LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Palu, 23 Mei 2012
No : 055/KPA/IV/2012
Lampiran : 4 Eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Ketua dan Pengurus KPN Pelopor
Di Donggala
Kami telah melakukan audit atas Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan
Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam pada KPN Pelopor untuk periode
tahun 2010/2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang
Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan
Pinjam yang dimiliki (terjadi pada) KPN. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai
ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna).
Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan
Pinjam yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan
yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat
dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan
ekonomis, efisiensi, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik ketua, pengurus, maupun anggota
yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Kantor Akuntan Publik
Jiantari dan Rekan
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG
KPN Pelopor (selanjutnya disebut “Perusahaan Berbadan Hukum”) berlokasi di
Kabupaten Donggala Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Didirikan tanggal 22
Oktober 1987 oleh para pendiri yang terdiri atas:
1. Moh. Nasir Dg. Malimpo, S. Sos
2. Mustamin, B. Sc
3. Yunias Tawawo
4. Drs. Arifin Baharuddin
5. Drs. Kaharuddin BM. Radjak
6. Drs. Kisman
Tujuan dari didirikannya Koperasi ini adalah untuk menyelenggarakan fungsi
pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota
sebagai konsumen akhir, menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen, menghasilkan barang
dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi, dan
menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan
pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Adapun program kerja “KPN Pelopor”
tahun buku 2011 adalah sebagai berikut:
Sasaran program kerja KPN “Pelopor” yaitu peningkatan bidang organisasi, Usaha
dan permodalan.
A. BIDANG ORGANISASI
Meningkatkan jumlah keanggotaan
Pembagian tugas-tugas yang terarah
Menerapkan mekanisme kerja yang efisien dan efektif
Mengupayakan agar RAT Tahun Buku 2011 dilaksanakan tepat waktu
Mengikuti pelatihan perkoperasian
Menertibkan dan meningkatkan administrasi pembukuan
Meningkatkan Rapat Pengurus untuk mengevaluasi kegiatan dan
permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan serta jalan
keluarnya
Membuat laporan setiap bulan ke Dinas Perindagkop Kabupaten
Donggala
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Meningkatkan pelayanan kepada Anggota
B. BIDANG USAHA
Meningkatkan pelayanan usaha simpan pinjam
Meningkatkan pelayanan usaha waserda
C. BIDANG PERMODALAN
Menambah permodalan dengan mengintensifkan Simpanan Wajib dan
Simpanan Sukarela
Menggiatkan penagihan piutang simpan pinjam
Menginventarisir piutang lain-lain
Menertibkan pengelolaan keuangan seefisien mungkin untuk
menghindari hal-hal yang merugikan KPN Pelopor
Mengupayakan agar mematuhi dan mentaati disiplin anggaran yang
telah ditetapkan dalam rapat anggota
Menyimpan uang pada BRI Unit untuk menghindari kebocoran atau
penyalahgunaan keuangan
1. KEANGGOTAAN
Jumlah Anggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2010/2011 sebanyak 32
orang terdiri dari:
Anggota Penuh : 32 orang
Calon anggota : -
Dilayani : 20 orang
Anggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 yang masuk sebanyak 3
orang.
2. PENGURUS, BADAN PENGAWAS, DAN KARYAWAN
Susunan Pengurus dan Badan Pengawas KPN Pelopor masa bakti 2010-2012
adalah sebagai berikut:
Pembina : Kepala Dinas Koperindag (Drs. Ismail, M. Si)
Pengurus : Ketua : Syarief, SE., M. Si
Sekretaris : Drs. Arifin B
Bendahara : Rosmyaty. P.S. SE
Badan Pengawas : Ketua : Ridjali, S. Sos
Anggota : Drs. Kisman, M. Si
Anggota : Moh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos
Karyawan:
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Karyawan KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 sebanyak 10 orang
meliputi Karyawan Tetap sebanyak 8 orang dan Karyawan Honorer
sebanyak 2 orang, tidak ada Karyawan yang masuk (baru) dan keluar
karena meninggal dunia maupun purna bhakti (pensiun).
Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk:
1. Menilai kecukupan prosedur produktivitas pemasaran dan Pengelolaan
Piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang digunakan dalam
menyelenggarakan operasional KPN Pelopor.
2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas produktivitas pemasaran dan
pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang dimiliki oleh
KPN Pelopor.
3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan produktivitas
pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang
ditemukan.
STRUKTUR ORGANISASI
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
KPN PELOPOR DONGGALA
Masa Bakti 2010-2012
Keterangan:
= Tidak langsung
= Langsung
JIANTARI C 301 09 013
PEMBINAKepala Dinas Koperindang
Drs. Ismail, M. Si
KETUASyarief, SE., M. Si
KETUARidjali, S. Sos
ANGGOTADrs. Kisman, M. Si
ANGGOTAMoh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos
SEKRETARISDrs. Arifin B
BENDAHARARosmyaty. P.S. SE
Rosmyaty. P.S. SE
BADAN
PENGAWAS
KARYAWANKPN PELOPOR
Rosmyaty. P.S. SE
ANGGOTAKPN PELOPOR
Rosmyaty. P.S. SE
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
BAB II
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit
waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang
lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.
2. Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang
sangat besar pada anggota KPN Pelopor.
3. Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN Pelopor yang merupakan laba
koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan
baik.
4. Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor
belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.
5. Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan
RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat waktu.
Kriteria:
1. Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program
pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana
sebesar Rp. 1.197.850,-
2. Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa
anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada
waktunya.
3. Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku 2011 agar SHU yang 5,68%
dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan
tepat pada waktunya.
4. Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis
dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.
5. Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan
setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen
keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Penyebab:
1. Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian
penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan “gelap”.
2. Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang
belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.
3. Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN Pelopor bahwa pelaksanaan
pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.
4. Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum
memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.
5. Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari
masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan
keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.
Akibat:
1. Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang
dianggarkan/diestimasi sebelumnya.
2. KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah
piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih
karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari
pembukuan.
3. Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak teralokasi/terkontribusi dengan
baik.
4. Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat
ketertagihannya rendah (diragukan).
5. Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat
terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.
Setelah kami menyimpulkan, kami juga ingin mencoba menilai keekonomisasian,
keefisienan, dan keefektivitasan dari produktivitas pemasaran pada unit waserda dan
unit simpan pinjam yang dimiliki oleh KPN Pelopor, berdasarkan kondisi diatas
bahwa:
1. Pada kondisi pertama, penggunaan biaya estimasi pengadaan barang yang
dianggarkan sebenarnya sebesar Rp. 1.197.850,- disebabkan karena bulan lalu
unit waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan
barang digudang oleh karyawan gelap sebesar Rp. 1.101.660 mengakibatkan
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
pihak bendahara harus memakai dana lebih besar dari biaya estimasi yang
dianggarkan sebelumnya sebesar Rp. 2.299.510, kami menyatakan kejadian ini
tidak EKONOMIS sebab dana yang terpakai lebih besar dari biaya estimasi
dan menyebabkan kerugian.
2. Pada kondisi kedua, jumlah piutang yang tak tertagih dari penjualan kredit
pada anggota KPN Pelopor sebesar Rp. 4.744.994,61. Ini disebabkan karena
ada anggota yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya dan ada
piutang yang sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan
akibatnya KPN Pelopor mengalami kerugian, kami menyatakan kejadian ini
tidak EFEKTIF DAN EFISIEN sebab juru tagih tidak dapat memberikan
kebijakan yang tegas mengenai jaminan bahwa anggota yang membeli akan
membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.
3. Pada kondisi ketiga, SHU unit Waserda KPN Pelopor 5, 68% yang merupakan
laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi
secara keseluruhan tepat pada waktunya. Ini disebabkan karena adanya
keterlambatan di pihak bendahara KPN Pelopor dalam pelaksanaan pembagian
SHU anggota akibatnya pembagian SHU unit waserda KPN Pelopor pada
anggota baru sekitar 3,25% dengan kekurangan 2,43%, kami menyatakan
kejadian ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak bendahara KPN
Pelopor tidak lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna
terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.
4. Pada kondisi keempat, pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang
belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang. Ini
disebabkan karena sebagian petugas pencatat piutang KPN Pelopor merupakan
karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam
mengelola piutang koperasi akibatnya banyak piutang yang tidak diakui
sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan),
kami menyatakan kejadian tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak
manajemen tidak memberikan standar kualifikasi sebagai pengelola piutang
yang baik pada saat penerimaan karyawan honorer begitu pula juga pada
petugas pencatat piutang yang belum mempunyai pendidikan, pengalaman
maupun pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
5. Pada kondisi kelima, laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3
tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat
pada waktunya, ini disebabkan karena dari pihak bendahara masih menunggu
laporan penagihan piutang yang belum dapat disetorkan juru tagih karena
desakan keterlambatan pembayaran piutang pada anggota KPN Pelopor
akibatnya pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011
tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini, kami menyatakan kejadian
ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, sebab kurangnya penertiban dan
peningkatan administrasi pembukuan. Semua terkendala pada masalah
ketepatan waktu.
Pejabat yang berwenang:
Bendahara
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT
No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi
1. Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.
Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana sebesar Rp. 1.197.850,-
Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan “gelap”.
Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang dianggarkan/diestimasi sebelumnya.
Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih bijak dalam penggunaan dana anggaran/estimasi pengadaan barang.
2. Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang sangat besar pada anggota KPN Pelopor.
Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.
Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.
KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan.
KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup selain dari kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, terutama dalam menentukan batas maksimum piutang bagi anggota.
3. Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN
Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku
Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN
Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak
Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
Pelopor yang merupakan laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan baik.
2011 agar SHU yang 5,68% dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan tepat pada waktunya.
Pelopor bahwa pelaksanaan pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.
teralokasi/terkontribusi dengan baik.
lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.
4. Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.
Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.
Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.
Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan).
Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat
Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen
Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan
Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.
KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas) selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
waktu. keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.
waktu untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi pembukuan.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi
perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur akuntansi yang dimiliki
KPN Pelopor baik dari unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam.
2. Kelemahan yang terjadi pada pengelolaan piutang koperasi karena ada
beberapa karyawan dibagian petugas pencatat piutang masing-masing unit
masih belum mempunyai pengetahuan dan kurang terlatih.
3. Kelemahan yang terjadi pada pembagian SHU dan pengunaan dana
anggaran/estimasi pengadaan barang.
4. Kelemahan yang terjadi pada pihak manajemen mengenai kebijakan dan
peraturan yang tegas (lain) atas ketepatan waktu dalam pengevaluasian
kegiatan dan permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai
koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki
kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
1. KPN Pelopor baik unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam harus memiliki
sistem informasi akuntansi yang lengkap dan memadai untuk mendukung
praktik pencatatan transaksi yang memadai, sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
2. Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan
pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang
baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan
pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih tanggap dalam
pelaksanaan pembagian SHU dan lebih produktif dalam penggunaan dana
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
anggaran/estimasi pengadaan barang guna terciptanya efektivitas dan efisiensi
waktu.
4. KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas)
selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan waktu
untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi
pembukuan.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan
terjadi akibat yang lebih buruk pada produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang
koperasi di masa yang akan datang.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi
masalah produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit
simpan pinjam pada KPN Pelopor untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami
mencakup sistem pengendalian manajemen produktivitas dan profitabilitas, personalia
yang bertugas mengelola efektivitas biaya dan piutang, dan aktivitas pemasaran
lainnya pada KPN Pelopor.
JIANTARI C 301 09 013
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
REFRENSI
Bayangkara. IBK, MANAGEMENT AUDIT Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008
Sumber Lain:
Data Primer: Wawancara
Data Sekunder: Daftar Penjualan Barang dan Buku Pembantu Piutang Unit Waserda
dan Unit Simpan Pinjam KPN Pelopor Tahun Buku 2011
www.google.com/auditproduktivitaspemasarandanpengelolaanpiutangkoperasi
JIANTARI C 301 09 013
Top Related