8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
1/104
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 1 CIPEUCANG KABUPATEN PANDEGLANG
Oleh
..
NIP. ..
Dibiayai oleh
Swadana Peserta PTK yang diselenggarakan olehForum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Pandeglang
Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) Untirta Banten
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 CIPEUCANG
2009
1
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
2/104
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Judul Penelitian Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang Kabupaten Pandeglang
2. Peneliti
a. Nama Lenngkap
b. Jenis Kelamin
c. Pangkat / Golongan /NIP
d. Asal Sekolahe. Alamat Rumah
H. Dadi Mulyadi, S.Pd
Laki-laki
Pembina / IV.a /
SMP Negeri 1 CipeucangJl. Raya Labuan Km 14.
Kp. Cipeucang Ds.
Kec. Cipeucang Kab. Pandeglang
No. Telp / HP.
3. Lama Penelitian 3 Bulan
Januari - Maret 2009
4. Biaya yang diperlukan Swadana
Diketahui Pandeglang, April 2009
Kepala SMP Negeri 1 Cipeucang Peneliti
H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi, S.Pd
NIP. NIP.
Diketahui
Pembimbing, Co Pembimbing
Drs. H. Sholih, M.Pd Dra. Wahyuni
NIP. 131656724 NIP. 131959489
Ketua LPPM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.
NIP. 131411828
2
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
3/104
ABSTRAK
Sejauh ini mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggapsulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa
yang dicapai dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar IPA kurang,
proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu upaya
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsep-
konsep IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan
prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 36 % dan pertemuan kedua 68
%. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 72 % dan pertemua kedua 88 %.
Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 76 %,
sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 84 %, disamping itu tanggapan siswa
juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terlihat dari
angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini.
Kata kunci : Motivasi ; Hasil Belajar ; Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
3
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
4/104
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjunan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan
para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Penelitian ini berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Kabupaten Pandeglang.
Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini dilandasi oleh
pengalaman peneliti selama mengajar lebih kurang 25 tahun, ternyata diperoleh
temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang tahun pelajaran 2008-2009. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA konsep Energi dan Usaha
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Selanjutnya, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala
bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak sehingga
laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih dan penghargaan
peneliti sampaikan terutama kepada :
4
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
5/104
1. Bapak Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Selaku Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten.
2. Bapak Drs. H. Sholih, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar memberikan bantuan kepada kami.
3. Ibu Dra. Wahyuni. Selaku Co. Pembimbing dalam penelitian ini yang telah
memberikan dorongan selama penelitian ini berlangsung.
4. Rekan-rekan guru selaku observer, yang telah memberikan bantuan dan
dorongannya selama penelitian ini berlangsung.
5. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang tahun pelajaran 2008
2009 yang penuh kesabaran dan keuletan dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
Kemudian, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan
kekhilafan dalam menuangkan gagasannya. Segala saran dan kritik konstruktif
sangat diharapkan untuk perbaikan pada penelitian di masa mendatang.
Akhirnya, semoga laporan penelitian ini bisa bermanfaat bagi perkembangan
pendidikan di masa yang akan datang. Amiiin Ya Robbal Alamiin.
Pandeglang, 6 April 2009
Peneliti
5
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
6/104
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vi
BAB I. PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah 1
B.Identifikasi Masalah 3
C.Pembatasan dan Rumusan Masalah 3
D.Tujuan Penelitian 4
E.Manfaat Hasil Penelitian 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar 6
B. Motivasi Belajar 10
C. Pembelajaran Kooperatif 12
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 13
E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha 15
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 17
B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 18
C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 19
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
1. Aktivitas Belajar 23
2. Hasil Belajar 24
3. Refleksi 26
6
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
7/104
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar 27
2. Hasil Belajar 28
3. Motivasi 28
4. Refleksi 29
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 33
B. Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
7
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
8/104
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Siklus kegiatan penelitian . 18
Tabel 2. Prosentase Aktivitas Kelas. 29
Tabel 3. Prosentase Ketuntasan Belajar. 30
Tabel 4. Skor Nilai Rata-rata Kelas. 30
Tabel 5. Motivasi Siswa. 31
8
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
9/104
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran
1. Daftar hadir siswa
2. Jadwal penelitian
3. Silabus
4. RPP
5. LKS
6. Lembar observasi kegiatan
7. Lembar pengamatan
8. Lembar jurnal harian
9. Data hasil pretest dan postest
10. Lembar angket siswa
11. Soal test siklus I dan siklus II
12. Foto KBM
9
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
10/104
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya
dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi
terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru
tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-
perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan
kondisi belajar yang kondusif.
Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, sangat jarang diperhatikan perbedaan-
perbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat mempengaruhi
proses belajar mengajar.
Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa
ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga
pendidik yang menggunakan tipe konvensional secara monoton dalam kegiatan
pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi
oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah
dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan
guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana
pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.
Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat
10
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
11/104
pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas
lebih hidup.
Belajar kooferatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar
kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa
yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya
sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil
belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan
guru.
Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang, juga diakibatkan dari cara belajar siswa yang
masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote learning)
bukan dimengerti atau dipahami sehingga tidak menghasilkan pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning). Berdasarkan pengalaman tahun-tahun
sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian / ulangan blok
sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM
(Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30%
sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah
mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor 60. Dengan demikian hasil
belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Pandeglang masih
dianggap rendah.
Bertolak dari pandangan bahwa belajar adalah mengalami sesuatu,
prosesnya dapat berupa berbuat, bereaksi, mengalami sesuatu, menghayati
11
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
12/104
sesuatu. Mengalami sesuatu berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya
dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata
bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode
pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka untuk
memecahkan permasalahan pembelajaran konsep IPA yang sulit dipahami,
peneliti akan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran kooperatif
dengan tipe jigsaw.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat
mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Situasi belajar siswa akan lebih kondusip dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan aktivitas
belajar siswa.
4. Motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar.
5. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah.
a. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi pada :
12
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
13/104
1. Proses pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep
energi dan usaha.
2. Proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar IPA khususnya pada konsep energi dan usaha.
b. Dalam penelitian ini penulis memberikan perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep
energi dan usaha.
2. Apakah proses kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha.
D. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui
proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Cipeucang.
2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :
13
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
14/104
1. Bagi guru, kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan
situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang
kondusif), mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta
meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan tindakan kelas. Sebagai
upaya untuk mengatasi pembelajaran yang konvensional, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.
2. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan
motivasi belajar, dan meningkatkan kegairahan belajar, karena bisa menarik
perhatian siswa dengan anggota kelompoknya yang akan menimbulkan
suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya
pun meningkat.
3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses
pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA, sehingga sekolah bisa
memfasilitasi segala keperluan untuk kelancaran proses pembelajaran tersebut.
14
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
15/104
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual yakni
terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.
Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh orang lain
atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang terjadi karena
dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar biasa disebut
proses pembelajaran. Proses ini biasa dirancang oleh guru.
Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada
diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar,
sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.
Menurut pendapat Nana Sudjana ( 1985 : 5) mengemukakan bahwa : Belajar
adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan
tingkahlaku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar.
Adapun istilah mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu
merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi
15
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
16/104
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
17/104
melibatkan keaktifan mental walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan
fisik.
Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil belajar
yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3).
Sementara itu, Ahmadi (1984 : 35) mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar
berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap
mengikuti tes.
Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan
tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan
aspek lain lewat serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengar, meniru,
menulis, dan lain sebagainya, sebagai bentuk pengalaman individu dengan
lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor ini meliputi faktor fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis
antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara
lain berupa motivasi, minat, reaksi, konsentrasi, organisasi, repetisi,
komprehensif, dan sebagainya.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa)
17
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
18/104
Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana atau adanya
laboratorium.
Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat
dan penguasaan berkelanjutan. Penguasaan sesaat contohnya pengetahuan
tentang fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang
bersifat berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap
kegiatan belajar. Penguasaan berkelanjutan misalnya keterampilan tertentu dalam
mengolah suatu produk, menyelesaikan perhitungan dan sebagainya.
Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan
pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi
antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi
antara guru dan siswa juga berjalan dengan baik.
Kemudian untuk mengukur hasil belajar dalam penentuan keberhasilan
siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes
hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu
sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang
diberikan sebelum suatu pelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes
adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang
telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas
pembelajarannya. Jika proses pembelajaran baik maka pengaruhnya ialah
18
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
19/104
terdapat perbedaan yang besar antara postes dengan pretes. Pertanyaan-
pertanyaan pada pretes harus dibuat sama dengan pertanyaan-pertanyaan pada
postes, supaya kedua hasil tes ini dapat dibandingkan.
B. Motivasi Belajar
Menurut Tita Rosita (1995 : 102) Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri
seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
dorongan dalam dirinya.
Agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas maka guru harus dapat
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan
dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif.
Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran
yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri.
Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama
diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam
diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang
dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan.
Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan
yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar
siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah
sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut
guru harus menciptakan kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi
belajar siswa.
19
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
20/104
Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) Motivasi berfungsi mengikat
perhatian siswa, menggiatkan semangat belajar, menyediakan kondisi yang
optimal untuk belajar. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi
belajar siswa terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya
Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) mengemukakan bahwa Motivasi juga dapat
berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,
khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini
diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya
mengenai materi pelajaran yang dipelajarinya.
Berdasarkan penyebab timbulnya, ada dua jenis motivasi; yaitu motivasi
ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul
dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan
alam dan lingkungan. Seperti keluarga, masyarakat, sekolah. Motivasi instrinsik
yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari luar.
Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) Motivasi instrinsik jauh lebih kuat
dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya
disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun.
Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat
belajar. Motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi instrinsik, yang
berpengaruh lebih kuat terhadap keberhasilan belajar.
Kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya,
siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya
adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru
20
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
21/104
sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran,
oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA agar hasil pembelajaran menjadi
bermakna perlu menggunakan pendekatan yang sesuai, antara lain dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
C. Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah
satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan
saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
belum menguasai bahan pelajaran.
Menurut Anita Lie (2004 : 29), Model pembelajaran cooperative learning
tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar
pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif
kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling
ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung
kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan
21
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
22/104
tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual
accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif
dalam bekerja sama.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli )
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw
didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya . Dengan demikian,
jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Menurut Anita Lie (2004 : 69), siswa bekerja dengan sesama siswa dalam
suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali
pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang
telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut :
22
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
23/104
1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan
4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan
beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku,
agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3. Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul
membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan
menjadi ahli dalam topik itu.
4. Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok
asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah
menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang
mereka kuasai.
5. Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau
membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok.
Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.
Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
I
II
Keterangan :
I : Kelompok asal
23
A B C D A B C D A B C D A B C D
A A A A B B B B C C C C D D D D
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
24/104
II : Kelompok ahli
E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha
Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha
yang tercantum dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
kelas VIII semester genap adalah : Menjelaskan hubungan bentuk energi
dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi
merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk
energi yang satu ke bentuk yang lain.
1. Bentuk-bentuk Energi
Beberapa bentuk energi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik,
energi nuklir, dan energi mekanik.
2. Perubahan energi (Konversi Energi).
Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi
lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter.
3. Hukum Kekekalan Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain.
4. Sumber-sumber Energi.
24
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
25/104
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
26/104
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa
Inggris disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan
dengan proses pembelajaran di kelas, khususnya pada pemahaman konsep energi
dan konsep usaha dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw . Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini.
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2008-2009 di SMP Negeri 1 Cipeucang mulai dari bulan Januari sampai dengan
Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak
2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran
IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran
waktunya 40 menit.
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII Perempuan sebanyak 25 siswa
putri (sesuai dengan Kebijakan Bupati Pandeglang mengenai adanya pemisahan
kelas laki-laki dan kelas perempuan). Peneliti mengambil subjek siswa kelas
perempuan mengingat karakteristiknya cenderung lebih pasif dibandingkan kelas
26
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
27/104
laki-laki dan berdasarkan dari hasil belajar pada konsep materi sebelumnya masih
dianggap relatif rendah. .
B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan
yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan
oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-
tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen
yang meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c)
observasi (observing), (d) refleksi (reflecting).
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian
27
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
28/104
Siklus
I
Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dilaksanakan.
Menentukan pokok bahasan
Mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Menyiapkan sumber belajar seperti buku
Mengembangkan format evaluasi
Tindakan Melaksanakan KBM yang mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disiapkan.
Melakukan evaluasi dalam bentuk tes
kemampuan pemahaman konsep yang
dipelajari.Pengamatan Melakukan observasi dengan menggunakan
format observasi
Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan meliputi efektifitas waktu yang
telah dilaksanakan.
Membahas hasil tindakan.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan yang belum mencapai
sasaran.
Evaluasi tindakan.Indikator
keberhasilan siklus I Instrument-instrumen yang telah disiapkan
pada siklus I dapat dilaksanakan semua
Siswa mampu melaksanakan KBM dengan
aktifitas yang tinggi.
Siswa mampu menunjukan bentuk-bentuk
energi dan contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.
Siklus
II
Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatife
pemecahan masalah
Pengembangan program tindakan IITidakan Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan Pengumpulan data tindakan II
Refleksi Evaluasi tindakan II
Indicator
keberhasilan siklus II Instrument-instrumen yang telah disiapkan
pada siklus II dapat terlaksanakan semua
Aktifitas siswa dalam KBM meningkat.
Motivasi siswa dalam KBM meningkat
Hampir 100 % pencapaian hasil belajar
menunjukan peningkatan.
28
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
29/104
C. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang
meliputi :
Data hasil pretes dan postes
Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar
Jawaban angket
Jurnal harian/catatan lapangan
Foto kegiatan
2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, pretes, dan postes
pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian).
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut dapat dilihat peningkatan
aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama
antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Angket
Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang
telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat
dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
29
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
30/104
c. Jurnal Harian (Catatan Harian)
Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya tercantum
dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian /
catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang
memuat perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan
pertimbangan bagi pelaksanaan langkah-langkah berikutnya.
d. Foto
Untuk merekam peristiwa penting seperti aspek kegiatan kelas, aktivitas
kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di
gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data data
lainnya.
e. Data Tes Hasil Belajar
Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes
sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah
berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap
siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa
melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran melalui pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan,
bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya.
3. Teknik Analisis Data
30
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
31/104
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data Observasi
Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh
kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus :
A X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukanB kegiatan
B = Jumlah siswa keseluruhan
b. Data Angket
Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Jumlah responden actual
X 100 %
Jumlah seluruh responden
c. Data Tes Hasil Belajar
Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-
masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran IPA adalah 60. Kemudian menentukan
banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang
sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai 60 di hitung prosentasenya
dengan menggunakan rumus :
Jumlah siswa yang tuntas
X 100 %
Jumlah seluruh siswa
31
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
32/104
Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor
nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.
d. Data Jurnal Harian
Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan
tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan
mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I
maupun siklus II.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hasil implementasi dari
proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka
meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh
siswa.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula
32
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
33/104
diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses
pembelajaran berakhir atau setelah diberi tindakan.
Hasil penelitian dan beberapa temuan saat pelaksanaan berlangsung
beserta pembahasannya akan diuraikan pada masing-masing siklus berikut ini :
A. Siklus I.
1. Aktivitas Belajar
Pada pertemuan pertama di siklus I, yaitu hari Senin tanggal 9 Februari
2009, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada
tatanan kelompok masing-masing yang terdiri dari enam kelompok yang
beranggotakan empat orang setiap kelompok dan satu kelompok terdiri dari lima
orang, kemudian guru membagikan LKS kepada setiap siswa dalam kelompok
tersebut, setelah siswa mendapatkan bagian LKS masing-masing siswa bergabung
dalam kelompok ahli sesuai dengan LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam
empat kelompok ahli untuk melakukan diskusi.
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan diskusi di kelompok ahli
peneliti dibantu oleh observer mengamati beberapa aktivitas siswa, diantaranya
kerjasama dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat pada saat
berlangsungnya diskusi kelompok dan membuat rangkuman yang ditulis dalam
buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya
aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk
memperhatikan penjelasan temannya yang dianggap lebih pandai dari dirinya.
Berdasar data hasil observasi, diperoleh 7 orang siswa (28 %) yang bekerjasama,
4 orang siswa (16 %) yang bertanya, 6 orang siswa (24 %) yang mengemukakan
33
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
34/104
pendapat dalam diskusi dan 7 orang siswa yang membuat rangkuman. Prosentase
aktivitas belajar secara keseluruhan diperoleh sebesar 36 %. Data tersebut
diperoleh melalui lembar observasi kegiatan siswa.
Pada pertemuan kedua di siklus I yang dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 11 Februari 2009 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan
kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil
diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan
kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua
ini sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Aktivitas kerjasama
10 orang siswa (40 %), bertanya 8 orang siswa (32 %), aktivitas yang
mengemukakan pendapat 9 orang siswa (36 %), dan yang membuat rangkuman 12
orang siswa (48 %). Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan yaitu 68 %.
Dibadingkan dengan pertemuan pertama, sudah ada peningkatan aktivitas kelas
sebesar 32 %.
2. Hasil Belajar.
Pada awal kegiatan penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Senin, 9 Februari 2009 , siswa diberikan
tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
sebelum diadakan proses pembelajaran tentang energi dan perubuhannya. Hasil
pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 44,20 dan prosentase ketuntasan
belajar sebesar 28 % yaitu hanya 7 orang siswa yang sudah tuntas dari 25 siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep energi dan
34
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
35/104
perubahannya secara umum masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang
telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar,
karena memang belum diajarkan (belum dilakukan proses pembelajaran di kelas).
Waktu yang digunakan untuk pretes I adalah 30 menit.
Berdasarkan hasil pretes I yang diperoleh, yaitu ketuntasan belajar hanya
28 %, maka dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan suatu upaya
untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan perubahannya dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Setelah proses pembelajaran yang berlangsung di siklus I, sebanyak 2 kali
pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi
tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 11
Februari 2009. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,60
dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 76 %, yaitu sebanyak 19 siswa yang
sudah tuntas, dan hanya 6 orang siswa yang belum tuntas.
3. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi di
siklus I, bahwa setelah proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan ( setelah diberi tindakan ), ternyata penerapan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep energi dan
perubahannya memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target
yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas
kelas. Secara keseluruhan aktivitas belajar di siklus I meningkat dari 36 %
35
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
36/104
menjadi 68 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena
kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar
antara 50 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap
rendah, yaitu aktivitas dalam hal aktivitas mengemukakan pendapat. Hasil
prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran
yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-
raguan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri ataupun menyanggah pendapat
orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa
untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan
cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf
belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif
dalam hal mengemukakan pendapat, ataupun ada keberanian menyanggah, apabila
hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber).
Adapun hasil belajar yang diperoleh melalui postes I, setelah berakhirnya
pembelajaran pada pertemuan di siklus I, diperoleh skor nilai rata-rata kelas
sebesar 64,60 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 76 %. Apabila
dibandingkan dengan hasil pretes I, terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas
sebesar 20,40 dan peningkatan prosestase ketuntasan belajar sebesar 48 %.
Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil,
karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan)
sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajarnyapun
36
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
37/104
meningkat. Berbeda dengan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya selalu
dibawah target (dibawah KKM) dimana proses pembelajarannya hanya penjelasan
langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu
dipertahankan untuk proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya di siklus II.
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar
Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 16 Februari
2009 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya.
Prosentase aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat dari pertemuan
sebelumnya yaitu 68 % menjadi 72 %. Peningkatannya sebesar 4 %. Pada
pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 12 orang siswa (48 %), bertanya 9
orang siswa (36 %), yang mengemukakan pendapat 11 orang siswa (44 %) dan
yang membuat rangkuman sebanyak 15 orang siswa (60 %).
Kemudian dilanjutkan dengan petemuan kedua di siklus II, sekaligus
sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009. Ternyata suasana belajar semakin
terlihat kondusif, karena hampir seluruhnya siswa terlibat dalam aktivitas
pembelajaran baik yang bertanya, yang menjawab, yang menyanggah ataupun
yang mengemukakan pendapat. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi
bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 13 orang siswa (52 %) yang bertanya
dan 11 orang siswa (44 %) yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (48 %)
dan yang membuat rangkuman sebanyak 19 orang siswa (76 %). Prosentase
aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 88 %.
37
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
38/104
2. Hasil Belajar
Pretes II dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di siklus II.
Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang
diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60 dan
ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah tuntas
dari 25 orang siswa. Setelah pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan,
diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 84 % dan nilai rata
rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 36 % dan kenaikan
nilai rata ratanya sebesar 21,40.
3. Motivasi
Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai
dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui
motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya
motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket
yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar
IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar
dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya
kegiatan seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-
ragu dan tidak setuju.
Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa
yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (76 %), 5 orang
siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan belajar
dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu
38
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
39/104
(8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju
(92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah memahami penjelasan
teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa ragu-ragu (12 %), dan 2 orang
siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan sebanyak 21
orang siswa setuju (84 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (16 %).
4. Refleksi
Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai
dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa
diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Kelas
Siklus Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 2 1 2
Prosen Aktivitas Kelas (%) 36 68 72 88
Peningkatan prosentase aktivitas kelas ini, ternyata bisa terwujud apabila
proses pembelajarannya diperbaiki dan disempurnakan.
Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang
diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan
postes II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Prosentase Ketuntasan Belajar
Siklus Pretes Postes Perbedaan
I 28 % 76 % 48 %
39
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
40/104
II 48 % 84 % 36 %
Tabel 4 : Skor Nilai Rata-rata Kelas
SiklusSkor Nilai Rata-rata
Pretes
Skor Nilai Rata-rata
PostesPerbedaan
I 44,20 64,60 20,40
II 50,60 72,00 21,40
Berdasarkan data tabel tersebut di atas, secara umum dikatakan bahwa
hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran
pada konsep eneri dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan
model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi
untuk mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh dengan belajar
sendiri disamping memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru yang
memberikan bimbingan dalam diskusi.
Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel
angket siswa berikut ini :
Tabel 5 : Motivasi Siswa
No PernyataanJumlah
Responden
Prosentase
Pernyataan
Responden
S RR TS % % %
1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA 19 5 1 76 20 4
2Belajar IPA dengan diskusi kelompok
menyenangkan23 2 - 92 8 -
3Saya merasa senang belajar dari
penjelasan teman23 2 - 92 8 -
4Saya merasa mudah memahami
penjelasan dari teman20 3 2 80 12 8
5 Menurut saya kegiatan belajar ini perlu 21 4 - 84 16 -
40
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
41/104
dikembangkan
Jumlah 424 64 12
Rata-rata Prosentase (%) 85 13 2
Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe
jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan
efisien dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengajarkannya, sehingga
tercipta suasana belajar yang kondusif.
Berdasarkan uraian, bahwa proses pembelajaran konsep energi dan usaha
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat
hubungan antara motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
hasil belajar setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Jadi bisa dikatakan
apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam
hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, maka berarti siswa sudah
mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun
cukup memuaskan. Dengan demikian apabila pemahaman konsep sudah
baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat.
41
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
42/104
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis, temuan dan pembahasan yang diuraikan pada Bab
IV tentang proses pembelajaran pada konsep energi dan usaha dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan
42
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
43/104
motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket
siswa. Di siklus I dari 36 % menjadi 68 %. Di siklus II dari 72 % menjadi
88 %. Dan dari hasil angket siswa rata-rata 85 % setuju.
2. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan hasil belajar konsep energi dan usaha. Peningkatan
hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus
I ada peningkatan ketuntasan belajar sebesar 48 % , yaitu dari 28 %
menjadi 76 %. Dan di siklus II meningkat sebesar 36 % , yaitu dari 48 %
menjadi 84 %.
B. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut :
1. Guru hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, agar siswa lebih termotivasi
minat belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif
dalam berfartisifasi dalam diskusi dengan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw.
3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan fasilitas sarana alat dan
bahan untuk kegiatan proses pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
43
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
44/104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. (1984),Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera
Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo.
Dimyati, (1999),Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, P.T. Rineka Cipta.
Mendiknas, (2006),Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), JakartaPusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Muhibin Syah, (1995),Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Bandung, Remaja Rosdakarya
Ratna Wilis Dahar (1986),Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta,
Universitas Terbuka, Depdikbud
Rooyakkers, A. (1984), Mengajar dengan Sukses, Bandung, Gramedia.
44
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
45/104
Sudjana, N. (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar, Bandung, Sinar Baru.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996)Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di
Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan ProfesiWidyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
Suhardjono, (2006),Laporan Penelitian Sebagai KTI, makalah padapelatihan peningkatan mutu guru dalam pengembangan profesi diPusdiklat Diknas Sawangan, Jakarta, Februari 2006.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) , Penelitian Tindakan
Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.
Tita Rosita, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka,
Depdikbud
DAFTAR HADIR
Kelas : VIII. P
Mata Pelajaran : IPA
Siklus :
Pertemuan ke : .
Tanggal : ..
No
UrutNama
Tanda Tangan
1 ARIAH 1
2 ARSAH 2
3 DEDE KURNIASIH 3
4 DEDE PARAMITA 4
5 DEDE SUMIATI 5
6 DIAN FITRIYANI 6
7 DIAN ROSMALAYENI 7
45
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
46/104
8 IIS WIDIANINGSIH 8
9 MASRIAH 9
10 MISPAH 10
11 MURNI MURTAPIAH 11
12 MURNISAH 12
13 NANI NURHAYATI 13
14 NELI AGUSTIN 14
15 NENG MURDIAH 15
16 SAPIAH 16
17 SAPNAH 17
18 SARNI SURYANI 1819 SINTA BELA 19
20 SITI HALIMAH 20
21 SUPRIAH 21
22 UUN TRISNAWATI 22
23 UUN UNDATI 23
24 YULIAWATI 24
25 YUNI WAHYUNI 25
JADUAL PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan Proposal
Penelitian
2 Konsultasi DosenPembimbing
3 Penyusunan
instrument,skenario
pembelajaran, soal
4 Pelaksanaan
A. Menyiapkan kelas
dan perangkat
pembelajaran
B. Melaksanakantindakan siklus I
C. Konsultasi dosen
pembimbing
D. Melaksanakan
tindakan Siklus II
5 Penyusunan Laporan
6 Konsultasi dosen
pembimbing
46
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
47/104
47
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
48/104
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
49/104
SILABUSKelas : VIIIMata Pelajaran : IPASemester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
1
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
50/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
5.2 Menerapkan hukum
Newtonuntukmenjelaskan berbagaiperistiwadalam
Mendemonstrasikanhukum I Newton
secara sederhanadan penerapannyadalam kehidupansehari-hari
Mendemonstrasikan
hukum II Newton
HukumNewton
Melakukan percobaan hukum I,
II, III Newton dengan
menggunakan alat-alat.
Tes unjukkerja
Tes unjukkerja
Uji petik kerjaprosedur
Uji petik kerjaprosedur
Lakukan percobaan tentangHukum I Newton
Lakukan percobaan tentanghukum II Newton.
4x40 Bukusiswa,
LKS, bukreferensi
2
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
51/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
5.3 Menjelaskan
hubunganbentukenergi danperubahannya, prinsip
Menunjukkan bentuk-
bentuk energi dan
contohnya dalamkehidupan sehari-hari
Mengaplikasikan konsep
energi dan perubahannyadalam kehidupan sehari-
Energi Studi pustaka untuk
mendeskripsikan pengertian
energi dan bentuk-bentuk energi
Tes lisanTes tulis
Daftarpertanyaan
PG
Tes uraian
Apakah yang kamu ketahuitentang bentuk-bentuk energi ?
Jelaskan perbedaan antaraenergi kinetik dan energipotensial.
8x40 Bukusiswa,
bukureferensiLKS
3
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
52/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
usaha danenergi
sertapenerapannya dalamkehidupansehari-hari
hari
Membedakan konsep
energi kinetik dan energipotensial pada suatubenda yang bergerak
Mengenalkan hukum
kekekalan energi melalui
Studi referensi untuk
membadingkan pengertia energi
kinetik dan energi pitensial
Mencari informasi tentang
hukum kekekalan energi
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Tes uraian
Jelaskan hukum kekekalanenergi dan berikan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah perbedaan antaraenergi dan usaha ?
4
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
53/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
contoh dalam kehidupansehari-hari
Menjelaskan kaitan antara
energi dan usaha
Menunjukkan penerapan
Usaha Studi pustaka untuk menemukan
hubungan antara daya, usahadan kecepatan
Tes tulis
Tes tulis
PG
5
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
54/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
daya dalam kehidupansehari-hari
6
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
55/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
5.4 Melakukanpercobaantentangpesawatsederhanadanpenerapannya dalam
Menunjukkan
penggunaan beberapa
pesawat sederhana yangsering dijumpai dalamkehidupan sehari-harimisalnya tuas(pengungkit), katroltunggal baik yang tetapmaupun yang bergerak,
Melakukan percobaan tentang
pesawat sederhana (Tuas,
Katrol, bidang miring)
Tes unjukkerja
Uji petik kerjaprosedur dan
produk
Lakukan percobaan denganmenggunakan alat-alat untuk
menemukan konsep pesawatsederhana
6x40 Bukusiswa,
LKS, Alaalatpraktek
7
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
56/104
KompetensiDasar
Indikator
MateriPokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Teknik BentukInstrumen
ContohInstrumen
AlokasiWaktu
SumbeBelajar
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya,penjumlahan gaya danpengaruhnya padasuatu bendayang dikenaigaya
Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yangsearah maupunberlawanan.
Membedakan besar gaya
gesekan pada berbagaipermukaan yang berbedakekasarannya yaitu padapermukaan benda yanglicin, agak kasar, dankasar
Menunjukkan beberapa
contoh adanya gayagesekan yangmenguntungkan dan gayagesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Gaya Memetakan gaya-gaya yang
ada pada suatu benda
Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatubenda
Menghitung resultan gaya
segaris yang searah Menghitung resultan gaya
segaris yang berlawananarah
Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yangkasar dan licin
Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkandan merugikan dalamkehidupan sehari-hari
Mencari perbedaan berat danmasa menggunakan alat
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Uji petik kerjaproduk
Tes isian
Tes uraian
Bila A memiliki gaya 10 N dan B20 N yang arahnya sama,Hitung resultan gayanya ?
Lakukan percobaan tentanggaya gesek pada permukaan
licin dan permukaan kasar lalubandingkan hasil dari keduapercobaan tsb.
Sebutkan contoh gaya gesekyang menguntungkan dan yangmerugikan dalam kehidupansehari-hari.
Apakah perbedaan berat danmassa suatu benda?
4 x 40 Bukusiswa,neracalengandanneraca
pegas,LKS
5.5 Menyelidikitekananpadabendapadat, cair,dan gassertapenerapan
Menemukan hubungan
antara gaya, tekanan, dan
luas daerah yang dikenaigaya melalui percobaan
Mengaplikasikan prinsip
bejana berhubungandalam kehidupan sehari-hari
Mendeskripsikan hukum
Melakukan percobaan tentang
tekanan sampai menemukan
konsep tekanan Melakukan percobaan bejana
berhubungan
Melakukan percobaan tentang
hukum pascal, hukumArchimides
Tes unjukkerja
Tes tulis
Tes unjukkerja
Tes tulis
Uji petik kerjaprosedur dan
produkTes isian
Uji petik kerjaprosedur
Tes Uraian
Lakukan percobaan untukmenemukan konsep tekanan !
Sebutkan contoh peristiwadalam kehidupan sehari-hariberdasarkan prinsip bejanaberhubungan.Lakukan percobaan untuk
8x 40 Bukusiswa,
LKS, Alaalatpraktiku
8
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
57/104
9
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
58/104
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
59/104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar 5.3.
Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan
energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian energi dalam besaran fisika
2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
3. Menyebutkan sumber energi dalam dalam kehidupan sehari-hari
4. Membandingkan sumber energi yang dapat diperbaharui dan yang
tidak dapat diperbaharui
5. Membandingkan pengertian energi kinetik dan energi potensial
Melalui percobaan sederhana rangkaian listrik satu batu dan satu lampu,
siswa dapat
6. Menunjukkan perubahan energi yang terjadi
7. Memberikan contoh perubahan energi dalam bentuk lain
8. Membedakan antara konversi energi dengan konventer energi
B. Materi Pembelajaran
Energi dan Perubahannya
1
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
60/104
C. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran
Kooperatif
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pretes
2. Kegiatan Pendahuluana. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu
yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan;
a. Apa yang dimaksud dengan gerak?
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya
mengapa dapat mengangkat meja?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Guru membagikan LKS
c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk
mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA
e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa
f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting,
kemudian menuliskan dalam buku masing-masing
4. Kegiatan Penutup
Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan
membuat rangkuman
2
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
61/104
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu,
yaitu energi dengan pertanyaan;
Apa yang dimaksud dengan energi ?
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya
kecepatan benda semakin ke bawah?.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam tim
ahli kepada temannya di kelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam kelompok asald. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan
e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam
pembelajaran kooperatif.
4. Mengadakan postes
3
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
62/104
E. Alat dan Bahan
- Batu Baterai - Saklar
- Lampu Baterai - kabel
- Bel Listrik
F. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga.
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan
G. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes
Mengetahui Pandeglang, Februari 2009
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi,
S.Pd.
NIP. 131096300 NIP. 131096300
4
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
63/104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu: 4 x 40 menit
Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar 5.3.
Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan
energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:
.a Menjelaskan pengertian usaha
.b Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha
.c Menjelaskan bagaimana benda dikatakan melakukan usaha
.d Menemukan hubunngan antara gaya dan perpindahan
.e Memecahkan masalah tentang hubungan antara gaya, usaha dan
kecepatan
.f Menunjukan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
Usaha dan Daya
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Diskusi dan Informasi
5
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
64/104
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
65/104
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi
pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan;
Apa yang dimaksud dengan usaha ?
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya
mengapa meja berpindah?.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari
kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk
menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli
d. Guru menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta
bimbingane. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam
pembelajaran kooperatif.
E. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga.
7
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
66/104
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan
F. Penilaian
2. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes
Mengetahui Pandeglang, Februari 2009
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
H. Dadi Mulyadi, S.Pd H. Dadi Mulyadi, S.Pd.
NIP. 131096300 NIP. 131096300
8
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
67/104
LKS 1
Diskusikan dengan kelompok pengertian energi dan bentuk-bentuk
energi, kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
Apa yang dimaksud dengan energi (tenaga)
1. Energi adalah
..Satuan energi dinyatakan dalam atau
2. Macam-macam energi :
Energi Sumber Energi Contoh
Energi Bunyi Benda yang bergetar Senar gitar
Energi .. Makanan ..
.. .. ..
.. .
.
..
3. Energi apa saja yang dihasilkan matahari .. dan
4. Tuliskan contoh energi yang tidak dapat diperbarui .
5. Tuliskan contoh energi yang dapat diperbarui
LKS 2
9
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
68/104
1. Lakukan kegiatan dibawah ini.
Alat dan bahan : - batu baterai, - lampu baterai
- saklar - kabel
- bel. listrik
Cara kerja :
1. Rangkailah alat seperti gambar.2. Setelah peralatan terpasang, pijitlah saklar,
3. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi
4. Ganti lampu dengan belajar listrik
5. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi
6. Buatlah laporan tertulis beserta kesimpulan !
2. Diskusikan dengan kelompok pengertian perubahan energi, kemudian
buatlah rangkuman.
3. Tuliskan pengertian konversi energi dan konventer energi
4. Tuliskan beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari
Energi Menjadi energi Contoh
Listrik Panas Ketika menyetrika
.. Kipas angin
Listrik Generator
.
Dst .
LKS 3
Diskusikan dengan kelompok pengertian energi kinetik kemudian buatlah
rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
10
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
69/104
1. Energi kinetik adalah
.
..
2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi kinetik
.
3. Selesaikan persoalan berikut !
Sebuah mobil yang bermassa 1 ton sedang bergerak dengan kecepatan 20
m/s. Berapakah energi kinetiknya ?.
Penyelesaian :Diketahui : m = ton = ..Kg
V = m/s
Ditanya : Ek = .?
Jawab : Ek = mV2
Ek = x Kg x (m/s)2
Ek = .Joule
Jadi besarnya energi kinetik mobil tersebut sebesar .. Joule.
4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kinetik.
5. Hitunglah energi kinetik mobil tadi jika massanya 1,5 Ton ?
LKS 4
Diskusikan dengan kelompok pengertian energi potensial kemudian buatlah
rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
11
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
70/104
1. Energi potensial adalah
.
2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi potensial
.
3. Selesaikan persoalan berikut !
Sebuah kelapa yang bermassa 2 Kg berada di pohonnya setinggi 10 m. Jika
percepatan grafitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah energi potensial kelapa.
Diketahui : m = .. KgH = .. m
g = .. m/s2
Ditanya : Ep = .?
Jawab : Ep = m.g.h
Ep = ..Kg x m/s2 x m
Ep = .Joule
Jadi besarnya energi potensial buah kelapa tersebut sebesar . Joule.
4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi potensial ?.
5. Hitunglah besarnya energi potensial buah kelapa tadi pada ketinggian 5 m ?
LKS 1
Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah .
12
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
71/104
..
2. Satuan usaha dalam SI adalah
3. Jika kamu mendorong meja dan meja berpindah, apakah kamu melakukan
usaha .
4. Untuk melakukan usaha perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Ada . yang menyebabkan
b. Arah .. harus searah dengan arah .
5. Selesaikan persoalan berikut :
Berapa usaha yang dilakukan untuk mendorong peti dengan gaya sebesar 100
N, jika peti berpindah sejauh 3 meter ?Penyelesaian :
Diketahui : F = ..
s = ..
Ditanya : W = ?
Jawab : W = F x s
W = . X
W = ..joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar . Joule
LKS 2
Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah .
13
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
72/104
.
2. Usaha bernilai positif, jika searah dengan
3. Usah bernilai negatife, jika
4. Usaha bernilai nol, jika
5. Berapa usaha yang dilakukan oleh anak untuk mengangkat benda yang
bermassa 5 kg setinggi 2 m, jika percepatan gravitasi 10 N/kg ?
Penyelesaian :
Diketahui : m =
s =
g = Ditanya : W = .. ?
Jawab : F = m x g
F = . x .
F = N
W = F x s
W = . x ..
W = .. joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar joule
LKS 3
Diskusikan dengan kelompok pengertian usaha kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah .
14
8/14/2019 Laporan Akhir PTK IPA
73/104
.
2. Usaha bersama adalah .
.
3. Selesaikan persoalan berikut :
Adi dan Eri mendorong mobil ke kanan dengan gaya masing-masing 150 N
dan 200 N bergerak sejauh 6 meter.
Tentukan : 1. Arah mobil bergerak
2. Usaha yang dilakukan setiap anak
3. Usaha yang dilakukan bersama-sama oleh Adi dan Eri.
Penyelesaian :1. Gaya Adi dan Eri kekanan = . + = .. N
2. Diketahui : F Adi = N
F Eri = N
s = m
Ditanya : WAdi = ?
W Eri = ?
Jawab : W = F x s
W Adi = .. N x . m
W Adi = J
W Eri = .. N x m
W Eri = J
3. Usaha bersama = ( W Adi + W Eri )
= . J + . J = . J
Jadi mobil bergerak ke , besar usaha Adi dan Eri masing-masing
.. joule dan .. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri
adalah . Joule.
LKS 4
Diskusikan dengan kelompok pengertian daya kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
Top Related