7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 1/35
L BOR TORIUM
KIMI FISIK
Percobaan : KECEPATAN REAKSI
Kelompok : VI A
Nama :
1. A r ist a n ia N ila W a g isw a r i N RP . 2313 0 30 0 0 5
2. Rev a n i N u r ia w a t i N RP . 2313 0 30 0 193. M . Fik ri D zu lk a rn a in Rim o sa n N RP . 2313 0 30 0 37
4. Rio Sa n ja y a N RP . 2313 0 30 0 65
5. N u r A n n isa O k t a v ia n a N RP . 2313 0 30 0 89
Ta n g g a l P erco b a a n : 18 N ov em b er 20 13
Ta n g g a l P en y era h a n : 25 N ov em b er 20 13
D osen P em b im b in g : N ur la i li H u m a id a h , ST. M T.
A sist en L a b o ra t o r iu m : D h a n ia r Ru la n d r i W .
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 2/35
i
ABSTRAK
Tujuan melakukan percobaan kecepatan reaksi ini adalah untuk mengetahui konstanta
kecepatan reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk
menentukan nilai orde reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH.
Prosedur percobaan kecepatan reaksi yaitu pertama membuat 250 ml larutan 0,02 N etil
asetat, 500 ml larutan 0,02 N Na OH, dan 250 ml larutan 0,02 N HCl. Memasukkan 25 ml larutan
0,02 N NaOH kedalam erlenmeyer. Menambahkan 25 ml larutan 0,02 N etil asetat dan
mengocoknya selama 3,5 menit. Menghentikan proses pengocokan setelah 3,5 menit kemudian
menambahkan 25 ml larutan 0,02 N HCl dan mengocoknya kembali selama 3,5 menit.
Menambahkan indikator PP sebanyak 2 tetes kedalam 10 ml campuran. Mentitrasi campurantersebut dengan larutan 0,02 N NaOH. Mengulangi prosedur pertama sampai enam sebanyak 3
kali dengan variabel waktu yang berbeda yaitu selama 6,5 menit, 9,5 menit, 12,5 menit, 15,5 menit,
18,5 menit. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan bahwa lama proses pengocokan
membuat volume titran yang dibutuhkan dalam titrasi semakin banyak. Hal ini tidak sesuai dengan
teori yang menyebutkan bahwa semakin lama proses pengocokan yang dilakukan pada larutan
maka semakin sedikit volume titran dalam titrasi untuk merubah warna larutan dari tidak bewarna
menjadi merah muda. Kondisi paling optimum adalah pada t =18,5 menit dengan volume tiran
sebesar 4,4 ml. Sedangkan,kondisi paling minimum adalah pada t = 3,5 menit dengan volume
titran sebesar 2,8 ml. Namun, dalam percobaan kali ini terdapat beberapa kesalahan yaitu nilai
dari normalitas etil asetat yang sangat jauh dari variabel yang telah ditentukan. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengukuran volume etil asetat yang kurang
teliti, dan ketidak akuratan dalam pehitungan.
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 3/35
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ….………………………………………………………………………........ i
DAFTAR ISI ….…………………………………………………………………….….. ii
DAFTAR GAMBAR ….…….………………………………………………………...... iii
DAFTAR TABEL …………...………………………………………………………….. iv
DAFTAR GRAFIK …..…….………………………………………………………….... v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……………..………………………………………….....…....I-1I.2 Rumusan Masalah ….………………..……………………………………....... I-1
I.3 Tujuan Percobaan ….……………..………………………………………....... I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori ……………..…………………………....……………………..... II-1
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan ……...………………………………………………….. III-1
III.2 Alat yang Digunakan ………...…………………………………………….... III-1
III.3 Bahan yang Digunakan ….…….….……………………………...………...... III-1III.4 Prosedur Percobaan …………...…………………..………………………… III-2
III.5 Diagram Alir Percobaan …………...……………………………………....... III-3
III.6 Gambar Alat Percobaan ……………...…………………………….……….. III-4
BAB IV HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan ………………...………………………………………........ IV-1
IV.2 Pembahasan ……………………...…………………………………........…. IV-2
BAB V KESIMPULAN ….…………………...……………………………………….... V-1
DAFTAR PUSTAKA …….……………………...…………………………………........vi
DAFTAR NOTASI …….…………….……………...………………………………….. vii
APPENDIKS …….……………………………………...……………………………..... viii
LAMPIRAN
Laporan Sementara
Fotokopi Literatur
Lembar Revisi
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 4/35
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi ……………………...…. II-5
Gambar II.2 Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi ……………………...……… II-6
Gambar II.3 Katalis Heterogen ………………………………………..……………….. II-7
Gambar II.4 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kecepatan Reaksi ……………………….. II-7
Gambar III.6 ………………………………………...……… III-4
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 5/35
iv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Contoh Data Hasil Pengukuran Kecepatan Reaksi Hipotetik ………….....II-9
Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan …………………………………………………………...IV-1
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 6/35
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik II.1 Besarnya Energi Aktifasi dalam Reaksi Eksoterm dan Endoterm II-2
Grafik II.2 Perubahan Konsentrasi Zat A dan Meningkatnya Konsentrasi dalam
Selang Waktu ………………………………………………………………II-2
Grafik II.3 Kecepatan Menurut Guldenberg dan Waage ……………………………….II-3
Grafik II.4 Reaksi Orde 0 ……………………………………………………………... II-10
Grafik II.5 Reaksi Orde 1 ……………………………………………………………... II-10Grafik II.6 Reaksi Orde 2 ……………………………………………………………... II-11
Grafik IV.2.1 Hubungan antara?−?
Terhadap Waktu …................................................... IV-2
Grafik IV.2.2 Pengaruh Waktu Pengocokan dan Volume Titran….......………………... IV-3
Grafik IV.2.3Pengaruh Waktu Pengocokan terhadap Jumlah Etil Asetat yang
Bereaksi …………………………………………………………………... IV-5
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 7/35
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kecepatan reaksi atau laju reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat
berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu. Reaksi kimia memiliki bermacam-
macam jenis, salah satunya adalah penyabunan atau saponifikasi. Penyabunan adalah
reaksi pembentukan sabun, yang biasanya dengan bahan awal lemak dan basa. Nama lain
reaksi penyabunan adalah reaksi penyabunan. Dalam pengertian teknis, reaksi
penyabunan melibatkan basa (soda kaustik NaOH) yang menghidrolisis trigliserida.
Trigliserida dapat berupa ester asam lemak membentuk garam karboksilat. Proses
penyabunan bisa terjadi pada etil asetat.
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3COOC2H5. Senyawa ini
merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna,
memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil
dan OAc mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut.
Idealnya dalam melakukan percobaan penyabunan etil asetat dan NaOH, kita
mengharapkan hasil yang maksimal yaitu kami dapat menentukan konstanta kecepatan
reaksi serta orde reaksinya dengan mudah dan tepat. Namun, dalam kondisi
sesungguhnya pasti terdapat faktor yang menghambat dalam berlangsungnya percobaan
sehingga perlu waktu lebih untuk menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu, kami
tertarik untuk melakukan percobaan penyabunan etil asetat dalam rangka mengetahui
faktor apa saja yang menghambat berlangsungnya percobaan sehingga kami bisa
menemukan solusi agar dapat memperoleh data yang akurat dengan mudah dan tepat.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu :
a. Bagaimana cara menghitung konstanta kecepatan reaksi dari penyabunan etil asetat
dan NaOH?
b. Berapakah nilai orde reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH?
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 8/35
I.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ya
a. Menghitung konstanta
b. Menentukan nilai orde
BAB I
LaboratoriumProgram Studi D3
ng dilakukan yaitu :
kecepatan reaksi dari penyabunan etil asetat da
reaksi dari penyabunan etil asetat dan NaOH.
I-2
Pendahuluan
Kimia Fisika eknik Kimia
NaOH.
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 9/35
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Pada setiap pergantian tahun dan hari raya Idul Fitri atau Lebaran banyak pesta
kembang api dan petasan. Kembang api dan petasan dibuat oleh manusia dari bahan yang
mudah terbakar dan mudah meledak. Peristiwa terbakarnya kembang api dan meledaknya
petasan merupakan contoh peristiwa kimia yang berlangsung secara cepat. Juga banyaksekali peristiwa perkaratan besi yang terjadi. Peristiwa perkaratan besi merupakan contoh
peristiwa kimia yang berlangsung lambat. Reaksi kimia ada yang berlangsung secara
cepat dan ada yang lambat (Lebong, 2013).
Reaksi-reaksi yang berjalan sangat cepat dapat dipelajari secara kinetik, seperti
reaksi ion atau pembakaran. Akan tetapi reaksi yang sangat lambat seperti perkaratan
tidak dapat dipelajari secara kinematik, (Sukardjo,1989).
Informasi tentang kecepatan berlangsungnya suatu reaksi amat penting diketahui,
misalnya bagi industri dapat memprediksi jumlah produk, lama waktu produksi dan
mungkin sampai dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam sebuah pabrik
(Zulfikar, 2010).
Dalam ilmu Fisika (kinematika), kecepatan yaitu perubahan jarak persatuan waktu, v
=∆ X
∆ t. Dalam ilmu Kimia, kecepatan reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
molar pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Jika Anda melakukan reaksi, akan
tampak bahwa konsentrasi molar pereaksi berkurang, sedangkan konsentrasi molar hasil
reaksi bertambah sampai semua pereaksi habis .
Kinetika kimia membahas tentang laju reaksi dan mekanisme terjadinya reaksi,
dipelajari perubahan laju yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi terjadinya
pereaksi, hasil reaksi dan katalis. keterangan yang penting dapat pula diperoleh dari studi
tentang pengaruh suhu, tekanan, pelarut, konsentrasi atau komposisi terhadap laju reaksi
(Khoiriah & dkk, 2013).
Reaksi berlangsung karena adanya partikel-partikel, atom atau molekul yang
bertumbukan dan tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan dengan
energi yang cukup yang dapat menghasilkan reaksi. Energi tersebut dikenal dengan
Energi aktifasi dan didefinisikan sebagai energi kinetik minimum yang harus dimiliki
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 10/35
atau diberikan kepada p
Hubungannya dengan e
tersebut seperti pada dua
Grafik II.1 Besar
Untuk lebih muda
Pada awal reaksi
Selama reaksi berjalan, s
bertambah (Zulfikar, 2010
Grafik II.2 Perubahan
Sehingga kita d
konsentrasi zat A dalam
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
artikel agar tumbukannya menghasilkan sebua
ergi atau H, maka enegi aktifasi bukan ba
jenis reaksi eksoterm dan endoterm (Zulfikar, 20
ya Energi Aktifasi dalam Reaksi Eksoterm dan
h memahami perhatikan persamaan reaksi seba
A → B
, yang ada hanya zat A, sedangkan zat B
ecara perlahan-lahan zat A berkurang, dan zat
.
A → B
onsentrasi Zat A dan Meningkatnya Konsentra
Waktu
apat katakan bahwa kecepatan reaksi adala
elang waktu tertentu, dengan persamaan :
II-2
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
h reaksi. Dalam
gian dari energi
10).
Endoterm
ai berikut :
elum terbentuk.
B terbentuk atau
si dalam Selang
h berkurangnya
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 11/35
dimana
V = kecepatan dala
Δ[A] = penuru
Δt = Selang waktu
(Zulfikar, 2010)
Kecepatan reaksi
konsentrasi zat B dalam
dimana
V = kecepatan dalam mo
Δ[B] = pertambahan
Δt = selang waktu dalam
(Zulfikar, 2010)
Guldenberg dan
kecepatan reaksi bergan
dirumuskan “Kecepatan
dengan konsentrasi zat-z
zat yang bereaksi sesuai
Gra
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
mol/L.s
an konsentrasi zat A dalam mol/L
alam detik
dapat kita ubah dalam satuan konsentrasi B, yai
elang waktu tertentu. Jika kita rumuskan :
l/L.s
konsentrasi zat B dalam mol/L
detik
aage mengamati kecepatan reaksi dan dan m
tung pada konsentrasi dari zat yang bereaks
reaksi pada sistem homogen (satu fase) berb
t yang bereaksi dipangkatkan dengan koefisie
engan persamaan reaksinya” (Zulfikar, 2010).
ik II.3 Kecepatan Menurut Guldenberg dan Wa
II-3
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
tu bertambahnya
nyatakan bahwa
i. Hubungan ini
anding langsung
masing-masing
age
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 12/35
a A + → b B
Maka menurut G
C dan D adalah:
V = kecep
k = konst
[A] dan [B] = kons
a dan b = koefi
(Zulfikar, 2010)
Berlansungnya s
faktor tersebut diantaran
1. Luas Permukaan
Pada campuran
(bidang yang saling b
tumbukan antar zat-
tumbukan dan makin
diperbesar dengan m
dengan kecepatan rea
Pengaruh luas
kehidupan sehari-hari,
zat padat sebelum di
rangka memperluas p
cepat (Lebong, 2013).
Laju reaksi
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
ldenberg dan Waage, kecepatan reaksi zat A d
atan reaksi
anta kecepatan reaksi
ntrasi zat A dan zat B
ien zat A dan zat B dalam persamaan reaksi
buah reaksi banyak dipengaruhi oleh fakto
a adalah :
pereaksi yang heterogen, reaksi dimulai da
ersinggungan antar reaktan) dan pada dasarn
at pereaksi. Makin luas bidang sentuh mak
cepat pula terjadi reaksi. Luas permukaan bid
mperkecil ukuran partikelnya. Apa hubungan
si? Mari kita lakukan kegiatan berikut ini (Leb
ermukaan ini banyak diterapkan dalam indust
yaitu dengan menghaluskan terlebih dahulu ba
eaksikan. Mengunyah makanan juga merupak
ermukaan sehingga penguraian selanjutnya b
berbanding lurus dengan luas permukaan r
II-4
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
an B menjadi zat
-faktor. Faktor-
i bidang sentuh
a terjadi karena
makin banyak
ng sentuh dapat
ukuran partikel
ng, 2013).
i maupun dalam
han yang berupa
an upaya dalam
rlangsung lebih
aktan
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 13/35
Gambar I
2. Perubahan Suhu
Reaksi kimia c
Semakin tinggi suhu
cepat pergerakan parti
lebih cepat dan reaksi
proses industri dipercasam sulfat (H2SO4) (
Di samping m
meningkatkan energi
zat, maka semakin b
semakin cepat (Nurul,
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
.1 Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju R
nderung berlangsung lebih cepat pada suhu y
reaksi, energy kinetik yang dihasilkan semaki
kel-partikel zat yang bereaksi sehingga tumbu
berlangsung lebih cepat, sesuai dengan teori Ar
pat dengan pemanasan, misalnya industri am Lebong, 2013).
emperbesar energi kinetik, ternyata pening
otensial suatu zat. Dengan semakin besarnya
esar terjadinya tumbukan yang efektif, sehi
012).
II-5
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
eaksi
ang lebih tinggi.
besar, semakin
an antar partikel
henius. Berbagai
niak (NH3) dan
atan suhu juga
energi potensial
gga laju reaksi
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 14/35
Gamba
3. Katalis.
Katalis adalah s
secara kimiawi, tidak
didapatkan kembali
Katalis dapat dibagi
homogen. Didalam re
reaktan. Sedangkan pa
dengan reaktan (Lebon
Suatu campura
berada dalam fase yan
Campuran antara beb
fase, karena tidak da
berbeda denga istilah
padat, cair dan gas, a
dua zat cair dimana
(Lebong, 2013).
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
II.2 Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Rea
uatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi,
berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi sel
assa katalasis yang sama seperti pada aw
erdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi heter
ksi heterogen, katalis berada dalam fase yang
da dalam reaksi homogen, katalis berada dala
, 2013).
yang terlihat batas antara dua komponen, d
g berbeda. Campuran antara padat dan cair ter
rapa senyawa kimia dalam satu larutan terdiri
at dilihat batas antara senyawa-senyawa kim
keadaan fisik (padat, cair dan gas). Fase dap
an tetapi lebih sedikit luas. Fase juga dapat
keduanya tidak saling melarutkan (contoh,
II-6
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
si
amun ia sendiri,
esai, maka akan
al ditambahkan.
ogen dan reaksi
berbeda dengan
fase yang sama
a komponen itu
iri dari dua fase.
hanya dari satu
ia tersebut. Fase
at juga meliputi
iterapkan dalam
inyak dan air)
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 15/35
4. Konsentrasi Larutan
Jika konsentra
partikel semakin bany
dibandingkan larutan
rapat memungkinkan
reaksi lebih besar. Ma
kuantitatif perubahan
persamaan reaksi, teta
Semakin tinggi
Gambar II.4
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
Gambar II.3 Katalis Heterogen
i suatu larutan makin besar, larutan akan me
ak sehingga partikel-partikel tersebut akan ter
ang konsentrasinya lebih rendah. Susunan pa
erjadinya tumbukan semakin banyak dan ke
in besar konsentrasi zat, makin cepat laju reak
konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat
i harus melalui percobaan (Nurul, 2012).
konsentrasi suatu larutan, makin besar laju
engaruh Konsentrasi Terhadap Kecepatan Rea
II-7
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
gandung jumlah
usun lebih rapat
tikel yang lebih
ungkinan terjadi
sinya. Hubungan
ditetapkan dari
eaksinya.
si
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 16/35
5. Tekanan
Banyak reaksi
pereaksi seperti itu
memperkecil volume
memperbesar laju rea
Laju rerata adala
rerata dengan laju sesa
kendaraan menempuh ja
km/5 jam = 60 km/jam.
ditunjukkan oleh speedo
Laju sesaat adala
laju reaksi berubah dari
dengan bertambahnya w
berbentuk garis lengkun
ditentukan dari kemiring
Persamaan laju re
Persamaan seperti di a
Persamaan laju reaksi
dengan laju reaksi. Bilan
atau tingkat reaksi pada
pereaksi-pereaksi disebu pereaksi Areaksi berord
adalah (x + y). Nilai dari
1990). Faktor k yang terd
k ini tetap untuk suatu re
Terdapat dua me
konsentrasi pereaksi per
Metode diferensial bergu
berguna untuk mengeval
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
yang melibatkan pereaksi dalam wujud ga
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan
akan memperbesar konsentrasi, dengan
si (Anonim, 2009).
rerata laju untuk selang waktu tertentu. Perb
at dapat diandaikan dengan laju kendaraan.
ak 300 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraa
Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/
eter kendaraan.
h laju pada saat tertentu. Sebagai telah kita li
aktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi m
aktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi
, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pa
n (gradien) tangen pada saat t tersebut, sebagai
aksi dapat ditulis sebagai:
as, disebut persamaan laju reaksi atau huk
eperti itu menyatakan hubungan antara kon
gan pangkat pada persamaan di atas disebut se
eaksi yang bersangkutan. Jumlah bilangan pa
sebagai orde reaksi total. Artinya, reaksi bey terhadap pereaksi B, orde reaksi total pad
x dan y hanya dapat diperoleh dari percobaan
apat pada persamaan tersebut disebut tetapan l
ksi, dan hanya dipengaruhi oleh suhu dan katal
tode yang dapat dikembangkan untuk menen
satuan waktu, yaitu metode diferensial dan
na untuk menentukan tingkat reaksi, sedangka
asi tingkat reaksi. Metode integral didasarkan
II-8
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
. Kelajuan dari
ekanan dengan
demikian dapat
daan antara laju
Misalnya suatu
n itu adalah 300
jam. Laju sesaat
hat sebelumnya,
kin kecil seiring
terhadap waktu
a waktu t dapat
berikut.
um laju reaksi.
entrasi pereaksi
agai orde reaksi
gkat konsentrasi
orde x terhadapa reaksi tersebut
(James E. Brady,
ju reaksi. Harga
is (Nurul, 2012).
ukan perubahan
metode integral.
metode integral
ada pengukuran
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 17/35
reaksi setiap saat. Data y
yang dimodifikasi ke dal
tingkat satu, tingkat dua
pemahaman matematika,
.Metode diferensial diseb
didasarkan pada peruba
kata lain, metode difere
reaksi (Nurul, 2012).
Dalam praktiknya
pereaksi yang berbeda
Simak reaksi berikut:
. Nilai x ditentu
Untuk menentukan ting
dengan konsentrasi awa
pengukuran kemudian di
Setelah data dita
reaksi dibandingkan , mi
Jadi, tingkat rea
kecepatan reaksi hipoteti
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
ng terkumpul selanjutnya dievaluasi dengan pe
am bentuk grafik. Kemudian, ditentukan apaka
, atau tingkat tertentu. Mengingat metode inte
khususnya integral yang memadai maka tidak
ut juga metode laju awal atau metode laju rata-
an konsentrasi pereaksi dalam selang waktu
sial adalah metode untuk menentukan tingkat
, penentuan kecepatan reaksi didasarkan pada
ecara beraturan, sedangkan selang waktu rea
. Persamaan kecepatan reaksinya
kan dari hasil penyelidikan menggunakan m
at reaksi diperlukan sekurang-kurangnya tiga
l berbeda dalam selang waktu yang dibuat t
abulasikan ke dalam tabel.
bulasikan ke dalam tabel, selanjutnya masing-
alnya
ksinya sama dengan 2. Oleh karena itu, p
di atas dapat ditulis sebagai:
II-9
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
rsamaan integral
h reaksi tersebut
gral memerlukan
diberikan di sini
rata. Metode ini
ertentu. Dengan
reaksi atau laju
konsentrasi awal
si dibuat tetap.
apat ditulis:
etode laju awal.
kali pengukuran
etap. Data hasil
masing data laju
ersamaan untuk
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 18/35
Orde reaksi meny
Beberapa orde reaksi
maknanya sebagai beriku
1. Reaksi Orde 0
Suatu reaksi
tersebut tidak dipe
peningkatan konsentr
2. Reaksi Orde 1
Suatu reaksi
reaksi berbanding l
konsentrasi pereaksi
meningkat besarnya s
3. Reaksi Orde 2
Suatu reaksi
merupakan pangkat
konsentrasi pereaksi
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
atakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi
ang umum terdapat dalam persamaan reak
t :
imia dikatakan mempunyai orde nol, jika bes
ngaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artin
asi pereaksi tidak akan mempengaruhi besarnya
Grafik II.4 Reaksi Orde 0
kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabi
urus dengan besarnya konsentrasi pereaks
dinaikkan dua kali semula, maka laju r
ebanyak (2)1 atau 2 kali semula juga.
Grafik II.5 Reaksi Orde 1
ikatakan mempunyai orde dua, apabila besa
dua dari peningkatan konsentrasi pereaksiny
dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi
II-10
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
pada laju reaksi.
i kimia beserta
rnya laju reaksi
a, seberapapun
laju reaksi.
la besarnya laju
. Artinya, jika
aksi juga akan
rnya laju reaksi
a. Artinya, jika
akan meningkat
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 19/35
sebesar (2)2 atau 4
semula, maka laju rea
(Nurul, 2012)
BAB II Tinj
LaboratoriumProgram Studi D3
kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi
ksi akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula.
Grafik II.6 Reaksi Orde 2
II-11
auan Pustaka
Kimia Fisika eknik Kimia
inaikkan 3 kali
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 20/35
III-1
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variable Percobaan
a. Kontrol : Etil asetat 0,02 N
NaOH 0,02 N
HCl 0,02 N
b. Manipulasi : Waktu pengocokan yaitu 3,5, 6,5, 9,5, 12,5, 15,5, 18,5 dalam menit.
c. Respon : Banyaknya volume titran (NaOH)
III.2 Alat
1. Baker Glass
2. Biuret
3. Erlenmeyer
4. Gelas Ukur
5. Klem
6. Labu Ukur
7. Pipet tetes
8. Pipet volume
9. Statif
10. Timbangan Elektrik
III.3 Bahan
1. Larutan PP
2. Larutan NaOH 0,02 N
3. Larutan HCL 0,02 N
4. Larutan Etil Asetat 0,02 N
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 21/35
III.4 Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat da
2. Membuat 250 ml la
dan 250 ml larutan
3. Memasukkan 25 ml
4. Menambahkan 25
3,5 menit.
5. Menghentikan pros
larutan 0.02 N HCl
6. Menambahkan indi
7. Mentitrasi campura
8. Mengulangi prosed
berbeda yaitu sela
BAB III Metodol
LaboratoriumProgram Studi D3
n bahan yang diperlukan
rutan 0,02 N etil asetat,500 ml larutan 0,02 N
0,02 N HCl.
larutan 0,02 N NaOH kedalam erlenmeyer
l larutan 0,02 N etil asetat dan mengocoknya s
s pengocokan setelah 3,5 menit kemudian men
dan mengocoknya kembali selama 3,5 menit.
ator PP sebanyak 2 tetes kedalam 10 ml camp
tersebut dengan larutan 0,02 N NaOH
r 2 sampai 7 sebanyak 5 kali dengan variabel
a 6,5 menit, 9,5 menit, 12,5 menit, 15,5 menit,
III-2
gi Percobaan
Kimia Fisika eknik Kimia
aOH,
elama
mbahkan 25 ml
ran
aktu yang
an 18,5 menit.
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 22/35
III.5 Diagram Alir Perc
Membuat 250
Mencampur
Menambahka
Mentitr
Mencatat
Mengulangi pro
ber
BAB III Metodol
LaboratoriumProgram Studi D3
baan
ml larutan 0,02 N etil asetat,500 ml larutan 0,0
dan 250 ml larutan 0,02 N HCl.
an 25 ml NaOH 0,02 N dengan 25 ml etil aset
Mengocok larutan tersebut selama
3,5 menit
n larutan HCl 0,02 N dan mengocoknya selama
asi larutan campuran tersebut dengan NaOH 0,
olume titran yang digunakan untuk mentitrasi
Mengambil 10 ml larutan tersebut
Mulai
edur percobaan sebanyak 5 kali dengan variabe
beda aitu selama 15 menit 20 menit 25 menit
Selesai
III-3
gi Percobaan
Kimia Fisika eknik Kimia
N NaOH,
t 0,02 N
3,5 menit
2 N
arutan
l waktu yang
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 23/35
III.6 Gambar Alat Percoba
Baker Glass
Gelas Ukur
Pipet Tetes
BAB III Metodol
LaboratoriumProgram Studi D3
n
Biuret Erle
La
Pipet Volume
Klem
Timbangan Elektrik
III-4
gi Percobaan
Kimia Fisika eknik Kimia
meyer
u Ukur
Statif
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 24/35
IV-1
BAB IVHASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan Penyabunan Etil Asetat dan NaOH
Setelah melakukan percobaan, didapatkan hasil percobaan sebagai berikut :
Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan
Tabel IV.1.2 Perhitungan Penyabunan Ethyl Asetat dengan NaOH
Waktu Kocok
(menit)
Volume Titran
(ml)
Konsentrasi
Mula-Mula
(N)
Konsentrasi
CH3COOH
(N)
x
a - x
3,5 2,8 0,02 0,00224 0,1261
5,5 3 0,02 0,0024 0,1363
8,5 3,3 0,02 0,00264 0,1521
12,5 3,5 0,02 0,0028 0,1628
15,5 3,9 0,02 0,00312 0,1848
18,5 4,4 0,02 0,00352 0,2136
k çs çäì ã É=
bíáä==̂ ëÉí~í=
EMIMOk F
s çäì ã É=k ~l e =
EMIMOk F
s çäì ã É=e ` ä=
EMIMOk F
í=
Eã ÉåáíF
s çäì ã É=qáíê~ëás çäì ã É=
` ~ã éì ê~å
s çäì ã É=
qáíê~å=Eã äF
1. 25 ml 25 ml 25 ml 3,5 10 ml 2,8
2. 25 ml 25 ml 25 ml 6,5 10 ml 3,0
3. 25 ml 25 ml 25 ml 9,5 10 ml 3,3
4. 25 ml 25 ml 25 ml 12,5 10 ml 3,5
5. 25 ml 25 ml 25 ml 15,5 10 ml 3,96. 25 ml 25 ml 25 ml 18,5 10 ml 4,4
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 25/35
fs KO mÉã Ä~Ü~ë~å
Percobaan kece
kecepatan reaksi selain
reaksi dari penyabuna
partikel, atom atau
menghasilkan reaksi,
menghasilkan reaksi. K
selang waktu tertentu.
antara lain etil asetat, N
3,5 menit, 6,5 menit, 9,
dari hasil percobaan did
asetat yang bereaksi, da
Dalam percobaan
reaksi menggunakan
NaOH. Konstanta reak
persamaan yang berasal
d ê~
0.
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0
ñ L ~ J ñ
BAB IVHasil Percobaan dan P
Laboratorium K Program Studi D3 Te
atan reaksi ini bertujuan untuk menentuk
itu percobaan ini bertujuan untuk menentuk
etil asetat. Reaksi berlangsung karena ada
olekul yang bertumbukan dan tidak sem
anya tumbukan dengan energi yang cuku
cepatan reaksi adalah berkurangnya konsentras
ahan yang digunakan dalam percobaan kecep
OH, dan HCl dengan variabel waktu yang dig
5 menit, 12,5 menit, 15,5 menit, dan 18,5 me
apatkan hubungan antara pengaruh pengocoka
volume titran.
yang dilakukan, penentuan konstanta dan o
etode reaksi penyabunan yaitu antara CH3C
i dari reaksi penyabunan etil asetat ini di
dari grafik antara xa
x
terhadap t , yang dipero
áâ=fs K KNHubungan antara terhadap Wakt
2610.1363
0.15210.1628
0.184
y =
5 10 15
t ~âíì =mÉåÖçÅçâ~å=
IV-2
mbahasan
imiaFisika knik Kimia
an konstanta
an nilai orde
nya partikel-
a tumbukan
yang dapat
i zat A dalam
tan reaksi ini
nakan adalah
it. Sehingga,
n, jumlah etil
de kecepatan
OOC2H5 dan
apatkan dari
leh dari :
0.2136
.013x
20
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 26/35
Berdasarkan grafi
pengocokan, bahwa se
larutan etil asetat, Na
dihasilkan. Dari data t
sebesar 0,1261. Untuk
Untuk waktu pengocok
pengocokan 12,5 menit
15,5 menit orde reaksin
orde reaksinya sebesar 0
Dari grafik diatas
mula sehingga konstant
yang diketahui nilainya.
kita dapat mensubsitusi
persamaan sebagai berik
Berdasarkan perc
telah dilakukan didapat
NaOH adalah 0,65 M-1
reaksi untuk penyabuna
1946 ).
Hasil percobaan
disebabkan karena bebe
NaOH, timbangan ya
konsentrasi larutan Na
adalah pada saat titrasi
merah muda sulit untuk
BAB IVHasil Percobaan dan P
Laboratorium K Program Studi D3 Te
k IV.2.1, dapat dilihat hubungan antara
akin lama waktu pengocokan yang diberikan p
H serta HCl maka semakin besar pula ord
rsebut, pada waktu pengocokan 3,5 menit o
aktu pengocokan 6,5 menit orde reaksinya se
an 9,5 menit orde reaksinya sebesar 0,1521.
orde reaksinya sebesar 0,1628. Untuk wakt
a sebesar 0,1848. Dan untuk waktu pengocok
,2136.
didapatkan slope a.k dimana a merupakan kon
reaksi dapat dicari dengan membagi harga sl
Setelah kita memperoleh persamaan garis y =
annya ke dalam rumus xa
x
= a.k.t , sehin
ut :
obaan dan perhitungan melalui persamaan
an konstanta laju reaksi untuk penyabunan etil
s-1
. Berdasarkan literatur disebutkan bahwaetil asetat dengan NaOH berkisar 0,057 M
-1s
yang didapatkan tidak sesuai dengan liter
rapa faktor salah satunya adalah ketika proses
ng digunakan kurang akurat, sehingga
H yang dibuat. Selain itu, faktor lain yang
pada perubahan warna larutan dari tidak ber
memberi batasan warna saat awal mulai terjadi
IV-3
mbahasan
imiaFisika knik Kimia
engan waktu
da campuran
reaksi yang
rde reaksinya
besar 0,1363.
Untuk waktu
pengocokan
n 18,5 menit
entrasi mula-
ope dengan a
0,013x, maka
ga diperoleh
yang
asetat dengan
onstanta laju-1
( Glasstone,
tur. Hal ini
penimbangan
empengaruhi
empengaruhi
arna menjadi
ya perubahan
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 27/35
warna hingga menjadi
yang diperoleh dalam p
NaOH yang digunakan
terhadap hasil yang dida
d ê~Ñáâ=fs
Berdasarkan grafi
dengan volume titran, b
campuran larutan etil as
NaOH yang dibutuhkan
merah muda. Berdasar
percobaan pada waktu
ml. untuk waktu pengo
untuk waktu 9,5 menit
menit volume titran seb
volume titran sebesar 3,
yang dibutuhkan adala
diperoleh pula hubunga
dibutuhkan untuk menca
2.8
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
3.5
s ç ä ì ã É = q á í ê ~ å
BAB IVHasil Percobaan dan P
Laboratorium K Program Studi D3 Te
erah muda yang sama pada setiap perbedaan la
roses pengocokan. Hal ini menyebabkan perb
untuk mentitrasi larutan sehingga hal itu dapa
patkan.
K KOPengaruh Waktu Pengocokan dan Volume
k IV.2.2, dapat dilihat hubungan antara wakt
ahwa semakin lama waktu pengocokan yang d
tat, NaOH serta HCl maka semakin besar pula
untuk merubah warna larutan dari tidak ber
an dari percobaan yang telah dilakukan did
engocokan 3,5 menit didapatkan volume titra
okan 6,5 menit volume titran yang dibutuhka
olume titran sebesar 3,3 ml. Untuk waktu pen
esar 3,5 ml. Sedangkan untuk waktu pengocok
9 ml dan untuk waktu pengocokan 18,5 menit
h 4,4 ml. Berdasarkan percobaan yang tel
antara lama waktu pengocokan terhadap volu
pai titik ekivalennya.
33.3 3.5
3.9
4.4
6.5 9.5 12.5 15.5 18.5
t ~âíì =mÉåÖçÅçâ~å
IV-4
mbahasan
imiaFisika knik Kimia
manya waktu
daan volume
berpengaruh
Titran
pengocokan
iberikan pada
volume titran
arna menjadi
apatkan hasil
n sebesar 2,8
adalah 3 ml,
gocokan 12,5
n 15,5 menit
volume titran
ah dilakukan
e titran yang
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 28/35
d ê~Ñáâ=fs KOKP Pen
Dari grafik IV.2
bereaksi ” dapat diketa
semakin besar pula juml
mol etil asetat yang ber
6,5 menit jumlah mol ya
menit jumlah mol yang
menit jumlah mol yang
menit sebesar 0,00312
yang bereaksi sebesar 0,
Hal ini dapat te
maka semakin banyak
adanya tumbukan antar
pada saat dilakukan pe
bereaksi semakin besar
Dalam menentu
dapat menggunakan
Berdasarkan teori yang
0.00224
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0.0035
0.004
3.5
b í á ä = ^ ë
É í ~ í = ó ~ å Ö =_ É ê É ~ â ~ á
BAB IVHasil Percobaan dan P
Laboratorium K Program Studi D3 Te
aruh Waktu Pengocokan terhadap Jumlah Etil
Bereaksi
,3 “ Pengaruh waktu (t) pengocokan terhadap e
ui semakin lama waktu pengocokan yang di
ah mol etil asetat yang bereaksi. Pada waktu ko
aksi adalah sebesar 0,00224 mol. Untuk wakt
ng bereaksi adalah 0,0024 mol. Untuk waktu p
bereaksi sebesar 0,00264 mol. Pada waktu pen
bereaksi sebesar 0,0028 mol, untuk waktu pen
mol, dan untuk waktu pengocokan 18,5 meni
00352 mol.
jadi karena semakin lama proses pengocoka
jumlah partikel yang bereaksi. Hal ini diseb
partikel satu dengan partikel lainnya. Hal in
gocokan selama 18,5 menit, maka jumlah et
ula.
an orde reaksi penyabunan etil asetat denga
ersamaan yang terjadi antara etil asetat
da yaitu :
0.00240.00264
0.0028
0.00312
6.5 9.5 12.5 15.5
t ~âíì =mÉåÖçÅçâ~å
IV-5
mbahasan
imiaFisika knik Kimia
setat yang
il asetat yang
berikan maka
cok 3,5 menit
pengocokan
ngocokan 9,5
gocokan 12,5
gocokan 15,5
t jumlah mol
berlangsung
abkan karena
i bisa terlihat
l asetat yang
NaOH, kita
dan NaOH.
0.00352
18.5
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 29/35
A + B hasil
Rate = k 2 . CA . CB
Karena konsentrasi yan
sama, maka A = B, sehi
2A hasil
Rate = k 2 . CA2
(Sukardjo, 1985)
CH3COOC2H
Dari reaksi yan
konsentrasi yang sama
teori persamaan rate =
NaOH merupakan orde
BAB IVHasil Percobaan dan P
Laboratorium K Program Studi D3 Te
...........................................................................
digunakan dalam penyabunan antara etil asetat
gga menjadi :
...........................................................................
5(aq) + NaOH(aq) C 2 H 5 OH(aq) + CH3
berlangsung antara etil asetat dengan NaO
aitu sebesar 0,02 N. Sehingga, dengan meng
k 2 . CA2
maka orde reaksi penyabunan etil
eaksi tingkat dua.
IV-6
mbahasan
imiaFisika knik Kimia
.............. (c)
dan NaOH
.............. (b)
COONa(aq)
mempunyai
unakan dasar
setat dengan
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 30/35
V-1
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan perhitungan yang ada, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin lama waktu pengocokan yang diberikan pada campuran larutan etil asetat
dan NaOH , maka semakin besar volume titran NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi
yaitu pada saat t sebesar 18,5 menit dimana membutuhkan volume titran (NaOH) paling besar sebanyak 4,4 ml untuk mencapai titik ekivalennya.
2. Konstanta reaksi dari penyabunan etil asetat dengan NaOH dapat ditentukan
melalui grafik antara persamaan
−
terhadap t.
3. Konstanta dari penyabunan etil asetat dengan NaOH didapatkan 0,65 M-1
s-1
.
4. Berdasarkan prosedur percobaan penyabunan etil asetat diperoleh orde reaksi
sebesar 2 M-1
s-1
.
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 31/35
vii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009, Juni 16). Laju Reaksi Kimia. Retrieved November 23, 2013, from Laju
Reaksi Kimia Web Site: http://hera-kimia.blogspot.com/
Khoiriyah, A., & dkk. (2013). Laporan Tetap Kimia Fisika Pengaruh Konsentrasi dan
Suhu Pada Kecepatan Reaksi. Palembang: Academia.Edu.
Lebong, C. (2013, April). Chandra Lebong. Retrieved November 23, 2013, from Chandra
Lebong Web Site: http://ichanlebong.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempenga
ruhi.html
Nurul. (2012). Laju Reaksi. Retrieved November 23, 2013, from Laju Reaksi:
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905762/isi-materi3.html
Sukardjo. (1989). Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
Zulfikar. (2010, September 16). Situs Kimia Indonesia. Retrieved November 23, 2013,
from Situs Kimia Indonesia Web Site: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/kecepatan-reaksi/
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 32/35
vii
DAFTAR NOTASI
Notasi Nama Notasi Satuan
M molaritas M
N normalitas N
V volume ml
gr gram gram
? massa jenis gram/cm3atau gram/ml
Mr massa relatif gram/mol
t waktu detik
k konstanta kecepatan reaksi M-1
.s-1
x jumlah mol etil asetat yang bereaksi mmol
a Konsentrasi Mula-mula N
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 33/35
APPENDIKS
1. Penyabunan CH3COOC2H5 oleh NaOH
Untuk t = 3,5 menit
CH3COOC2H5 awal = 0,02 N
NaOH awal = 0,02 N
HCl awal = 0,02 N
Volume CH3COOC2H5 = 25 ml
Volume NaOH = 25 ml
Volume HCl = 25 ml
mol CH3COOC2H5 awal = 0,02 x 25
= 0, 5 mmol
mol NaOH awal = 0,02 x 25
= 0,5 mmol
mol HCl = 0,02 x 25
= 0,5 mmol
Volume NaOH titrasi = 2,8 ml
mol NaOH titrasi = 0,02 x 2,8 = 0,056 mmol
Reaksi (1)
CH3COOC2H5 + NaOH C2H5OH + CH3COONa
Awal 1 1 - -
Bereaksi x x - -
Sisa 1-x 1-x x x
Reaksi (2)
NaOH sisa + HCl NaCl + H2O
Awal 1-x 1 - -
Bereaksi 1-x 1-x - -
Sisa 0 x 1-x 1-x
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 34/35
7/21/2019 LAPORAN KECEPATAN REAKSI 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kecepatan-reaksi-6apdf 35/35
T
(menit)
V NaOH
(ml)
a
(N)
x
(N) )( x a
x
3,5 2,8 0,02 0,00224 0,1261
5,5 3 0,02 0,0024 0,1363
8,5 3,3 0,02 0,00264 0,1521
12,5 3,5 0,02 0,0028 0,1628
15,5 3,9 0,02 0,00312 0,1848
18,5 4,4 0,02 0,00352 0,2136
3. Perhitungan K
Dari perhitungan yang telah dilakukan dan dari grafik didapatkan bahwaPersamaan : y = 0,013x
Dimana persamaan reaksi orde 2 : x a
x
= a.k.t
k = 0,013/ 0,02 = 0,65 M-1
menit-1
Tabel Hasil Perhitungan Penyabunan Ethyl Asetat dengan NaOH
Top Related