2012
|
Nama kelompok :1. Himmatuts Tsuroyya (10) 2. Mita Ayu Dwijayanti (13)3. M. Rifai Arif (15)4. Titin Nur Afifah (23)5. Tri Agung Susilo (24)6. Trihandy Cahyo S. (25)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Makalah ini disusun Untuk menyelesaikan tugas kimia industry dan agar pembaca dapat
mengetahui bagaimana cara pembuatan tahu serta apa saja perubahan yang terjadi seperti perubahan
fisika dan kimianya. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Terima kasih.
Penulis
Laporan Kimia Industri Dalam Industri Tahu.
A. Pengertian.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan
diambil sarinya. Tahu diambil kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang secara harfiah
berarti "kedelai yang difermentasi". Tahu berasal dari daratan Cina. 164 SM, tahu ditemukan
oleh Lord Liu An dari Huai-nan. Liu An adalah ilmuwan dan philosopher, penguasa dan ahli
politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat
bahwa kemungklinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan non daging melalui
tahu. Kemungkinan besar Liu An memadatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi
kental seperti tahu saat ini.
Tahu adalah salah satu jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kedelai dengan
jalan memekatkan protein kedelai dan mencetaknya melalui proses pengendapan protein
dengan atau tanpa penambahan unsur-unsur lain yang diijinkan, sehingga dihasilkan produk
tahu berbentuk kotak, kenyal dalam keadaan basah. Biasanya tahu diproduksi dalam jumlah
banyak, akan tetapi dalam penjualan tersebut belum tentu habis dibeli konsumen. Oleh
sebab itu untuk menghindari kerugian dengan penambahan pengawet kedalam tahu.
B. Cara Pembuatan Tahu
C. Cara Pembuatan
1. Cuci kedelai terlebih dahulu lalu rendam dalam air selama satu jam.
2. Penggilingan
Penggilingan kedelai dilakukan setelah proses pengupasan kulit kedelai. Selalu
dilakukan penyiraman selama proses penggilingan dengan memakai air sedikit demi sedikit
Alat dan Bahan :
(sebaiknya digunakan air mendidih untuk mempertinggi rendeman dan sekaligus
menghilangkan bau langu kedelai).
3. Pengukuran Volume Bubur Kedelai
Hasil penggilingan berupa bubur kedelai ditampung, kemudian diukur volumenya dengan
menggunakan alat ukur bak plastik.
4. Pengenceran
Pengenceran bubur kedelai dilakukan dengan air bersih. Volume air bersih yang
ditambahkan sama dengan volume bubur kedelai yang akan diencerkan. Pengadukan perlu
dilakukan agar pencampuran terjadi secara merata.
5. Perebusan Bubur Kedelai
Perebusan dilakukan pada api besar. Pada pendidihan pertama , ditandai dengan terbentuk
busa pada permukaan bubur kedelai maka segera disiram air bersih dingin secukupnya secara
merata di seluruh permukaan. Pendidihan kedua, berarti perebusan bubur kedelai sudah
dianggap cukup. Api dimatikan.
6. Penyaringan
Dalam keadaan panas bubur kedelai disaring dengan saringan gantung yang terbuat dari
kain. Hasil saringan ditampung dalam bak penggumpalan.
7. Penggumpalan Protein Sari Kedelai
Cairan sari kedelai yang masih panas (+ 700C) dicampur pelan-pelan dan sedikit demi
sedikit dengan bahan penggumpal yang sebelumnya telah disiapkan. Cairan kedelai yang
semula berwarna putih susu akan “pecah” dan di dalamnya terbentuk butiran-butiran protein
yang akhirnya akan bergabung membentuk gumpalan dan mengendap ke dasar bak (bakal tahu).
Setelah itu, cairan akan menjadi bening. Bila demikian berarti seluruh protein sudah
menggumpal dan mengendap. Secepatnya cairan bening dipindahkan ke tempat penyimpanan
cairan bekas.
8. Pencampuran Bahan Tambahan
dilakukan pencampuran bahan tambahan (garam, pengawet, flavor sintetis) segera
dituang sedikit demi sedikit ke dalam bubur kedelai sambil diaduk agar tercampur rata.
Kegiatan pencampuran ini harus dilakukan secara cepat sebelum suhu bubur kedelai mengalami
penurunan. Suhu bubur kedelai harus dipertahankan tetap berada diatas 600C agar bubur tetap
dapat dicetak dengan mudah.
9. Pencetakan Tahu
Dalam keadaan panas, pencetakan bubur harus segera dilakukan. Dibiarkan bubur tahu
dalam cetakan selama 10-15 menit atau sampai cukup keras (tidak hancur bila diangkat). Dipotong
tahu sesuai dengan ukuran yamg dikehendaki. Direndam potongan-potongan tahu dalam air dingin
dalam bak yang terbuat dari logam tahan karat.
D. Proses yang terjadi pada saat pembuatan Tahu
Perlakuan fisika 1 berupa :
Berdasarkan pengamatan, proses pembuatan tahu terjadi 3 perlakuan fisika yaitu :
1. Pengecilan ukuran : terjadi pada proses penggilingan.
2. Proses pemisahan : pengambilan dan penyaringan sari pati dari ampasnya.
3. Perubahan fase : terjadi pada saat saripati berubah menjadi gumpalan tahu.
Perlakuan Kimia berupa :
Terjadi pada saat penambahan larutan asam cuka
Perlakuan Fisika 2 berupa :
Terjadi pada saat pencetakan tahu
dari logam tahan karat.
kedelai
Fisika 1
kimia
Fisika 2
tahu
E. Dokumentasi
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penyusun