LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DALAM DAN LUAR NEGERI
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2017/2018
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum 2 C. Maksud dan Tujuan 3 D. Ruang Lingkup 3 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 4 A. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 4 B. Panitia Pengelola dan Peserta 4 C. Narasumber dan Materi 5 D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 5 E. Biaya (Pagu dan Realisasi) 5 BAB III HASIL YANG DICAPAI 6 BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 7 A. Tepat Waktu 7 B. Tepat Prosedur 7 C. Tepat Guna 7 D. Tepat Sasaran 7 E. Tepat Jumlah 8 BAB V PENUTUP 9 A. Kesimpulan 9 B. Saran-saran 9 LAMPIRAN 10
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PPL
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas
Muhammadiyah Surabaya merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
sehingga terikat oleh kebijakan pendidikan nasional di bidang kurikulum. Kebijakan kurikulum
baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil lulusan. Profil
lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran (learning outcome).
Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market signal dan standar kompetensi.
Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 8 tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FKIP dan FAI UMSurabaya akan menjadi dasar
pengembangan keahlian sesuai dengan strata keahlian profesi, yaitu guru pertama, guru muda,
guru madya, dan guru utama.
Pasal 1 ayat (1) PP No. 74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar
dan menengah. Sejalan dengan pernyataan itu, seorang guru harus memiliki kompetensi yang
diharapkan, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini
disiapkan melalui pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengembangan
pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi LPTK adalah belajar
dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat tepat untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakan pendidikan nasional yang telah
merekomendasikan program magang sebagai bagian dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka
FKIP dan FAI UMSurabaya juga telah mengadaptasikan diri.
FKIP dan FAI UMSurabaya telah merancang dan menetapkan program magang sebagai
bagian integral kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang Dasar, Magang
Madya, dan Magang Karya. Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan tujuan yang
berbeda. Kegiatan magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah, sedangkan
pembimbingannya dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan Guru Pembimbing
2
Magang (GPM) di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan. Adanya
program magang yang berjenjang ini perlu disosialisasikan kepada pihak sekolah. Selain itu perlu
adanya perjanjian kerjasama antara pihak Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan sekolah
mitra guna memperlancar jalannya program magang.
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
B. Maksud danTujuan
1. Maksud Kegiatan
Kegiatan sosialisasi dan penandatanganan MoU magang Universitas Muhammadiyah
Surabaya tahun 2017 diikuti oleh 24 sekolah mitra magang Universitas Muhammadiyah
Surabaya yang terdiri dari 6 TK/PAUD, 4 SD, 6 SMP, dan 8 SMA/SMK di Surabaya.
2. Tujuan Kegiatan
a. Membekali pengetahuan kepada pihak sekolah mitra mengenai Program Magang
(Magang Dasar, Magang Madya, dan Magang Karya) yang mencakup tujuan, ruang
lingkup kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
3
b. Melakukan penandatanganan kerjasama Program Magang antara Universitas
Muhammadiyah Surabaya dan sekolah-sekolah mitra.
C. Pengertian PPL
Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disingkat (PPL) adalah salah satu kegiatan
intrakurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan berupa praktik keguruan. Praktik keguruan meliputi, latihan mengajar (simulasi) di kampus, praktik mengajar di sekolah secara utuh, praktik kependidikan, praktik manajemen sekolah maupun praktik bimbingan dan konseling secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan calon guru yang kompeten secara kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial. Jadi, PPL bukan sekadar praktik mengajar di lapangan/sekolah.
Pada hakikatnya PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa di LPTK. PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lain. Kegiatan-kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, pelatihan mandiri yang diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan yang terjadwal secara sistematis di bawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat. a. Status dan Sasaran PPL
Mata kuliah PPL merupakan mata kuliah wajib keguruan atau kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) yang harus ditempuh oleh mahasiswa program studi kependidikan, sarjana strata 1 (satu), pada semester gasal dan atau semester VII (ketujuh) dengan beban studi setara dengan 4 SKS. b. Tujuan PPL
1.4.1 Tujuan Umum Tujuan umum penyelenggaraan PPL adalah agar peserta menjadi pendidik profesional yang
memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh. 1.4.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus PPL adalah menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki kompetensi sebagai berikut. 1. Memantapkan kemampuan profesional guru. 2. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil
pembelajaran. 3. Melakukan perbaikan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi peserta
didik. 4. Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka memotivasi belajarnya. 5. Mengidentifikasi permasalahan yang menghambat proses pembelajaran di kelas dan mengatasi
permasalahan pembelajaran tersebut secara individu dan kelompok peserta. 6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu permasalahan pembelajaran. 7. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik.
4
8. Melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas.
c. Manfaat PPL Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa sangat penting sebagaipengalaman praktik dalam
mengembangkan kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial, sehingga menjadi calon tenaga pendidik yang profesional.
Secara kelembagaan pelaksanaan PPL merupakan bagian dari program akademik yang perlu terus ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, PPL bagi lembaga sangat penting untuk mendapat masukan data dan informasi tentang mutu lulusan sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaanprogram selanjutnya.
Pelaksanaan PPL bagi sekolah mitra diharapkan dapat memberikan masukan atau kontribusi pemikiran dan teknik tentangpenyelenggaraan pendidikan secara umum, khususnya proses pembelajaran.
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada PPL ini mahasiswa harus melaksanakan praktik mengajar pada sekolah tertentu.
Kegiatan ini berdasarkan koordinasi pelaksanaan antara mahasiswa sebagai calon pendidik, dosen
pembimbing, kepala sekolah, dan pihak-pihak sekolah yang terkait dalam pelaksanaan PPL.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang diselenggarakan di Thailand ini, mempunyai alasan
yang baik yaitu untuk menjalin tali silaturahim dengan istitusi sekolahan di Negara Thailand.
Sedangkan untuk tujuan diadakan kegiatan ini adalah mahasiswa dapat mengamalkan atau
mempraktikkan proses pembelajaran sebagaimana teori yang diperoleh selama perkuliahan,
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman melaksanakan proses pembelajaran di Thailand, dan
mahasiswa dapat menimba ilmu tentang model pendidikan yang dilaksanakan oleh Negara Thailand.
Praktik pengalaman lapangan ialah suatu program kegiatan akademik yang wajib
dilaksanakan mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya, Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang mencakup Observasi sekolah dan latihan
mengajar maupun tugas kependidikan secara terbimbing dan terpadu dalam pembentukan
profesi kependidikan. Praktik pengalaman lapangan adalah salah satu mata kuliah wajib
yang dilaksanakan setiap tahun di FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Seorang guru harus dibentuk menjadi guru yang profesional dan berkepribadian.
Sebagai mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya yang merupakan calon
guru, maka sebelum menjalankan tugas tersebut seorang guru harus memiliki bekal ilmu
yang memadai.
PPL ini merupakan program salah satu mata kuliah dalam Program Studi Pendidikan
Inggris, sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh bekal untuk kegiatan selanjutnya
atau latihan sebelum benar-benar menjadi guru atau tenaga pendidik. Dengan
melaksanakan program ini mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan,
nilai, sikap serta pola tingkah laku sesuai profesinya, dancakapmenggunakan didalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah maupun diluar sekolah.
Pada PPL ini mahasiswa harus melaksanakan praktik mengajar pada sekolah tertentu.
Kegiatan ini berdasarkan koordinasi pelaksanaan antara mahasiswa sebagai calon pendidik,
6
dosen pembimbing, kepala sekolah, dan pihak-pihak sekolah yang terkait dalam
pelaksanaan PPL.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang diselenggarakan di Thailand ini
mempunyai alasan yang baik yaitu untuk menjalin tali silaturahim dengan istitusi
sekolahan di Negara Thailand. Sedangkan untuk tujuan diadakan kegiatan ini adalah
mahasiswa dapat mengamalkan atau mempraktikkan proses pembelajaran sebagaimana
teori yang diperoleh selama perkuliahan, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman
melaksanakan proses pembelajaran di Thailand, dan mahasiswa dapat menimba ilmu
tentang model pendidikan yang dilaksanakan oleh Negara Thailand.
Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 5 November 2017 yang mana kami transit
terlebih dahulu di Negara Malaysia lalu di lanjutkan ke Negara Thailand dan yang
berakhirpada 24 Januari 2018 dengan ruteIndonesiatransit keMalaysia menggunakan
pesawat terbang ditempuh sekitar 4 jam lebih lalu dilanjutkan penerbangan dari Malaysia
menuju Hatyai sekitar 1,5 jam. Ketika sampai di Bandara Hatyai, kami dijemput oleh pihak
LukmanulHakeem Foundation, Province of Yala, Thailand dengan menggunakan mobil
van menuju ke lokasi ditempuh sekitar 3 jam perjalanan. Karena perjalana jauh, kami
beristirahat sejenak dan menunaikan ibadah shalat di salah satu musholla pom bensin.
Seusai kami tiba di kantor dinas pendidikan Yala. Kami langsung meletakkan barang-
barang kami dalam salah satu ruangan atas di penginapan untuk para guru. Karena posisi
waktu itu adalah sudah malam dan hujan lebat, maka kami memutuskan untuk langsung
beristirahat dan akan melanjutkan kegiatan selanjutnya besok.
Hari pertama di Thailand, kami diundang dalam acara penyambuatan mahasiswa
dari UMSurabaya ke Thailand.Dalam hal ini kami disambut dengan sangat hangat oleh
Bapak Triyogo Jatmiko selaku ketua Konsulat Republik Indonesia di Thailand yang berisi
tentang nasihat-nasihat dalam beretika di Negara orang lain dan Bapak Abdul Hafiz selaku
kepala LukmanulHakeem Foundation yang menyampaikan apa-apa yang akan kita lakukan
selama di Thailand.
Mahasiswa Umsurabaya yang berjumlah 17 orang akan ditempatkan ditempat yang
berbeda. Ada 2 wilayah yakni Yala, Pattani yang setiap wilayah setiap anak berbeda
penempatannya.Saya mengajar di tempatkan untuk mengajar di Kantor Bupati Yaha,
Yala.Sedangkan yang saya ajari adalah Bupati Yaha beserta PegawainyaAwal saya
7
mengajar sangat bingung, apalagi bahasa mereka adalah Bahasa Thailand atau Bahasa
Siam.Untungnya beberapa orang berbahasa Melayu dan ada yang paham dengan Bahasa
Inggris. Dengan adanya ini, kami merasa sedikit teratasi dalam kendala komunikasi. Selain
itu, saya mengajar dengan gambar-gambar serta bahasa tubuh yang benar-benar dapat
memahamkan mereka dengan apa yang dimaksudkan guru. Tak heran, jika kadang gerak
gerik serta jawaban salah mereka yang menggelitik mengundang tawa. Namun, dengan
adanya ekspresi dan bahasa tubuh tersebut, kelas semakin menjadi hidup dan membuat
para pegawai dan bupatinya menjadi semangat dalam menerima ilmu. Bagi mereka, Bahasa
Indonesia dan
Bahasa Inggris yang saya ajarkan merupakan hal baru.Antusiasme mereka mengalahkan
antusias para orang -orang yang ada di Indonesia.Hal ini dibuktikan bahwa mereka belajar
setiap hari ditengah kesibukkan mereka.
Bupati dan para pegawainya yang tidak memandang rendah saya dikarenakan usia
saya yang llebih muda tapi mereka melihat saya sebagai seorang guru dimana kepala
bupatinya meneteapkan bahwa bila ada seseorang yang ingin berbicara dengan saya harus
menggunakan bahasa inggris.
1.1 Alasan penyelenggaraan PPL di Thailand
1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan bahasa inggris yang berlaku di kantor
bupati Yaha, Thailand
2. Supaya mengetahui metode apa saja yang di gunakan di kantor bupati
Yaha,Thailand.
3. Membangun hubungan baik antara pihak Kampus Muhammadiyah Surabaya
dengan pihak Kepala Bupati Yaha, Thailand.
4. Ingin memiliki pengalaman yang baru di negara asing
1.3 Tujuan pelaksanaan PPL diThailand
1. Bersama-sama dengan warga kantor kabupaten Yaha sekitar tempat tinggal,
saling tolong menolong dengan yang lainnya.
2. Membantu warga kantor kabupaten Yaha saat ada kegiatan yang berhubungan
di lingkup Bupati.
3. Agar Lebih bisa bersosialisasi dengan warga atau masyarakat di Yaha.
8
1.4 Waktu pelaksanaan PPL di Thailand
Hari, tanggal dan tahun : Minggu, 5 November 2017 – 24 Januari 2018
Tempat :Yaha Distric Office atau Kantor Bupati Yaha of Yala
province, Thailand.
1.5 Keadaan tempat pelaksanaan PPL
1 Ada Proyektor, namun hanya dapat digunakan oleh pegawai kabupaten Yaha
2. LCD tersedia, namun sama halnya dengan proyektor
3. Fasilitas memadai seperti lapangan atau ruang belajar
4. Tidak ada papan tulis dsn peralatan mengajar lainnya
1.6 Keadaan Bupati dan pegawainya
a. Guru/pengajar :
➢ Bupati yang sangat ramah.
➢ Bupati bisa menggunakan Bahasa Inggris yang lainnya menggunakan
Bahasa Melayu dan Bahasa Thailand
➢ kebanyakan Bupati menggunakan bahasa Thailand dan bahasa inggris
b. Pegawai atau staff :
➢ Ada beberapa pegawai yang tidak bisa berbahasa inggris dan Melayu.
➢ Para pegawai sangat antusias dalam menerima pelajaran, mereka sangat
disiplin. Hal ini sangat berbeda dengan minat belajar yang ada di
Indonesia
➢ Ada beberapa pegawai yang pandai saat mengikuti proses belajar
mengajar yang berkaitan dengan Bahasa Inggris
➢ Ada beberapa pegwai yang kurang bisa memahami, dan mengikuti
proses pembelajaran yang berkaitan dengan Bahasa Inggris
9
BAB III
Kurikulum dan Model Pembelajaran
Yala merupakan salah satu perdesaan di Thailand selatan yang letaknya sangat jauh
dari ibukotanyaBangkok dan merupakan desa perbatasan antara Thailand dan
Malaysia.Hampir semua hal di Thailand hamper sama dari hal yang dimiliki oleh negara
Indonesia, salah satunya adalah pendidikan. Sekolah-sekolah didirikan oleh kaum agama
dan pemerintah. Sistem Pendidikan yang ada di Thailand pada garis besarnya terdiri dari
dua macam, yaitu : Sistem Pendidikan swasta, dan Pendidikan kerajaan. Sistem Pendidikan
swasta di Thailand berdasarkan pada pendidikan setempat yang diajarkan oleh para guru-
guru agama dan umum sama halnya dengan Indonesia. Para pelajar diharuskan mengikuti
kegiatan sekolah pada pukul delapan pagi sampai tiga sore bahkan berlaku untuk anak pad
ataman kanak-kanak. Sistem pendidikan yang dilaksanakan adalah pendidikan kerajaan.
System pendidikan ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu: 1) Taman Kanak-Kanak. 2) Sekolah
Dasar 3) Sekolah Menengah 4) Universitas.Pendidikan kerajaan ini dibawah naungan
hukum Kementerian Pendidikan, yang menggunakan control penuh, yaitu seperti membuat
silabus sendiri, menyewa dan membayar guru-guru, menyiapkan persediaan dan mengecek
keadaan sekolah.
Dari pengamatan yang saya lakukan selama seminggu lalu ketika awal mengajar
dan sedikit memperhatikan para staf pegawai bupati dan bupati Yaha, model pembelajaran
yang diperuntukan untuk mereka, khususnya di tempat saya mengajar adalah
ceramah.Namun, sebenarnya tidak ada ketentuan dari bupati bahwa metode pembelajarn
memakai ceramahseperti yang saya paparkan pada paragraph sebelumnya dan ketika saya
menanyakan kepada bupati dan pegawainya pun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan
saya tentang pemakaian metode apa dalam proses belajar mengajar. Tetapi, tidak jarang
ketika mereka merasa kesusahan untuk menerima pelajaran maka saya memakai model
ceramah. Sesuai pengalaman saya selama mengajar disini, karena saya sebagai guru dari
Indonesia maka saya tidak mampu berbicara Bahasa Thai dan Bahasa Melayu dan mereka
pun tidak fasih berbicara Bahasa Indonesia, karena Bahasa Melayu itu sendiri lebih
condong pada huruf “e”.Thailand mempunyai Bahasa Melayu sendiri. Maka saya
memakai model pembelajaran tersebut yaitu ceramah. Saya berusaha semaksimal mungkin
10
mengajarkan Bahasa Indonesia dan Inggris hingga mereka paham, agar paling tidak mereka
dapat memahami sedikit-sedikit tentang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Pada akhirnya, model pembelajaranyang saya ajarkandengan menggunakan metode
ceramah. Sebenarnya model ini terlalu lama dan ketinggalan zaman karena mereka hanya
duduk lalu mendengarkan guru menyampaikan materi pada suatu pertemuan. Namun saya
juga menggunakan metode student center agar mereka dapat berfikir dengan kemampuan
mereka masing-masing. Akan tetapi kebanyakan dari mereka susah untuk bernalar, demi
kebaikan mereka yang harus belajar Bahasa Indonesia dari step yang terbawah maka saya
ambil model pembelajaran ini, terkadang saya meminta mereka untuk berani
mempraktikkan dan menuliskan materi yang sudah saya ajarkan.Dalam program PPL ini,
kami diminta untuk mengisi jam kosong pegawaiguna berbagi metode dan materi tentang
bahasa Indonesia dan Inggris.
11
BAB IV
Pelaksanaan Praktik Pembelajaran
Praktik 1
a. Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa
Tanggal : 7 November 2017
Pukul : 08.00-16.00 (Kantor Bupati)
b. Materi Pembelajaran
Pembelajaran yang saya ajarkan di kantor kabupaten Yaha, Thailand. Pertama
kali, saya mengajarkan seputar pengenalan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Bagaiamana kita berkenalan dan mengenalkan diri terhadap orang lain. Tidak
lupa dengan beberapa kosakata yang bahkan mereka masih asing.Beberapa kata
yang sopan dan tidak sopan untuk dikatakan. Kemudian pembelajaran diakhiri
oleh praktik terhadap sesama pegawai dan untuk bupati yang saya ajarkan
bagaimana berbicara bahasa inggris dengan mengunakan cara bupati berbicara
bahasa inggris saya membenarkan susunan kata dan cara pengucapannya serta
di bahasa Indonesiakan sehingga jam belajar antara bupati dan pegawainya
sedikit berbeda.
Evaluasi
Bupati dan para pegawaimenirukan guru dan satu persatu menyebutkan
beberapa kosakata dan cara pengenalan diri dalam bahasa Indonesia dan
Inggris. Awalnya saya kesulitan dalam menjelaskan dalam bahasa Indonesia
maupun Inggris, untungnya saya ditolong beberapa pegawai yang paham sedikit
bahasa melayu dan yang bisa berbahasa Inggris Sehingga ia membantu saya
dalam menerangkan pembelajaran dalam bahasa Thailand kepada para pegawai.
Praktik 2
a. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal :13 Deseember 2017
Pukul : 08.00-16.00
12
Materi Pembelajaran
Saya mengajar dengan Bupati Yaha tema politik. Jadi, disini saya mengajar
dengan cara berdiskusi tentang hal-hal yang terjadi seputar politil dengan
bahasa Inggris.Contohnya tentang bagaimana system pemerintahan Thailand
dan budaya masyarakatnya. Satu persatu kata beliau sampaikan dan saya
bertugas untuk membenarkan susunan katanya dan cara pengucapannya.Bahkan
saya dan buapti mempraktikkan bahasa inggris dengan bapak gubernur Yala dan
perwakilan Kerajaan Thailand pada acara di Rumah Sakit Crown Prince
Yaha.Pada akhirnya perwakilan dari kerajaan dan gubernur Yala mengatakan
bahwa program ini bagus dan layak untuk dilanjutkan sehingga akan
mempengaruhi tingkat kedatangan turis karena adanya pembelajaran bahasa
Inggris di kabupaten Yaha terutama pada kemauan Bupati Yaha sendiri.
Evaluasi
Ada beberapakata dan pengucapan yang masih harus dibenarkan tapi
dikarenakan bapak bupati Yaha tidak dapat memahami bahasa melayu sehingga
menggunakan bahasa Inggris penuh dan dibantu dengan sekertarinya yang
mengerti tentang bahasa melayu dan menerangkannya kepada bupati Yaha.
Praktik 3
a. Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 8 Januari 2018
Pukul : 08.00-16.00
Materi Pembelajaran
Saya mengajar dengan tema kemasyarakatan dalam Bahasa Indonesia dan
Inggris. Saya membenarkan beberapa kosakata mengenai beberapa hal-hal
yang berkaitan dengan kemasyarakatan yang ada di Yaha, Thailand, namun
kami hanya membahas beberapa kebudayaan yang terkenal di Thailand,
khususnya yang ada di kampong Yaha sendiri. Contohnya seperti kerukunan
masyarakat, cara berpakaian, menyapa, dan sebagainya. Tidaklah mudah
mengajarkan mereka, mengingat bahwasanya bupati dan pegawainya bukanlah
13
orang Indonesia, itu mengartikan bahwasanya kita harus memahamkan betul-
betul dengan menunjukkan beberapa gambar sesuai dengan yang
diajarkan.Kadang mereka tertawa, mereka pun mengangguk tanda
paham.Diakhiri dengan mempraktikkannya dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
b. Evaluasi
Bupati antusias belajar tentang kemasyarakat dikarenakan saya dan buapti
sekaligus dapat bertukar budaya.Seperti pembelajaran sebelumnya, beberapa
pegawai yang bisa berbahasa Melayu, ikut serta dalam pengajaran tersebut
dengan mencoba menjelaskan dalam Bahasa Thailand.
Evaluasi yang dilaksanakan
a. Kendala bahasa, kebanyakan mereka menggunakan Bahasa Thailand, atau
bahasa Bahasa Melayu.
b. Kendala kurangnya fasilitas seperti; peralatan dalam kegiatan belajar mengajar
c. Kendalawaktu yang mengharuskan saya untuk mengikuti jadwal bupati dan
para pegawainya.
d. Kurangnya pembekalan waktu rapat Pelaksanaan PPL di Thailand.
14
BAB V
Kesimpulan dan Rekomendasi (saran)
a. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan PPL ini, banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari
(PPL) di Thailandini bertepatan dilaksanakan diKantor Kabupaten Yaha, Province
of Yala, Thailand, yaitu: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya
terutama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang melaksanakan program
Praktik Kerja Lapangan (PPL) di Thailand ini lebih mengerti tentang keadaan fisik
pendidikan bahasa Inggris, adminsitrasi perkantoran, fasilitas atau sarana dan
prasarana yang ada disekolah dan kantor, keadaan hubungan bupati dengan
masyarakat, hubungan bupati dengan pegawainya, tata tertib peawai, organisasi
kemasyarakatan, kalender akademik kantor kabupaten Yaha, serta jadwal aktivitas-
aktivitas yang bupati terutama di luarnegeri khususnya di Yaha,Thailand. Mereka
mampu menyempatkan waktu sibuk mereka hanya untuk belajar bahasa Inggris dan
Indonesia. Mereka sangat membutuhkan pendidikan, khususnya para pendidik
seperti kita. Pendidikan adalah segalanya. Bagi mereka, kesibukan dan usia
bukanlah suatu penghalang melainkan perjuangan yang penuh makna.
Kesederhanaan mereka yang akan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
b. Saran
Kami hanya berharap bahwa Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan
Internasional selanjutnya semoga lebih terkoordinir lagi, karena Program PPL di
Thailand pada tahun 2017 ini merupakan program PPL yang sungguh-sungguh
mengabdi dan menantang dan tidak seperti PPL Internasional sebelumnya
sebaiknya diadakan surat jaminan mengenai akomodasi, dan sebagainya. Namun
kami takkan pernah kecewa karena semangat serta kerja keras dari pihak
mahasiswa maupun dari pihak pengurus dan panita pelaksanaan di Thailand,
akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. dalam proses belajar dan pembelajaran
selanjutnya diharapkan metode yang digunakan untuk pembelajaran lebih terarah
dan sesuai dengan kurikulum yang ada di Negara yang akan didatangi.
15
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah Laporan PPL internasional 2017 saya sampaikan. Dengan segala
keterbatasan yang ada, saya berharap akan adanya perbaiakan untuk PPL internasional
ditahun yang akan datang.dan dengan adanya laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi untuk kedepannya.
Atas dasar komitmen yang kuat dari penyusun, didukung oleh kontribusi dari
berbagai pihak, serta dibingkai dalam keyakinan akan rahmat serta ridho Tuhan Yang
Maha Esa, semoga apa yang diharapkan dapat terwujud dan berhasil.
Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan ridho-Nya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
16
Lampiran-lampiran
a. Pembukaan PPL dengan Konsulat Republik Indonesia Songkhla, Thailand.
Kegiatan belajar dan mengajar dengan Bupati Yaha
17
18
b. Foto dokumentasi pada saat mengajar dengan pegawai kantor pemerintahan Yaha
19
c. Kegiatan kunjungan desa dan sekolah
20
Foto bersama saat kunjungan Kedutaan Besar Indonesia di Songklha Thailand
21
Pemberian cinderamata dan sertifikat
22
d. Foto bersama dengan seluruh pihak kantor kabupaten Yaha, Province of Yala,
Thailand.
23
e. Penutupan PPL
24
BAB IV
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tepat Waktu
Kegiatan ini telah terlaksana sesuai waktu yang ada pada jadwal kegiatan.
Namun demikian pada hari pelaksanaan masih tertunda selama 30 menit,
namun waktu berakhirnya kegiatan tetap sesuai dengan jadwal yang ada.
B. Tepat Prosedur
Kegiatan sosialisasi dan penandatanganan MoU magang Universitas
Muhammadiyah Surabaya tahun 2017 telah mengikuti prosedur yang
direncanakan, yaitu terdapat simbolis pelaksanaan penandatanganan MoU dan
dilanjutkan dengan pemaparan (sosialisasi) program magang.
C. Tepat Guna
Kegiatan workshop sosialisasi dan penandatanganan MoU magang
Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2017 berguna dalam rangka
menjalin kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan
beberapa sekolah mitra magang mulai jenjang TK/PAUD, SD, SMP, dan SMA di
Surabaya.
D. Tepat Sasaran
Peserta sebagai sasaran kegiatan ini adalah 24 sekolah mitra magang
dengan rincian sebagai berikut:
Jenjang Sekolah Jumlah Sekolah
Diundang
Jumlah yang Melakukan
Penandatanganan MoU
Jumlah yang Hadir dalam
Kegiatan Sosialisasi
TK/PAUD 6 6 5
SD 4 4 3
SMP 6 6 6
25
Jenjang Sekolah Jumlah Sekolah
Diundang
Jumlah yang Melakukan
Penandatanganan MoU
Jumlah yang Hadir dalam
Kegiatan Sosialisasi
SMA 8 7 6
Total 24 23 20
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa 96% sekolah telah melakukan
penandatanganan MoU, namun masih ada satu sekolah yang belum
menyerahkan MoU yang sudah ditandatangani karena alasan belum adanya
stempel sekolah, yaitu SMP Muhammadiyah 4 Surabaya. Sedangkan sekolah
yang hadir pada kegiatan sosialisasi adalah sejumlah 83%.
E. Tepat Jumlah
Kegiatan ini telah menyesuaikan dengan RAB Pusat Pengembangan
Pendidikandan Pembelajaran (P4) tahun 2016-2017 dengan dana pagu Rp
11.250.000. Adapun realisasi pelaksanaan ini menghabiskan dana sebesar Rp
7.505.000.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebanyak 23 dari 24 sekolah mitra magang Universitas Muhammadiyah
Surabaya telah melakukan penandatanganan MoU Magang.
2. Sebanyak 20 kepala sekolah dari 24 sekolah mitra magang Universitas
Muhammadiyah Surabaya menghadiri kegiatan sosialisasi dan
penandatanganan MoU magang Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun
2017.
B. Saran-saran
1. Perlu ada tindak lanjut bagi sekolah yang belum melakukan
penandatanganan MoU Magang, yaitu SMA Muhammadiyah 10 Surabaya.
2. Perlu ada komunikasi dengan sekolah yang belum menyerahkan MoU yang
telah ditandatangan, SMP Muhammadiyah 4 Surabaya.
27
LAMPIRAN
1. Susunan kepanitiaan
2. Daftar hadir peserta dan undangan
3. Salinan MoU Magang yang sudah ditandatangani
4. Dokumentasi kegiatan
Top Related