Phone / Fax : (0733) 4540089
e-mail: [email protected]
Dinas Kehutanan
Jl. Sulaiman Amin Muara Beliti Sumsel
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016
MUARA BELITI, JANUARI 2017
i
Kata Pengantar
erdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah setingkat eselon II
ke atas dituntut untuk mempersiapkan Perencanaan Strategis (Renstra) dan
membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) setiap tahunnya berdasarkan
sasaran/kegiatan yang tercantum dalam Renstra.
LKjIP merupakan bentuk laporan akuntabilitas yang disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak di lingkungan Dinas
Kehutanan Kabupaten Musi Rawas, yang telah memberikan kontribusi pemikiran dan
masukan yang sangat mendukung tersusunnya laporan ini.
Akhirnya kami harapkan kritik dan saran membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan LKjIP ini, serta harapan ini dapat menjadi feed back bagi peningkatan
kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas tahun berikutnya, sekaligus
mendorong percepatan terwujudnya Good Governance.
Muara Beliti, Januari 2017 Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas,
Drs. EC. PRISKODESI Pembina Utama Muda
NIP 19651002 199303 1 003
BB
ii
Daftar Isi
Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ......... 1
1.2 Permasalahan Utama (Strategic Issued) ............................ 3
BAB II. PERENCANAAN KINERJA ........................................................ 7
2.1 Perencanaan Strategis ........................................................ 7
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 9
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ................................................ 9
3.2 Realisasi Anggaran ............................................................. 21
BAB IV. PENUTUP ................................................................................... 25
4.1 Kesimpulan ......................................................................... 25
4.2 Strategi dan Langkah di Masa Mendatang .......................... 25
iii
Daftar Tabel
No. Teks Halaman
1.1. Rincian Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Musi Rawas ...................... 4
2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2016 ............................. 8
3.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 ............................... 10
3.2 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan 2016
pada Indikator Kinerja 1 ......................................................................... 10
3.3 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 dan 2015
pada Indikator Kinerja 2 dan 3 ............................................................... 12
3.4 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 dan 2015
pada Indikator Kinerja 4 ......................................................................... 16
3.5 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 dan 2015
pada Indikator Kinerja 5 dan 6 ............................................................... 18
3.6 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 ........................................... 37
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas yang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati Musi Rawas melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor
02 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Musi Rawas serta Peraturan Bupati Musi Rawas
Nomor 58 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas, tugas pokok Dinas
Kehutanan adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Daerah di bidang Kehutanan.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kehutanan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan perencanaan bidang kehutanan;
2. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan;
3. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kehutanan;
4. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan
kegiatan bidang rehabilitasi dan pengelolaan hutan, sarana dan
prasarana kehutanan, perlindungan dan pengamanan hutan, serta
produksi dan bina usaha kehutanan;
5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kehutanan;
6. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan;
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 2
Susunan Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
terdiri dari :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, membawahkan :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
c) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian.
3. Bidang Inventarisasi dan Tata Guna Hutan, membawahkan :
a) Seksi Inventarisasi, Pengukuran dan Perpetaan;
b) Seksi Data Base dan Informasi Kehutanan;
c) Seksi Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan.
4. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan, membawahkan :
a) Seksi Rehabilitasi Hutan;
b) Seksi Reklamasi dan Penghijauan;
c) Seksi Monitoring dan Evaluasi DAS.
5. Bidang Bina Produksi Hasil Hutan, membawahkan :
a) Seksi Iuran dan Pengujian Hasil Hutan;
b) Seksi Pemanfaatan Hutan;
c) Seksi Peredaran Hasil Hutan.
6. Bidang Perlindungan Hutan, membawahkan :
a) Seksi Pengamanan Hutan;
b) Seksi Pembinaan Flora/Fauna dan Pengendalian Hama/
Penyakit;
c) Seksi Hukum dan Perundang-undangan.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas, antara lain :
a) UPT Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Wilayah I;
b) UPT Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan Wilayah II;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi
Rawas seperti terdapat pada Gambar 1.1. berikut ini.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 3
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan
1.2 Permasalahan Utama (Strategic Issued) Yang Sedang Dihadapi
Organisasi
1. Kondisi Sumber Daya Manusia
ketersediaan tenaga Polisi Kehutanan yang berjumlah 2
orang, jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan yang ada,
maka rasio pengawasan terhadap pengamanan kawasan hutan
memiliki nilai yang sangat kecil. Peningkatan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia secara bertahap dan
berkelanjutan akan diupayakan karena dapat mempengaruhi
pencapaian kinerja organisasi.
2. Kondisi Hutan dan Kehutanan Saat Ini
1. Kondisi Hutan
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 4
Setelah terbentuknya Daerah Otonomi baru yaitu
Kabupaten Musi Rawas Utara maka Kabupaten Musi Rawas
mempunyai luas wilayah sebesar + 635.727,66 ha
mempunyai kawasan hutan seluas + 277.274,98 ha (43,61%)
dari luas wilayah kabupaten sesuai dengan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : 866/Menhut-II/2014 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah
Sumatera Selatan dengan perincian fungsi kawasan hutan di
wilayah Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut :
a. Kawasan Budidaya
- Hutan Produksi (HP) : 175.702,64 Ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 4.487,46 Ha
- Hutan Produksi Konversi (HPK) : 25.487,94 Ha
Jumlah a……… 205.678,04 Ha
b. Kawasan Non Budidaya
- Hutan Konservasi (TNKS) / HSA : 70.726,71 Ha
- Hutan Lindung : 870,23 Ha
Jumlah b……… 71.596,94 Ha
Tabel 1.1 Rincian Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Musi Rawas
No Jenis Luas (Ha) Lokasi
1 2 3 4
1. Hutan Konservasi/ TNKS 70.726,71 Kec. STL Ulu Terawas Kec. Selangit
2. Hutan Lindung : 870,23 Kec. STL Ulu Terawas - HL Bukit Cogong I 285,56 - HL Bukit Cogong II 21,09 - HL Bukit Botak 563,58
3. Hutan Produksi : 175.702,64 - HP. Lakitan Utara I 7.750,20 Kec. Megang Sakti - HP. Lakitan Utara II 1.356,92 Kec. Megang Sakti - HP. Lakitan Selatan 21.256,75 Kec. Megang Sakti - HP. Benakat Semangus 138.838,21 Kec. BTS Ulu, Muara Lakitan - HP. Kungku 6.500,56 Kec. Jayaloka, Sukakarya
4. Hutan Produksi Terbatas : 4.487,46 - HPT. Bukit Hulu Tumpah 4.029,59 Kec. Selangit - HPT. Lakitan Utara 457,87 Kec. Megang Sakti
5. Hutan Produksi Konversi : 25.487,93 - HPK. Kelingi 9.785,03 Kec. Ma. Kelingi, Ma. Lakitan - HPK. Semangus 13.789,14 Kec. Ma. Kelingi, Ma. Lakitan - HPK. Air Balui 1.913,76 Kec. Ma. Lakitan
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 5
Gambar 1.2. Peta Kawasan Hutan Kabupaten Musi Rawas
2. Kondisi Kehutanan
Perusahaan Industri pengolahan kayu yang banyak
memanfaatkan kayu dari kebun-kebun rakyat sebagai bahan
baku industry berlokasi di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Selain itu perusahaan industry perkayuan yang ada di
Kabupaten Musi Rawas pada Tahun 2016 menurunkan target
produksi ± 50% dikarenakan permintaan pasar yang sangat
kecil/turun.
Tingginya angka konflik tenurial yang terjadi yaitu
penguasaan kawasan hutan atau perambahan kawasan hutan
yang dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 6
3. Kondisi Iklim
Jumlah hari hujan dan hari tidak hujan tidak menentu
sehingga terjadi Anomali iklim pada tahun 2016. Terjadinya
dampak Anomali iklim, timbulnya pembukaan lahan
perkebunan oleh masyarakat dan perusahaan perkebunan
secara besar-besaran sehingga timbulnya beberapa hotspot
(titik api). Selain itu juga dengan jumlah hari hujan dan hari
tidak hujan tidak menentu menyebabakan Perusahaan
pemegang ijin Hutan Tanaman Industri (HTI) menurunkan
target penanaman dan pemanenan.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 7
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Perjanjian Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
adalah suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara Bupati Musi Rawas dengan Kepala
Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas untuk mewujudkan target
kinerja sebagaimana diamanatkan dalam Perubahan RPJMD Tahun
2010-2015. Penyusunan PERJANJIAN KINERJA Tahun 2016
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam PERJANJIAN KINERJA Tahun 2016, Dinas Kehutanan
Kabupaten Musi Rawas telah merumuskan dan menetapkan 4 sasaran
strategis dengan 6 indikator kinerja. sebagamana disajikan pada Tabel
2.1 sebagai berikut :
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 8
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2016
Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Target Kebijakan
1 2 3 4
1. Meningkatnya optimalisasi kawasan hutan
1. Peningkatan PAD sektor kehutanan
428.652.000,- Rp Meningkatkan upaya Penerimaan PAD Sektor Kehutanan
2. Meningkatnya upaya rehabilitasi hutan dan lahan
1. Areal lahan kritis yang ditanami
9.419 Ha Meningkatkan upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta pembinaan dan pengawasan kegiatan RHL oleh mitra 2. Produksi bibit
tanaman kehutanan 50.000 batang
3. Meningkatnya upaya Perlindungan Hutan
1. Penurunan jumlah hotspot
20 % Upaya-upaya perlindungan hutan
4. Meningkatnya upaya pengelolaan dan pembangunan kehutanan
1. Lestarinya kawasan lindung
1 unit Upaya dalam pemeliharaan dan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan terbuka hijau
2. Luas kawasan terbuka hijau
5 Ha
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
9
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja
dari indikator kinerja sasaran.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
menginformasikan kepada pemberi amanat bahwa semua kegiatan
yang dilakukan sudah berfungsi atau telah memenuhi sasaran
fungsionalnya dan tidak hanya sebatas keluaran barang dan jasanya
saja. Disamping itu juga diinformasikan kinerja yang belum mencapai
target dan usaha-usaha yang akan dilakukan.
Secara umum, Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas telah
dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan. Dari 4 sasaran yang
telah ditetapkan dalam Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kehutanan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 - 2015, pengukuran,
evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dalam tahun 2016
dilakukan terhadap 4 sasaran.
Penjelasan mengenai hasil pengukuran kinerja, evaluasi
keberhasilan dan kegagalan, dan analisis faktor keberhasilan dan
kegagalan serta strategi menanggulangi permasalahan pada masa
akan datang akan dianalisis dari setiap sasarannya. dan diuraikan
sebagai berikut :
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
10
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 2016
1 2 3 4 5
1. Peningkatan PAD Sektor kehutanan
Rp 428.652.000,- 422.819.300,- 98,64 %
2. Areal lahan kritis yang ditanami
Ha 9.419 10.074 106,95 %
3. Produksi bibit tanaman kehutanan
Batang 50.000 64.200 128,40 %
4. Penurunan jumlah hotspot
% 20 72,58 291,71%
5. Lestarinya kawasan lindung
Unit 1 1 100 %
6. Luas kawasan terbuka hijau
Ha 5 5 100%
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolok ukur
keberhasilan sasaran 1. terdiri dari 1 indikator yang ditetapkan dan
dilaksanakan pada tahun 2016. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
indikator peningkatan PAD sektor kehutanan hampir memenuhi target
(98,64 %).
Penjelasan secara rinci mengenai realisasi ketercapaian
indikator kinerja pada Sasaran 1. adalah sebagaimana uraian dibawah
ini.
Tabel 3.2 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan 2016 pada Indikator Kinerja 1.
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
2015 Capaian
2014
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan PAD Sektor kehutanan
Rp 428.652.000,-
422.819.300,-
98,64 % -35,03
1. Indikator peningkatan PAD sektor kehutanan
PAD sektor kehutanan diperoleh melalui sumbangan hasil
penjualan oleh pihak ketiga serta dari penerimaan lain-lain.
Perolehan terbesar didapatkan dari aktifnya usaha-usaha di sektor
perkayuan yang bahan bakunya bersumber dari lahan milik, antara
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
11
lain jenis pulai pada PT. Xylo Indah Pratama yang memproduksi
pensil slat dan PT. Mura Lestari Makmur yang menghasilkan veneer
dari kayu karet.
a. Capaian Kinerja
Sebagaimana terinci dalam dokumen IKU, indikator
“peningkatan PAD sektor kehutanan” pada tahun 2016
ditargetkan menyamai dari target PAD tahun 2015, yaitu sebesar
Rp. 428.652.000,-. Realisasi perolehan PAD sektor kehutanan
sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
422.819.300,- atau 98,64% dari target. Dengan demikian, PAD
belum mencapai target.
Perolehan PAD sektor kehutanan dilaporkan setiap bulan
oleh Bendahara Penerimaan pada Dinas Kehutanan Kabupaten
Musi Rawas.
b. Perbandingan dengan target Renstra
Target perolehan PAD sektor kehutanan pada tahun
2016 merupakan jumlah kekurangan terhadap pencapaian target
tahun 2015 dan ditingkatkan sebesar 10% yang ditetapkan
berdasarkan Perubahan terhadap Renstra tahun 2011-2015
adalah sebesar Rp. 396.508.860,- dan diharapkan dapat
mencapai hasil akhir Perubahan terhadap Renstra tahun 2011-
2015 sebesar Rp. 880.456.500,-. Dengan realisasi perolehan
PAD tahun 2016 sebesar 422.819.300,- maka capaian kinerja
pada tahun 2016 adalah 106,64% dari target tahun terakhir
Perubahan Renstra.
Kondisi ketercapaian indikator kinerja ini disebabkan oleh
perhitungan yang sangat realistis terhadap PAD sektor
kehutanan dengan memperhitungkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, permintaan pasar dan kondisi iklim pada tahun
2016.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
12
c. Keberhasilan dan Hambatan
Keberhasilan dalam pencapaian target perolehan PAD
sektor kehutanan tahun 2016 adalah analisis permintaan pasar
terhadap penggunaan bahan baku kayu dari perusahaan,
sehingga dilakukan perhitungan target PAD 2016 yang realistis
terhadap Perubahan Renstra 2011-2015.
Tabel 3.3 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 dan 2015 pada Indikator Kinerja 2 dan 3
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
2015 Capaian
2014
1 2 3 4 5 6
2. Areal lahan kritis yang ditanami
Ha 9.419 10.074 106,95 % 51,01
3. Produksi bibit tanaman kehutanan
Batang 50.000 64.200 128,40 % 104,08
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolok ukur
keberhasilan dalam Renstra terdiri dari 2 indikator yang diupayakan
pencapaiannya pada tahun 2016. Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa, indikator “areal lahan kritis yang ditanami” capaian kinerja, yaitu
sebesar 106,95%. Sedangkan indikator “produksi bibit tanaman
kehutanan” mencapai 128,40%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut didukung dengan
pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada tahun 2016
yang terdiri dari 4 kegiatan, yaitu :
a. Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan;
b. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan
Lahan;
c. Penanaman Turus Jalan; dan
d. Reboisasi dan Penghijauan.
Penjelasan secara rinci mengenai realisasi ketercapaian
indikator kinerja adalah sebagaimana uraian dibawah ini.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
13
2 Indikator areal lahan kritis yang ditanami
a. Capaian Kinerja
Indikator kinerja “areal lahan kritis yang ditanami”
ditargetkan seluas 9.419 Ha dan terealisasi seluas 10.074 Ha,
sehingga capaian kinerja sebesar 106,95%. Pencapaian
indikator tersebut diperoleh melalui pelaksanaan; penanaman
dan pemeliharaan turus jalan, pembuatan hutan rakyat,
pemeliharaan hutan kota, penanaman yang dilakukan oleh 2
pemegang HTI yaitu PT. Musi Hutan Persada dan PT. Paramitra
Mulia Langgeng, penanaman oleh masyarakat dengan
menggunakan bibit tanaman kehutanan dari Kebun Pembibitan
Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas. penanaman oleh mitra dan
BUMN/BUMD/BUMS yang dicanangkan dalam acara gerakan
aksi penanaman 1 millyar pohon atau OBIT. Total jumlah bibit
tanaman kehutanan dan MPTS yang ditanam pada tahun 2016
adalah sejumlah 12.991.342 batang.
b. Perbandingan dengan target Renstra
Target luasan lahan kritis yang ditanami pada tahun
terakhir Renstra adalah 82.695 Ha. Realisasi luasan lahan kritis
yang ditanami sepanjang tahun 2011-2015 adalah sebesar
77.173 Ha sehingga tersisa pada tahun 2016 seluas 5.522.
Dengan demikian, target akhir renstra telah tercapai 105,50%
atau seluas 87.217 Ha.
c. Keberhasilan dan Hambatan
Pencapaian indikator kinerja sebesar 105,50%
disebabkan oleh pelaksanaan; penanaman dan pemeliharaan
turus jalan, pembuatan hutan rakyat, pemeliharaan hutan kota,
penanaman yang dilakukan oleh 2 pemegang HTI yaitu PT.
Musi Hutan Persada dan PT. Paramitra Mulia Langgeng,
penanaman oleh masyarakat dengan menggunakan bibit
tanaman kehutanan dari Kebun Pembibitan Dinas Kehutanan
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
14
Kab. Musi Rawas. penanaman oleh mitra dan
BUMN/BUMD/BUMS yang dicanangkan dalam acara gerakan
aksi penanaman 1 millyar pohon atau OBIT
3. Indikator produksi bibit tanaman kehutanan
Indikator produksi bibit tanaman kehutanan ditarget tahun
2016 sejumlah 50.000 batang hal ini berdasarkan kesiapan sumber
daya yang ada dan daya dukung/kapasitas bibit di Kebun
Pembibitan Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas.
a. Capaian Kinerja
Indikator produksi bibit tanaman kehutanan dengan
target 50.000 batang telah terealisasi sejumlah 64.200 batang
(128,40%). Pencapaian indikator tersebut diperoleh melalui
produksi bibit yang dilakukan pada persemaian permanen yang
dikelola oleh Dinas Kehutanan yang berlokasi di Desa Sumber
Karya Kecamatan STL Ulu Terawas.
Apabila dibandingkan dengan target dan capaian kinerja
tahun 2015 sejumlah 50.000 batang, maka pada tahun 2016
jumlah bibit tanaman kehutanan yang diproduksi sama besar hal
ini disebabkan oleh daya dukung/kapasitas bibit di kebun
pembibitan milik Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
disesuaikan dengan perhitungan permintaan bibit/distribusi bibit
kemasyarakat.
b. Perbandingan dengan target Renstra
Apabila dibandingkan dengan target capaian kinerja
pada tahun terakhir Renstra (tahun 2016) yaitu produksi bibit
tanaman kehutanan sejumlah 100.000 batang, maka capaian
kinerja sasaran telah tercapai di tahun 2015 dan di tahun 2016
menambahkan stock persediaan bibit untuk masyarakat agar
tidak terjadi kekosongan bibit pada Kebun Bibit Milik Dinas
Kehutanan Kabupaten Musi Rawas apabila ada permintaan
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
15
masyarakat pada setiap bulannya dan juga dibantu oleh
persemaian permanen/kebun bibit milik Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan sebagai Backup apabila ada permintaan
oleh masyarakat mengenai jenis dan jumlah yang tidak ada di
Kebun Bibit Milik Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas.
c. Keberhasilan dan Hambatan
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sebesar
128,40% disebabkan oleh dukungan sumber daya yang ada
sehingga proses pembuatan dan pemeliharaan bibit dapat
dilakukan secara intensif. Dengan perlakuan demikian, maka
kuantitas dan kualitas bibit yang dihasilkan dapat menjadi
maksimal. Namun demikian, perlunya perhatian khusus untuk
jenis-jenis tanaman yang ditemukan adanya serangan hama dan
penyakit yang menyebabkan bibit tersebut layu kemudian mati.
Untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan pemeliharaan dan
perhatian khusus terhadap bibit/benih tanaman kehutanan.
Bibit tanaman kehutanan yang telah diproduksi sebagian
besar sudah didistribusikan kepada instansi lain baik pemerintah,
swasta, sekolah dan masyarakat luas, baik di Kabupaten Musi
Rawas maupun di daerah sekitarnya. Instansi lain dan
masyarakat yang membutuhkan bibit tanaman kehutanan untuk
ditanam, dapat diberikan bantuan bibit secara cuma-cuma
dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Dinas
Kehutanan Kab. Musi Rawas. Selain itu, sebagian bibit yang
diproduksi juga digunakan dalam rangka kegiatan pada Dinas
Kehutanan melalui program OBIT, dan sebagainya.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
16
Tabel 3.4 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan 2016 pada indikator kinerja 4
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
2016 Capaian
2015
1 2 3 4 5 6
4. Penurunan jumlah hotspot
% 20 72,58 291,71% -1,50
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolok ukur
keberhasilan dalam Renstra yang ditetapkan dan 1 indikator
dilaksanakan pada tahun 2016. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa
indikator tersebut mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar -
291,71%.
Indikator kinerja sasaran tersebut didukung melalui Program
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dan pada tahun
2016 dilaksanakan dengan 3 kegiatan yaitu :
1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan;
2. Pengamanan Hutan; dan
3. Penyelenggaraan UPT.
Ketiga kegiatan tersebut saling mendukung dalam upaya menekan
jumlah titik api (hotspot) di Kabupaten Musi Rawas.
a. Capaian Kinerja
Sebagaimana dijelaskan dalam dokumen Perjanjian Kinerja
Tahun 2016, indikator kinerja “penurunan jumlah hotspot”
ditargetkan berkurang sebesar 20% dibandingkan angka hotspot
yang terjadi di tahun sebelumnya. Berdasarkan pemantauan yang
dilakukan secara rutin terhadap Satelit Aqua/Terra Modis Fire
Information of Resource Management System (FIRMS) dan NASA,
pada tahun 2016 terpantau hotspot sebanyak 181 titik api,
sedangkan pada tahun 2015 terpantau hotspot sebanyak 661 titik
api. Dengan demikian, apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi penurunan jumlah hotspot sebesar 72,58% atau
sebanyak 181 titik api.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
17
b. Perbandingan dengan target Renstra
Dalam Renstra 2010-2015, jumlah hotspot ditargetkan
berkurang 20% setiap tahun. Dengan demikian, target jumlah
hotspot pada tahun terakhir Renstra diharapkan terjadi tidak ada
Hotspot (Free Hot Spot) dari jumlah hotspot pada tahun awal
Renstra. Jumlah hotspot pada. tahun awal renstra (tahun 2011)
adalah sebanyak 729 titik api, sedangkan pada tahun 2016
sebanyak 181 titik api. Dengan kata lain, jumlah hotspot tahun 2016
telah terjadi peningkatan sebesar 24,83% atau sebanyak 181 titik
api.
c. Keberhasilan dan Hambatan
Pencapaian target indikator kinerja ini sangat tergantung
kepada faktor alam (iklim), dimana pada tahun 2016 jumlah hari
tidak hujan (kemarau) sangat kecil.
Selain itu, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran
hutan dan lahan telah ditingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya
melalui kegiatan-kegiatan pengadaan 1unit mobil damkarhutlah
jenis fire jeep, adanya posko pengendalian kebakaran hutan dan
lahan yang operasionalnya 24 jam, adanya regu pemadam
kebakaran baik tingkat kabupaten ataupun tingkat Desa yang dinilai
sangat rawan kebakaran hutan dan lahan. Begitu juga dengan
dilaksankannya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, penguatan
koordinasi dengan instansi lainnya, baik secara vertikal dan
horizontal, penguatan SDM pengendalian kebakaran hutan dan
lahan, pemutakhiran pemantauan hotspot, dan sebagainya.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
18
Tabel 3.5 Rencana/Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan 2016 pada indikator kinerja 5 dan 6
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
2016 Capaian
2015
1 2 3 4 5 6
5. Lestarinya kawasan lindung
Unit 1 1 100 % 100
6. Luas kawasan terbuka hijau
Ha 5 5 100% 100
Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai tolok ukur
keberhasilan dalam Renstra terdiri dari 2 indikator dimana ada 2
indikator yang ditetapkan dan dilaksanakan pada tahun 2016. Dari
tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2016 realisasi pencapaian dua
indikator telah memenuhi tingkat capaian yang diharapkan, yakni 100%.
Indikator kinerja sasaran tersebut didukung dengan pelaksanaan
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dan pada tahun
2016 diselenggarakan dengan 2 kegiatan, yaitu :
1. Pengembangan Hutan Masyarakat Adat;
2. Pengembangan Hutan Kota,
Penjelasan secara rinci mengenai realisasi ketercapaian kedua
indikator kinerja adalah sebagaimana uraian dibawah ini.
5. Indikator lestarinya kawasan lindung
a. Capaian Kinerja
Indikator “lestarinya kawasan lindung” dengan target 1
unit dan realisasinya 1 unit. Hal ini diindikasikan oleh 1 unit
kawasan lindung yang tetap lestari yaitu Hutan Adat Bulian
seluas + 44 Ha.
Hutan Adat Bulian merupakan ekosistem essensial yang
telah puluhan tahun secara turun temurun dikelola dan dilindungi
oleh masyarakat sekitarnya.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
19
Pada Hutan Adat Bulian dilaksanakan Kegiatan
Pengembangan Hutan Masyarakat Adat berupa pengawasan
melalui kegiatan pemasangan 3 (tiga) buah papan
Informasi/Himbauan agar masyarakat dapat ikut menjaga dan
melestarikan hutan adat bulian dan diharapkan dapat
mengurangi perambahan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab.
b. Perbandingan dengan target Renstra
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran
tahun 2016 dengan target terakhir Renstra (tahun 2016),
terdapat 2 Unit kawasan lindung yang senantiasa terjaga
kelestariannya, realisasi indikator kinerja telah mencapai 100%
pada tahun 2015.
c. Keberhasilan dan Hambatan
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja “lestarinya
kawasan lindung” pada tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh
dukungan sepenuhnya oleh masyarakat sekitar kawasan Hutan
Lindung dan Hutan Adat. Pada tahun 2016 ini Hutan Adat Bulian
semakin ditingkatkan jumlah populasi tanaman Unglen/Bulian
melalui revegetasi tanaman langkah tersebut serta telah
dilakukan indentifikasi dan trayek tata batas luas kawasan Hutan
Adat Bulian.
6. Indikator luas kawasan terbuka hijau
a. Capaian Kinerja
Indikator “luas kawasan terbuka hijau” dengan target 5
Ha dan realisasinya telah mencapai seluas 5 Ha. Hal ini
diindikasikan dengan terbangunnya dan terpeliharanya Hutan
Kota serta Tanaman Turus Jalan. Untuk mendukung
keberhasilan pencapaian target indikator kinerja tersebut, maka
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
20
diselenggarakan Kegiatan Pengembangan Hutan Kota dan
Penanaman Turus Jalan.
b. Perbandingan dengan target Renstra
Apabila capaian kinerja sasaran tahun 2016
dibandingkan dengan target terakhir Renstra (tahun 2016),
realisasi indikator kinerja telah mencapai >100% yaitu >15 Ha
dari rencana pembangunan kawasan terbuka hijau seluas 15 Ha.
Pada tahun 2015, pembangunan hutan kota telah tercapai 7,3
Ha dan penanaman Turus Jalan telah mencapai 51 Km atau
sebanding dengan 24 Ha.
c. Keberhasilan dan Hambatan
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja ini erat
kaitannya dengan paduserasi antar instansi dan koordinasi pada
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Musi Rawas dalam rangka penyiapan lahan yang akan di
tetapkan menjadi Hutan kota dan Turus Jalan serta dukungan
SDM serta sarana dan prasarana yang memadai, sehingga
hutan kota dapat dibangun dan Turus Jalan dapat dikelola
secara optimal. Hutan kota di Kabupaten Musi Rawas ini telah
ditetapkan oleh Menteri Kehutanan, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Musi Rawas pun telah mengukuhkan areal hutan kota
dalam master plan perencanaan pembangunan Agropolitan
Center.
Pada dasarnya potensi permasalahan yang ada dalam
pencapaian indikator kinerja ini adalah paduserasi antar instansi
dan koordinasi pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan
Tata Ruang Kabupaten Musi Rawas dalam rangka penyiapan
lahan yang akan di tetapkan menjadi Hutan kota dan adanya
tekanan pembangunan perumahan di sekitar lokasi hutan kota
dan arboretum kehutanan. Langkah antisipatif yang telah diambil
adalah berkoordinasi pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
21
dan Tata Ruang Kabupaten Musi Rawas dalam rangka
penyiapan lahan untuk pembangunan Hutan Kotan dan
melaksanakan penataan batas areal hutan kota dan membuat
pagar pembatas.
3.2 Realisasi Anggaran
Berdasarkan alokasi anggaran tahun 2016, pagu dan realisasi
anggaran per program dan per kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.6.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
22
Tabel 3.6. Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2016 (pada APBD Perubahan)
Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Capaian Kinerja
Program / Kegiatan
Anggaran (Rp.)
Alokasi Realisasi Persentase
(%) 1 2 3 4 5 6
1.1.1 Meningkatnya optimalisasi kawasan hutan
1. Peningkatan PAD Sektor kehutanan
98,64 %
2.1.1 Meningkatnya upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Areal lahan kritis yang ditanami
106,95 % 16 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1.069.220.000 1.046.048.500 97,83
2. Produksi bibit tanaman kehutanan
128,40 % 02 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan
150.180.000 147.915.000 98,49
06 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
130.120.000 127.198.000 97,75
09 Penanaman Turus Jalan 120.000.000 117.075.500 97,56
10 Reboisasi dan Penghijauan 668.920.000 653.860.000 97,75
3.1.1 Meningkatnya upaya Perlindungan Hutan
1. Penurunan jumlah hotspot
291,71 % 17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
498.777.500 489.893.500 98,22
04 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
328.277.500 320.601.500 97,66
06 Pengamanan Hutan 137.500.000 136.529.000 99,28
08 Penyelenggaraan UPT 62.500.000 62.418.000 99,87
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas
23
Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Capaian Kinerja
Program / Kegiatan
Anggaran (Rp.)
Alokasi Realisasi Persentase
(%) 1 2 3 4 5 6
4.1.1 Meningkatnya upaya pengeloaan dan pembangunan kehutanan
1. Lestarinya kawasan lindung
100 % 20 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
532.060.000 524.644.800 98,61
01 Pengembangan Hutan Masyarakat Adat
62.500.000 62.418.000 99,87
2. Luas kawasan terbuka hijau
100 % 09 Pengembangan Hutan Kota 364.560.000 363.790.000 99,79
04 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 105.000.000 98.436.800 93,75
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 24
Berdasarkan informasi pada Tabel 3.6 tidak terdapat kendala
yang berarti terkait dengan penyerapan anggaran pada tahun 2016.
Prosentase total penyerapan anggaran diluar kegiatan rutin adalah
98,22%.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 25
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2016
dalam pencapaian visi melalui misinya didukung dengan 4 sasaran
strategis. Sasaran 1.1.1 dengan 1 indikator kinerja, dimana 1 indikator
tercapai 98,64%. Sasaran 2.1.1 dengan 2 indikator dengan capaian
kinerja masing-masing sebesar 106,95 % dan 128,40%. Sasaran 3.1.1
dengan 1 indikator dan capaian kinerjanya sebesar 291,71%.
Selanjutnya, sasaran 4.1.1 dengan 2 indikator sasaran dan capaian
kinerjanya sebesar 100%.
4.2 Strategi dan Langkah di Masa Mendatang
Beberapa strategi dan langkah antisipatif dalam upaya
memperoleh capaian kinerja yang lebih baik dengan mengacu kepada
evaluasi pencapaian kinerja tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan intensifikasi perolehan PAD hal ini bisa dilakukan
dengan mengoptimalkan koordinasi secara vertikal dan secara
horizontal. Koordinasi secara vertikal dilakukan dengan pemerintah
pusat dan provinsi dalam upaya mengembangkan prospek
penerimaan lain-lain, sedangkan koordinasi horizontal dilakukan
dengan instansi terkait lainnya di Kabupaten Musi Rawas.
2. Meningkatkan penyuluhan, patroli dan penegakan hukum serta
pelibatan masyarakat untuk mendukung sasaran penurunan jumlah
Titik Api (hotspot). Hal ini dilakukan dengan melaksanakan
pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan, migas
dan HTI untuk melakukan upaya kesiapan sarana prasarana, SOP
dan SDM dalam menghadapi musim kemarau, dan melakukan
tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku
pembakaran hutan dan lahan.
LKjIP Tahun 2016 Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 26
3. Mengembangkan teknologi jenis tanaman kehutanan yang toleran
dan mempunyai nilai ekonomis tinggi dan melibatkan peran serta
masyarakat untuk mendukung Meningkatnya upaya Rehabilitasi
Hutan dan Lahan.
4. Sasaran strategis berikut indikator kinerja yang telah terwujud tetap
diprioritaskan pencapaiannya dengan mengintensifkan monitoring
dan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang dilakukan.
Dengan demikian, diharapkan upaya perubahan menuju perbaikan
terhadap kendala sekecil apapun dapat ditindaklanjuti secara lebih
efektif dan efisien.
Top Related