7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
Tumor medula spinalis memang merupakan salah satu penyakit yang
jarang terjadi dan karena itulah banyak masyarakat yang belum mengetahui
gejala-gejala serta bahaya dari penyakit ini. Pada umumnya, penderita yang
datang berobat ke dokter atau ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah (stadium
lanjut) sehingga cara penanggulangannya hanya bersifat life-saving.1
Jumah kasus tumor medula spinalis di merika !erikat mencapai 1"# dari
total jumlah tumor yang terjadi pada susunan saraf pusat dengan perkiraan
insidensi sekitar $,"-%," kasus per 1$$.$$$ penduduk per tahun. Jumlah penderita
pria hampir sama dengan &anita dengan sebaran usia antara '$ hingga "$ tahun.
iperkirakan %"# tumor terletak di segmen serikal, ""# di segmen thorakal dan
%$# terletak di segmen lumbosakral. !ementara di *ndonesia sendiri, belum ada
%,'
Tumor medula spinalis terbagi menjadi dua, yaitu tumor primer dan tumor
sekunder. Tumor primer merupakan tumor yang berasal dari medula spinalis itu
sendiri sedangkan tumor sekunder merupakan anak sebar (mestastase) dari tumor
di bagian tubuh lainnya. Tumor medula spinalis umumnya bersifat jinak (onset
biasanya gradual) dan dua pertiga pasien dioperasi antara 1-% tahun setelah onset
gejala. +ejala pertama dari tumor medula spinocerebellar penting diketahui
karena dengan tindakan operasi sedini mungkin, dapat mencegah kecacatan.1,'
1
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
2/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 DEFINISI
Tumor medula spinalisadalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi pada
daerah cervicalpertama hingga sacral, yang dapat dibedakan atas tumor primer
dan sekunder. Tumor primer adalah tumor yang jinak yang berasal dari tulang
,serabut saraf, selaput otak dan jaringan otak dan tumor yang ganas yang berasal
dari jaringan saraf dan sel muda seperti Kordoma. Tumor sekunder merupakan
metastase dari tumor ganas di daerah rongga dada, perut, pelvis dan tumor
payudara.1
3.2 EPIDEMIOLOGI
i *ndonesia. jumlah penderita tumor medula spinalis belum diketahui
secara pasti. Jumah kasus tumor medula spinalis di merika !erikat mencapai
1"# dari total jumlah tumor yang terjadi pada susunan saraf pusat dengan
perkiraan insidensi sekitar $,"-%," kasus per 1$$.$$$ penduduk per tahun. Jumlah
penderita pria hampir sama dengan &anita dengan sebaran usia antara '$ hingga
"$ tahun. iperkirakan %"# tumor terletak di segmen serikal, ""# di segmen
thorakal dan %$# terletak di segmen lumbosakral.%,'
Tumor intradural intramedular yang tersering adalah ependymoma,
astrositoma dan hemangioblastoma. pendimoma lebih sering didapatkan pada
orang de&asa pada usia pertengahan('$-' tahun) dan jarang terjadi pada usia
anak-anak. *nsidensi ependidoma kira-kira sama dengan astrositoma. ua per tiga
dari ependydoma muncul pada daerah lumbosakral.
iperkirakan '# dari frekuensi astrositoma pada susunan saraf pusat
tumbuh pada medula spinalis.Tumor ini dapat muncul pada semua umur, tetapi
yang tersering pada tiga dekade pertama. strositoma juga merupakan tumor
spinal intramedular yang tersering pada usia anak-anak, tercatat sekitar $# dari
tumor intramedular pada anak-anak diba&ah umur 1$ tahun, dan sekitar $# pada
remaja. iperkirakan $# dari astrositoma spinalis berlokasi di segmen serikal
%
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
3/28
dan serikotorakal.Tumor ini jarang ditemukan pada segmen torakal, lumbosakral
atau pada conus medularis./emangioblastoma merupakan tumor askular yang
tumbuh lambat dengan prealensi '# sampai 1'# dari semua tumor intramedular
medula spinalis. 0ata-rata terdapat pada usia ' tahun, namun pada pasien dengan
von Hippel-Lindau syndrome (/2!) biasanya muncul pada dekade a&al dan
mempunyai tumor yang multipel. 0asio laki-laki dengan perempuan 1,3 4 1.5,"
Tumor intradural ekstramedular yang tersering adalah sch&anoma, dan
meningioma. !ch&anoma merupakan jenis yang tersering ("',6#) dengan
insidensi laki-laki lebih sering dari pada perempuan, pada usia 5$-$ tahun dan
tersering pada daerah lumbal.7eningioma merupakan tumor kedua tersering pada
kelompok intradural-ekstramedullar tumor.7eningioma menempati kira-kira %"#
dari semua tumor spinal. !ekitar 3$# dari spinal meningioma terlokasi pada
segmen thorakal, %"# pada daerah serikal, '# pada daerah lumbal, dan %# pada
foramen magnum.5,"
3.3 KLASIFIKASI
8erdasarkan asal dan sifat selnya, tumor pada medula spinalis dapat dibagi
menjadi tumor primer dan tumor sekunder. Tumor primer dapat bersifat jinak
maupun ganas, sementara tumor sekunder selalu bersifat ganas karena merupakan
metastasis dari proses keganasan di tempat lain seperti kanker paru-paru,
payudara, kelenjar prostat, ginjal, kelenjar tiroid atau limfoma. Tumor primer
yang bersifat ganas contohnya adalah astrositoma, neuroblastoma, dan kordoma,
sedangkan yang bersifat jinak contohnya neurinoma, glioma, dan ependimoma.1
8erdasarkan lokasinya, tumor medula spinalis dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu tumor intradural dan ekstradural, di mana tumor intradural itu
sendiri dibagi lagi menjadi tumor intramedular dan ekstramedular. 7acam-macam
tumor medula spinalis berdasarkan lokasinya dapat dilihat pada Tabel 1.
'
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
4/28
+ambar %.1 () Tumor intradural-intramedular, (8) Tumor intradural-
ekstramedular, dan (9) Tumor kstradural
Tabel 1. Tumor 7edula !pinalis 8erdasarkan +ambaran /istologisnya
Ekstra dural Itradural !kstra"!dular Itradural #tra"!dular
9hondroblastoma
9hondroma
/emangioma
2ipoma
2ymphoma
7eningioma
7etastasis
:euroblastoma
:eurofibroma
;steoblastoma
;steochondroma
;steosarcoma
!arcoma
ertebral
hemangioma
pendymoma, tipe
my
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
5/28
Penyebab tumor medula spinalis primer sampai saat ini belum diketahui
secara pasti. 8eberapa penyebab yang mungkin dan hingga saat ini masih dalam
tahap penelitian adalah irus, kelainan genetik, dan bahan-bahan kimia yang
bersifat karsinogenik. dapun tumor sekunder (metastasis) disebabkan oleh sel-
sel kanker yang menyebar dari bagian tubuh lain melalui aliran darah yang
kemudian menembus dinding pembuluh darah, melekat pada jaringan medula
spinalis yang normal dan membentuk jaringan tumor baru di daerah tersebut. 6
Patogenesis dari neoplasma medula spinalis belum diketahui, tetapi
kebanyakan muncul dari pertumbuhan sel normal pada lokasi tersebut.0i&ayat
genetik kemungkinan besar sangat berperan dalam peningkatan insiden pada
anggota keluarga (syndromic group) misal pada neurofibromatosis.strositoma
dan neuroependimoma merupakan jenis yang tersering pada pasien dengan
neurofibromatosis tipe % (:=%), di mana pasien dengan :=% memiliki kelainan
pada kromosom %%. !pinal hemangioblastoma dapat terjadi pada '$# pasien
dengan Von Hippel-Lindou Syndrome sebelumnya,yang merupakan abnormalitas
dari kromosom '.
3.% MANISFESTASI KLINIS
7enurut 9assiere, perjalanan penyakit tumor medula spinalis terbagi
dalam tiga tahapan', yaitu4
itemukannya sindrom radikuler unilateral dalam jangka &aktu yang lama
!indroma 8ro&n !e>uard
?ompresi total medula spinalis atau paralisis bilateral
?eluhan pertama dari tumor medula spinalis dapat berupa nyeri radikuler,nyeri ertebrae, atau nyeri funikuler. !ecara statistik adanya nyeri radikuler
merupakan indikasi pertama adanyaspace occupying lesion pada kanalis spinalis
dan disebutpseudo neuralgia pre phase. ilaporkan 3# kasus tumor spinal sifat
nyerinya radikuler, laporan lain menyebutkan $# berupa nyeri radikuler, %5#
nyeri funikuler dan 1# nyerinya tidak jelas'. :yeri radikuler dicurigai
disebabkan oleh tumor medula spinalis bila4
"
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
6/28
:yeri radikuler hebat dan berkepanjangan, disertai gejala traktus
piramidalis 2okasi nyeri radikuler diluar daerah predileksi /:P
seperti 9"-6, 2'-5, 2" dan !1
Tumor medula spinalis yang sering menyebabkan nyeri radikuler adalah
tumor yang terletak intradural-ekstramedular, sedang tumor intramedular jarang
menyebabkan nyeri radikuler. Pada tumor ekstradural sifat nyeri radikulernya
biasanya hebat dan mengenai beberapa radiks.'
Tumor-tumor intrameduler dan intradural-ekstrameduler dapat jugadia&ali dengan gejala TT*? seperti4 hidrosefalus, nyeri kepala, mual dan muntah,
papiledema, gangguan penglihatan, dan gangguan gaya berjalan. Tumor-tumor
neurinoma dan ependimoma mensekresi sejumlah besar protein ke dalam likuor,
yang dapat menghambat aliran likuor di dalam kompartemen subarakhnoid spinal,
dan kejadian ini dikemukakan sebagai suatu hipotesa yang menerangkan kejadian
hidrosefalus sebagai gejala klinis dari neoplasma intraspinal primer."
8agian tubuh yang menimbulkan gejala berariasi tergantung letak tumor
di sepanjang medula spinalis. Pada umumnya, gejala tampak pada bagian tubuh
yang seleel dengan lokasi tumor atau di ba&ah lokasi tumor. 9ontohnya, pada
tumor di tengah medula spinalis (pada segmen thorakal) dapat menyebabkan nyeri
yang menyebar ke dada depan (girdleshape pattern) dan bertambah nyeri saat
batuk, bersin, atau membungkuk. Tumor yang tumbuh pada segmen cerical dapat
menyebabkan nyeri yang dapat dirasakan hingga ke lengan, sedangkan tumor
yang tumbuh pada segmen lumbosacral dapat memicu terjadinya nyeri punggung
atau nyeri pada tungkai.6
8erdasarkan lokasi tumor, gejala yang muncul adalah seperti yang terihat
dalam Tabel % di ba&ah ini.
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
7/28
Tabel %. Tanda dan +ejala Tumor 7edula !pinalis
L&kas# Tada da G!'ala
F&ra"!
Ma(u"
+ejalanya aneh, tidak la@im, membingungkan, dan tumbuh lambat
sehingga sulit menentukan diagnosis. +ejala a&al dan tersering
adalah nyeri serikalis posterior yang disertai dengan hiperestesia
dalam dermatom ertebra serikalis kedua (9%). !etiap aktiitas
yang meningkatkan T*? (misal A batuk, mengedan, mengangkat
barang, atau bersin) dapat memperburuk nyeri. +ejala tambahan
adalah gangguan sensorik dan motorik pada tangan dengan pasien
yang melaporkan kesulitan menulis atau memasang kancing.
Perluasan tumor menyebabkan kuadriplegia spastik dan hilangnya
sensasi secara bermakna. +ejala-gejala lainnya adalah pusing,
disartria, disfagia, nistagmus, kesulitan bernafas, mual dan muntah,
serta atrofi otot sternokleidomastoideus dan trape@ius. Temuan
neurologik tidak selalu timbul tetapi dapat mencakup hiperrefleksia,
rigiditas nuchal, gaya berjalan spastik, palsi :.*B hingga :.B*, dan
kelemahan ekstremitas.
S!r)#kal 7enimbulkan tanda-tanda sensorik dan motorik mirip lesi radikular
yang melibatkan bahu dan lengan dan mungkin juga menyerang
tangan. ?eterlibatan tangan pada lesi serikalis bagian atas (misal,
diatas 95) diduga disebabkan oleh kompresi suplai darah ke kornu
anterior melalui arteria spinalis anterior. Pada umumnya terdapat
kelemahan dan atrofi gelang bahu dan lengan. Tumor serikalis yang
lebih rendah (9", 9, 96) dapat menyebabkan hilangnya refleks
tendon ekstremitas atas (biseps, brakioradialis, triseps). efisit
sensorik membentang sepanjang tepi radial lengan ba&ah dan ibu
jari pada kompresi 9, melibatkan jari tengah dan jari telunjuk pada
lesi 96, dan lesi 96 menyebabkan hilangnya sensorik jari telunjuk
dan jari tengah.
T&rakal !eringkali dengan kelemahan spastik yang timbul perlahan pada
6
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
8/28
ekstremitas bagian ba&ah dan kemudian mengalami parestesia.
Pasien dapat mengeluh nyeri dan perasaan terjepit dan tertekan padadada dan abdomen, yang mungkin dikacaukan dengan nyeri akibat
gangguan intratorakal dan intraabdominal. Pada lesi torakal bagian
ba&ah, refleks perut bagian ba&ah dan tanda 8eeor (umbilikus
menonjol apabila penderita pada posisi telentang mengangkat kepala
mela&an suatu tahanan) dapat menghilang.
Lu"*&sakral !uatu situasi diagnostik yang rumit timbul pada kasus tumor yang
melibatkan daerah lumbal dan sakral karena dekatnya letak segmen
lumbal bagian ba&ah, segmen sakral, dan radiks saraf desendens
dari tingkat medula spinalis yang lebih tinggi. ?ompresi medula
spinalis lumbal bagian atas tidak mempengaruhi refleks perut,
namun menghilangkan refleks kremaster dan mungkin menyebabkan
kelemahan fleksi panggul dan spastisitas tungkai ba&ah. Juga terjadi
kehilangan refleks lutut dan refleks pergelangan kaki dan tanda
8abinski bilateral. :yeri umumnya dialihkan keselangkangan. 2esi
yang melibatkan lumbal bagian ba&ah dan segmen-segmen sakral
bagian atas menyebabkan kelemahan dan atrofi otot-otot perineum,
betis dan kaki, serta kehilangan refleks pergelangan kaki. /ilangnya
sensasi daerah perianal dan genitalia yang disertai gangguan kontrol
usus dan kandung kemih merupakan tanda khas lesi yang mengenai
daerah sakral bagian ba&ah.
Kauda
Eku#a
7enyebabkan gejala-gejala sfingter dini dan impotensi. Tnda-tanda
khas lainnya adalah nyeri tumpul pada sakrum atau perineum, yang
kadang-kadang menjalar ke tungkai. Paralisis flaksid terjadi sesuai
dengan radiks saraf yang terkena dan terkadang asimetris.
3.5.1 Tumor Estradural
!ebagian besar merupakan tumor metastase, yang menyebabkan kompresi
pada medula spinalis dan terletak di segmen thorakalis. :yeri radikuler dapat
merupakan gejala a&al pada '$# penderita tetapi kemudian setelah beberapa hari,
3
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
9/28
mingguCbulan diikuti dengan gejala mielopati. :yeri biasanya lebih dari 1 radiks,
yang mulanya hilang dengan istirahat, tetapi semakin lama semakin
menetapCpersisten, sehingga dapat merupakan gejala utama, &alaupun terdapat
gejala yang berhubungan dengan tumor primer. :yeri pada tumor metastase ini
dapat terjadi spontan, dan sering bertambah dengan perkusi ringan pada ertebrae,
nyeri demikian lebih dikenal dengan nyeri ertebrae.
a. Tumor 7etastasis ?eganasan kstradural"
7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4
!ebagian besar tumor spinal (D3$ #) merupakan metastasis
keganasan terutama dari paru-paru, payudara, ginjal, prostat, kolon,
tiroid, melanoma, limfoma, atau sarkoma. Eang pertama dilibatkan adalah korpus ertebra. Predileksi lokasi
metastasis tumor paru, payudara dan kolon adalah daerah toraks,
sedangkan tumor prostat, testis dan oarium biasanya ke daerah
lumbosakral.
+ejala kompresi medula spinalis kebanyakan terjadi pada leeltorakal, karena diameter kanalisnya yang kecil (kira-kira hanya 1
cm). +ejala akibat metastasis spinal dia&ali dengan nyeri lokal yang
tajam dan kadang menjalar (radikuler) serta menghebat pada
penekanan atau palpasi.
3.5.2 Tumor !ntradural-Estramedular"
Tumor ini tumbuh di radiks dan menyebabkan nyeri radikuler kronik
progresif. ?ejadiannya F 6$# dari tumor intradural, dan jenis yang terbanyak
adalah neurinoma pada laki-laki dan meningioma pada &anita.
a. :eurinoma (!ch&annoma)
7emiliki karakteristik sebagai berikut4
8erasal dari radiks dorsalis
?ejadiannya F '$# dari tumor ekstramedular
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
10/28
%C' kasus keluhan pertamanya berupa nyeri radikuler, biasanya pada
satu sisi dan dialami dalam beberapa bulan sampai tahun, sedangkangejala lanjut terdapat tanda traktus piramidalis
'# lokasinya disegmen thorakal
b. 7eningioma
7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4
F 3$# terletak di regio thorakalis dan F$# pada &anita usia
pertengahan Pertumbuhan lambat
Pada F %"# kasus terdapat nyeri radikuler, tetapi lebih sering dengan
gejala traktus piramidalis diba&ah lesi, dan sifat nyeri radikuler
biasanya bilateral dengan jarak &aktu timbul gejala lain lebih pendek
".#." Tumor !ntradural-!ntramedular",$
2ebih sering menyebabkan nyeri funikuler yang bersifat difus seperti rasa
terbakar dan menusuk, kadang-kadang bertambah dengan rangsangan ringan
seperti electric shoc lie pain (2hermitte sign).
a. pendimoma
7emiliki karakteristik sebagai berikut4
0ata-rata penderita berumur di atas 5$ tahun
Ganita lebih dominan
:yeri terlokalisir di tulang belakang
:yeri meningkat saat malam hari atau saat bangun
:yeri disestetik (nyeri terbakar)
7enunjukkan gejala kronis
Jenis miksopapilari rata-rata pada usia %1 tahun, pria lebih dominan
b. strositoma
7emiliki ciri-ciri sebagai berikut4
1$
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
11/28
Prealensi pria sama dengan &anita
:yeri terlokalisir pada tulang belakang
:yeri bertambah saat malam hari
Parestesia (sensasi abnormal)
c. /emangioblastoma
7emiliki karakter sebagai berikut4
+ejala muncul pertama kali saat memasuki usia 5$ tahun
Penyakit herediter (misal, Von Hippel-Lindau Syndrome) tampak
pada 1C' dari jumlah pasien keseluruhan.
Penurunan sensasi kolumna posterior
:yeri punggung terlokalisir di sekitar lesi
3.6 D#a(&s#s+
!elain dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis tumor medula
spinalis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan penunjang seperti di
ba&ah ini.
a. 2aboratorium
9airan spinal (9!=) dapat menunjukkan peningkatan protein dan
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
12/28
c. 9T-scan
9T-scan dapat memberikan informasi mengenai lokasi tumor,
bahkan terkadang dapat memberikan informasi mengenai tipe tumor.
Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter mendeteksi adanya edema,
perdarahan dan keadaan lain yang berhubungan. 9T-scan juga dapat
membantu dokter mengealuasi hasil terapi dan melihat progresifitas
tumor.
d. 70*
Pemeriksaan ini dapat membedakan jaringan sehat dan jaringan
yang mengalami kelainan secara akurat. 70* juga dapat memperlihatkan
gambar tumor yang letaknya berada di dekat tulang lebih jelas
dibandingkan dengan 9T-scan.
3.7 D#a(&s#s Bad#(,
myotrophic 2ateral !clerosis (2!)
2umbar (*nterertebral) isk isorders
7echanical 8ack Pain
8ro&n-!e>uard !yndrome
*nfeksi 7edula !pinalis
9auda >uina !yndrome
3.- P!atalaksaaa Tu"&r M!dula S#al#s
a. 7edikamentosa
Tidak ada terapi yang terbukti dapat meningkatkan angka harapan
hidup pasien dengan metastasis ke medulla spinalis. Tujuan dari terapi adalah
untuk kontrol nyeri dan pemeliharaan fungsi.
1. Terapi nyeri
!teroid dan anti inflamasi non steroid (:!*), sering digunakan untuk
terapi nyeri tulang. Pemakaian ortotik spinal dan fisioterapi berguna dalam terapi
adjuant. Terapi steroid a&al yang digunakan adalah deksametason dosis
tinggi. 8iasanya digunakan 5-1$ mg tiap jam. !ekitar 5 # pasien dilaporkan
terjadi pengurangan nyeri antara %5-53 jam setelah terapi dengan steroid dan "6 #
1%
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
13/28
mengalami peningkatan fungsi motorik. Pada beberapa pasien pemakaian steroid
harus tetap dilakukan sampai radioterapi selesai
%. Terapi nyeri neuropati
=akta terbaru menunjukkan bah&a obat anti epilepsi efektif dalam
mengatasi nyeri neuropati. +aba pentin sering digunakan untuk mengobati nyeri
neuropati. ;bat lain yang dapat digunakan antara lain4 lamotrigine,
carbama@epine, leetiraetam, tiagabine dan topiramate serta anti depresan
trisiklik. Preparat topical seperti lidokain temple kurang efektif dibandingkan obat
di atas. nalgesic opioid sangat berguna. :eurosurgical seperti ri@otomi
diindikasikan untuk pasien dengan nyeri sakral yang hebat dan
gangguan 88 dan 8?. 0adioterapi juga efektif untuk mengatasi nyeri.
'. /iperkalsemi sering ditemukan pada pasien dengan metastasis litik. Pada
pasien dengan dengan hiperkalsemi biasanya muncul dengan poliuri dan gagal
ginjal. Terapi a&al yang harus dilakukan adalah rehidrasi dan pemakaian steroid
b. Terapi bedah
1. 0adioterapi lebih efektif dalam mengontrol nyeri dibandingkan dengan
pembedahan.
0egimen yang umum dipakai adalah '$ grey dalam 1$ fraksi.
%. Pendekatan bedah
- !pondektomi radikal dan rekonstruksi
- 2aminektomi.
- Transpendicular approach.
- Posterior approach.
- 9osto transersectomi dan lateral e
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
14/28
3./ K&"l#kas#,0-
?omplikasi yang mungkin pada tumor medula spinalis antara lain4
Paraplegia
uadriplegia
*nfeksi saluran kemih
?erusakan jaringan lunak
?omplikasi pernapasan
?omplikasi yang muncul akibat pembedahan adalah4
eformitas pada tulang belakang post operasi lebih sering terjadi
pada anak-anak dibanding orang de&asa. eformitas pada tulang
belakang tersebut dapat menyebabkan kompresi medula spinalis.
!etelah pembedahan tumor medula spinalis pada serikal, dapat
terjadi obstruksi foramen 2uschka sehingga menyebabkan
hidrosefalus.
4.0Pr&(&s#s
Tumor dengan gambaran histopatologi dan klinik yang agresif mempunyai
prognosis yang buruk terhadap terapi.Pembedahan radikal mungkin dilakukan
pada kasus-kasus ini. Pengangkatan total dapat menyembuhkan atau setidaknya
pasien dapat terkontrol dalam &aktu yang lama. =ungsi neurologis setelah
pembedahan sangat bergantung pada status pre operatif pasien. Prognosis semakin
buruk seiring meningkatnya umur (D$ tahun).3
15
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
15/28
BAB III
LAPOAN KASUS
3.1
Id!t#tas Pas#!
:ama 4 70
Tanggal 2ahir 4 13 pril 1
Kmur 4 1 tahun
Jenis ?elamin 4 2aki-laki
!uku 4 ceh
gama 4 *slam
lamat 4 *di 0aye
:o. 97 4 1$63'
Tanggal 7asuk 4 %' ;ktober %$1"
Tanggal Pemeriksaan 4 %5 ;ktober %$1"
3.2 Aa"!s#s
K!lua Uta"a 4 !ulit menggerakkan kaki kanan
#a4at P!4ak#t S!kara( 4
Pasien datang dengan keluhan sulit menggerakkan kaki kanannya sejak
bulan sebelum masuk rumah sakit. ?eluhan bera&al dari rasa kebas pada ujung
1"
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
16/28
kaki kanan pasien yang semakin lama rasa kebas tersebut semakin meluas ke atas.
!emakin lama kaki pasien terasa semakin lemah hingga sulit untuk digerakkan.
Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung serta tidak mampu menahan 88.
#a4at P!4ak#t Daulu 4
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien tidak
memiliki ri&ayat trauma ataupun kecelakaan
#a4at P!4ak#t K!luar(a 4
?eluarga pasien tidak pernah mengalami hal yang sama seperti pasien
#a4at P!((uaa O*at 4
!ebelum berobat ke rumah sakit, pasien pernah berobat di puskesmas dan
mendapat obat, namun pasien tidak mengetahui nama obat yang dikonsumsi
tersebut
3.3 P!"!r#ksaa F#s#k
Status G!!ral#s
?eadaan Kmum 4 8aik
?esadaran 4 9ompos mentis
Tekanan darah 4 11$C3$ mm/g
=rekuensi :adi 4 3$ kaliCmenit
=rekuensi Pernapasan 4 %% kaliCmenit
Temperatur 4 ',3L9
Status It!rus
a. ?ulit
Garna 4 !a&o matang
Turgor 4 8aik
!ianosis 4 Tidak ada
*kterus 4 Tidak ada
;edema 4 Tidak ada
nemia 4 Tidak ada
b. ?epala
1
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
17/28
0ambut 4 istribusi merata, tidak mudah dicabut, &arna
hitam bercampur putih
Gajah 4 !imetris, edema(-C-), deformitas (-C-) tampak
ulserasi kulit pada kelopak ba&ah mata.
7ata 4 ?onjungtia pucat (-C-), sklera ikterik (-C-),
0efleks cahaya langsung (MCM),
0efleks cahaya tidak langsung (MCM),
Pupil isokor ' mm C ' mm, diplopia (-)
Telinga 4 :ormotia, serumen (-C-)
/idung 4 :apas cuping hidung (-), sekret (-C-)
7ulut
8ibir 4 8ibir pucat (-), mukosa basah (M), sianosis (-)
2idah 4 Tremor (-), hiperemis (-)
Tonsil 4 /iperemis (-C-), T1CT1
=aring 4 /iperemis (-)
c. 2eher
*nspeksi 4 !imetris
Palpasi 4 JP 0-% cm /%;, pembesaran kelenjar getah
bening (-)
d. Thoraks
*nspeksi 4 +erakan dinding dada simetris baik statis maupun dinamis
Palpasi
!tem =remitus Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal2apangan Paru Tengah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal
2apangan Paru 8a&ah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal
Perkusi
Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas !onor !onor
2apangan Paru Tengah !onor !onor
2apangan Paru 8a&ah !onor !onor
16
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
18/28
uskultasi
!uara :afas Pokok Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas esikuler esikuler
2apangan Paru Tengah esikuler esikuler
2apangan Paru 8a&ah esikuler esikuler
!uara :afas Tambahan Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing (-)
2apangan Paru Tengah0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing(-)
2apangan Paru 8a&ah0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing (-)
Thoraks Posterior
*nspeksi 4 +erakan dinding dada simetris baik statis maupun dinamis
Palpasi 4
!tem =remitus Paru ?anan Paru ?iri2apangan Paru tas !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal
2apangan Paru Tengah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal
2apangan Paru 8a&ah !tem =remitus :ormal !tem =remitus :ormal
Perkusi
Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas !onor !onor
2apangan Paru Tengah !onor !onor
2apangan Paru 8a&ah !onor !onor
uskultasi
!uara :afas Pokok Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas esikuler esikuler
2apangan Paru Tengah esikuler esikuler
2apangan Paru 8a&ah esikuler esikuler
!uara :afas Tambahan Paru ?anan Paru ?iri
2apangan Paru tas
0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing (-)
13
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
19/28
2apangan Paru Tengah0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing(-)
2apangan Paru8a&ah0honki (-),
%hee&ing(-)
0honki (-),
%hee&ing (-)
Jantung
*nspeksi 4 *ctus cordis tampak di *9! linea midklaikularis sinistra % jari
ke lateral
Palpasi 4 *ctus cordis teraba di *9! linea midklaikularis sinistra % jari ke
lateralPerkusi
tas 4 *9! *** sinistra
?iri 4 2inea midklaikularis sinistra % jari ke lateral
?anan 4 2inea parasternal de
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
20/28
- ?aku kuduk (-)
- 8rud@insky * (-)
- 8rud@insky ** (-)
- ?ernig (-)
'. Tanda peningkatan tekanan intrakranial 4
- muntah proyektil (-)
- sakit kepala progresif (-)
5. :n ?ranialis 4
- : * 4 penciuman baik
- : ** 4 reflek cahaya MCM
- : ***, *, * 4 pupil bulat, ' mm, gerakan bola mata bebas ke segala arah
- : 4 bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan ke kanan
- : ** 4 bisa menutup mata, mengangkat alis 4 simetris
- : *** 4 fungsi pendengaran baik, nistagmus tidak ada
- : *B, B 4 arcus faring simetris, uula di tengah, refleks muntah (M),
perasaan 1C' lidah baik
- : B* 4 bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan
- : B** 4 lidah tidak ada deiasi
". 7otorik 4 " " " " " "
' ' ' " " "
3.$. P!"!r#ksaa P!u'a(
a. Pemeriksaan 0adiologi
%$
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
21/28
70* ( %$ ;ktober %$1")
?esimpulan 4 2esi intradural e
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
22/28
3., Tata Laksaa
;peratif 4 2aminectomy Tumor 0emoal
Post ;perasi 4
- *= :acl $,#
- *nj.9efota
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
23/28
kebas pada ujung kaki kanan pasien yang semakin lama rasa kebas tersebut
semakin meluas ke atas. !emakin lama kaki pasien terasa semakin lemah hingga
sulit untuk digerakkan. Pasien juga mengeluhkan nyeri punggung serta tidak
mampu menahan 88.
+ambaran klinik dari tumor pada aksis spinal tergantung dari fungsi pada
daerah anatomis yang terkena. Tumor medulla spinalis dapat menyebabkan gejala
lokal dan distal dari segmen spinal yang terkena ( melalui keterlibatan traktus
sensorik dan motorik pada medula spinalis.) akibat organisasi anatomik dalam
medula spinalis, maka kompresi lesi-lesi diluar medula spinalis biasanya
menimbulkan gejala diba&ah tingkat lesi. Tingkat gangguan sensorik naik secara
berangsur-angsur bersama dengan meningkatnya kompresi, dan melibatkan
daerah yang lebih dalam. 2esi yang terletak jauh didalam medula apinalis
mungkin tidak menyerang serabut-serabut yang terletak sperfisial, dan hanya
menimbulkan disosiaasi sensorik, yaitu sensasi nyeri dan suhu yang hilang, dan
sensasi raba yang masih utuh. ?ompresi medula spinalis akan mengakibatkan
ataksia karena mengganggu sensasi posisi.5
+ambaran klinik pada tumor medulla spinalis sangat ditentukan oleh lokasi
serta posisi pertumbuhan tumor dalam kanalis spinalis. ?ompresi segmen lumbal
bagian atas akan menghilangkan refle< kremaster dan mungkin menyebabkan
kelemahan fleksi panggul dan spastisitas tungkai ba&ah. !erta terjadi kehilangan
refleks lutut, refleks pergelangan kaki dan tanda babinsky bilateral. :yeri
umumnya dialihkan ke selangkangan. 2esi yang melibatkan lumbal bagian ba&ah
dan segmen-segmen sacral bagian atas menyebabkan kelemahan dan atrofi otot-
otot perineum, betis dan kaki. /ilangnya sensasi daerah perianal dan genitalia
yang disertai gangguan kontrol usus dan kandung kemih merupakan tanda khas
lesi yang mengenai daerah sacral bagian ba&ah.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda ital dalam batas normal serta
pada pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Pada pemeriksaan
radiologi tanggal %$ ;ktober %$1", pada 70* didapatkan kesimpulan lesi
%'
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
24/28
intradural e
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
25/28
merupakan jenis tumor medula spinalis yang paling sering dijumpai (dalam kasus
tumor medula spinalis).:euroma merupakan tumor intradural ekstramedular yang
tersering disamping meningioma. Tumor selubung saraf berasal dari sel-sel yang
membungkus akson di sistem saraf perifer, yaitu sel sch&an, fibroblast, dan
fibroblast perineural. ;leh karena itu, neuroma disebut juga neurinoma,
neurilemmoma atau bisa disebut sch&annoma, kadang juga diidentikkan dengan
neurofibroma yang berasal dari sel fibroblast. Tumor jenis ini terjadi pada serabut
saraf spinal dan dengan demikian menyebabkan kompresi medula spinalis dan
menimbulkan gejala karena menekan saraf-saraf. !eperti yang telah disebutkan di
atas, penekanan pada akar saraf menimbulkan keluhan nyeri, mati rasa, kesemutan
dan kelemahan. :yeri yang dirasakan biasanya timbul di daerah punggung
tepatnya di daerah kolumna spinalis tergantung letak neuroma berada. Jika berada
pada segmen cericalis, keluhan nyeri dirasakan pada daerah leher. !eperti
diketahui kolumna ertebralis merupakan sebuah struktur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang ertebra. Pada kasus neuroma, segmen yang sering terkena adalah
segmen torakal ("$#), serikal (%"#), dan lumbosakral (%$#).
BAB 5
KESIMPULAN
Tumor medula spinalis adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi
pada daerah cervicalpertama hingga sacral.Tumor medula spinalis dapat dibagi
%"
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
26/28
menjadi tiga kelompok, berdasarkan letak anatomi dari massa tumor. Pertama,
kelompok ini dibagi dari hubungannya dengan selaput menings spinal,
diklasifikasikan menjadi tumor intradural dan tumor ekstradural.!elanjutnya,
tumor intradural sendiri dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu tumor yang
tumbuh pada substansi dari medula spinalis itu sendiri (tumor intramedular) serta
tumor yang tumbuh pada ruang subarachnoid (ekstramedular).
Tumor-tumor intrameduler dan intradural-ekstrameduler dapat juga dia&ali
dengan gejala TT*? seperti4 hidrosefalus, nyeri kepala, mual dan muntah,
papiledema, gangguan penglihatan, dan gangguan gaya berjalan. Tumor-tumor
neurinoma dan ependimoma mensekresi sejumlah besar protein ke dalam likuor,
yang dapat menghambat aliran likuor di dalam kompartemen subarakhnoid spinal,
dan kejadian ini dikemukakan sebagai suatu hipotesa yang menerangkan kejadian
hidrosefalus sebagai gejala klinis dari neoplasma intraspinal primer. +ejala umum
akibat adanya kompresi, antara lain nyeri, perubahan sensori dan gangguan
motorik.
9airan spinal, 9omputed Tomographic (9T) myelography, dan 70*
spinalis merupakan tes yang paling sering digunakan dalam mengealuasi pasien
dengan lesi pada medula spinalis. 70* merupakan modalitas pencitraan primer
untuk penyebaran ke medula, reduksi ruang 9!= disekitar tumor. 9airan spinal
(9!=) dapat menunjukkan peningkatan protein dan !antokhrom, dan kadang-
kadang ditemukan sel keganasan. alam mengambil dan memperoleh cairan
spinal dari pasien dengan tumor medula spinalis harus berhati-hati karena blok
sebagian dapat berubah menjadi blok komplit cairan spinal dan menyebabkan
paralisis yang komplit.
Penatalaksanaan untuk sebagian besar tumor baik intramedular maupun
ekstramedular adalah dengan pembedahan. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan tumor secara total dengan menyelamatkan fungsi neurologis
secara maksimal.
%
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
27/28
DAFTA PUSTAKA
1. /akim, .. %$$.(ermasalahan serta (enanggulangan Tumor ta dan
Sumsum Tulang *elaang. 7edan4 Kniersitas !umatera Ktara
%. /uff, J.!. %$1$. Spinal +ord eoplasma. Nserial onlineO.
http4CCemedicine.medscape.comCarticleC6636%-print. N'$ ;ctober %$1"O.
%6
7/25/2019 Lapkas Bedah Dian Fix
28/28
'. Japardi, *skandar. %$$%. adiulopati Thoraalis. Nserial onlineO.
http4CCrepository.usu.ac.idCbitstreamC1%'5"63C15C1Cbedah-iskandar
#%$japardi5'.pdf. N' :oember %$1"O.
5. merican 9ancer !ociety. %$$.*rain and Spinal +ord Tumor in dults.
Nserial onlineO. http4CC&&&.cancer.orgCacsCgroupsCcidCdocumentsC
&ebcontentC$$'$33-pdf. N' :oember %$1"O.
". 7umenthaler, 7. and 7attle, /. %$$. /undamental of eurology. :e&
Eork4 Thieme. Page 15-156.
. /arrop, .!. and !haran, .. %$$. Spinal +ord Tumors - 0anagement
of !ntradural !ntramedullary eoplasms. Nserial onlineO.
http4CCemedicine.medscape.comCarticleC%5'$-print. N'$ ;ctober %$1"O.
6. :ational *nstitute of :eurological isorders and !troke. %$$".*rain and
Spinal +ord Tumors - Hope Through esearch. Nserial onlineO.
http4CC&&&.ninds.nih.goCdisordersCbrainandspinaltumorsCdetailbrainands
pinaltumors.htm. N' :oember %$1"O.
3. !atyanegara. %$1$.!lmu *edah Saraf. disi *. Jakarta4 PT. +ramedia
Pustaka Ktama