Laporan Operasi
Tonsiloadenoidektomi
Oleh:
Nurul Fatimah
1111103000045
Pembimbing:
dr. Rully Ferdiansyah, Sp.THT-KL
KEPANITERAAN KLINIK THT RSUP FATMAWATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
1
DAFTAR ISI
Cover..........................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................
Identitas Pasien..........................................................................................
Anamnesis.................................................................................................
Pemeriksaan Fisik......................................................................................
Diagnosis...................................................................................................
Jenis Operasi.............................................................................................
Indikasi Operasi........................................................................................
Persiapan Operasi......................................................................................
Laporan Operasi........................................................................................
1
2
3
3
4
7
7
7
7
9
2
I. Identitas Pasien
No. RekamMedis : 610910
Nama : An.FM
Usia : 12 tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Alamat : Pamulang, Tangerang Selatan.
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum menikah
Tanggal pemeriksaan : 17 November 2014
1. Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien mengeluh sering demam dan nafas sering sesak.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sering sakit demam dan batuk pilek lebih dari 6 kali dalam satu
tahun, pasien juga sering izin tidak masuk sekolah karena sering sakit. Dikatakan pasien
bahwa pada semster ini pasien sudah 20 hari tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Pasien
juga sulit bernafas lewat hidung dan sering mengalami sesak. Pasien lebih sering bernafas
lewat mulut. Pada saat tidur pasien juga bernafas lewat mulut dan tidur mengorok.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sudah sering sakit sejak pasien kecil dan sering izin tidak masuk sekolah.
Pasien ada riwayat asma, namun tidak sering terjadi serangan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah pasien memiliki riwayat asma, kakak pasien akan rencanan operasi tonsilektomi
pada bulan Januari 2015.
Riwayat Lingkungan, Sosial, danKebiasaan
3
Riwayat
II. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Kompos mentis
Kepala : Normochepal
Mata : Konjungtiva anemis-/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+
Leher : Pembesaran KGB -/-
Pemeriksaan Telinga
Kanan Pemeriksaan Kiri
Normotia Bentuk Telinga Luar Normotia
Fistel (-) Preaurikuler Fistel (-)
Struktur lengkap, nyeri tekan
tragus (-), nyeri tarik (-)Daun telinga
Struktur lengkap, nyeri tekan
tragus (-), nyeri tarik (-)
Abses (-), sikatrik (-), nyeri tekan
mastoid (-)Retroaurikuler
Abses (-), sikatrik (-), nyeri
tekan mastoid (-)
Liang Telinga
Lapang Lapang/sempit Lapang
Hiperemis (-) Warna epidermis Hiperemis (-)
(-) Sekret (-)
Serumen (-) Serumen Serumen (-)
Furunkel (-), granulasi (-),
kolesteatoma (-)Kelainan lain
Furunkel (-), granulasi (-),
kolesteatoma (-)
Membran Timpani
4
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
Tes Telinga kanan Telinga kiri
Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Weber Tidak dilakukan
Swabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Interpretasi: Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Hidung
Kanan Kiri
Normal, tanda radang (-) Bentuk hidung luar Normal, tanda radang (-)
Simetris, deformitas (-) Deformitas Simetris, deformitas (-)
Hidung (-), dahi (-), pipi (-) Nyeri tekan Hidung (-), dahi (-), pipi (-)
Rhinoskopi Anterior
Hiperemis (-) Vestibulum Hiperemis (-)
Eutrofi, hiperemis (-) Konka Inferior Eutrofi, hiperemis (-)
Sekret (-) Meatus inferior Sekret (-)
Hipertrofi (-), hiperemis (-) Konka Media Hipertrofi (-), hiperemis (-)
5
Tidak ada sekret Meatus media Tidak ada sekret
Tidak dapat dinilai Konka superior Tidak dapat dinilai
Lapang Kavum nasi Lapang
Hiperemis (-) Mukosa Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret Sekret (-)
Deviasi (-) Septum Deviasi (-)
Tidak dilakukan Rhinoskopi Posterior Tidak dilakukan
Pemeriksaan Faring
Arkus faring : simetris
Pilar anterior : hiperemis -/-
Palatum molle : hiperemis -
Mukosa faring : hiperemis - , sekret -
Dinding faring : hiperemis -, granular -
Uvula : simetris, terangkat di tengah
Tonsil Palatina : Ukuran : T3-T3 tenang
Warna : Hiperemis -/-
Kripta : Melebar -/-
Detritus : -/-
Perlekatan : -/-
Pilar posterior : hiperemis -/-
III. Diagnosis
Hipertrofi tonsil dan hipertrofi adenoid.
IV. Jenis Operasi
Toniloadenoidektomi.
V. Indikasi Operasi
6
Pasien sudah ada riwayat tonsilitis berulang > 6x selama satu tahun. Adanya hipertrofi tonsil
yang membuat gangguan pertumbuhan gigi. Adanya gangguan nafas pada pasien dan pasien
mengalami OSAS. Nafas pasien bau.
VI. Persiapan Operasi
- Persiapan alat
- Monitoring tekanan darah, frekuensi pernapasan, nadi
- Pramedikasi :
Pasien kontrol ulang ke poli THT pada tanggal 3 November 2014 untuk kontrol
pro operasi tonsiloaadenoidektomi untuk acc operasi. Kemudian psien
disarankan untuk konsultasi ke bagian anak dan anastesi. Pasien disarankan
untuk melakukan cek darah dan foto polos thorax.
Pasien mendapatkan hasil pemeriksaan darah pada tanggal 3 November 2014
dengan hasil sebagai berikut:
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 13.0 13,2-17,3 g/dl
Hematokrit 40 33-45 %
Eritrosit 4.74 4,40-5,90 juta/µL
Leukosit 9,2 5,0-10,0 ribu/µL
Trombosit 432 150.000-440.000/µL
VER 84,8 80,0-100,0 fl
HER 27.6 26,0-34,0 pg
KHER 32,5 32-36 g/dl
RDW 13.3 11,5 – 14,5 %
Kimia Darah
Ureum 24 20 -40 mg/dL
Kreatinin 0,7 0.6 – 1.5 mg/dL
SGOT 27 0-34
SGPT 10 0-40
HITUNG JENIS
7
Basofil 0 0-1
Eosinofil 4 1-3
Netrofil 59 50-70
Limfosit 32 20-40
Monosit 4 2-8
Luc 2 <4.5
Hemostasis
APTT 39,1 33,9 – 46,1 detik
Kontrol APTT 31.5
PT 12,4 12,7 – 16,1 detik
Kontrol PT 13.5
INR 0.90
Fungsi Hati
SGOT 24 0-34
SGPT 18 0-40
Fungsi Ginjal
Ureum Darah 17 0-48
Kreatinin Darah 0,5 0,0-0,9
Glukosa Darah
Glukosa Darah Sewaktu 79 60-100
Pasien melakukan pemeriksaan foto thorax pada tanggal 3 November 2014 dan
didapatkan hasil :
o Jantung, sinus, dan diagframa baik.
o Pada paru kedua hilus dan parenkim tampak baik, corakan bronkovaskuler
dalam batas normal, tulang-tulang costae dan soft tissue baik.
Pasien konsul ke bagian anak, pada tanggal 4 November 2014, didapatkan tidak
ada kontraindikasi di bidang tersebut, pasien memperoleh acc untuk operasi.
Pasien konsul ke bagian Anestesi pada tanggal 5 November 2014, didapatkan
hasil tidak ada kontra indikasi untuk melakukan operasi dan pasien memperoleh
acc untuk operasi.
8
Pasien datang kembali ke poli THT pada tanggal 5 Novemebr 2014 untuk
kontrol 2 minggu sebelum operasi dan untuk mendapatkan surat masuk rawat
inap di RS. Fatmawati dan informed concent sudah terlampir.
Pasien masuk rawat inap Minggu 16 November 2014. Kemudian pasien masuk
ke bangsal 3 utara dan dilakukan persiapan operasi untuk keesokan harinya
berupa puasa selama 6 jam sebelum operasi (dari jam 2 malam), diberikan
ceftriaxone 1 x 1 gr IV dalam infus RL 500ml, saat ke ruang operasi membawa
iiliadin nasal spray. Rencana Tonsiloadenoidektomi.
Pasien dilakukan operasi Tonsiloadenoidektomi pada hari Senin, 17 November
2014 jam 08.00 WIB di Instalasi Bedah Sentral R.OK V.
VII. Laporan Operasi
1. Pada saat dilakukan operasi pasien dalam keadaan posisi terlentang di meja operasi
dalam metode umum. Dilakukan asepsis dan antisepsis kemudian dilakukan
pemasangan tampon oximetazolin pada kedua kavum nasi.
2. Dilakukan pemasangan waktu gag, evaluasi tonsil T3-T3, dilakukan adenoidektomi
kemudian dipasang tampon sementara untuk atasi perdarahan.
3. Dilakukan tonsilektomi tonsil kiri, pilar anterior dilepaskan dengan tonsil dengan
menggunakan sikrekafe lalu tonsil dilepaskan dari fosa tonsilaris dengan menggunakan
respatorium tumpul, dan perdarahan diligasi.
4. Hal yang sama dilakukan pada tonsil sebelah kanan.
5. Evaluasi adenoid dengan endoskopi, tampak adenoid menutup koana 50-70%
kemudian adenoid yang tersisa diambil/dibersihkan. Atasi perdarahan yang tampak.
6. Evaluasi perdarahan, tidak ada perdarahan, kemudian tampon dilepaskan.
7. Operasi selesai.
VIII.Tatalaksana Post Operasi
A. Non-medikamentosa
Awasi tanda vital
Puasa sampai dengan bising usus positif normal
Diet makanan cair dan dingin, harus makan ice cream.
9
B. Medikamentosa
Cegah infeksi : Ceftriaxon 1x1 gram IV (diberikan besok pagi)
Cegah perdarahan :Transamin 3x500 mg IV
Atasi nyeri : cetorolac 3 x 15 mg drip dalam RL 500ml/8 jam
Afrin nasal spray 2x2 puff
IX. Follow up Pasca Operasi
Selasa 18/11/2014.
S: Nyeri yang dirasakan pasien minimal, makan dan minum sudah baik, tidak didapati
adanya ludah bercampur darah. Nafas sudah bisa dari hidung dan tidak ada
kesulitan bernafas dari hidung.
O: Tenggorokan: arkus faring simetris, uvula ditengah, tonsil T0/T0, fibrin (+),
pendarahan aktif (-)
A: Hipertrofi tonsil adenoid pasca tonsiloadenoidektomi kemarin.
P: Pasien boleh pulang hari ini, rencana pengobatan:
Medikamentosa:
Cegah infeksi: Coamoxiclaf 3x625 mg
Cegah demam (jika ada demam): Paracetamol 3x500 mg
Non Medikamentosa:
Pasien harus banyak minum air putih jika pasien merasakan demam.
Pasien minum air dingin untuk mempercepat penyembuhan luka bekas operasi
Pasien diet makanan cair selama 2 hari makan bubur saring.
Jika timbul perdarahan, makan ice.
X. Prognosis Post Operasi
- Ad vitam : dubia at bonam
- Ad functionam : dubia at bonam
- Ad sanationam : dubia at bonam
10