
PERLENGKAPAN
& PENGELOLAAN
ASET DAERAH
SUBBAGIAN
PERENCANAA
N DAN
EVALUASI
BIDANG
PENGENDALIAN
INFORMASI
INDUSTRI DAN
INDUSTRI KREATIF
BIDANG INDUSTRI AGRO
DAN KIMIA
BIDANG INDUSTRI NON
AGRO DAN KIMIA
BIDANG KERJASAMA
FASILITASI PENGEMBA
NGAN PERWILAYAHAN
INDUSTRI
SEKSI
PENGENDALIAN DAN
INFORMASI INDUSTRI
SEKSI PENGEMBANGAN
SDM & INDUSTRI AGRO
KIMIA
SEKSI
PENGEMBANGAN SDM
& INDUSTRI NON AGRO
KIMIA
SEKSI FASILITAS
PENGEMBANGAN
KAWASAN INDUSTRI
SEKSI INDUSTRI
KREATIF
SEKSI PENGEMBANGAN
SARANA DAN
PRASARANA AGRO
KIMMIA
SEKSI PENGEMBANGAN
SARANA DAN
PRASARANA NON AGRO
KIMMIA
SEKSI FASI8LITAS DAN
KERJASAMA INDUSTRI
SEKSI
STANDARISASI
INDUSTRI
SEKSI PRIZINAN DAN
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
SEKSI PRIZINAN DAN
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
SEKSI PROMOSI DAN
INVESTASI INDUSTRI
UPT.PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 27
1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Formal
Pengelompokan pegawai berdasarkan pendidikan formal dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data Pegawai Dinas Perindustrian
Propinsi Riau
No. Pendidikan Jumlah
Jumlah Pria Wanita
1. Pasca Sarjana 9 4 13
2. Sarjana 33 10 43
3. Sarjana Muda 4 6 10
4. SLTA 22 10 32
5. SLTP 4 1 5
6. SD/SR 2 2 4
Jumlah 128 88 107
1.5. Sumber Dana
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun
2017 dibiayai dari APBD Provinsi Riau Tahun 2017 dengan anggaran sebesar Rp
28.264.753.351,-
1.6. Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
Terkait dasar hukum implementasi SAKIP dengan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau telah menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014-2019 yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, indikator dan target sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perindustrian Provinsi Riau yang akan diwujudkan dalam periode 2014-2019.
SEKSI PELATIHAN SEKSI TATA USAHA
SEKSI KERJASAMA DAN
PENGEMBANGAN
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 I- 28
Sasaran, indikator dan target yang direncanakan dalam Renstra tersebut dijelaskan
dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018.
Untuk tahun 2017 berdasarkan RKT tahun 2017 Dinas Perindustrian Provinsi Riau
mengajukan program dan kegiatan untuk dialokasikan anggaran pelaksanaannya
dalam APBD Provinsi Riau Tahun 2017, setelah anggaran ditetapkan Dinas
Perindustrian Provinsi Riau menyusun dan menetapkan kinerja yang diperjanjikan
kepada kepala daerah melalui dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
Laporan akuntabilitas kinerja ini terdiri dari 3 (Tiga) bab, yaitu :
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum, Tugas pokok dan fungsi
Dinas Perindustrian Provinsi Riau serta sistematika penyusunan Lkip Dinas
Perindustrian Provinsi Riau.
`BAB 2 : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Bab ini menjelaskan beberapa hal penting dalam perencanaan kinerja
yang meliputi rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja tahunan
dengan memuat sasaran strategis, Indikator kinerja, penetapan target
capaiannya serta penetapan program dan penetapan kegiatan.
BAB 3 : Akuntabilitas Kenerja
Bab ini menjelaskan pengukuran kinerja, analisis pencapaian sasaran dan
akuntabilitas keuangan.
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 1
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2017
2.1 Visi
Visi Dinas Perindustrian Propinsi Riau adalah:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDUSTRI YANG TANGGUH, MANDIRI DAN
DINAMIS YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN SERTA MAMPU BERSAING DI
PASAR DOMESTIK DAN GLOBAL"
2.2 Misi
Misi Dinas Perindustrian Propinsi Riau adalah:
1. Meningkatkan daya saing industri Provinsi Riau
2. Meningkatkan Kineja sumber daya Dinas Perindustrian Provinsi Riau.
3. Meningkatkan Pengembangan perwilayahan Industri.
4. Meningkatkan meningkatkan pertumbuhan industri kecil dan menengah
Provinsi Riau.
2.3 Tujuan
Mewujudkan visi Dinas Perindustrian Provinsi Riau dilakukan melalui
pelaksanaan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tupoksi Dinas tersebut
diatas, untuk itu perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi
dioprasionalkan kedalam tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan
sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan misi
dimaksud. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan
sebagai berikut :
1. Misi pertama : Meningkatkan daya saing industri Provinsi Riau.
Memiliki kemampuan bersaing masa lalu, masa kini dan masa mendatang sebuah
lembaga akan dapat tumbuh dan berkembang serta dengan kemampuan yang
tinggi sebuah industri dan perdagangan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
Sesuai dengan Misi pertama, Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai adalah:
1.1. Tujuan : Meningkatkan produksi dan produktivitas produk-produk industri di
wilayah Provinsi Riau.
1.1.1. Sasaran, sesuai dengan tujuan maka sasaran yang ingin dicapai adalah:
1.1.1.1. Meningkatnya Pertumbuhan IKM, Produktifitas dan jumlah
1.1.1. 2. Meningkatnya kemampuan dalam tekonologi produksi
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 2
1.1.1. 3. Meningkatnya wira usaha baru
Sesuai dengan Tujuan dan Sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Riau, maka Strategi yang dirancang adalah sebagai berikut:
Meningkatkan daya saing industri unggulan (industri kreatif, industri
telematika, industry agro, industri logam mesin dan elektronika).
Meningkatkan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan antar
industri.
Mendorong memanfaatkan kapabilitas dan potensi alam Provinsi Riau sebagai
bahan baku industri IKM.
2. Misi kedua : Meningkat kinerja sumber Daya Dinas Perindustrian
Provinsi Riau.
Memiliki kompetensi sumber daya manusia yang tinggi disertai dengan
tersedianya sarana prasarana kerja yang baik dapat mewujudkan sebuah
perencanaan yang tepat dan pelaksanaan sistem pelayanan kepada masyarakat
yang berkualitas sebagai upaya mewujudkan kinerja lembaga yang tinggi untuk
masa kini dan masa mendatang dan akhirnya tujuan serta sasaran Dinas yang
telah ditetapkan dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.
Sesuai dengan Misi kedua, Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai adalah:
2.1. Tujuan : Terpenuhinya sarana dan prasarana pelayanan masyarakat.
2.1.1.Sasaran, sesuai dengan tujuan maka sasaran yang ingin dicapai adalah :
2.1.1.1. Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia.
2.1.1.2. Meningkatnya sarana dan prasarana kerja.
3. Misi ketiga : Pengembangan perwilayahan industri
Memiliki potensi pengembangan perwilayahan industri untuk
mewujudkan kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
yang berstrategi dan pola kebijakan pengelolaan suatu kawasan industri menuju
Eco Industrial Park.
Sesuai dengan Misi ketiga Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai adalah:
3.1. Tujuan : Terciptanya pengembangan kawasan industri yang
berkelanjutan
3.1.1.Sasaran : Sesuai dengan tujuan maka sasaran yang ingin dicapai
adalah :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 3
3.1.1.1. Meningkatnya perfomansi lingkungan, ekonomi dan sosial.
3.1.1.2. Meningkatkan peciptaan lapangan kerja.
4. Misi Keempat : Meningkatkan Industri Kecil dan Menengah
Memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi dan sinergi dengan
seluruh stakeholders sesuai dengan potensi sumber daya industri di daerah.
Sesuai dengan Misi ketiga Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai adalah:
4.1. Tujuan : Meningkatnya pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
(IKM).
4.1.1.Sasaran : Sesuai dengan tujuan maka sasaran yang ingin dicapai
adalah :
4.1.1.1. Meningkatkan skala Usaha Kecil dan menengah dalam
kegiatan ekonomi.
4.1.1.2. Meningkatkan pengetahuan serta sikap wira usaha.
4.1.1.3. Meningkatkan produktifitas usaha kecil dan menengah.
4.1.1.4. Tersedianya lembaga pendukung untuk meningkatkan akses
usaha kecil dan menengah terhadap sumber daya produktif.
2.4 Sasaran dan Indikator Sasaran
Pencapaian sasaran dapat diukur melalui indikator-indikator sasaran yang telah
ditetapkan. Indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran yang telah diidentifikasi. Pada rencana strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangangan Propinsi Riau tahun 2014 - 2019 yang dirumuskan indikator
kinerja dan target yang akan dicapai disesuaikan dengan perjanjian kinerja (Penja)
tahun 2017 dan dijelaskan dengan matrik program yang ada, yaitu:
Misi pertama : Meningkatkan daya saing industri Provinsi Riau.
Memiliki kemampuan bersaing masa lalu, masa kini dan masa mendatang
sebuah lembaga akan dapat tumbuh dan berkembang serta dengan kemampuan
yang tinggi sebuah industri dapat mencapai sasaran yang ditetapkan sebagai berikut:
Sasaran 1
Meningkatnya Pertumbuhan IKM, Produktifitas dan jumlah produk IKM yang mampu
bersaing
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 4
Indikator Kinerja :
Jumlah perkembangan unit usaha industri kecil dan menengah
Sasaran 2
Meningkatnya kemampuan dalam tekonologi produksi
Indikator Kinerja :
Jumlah unit usaha yang ditingkatkan kemampuan teknologinya
Sasaran 3
Meningkatnya wira usaha baru
Indikator Kinerja :
Jumlah Peningkatan wira usaha baru
Misi kedua : Meningkat kinerja sumber Daya Dinas Perindustrian Provinsi
Riau.
Melaksanakan misi meningkatkan kinerja daya Dinas Perindustrian Provinsi
Riau sesuai dengan tuntutan yang menghendaki terwujudnya pemerintahan yang
bersih, transparan dalam menjalankan tugas. Bagi Dinas
Perindustrian yang harus dilakukan ialah meningkatkan kualitas profesional Aparatur
melalui pengembangan pola pikir Karir Aparaturagar mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan.
Sesuai dengan Misi kedua, Sasaran yang ingin di capai adalah:
Sasaran 4.
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Dinas Perindustrian Provinsi Riau.
Indikator Kinerja :
Memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia Dinas Perindustrian Provinsi Riau
(melalui pendidikan formal maupun informal serta pelatihan-pelatihan) dan sarana
dan prasarana penunjang kerja aparatur.
Misi Ketiga : Pengembangan perwilayahan industri
Pengembangan wilayah industri adalah wilayah yang dirancang dengan pola
berbasis pengembangan industri dengan pendayagunaan potensi sumber daya
wilayah melalui infrastruktur industri, perenannya dapat berupa : lokasi, tersediaya
bahan baku dan lain-lain. karena itu di perlukan suatu kajian pola pengembangan
perwilayahan industri di Provinsi Riau. Sesuai dengan Misi ketiga Sasaran yang ingin
di capai adalah:
Sasaran 6
Meningkatkan Pengembangan Kawasan industri
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 5
Indikator Kinerja :
Memfasilitasi potensi pengembangan kawasan, penyebaran dan pemerataan industri
yang berkelanjutan ke seluruh wilayah Provinsi Riau.
Misi Keempat : Meningkatkan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah
Dinas Perindustrian Provinsi Riau menjalankan berbagai Program strategis,
yang terfokus pada peningkatan peningkatan pertumbuhan IKM sesuai potensi
sumber daya di Daerah. Misi Keempat yang ingin di capai adalah :
Sasaran 7
Meningkatnya jumlah wira usaha/pelaku industri dan Menengah.
Indikator Kinerja :
Memfasilitasi peningkatan sumber daya/kemampuan, keterampilan wira usaha/
pelaku industri kecil dan menengah (Pelatihan – pelatihan dan magang) dan
pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi pada semua bidang dan skala
industri.
2.4. Target Capaian
Pencapaian sasaran dapat diukur melalui indikator-indikator sasaran yang telah
ditetapkan. Target merupakan ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang
telah diidentifikasi. Adapun penetapan target kinerja Dinas Perindustrian Propinsi
Riau Tahun 2017 didasarkan pada perhitungan data yang ada terkait masing-
masing indikator, hal ini dijelaskan dengan matrik di bawah ini:
Tabel 2.1
TARGET KINERJA TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2017
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Terwujudnya produksi Industri Basis Manufaktur
Meningkatnya Unit Usaha kemapunan teknologi tepat guna alsintan
4 Unit usaha
2 Meningkatnya Produksi dan keterkaitan produktivitas serta antara sektor primer, sekunder, dan tersier dalam sistem yang produktif bernilai tambah dan berdaya saing
Persentase meningkatnya pertumbuhan IKm
7 %
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 6
3 Terwujudnya pelaku IKM dan aparatur Terampil
Meningkatnya keterampilan dan Pengetahuan Pelaku Usaha/IKM
50.00 %
4 Terwujudnya Industri Agro dan industri unggulan yang berdaya saing Tinggi
TEKNOLOGI Persentase meningkatnya jumlah, jenis dan kualitas diversifikasi produk industri unggulan agro dan kimia
1 Kajian
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 II- 7
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 1
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Metode Pengukuran Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintahan,
maka pengukuran kinerja secara kuantitatif dapat diperoleh dengan membandingkan
rencana dan realisasi selama satu tahun dengan Rumus sebagai berikut:
Realisasi
Capaian IKU = --------------- x 100 %
Rencana
Pengukuran kinerja dilakukan secara kuantitatif dengan menilai indikator
kinerja pada setiap sasaran dan kegiatan. Untuk menilai mengukur capaian sasaran
dilakukan berdasarkan bobot capaian dari semua capaian indikator dari sasaran
tersebut.
3.2 Pengukuran Kinerja
Jackson dan Morgan (1978) mengemukakan bahwa kinerja merupakan
ukuran terhadap tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Rue
and Byar ( dalam Keban, 1995) menyebutkan bahwa kinerja (performance)
didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau “ the degree of accomplishment “
atau kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi secara
berkesinambungan. Dengan demikian, pengukuran kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Riau dilakukan dengan mengukur capaian indikator-indikator
dari asaran yang ditetapkan pada dokumen Perjanjian Kinerja (Penja) tahun 2017,
capaian indikator sasaran didapatkan dengan mengukur capaian dari program-
program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2017. Capaian
kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau tahun 2017 setelah dilakukan pengukuran
kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 2
Tabel 3.1
PENGUKURAN KINERJA TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2017
NO. SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Terwujudnya produksi Industri Basis Manufaktur
Meningkatnya Unit Usaha kemapunan teknologi tepat guna alsintan
4 unit Usaha
0 unit Usaha
Tak ada alokasi anggara
n
0 %
2 Meningkatnya Produksi dan keterkaitan produktivitas serta antara sektor primer, sekunder, dan tersier dalam sistem yang produktif bernilai tambah dan berdaya saing
Persentase meningkatnya pertumbuhan IKm
7 % 7 % 100 %
3 Terwujudnya pelaku IKM dan aparatur Terampil
Meningkatnya keterampilan dan Pengetahuan Pelaku Usaha/IKM
50.00% 50.00% 100 %
4 Terwujudnya Industri Agro dan industri unggulan yang berdaya saing Tinggi
TEKNOLOGI Persentase meningkatnya jumlah, jenis dan kualitas diversifikasi produk industri unggulan agro dan kimia
1 5 500 %
3.3 ANALISIS PENCAPAIAN SASARAN
Misi pertama : Meningkatkan daya saing industri Provinsi Riau.
Untuk mencapai misi pertama, Dinas Perindustrian memiliki beberapa sasaran
yang akan dicapai. Untuk mendapatkan kemampuan yang tinggi sebuah industri
harus dapat mencapai sasaran yang ditetapkan sebagai berikut :
Sasaran 1
Meningkatnya Pertumbuhan IKM, Produktifitas dan jumlah produk IKM yang mampu
bersaing
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 3
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 11/M-
IND/PER/3/2014, tentang Penetapan Jenis-jenis Industri Dalam Pembinaan Masing-
masing Direktorat Jenderal di lingkungan Departemen Perindustrian, Pasal 3 butir b
disebutkan bahwa yang dimaksud Industri Kecil dan Menengah adalah yang
mempunyai investasi perusahaan industri sampai dengan Rp.10.000.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; kecuali untuk jenis-jenis industri
tertentu kewenangan pembinaan, sepenuhnya berada pada Ditjen IKM tanpa batasan
besarnya nilai investasi. Adapun ruang lingkupnya seperti pertuang dalam : UU No.
5/1984, PP 17/1986 dan Keppres 16/1986, lingkup Industri Pengolahan :
Industri Pangan
Industri Sandang
Industri Kimia dan Bahan Bangunan
Industri Logam dan Elektronika
Industri Kerajinan
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan
kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
sehingga lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa
industri dan pekerjaan perakitan. Strategi dalam Renstra Dinas Perindustrian Provinsi
Riau Tahun 2014 - 2019, adalah langkah- langkah upaya yang ditempuh untuk
mewujudkan visi dan misi yang dimaksud. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table berikut:
Tabel. 3.2
REALIASI SASARAN 1
NO. SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Terwujudnya Industri Agro dan industri unggulan yang berdaya saing Tinggi
TEKNOLOGI Persentase meningkatnya jumlah, jenis dan kualitas diversifikasi produk industri unggulan agro dan kimia
1 5 500 %
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 4
Sasaran 1
Meningkatnya kemampuan dalam tekonologi produksi dapat dari hasil
penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kemampuan teknologi yang
diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian .
Misi kedua : Meningkat kinerja sumber Daya Dinas Perindustrian Provinsi
Riau.
Melaksanakan misi meningkat kinerja sumber daya merupakan pegawai-
pegawai kreatif yang menciptakan ide-ide baru, teknologi dan kegiatan baru, serta
untuk proaktif dalam menghadapi perubahan yang di temukan dalam setiap kegiatan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel. 3.3
REALIASI SASARAN 3
Sasaran 2
Keberadaan sumber daya berperan penting dalam pengembangan dan
pembangunan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Sumber daya ini memiliki peran
yang penting terutama pada Pertumbuhan IKM hal ini terjadi ketika pelaku usaha
yang terus menurun. Mengingat adanya pesangian serta bahan baku semakin mahal.
Sumber daya memiliki peran yang dominan, karena pengetahuan adalah bentuk
dasarl, upaya pengembangan teknologi baru, sehingga dapat menciptakan suatu
kegiatan yang menyentuh masyarakat.
Misi : 3 Pengembangan perwilayahan industri
Memiliki potensi pengembangan perwilayahan industri untuk mewujudkan kawasan
industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang berstrategi dan pola
kebijakan pengelolaan suatu kawasan industri menuju Eco Industrial Park.
Sesuai dengan Misi ketiga Sasaran yang ingin di capai adalah:
NO. SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2 Terwujudnya pelaku IKM dan aparatur Terampil
Meningkatnya keterampilan dan Pengetahuan Pelaku Usaha/IKM
50.00% 50.00 % 100 %
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 5
Tabel. 3.4
REALIASI SASARAN 1
Sasaran 3
Meningkatkan pelaksanaan kebijakan penyebaran dan pemeratan
industri,penyediaan infrastruktur dan sentra industri kecil dan industri menengah
performa lingkungan ekonomi dan sosial
4. Misi Keempat : Meningkatkan Industri Kecil dan Menengah
Memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh
stakeholders sesuai dengan potensi sumber daya industri di daerah.
Sesuai dengan Misi ketiga Tujuan dan Sasaran yang ingin di capai adalah:
Tabel. 3.5
REALIASI SASARAN 4
Sasaran 5
NO. SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
3 Terwujudnya produksi Industri Basis Manufaktur
Meningkatnya Unit Usaha kemapunan teknologi tepat guna alsintan
4 Unit Usaha
0 unit usaha
Tak ada alokasi
anggaran
0 %
NO. SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
4 Meningkatnya Produksi dan keterkaitan produktivitas serta antara sektor primer, sekunder, dan tersier dalam sistem yang produktif bernilai tambah dan berdaya saing
Persentase meningkatnya pertumbuhan IKm
7 % 7 % 100 %
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 6
Meningkatnya Meningkatnya pertumbuhan industri kecil dan menengah Memfasilitasi
peningkatan sumber daya/kemampuan, keterampilan wira usaha/ pelaku industri
kecil dan menengah (Pelatihan – pelatihan dan magang).Arah kebijakan Memfasilitasi
pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi pada semua bidang dan skala
industri.
3.4. Program Dan Kegiatan Dana APBD Dinas Perindustrian Provinsi Riau
Tahun 2017
1 3.4.1. Program Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017
Pada tahun 2017 ini dalam rangka pembangunan industri di daerah Riau,
pada Dinas Peridustrian Provinsi Riau telah dilakukan dengan melaksanakan 4
(empat) program dan 1 (satu) Program Pendukung yang berkaitan dengan
pelayanan publik dan pada masing-masing program tersebut terdapat beberapa
Kegiatan yang dilakukan, yakni sebagai berikut :
1. INDUSTRI
1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
3) Program Peningkatan Kemampuan teknologi Industri
4) Program Pengembangan Agro dan Industri Unggulan Berbasis Teknologi
5) Program pengembangan Data/Informasi
2. KEGIATAN DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU
INDUSTRI
I Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
1 Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi
2 Gelar Teknologi Tepat Guna TTG Nasional
3
Sosialisasi / Penilaian Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri
(P3DN) Se Provinsi Riau
4
Pelatihan Teknologi Pelapisan Logam Bagi Industri Logam Yang Ramah
Lingkungan Di Pekanbaru
II Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
1
Pembinaan Industri Kecil Dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster
Industri
2 Pelatihan CEFE Bagi IKM Yang Sudah Di Diagnosa Oleh UPL Di Pekanbaru
Laporan Kinerja Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 III- 7
3 Diagnosis KUB Di 12 Kab/ Kota
4 Peningkatan Kapasitas Pengrajin IKM
5 Partisipasi PFPP Pada Konvensi GKM Tingkat Nasional
6 Pendampingan Langsung PFPP Bagi IKM Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau
7 Pemanfaat Sumber Daya Bagi Industri kecil dan menengah
8 Peningkatan Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Kecil Dan Menengah
Dengan Swasta
9 Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (Pameran Promosi Produk IKM)
10 Pengembangan Rumah Kemasanan Produk IKM potensial
III Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1 Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri
2 Peningkatan Kapasitas Dan Pengembangan UPT.PPI
IV
Program Pengembangan Agro dan Industri Unggulan Berbasis
Teknologi
1 Peningkatan Kejasama, Promosi dan Investasi Industri
V Program Pengembangan Data/Informasi
1 Penyusunan Data dan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan
3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DANA APBD
DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU TAHUN 2017
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dana APBD pada Dinas
Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 28.264.753.351,00
adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel sebagaimana terlampir.
4 LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DANA
APBD DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI RIAU TAHUN 2017
Kegiatan APBD Dinas Perindustrian Provinsi Riau Tahun 2017 urusan Industri,
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
BIDANG INDUSTRI
Dalam melaksankan urusan industri Dinas Perindustrian d mempunyai 4
Program dan 25 Kegiatan, dialokasikan dana sebesar Rp. 13.852.301.985,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 10.807.125.361,- (73,55 %) dan realisasi fisik sebesar
94 %.
Top Related