LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN TINGKAT AHLI
Balai Diklat Survei dan Pemetaan – Bakosurtanal 21 Februari – 04 Maret 2011
Oleh : Ratih Destarina
NIP : 19861211 201012 2 004
PUSAT PEMETAAN DASAR KELAUTAN DAN KEDIRGANTARAAN BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL
Jl. Raya Jakarta – Bogor Km.46 Cibinong 16911 2011
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Merujuk kepada surat penugasan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional
Tingkat Ahli dari Kepala Bagian Biro Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bakosurtanal nomor
34.2/KKU/DL/02/2011 tertanggal 14 Februari 2011, dengan ini kami melaporkan kegiatan Diklat yang
telah kami ikuti.
Mengetahui,
Pusat Pemetaan Dasar
Kelautan dan Kedirgantaraan
Kepala,
Ir. Sugeng Prijadi, M.App.Sc
NIP. 19590309 198703 1 002
Peserta Diklat Jabfungsurta
Tingkat Ahli
Ratih Destarina, ST
NIP. 19861211 201012 2 004
Cibinong, 13 April 2011
Hal : Laporan Diklat Jabfungsurta
Lamp : -
Kepada Yth:
Kepala Biro Keuangan, Kepegawaian dan Umum
BAKOSURTANAL
Di tempat
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
PENGANTAR
Sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No. 134/Kep/M.Pan/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya,
pelatihan ini merupakan salah satu persyaratan bagi seorang PNS untuk dapat diangkat pada jalur
jabatan fungsional surveyor pemetaan.
Laporan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan Tingkat
Ahli merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penulis setelah mengikuti Diklat tersebut di
Balai Diklat Survei dan Pemetaan - Bakosurtanal, mulai tanggal 21 Februari 2011 hingga 4 Maret
2011.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan untuk berbagai pihak yang telah membantu kelancaran Diklat
Jabatan Fungsional yang penulis ikuti. Banyak manfaat yang bisa penulis ambil sebagai bekal dalam
melaksanakan tugas-tugas sebagai CPNS. Namun sebagai manusia yang tidak sempurna, usaha-
usaha perbaikan juga terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang.
Cibinong, April 2011
Peserta Diklat Jabfungsurta
Tingkat Ahli
Ratih Destarina, ST NIP. 19861211 201012 2 004
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 1
1.3. Sasaran 2
1.4. Persyaratan Peserta 2
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan serta Peserta Diklat 3
1.6. Metode dan Materi Diklat 3
1.7. Evaluasi peserta 5
BAB II MATERI PEMBELAJARAN
2.1. Wawasan Survei Pemetaan 6
A. Pemetaan Dasar 6
B. Penentuan Posisi 7
C. Aplikasi Sistem Informasi Geografis 8
D. Aplikasi Penginderaan Jauh 10
E. Manajemen Kualitas Data Terpadu 11
F. Aplikasi Pemetaan Tematik 12
G. Rancangan Proyek Surta : SIG 13
H. Teknik Pelaporan Survei dan Pemetaan 14
2.2. Wawasan Fungsional
A. Regulasi dalam Jabfungsurta 15
B. Simulasi Perhitungan Angka Kredit 18
C. Citra Diri dan Etika Profesi 20
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 22
E. Ergonomi dalam Budaya Kerja 23
F. Aspek dan Perlindungan Konsumen 23
G. Pengembangan Profesi 24
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 26
3.2. Kesan 26
LAMPIRAN
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994, disebutkan bahwa pembinaan
karier dan peningkatan mutu profesionalisme, diatur tentang kemungkinan bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) untuk menduduki jabatan fungsional. Jalur jabatan struktural untuk
saat sekarang bahkan mungkin sampai beberapa tahun mendatang ada kemungkinan
untuk diciutkan. Sebaliknya, jabatan fungsional akan lebih dikembangkan agar
pengabdian PNS terukur secara nyata. Ada banyak jenis jabatan fungsional yang tersedia
dan diperuntukkan bagi PNS, salah satunya adalah Jabatan Fungsional Surveyor
Pemetaan (Jabfungsurta).
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
134/KEP/M.PAN/12/2002 tanggal 3 Desember 2002, tentang Syarat Pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan seorang PNS harus mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang survei dan pemetaan.
Sebagai instansi Pembina, BAKOSURTANAL melalui Balai Pendidikan dan
Pelatihan Survei Pemetaan (Balai Diklat Surta) memfasilitasi penyelenggaraan diklat bagi
calon pejabat fungsional surveyor pemetaan.
Ada dua tingkatan pelatihan calon peserta, yaitu kategori Tingkat Terampil yang
diperuntukkan bagi PNS lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sampai dengan
Diploma III dan kategori Tingkat Ahli untuk PNS lulusan Strata 1 (S1) sampai dengan
Strata 3 (S3).
1.2 Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional (Pertama) di Bidang Survei dan Pemetaan untuk calon pejabat jabfungsurta
tingkat ahli.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
B. Tujuan
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, diklat jabfungsurta bertujuan untuk :
1. Sebagai sarana memenuhi persyaratan wajib untuk menjadi pejabat fungsional
surta
2. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan
tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai
dengan kebutuhan instansi
3. Menciptakan aparatur yang mampu dan siap berperan sebagai pembaharu dan
perekat persatuan dan kesatuan bangsa
4. Memantapkan sikap dan menumbuhkan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan yang baik sesuai tata aturan yang berlaku, pengayoman terhadap
masyarakat luas, dan pemberdayaan masyarakat
5. Menciptakan kesamaan landasan dalam hal membangun visi dan dinamika pola
pikir, serta memenuhi ketentuan kedinasan yang baku secara nasional dalam
melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya
kepemerintahan yang baik
1.3 Sasaran
Sasaran Diklat ini adalah terdidiknya PNS BAKOSURTANAL dan instansi terkait
lainnya untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan Jabatan Fungsional
Surveyor Pemetaan.
1.4 Persyaratan Peserta
Untuk dapat mengikuti pelatihan, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
calon peserta adalah :
1. Mendapat surat tugas dari unit Pembina kepegawaian atau instansinya
2. Sudah mempunyai status sebagai PNS/CPNS
3. Pendidikan minimal sarjana sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala
BAKOSURTANAL No : HK.01.04/272.B-KA/XI/2006
4. Diutamakan yang akan menjadi pejabat pada Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan serta Peserta Diklat
A. Waktu Pelaksanaan
Pelatihan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja dengan waktu sekitar 9
Jam Pelajaran setiap harinya (1 Jam Pelajaran = 45 menit). Kegiatan dimulai dari jam
08.30 s.d 16.45 WIB.
B. Tempat Pelaksanaan
Pelatihan dilaksanakan di Balai Diklat Surta Bakosurtanal Jl. Raya Jakarta –
Bogor Km. 46 Cibinong, telepon 021-8754601, fax. 021-8763856.
C. Peserta Diklat
Diklat Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli diikuti oleh 21
peserta, terdiri dari :
· Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) : 15 peserta
· Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat : 2 peserta
· Kementrian Pertanian : 2 peserta
· Kementrian Kehutanan : 2 peserta
1.6 Metode dan Materi Diklat
A. Metode Diklat
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam program diklat
Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan, maka metode diklat yang digunakan adalah
metode pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi), dimana peserta diklat dipacu
berpartisipasi secara aktif. Dalam pendekatan andragogi ini perlu dipahami hal-hal
sebagai berikut :
1. Peserta diperlakukan sebagai orang dewasa
2. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah,
sehingga member kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pikiran, ide,
gagasan dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan dalam menganalisis
masalah dan mencari pemecahannya
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Berdasarkan pendekatan tersebut, maka metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar diklat Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan antara lain :
1. Metode ceramah interaktif
2. Simulasi
3. Demonstrasi dan Praktik
B. Materi Diklat
Materi yang diberikan pada Diklat ini mengacu pada Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor : HK.01.04/272.A-KA/XI/2006
tanggal 13 Nopember 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Fungsional di Bidang Survei dan Pemetaan. Selengkapnya adalah sebagai
berikut :
No. Mata Pelajaran Alokasi Waktu Teori Praktek
Wawasan Surta
1 Pemetaan Dasar 6 JP 4 JP 2 JP
2 Penentuan Posisi 4 JP 4 JP
3 Aplikasi Sistem
Informasi Geografi 6 JP 4 JP 2 JP
4 Aplikasi Penginderaan
Jauh 6 JP 4 JP 2 JP
5 Manajemen Kualitas Data
Surta Terpadu 8 JP 4 JP 4 JP
6 Aplikasi Pemetaan
Tematik 8 JP 4 JP 4 JP
7 Rancangan Proyek Surta :
SIG 4 JP 2 JP 2 JP
8 Teknik Pelaporan Survei
dan Pemetaan 4 JP 2 JP 2 JP
Wawasan Fungsional
1 Regulasi dalam 8 JP
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Jabfungsurta
2 Simulasi Perhitungan
Angka Kredit 8 JP
3 Citra Diri dan Etika
Profesi 4 JP
4 Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 4 JP
5 Ergonomi dalam Budaya
Kerja 4 JP
6 Aspek dan Perlindungan
Konsumen 4 JP
7 Pengembangan Profesi 4 JP
Jumlah Jam Pelajaran 82 JP 28 JP 18 JP
1.7 Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap peserta dilakukan berdasarkan : hasil ujian tertulis, penilaian lain
yang dihimpun melalui pengamatan serta penilaian sikap/perilaku, disiplin dan proaktif
dalam mengikuti setiap kegiatan pelatihan, dan apabila diperlukan aka nada wawancara
khusus.
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang
ditetapkan penyelenggara pelatihan. Indikator disiplin adalah kehadiran, ketepatan hadir
di kelas, perilaku yang sesuai etika dan sopan santun, kerapian dalam berpakaian. Peserta
diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN
2.1 WAWASAN SURVEI PEMETAAN
A. PEMETAAN DASAR
v Judul : Pemetaan Menggunakan Sistem Informasi Geografis
v Kelompok VI :
1. Aldino Rizaldy
2. M. Ade Supriyatna
3. Ratih Destarina
4. Wuri Handayani
v Pembahasan :
· SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-
gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan (Purwadhi, 1994)
· Kelebihan SIG :
- Penyimpanan tidak membutuhkan banyak tempat
- Mudah diakses (multiple user)
- Integrasi data
- Dapat menyajikan informasi geografis secara lengkap dan akurat
- Mampu mengolah beberapa data secara cepat
- Mudah melakukan pencarian data (Query)
- Dapat mempermudah pengambilan keputusan
- Cepat untuk cek dan update
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
· Pembuatan Peta Menggunakan SIG
B. PENENTUAN POSISI
· Posisi adalah menunjukan letak suatu benda atau obyek di suatu tempat
terhadap referensi tertentu. Dalam ilmu geodesi posisi dinyatakan dalam
bentuk sistim koordinat, baik dalam 1 dimensi,2 dimensi atau 3 dimensi.
· Koordinat adalah nilai atau besaran yang menyatakan posisi suatu titik dalam
suatu sistim koordinat tertentu.
· Sistem Koordinat adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyatakan
posisi titik-titik tertentu di muka bumi relatif terhadap sebuah sistem tertentu
yang didefinisikan berdasarkan fenomena tertentu.
· Sistem koordinat dapat didefinisikan dengan spesifikasi parameter berikut :
1. Lokasi Titik Nol dari sistem koordinat
2. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat
3. Model matematis bumi (ellipsoid)
· Bentuk Koordinat atau besaran yang digunakan untuk menyatakan posisi
dalam sistem koordinat tersebut :
1. Kartesian 3D (X, Y, Z)
2. Geodetik (j, l, h)
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
3. Kartesian 2D (X, Y) pada Proyeksi Peta ( Polieder, Mercator, UTM,
TM3°, dll)
· Untuk menentukan koordinat suatu titik, diperlukan :
1. Koordinat awal (X,Y)
2. Sudut jurusan awal (a)
3. Jarak awal (Jarak datar)
C. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
v Judul : Pemodelan Banjir Pesisir dengan Teknologi SIG
(Studi kasus : Pesisir Semarang)
v Kelompok II :
1. Nita Maulia
2. Ratih Destarina
3. Febriani Ayuningsih
4. Mukhtar
5. M. Ade Supriyatna
v Pembahasan :
· Latar Belakang
Perubahan iklim global mempengaruhi muka air laut. Kenaikan muka
air laut akan membanjiri rawa-rawa dan dataran rendah, mempercepat erosi,
meperburuk kondisi pesisir dan meningkatkan salinitas sungai. Negara yang
berbatasan langsung dengan lautan akan terkena dampak yang paling
dahsyat akibat kenaikan muka air laut, termasuk Indonesia. Pesisir
Semarang diambil sebagai studi kasus karena merupakan salah satu area
terdampak terkait fenomena tersebut.
· Permasalahan
Semarang sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan merupakan ibu
kota provinsi Jawa Tengah. Banjir rob yang sering terjadi telah
menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat. Maka diperlukan suatu
analisis penilaian bencana banjir pesisir sebagai masukan untuk
perencanaan kota.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
· Hasil dan Pembahasan
· Kesimpulan
1. Kenaikan muka air laut akibat pemanasan global memberikan dampak
terhadap adanya banjir genangan di wilayah pesisir.
2. Dengan menggunakan data DEM, software SIG, peta penggunaan lahan
dan data kenaikan muka air laut dapat dilakukan pemodelan dan analisis
dampak genangan terhadap penggunaan lahan.
3. Dari hasil penelitian dapat diketahui luas genangan :
Ø Jaringan jalan (299.500 m2)
Ø Pemukiman penduduk (750 m2)
Ø Tambak (1.965.800 m2)
Ø Lahan kosong (2.387.675 m2)
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
D. APLIKASI PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu atau teknologi untuk
memperoleh informasi atau fenomena alam melalui analisis suatu data yang
diperoleh dari hasil rekaman obyek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Perekaman atau pengumpulan data penginderaan jauh (inderaja) dilakukan
dengan menggunakan alat pengindera (sensor) yang dipasang pada pesawat
terbang atau satelit (Lillesand dan Kiefer, 1994).
Teknologi Penginderaan Jauh (Inderaja) semakin berkembang melalui
kehadiran berbagai sistem satelit dengan berbagai misi dan teknologi sensor.
Aplikasi satelit penginderaan jauh telah mampu memberikan data/informasi
tentang sumberdaya alam dataran dan sumberdaya alam kelautan secara teratur
dan periodik.
Terdapat beberapa jenis citra satelit yang sudah cukup dikenal dan biasa
dimanfaatkan, antara lain :
Sensor Pasif Resolusi spasial Resolusi Temporal
SPOT 10-20 m 26 hari
Landsat TM 30 m 16 hari
Landsat MSS 79 m 16 hari
Ikonos 15 m 3 hari
Quickbird 0.6 m 3 – 7 hari
ALOS 2.5 m > 3x dalam satu hari
GeoEye 25 cm 15 x dalam satu hari
OrbView 1 m 3 hari
Formosat 2 m 1 hari
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh sangat luas. Berikut adalah
beberapa contoh pemanfaatannya :
1. Mitigasi Bencana Alam
2. Perencanaan Tata Ruang Wilayah
3. Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir
4. dll
E. MANAJEMEN KUALITAS DATA TERPADU
v Judul : Metadata Spasial
- Pusat Atlas Tata Ruang
- Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan
v Kelompok II :
1. Fuad Hasyim
2. Danang Setiaji
3. Ratih Destarina
4. M. Ade Supriyatna
v Pembahasan :
· Pusat Atlas Tata Ruang
1. Jenis dan Jumlah Data Spasial
a. Atlas Sumberdaya
- Administrasi
- Etnis
- Sumberdaya Kelautan Indonesia
- Flora Fauna
b. Atlas Publik
- Atlas Pariwisata
- Atlas Pendidikan
- Multimedia
- Peta Dinding
2. Realisasi dalam Basis Data Geoportal
ž Batas Administrasi Indonesia
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
- Peta Wilayah Administrasi Propinsi Indonesia
- Peta Batas Administrasi Kabupaten Indonesia
- Peta Batas Administrasi Kecamatan Indonesia
· Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan
1. Jenis dan Jumlah Data Spasial
- Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN)
- Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI)
- Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
- Peta Lingkungan Bandara Indonesia (LBI)
- Aeronautical Chart (AC)
- World Aeronautical Chart (WAC)
2. Realisasi dalam Basis Data Geoportal
*Data tahun 2009
F. APLIKASI PEMETAAN TEMATIK
v Judul : Ketahanan Pangan dan Kesesuaian Lahan Pertanian
v Kelompok II :
1. Febriani Ayuningsih
2. M. Ade Supriyatna
3. Mukhtar
No. Jenis Data Spasial Jumlah (NLP) * Upload Geoportal (NLP)
1 Peta LLN skala 1:500.000 38 0
2 Peta LPI skala 1:250.000 8 0
3 Peta LPI skala 1:50.000 75 0
4 Peta LPI skala 1:25.000 314 123
5 Peta LBI skala 1:25.000 - 0
6 Peta AC - 0
7 Peta WAC - 0
8 ALKI - 0
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
4. Nita Maulia
5. Ratih Destarina
v Pembahasan :
· Latar Belakang
Kemiskinan terkait erat dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan
merupakan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Penjelasan PP
68/2002, upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu
pada sumber daya pangan lokal yang mengandung keragaman antar daerah.
· Ketahanan pangan di Indonesia masih lemah. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah penduduk rawan pangan dan sangat rawan pangan masih cukup
besar serta masih banyak jumlah anak-anak balita kurang gizi.
· Target Presiden SBY :
“Surplus beras Indonesia 10 juta ton per tahun” – Republika.co.id
· Undang-undang Geospasial diharapkan dapat memenuhi asas Informasi
Geospasial sehingga target ketahanan pangan Indonesia dapat tercapai
G. RANCANGAN PROYEK SURTA : SIG
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Keterangan :
1.Relasi Bandara dengan Data Posisi (1:m)
Ø 1 bandara dapat memiliki lebih dari 1 data posisi (GPS), tetapi data tersebut
tidak mungkin sama/ dimiliki oleh bandara lain.
2.Relasi Data Posisi dengan Surveyor (m:n)
Ø Data posisi GPS dapat diukur oleh lebih dari 1 surveyor, dan sebaliknya
surveyor dapat mengukur lebih dari 1 data GPS.
3.Relasi Surveyor dengan Peta LBI
Ø Sebuah peta LBI dapat dikerjakan oleh banyak surveyor, sebaliknya
seorang surveyor bisa saja mengerjakan lebih dari 1 peta LBI.
H. TEKNIK PELAPORAN SURVEI DAN PEMETAAN
· Urutan pengajuan DUPAK :
1. DUPAK
2. Surat Pernyataan
- Survei pemetaan
- Pengembangan Profesi
- Tugas penunjang
3. Laporan Survei Pemetaan (ditanda tangani atasan langsung – Kabid/Kapus)
4. Porto Folio/bukti fisik yang lain
- Surat tugas
- SK
- Sertifikat
· Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Survei dan Pemetaan
- Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama, NIP, Pangkat, Gol, Jabatan, Unit Kerja
- Menyatakan bahwa :
Nama, NIP, Pangkat, Gol, Jabatan, Unit Kerja
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Telah melakukan kegiatan Survei dan Pemetaan :
No Uraian
Kegiatan
Tanggal Satuan
Hasil
Jumlah
Volume
Kegiatan
Jumlah
Angka
Kredit
Bukti fisik
&
Keterangan
· Bukti fisik bisa berupa buku (dikumpulkan sampul buku saja), karya tulis,
jurnal, SK, surat tugas, dll.
· Laporan Surta ;
1. Ditandatangani pembuat laporan (jabfungsurta)
2. Ditandatangani/disetujui atasan langsung (eselon tiga)
3. Dibuat atas dasar kejujuran yang hakiki
4. Ada bukti fisik (fotocopy)
5. Dikemas rapih, sistematis
· Kronologi Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Informasi rinci jenis kegiatan (jadwal kegiatan)
2. Informasi : tanggal, hari, waktu, jam (jumlah jam)
3. Biasanya 3-4 lembar
· Proses Data (Laboratorium) :
1. Dirinci waktu ke waktu
2. Kadang proses data dapat lebih lama dari pada pekerjaan lapangan
3. Akibat : ada penjelasan
2.2 WAWASAN FUNGSIONAL
A. REGULASI DALAM JABFUNGSURTA
· Regulasi dalam Jabfungsurta diartikan sebagai pengaturan tentang jabatan
fungsional surveyor pemetaan dan angka kreditnya.
· Pengaturan tersebut tertuang dalam 6 regulasi yaitu :
1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan
dan Angka Kreditnya;
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan
atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;
3. Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-
KA/VII/2003 dan nomor 26 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan.
· Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan
Angka Kreditnya
Ø Terdiri atas 11 Bab dan 32 pasal
Ø Surveyor pemetaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
wewenang, tanggungjawab dan hak secara penuh oleh Pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan. Jabatan
fungsional Surveyor Pemetaan termasuk dalam rumpun arsitek, insinyur
dan yang berkaitan.
Ø Dalam rangka pembinaan karier kepangkatan/jabatannya, Surveyor
pemetaan harus mengumpulkan angka kredit, yaitu satuan nilai dari tiap
butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai.
- Kegiatan Surveyor Pemetaan terdiri dari :
1. Unsur Utama (≥ 80%)
a. Pendidikan
b. Kegiatan Survei
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
c. Kegiatan Pemetaan
d. Pengembangan Profesi
2. Unsur Pendukung (≤ 20%)
a. Penunjang tugas Surveyor Pemetaan
- Terdapat ± 108 kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit.
Secara rinci, tertuang dalam Bab V Pasal 7.
- Perhitungan angka Kredit dilaksanakan pada bulan April dan Oktober,
dimana penyerahan DUPAK dilakukan 3 bulan sebelum periode tersebut.
Ø Untuk menilai prestasi kerja Surveyor pemetaan, dibentuk Tim Penilai
Angka Kredit yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.
- Tim Penilai sekurang-kurangnya terdiri dari 7 orang (1 Ketua, 1 Wakil
Ketua, 1 Sekretaris dan minimal 4 orang anggota)
- Anggota tim penilai lebih baik berasal dari Jabatan Fungsional Surveyor
Pemetaan, tetapi kenyataan yang ada di lapangan masih ada tim penilai
yang bukan dari Jabfungsurta, sehingga penilaian bisa jadi kurang optimal
- Masa jabatan 3 tahun
· Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan
atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya
Ø Terdiri dari 1 Pasal
Ø Mengubah ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Angka Kreditnya khususnya sub
unsur pendidikan sekolah dengan memperoleh ijazah/gelar
- Ijazah Doktor (S3) dari 150 menjadi 200 angka kredit
- Ijazah Pasca Sarjana (S2) dari 100 menjadi 150 angka kredit
- Ijazah Sarjana (S1) atau D4 dari 75 menjadi 100 angka kredit
· Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-KA/VII/2003 dan
nomor 26 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
Ø Terdiri dari 10 Bab dan 27 Pasal
Ø Mendukung Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
nomor 134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor
Pemetaan dan Angka Kreditnya agar tertib administrasi dalam
pelaksanaannya
Ø Antara lain mengatur tentang :
- Pemberhentian, yang mana pemberhentian dari jabatan Surveyor
pemetaan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil
- Instansi Pembina jabatan fungsional Surveyor Pemetaan adalah instansi
yang secara fungsional bertanggung jawab dalam kegiatan survey dan
pemetaan, dalam hal ini BAKOSURTANAL
Ø Tugas belajar lebih dari 6 bulan, Jabfung harus dihentikan terlebih dahulu.
· Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Ø Terdiri dari 7 Bab dan 15 Pasal
Ø Mengatur tentang Jenis dan Kriteria, wewenang dan angka kredit serta
pengangkatan dan pembinaan Jabatan fungsional
· Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Ø Merupakan landasan bagi penetapan jabatan-jabatan fungsional yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
· Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan
Ø Terdiri dari 6 Pasal
Ø Mengatur tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan
B. SIMULASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
· Periode pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
- Untuk kenaikan pangkat/jabatan periode April, Usulan DUPAK paling
lambat awal Januari
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
- Untuk kenaikan pangkat/jabatan periode Oktober, Usulan DUPAK paling
lambat awal Juli
- Terkait masa kerja golongan, perlu dipertimbangkan kapan waktu terbaik
pengajuan DUPAK bagi calon pejabat fungsional
· Komposisi persentasi Angka Kredit (AK)
Jumlah AK kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil
untuk kenaikan pangkat/jabatan Survei Pemetaan harus berasal dari :
1. Unsur Utama sekurang-kurangnya 80%
2. Unsur Penunjang sebanyak-banyaknya 20%
· Dokumen Pengajuan Angka Kredit
- Berikut adalah dokumen yang diperlukan untuk pengajuan angka kredit :
1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
2. Bukti fisik (surat tugas, SK, dokumen terkait)
3. Surat keterangan telah melakukan kegiatan (ditandatangani oleh atasan
PNS yang bersangkutan)
a. Pendidikan
b. Survei dan pemetaan
c. Pengembangan profesi
d. Penunjang tugas
- Sebaiknya setiap item pada masing-masing kegiatan dibuat secara urut
berdasarkan waktu dan jangan ada satu pun kegiatan yang luput
· Kualifikasi pendidikan dan AK Ijazah
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
PER/60/M.PAN/6/2005 Pasal 1 : Unsur Pendidikan
- Ijazah Doktor (S3) dari 150 menjadi 200 angka kredit
- Ijazah Pasca Sarjana (S2) dari 100 menjadi 150 angka kredit
- Ijazah Sarjana (S1) atau D4 dari 75 menjadi 100 angka kredit
· Gambaran umum kegiatan survei dan pemetaan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
134/KEP/M.PAN/12/2002 Pasal 9 : Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
- Surveyor pemetaan yang melaksanakan tugas surveyor pemetaan diatas
jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%
(delapan puluh persen) dari setiap angka kredit butir kegiatan yang
dilakukan.
- Surveyor pemetaan yang melaksanakan tugas surveyor pemetaan dibawah
jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan
angka kredit dari setiap angka kredit butir kegiatan yang dilakukan.
· Unsur-unsur kegiatan survei pemetaan untuk penentuan angka kredit
- Unsur Utama
a. Pendidikan
b. Kegiatan survey
c. Kegiatan pemetaan
d. Pengembangan profesi
- Unsur Penunjang
a. Unsur penunjang tugas surveyor pemetaan
· Kiat mengumpulkan angka kredit
- Rajin/ulet
- Membiasakan setiap pekerjaan selalu dicatat
- Membiasakan diri untuk mengarsipkan dengan baik bukti-bukti fisik (Surat
tugas, SK tim, sertifikat, dsb)
- Berusaha untuk mengembangkan profesi :
a. Membuat karya ilmiah surta baik berupa buku maupun majalah
b. Menerjemahkan buku/majalah surta
- Berkomunikasi dengan baik sesama profesi maupun fungsional lainnya
- Optimis
C. CITRA DIRI DAN ETIKA PROFESI
· Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
· Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
· Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai
Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara,
dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam
bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil.
· Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan tulisan atau perbuatan Pegawai
Negeri Sipil yang bertentangan dengan butir-butir jiwa korps dan kode etik.
Contoh pelanggaran :
- Pegawai negeri sipil yang pulang sebelum jam kerja berakhir, membolos
kerja, bepergian saat jam kerja, datang terlambat
- Pegawai Negeri Sipil yang terlibat penipuan, terlibat dalam suatu rencana
pembunuhan, perselingkuhan, dan ada juga yang melakukan pelecehan
seksual
- Seorang professional menerima “hadiah” dari pemasok barang/material atau
klien lainnya
- pemberian informasi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada
competitor
- Seorang Insinyur profesional di instansi pemerintah melaksanakan sebagian
pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi
· Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan
sanksi moral. Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian. Sanksi moral berupa:
· pernyataan secara tertutup; atau
· pernyataan secara terbuka.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
v Judul : K3 Untuk Profesi Survei Pemetaan
v Kelompok :
1. Puspo Dwi Nugroho
2. Ratih Destarina
3. Eli Juniati
v Pembahasan :
· K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
· Tujuan penerapan K3 :
1. Mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja
(zero accident)
2. Mengontrol semua resiko dan potensi kecelakaan
3. Menghindari kerugian harta benda dan nyawa
4. Menghindari kerugian bagi perusahaan
· Undang-Undang yang mengatur pelaksanaan K3 :
1. UU No. 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja
2. No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
· Penyebab Kecelakaan Kerja :
Penyebab Persentase
Perilaku yang tidak aman 73%
Lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat 24%
Bencana Alam 3%
· Penerapan K3 di pekerjaan Survei Pemetaan :
- Penerapan SMK3 di lingkup pekerjaan Surta
- Peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas
- Penggunaan APD (Alat Perlindungan Diri ) sesuai standard
- Melakukan pembinaan kesadaran keselamatan kerja thdp tenaga kerja
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
E. ERGONOMI DALAM BUDAYA KERJA
· Berasal dari kata ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum)
· Ergonomi kerja dapat diartikan sebagai ilmu dan cara untuk menjamin
kebutuhan manusia akan keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan,
efektifitas dan efisiensi dalam dia bekerja.
· Komponen Ergonomi Kerja :
a. Anatomi | pertimbangan bentuk dan posisi tubuh dalam bekerja
b. Fisiologi | pertimbangan fisik dan lingkungan
c. Psikologi | pertimbangan pada proses informasi dan pengambilan
keputusan
· Manfaat ergonomi kerja :
- mengurangi potensi timbulnya kecelakaan kerja
- mengurangi potensi timbulnya gangguan kesehatan pada pekerja
- meningkatkan produktivitas dan penampilan kerja
F. ASPEK DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
· Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/jasa baik untuk kepentingan
sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
· Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberikan perlindungan pada konsumen.
· Azas perlindungan konsumen :
1. Azas Manfaat
2. Azas Keadilan
3. Azas Keseimbangan
4. Azas Keamanan dan Keselamatan Konsumen
5. Azas Kepastian Hukum
· Hak-hak Konsumen (Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen) :
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan / atau jasa;
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c. hak atas informasdi yang benar, jelas, dan jujur mengani kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlinndungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkannkompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
· Kewajiban Konsumen (Pasal 5 UU Perlindungan Konsumen) :
a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
b. beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d. mengikurti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
G. PENGEMBANGAN PROFESI
· Profesi :
Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
· Profesional :
Sikap seseorang yang melaksanakan tugas dan keahliannya dengan bangga
dan percaya diri berdasarkan ilmu pengetahuan/pendidikan.
· Ciri-ciri profesi :
a. Adanya pengetahuan khusus yang biasanya berdasarkan pendidikan dan
pengalaman bertahun-tahun
b. Kode etik
c. Menjadi anggota ikatan suatu profesi
d. Menempatkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan masyarakat
· Syarat Profesi :
a. Melibatkan kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu ilmu yang khusus
· Etika Profesi :
a. Tanggung jawab
b. Keadilan
c. Otonomi
· Peranan Etika dalam Profesi
a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
b. Sebagai sarana control sosial
· UU no.8 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian
· Tujuan Kode Etik
- Menjunjung tinggi martabat profesi
· Pengembangan Profesi :
- Semua kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diklat ini dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk menyelenggarakan Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional (Pertama) di Bidang Survei dan Pemetaan untuk calon
pejabat jabfungsurta tingkat ahli. Dan juga memberikan bekal pengetahuan,
kemampuan, ketrampilan dan pembentukan perilaku bagi CPNS agar mempunyai
kemampuan dan etika moral dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
selaku abdi Negara dan abdi Masyarakat.
3.2 Kesan
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang jabatan fungsional surveyor
pemetaan serta kegiatan dan peraturannya sebagai PNS.
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
LAMPIRAN
1. Surat Penugasan Diklat
2. Jadwal Kegiatan
3. Daftar Peserta
4. Sertifikat Kelulusan
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
DAFTAR PESERTA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN TINGKAT AHLI
No. Nama NIP Pangkat/Gol. Unit Kerja Instansi
1 Tri Widowati, S.Si 19880315
201012 2 001
Penata Muda /
III A
Pusat Survei
Sumber Daya
Alam Laut
BAKOSURTANAL
2 Nita Maulia, S.Si 19851124
201012 2 002
Penata Muda /
III A
Pusat Survei
Sumber Daya
Alam Darat
BAKOSURTANAL
3 Febriani
Ayuningsih, ST
19870223
201012 2 002
Penata Muda /
III A
Pusat Survei
Sumber Daya
Alam Darat
BAKOSURTANAL
4 Fuad Hasyim, S.Si 19870606
201012 1 002
Penata Muda /
III A
Pusat Atlas dan
Tata Ruang
BAKOSURTANAL
5 Danang Setiaji, ST 19860712
201012 1 004
Penata Muda /
III A
Pusat Atlas dan
Tata Ruang
BAKOSURTANAL
6 Gama Hirawan
Utomo, ST
19870503
201012 1 004
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Batas Wilayah
BAKOSURTANAL
7 Ratih Destarina,
ST
19861211
201012 2 004
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Kelautan
dan
Kedirgantaraan
BAKOSURTANAL
8 Munawar Kholil,
ST
19841216
201012 1 002
Penata Muda /
III A
Pusat Geodesi
dan
Geodinamika
BAKOSURTANAL
9 Andry Bhakti
Hidayah, ST
19840422
201012 1 001
Penata Muda /
III A
Pusat Geodesi
dan
Geodinamika
BAKOSURTANAL
10 Elisa Harlia Sandi,
ST
19861217
200912 2 002
Penata Muda /
III A
Pusat Geodesi
dan
Geodinamika
BAKOSURTANAL
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064
11 Ratna Mayasari,
ST
19871201
201012 2 002
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Rupabumi
BAKOSURTANAL
12 Aldino Rizaldy,
ST
19870519
201012 1 006
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Rupabumi
BAKOSURTANAL
13 Eli Juniati, ST 19871103
201012 2 003
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Rupabumi
BAKOSURTANAL
14 Aji Putra Perdana,
S.Si
19830909
201012 1 001
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Rupabumi
BAKOSURTANAL
15 Intan Yulia
Antasari, ST
19850720
200912 2 001
Penata Muda /
III A
Pusat Pemetaan
Dasar Rupabumi
BAKOSURTANAL
16 Dony Setiawan
Septiono, ST
19800909
200912 1 002
Penata Muda /
III A
Ditjen Planologi
Kehutanan
Kementrian
Kehutanan
17 Puspo Dwi
Nugroho, ST
19820212
200912 1 002
Penata Muda /
III A
Ditjen Planologi
Kehutanan
Kementrian
Kehutanan
18 Wuri Handayani,
ST
19720604
199303 1 008
Penata Muda
Tk. I / III B
Dinas
Pertambangan
dan Energi
Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi
Nusa Tenggara
Barat
19 Mukhtar, ST 19721231
199402 1 009
Penata Muda
Tk. I / III B
Dinas
Pertambangan
dan Energi
Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi
Nusa Tenggara
Barat
20 Mohammad Ade
Supriyatna, SP
19740303
199303 1 001
Penata Muda /
III A
Pusat Data dan
Sistem Informasi
Pertanian
Kementrian
Pertanian
21 Hety
Sulistiyowati, ST
19781021
200912 2 002
Penata Muda /
III A
Pusat Data dan
Sistem Informasi
Pertanian
Kementrian
Pertanian
Top Related