LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Farista Galuh Sandra
Nim : 03121403003
Kelompok : 6 (Enam)
I. JUDUL PERCOBAAN : Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui cara pembuatan VCO dan dipasarkan secara komersil
2. Dapat mengetahui manfaat enzim dalam pembuatan VCO
3. Dapat mngetahui zat apa saja yang terkandung di dalam VCO
III. DASAR TEORI
3.1. Kelapa (Cocos Nucifera)
Kelapa termasuk tanaman berkeping satu (monocotyledone), berakar
serabut dan merupakan golongan palem (palmae). Kelapa terdiri dari batang,
sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa. Kelapa secara alami tumbuh di
pantai dan pohonnya mencappai ketinggian 30 meter. Ia berasal Samudera Hindia,
namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh
hingga mencapai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, namun seiring
dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan.
Kandungan kimia pada daging kelapa adalah air, protein, dan lemak yang
merupakan jenis emulsi dengan emulgatornya. Emulsi adalah campuran antara
partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase
pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan tidak dapat
bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain. Emulgator adalah
zat yang berfungsi untuk mempererat emulsi, dalam hal ini emulgatornya adalah
protein. Pada ikatan protein akan membungkus butiran-butiran minyak kelapa
dengan suatu lapiran tipis sehingga butiran-butiran minyak tidak bisa bergabung
lapisan tipis sehingga butiran-butiran minyak tidak bisa tergabung, Emulsi tidak
akan terpecah, karena masih ada tegangan muka protein air yang lebih kecil dari
1
2
protein minyak. Untuk merusak ikatan emulsi lemak pada santan kelapa
mengunakan metode enzimatis
Buah kelapa memiliki komposisi kimia seperti air, kalori dan fosfor yang
tinggi, dan mengandung sedikit protein, lemak, karbohidrat, kalsium, besi serta
vitamin. Menurut Ketaren (1986), bahwa adapun komposisi kimia daging buah
kelapa per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 3.1.1.
Tabel 3.1.1. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa per 100 Gram
Zat Gizi Buah MudaBuah Setengah
TuaBuah Tua
Kalori 68,0 kal 180,0 kkal 359,0 kkal
Protein 1,0 g 4,0 g 3,4 g
Lemak 0,9 g 13,0 g 34,7 g
Karbohidrat 14,0 g 10,0 g 14,0 g
Kalsium 7,0 mg 8,0 mg 21,0 mg
Fosfor 30,0 mg 55,0 mg 98,0 mg
Besi 1,0 mg 1,3 mg 2,0 mg
Thiamin 0,06 mg 0,05 mg 0,1 mg
Asam askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg
Air 83,3 g 70,0 g 46,9 g
Bagian yang dapat
dimakan53 g 53 g 53 g
(sumber : Ketaren, 1986)
3
3.2. Santan Kelapa
Santan adalah cairan berwarna putih yang diperoleh dari pengepresan atau
pemerasan daging kelapa segar dengan atau tanpa penambahan air. Pengolahan
santan yang tahan lama dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis dan
ukuran buah kelapa, cara dan tahap pemerasan dan faktor-faktor lainnya.
Santan kelapa dapat diperoleh dengan memeras campuran parutan kelapa
dengan air. Banyaknya air santan yang diperoleh sangat tergantung pada
banyaknya air yang ditambahkan pada saat pembuatan santan. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa pemerasan parutan kelapa tanpa air diperoleh emulsi
minyak dalam air yang mengandung minyak sekitar 41- 44%, air sekitar 46%, zat
padat bebas lemak sekitar 10%, dan protein sekitar 4,8%. Bahan tersebut
dinamakan sebagai krim kelapa atau “cocos cream” (M. Qazuini, 1993). Santan
adalah cairan yang berwarna putih yang diperoleh dari pemerasan. Jika santan
didiamkan akan terpisah menjadi dua fase yaitu fase skim yang jernih bagian
bawah dan fase krim yang berwarna putih susu dibagian atas.
3.3. Papaya
Papaya merupakan salah satu buah tropis yang keberadaannya cukup
melimpah. Papaya memiliki nama latin Carica papaya L, dan termasuk dalam
keluarga Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi
karena sifatnya yang enak, manis dan menyegarkan. Selain mengandung banyak
air, buah papaya juga banyak mengandung vitamin C, hampir semua bagian dari
pohon papaya bisa digunakan sebagai obat, seperti daun, bunga, biji, akar, getah,
dan kulit papaya.
Dalam tanaman papaya terkandung enzim papain yang berfungsi untuk
melancarkan pencernaan. Selain kandungan enzim papain, dalam papaya juga
terkandung sifat antiseptic yang berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan
bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam usus. Oleh karena itu, papaya sangat
direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan. Enzim papain ini dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Proses pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menggunakan enzim lebih dikenal dengan
pembuatan VCO secara enzimatis.
4
3.4. Enzim Papain
Papain adalah suatu enzim pemecah proteolitik (enzim pemecah protein
yang terdapat dalam getah papaya). Kandungannya dapat mencapai 50% berat
kering getah. Seluruh bagian tanaman kecuali biji dan akar mengandung enzim
papain. Buah merupakan penghasil getah paling banyak, dihasilkan oleh saluran-
saluran getah yang banyak terdapat di bawah lapisan buah atau lapisan mesokrap.
Enzim Papain banyak digunakan dalam industri pengolahan daging. Daging dari
hewan tua pun dapat menjadi lunak jika diberi enzim papain. Enzim papain juga
digunakan sebagai bahan penghancur sisa atau buangan hasil industri pengalengan
ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat protein hewani.
Pada industri penyamakan kulit, enzim papain sering digunakan untuk
melembutkan kulit selain itu juga enzim papain berperan penting dalam industri
bir. Enzim papain juga dapat digunakan sebagai bahan krim pembersih kulit,
terutama muka dan masih banyak manfaat enzim papain lainnya sedangkan cara
untuk memproduksi enzim papain sangatlah mudah. Bahan baku yang perlu
dipersiapkan adalah getah papaya dan sedangkan bahan pembantunya yaitu air
dan sulfat. Cara pengambilan getah papaya tersebut yaitu dilakukan pada buah
papaya yang sudah berumur 2.5-3 bulan dan waktu yang untuk melakukan
penyedapan adalah sekitar pukul 05.30-08.00 wib atau pukul 17.30-18.30 wib,
sedangkan cara pengolahan getah papaya tersebut agar menjadi enzim papain
kasar maka harus dikerjakan dengan 2 cara, yaitu :
1. Pengeringan dengan sinar matahari, pengeringan ini hanya mengandalkan
sinar matahari.
2. Pengeringan dengan pengering kabinet, pengeringan ini menggunakan alat
listrik yang berbentuk kabinet.
3.5. Virgin Coconut Oil (VCO)
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa yang berasal dari daging
buah kelapa segar yang diproses tanpa melalui pemanasan atau dengan pemanasan
terbatas sehingga bergizi tinggi. Proses pengolahan ini dimaksudkan agar semua
senyawa yang bermanfaat tidak termutasi serta tidak terkontaminasi oleh bahan-
bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang
5
diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam
lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan
lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan
baku farmasi, kosmetik, dan pangan.
Senyawa utama dari Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam laurat yakni
sebanyak 50–53%. Keberadaan asam laurat menyebabkan Virgin Coconut Oil
(VCO) bersifat mudah dicerna dan terbakar serta tidak tersintesis dalam tubuh
sebagai kolesterol. Asam laurat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi
monolaurin (monogliserida) yang dapat melarutkan lemak dan fofolipid sehingga
mematikan virus. Selain itu monolaurin juga dapat menarik plasma dari membran
bakteri sehingga dapat bekerja sebagai antibiotik. Virgin Coconut Oil (VCO)
mengandung 93% asam lemak jenuh tetapi 47–53% berupa minyak jenuh berantai
sedang atau medium chain fatty acid (MCFA). Tabel berikut ini menunjukkan
kandungan VCO secara umum :
Tabel 3.5.1. Kandungan VCO secara umum
Kandungan Persentase (%)
Saturated Fat 92,55
Polyunsaturated Fat 1,12
Monounsaturated Fat 6,09
(sumber : Hana Timoti, 2005)
Tidak seperti minyak sayur lainnya, Virgin Coconut Oil (VCO) ternyata dapat
mempertahankan struktur kimianya dan tidak termutasi atau tidak pecah menjadi
asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol. Jadi Virgin Coconut Oil
(VCO) sama sekali tidak mengandung asam lemak trans. Dari komponen asam
lemaknya, minyak ini mirip dengan air susu. Adapun sifat fisik dari Virgin
Coconut Oil (VCO) antara lain :
a) Warnanya bening
b) Beraroma harum
c) Encer
6
Komposisi dari VCO adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5.2. Komposisi VCO
Asam lemak Persentase (%)
Asam laurat 48,05
Asam miristat 16,97
Asam palmitat 9,01
Asam caprilat 9,01
Asam oleat 6,09
Asam stearat 2,78
Asam linoleat 1,12
(sumber : Hana Timoti, 2005)
Saat ini VCO telah diproduksi secara luas di berbagai negara. Ada beberapa
metode dalam membuat VCO, akan tetapi semuanya tetap harus memenuhi
standar kandungan air dalam VCO harus kurang dari 0,1%. Secara umum ada 2
proses pembuatan VCO yaitu proses direct micro expeller (DME) dan proses wet-
milling.
a) Proses Direct Micro Expeller (DME)
Proses ini disebut juga proses kering. Pada proses ini daging kelapa yang
masih segar dikeringkan dengan panas yang rendah dan waktu sebentar. Setelah
itu daging kelapa segar tadi ditekan secara mekanis sehingga menghasilkan
minyak.
b) Proses Wet-Milling
Proses ini banyak dilakukan oleh masyarakat. Pada proses ini tidak
dilakukan pengeringan terhadap daging kelapa. Proses wet-milling diawali dengan
memarut daging kelapa segar dan memerasnya sehingga dihasilkan santan kelapa.
Selanjutnya minyak dipisahkan dari air dan ampas kelapa. Metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan minyak dari air dan ampas kelapa antara lain
dengan proses pemanasan, fermentasi, enzim, dan centrifuge.
7
3.6. Minyak Kelapa Sebagai Bahan Baku Pembuatan VCO
Kelapa termasuk tanaman berkeping satu (monocotyledone), berakar
serabut dan merupakan golongan palem (palmae). Kelapa terdiri dari batang,
sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa. Seluruh bagian tanaman ini
bermanfaat bagi kehidupan sehingga tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat
untuk menghasilkan produk industri. Produk kelapa yang paling berharga adalah
minyak kelapa. Minyak kelapa dapat diperoleh dari daging buah segar. Buah
kelapa terdiri dari bagian-bagian:
1. Epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, dan agakkeras
2. Mesokarp, yaitu kulit bagian tengah terdiri dari serat-serat keras yang dibuat
sabut
3. Endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali
4. Endosperm, yaitu daging buah
Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3
EPA dan DHA yang dapat menurunkan kolesterol VLDL, viskositas darah,
menghambat tromboksan serta mencegah penyumbatan pembuluh darah. Asam
lemak dalam minyak kelapa banyak mengandung asam lemak rantai sedang
(Medium chaind fatty acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara
sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA bisa
meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA
minyak kelapa juga sama seperti air susu ibu (ASI) yaitu memberi gizi dan
melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif.
3.6.1. Sifat Fisika Kimia Minyak
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai minyak kelapa, perlu diketahui
sifat fisik dan kimia minyak untuk memudahkan penjelasan beberapa istilah di
minyak kelapa. Pada prinsipnya minyak atau lemak dibutuhkan oleh tubuh
manusia, bahkan merupakan nutrisi yang sangat penting. Hal ini karena lemak
berfungsi sebagai pelarut vimtain A, D, E, K dan karotenoid. Bahkan lemak
mampu menghasilkan energi sebesar 9 kkal lebih besar dari karbohidrat dan
protein yang menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Sumber lemak dapat diperoleh
dari hewani dan nabati. Lemak nabati dapat diperoleh dari minyak goreng.
8
Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan rangkap, asam lemak dibagi 3 jenis :
1. Asam lemak jenuh (Saturated fatty acid); contoh : asam laurat.
2. Asam lemak tak jenuh rantai tunggal (Monounsaturated fatty acid)
contoh: asam oleat
3. Asam lemak tak jenuh rantai ganda (Polyunsaturated fatty acid)
contoh : asam linoleat
Berdasarkan panjang rantai Carbon, asam lemak dibagi menjadi :
1. Asam lemak rantai pendek/short chain fatty acid (SCFA); 2-6 Carbon
contoh: asam cuka
2. Asam lemak rantai sedang/medium chain fatty acid (MCFA); 8-12 Carbon
contoh: minyak kelapa
3. Asam lemak rantai panjang/long chain fatty acid (LCFA); 14-24 Carbon
contoh: minyak sayur
Biasanya minyak goreng digunakan dalam kegiatan masak memasak.
Pada proses menggoreng minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas,
penambah nilai gizi dan kalori makanan yang akan digoreng. Pemanasan yang
berlebihan pada minyak goreng dapat mengubah asam lemak tak jenuh menjadi
gugus peroksida dan radikal bebas lainnya. Hal ini pada jangka panjang dapat
memicu terjadinya kanker.
Selain itu menggunakan minyak goreng berulang-ulang dapat juga
mengubah asam lemak tak jenuh akan menjadi asam lemak trans yang dapat
meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL sehingga meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner. Oleh karena itu pemilihan jenis minyak goreng
yang tepat menjadi sangat penting.
3.6.2. Kelebihan Minyak Kelapa dibandingkan Minyak Lainnya
Stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh ketidakjenuhan asam lemak
yang dikandungnya dan banyaknya ikatan rangkap. Ada tidaknya bahan lain juga
dapat mempercepat proses kerusakan minyak. Biasanya bahan minyak goreng
diperoleh dari kelapa, kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas dan wijen.
Secara keseluruhan semua minyak goreng tersebut mengandung berbagai jenis
asam lemak.
9
Minyak goreng yang beredar di pasaran mengandung asam lemak rantai
panjang. Hal ini berbeda dengan minyak kelapa yang mengandung asam lemak
rantai sedang (>90%), sedangkan kandungan asam lemak rantai panjangnya
kurang dari 8%. Minyak yang berasal dari biji kapas, biji bunga matahari, kedelai
dan kacang-kacangan mengandung asam lemak tak jenuh cukup tinggi sehingga
jika terjadi kontak dengan udara pada suhu tinggi akan cepat teroksidasi,
akibatnya akan mudah berbau tengik. Selain itu jika dipanaskan akan mengalami
penggumpalan sehingga menjadi lebih kental dan membentuk asam lemak trans.
Jika dipakai dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan penyakit hipertensi,
kanker, kolesterol, gangguan pembuluh darah, jantung dan stroke.
Asam lemak jenuh rantai panjang yang dimiliki oleh minyak sayur dalam
sistem metabolisme berisiko menimbulkan penyakit karena tidak bisa langsung
diserap oleh tubuh. Asam lemak rantai panjang akan mengalami proses emulsi
yang selanjutnya dengan bantuan enzim dari pankreas diuraikan menjadi unit
yang lebih kecil yaitu asam lemak bebas yang dapat diserap langsung oleh dinding
usus. Asam lemak itu masuk aliran darah dalam bentuk lipoprotein yang akan
diangkut ke hati untuk diubah menjadi energi, kolesterol dan sisanya ditimbun di
jaringan lemak. Penimbunan yang terus menerus dapat menyebabkan kegemukan
sehingga risiko tinggi terkena darah tinggi, penyempitan pembuluh darah,
diabetes dan lain-lain. Berbeda dengan minyak goreng yang lainnya, minyak
kelapa mengandung asam lemak jenuh rantai sedang dan pendek yang tinggi,
yaitu sekitar 92%. Asam lemak jenuh dalam minyak kelapa terutama adalah asam
laurat, sekitar > 50%. Dalam tubuh asam laurat diubah menajdi monolaurin yang
mengandung antiobiotik alami sehingga mampu membunuh berbagai jenis
kuman, virus, mikroorganisme dengan cara merusak membran yang membungkus
sel yang terdiri dari asam lemak. Selain itu kandungan asam larutanya setara
dengan kandungan dalam air susu ibu (ASI).
Sifat istimewa ini membuat minyak kelapa menjadi lain dari minyak
goreng lainnya. Asam lemak jenuh rantai sedang pada minyak kelapa tidak
menimbulkan penyakit karena mudah diserap tubuh dan cepat diubah menjadi
energi. Dalam pencernaan, minyak kelapa tidak membebani kerja pankeras
10
sehingga tidak menyebabkan terjadinya diabetes dan tidak memperburuk kondisi
penderita diabetes. Manfaat asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sama seperti
pada ASI yaitu memberi zat gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan
penyakit degeneratif. Kandungan MCFA dapat digunakan sebagai suplemen
untuk mendapatkan energi lebih cepat karena proses metabolisme yang cepat.
Untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan, minyak kelapa dapat dikonsumsi
secara langsung ataupun digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan.
Dengan struktur kimia asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkat
maka minyak kelapa relatif lebih tahan terhadap panas, cahaya dan oksidasi
sehingga memiliki daya simpan yang lama.
3.6.3. Kelebihan Minyak Kelapa Murni dibanding Minyak Kelapa Lainnya
Minyak kelapa sendiri ada 3 jenis yaitu :
1. Minyak kelapa komersial / RBD-Coconut Oil (Refined, Bleaching, Deodorized)
Minyak kelapa komersial (RBD) dibuat dari kelapa kopra, yaitu daging
kelapa yang dikeringkan. Hasil ekstraksi kopra berupa minyak mentah. Jika belum
dimurnikan minyak ini tidak layak dikonsumsi karena proses pengeringan kopra
tidak memperhatikan sanitasi. Minyak ini selanjutnya diproses dengan pemurnian,
pemutihan dan penghilangan aroma. Ketiga metode tersebut menggunakan bahan
kimia dan pemanasan tinggi. Pemanasan lebih dari 200oC akan menyebabkan
terjadinya perubahan struktur molekul asam lemak menjadi asam lemak trans.
Proses tersebut mengakibatkan sebagian kandungan bahan aktif dalam minyak
menjadi hilang.
2. Minyak kelapa tradisional / Traditional Coconut Oil
Minyak kelapa yang dikenal dengan nama kelentik dan dulu banyak
digunakan oleh masyarakat di pedesaan, sekarang jarang ditemukan di pasaran.
Kualitas minyak kelapa sangat dipengaruhi oleh asal dan kualitas bahan baku serta
proses pembuatan. Minyak kelentik diproses dengan pemanasan 110-120oC
sehingga menghasilkan minyak yang berwarna kuning dan relatif mudah tengik.
3. Minyak kelapa murni / Virgin Coconut Oil
Pembuatannya dilakukan dengan suhu rendah (<60oC). Keunggulan dari
minyak yang diproses seperti ini adalah struktur kimia terutama MCFA tidak
11
berubah. Selain itu tanpa proses pemutihan dan proses hidrogenasi sehingga
menghasilkan minyak murni dengan kandungan zat aktif yang sangat tinggi.
3.7. Metode-Metode Pembuatan VCO
Beberapa metode yang digunakan dalam pembuatan VCO, yaitu :
1. Metode Penambahan Enzim
Dibuat dengan menggerus dengan sejenis ketam sawah dan diambil
airnya. Bagian kental dari santan kelapa ditambahkan dengan cairan perasan
ketam (enzim) dan diaduk hingga merata. Kemudian didinginkan selama tiga jam
hingga menghasilkan lapisan minyak dan lapisan padat tipis lainnya.
2. Metode Basah
Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan tidak lagi digunakan
untuk tujuan komersil. Kelapa dipilih yang tua, daging buah dipisahkan dari
tempurung, diparut, diperas hingga menjadi santan. Santan didiamkan dan diambil
bagian kentalnya kemudian digoreng dengan api kecil untuk menguapkan airnya.
Kemudian bagian padat dan cair dipisahkan dengan cara disaring.
3. Metode Kering
Dilakukan dengan cara penyaringan atau pemisahan minyak dari bungkil
(penyaringan sentrifugal).
4. Metode Dingin dan Segar
Kelapa didiamkan selama 2 minggu sampai 1 bulan agar terbentuk enzim
pembentuk minyak dan nantinya memisahkan minyak dari bagian kasar dan padat.
Setelah didiamkan, kelapa diparut dan diperas tanpa tambahan air terlebih dahulu.
Hasil perasan didiamkan selama 3-5 jam sehingga terbentuk lapisan minyak.
5. Metode Fermentasi
Metode ini agak sama dengan metode basah, bedanya pada saat santan
terbentuk, emulsi santan ditambahkan dengan ragi. Fermentasi dilakukan selama
8-12 jam.
6. Metode Pancingan
Tahapan metode ini sama dengan metode sebelumnya, tetapi santan yang
dihasilkan dituangkan dalam bejana transparan yang memiliki kran di bawahnya.
Setelah satu jam santan didiamkan, terbentuk dua lapisan (bagian kental putih
12
berada pada lapisan atas dan air pada lapisan bawah). Air kemudian dipisahkan
dengan bagian yang kentalnya tersebut dengan cara membuka kran. Bagian yang
kental kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan 2:1.
Kemudian diaduk sampai merata dan homogen dengan mixer roti. Campuran ini
kemudian didiamkan dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi 3 atau 4
bagian. Tunggu sampai semua butir-butir emulsi memecah dan memisah. Bagian
padat yang berupa bubur putih dan masih banyak mengandung minyak inilah
yang kemudian dipanaskan hingga menghasilkan minyak dengan kualitas yang
baik.
3.8. Manfaat VCO Bagi Kesehatan
Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) dalam kehidupan manusia terutama
dibidang kesehatan yaitu :
1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza,
hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya.
2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi
tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing,
meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.
3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,
athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya.
5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
6. Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan
atlit.
7. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino
yang larut dalam lemak.
8. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
9. Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
10.Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihubungkan dengan diabetes.