7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
1/6
2. Fraktur Femur
A. Definisi
Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti
oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai
pembuluh darah, otot dan persarafan pada os femur (Rasjad, 2009).
B. Etiologi dan Predisposisi
ebanyakan fraktur terjadi akibat truma yang disebabkan oleh kegagalan
tulang menahan tekanan membengkok, memutar dan tarikan. !rauma yang
dapat menyebabkan fraktur dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak
langsung.
!rauma "angsung!rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi
fraktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat
komunitif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
!rauma !idak "angsung
#pabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur,
misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada
cla$icula. %ada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh (Rasjad,
2009).
C. Patofisiologi
Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. ekuatan
dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atu tidak
lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada
fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang (%rice et al.,
200&).
Fraktur terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tulang, dimana
trauma tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang,ada 2 faktor yang
mempengaruhi terjadinya frakturya itu ekstrinsik (meliputi kecepatan,
sedangkan durasi trauma yang mengenai tulang, arah dan kekuatan), intrinsik
meliputi kapasitas tulang mengabsorbsi energi trauma, kelenturan, kekuatan
adanya densitas tulang ' tulang yang dapat menyebabkan terjadinya patah
7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
2/6
pada tulang bermacammacam, antara lain trauma langsung dan tidak
langsung, akibat keadaan patologi serta secara spontan (%rice et al., 200&).
D. Penegakan Diagnosis
a. Anamnesis
%ada kondisi post operasi fraktur femur sepertiga medial dextra maka
akan timbul gejalagejala sebagai berikut, yaitu (Rasjad, 2009)
a. *yeri, ditimbulkan oleh rangsangan respon sensorik tubuh oleh
karena kerusakan jaringan (sekitar bekas operasi tungkai kanan)
dapat disebabkan juga karena adanya oedema.
b. +engkak, timbul oleh karena pecahnya pembuluh darah arteri yangmenyertai pelaksanaan operasi sehingga aliran darah menuju jantung
tidak lancar, maka timbul bengkak di sekitar incisi.
c. emerahan pada kulit di daerah yang terinfeksi disebabkan adanya
pembengkakan. umlah cairan darah di ba-ah secara berlebihan
akibat rusaknya pembuluh darah.
d. %eningkatan suhu lokal, peningkatan suhu atau panas yang terjadi
bersamaan dengan kemerahan, dalam keadaan normal suhu kirakira
/o kaki pada daerah yang ada fiksasi atau bekas operasi menjadi
lebih panas.
b. Pemeriksaan Fisik (1jamsuhidajat, 200)
%ada pemeriksaan a-al penderita, perlu diperhatikan adanya 1yok,
anemia atau pendarahan, kerusakan pada organorgan lain, misalnya
otak, sumsum tulang belakang atau organorgan dalam rongga toraks,
panggul dan abdomen. %emeriksaan "okal meliputi
a. 3nspeksi (Look)
%embengkakan, memar dan deformitas (penonjolan yang abnormal,
angulasi, rotasi, pemendekan) mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang
penting adalah apakah kulit itu utuh4 kalau kulit robek dan luka
memiliki hubungan dengan fraktur, cedera terbuka
b. %alpasi (Feel)
7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
3/6
!erdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian
distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi.
edera pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan
pembedahan
c. %ergerakan (Movement)
repitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting
untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi ' sendi
dibagian distal cedera.
c. Pemeriksaan Penunjang (Rasad, 2005)
6. Foto rontgen polos
!ujuan pemeriksaan radiologis
a. 7ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi
b. 7ntuk konfirmasi adanya fraktur
c. 7ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi fragmen
serta pergerakannya
d. 7ntuk menentukan teknik pengobatan
e. 7ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak
f. 7ntuk menentukan apakah fraktur intraartikuler atau ekstra
artikuler
g. 7ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang
h. 7ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.
2. ! scan
1uatu jenis pemeriksaan untuk melihat lebih detail mengenai bagian
tulang atau sendi, dengan membuat foto irisan lapis demi lapis.
. 8R38R3 dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua tulang, sendi,
dan jaringan lunak. 8R3 dapat digunakan untuk mengidentifikasi
cedera tendon, ligamen, otot, tulang ra-an, dan tulang.
d. Gold Standart Diagnosis
old strandart penegakan diagnosis fraktur adalah foto rontgen.
E. Penatalaksanaan
7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
4/6
7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
5/6
de-asa muda dengan =R3F, sedangkan pada de-asa tua dengan
endoprothesis. %ipkin 3> diterapi dengan cara yang sama pada fraktur
acetabulum (1jamsuhidajat, 200).
!ipe Femoral *eck, indikasi konser$atif sangat terbatas.
onser$atif berupa pemasangan skin traksi selama 6265 minggu.
1edangkan operatif dilakukan pemasangan pin, plate dan scre- atau
arthroplasti (pada pasien usia
7/24/2019 Lap Presus Fraktur Femur
6/6
miring. 8inggu ke2 jalan dengan tongkat dan isotonik Duadricep.
Fungsi lutut harus pulih dalam 5 minggu (1jamsuhidajat, 200).
F. Prognosis
%enyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang
menakjubkan. !idak seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami
fraktur dapat sembuh tanpa jaringan parut. %engertian tentang reaksi tulang
yang hidup dan periosteum pada penyembuhan fraktur mulai terjadi segera
setelah tulang mengalami kerusakan apabila lingkungan untuk
penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Faktor mekanis yang
penting seperti imobilisasi fragmen tulang secara fisik sangat penting
dalam penyembuhan, selain faktor biologis yang juga merupakan suatu
faktor yang sangat esensial dalam penyembuhan fraktur (Rasjad, 2009).
G. !omplikasi
Ronald (699) mengemukakan bah-a komplikasi fraktur yang
berkenaan dengan kasus ini, antara lain 6) Non union, yaitu
ketidaksambungan tulang, 2) Mal union, adalah penyambungan tulang
yang tidak sempurna, ) Delayed Union, adalah keterlambatan
penyambungan tulang, ) Sepsis atau ikut teralirnya suatu baksil pada
sirkulasi darah sehinga menyebabkan infeksi, &) Stiff oint atau kekuatan
pada sendi.