+
Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Gambaran Pengetahuan Siswa/i SMP
Negeri VI Unggulan Pangkajene Sidrap
Tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
+Latar Belakang Masalah
London School of Hygiene and
Tropical Medicine
Neraca (2012)
PHBS pada anakdi Indonesia masih
rendah
‘Dua dari tiga (76,6%) anak
usia sekolah dasar (5-15
tahun) mengalami sakit
harian setiap dua bulan
sekali’
+Latar Belakang Masalah
Munculnya berbagai
penyakit yang sering
menyerang anak usia
sekolah (5-15 tahun )
ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS,
oleh karena itu penenaman
nilai-nilai PHBS disekolah
merupakan kebutuhan
mutlak dan dapat dilakukan
pendekatan usaha
kesehatan sekolah atau
PHBS.
Dibutuhkan peran serta
tenaga kesehatan sebagai
edukator yang memberikan
penyuluhan dalam bentuk
pengenalan terhadap PHBS
yang benar di sekolah
+Perumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat
pada siswa-siswi SMP Negeri VI Unggulan Pangkajene Sidrap
?
+Tujuan
Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang perilaku
hidup bersih dan sehat
Khusus
Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku hidup bersih
dan sehat
Mencegah dan mengurangi terjadinya masalah kesehatan yang
dapat disebabkan lalainya siswa /i dalam ber-PHBS
Memperkenalkan program Puskesmas mengenai Dokter Sahabat
Remaja sebagai akses terhadap pelayanan kesehatan ataupun
permasalahan lainnya yang terjangkau dan terjamin
kerahasiaannya.
+Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber referensi
serta informasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Memberikan suatu gambaran PHBS untuk institusi yang terkait.
+Tinjauan Pustaka
PHBS (Depkes, 2007)
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
PHBS di institusi pendidikan (Depkes,2008)
PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan
peningkatan kmampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di
tatanan institusi pendidikan. Indikator PHBS di institusi pendidikan/
sekolah meliputi 8 indikator.
+Waktu dan Lokasi Penelitian
Jumat, 11 September 2015, pukul 10.00-12.00 di SMP Negeri
VI Unggulan Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Sulawesi-
selatan.
+Metodologi Penelitian
Menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini akan menjelaskan keadaan dari objek penelitian
berdasarkan fakta-fakta yang ada dan menganalisis kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh
Rancangan penelitian One Group Pretest Postest Design.
Tingkat pengetahuan diukur dari total nilai jawaban benar pada
kuesioner yang diberikan sesaat sebelum penyuluhan (pre-test) dan
setelah penyuluhan (post-test).
+Metodologi Penelitian
Populasi
Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah siswa-siswi SMP
Negeri VI Unggulan Pangkajene, Sidrap, Kelas VII A.
Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience
sampling dan dihitung dengan menggunakan rumus dari
Notoatmodjo
+Variabel, Definisi Operasional,
Skala Pengukuran, Alat Ukur
Variabel
Independen
Definisi
Operasional
Parameter Alat Ukur Skala Skor
Pengetahuan
siswa-siswi
Segala sesuatu
yang diketahui
masyarakat
tentang PHBS
Aspek – aspek
yang terdapat
dalam
pengetahuan
meliputi :
Pengertian
PHBS, 8
Indikator
PHBS
Kuesioner
tertutup
Nominal
Baik :
76%-100%
Cukup :
56%-75%
Kurang :
< 55%
+Metodologi Penelitian
Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan
pengetahuan tentang perilaku hidup bersih sehat setelah dilakukan
penyuluhan PHBS.
Teknik Skoring Data
Menggunakan non parametrik menganalisa data secara ordinal,
dengan jenis data kuantitatif (yang berwujud angka/skoring).
+Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel Distribusi Pengetahuan Siswa-Siswi
Kelas VII SMP VI Pangkajene tentang
Perilaku Hidup Bersih Sehat Sebelum
Dilakukan Penyuluhan
NORESPONDEN HASIL KATEGORI
1 70 CUKUP
2 70 CUKUP
3 90 BAIK4 90 BAIK5 100 BAIK6 90 BAIK
7 90 BAIK
8 70 CUKUP
9 80 BAIK
10 80 BAIK11 90 BAIK12 70 CUKUP
13 70 CUKUP
14 80 BAIK
15 80 BAIK
16 80 BAIK17 80 BAIK18 80 BAIK19 70 CUKUP
20 90 BAIK
21 90 BAIK
22 80 BAIK
23 80 BAIK24 80 BAIK
Kategori
Penelitian
Jumlah Presentase
Baik 18 75%
Cukup 6 25%
Mean 81,25
Total 24 100%
+Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kategori
Penilaian
Jumlah Presentase
Baik 24 100%
Cukup - 0%
Mean 96,67
Total 24 100%
Tabel Distribusi Pengetahuan Siswa-
Siswi Kelas VII SMP VI Pangkajene
tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
Setelah Dilakukan Penyuluhan
NORESPONDEN HASIL KATEGORI
1 90 BAIK
2 100 BAIK3 100 CUKUP
4 100 BAIK
5 100 BAIK
6 100 BAIK7 100 BAIK
8 100 BAIK
9 100 BAIK
10 100 BAIK11 100 BAIK
12 90 BAIK
13 100 BAIK
14 100 BAIK15 90 BAIK
16 100 BAIK
17 90 BAIK
18 80 BAIK19 100 BAIK
20 90 BAIK21 100 BAIK
22 100 CUKUP23 90 BAIK24 100 BAIK
NORESPONDEN HASIL KATEGORI
1 70 CUKUP
2 70 CUKUP
3 90 BAIK4 90 BAIK5 100 BAIK6 90 BAIK
7 90 BAIK
8 70 CUKUP
9 80 BAIK
10 80 BAIK11 90 BAIK12 70 CUKUP
13 70 CUKUP
14 80 BAIK
15 80 BAIK
16 80 BAIK17 80 BAIK18 80 BAIK19 70 CUKUP
20 90 BAIK
21 90 BAIK
22 80 BAIK
23 80 BAIK24 80 BAIK
NORESPONDEN HASIL KATEGORI
1 90 BAIK
2 100 BAIK3 100 CUKUP
4 100 BAIK
5 100 BAIK
6 100 BAIK7 100 BAIK
8 100 BAIK
9 100 BAIK
10 100 BAIK11 100 BAIK
12 90 BAIK
13 100 BAIK
14 100 BAIK15 90 BAIK
16 100 BAIK
17 90 BAIK
18 80 BAIK19 100 BAIK
20 90 BAIK21 100 BAIK
22 100 CUKUP23 90 BAIK24 100 BAIK
+Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tingkat pengetahuan
siswa-siswi tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di
sekolah terdapat perbedaan yang jelas pada data, yang
sebelumnya 18 (75%) siswa yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang PHBS menjadi sebanyak 24 (100%) orang. Dari
24 siswa yang diteliti
Nilai rata-rata siswa sebelum dilakukan penyuluhan adalah
81,25 sedangkan nilai rata-rata siswa setelah dilakukan
penyuluhan menjadi 96,67. terdapat selisih mean skor 15,42
poin
+Kesimpulan dan Saran
Bagi Peneliti
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sikap dan
perilaku siswa mengenai PHBS di sekolah. Lebih baiknya lagi bila
menggunakan teknik wawancara.
Bagi SMP Negeri VI Unggulan Pangkajene
Disarankan untuk meningkatkan kesadaran siswa, dan
membiasakan siswa untuk selalu menjalankan perilaku hidup bersih
dan sehat.
Menunjuk salah satu atau dua murid disetiap kelasnya untuk
menjadi kader kesehatan setiap minggunya. Dimana murid ini
nantinya akan diajar untuk merawat dan menjaga kebersihan dan
kesehatan siswa-siswi di sekolah.
Top Related