55
LAMPIRAN
56
Lampiran 1 Foto Sumber Data Penelitian
57
Lampiran 2 Foto Data Penelitian
58
Lampiran 3 Korpus Data Penelitian novel Ayah
No. Kode Data Data Tanda/
Ciri
A 1 Sim.Serupa
.01.06 Radio itu diletakkan dengan penuh hormat di atas
lemari rendah berkaca. Harap maklum, segala
sesuatu yang terbuat dari kaca dianggap mewah di
Kampung Nira. Meski rupanya kaca lemari itu hanya
plastik serupa kaca.
Plastik=
kaca
2 Sim.Bak.0
1.13
Sabari menerima pensildengan tangan yang
dirasakannya tak lagi merupakan bagian dari
tubuhnya. Dia tertegun karena tak pernah melihat
mata manusia seindah mata anak perempuan itu.
Begitu indah, teduh tetapi berkilau. Bak purnama
kedua belas.
Mata=
purnama
3 Sim.Bak.0
2.32
Untuk itu, satu-satunya cara adalah dengan
menunggu anak itu di MPB. Belum pernah dia merasa
waktu berjalan begitu lambat sekaligus cepat. Cepat
sekaligus lambat. Membingungkan.
Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi
samudra waktu.
Hari=
samudra
4 Sim.Bak.0
3.106
Sambil terbaring lelah setelah mencuci segunung
cucian di rumah tauke, Izmi memandangi rapotnya.
Rasa bahagia menyelinap dalam hatinya angka-angka
biru beruntai-untai, berkilauan bak butir-butir
mutiara.
Angka=
mutiara
5 Sim.Bak.0
4.106
Sambil terbaring lelah setelah mencuci segunung
cucian di rumah tauke, Izmi Memandangi rapotnya.
Rasa bahagia menyelinap dalam hatinya ngka-angka
biru beruntai-untai, berkilauan bak butir-butir
mutiara. Memesona bak bait-bait pusi sabari
Angka=
bait puisi
6 Sim.Bak.0
5.133
Tegang dia menunggu pukul 9.00 malam tiba.itulah
saat siaran yang sanggat dtunggu ayahnya. Amiru
menatap detak jarum panjang di jam dinding, setiap
detik bak sehari. Akhirnya, pukul 9.00 malam tiba.
Terdengar langkah ayahnya menuju radio.
Detik
jam
=hari
7 Sim.Bak.0
6.181
Sabari melirik bayi itu. Napasnya tertahan melihat
pipi dan kening berair-air, hidung mungil dan mulut
lembut bak kelopak mawar.
Mulut=
mawar
8 Sim.Bak.0
7.181
Sabari melirik bayi itu. Napasnya tertahan melihat
pipi dan kening berair-air, hidung mungil dan mulut
lembut bak kelopak mawar. Bayi itu bak sebongkah
cahaya.
Bayi=
cahaya
9 Sim.Bak.0
8.198
Manikan merasa pahit karena luput untuk mengetahui
bahwa selama ini istrinya tak bahagia. Ketidak
bahagiaan bak musuh tersembunyi yang pandai
Kondisi=
musuh
59
menyerang secara bergerilya, tersamar, diam-diam, mematikan.
10 Sim.Bak.0
9.209
Ukun dan Tamt lebih tertarik akan dandanan mereka
ketimbang apa yang akan dialami Sabari. Keduanya
sibuk membetulkan jambul dan memandang-mandang
sekeliling. Terutama memandangi wanita-wanita
muda. Bagi mereka kunjungan ke pengadilan agama
bak piknik yang menyenagkan.
Kunjung
an = pik-
nik
11 Sim.Macam
.01.28 Si bungsu telah melihat betapa runyamnya kawin
muda seperti yang dialami kakaknya.Setiap kali
berjumpa, wajah kakaknya kusut masai macam
pukat diterjang hiu. Tak ada hal lain yang keluar
dari mulutnya selain keluhan.
Wajah
manusia
=pukat
12 Sim.Macam
.02.34 Sabari berpegangan kuat-kuat pada tiang untuk
meredakan tubuhnya yang berguncang macam
dilanda angin ribut.
Manusia
=angin
13 Sim.Macam
.03.70 Lalu, mana pernah aku ngasih angka empat kecuali
untuk Ukun, Tamat, dan Toharun amit-amit ini?!
Saban malam nongkrong di warung kopi! Takmasuk
kalau dinasihati. Istilah orang Melayu, bodoh tak
menurut, pintar tak mengajar. Orang macam itulah
kau itu, Kun! Nilai Bahasa Indonesianya saja merah
macam buah saga! Patutnya kau ini dideportasi!
Nilai=
buah
14 Sim.Macam
.04.40 Lain waktu Zuraidah berkata bahwa Lena suka
lompat jauh. Tak ada angin tak ada hujan, tahu-tahu
Sabari menggondol juara pertama lompat jauh
tingkat SMA. Gayanya melompat macam belalang
sembah. Izmi bertepuk tangan.
Orang=
belalang
15 Sim.Macam
.05.96 “Permohonan maaf secara terbuka adalah sikap yang
gentleman. Bahwa kautak bisa bernyanyi, semua
orang tau itu. Bicara saja kau sumbang apalagi
benyanyi. Namun kau yang tak bisa bernyanyi,
berusaha keras untuk bernanyi dengan baik, meski
suaramu macam radio rusak, dan semua itu demi
memna maaf pada Lena, betapa tulus dan manisnya.
Pasti Lena terkesan!”Tamat meyakinkan.
Orang=
radio
16 Sim.Macam
.06.149 Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima
upah yang besar? Tidak juga. Apakah lantaran tiba-
tiba dia menjadi tampan? Mustahil. Semuanya tak
lain tak bukan karena Lena. Yaitu sesuai dengan apa
yang dibayangkannya sebelum bekerja di pabrik itu,
di sela-sela pekerjaannya, sekali-seklai meski hanya
berkelebat sepintas, macam tikus diuber meong, dia
bisa melihat Lena, dan itu lebih dari cukup untuk
membuatnya berangkat tidur dalam keadaan
tersenyum simpul, tidur dalam keadaan tersenyum
Orang=
tikus
60
lebar, dan bangun tertawa.
17 Sim.Macam
.07.163 “Aih, licin sekali muslihatmu ya, sampi terpilih
menjadi karyawan terbaik segala. Kau itu serigala
berbulu domba, lihai macam intel melayu, tapi aku
adalah mata-mata KGB! Aku lebih lihai daripada
kau! Kau sangka bisa mengelabuhiku Boy?!”
Orang=
serigala
18 Sim.Macam
.08.163 Turun naik dada Markonikarena muntab. Matanya
merah macam buah saga, urat-urat betonnya
bertimbulan, dan dia heran melihat Sabari yang
pasrah saja.
Mata=
buah
19 Sim.Macam
.09.165 “wajar-wajar! Kalau kutinjau-tinjau wajahmu
memang agak berat, Boi. Muka bulat tak punya dagu
bibir macam dilemparkan sekehendak hati saja oleh
seseorang sambil naik sepeda, lalu mendarat di
bawah hidungmu yang bentuknya macam tatakan
kue kembang itu. Mata sayu menimbulkan rasa
kasihan. Telinga macam telinga wajan, gigi tupai.
Maaf, Boi, semua itu adalah unsur-unsur yang paling
dihindari perempuan dewasa ini.”
Hidung=
tatakan
kue
20 Sim.Macam
.10.165 “wajar-wajar! Kalau kutinjau-tinjau wajahmu
memang agak berat, Boi. Muka bulat tak punya dagu
bibir macam dilemparkan sekehendak hati saja oleh
seseorang sambil naik sepeda, lalu mendarat di
bawah hidungmu yang bentuknya macam tatakan kue
kembang itu. Mata sayu menimbulkan rasa kasihan.
Telinga macam telinga wajan, gigi tupai. Maaf, Boi,
semua itu adalah unsur-unsur yang paling dihindari
perempuan dewasa ini.”
Telinga=
wajan
21 Sim.Macam
.11.172 Ukun dan Tamat duduk bersanding di bawah hiasan
daun-daun kelapa. Sabari tepat di depan mereka,
posisi pukul 12.00.sulit mereka memahami apa yang
terjadi dalam waktu yang amat singkat.berkali-kali
mereka mengucek mata dan menyakinkan diri bahwa
lelakiberwajah berantakan itu adalah Sabari, dan
perempuan manis bermata indah, berlesung pipit nan
dalam macam sumur di kantor polisi lama itu adalah
Marlena. Sebuah anomali, enigma, utopia.
Lesung
pipi=
sumur
22 Sim.Macam
.12.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat
menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu
lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari
macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun
sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan.anak itu
tampaksangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,
terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.
Wajah=
buah
23 Sim.Macam
.13.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat
menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu
Wajah=
bola
61
lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari
macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun
sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan.anak itu
tampaksangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,
terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.
bekel
24 Sim.Macam
.14.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat
menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu
lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari
macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun
sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan. Anak itu
tampak sangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,
terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.
Telinga=
daun
sirih
25 Sim.Macam
.15.183 Namun jika dia tertawa tikus-tikus ngerem mendadak,
ingin menyimak tawanya yang lucu. Zorro
menataplangit-langit, dengan matanya yang berkilau
macam kelereng
Mata=
kelereng
26 Sim.Macam
.16.211 Sabari menatapa Yang Mulia. Sebenarnya, ingin
sekali dia mengatakan bahwa silakan majlis
memustuskan apa saja asal tidak memutuskan
hubungannya dengan Zoro. Namun dilihatnya
Marlean melotot ke arahnya, matanya besar macam
buah mentega, mulutnya siap menyemburkan api.
Sabari tak dapat berkata-kata.
Mata=
buah
27 Sim.Macam
.17.213 Juru antar sedih melihat Sabari, tetapi tak ada waktu
untuk bersedih-sedih sebab banyak surt panggilan
berperkara yang harus diantar. Juru antar sibuk
macam madu angin
Manusia
=madu
28 Sim.Macam
.18.299 “Karena itu, Boy,” kata Ukun, “tolong jangan gila
dulu. Biarlah kami mencari Zoro dan Lena dulu.
Kalaukami gagal, silahkan nanti kalau kau mau
menjadi gila, tak ada keberatan dariku dan Tamat
sebagai kawan-kawanmu. Untuk sementara ini tahan
dulu.” Sabari diam saja. Diam macam kuburan.
Sifat=
tempat
29 Sim.Macam
.19.326 Lena dan Zoro masih tak tau rimbanya. Raib, macam
ditelan bumi. Keadaan Ukun dan Tamat semaikn
menyedihkan. Orang-orang udik itu macam mesin
yang terlalu berat bekerja. Mereka selalu lelah, haus,
dan lapar. Tamat melihat lagi alamat sahabat pena
Lena. Pesimis dia meliaht tiga tempat yang harus
mereka kunjungi, yaitu Padang, Bukuttinggi, dan
Singkep. Masihkah mereka sanggup menempuh
perjalanan itu?
Raib=
bumi
30 Sim.Macam
.20.326 Lena dan Zoro masih tak tau rimbanya. Raib, macam
ditelan bumi. Keadaan Ukun dan Tamat semaikn
menyedihkan. Orang-orang udik itu macam mesin
yang terlalu berat bekerja. Mereka selalu lelah, haus,
Manusia
=mesin
62
dan lapar. Tamat melihat lagi alamat sahabat pena Lena. Pesimis dia meliaht tiga tempat yang harus
mereka kunjungi, yaitu Padang, Bukuttinggi, dan
Singkep. Masihkah mereka sanggup menempuh
perjalanan itu?
31 Sim.Macam
.21.343 Hari itu juga, waktu bersepeda dengan santai menuju
pasar. Zuraidah terperanjat karena seorang pria tiba-
tiba telah berada di sampingnya. Berlari mengikuti
kecepatan sepedanya. Pria itu berambut pendek
model tentara. Rambut di atas telinga kanan kirinya
dicukur habis, yang tertinggal hanya rambut di
bagian atas sehingga kepala orang itu macam
ditudungi tempurung kelapa. Dia tak berkumis, tak
pula berjenggot, wajahnya klimis licin macam
mangkuk Tiongkok.
Kepala=
kelapa
32 Sim.Macam
.22.343 Hari itu juga, waktu bersepeda dengan santai menuju
pasar. Zuraidah terperanjat karena seorang pria tiba-
tiba telah berada di sampingnya. Berlari mengikuti
kecepatan sepedanya. Pria itu berambut pendek
model tentara. Rambut di atas telinga kanan kirinya
dicukur habis, yang tertinggal hanya rambut di
bagian atas sehingga kepala orang itu macam
ditudungi tempurung kelapa. Dia tak berkumis, tak
pula berjenggot, wajahnya klimis licin macam
mangkuk Tiongkok.
Wajah=
mangkuk
33 Sim.Macam
.23.343 “Ri, kaukah itu Boi?!”
Sabari tak menjawab, dia terus berlari sambil
tersenyum. Zurai terpana karena baru kemaren
melihat Sabari awut-awutan macam hantu akar baru
keluar dari pohon aren.
Manusia
=hantu
34 Sim.Macam
.24.374 “Bung Sabari!” Tanpa ambil tempo, dia bergegas
mengambil kunci motor bebeknya. Berita yang sama
juga didengar oleh Izmi.
Juru antar berdoa agar motornya tidak rewel.
Doanya terkabul, sekali engkol motornya langsung
melengking. Dia ngebut macam orang dikejar iblis.
Kecepatannya sangat mencemaskan, 25 kilometer per
jam.
Terburu-
buru=ket
akutan
35 Sim.Macam
.25.352 “Jangan menoleh!” orang itu membentak.
Sabari terkejut melihat seseorang di belakangnya,
memunggunginya. Sepintas tampakorang itu tinggi
besar seperti Arnold Awasanaseger dalam Film
Terminator. Lehernya seperti pohon kelapa.
Lengannya berbongkah-bongkah macam batu granit
di Pantai Tanjong Tinggi.
Manusia
=batu
36 Sim.Macam Di tengah kegembiraan itulah, sore Minggu itu Manusia
63
.26.180 Sabari terperanjat melihat ibu beruanya tergopoh-gopoh mendatanginya. Sabari menyongsongnya. Kata
ibu mertuanya Sabari terpaku macam patung, lalu
mendadak dia berlari pontang-panting ke rumah
Lena. Sampai di
=patung
37 Sim.Seper-
ti.01.113
Toharun berpamitan kepada mereka, tapi tak memberi
tahu mau merantau ke mana. Mungkin ke Bangka,
Palembang, atau Jakarta untuk mengejar cita-citanya
menjadi Menteri Olahraga Republik Indonesia.
Setelah berpamitan, lelaki yang besar seperti lemari
itu tak ada kabar beritanya
Orang=
lemari
38 Sim.Seper-
ti.02.180
Direngkuhnya Lena, dinaikkannya ke boncengan
seperti menaikkan karung beras enam puluh kilo,
lalu dilarikannya perempuan hamil tua itu dengan
cara menuntun sepeda tanpa menyadari bahwa dia
akan lebih cepat jika sepeda itu dinaikinya. Seorang
lelaki dengan wajah panik menuntun sepeda dan
seorang perempuan dengan perut yang besar duduk di
boncengannya, terpontal-pontal di atas jalan berbatu-
batu, membuat orang yang melihatnya terpingkal-
pingkal.
Orang=
karung
beras
39 Sim.Seper-
ti.03.182
Sabari memberikan anak itu boneka Zorro. Si kecil
menggenggamnya, tak pernah mau melepaskannya.
Jadilah Sabari menamainya Zorro. Jika mendengar
Sabari menyebut Zorro, anak itu menoleh-noleh
mencari sumber suara. Di telinga Sabari tawanya
seperti air hujan yang berjatuhan di danau
Tawa=
air hujan
40 Sim.Seper-
ti.04.265
Lincah tangan ibu menggarisgambar hidung.
“Mulutnya?”
Bibir atasnya seperti dua bukit yang bertemu, bibir
bawahnya seperti lengkung perahu, mulutnyaselalu
tersenyum.” Ibu berusaha menggambar sebaik
mungkin sesuai keterangan Sabari.
Bibir=
gunung
41 Sim.Seper-
ti.05.265
Lincah tangan ibu menggarisgambar hidung.
“Mulutnya?”
“Bibir atasnya seperti dua bukit yang bertemu, bibir
bawahnya seperti lengkung perahu, mulutnyaselalu
tersenyum.” Ibu berusaha menggambar sebaik
mungkin sesuai keterangan Sabari.
Bibir=
perahu
42 Sim.Seper-
ti.06.265
“Matanya, Boi?”
“Bulu matanya lentik Bu, matanya indah sekali
seperti mata ibunya. Bola matanya coklat dan bening.
Bentuk matanya seperti buah kenari muda.”
Mata=
buah
kenari
43 Sim.Seper-
ti.07.310
Rambut Ukun bergaya belah samping, jambulnya
diteguhkan dengan minyak rambut Thanco hijau
sehingga gempa bumi 6,5 sekala Rhicter takkan
Tokoh=
super
hiro
64
mampu menggoyangkannya. Dia berkacamata netral yang dibelinya di kaki lima dekat Masjid
Baiturachman, Banda Aceh. Senyumnya kalem. Dari
leher ke atas dia tampak seperti Spiderman saat
sedang menjadi orang biasa.
44 Sim.Seper-
ti.08.352
Sabari terkejut melihat seseorangdi belakangnya,
memunggunginya. Sepintas orang itu tinggi besar
seperti Arnold Swasanaseger dalam filem Terminator.
Lehernya seperti pohon kelapa.
Orang=
pohon
kelapa
45 Sim.Seper-
ti.09.371
Juru antar tetap menunggu. Matanya lekat menatap
belokan tadi. Masih diharapnyaSabari berbelok di
situ. Meski jauh tertinggal, Sabari akan disambutnya
bak seorang juara. Akan disalaminya dengan kuat
sesuai janjinya di garis start tadi. Namun, hampir
satu jam dia menunggu, sabari tak kunjung muncul.
Belokan itu kosong melompong seperti perasaan
juru antar.
Perasaan
=jalana
yang sepi
46 Sim.Ibarat
.01.267
Bagi lena hidup ini terlalu singkat untuk dilewatkan
dengan orang yang tak setia. Penyelewengan adalah
penyakit kambuhan yang harus di basmi dengan
sekali bidik. Selingkuh ibarat ular yang menggigit
ekornya sendiri, takkan berkesudahan.
Seling-
kuh =
ular
47 Sim.Laksa
na.01.135
,ombak terlempar kepesisir dalam bentuk gulungan-
gulungan kecil, semakin lama, semakin pelan,
semakin lemah, laksana armada yang lelah bertempur ditengah samudra, kalah lalu pulang.
Ombak=
armada
B 1 Met.A.01.
01
Meski tersembul di antara gumpal awan April,
purnama kedua belas terang benerang. Begitu terang
sehingga Sabari yang duduk sendiri di beranda, sedih,
kesepian, dan merana, dapat melihat gurat nasib di
telapak tangan kirinya.
Guratan
tangan=
nasib
2 Met.A.02.
01
Tak ada yang dapat dipahaminya, telapak tangannya
adalah anak-anak sungai yang tak tentu mana hulu
mana hilirnya. Sabari terombang-ambing diriyaknya,
timbul, tenggelam. Dibekapnya pensil itu, bunga-
bunga ilalang beterbangan dalam dadanya.
Tangan=
sungai
3 Met.A.03.
07
Lady Diana adalah kembang dunia yang selalu
membesarkan hati orang miskin, kata mereka. Jika
ada berita Lady Diana mengunjungi kampung miskin
nun di belahan dunia antah-berantah, mereka
mendekatkan telinga ke radio atau berkerumun di
depan televisi umum, Sanyo hitam putih, empatbelas
inci, di pekarangan balai kampung.
Orang=
bunga
4 Met.A.04.
09.
Soal cinta Sabari tak kenal dan tak suka. Cinta adalah
kata yang asing cinta adalah racun manis penuh tipu
muslihat. Cinta adalah burung merpati dalam topi
Sifat=
hewan
65
pesulap. Cinta adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol orang dewasa.
5 Met.A.05.
24
Akan tetapi, Amiru diam saja. Tak mau dia
mengecilkan hati ayahnya yang sedang dilanda awan-
awan ilmiah. Lebih-lebih karena dia tau makna radio
itu bagi ayahnya. Serius dia menonton aksi ayahnya.
Melihat anaknya memandangnya dengan penuh
kagum, Amirza semakin gesit.
Awan=
ilmu
6 Met.A.06.
34
Sementara itu nun jauh di pojok selasar itu Sabari
yang belum sadar dari pukau saat Lena datang tadi,
kembali diserbu pesona yang seluruh dirinya tak
dapat menanggungnya. Dilihatnya Lena berjalan
seakan-akan melayang-layang lebih memesona
daripada saat dia datang tadi sebab sekarang dia
tersenyum berbunga-bunga.
Kata
kerja=
bunga
7 Met.A.07.
51
Dia tesenyum karean ingin menjadi seperti ayahnya,
yakni dapat menjadi sengan karena hal-hal yang
kecil. Seni menyenagi hal-hal kecil. Itulah sabuk
hitamnya.
Sifat=
benda
8 Met.A.08.
62
“Tahukah kau, Boi, langit adalah sebuah keluarga.
Lihat awan yang berarak-arak itu, tak terpisahkan
dari angin. Coba bagaimana kau bisa memisahkan
awan dari angin?”
Sabari terpesona pada pertanyaan itu.
alam=
manusia
9 Met.A.09.
66
Dia suka Senin. Senin adalah langkah awal menuju
segala-galanya. Senin mengandung semua kebaikan
dari hari-hari. Senin buah manis dari pohon
minggu. Senin adalah hari yang disayangi tuhan dan
di benci iblis, dan senin ini akan menjadi hari yang
paling indah dalam hidupnya.
Hari=
tumbu-
han
10 Met.A.10.
85
Alhasil, ketika hasil ujian geometri diumumkan, nilai
Lena bebek berenag, atau 2. Nilai Ali Mahmud alias
Bogel Leboi juga bebek berenang. Nilai ukun bangku
terbalik. Nilai Tamat, bangku terbalik alias 4 koma
bebek berenang.
Nilai=
hewan
11 Met.A.11.
85
Alhasil, ketika hasil ujian geometri diumumkan, nilai
Lena bebek berenag, atau 2. Nilai Ali Mahmud alias
Bogel Leboi juga bebek berenang. Nilai Ukun
bangku terbalik. Nilai Tamat, bangku terbalik alias 4
koma bebek berenang.
Nilai=
benda
12 Met.A.12.
111
Dia melamun di bawah pohon akasia dekat gerbang
sekolah, tempat dia biasa menungguLena dan
kecanduan akan kelebat ajaib perempuan itu naik
sepeda. Lima detik tak lebih, lalu segala hal
sepanjang hari itu akan berlinag madu.
Hari=
benda
13 Met.A.13. Gelisah, hampir putus asa, kesana kemari anak kecil Pintu=
66
88 itu menawarkan diri, tetapi pintu tertutup untuknya.
Dalamkekecewaan yang dalam, dia ber doa dan
terkabul. Di dinding kantor dinas pasar
dilihatnyapengumuman lomba balap sepeda di ibu
kota kabupaten.
peluang
14 Met.A.14.
238
Abu Meong kembali dari dapur dengan gaya berjana
seperti orang habis melemparkan bola boling, lalu
meloncat lagi ke pangkuan Sabari. Mereka duduk
memandangi purnama kedua belas hingga rembulan
tersembunyi di balik awan-awan sisik Januari.
Sisik
hewan=
bulan
keterang
an waktu
15 Met.A.15.
238
Sering dia melakukan rutinitasnya, bangun subuh,
cepat-cepat menjerang air untuk membuat susu.
Tergesa-gesa karea bangun agak terlambat. Aduk ini,
aduk itu, masukkan ke botol susu. Bergegas ke kamar
lagi, tetapi terkejut karena Zoro tidak ada sabari
tersandar di dinding, tubuhnya lunglai. Dia
bersimpuh di lantai, tersedu-sedu tangisnya.
Setiap hari Sabari dicekik kerinduan sekaligus
kecemasan akan keadaan anaknya. Oleh karena itu,
dalam waktu singkat hidupnya merosot.
Kata
kerja=
perasaan
16 Met.A.16.
296
“Jangan sungkan berpantun, berpepatah. Pantun
adalah madu bahas, pepatah adalah harta bahasa.
Pakailah kata-kata seperti wahai, kiranya,
seandaniya, bilamana, manakal, sudikah,
berkenankah, sediakah, gerangan, semua itu
perbendaharaan bahasa Indonesia yang mengah dan
bermutu tinggi. Kata-kata itu mencerminkan kualitas
watak orang yang mengucapkannya.
Madu=
bahasa
17 Met.A.17.
296
“Jangan sungkan berpantun, berpepatah. Pantun
adalah madu bahas, pepatah adalah harta bahasa.
Pakailah kata-kata seperti wahai, kiranya,
seandaniya, bilamana, manakal, sudikah,
berkenankah, sediakah, gerangan, semua itu
perbendaharaan bahasa Indonesia yang mengah dan
bermutu tinggi. Kata-kata itu mencerminkan kualitas
watak orang yang mengucapkannya.
Harta=
bahasa
18 Met.A.18.
266
Pesannya untuk kawan-kawannya dan dirinya sendiri
terutama, jika menghadapi pasangan yang selingkuh:
get out, don’t look back. Berkali-kali Jon membujuk
Lena dan meminta ampun macam orang lebaran,
tetapi Lena adalah perempuan besi dengan pendirian
yang lebih tegak dari pada tiang bendera di lapangan
Merdeka.
Manusia
=besi
19 Met.A.19.
321
Sahabat pena di Metro dan Tulang Bawang memberi
informasi yang sama soal Lena. Meski kecewa, di
Lampunglah Ukun menemukan berliannya wejangan
Berlian=
wejangan
67
Bu Norma tentang kekayaan bahasa. Penjelajahan mereka dari Kerui Ke Tulang Bawang meliputi
wilayah Lampung Pesisir, Pubian, dan Abung dengan
perbendaharaan kata yang berbeda. Ukun merasa
berwisata bahasa.
20 Met.A.20.
344
Sudah lama ditunggunya kesempatan untk menguji
kemampuan motor benek tuanya itu, kesmpatan emas
itu akhirnya tiba.
Kesempa
tan=
emas
C
.
1 Per.Benda
mati.01.01.
Malam senyap, tak ada suara kecuali bunyi kafilah-
kafilah angin berembus dari selatan, menampar-
nampar atap rumbia, menyelisik daun delima,
menjatuhkan buah kenari menepis permukaan Danau
Merantik, menyapu padang, lalu terlontar jauh, jauh
ke utara. Sesekali burung-burung pipit yang tidur di
gulma terbangun, bercuit-cuit berebut tempat tidur,
lalu senyap lagi.
Angin=
menam-
par
2 Per.Benda
mati.02.02
Kucing yang telah berjanji pada dirinya sendiri,untuk
ikut Sabari sampai ajal menjemput, juga merana.
Biduk rumah tangganya pesis rumah tangga Sabari,
telah karam. Marleni, istrinya, telah minggat, direbut
kucing garaong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang
tak tahu adat. Bentuk rumah sabari pun macam orang
kesepian, bongkok, mau tumpah, kurang percaya diri.
Sebatang pohon delima di pojok kanan pekarangan
ikut-ikutan kesepian. Mereka termasuk pohon delima
itu, rindu kepada Marlena, Marleni dan terutama,
Zoro.
Rumah=
kesepian
3 Per.Benda
Mati.03.05
Bahasa yang asing dan irama yang aneh darinegri-
negri yang jauh kemerosok, timbul tenggelam,
menguing dari radio kuno yang tutup belakangnya tak
tahu sudah minggat ke mana, sehingga tampak
rangkaian kabel berkelak-kelok semau-maunya di
antara tabung-tabung berdebu, lalu secara ajaib
mengeluarkan bunyi, bahkan musik, bahkan orang
berkata-kata.!
Tutup
Radio=
minggat
4 Per.Benda
Mati.04.06
Di atas tombol fine tuning ada tulisan PHIL dari
bahan berkilau. Lalu ada jejak tulisan LIP di
sampingnya, menandakan radio itu telah mengalami
masa-masa yang jaya sekaligus perjuangan yang
sulit.
Radio=
kejayaan
5 Per.Benda
Mati.05.06
Di atas tombol fine tuning ada tulisan PHIL dari
bahan berkilau. Lalu ada jejak tulisan LIP di
sampingnya, menandakan radio itu telah mengalami
masa-masa yang jaya sekaligus perjuangan yang
sulit.
Radio=
pejuang
6 Per.Benda Radio itu diletakkan dengan penuh hormat di atas Radio=
68
Mati.06.06 lemari rendah berkaca. Harap maklum, segala sesuatu yang terbuat dari kaca dianggap mewah di
Kampung Nira. Meski rupanya kaca lemari itu hanya
plastik serupa kaca.
hormat
7 Per.Benda
Mati.07.15
Pernah karena ingin mendengar siaran lagsung
pertandingan bulu tangkis Thomas Cap Indonesia
versus Malaisia yang disiarkan RRI secara langsung,
ayahnya meminjam kuali ibunya. Diulurnyaseutas
kawat yang panjang dari antena radio lalu
ditautkannya ujung kawat itu pada telinga kuali
yang dipasang di atap rumah.
Alat
pendeng-
ar
(telinga)
=Kuali
8 Per.Benda
Mati.08.16
Yang terjadi adalah pada suatu malam hujan lebat,
antena di puncak pohon gayam itu disambar petir.
Akibatnya, bukan hanya antena itu hangus menjadi
arang, melainkan juga pohon gayam layu sebelah.
Ayah amiru yang telah khidmat mendengarkan
lagu”Green Green Grass of Home” terpelanting dari
tempat duduk. Radio itu mengerang sebentar,
berasap-asap lalu pingsan.
Radio=
pingsan
9 Per.Benda
Mati.09.
135
Perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di
dermaga dimain-mainkan ombak, bunyi mereka
saling terantk menambah sepi. Pohon ketapang
menunduk saja. Angin, asing laksamana,bahkan tak
dapat menggerakkan selembar pun daunnya.
Perahu=
dipermai
nkan
10 Per.Benda
Mati.10.
229
Lama dia berdiri memandangi persimpangan jalan di
ujung sana, tempat terakhir dia melihat Zorro. Sendi-
sendi tubuhnya lumpuh. Dia bahkan tak mampu
memegang tali balon gas. Balon-balon itu terlepas,
terbang menyedihkan ke angkasa.
Balon=
menyedi
hkan
11 Per.Benda
Mati.11.
323
Sisir telah rontok gigi-giginya, saputangan telah
berubah menjadi lap montir motor untuk mengelap
busi. Sepatu jenggel ala biduan orkes Melayu yang
mengkilap dan mendebarkan itu telah berubah
menjadii sandal jepit Daimatu. Yang masih tampak
gagah hanya koper aluminium yang kuncinya juga
sudah minggat sehingga koper itu harus diikat tali
rami.
Koper=
gagah
12 Per.Benda
Mati.12.
323
Sisir telah rontok gigi-giginya, saputangan telah
berubah menjadi lap montir motor untuk mengelap
busi. Sepatu jenggel ala biduan orkes Melayu yang
mengkilap dan mendebarkan itu telah berubah
menjadii sandal jepit Daimatu. Yang masih tampak
gagah hanya koper aluminium yang kuncinya juga
sudah minggat sehingga koper itu harus diikat tali
rami.
Kunci=
minggat
13 Per.Benda Tak tahu apa yang merasukinya, kontan juru surat Motor=
69
Mati.13.
344
terpancing. Sudah lama ditunggunya kesempatan untuk menguji kemampuan motor bebek tuanya itu,
kesempatan emas itu akhirnyaa tiba. Sepasang
Langsung di-geber-nya gas motornya untuk mengejar
Sabari dan Zurai. Motor kuno itu menjerit-jerit.
menjerit
14 Per.Hewan.
01.02 Seekor kuciny berbulu hitam, tetapi telah berubah
menjadi abu-abu, karena suka tidur di tungku,
melompat ke pangkuannya. Kucing yang telah
berjanji pada diirinya sendiri, untuk ikut Sabari
sampai ajal menjempu, juga merana. Biduk rumah
tangganya persis rumah tangga Sabari.
Kucing=
berjanji
15 Per.Hewan.
02.02 Biduk rumah tangganya persis rumah tangga Sabari.
Marleni, istrinya, telah minggat, direbut kucing
garong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang tak
tahu adat.
Marleni
(kucing)
=minggat
16 Per.Hewan.
03.02 Biduk rumah tangganya persis rumah tangga Sabari.
Marleni, istrinya, telah minggat, direbut kucing
garong dari pasar pagi tanjong pandan yang tak tahu
adat.
Kucing=
tak
beradab
17 Per.Hewan.
04.04 Abu Meong, nama kucing tadi, melompat dari
pangkuan juragannya lalu melangkah menuju dapur
dengan gaya seperti orang yang habis melemparkan
bola boling . penuh gaya tetapi palsu. Selain patah
hati, kucing dapur itu juga menderita tekanan batin,
Sejak tikus-tikus dirumah itu minggat.
Kucing=
menderi-
ta
18 Per.Hewan.
05.02 Abu Meong, nama kucing tadi, melompat dari
pangkuan juragannya lalu melangkah menuju dapur
dengan gaya seperti orang yang habis melemparkan
bola boling . penuh gaya tetapi palsu. Selain patah
hati, kucing dapur itu juga menderita tekanan batin,
Sejak tikus-tikus dirumah itu minggat.
Tikus=
minggat
19 Per.Hewan.
06.02 Tetangga kiri kanan bilang, tikus-tikus itu tak tahan
karena Sabari selalu muram, tak ceria seperti dulu.
Buncai tukangkredit alat-alat rumah tangga malah
menyebarkan gosip tak sedap. Katamya tikus-tikus itu
terjun kedalam sumur, mengakhiri hidup mereka,
Tikus=
terjun
20 Per.Hewan.
07.30 Layaknya orang yang kena sambar cinta pertama, dia
serba salah, susah tidur. Miring ke kiri salah, ke
kanan salah. Telentang dia malu, karena cicak-cicak
mengejeknya.
Cicak=
menge-
jek
21 Per.Hewan.
08.154 Berbeda dari kambing orang lain, kambing dalam
naungan, bimbingan, dan penyaoman lelaki penyabar
itu lebih sehat dan cepat hamil. Petugas dari
Departemen Peternakan Pusat datang mmeninjau dan
memuji Sabari habis-habisansehingga sabari merasa
celananya kekecilan. Peternak kambing teladan, kata
Kambing
=terse-
nyum
70
mereka menjuluki sabari. Penyuluh tersenyun, Sabari tersenyum Menteri Pertanian tersenyum, kambng-
kambing juga ikut tersenyum.
22 Per.Hewan.
09.136 Sepasang burung terakup yang tadi kehujanan
bertengger malas di dahan pohon santigi. Burung
yang berpembawaan murung itu tampak semakin
melankolis karena sayapnya basah.
Burung=
murung
23 Per.Hewan.
10.136 Marleni yang telah hilang selama delapan tahun
akhirnya pulang. Betina itu mengibas-ngibaskan
ekornya dengan manja, mata lendut tanpa dosanya
mendelik-delik genit. Mau pingsan Abu Meong
dibuatnya.
Kucing=
genit
24 Per.Hewan.
11.136 Marleni yang telah hilang selama delapan tahun
akhirnya pulang. Betina itu mengibas-ngibaskan
ekornya dengan manja, mata lendut tanpa dosanya
mendelik-delik genit. Mau pingsan Abu Meong
dibuatnya.
Kucing=
pingsan
25 Per.Tum-
buhan.01.0
2
Bentuk rumah sabari pun macam orang kesepian,
bongkok, mau tumpah, kurang percaya diri. Sebatang
pohon delima di pojok kanan pekarangan ikut-
ikutan kesepian. Mereka termasuk pohon delima itu,
rindu kepada Marlena, Marleni dan terutama, Zoro.
Pohon
delima=
kesepian
26 Per.Tum-
buhan.02.1
35
Perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di dermaga
dimain-mainkan ombak, bunyi mereka saling terantk
menambah sepi. Pohon ketapang menunduk saja.
Angin, asing laksamana,bahkan tak dapat
menggerakkan selembar pun daunnya.
Pohon
ketapang
=menun-
duk
27 Per.Kata.0
1.
Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun cita-
citanya itu pingsan.
Citacita=
pingsan
28 Per.Kata.0
2.32
Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi
samudra waktu. Akhirnya, tibalah hari pengumuman
yang mendebarkan itu. Sejak siang sabari sudah
bercokol di pekarangan gedung MPB. Belum pernah
dia merasa waktu berjalan begitu lambat sekaligus
ceat. Cepat sekaligus lambat. Membingngkan.
Waktu=
berjalan
D 1 Dep.Benda
.01.03
Maka, Sabari gelisah, lalu kecewa, lalu mederita.
Tentu kemudian khalayak ramai tak habis pikir
melihat seorang lelaki hanya terpaku pada satu
perempuan, tak dapat dibelok-belokkan ke
perempuan lain, seolah dunia ini selebar saputangan
Lena.
Terpaku/
dibelok-
belokkan
2 Dep.Benda
.02.17
Ayah yang keras, begitu semua anaknya menganggap
Markoni. Markoni sadar akan hal itu, tetapi tak dapat
mengubahnya. Sistem militan yang diterapkannya di
rumah adalah akibat dari penyesalan paling besar
dalam hidupnya, yang tak ada hari dilaluinya tanpa
Keras
71
menyesalinya, yaitu tidak sempat sekolah tinggi.
3 Dep.Benda
.03.25
Sementara itu, nun di pojok selasar itu, Sabari yang
belum sadar dari pukau saat Lena datang tadi,
kemabi diserbu pesona yang seluruh dirinya tak dapat
menanggungnya. Dilihatnya Lena berjalan seakan-
akan melayang-layang, lebih memesona daripada
saat dia datang tadi, sebab sekarang dia tersenyum
berbunga-bunga.
Melayan
g-layang
4 Dep.Benda
.04.39
Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang
mengecilkan hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio,
menguing-nguwinglah sesuka kalian.
Distorsi
radio
5 Dep.Benda
.05.40
Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang
mengecilkan hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio,
mmenguing-guinglah sesuka kalian. Dia fokus kepada
Lena dia tak mau dan tak dapat pindah ke frekuensi
lain.
Frekuen-
si
6 Dep.Benda
.06.266
Pesannya untuk kawan-kawannya dan dirinya sendiri
terutama, jika menghadapi pasangan yang selingkuh:
get out, don’t look back. Berkali-kali Jon membujuk
Lena dan meminta ampun macam orang lebaran,
tetapi Lena adalah perempuan besi dengan pendirian
yang lebih tegak dari pada tiang bendera di lapangan
Merdeka.
Tiang
bendera
7 Dep.Benda
.07.133
Melalui celah dinding papan, Amiru melihat ayahnya
memutar-mutar tombol tuning lalu hinggap di siaran
RRI. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
berkumandang. Amiru tersenyum melihat ayahnya
bangkit dan berdiri tegak.
Hinggap
8 Dep.Kata.
01.86
Saban malam Amiru susah tidur karena kesepian, tak
ada lagibunyikemerosok gelombang radio. Dia sedih
karena ayahnya telah kehilangan hiburan satu-
satunya. Otaknya berputar cepat dan sekonyong-
konyong semangatnya meletup. Dia seakan baru
menemukan resolusi hidupnya, yaitu dia ingin bekerja
keras untuk mencari uang.
Meletup
9 Dep.Kata.
02.86
Saban malam Amiru susah tidur karena kesepian, tak
ada lagibunyikemerosok gelombang radio. Dia sedih
karena ayahnya telah kehilangan hiburan satu-
satunya. Otaknya berputar cepat dan sekonyong-
konyong semangatnya meletup. Dia seakan baru
menemukan resolusi hidupnya, yaitu dia ingin bekerja
keras untuk mencari uang.
Berputar
10 Dep.Hewa
n.09.228
Seperti kebiasaanya ZorroDi dalam boncengan rotan
yang disematkan di setang sepedah dia tak berhenti
berkicau-kicau.
Berkicau
E 1 Ale.Nama Hari terakhir adalah ujian Bahasa Indonesia. Sabari Isaac
72
tokoh.01.
11
tersenyum simpul. Dijawabnya semua soal dengan tenag. Cincai. Dilihatnya nun di sana, Ukun
mengaduk-aduk rambut. Sabari tersenyum lagi.
Diarah pukul 5.00, Tamat tecenung, tampak tertekan
batinnya. Sabari kembali tersenyum. Maaf siswa lain
boleh jago Matematika, IPA, Bahasa Inggris,
Geografi, Biologi, tetapi Sabari adalah Isaac
Newton-nya Bahasa Indonesia.
Neuton
2 Ale.Nama
tokoh.02.
18
Melihat anaknya, Tuan Razak membayangkan
Marchese Guglielmo Marconi, ilmuan jempolan
keturunan Irlandia Italia, manusia pertama yang
mampu menyeberangkan pesan tanpa kabel melintasi
Samudra Atlantis.
Marchese
Guglielm
o Marconi
3 Ale.Nama
tokoh.03.
58
Sbari meninggalkan Ukun, Tamat dan Toharun, yang
berdiri terpaku. Dihampirinya majalah dinding,
dicopotnya tulisan Lena itu, dilipatnya dengan
tenang, lalu dibawanya pergi. Langkahnya seperti
langkah Julius Caesar usai menghancurkan pasukan
Germania. Satu langkah kemenanagn gilang-
gemilang, kemenagan bagi mereka yang sabar,
pantang menyerah, berani bermimpi.
Julius
Gaesar
4 Ale.Kisah.
01.124
Ukun beralih ke Yuyun, penjaga kebun binatang.
Terang-terangan Yuyun bilang bahwa dia tak mau
pacaran dengan lelaki yang wajahnya macam
penjahat dalam pelem si buta dari gua hantu.
Si Buta
dari Gua
Hantu
5 Ale.Kisah.
02.191
“Aih, Kawan, apa yang kualami ini belum apa-apa.
Kalian tahu? Florentino Ariza menunggu cinta
Fermina Daza hampir 52 tahun! Aku, Sabari bin
Insyafi mencintai Marlena binti Markoni baru
sebentar saja, belumlah seberapa.”
“Siapa kau bilang?! Florintino Hamzah?” tanya
Tamat.
Florentin
o Ariza
dan
Fermina
Daza
6 Ale.Kisah.
03..191
Beberapa minggu kemudian ada desas-desus Lena
ingin menceraikan Sabari. Banyak orang memang
sudah menduga kisah rumah tangga Sabari akan
berakhir tak ubahnya sandiwara radio Putri Limau
Manis, tetapi dengan segenap kenaifannya. Sabari tak
percaya.walau begitu tak ayal gelisahnya.
Putri
Limau
Manis
7 Ale.Kisah.
04.
Mata Zorro tak berkedip,wajahnya tegang melihat
ayahnya bersilat-silat meniru jurus pendekar
Yakiniku membasmi penjahat di negeri Teriyaki.
Akhirnya pendekar jagoannya menag Zorro bersorak-
sorak girang.
Yakiniku
8 Ale.Kisah.
05.237
Sabari mengalami situasi sudah jatuh tertimpa
tangga, lalu menginjak paku dan pakunya karatan,
mengandung bahaya tetanus. Semua orang telah pergi
Nabi
Nuh
73
naik kapal Nabi Nuh, dia ditinggal sendiri, tak diajak, yang tertinggal hanya dua orang, dia dan sepi.
9 Ale.Trage-
di.01.335
Dia teringat salah satu tragedi kemanusiaan terbesar
di Australia, yaknisaat pemerintah Australia
memisahkan secara paksa anak-anak Aborigin dari
orang tua mereka. Anak-anak itu kemudian disebut
stolen generation, generasi yang dicuri.
Stolen
Generati
on
74
Lampiran 4 Tabel Analisis Data
No
Kode
Data
Data
Konteks Analisis
Bentuk Fungsi
Gaya/Tanda Penjelasan Untuk Penjelasan
1. Sim.Se
rupa.0
1.06.
Radio itu
diletakkan dengan
penuh hormat di
atas lemari rendah
berkaca. Harap
maklum, segala
sesuatu yang
terbuat dari kaca
dianggap mewah di
Kampung Nira.
Meski rupanya
kaca lemari itu
hanya plastik
serupa kaca.
Data tersebut
merupakan wujut
penjelasan
pengarang dalam
menggambarkan
keadaan rumah
yang dihuni oleh
tokoh. Pengarang
ingin menunjukkan
bahwa tokoh
tersebut termasuk
dalam kalangan
orang miskin.
Simile/
Serupa
Kata serupa dalam data
tersebut merupakan
pembanding dua hal
yang berbeda yaitu
plastik dengan kaca.
Lapisan plastik yang
kaku dan tampak bening
diumpamakan sebagai
kaca. Sehingga data
tesebut dianggap
sebagai gaya bahasa
Simile karena
menggunakan kata
Serupas sebagai
pembanding secara
eksplisit.
Menjelaskan Data “kaca lemari itu
hanya plastik serupa
kaca” berfungsi untuk
memperkuat
penggambaran tokoh
sebagai orang miskin
selain itu sebagai
penjelas maksud
pengarang dalam
menggambarkan
sebuah benda yaitu
almari kepada
pembaca agar
pembaca dapat
mengimajinasikan
bentuk almari yang
dimaksud oleh
pengarang.
2. Sim.Ba
k.01.13
.
Sabari menerima
pensil dengan
tangan yang
dirasakannya tak
lagi merupakan
bagian dari
tubuhnya. Dia
tertegun karena tak
pernah melihat
mata manusia
Data tersebut
merupakan narasi
pengarang ketika
menjelaskan situasi
dimana Sabari
menerima
pensilnya kembali
dari Marlena yang
tadinya direbut
untuk menyalin
Simile/Bak Kata bak merupakan
salah satu kata yang
termasuk dalam gaya
bahasa perumpamaan.
Jika diartikan dalam
KBBI kata tersebut
memiliki arti bagaikan.
Data di samping
terdapat kata bak yang
digunakan oleh
Sebagai
hiasan Data tersebut tampak
lebih indah karean
menggunakan
perumpamaan bak
purnama kedua belas,
pengarang
menggunaka kata bak
untuk
membandingkan
mata dengan bulan
75
seindah mata anak perempuan itu.
Begitu indah, teduh
tetapi berkilau.
Bak purnama
kedua belas.
jawaban ujian. Dalam data
tersebut pengarang
mendeskripsikan
tokoh bernama
Marlena melalui
sudut pandang
Sabari
menggunakan kata
bak, dimana kata
tersebut digunakan
untuk pembanding
antara mata
manusia dengan
bulan purnama.
pengarang untuk mengumpamakan mata
yang indah seperti bulan
purnama. Berbeda
dengan data
sebelumnya, bahwa data
ini termasuk dalam
kategori bahasa kias
karena pada
kenyataannya tidak ada
mata manusia yang
dapat bersinar seperti
bulan purnama.
seolah-olah pengarang ingin
menunjukkan bahawa
tokoh yang bernama
Marlena memiliki
paras yang rupawan.
Dengan adanya
perumpamaan
tersebut sebagai
hiasan maka cerita
nampak semakin
indah.
3. Sim.M
acam.0
4.40
Lain waktu
Zuraidah berkata
bahwa Lena suka
lompat jauh. Tak
ada angin tak ada
hujan, tahu-tahu
Sabari menggondol
juara pertama
lompat jauh tingkat
SMA. Gayanya
melompat macam
belalang sembah.
Izmi bertepuk
tangan.
Data di samping
merupakan wujud
penggambaran
pengarang dalam
mengungkapkan
bahwa Sabari
sangat tertarik
dengan Marlena
sehingga mencari
tahu melalui
Zuraidah. Wujud
ketertarikan Sabari
dapat dilihat dari
penjelasan
pengarang ketika
Sabarai tiba-tiba
menjadi juara
lompat jauh karena
Simile/
Macam
Pada data di samping
terdapat kata macam
yang digunakan oleh
pengarang untuk
menggambarkan
gerakan melompat si
tokoh utama
diumpamakan seperti
gerakan lompat
belalang. Jika benar-
benar dilihat gerakan
lomaptan manusia
dengan gerakan
lompatan belalang
sembah sangatlah
berbeda, maka dengan
demikian data tersebut
termasuk dalam
Memperkuat
, menghibur,
memperinda
h.
Dalam narasi tersebut
pengarang ingin
memperkuat apa yang
ingin disampaikan
kepada pembaca
bahwa Sabari sangat
tertarik dengan
Marlena. Untuk
menghibur pembaca
pengarag
mengumpamakan
manusia seperti
belalang dengan
demikiaan pembaca
akan
mengimajinasikan si
tokoh melakukan
lompatan yang seperti
76
lompatannya yang seperti belalang.
kategori bahasa kias. belalang. Tujuan adanya perumpamaan
tersebut adalah untuk
memperindah cerita
agartidak terlihat
datar.
4. Sim.D/
Seperti
.02.180
Direngkuhnya
Lena,
dinaikkannya ke
boncengan seperti
menaikkan karung
beras enam puluh
kilo, lalu
dilarikannya
perempuan hamil
tua itu dengan cara
menuntun sepeda
tanpa menyadari
bahwa dia akan
lebih cepat jika
sepeda itu
dinaikinya.
Seorang lelaki
dengan wajah
panik menuntun
sepeda dan
seorang
perempuan dengan
perut yang besar
duduk di
boncengannya,
terpontal-pontal di
Data tersebut
terdapat pada
narasi tokoh dalam
menggambarkan
situasi dimana
Marlena yang telah
hamil besar akan
melahiran. Sabari
sebagai suami
marlena diminta
Ibu mertuanya
untuk
mengantarkannya
ke klinik.
Pengarang
berusaha
menggambarkan
betapa paniknya
Sabari membawa
seorang wanita
yang kesakitan
karena akan
melahirkan.
Simile/
Seperti
Dalam data di samping
pengarang
menggunakan kata
seperti untuk
menyamakan Marlena
dengan Karumg beras.
Sehingga peneliti
menganggap bahwa
data tersebut merupakan
gaya bahasa Simile.
Tentu saja manusia
dengan karung beras
adalah sesuatu yang
berbeda sehingga data
tersebut dapat dikatakan
dalam gaya bahasa kias.
Menjelaskan
,
menimbulka
n gelak
tawa, hiasan.
Untuk memunculkan
imajinasi pembaca
pengarang
mengumpamakan
Marlena seperti
karung beras.
Pengarang ingin
menggambarkan
keadaan yang dialami
tokoh secara jelas
namun tetap
menghibur dengan
menggunakan gaya
bahasa perbandingan.
Selain untuk
menghibur data
tersebut juag
berfungsi untuk
hiasan karena
menyamakan
manusia dengan
karung dengan
demikian cerita lebih
berwarna.
77
atas jalan berbatu-batu, membuat
orang yang
melihatnya
terpingkal-pingkal.
5. Sim.E/
Ibarat.
01.267
Bagi Lena, hidup
ini terlalu singkat
untuk dilewatkan
dengan orang yang
tak setia.
Penyelewengan
adalah penyakit
kambuhan yang
harus dibasmi
dengan sekali
bidik. Selingkuh
ibarat ular yang
menggigit ekornya
sendiri, tak
berkesudahan.
Sama seperti data-
data sebelumnya
bahwa data tersebut
terdapat pada
narasi pengarang
dalam
menyampaikan
pesan pengarang
kepada pembaca
melalui sudut
pandang Marlena
dalam menilai
sebuah
perselingkuhan.
Data tersebut
menggambarkan
perceraian Marlena
dengan Jon Pijareli
dikarenakan
perceraian.
Simile/Ibarat Kata ibarat dalam data
tersebut digunakan
pengarang untuk
menjelaskan pendapat
tokoh “Marlena” akan
sebuah perselingkuhan.
Dengan kata lain dapat
berarti bahwa seseorang
yang telah berselingkuh
maka akan terus
berselingkuh. Antara
kata selingkuh dengan
seekor ular merupakan
dua hal yang berbeda.
Maka peneliti menilai
bahwa data tersebut
termasuk dalam gaya
bahasa kias.
Menjelskan,
memperkuat,
hiasan.
Secara tidak langsung
data tersebut
merupakan
penjelasan pengarang
dalam
mengungkapkan
pendapat kepada
pembaca mengenai
perselingkuhan.
Dengan
mengibaratkan
perselingkuhan
dengan ular yang
menggigit ekornya
sendiri maka akan
memperkuat
pemahaman pembaca
dalam mencerna
maksud pengarang.
Dengan
membandingkan
sesuatu yang berbeda
maka akan
membangun cerita
yang lebih hidup
karena adanya unsur
keindahan.
6. Sim.La Setelah hujan Data tersebut Simile/ Laksana dalam KBBI Menjelaskan Sesuai dengan
78
ksana.
01.135
lebat, matahari bersinar lagi.
Bersama angin
yang tenag, ombak
terlempar kepesisir
dalam bentuk
gulungan-gulungan
kecil, semakin
lama, semakin
pelan, semakin
lemah, laksana
armada yang lelah
bertempur ditengah
samudra, kalah
lalu pulang.
merupakan prolog pengarang dalam
cerita baru yang
berjudul “Saat
langit Menjadi
Biru”. Dalam
prolog tersebut
pengarang
bertujuan untuk
menggambarkan
suasana di pinggir
pantai yang sepi.
Laksana dapat berarti seperti. Dalam data tersebut
terlihat bahwa
pengarang
menggunakan kata
laksana agar pembaca
dapat menyamakan
antara pantai dengan
rombongan pasukan
tempur. Hal itu
bertujuan untuk
mejelasakan keadaan
tokoh utama yang
sedang sedih tak ada
semangat.
Memperkuat
,Menghidup
k-an objek
mati,
konteksnya data tersebut
menunjukkan seting
tempat yang berada
di tepi pantai dengan
suasana sunyi.
Dengan
menggunakan
laksana pengarang
mengumpamakan
gelombang air laut
yang semakin
melemah seperti para
armada yang lemah
setelah bertempur.
Menyamakan
gelombang dengan
armada bertujuan
untuk menghidupkan
suasana karena
gelombang
merupakan benda
mati namun
ditampakkan seolah-
olah hidup karena
bisa merasa
kelelahan.
7. Met.A.
01.07.
Lady Diana adalah
kembang dunia yang selalu
membesarkan hati
orang miskin, kata
mereka. Jika ada
Data tersebut
mendeskripsikan
Ledy Diana sebagai
sosok yang
digemari oleh
penduduk
Metafora/
Kembang
dunia
Data disamping adalah
gaya bahasa kias
perbandingan metafora
karena data tersebut
menunjukkan adanya
perumpamaan antara
Menjelaskan
,memperkuat
,menstimulu
s asosiasi.
Data tersebut pada
dasarnya menjelaskan
tentang sosok Lady
Diana sebagai
kembang dunia. Data
tesebut merujuk pada
79
berita Lady Diana mengunjungi
kampung miskin
nun di belahan
dunia antah-
berantah, mereka
mendekatkan
telinga ke radio
atau berkerumun di
depan televisi
umum, Sanyo hitam
putih, empatbelas
inci, di pekarangan
balai kampung.
Kampung Nira. Kampung Nira
merupakan salah
satu tempat dalam
cerita tersebut.
Untuk
menggambarkan
kegemaran para
penduduk
Kampung Nira
maka Lady Diana
di ibaratkan seperti
kembang dunia
yang adapat
diartikan sebagai
sosok yang
namanya terkenal
di seluruh dunia
dikarenakan
kebaikannya.
dua hal yang berbeda secara implisit tanpa
menggunakan kata
pembanding. Gaya
bahasa perbandingan
yang terlihat dalam data
tersebut terletak pada
Lady Diana dan
kembang dunia. Lady
Diana merupakan nama
seseorang sedangkan
kembang desa merujuk
pada julukan. Julukan
kembang dunia yang
diberikan kepada Lady
Diana dapat diartikan
sebagai gambaran
terhadap seseorang yang
terkenal memiliki citra
yang baik. dengan
demikian data tersebut
dapat dikategorikan ke
dalam gaya bahasa kias.
paragraf berikutnya yang menjelaskan
tentang Kampung
Nira, dengan
demikian maka data
tersebut bertujuan
untuk menstimulus
ingatan pengarang
dalam mengaitkan
data tersebut dengan
paragraf sebelumnya.
8. Met.A.
02.09.
Soal cinta Sabari
tak kenal dan tak
suka. Cinta adalah
kata yang asing
cinta adalah racun
manis penuh tipu
muslihat. Cinta
adalah burung
merpati dalam topi
pesulap. Cinta
Data tersebut
dalam konteks
menjelaskan bahwa
tokoh Sabari yang
belum mengenal
apa itu cinta.
Pengarang
mngungkapkan arti
cinta dari sudut
pandang seseorang
Metafora/
cinta=burung
Kata cinta yang di
umpamakan seperti
burung merpati dalam
topi pesulap tidak dapat
diartikan seperti apa
yang tertulis. Sehingga
pembaca perlu
menafsirkan sendiri apa
yang dimaksud oleh
pengarang tentang cinta.
Mejelaskan,
menghidupk
-an objek
mati, untuk
hiasan.
Pengarang ingin
menjelaskan arti dari
kata cinta dalam
prespektif orang yang
belum merasakan
jatuh cinta.
Pengarang
mengartikannya
secara tidak langsung
dengan
80
adalah tempat yang jauh, sangat jauh,
dan urusan konyol
orang dewasa.
yang belum merasakan jatuh
cinta kepada lawan
jenis.
Dari situlah peneliti menyimpulkan bahwa
data tersebut termasuk
dalam kategori gaya
bahasa kias. cinta dan
burung merpati
merupakan dua hal yang
berbeda namun
pengarang sengaja
mempersamakannya
untuk memberikan
kebebasan kepada
pembaca dalam
mengartikan kata cinta
aggar lebih hidup.
mengambarkan seperti merpati dalam
topi pesulap,
pembaca akan
mengimajinasikan
sendiri arti cinta
tersebut. Dengan
pengimajinasian yang
metaforis maka cerita
akan nampak
semakin indah.
9. Met.A.
04.34
Sementara itu nun
jauh di pojok
selasar itu Sabari
yang belum sadar
dari pukau saat
Lena datang tadi,
kembali diserbu
pesona yang
seluruh dirinya tak
dapat
menanggungnya.
Dilihatnya Lena
berjalan seakan-
akan melayang-
layang lebih
memesona
daripada saat dia
datang tadi sebab
Dalam data
tersebut pengarang
berusaha untuk
menggambarkan
keadaanSabariyang
telah terpesona
oleh paras cantik
Marlena. Selain itu
pengarang juga
menjelaskan
perasaan Marlena
yang sedang
bahagia karena
telah lulus ujian.
Metafora/
senyum=
bunga
Data tersebut
menunjukkan adanya
persamaan antara
tenyum dengan bunga,
kedua hal tersebut
sangat lah jauh berbeda
namun di samakan
secara langsung
sehingga membentuk
makna baru yang
berbeda dari makna
masing-masing kata
yang dipersamakan.
Frasa tersenyum
berbunga-bunga dapat
diartikan sebagai
gambaran perasaan
orang yang sangat
Menjelaskan
,
memperkuat,
memperinda
h.
Data di samping
menunjukkan bahwa
pengarang ingin
menjelaskan perasaan
tokoh yang sedang
bahagia. dengan
mengumpamakan
senyum Marlena
yang indah bagaikan
bunga maka akan
mempertegas bahwa
tokoh yang bernama
marlena adalah
seseorang yang
sangat cantik. Pada
dasarnya Marlena
memang cantik
namun pengarang
81
sekarang dia
tersenyum
berbunga-bunga.
bahagia. Dengan demikian peneliti
mengangab bahwa data
di samping merupakan
gaya bahasa metafora
yang termasuk dalam
bahasa kias karena
memiliki arti yang
berlainan.
ingin memperindah lagi dengan
menambahkan unsur
keindahan bunga
dalam ceritanya.
10. Met.A.
13.238
Sering dia
melakukan
rutinitasnya,
bangun subuh,
cepat-cepat
menjerang air
untuk membuat
susu. Tergesa-gesa
karena bangun
agak terlambat.
Aduk ini, aduk itu,
masukkan ke botol
susu. Bergegas ke
kamar lagi, tetapi
terkejut karena
Zoro tidak ada
sabari tersandar di
dinding, tubuhnya
lunglai. Dia
bersimpuh di
lantai, tersedu-sedu
tangisnya.
Setiap hari Sabari
dicekik kerinduan
Pengarang
menceritakan
tentang keseharian
Sabari dalam
merawat sang buah
hatinya yaitu Zoro.
Namun karena
Zoro telah diambil
oleh Ibu
kandungnya yaitu
Marlena. Sabari
sangat terpukul dan
merasa kesepian
karean dipisahkan
dengan Zoro.
Dengan perasaan
demikan Sabari
sangat merasa
tersiksa sehingga
pengarang
menggambarkan
seolah-olah Sabari
tercekik setiap hari.
Metafora/
cekik=rindu
Dicekik merupakan kata
kerja yang biasanya
dilakukan oleh manusia
dengan tangan,
sedangkan kerinduan
adalah sebuah perasaan
naluri seseorang
terhadap sesuatu yang
lain. Maka dari itu data
tersebut dikategorikan
dalam Gaya bahasa kias
metafora karean telah
membandingkan secara
langsung dua hal yang
berbeda.
Menjelaskan
,
menguatkan,
memperinda
h.
Data tersebut
merupakan
penjelasan pengarang
tentang keadaan
Sabari yang telah
dipisahkan dengan
Zoro oleh Marlena.
Denagn adanya
penggunaan frasa
dicekik kerinduan
pengaran ingin
menunjuukan betapa
tersiksanya tokoh
Sabari kepada
pembaca dengan
menggambarkan
seolah-olah Sabari
telah dicekik, akan
tetapi sebenarnya
Sabari tidak dalam
keadaan dicekik
siapapun.
Penggunaan diksi
dicekik akan memper
82
sekaligus kecemasan akan
keadaan anaknya.
Oleh karena itu,
dalam waktu
singkat hidupnya
merosot.
indah kalimat jika dibandingkan dengan
pengarang hanya
menyampaikan
bahwa sabari
merasakan kerinduan.
11. Met.A.
16.266
Pesannya untuk
kawan-kawannya
dan dirinya sendiri
terutama, jika
menghadapi
pasangan yang
selingkuh: get out,
don’t look back.
Berkali-kali Jon
membujuk Lena
dan meminta
ampun macam
orang lebaran,
tetapi Lena adalah
perempuan besi
dengan pendirian
yang lebih tegak
dari pada tiang
bendera di
lapangan Merdeka.
Pengarang ingin
menyampaikan
pesan kepada
pembaca tentang
perselingkuhan
melalui sudut
pandang Marlena.
Namun dalam data
tersebut lebih
mengacu pada sifat
dari tokoh yang
bernama Marlena.
Pengarang
menunjukkan sifat
kaku dan tegas
Marlena kepada
pembaca dengan
menggunakan gaya
bahasa
perumpamaan yaitu
dengan
mengumpamakan
si tokoh dengan
besi.
Metafora/
orang=besi
Frasa Perempuan besi
dalam data di samping
menunjukkan adanya
penggunaan gaya
bahasa metafora yaitu
dengan menyamakan
seorang perempuan
dengan benda mati yang
disebut besi. Dengan
penggabungan kedua
kata tesebut
memberikan makna
yang berbeda dari kata
sesungghnya. Seperti
yang diketahui bahwa
perempuan adalah
sebutan untuk manusia,
sedangkan besi adalah
untuk benda mati yang
kuat dan terbuat dari
logam. Namun dengan
penggabungan dua kata
tersebut maka terjadi
pergesena makna yaitu
menjadi perempuan
tangguh.
Menguatkan,
sebagai
hiasan,
Gaya bahasa yang
digunakan oleh
pengarang berfungsi
untuk menguatkan
bahwa pengarang
menggambarkan
watak si tohoh yang
bernama Marlean
adalah sosok yang
tegas, kuat
pendiriannya, keras
kepala, untuk lebih
mudah di pahami
oleh pembaca maka
sifat tersebut di
umpamkan dengan
besi. Dengan cara
menyampaikan
secara tidak langsung
watak Marlena itu
membuat cerita
semakin menarik
karean pembaca akan
lebih berimajinasi
dalam
menggambarkan
83
watak sesuai dengan pemahammanya.
12 Per.Be-
nda
mati.01
.01.
Malam senyap, tak
ada suara kecuali
bunyi kafilah-
kafilah angin
berembus dari
selatan,
menampar-
nampar atap
rumbia, menyelisik
daun delima,
menjatuhkan buah
kenari menepis
permukaan Danau
Merantik, menyapu
padang, lalu
terlontar jauh, jauh
ke utara. Sesekali
burung-burung
pipit yang tidur di
gulma terbangun,
bercuit-cuit
berebut tempat
tidur, lalu senyap
lagi.
Data tersebut
terdapat pada
halaman pertama di
cerita pertama
dimana pengarang
ingin
menggambarkan
situasi atau latar
seting ketika Sabari
sebagi tokoh utama
sedang berada di
beranda rumahnya
yang berada di
pelosok dengan
dibuktikan oleh
adanya hembusan
angin, danau,
padang, gulam dan
burung pipit yang
bercuit-cuit.
Personifikasi
/Rumbia
Menampar merupakan
kata kerja yang hanya
bisa dilakukan oleh
manusia, sehingga data
tersebut dapat dikatakan
personifikasi karena
yang dimaksud dalam
data tersebut adalah
agin yang berhembus
kencang. Angin yang
berhembus diibaratkan
dapat menampar atap
rumbia merupakan
sebuah kiasan karena
kata menampar
digunakan ketika
telapak tangan
seseorang memukul
sesuatu dengan keras.
Menjelaskan
,
memperinda
h,menghidup
k-an objek
mati.
Diliat dari konteknya
data tersebut
berfungsi untuk
menjelaskan seting
tempat tinggal tokoh
utama. Pengarang
ingin menunjukkan
bahwa tokoh utama
merupakan
masyarakat pedesaan
yang tinggal jauh dari
keramaian. Dengan
adanya gambaran
alam tersebut
deskripsi yang
disampaikan oleh
pengarang nampak
lebih indah
dibayangkan.
13 Per.A/
benda
mati.02
.02
Kucing yang telah
berjanji pada
dirinya
sendiri,untuk ikut
Sabari sampai ajal
menjemput, juga
merana. Biduk
Data tersebut
terdapat pada awal
cerita yang
menggambarkan
kondisi kediaman
tokoh utama yang
tampak sepi dan
Personifikasi
/Rumah
Dalam data tersebut
terdapat penggambaran
rumah yang diibarakna
seakan akan kesepian
layaknya manusia,
sehingga data tersebut
termasuk dalam gaya
Menghidupk
an objek
mati
Dalam hal ini fungsi
utama gaya bahasa
personifikasi dalam
data tersebut adalah
menghidupkan objek
mati. Rumah adalah
suatu benda yang tak
84
rumah tangganya pesis rumah tangga
Sabari, telah
karam. Marleni,
istrinya, telah
minggat, direbut
kucing garaong
dari pasar pagi
Tanjong Pandan
yang tak tahu adat.
Bentuk rumah
sabari pun macam
orang kesepian,
bongkok, mau
tumpah, kurang
percaya diri.
Sebatang pohon
delima di pojok
kanan pekarangan
ikut-ikutan
kesepian. Mereka
termasuk pohon
delima itu, rindu
kepada Marlena,
Marleni dan
terutama, Zoro.
kurang terawat. bahasa perbandinagn personifikasi. Data
tersebut termasuk dalam
gaya bahasa kias karena
mengumpamakan
rumah yang dapat
merasakan kesepian
layaknya manusia.
bernyawa, namun untuk
mengembangkan
imajinasi pembaca
pengarang
menggambarkanruma
h tersebut seolah-olah
hidup seperi manusia
yang dapat
merasakan kesepian.
14 Per.B/
hewan.
01.02.
Seekor kucing
berbulu hitam,
tetapi telah
berubah menjadi
abu-abu, karena
suka tidur di
tungku, melompat
Data di samping
termasuk dalam
konteks narasi
pengarang ketika
menjelaskan objek
lain sebagai
pendukung cerita.
Personifikasi
/Kucing
Data di samping
merupakan jenis gaya
bahasa kias
perbandingan
personifikasi karena
dalam data tersebut
menggambarkan seolah
Memperkuat Sesuai koteks data
tersebut berfungsi
untuk memperkuat
asumsi bahwa
kehidupan tokoh
untama sangatlah
menyedihkan.
85
ke pangkuannya. Kucing yang telah
berjanji pada
diirinya sendiri,
untuk ikut Sabari
sampai ajal
menjempu, juga
merana. Biduk
rumah tangganya
persis rumah
tangga Sabari.
Objek tersebut adalah kucing
hitam peliharaan si
tokoh utama.
Dalam data
tersebut
digambarkan
bahwa si kucing
ingin tinggal
bersama tokoh
utama hingga mati.
olah kucing dapat melakukan sesuatu hal
seperti manusia yaitu
berjanji. Jika diartikan
berjanji merupakan
ucapan yang
menyatakan kesediaan
dan kesanggupan untuk
mellakukan sesuatu.
Namun pada kodratnya
seekor kucing hanyalah
hewan peliharaan yang
tidak dapat
berkomunikasi atau
mengungkapkan sesuatu
seperti manusia. Namun
seekor hewan akan
menunjukkan
kesetiaannya kepada
pemiliknya dengan
tidak meninggalkan
majikannya dalam
keadaan apapun.
Pengarang menyebutkan
kehidupan mereka
sangat kesepian
lantaran sama-sama
ditinggalkan oleh
istrinya. Penggunaan
kata kiasan pada
kucing yang dapa
melakukan sesuatu
seperti yang
dilakukan oleh
manusi yaitu berjanji,
akan memberikan
kesan tersendiri
bahwa kucing ituakan
setia walau dalam
keadaan susah.
15 Per.He
wan.08
.154
Berbeda dari
kambing orang
lain, kambing
dalam naungan,
bimbingan, dan
penyaoman lelaki
penyabar itu lebih
sehat dan cepat
hamil. Petugas dari
Departemen
Data tersebut
menjelaskan
tentangsifat tokoh
utama. Selain
memiliki sifat sabar
sebagai sifat utama.
Pengaran juga
menggambarkan si
tokoh memiliki
sifat yang telaten
Personifikasi
/ kambing
Data tersebut dianggap
sebagai gaya bahasa
kias perbandingan
personifikasi
dikarenakan
penggunaan kata
tersenyum pada hewan.
Dalam kehidupan nyata
tersenyum adalah
sesuatu yang dilakukan
Menguatkan Data tersebut
khususnya pada
bagain perumpamaan
kambing yang daat
tersenyum memiliki
fungsi sebagai
penguat gambaran
pengarang dalam
mewujudkan situasi
yang bahagia. seperti
86
Peternakan Pusat datang mmeninjau
dan memuji Sabari
habis-habisan
sehingga sabari
merasa celananya
kekecilan. Peternak
kambing teladan,
kata mereka
menjuluki sabari.
Penyuluh
tersenyun, Sabari
tersenyum Menteri
Pertanian
tersenyum,
kambng-kambing juga ikut
tersenyum.
dibuktikan dengan kemampuannya
dalam mengurus
hewan
peliharaannya yaitu
kambing.
oleh manusia, namun pengarang
mengungkapkan bahwa
hewan juga dapat
melakukan seuatu yang
dilakukan oleh manusia
salah satunya adalah
tersenyum.
yang tampak pada cerita tersebut
pengrang sebenarnya
ingin memperlihatkan
situasiyang bahagia
dengan kekaguman
kepada Sabari atas
ketelatenannya daam
mengurus kambing.
16 Per.
Benda0
1.05
Bahasa yang asing
dan irama-irama
yang aneh dari
negeri-negeri yang
jauh kemerosok,
timbul tenggelaam,
menguing dari
radio kuno yang
tutup belakangnya
tak tahu sudah
minggat ke mana,
sehingga tampak
rangkaian kabel
berkelok-kelok
Data tersebut
merupakan
deskripsi
pengarang dalam
menjelaskan
kondisi dari Radio
lama yang
merupakan hiburan
satau-satunya bagi
keluarga kecil yang
tinggal
bersamanya.
Personifikasi
/Tutup Radio
Data tersebut dianggap
sebagai gaya bahasa
personifikasi karean
adanya perumpamaan
benda mati yaitu tutup
belakang radio seolah-
olah tampak hidup
dengan adanya
keterangan bahwa itu
dapat minggat
(meninggalkan radio).
Perumpamman tersebut
disebut juga sebagai
kiasan karean benda
Menghidupk
an objek
mati
Penggunaan gaya
bahasa personifikasi
dalam data tersebut
berfungsi untuk
menghidupkan objek
mati dengan
demikian cerita akan
tampak lebih
menarik. Seperti yang
diketahui bahwa
tutup baterai radio
merpakan benda mati
yang tak bernyawa,
tak bisa berjalan, tak
87
semau-maunya diantara tabung-
tabung berdebu,
lalu secara ajaib
mengeluarkan
bunyi, bahkan
musik, bahkan
orang berkata-
kata.
mati yang tak bernyawa pasti tidak dapat
berpindah dengan
sendirinya.
bisa bergerak , atau meninggalkan
tempatnya dengan
sendirinya. Namun
dalam data tersebut
tutup baterai yang
telah hilang
diumpakana seperti
manusi yang dapat
pergi semaunya
sendiri meninggalkan
radio.
17 Dep.Be
nda.01.
03.
Maka, Sabari
gelisah, lalu
kecewa, lalu
mederita. Tentu
kemudian khalayak
ramai tak habis
pikir melihat
seorang lelaki
hanya terpaku
pada satu
perempuan, tak
dapat dibelok-
belokkan ke
perempuan lain,
seolah dunia ini
selebar saputangan
Lena.
Data di samping
merupakan narasi
pengarang dalam
menjelaskan
perasaan Sabari
ketika cintanya tak
terbalaskan namun
tetap mencintai
meski banyak
menerima
penolakan.
Terpaku/
dibelok-
belokkan
Dalam data tersebut
unsur yang
pembandingnya adalah
seseorang dan paku.
Pembandingan tersebut
dimaksudkan untuk
memberikan kesan
terhadap sifat manusia
kepada yang lain tidak
mudah goyah seperti
halnya benda mati yang
terpaku sehingga tidak
mudah bergerak dan
goyah. Kenapa data
tersebut dalam kategori
depersonifikasi, karena
dalam data tersebut
memasukkan unsur
penyama yaitu tidak
mudah goyah dari kata
terpaku kedalam sifat
Memperkuat Penggunaan gaya
bahasa
depersonifikasi dalam
data tersebut adalah
untuk memperkuat
alasan bahawa tokoh
yang bernama Sabari
dalam hidupnya
hanya mencintai
Marlena. Penggunaan
kata terpaku
menunjukkan adanya
pendirian yang sangat
kuat sehingga tidak
dapat diubah atau
dipindah-pindahkan.
88
manusia.
18 Dep.Be
nda.02.
17.
Ayah yang keras,
begitu semua
anaknya
menganggap
Markoni. Markoni
sadar akan hal itu,
tetapi tak dapat
mengubahnya.
Sistem militan yang
diterapkannya di
rumah adalah
akibat dari
penyesalan paling
besar dalam
hidupnya, yang tak
ada hari dilaluinya
tanpa
menyesalinya, yaitu
tidak sempat
sekolah tinggi.
Data tersebut
merupakan
gambaran dari
tokoh yang
bernama Markoni.
Pengarang
menggambarkan
tokoh Markoni
memiliki sifat yang
sangat keras
dikarenakan
pengalaman pahit
yang pernah ia
rasakan.
Depersonifi-
kasi/
Keras
Maksud dari data
tersebut adalah sifat
seorang ayah yang amat
kaku tidak bisa
dibantah. Namun
pengarang
menggunakan kata
keras yang esensinya
merujuk pada sesuatu
benda mati yang padat
dan keras seperti batu
atau besi. Sehingga data
tersebut merupakan
depersonifikasi karena
memasukkan unsur
benda mati kepada sifat
manusia. Kedua hal
tersebut memiliki unsur
yang sama yaitu
diam,tidak
bergerak.sedangkan
komponen pembedanya
adalah Ayah merupakan
manusia yang memiliki
tubuh dan jiwa
sedangkan keras adalah
sesuatu yang padat dan
kuat.
Memperinda
h Dalam data tersebut
pengarang
memasukkan unsur
benda mati yaitu
kerasa untuk
menggambarkan sifat
yang dimiliki oleh
Markoni. Oleh sebab
itulah pembaca lebih
mudah
membayangkan
karakter Markoni
sehingga cerita
tampak semakin
menarik. Dengan
demikian penggunaan
gaya bahasa
depersonifikasi dalam
data tersemut
berfungsi untuk
hiasan
89
19 Dep.A/
benda.
05.40
Sabari tak
terpengaruh oleh
suara-suara yang
mengecilkan hati
itu. Baginya itu
bunyi distorsi
radio, menguing-
guinglah sesuka
kalian. Dia fokus
kepada Lena dia
tak mau dan tak
dapat pindah ke
frekuensi lain.
Data tersebut
merupakan
penjelasan
pengarang bahwa
Sabari hanya
menginginkan
Marlena tidak ada
wanita lain selain
Marlena.
Depersonifi-
kasi/frekuens
i.
Dalam data tersebut
terdapat kata frekuensi
yang digunakan untuk
menggambarkan
keinginan seseorang.
Maka dari itu data
tersebut merupakan
gaya bahasa
depersonifikasi karena
pada umumnya kata
frekuensi digunakan
untuk jaringan suara
elektronik seperti radio,
namun dalam data
tersebut digunakan pada
keinginan tokoh
(manusia).
Memperkuat
. Tujuan pengarang
dalam mengunakan
gaya bahasa
depersonifikasi dalam
data tersebut adalah
untuk memperkuat
gambaran bahawa
tokoh yang bernama
Sabari hanya
menginginkan
Marlena. Sebelum
menggunakan kata
frekuensi pengarang
telah mengatakan
bahawa Dia fokus
kepada Lena itu
sudah menunjukkan
bahwa tidak ada
wanita lain selian
Lena, namun dengan
adanya penambahan
kata frekuensi
pengaran ingin
memperkuat lagi
gambarannya.
20 Dep.A/
benda.
06.266
Pesannya untuk
kawan-kawannya
dan dirinya sendiri
terutama, jika
menghadapi
pasangan yang
Depersonifi-
kasi/tiang
bendera.
Pendirian dan tiang
bendera merupakan dua
hal yang sangat berbeda
namun dalam data
tersebut pengarang
menyamakkannya
Memperkuat Dalam data tersebut
tokoh yang bernama
Lena adalah tokoh
yang berpembawaan
tangguh. Untuk
menggambarkan sifat
90
selingkuh: get out, don’t look back.
Berkali-kali Jon
membujuk Lena
dan meminta
ampun macam
orang lebaran,
tetapi Lena adalah
perempuan besi
dengan pendirian
yang lebih tegak
dari pada tiang
bendera di
lapangan Merdeka.
karena memiliki sifat yang sama yaitu tegak.
Maka dari itulah data
tersebut dapat
dikategorikan dalam
gaya bahasa kias
perbandingan
depersonifikasi karean
karean menumpamakan
manusia seperti benda.
demikian maka pengaran
menyamakannya
dengan benda yang
kuat. Sebelumnya
lena telah disamakan
dengan besi kemudan
pengarang menambah
tiang bendera sebagai
gambaran untuk
pendiriannya yang
kokoh sebagai
penguat.
21 Dep.Be
nda.07.
133
Melalui celah
dinding papan,
Amiru melihat
ayahnya memutar-
mutar tombol
tuning lalu
hinggap di siaran
RRI. Lagu
kebangsaan
“Indonesia Raya”
berkumandang.
Amiru tersenyum
melihat ayahnya
bangkit dan berdiri
tegak.
Data tersebut
menunjukkan
Amiru yang berada
di dalam kamar
melihat ayahnya di
depan radio yang
berada di raung
tamu. Ayahnya
yang gemar
mendengarkanradio
kala itu sedang asik
memutar-mutar
tombol tuning
untuk mencari
jaringan siaran
radio RRI.
Depersonifi-
kasi/hinggap.
Kata hinggap
merupakan kata yang
digunakan pada hewan
yang bersayap
kemudian berhenti pada
suatu tempat. Namun
dalam data tersebut
pengaran
menggunakannya pada
seseorang, dengan
demikan secara tidak
langsung pengarang
membandingan manusia
dengan hewan yang
seakan-akan dapat
terbang dan berhenti
pada suatu tempat.
Memperinda
h. Penggunaan kata
hinggap dalam data
tersebut berfungsi
sebanagi hiasan
sehingga tampak
lebih indah. Jika
dilihat darai
konteksnya
penggunaan kata
hinggap dapat diganti
dengan kata berhenti
dan menetap.
22 Ale.A/ Hari terakhir Data tersebut Alegori/Isaac Isaac Newton adalah Memperkuat Tujuan pengarang
91
nama
tokoh.0
1.11.
adalah ujian Bahasa Indonesia.
Sabari tersenyum
simpul.
Dijawabnya semua
soal dengan tenag.
Cincai. Dilihatnya
nun di sana, Ukun
mengaduk-aduk
rambut. Sabari
tersenyum lagi.
Diarah pukul 5.00,
Tamat tecenung,
tampak tertekan
batinnya. Sabari
kembali tersenyum.
Maaf siswa lain
boleh jago
Matematika, IPA,
Bahasa Inggris,
Geografi, Biologi,
tetapi Sabari
adalah Isaac
Newton-nya Bahasa Indonesia.
menunjukkan bahwa Sabari
adalah siswa yang
sangat mengusai
bidang mata
pelajaran Bahasa
Indoneisa. Dengan
mengambarkan
ketika iia
mengikuti ujian
Bahasa Indonesia
masuk SMA. Ia
mengerjakan
semua pertanyaan
dengan mudah.
Neuton tokoh ilmuan yang terkenal di bidang
fisika. Namanya sering
disebut-sebut apabila
menyangkut keilmuan.
Dalam data tersebut
pengarang menyamakan
tokoh Sabari dengan
Isaac Newton, karena
Sabari dalam ceritanya
adalah seseorang yang
cerdas dalam bidang
bahasa. Data tersebut
termasuk dalam bahasa
kias karena
menunjukkan adanya
penggambaran tokoh
utama dalam karya fiksi
dengan seseorang
ilmuan yang benar-
benar ada
dalam menyamakan tokoh utama dengan
tokoh ilmuan fisika
adalah memperkuat
pendapatnya bahwa
Sabari ahli dalam
bidang Bahasa
Indoneisa layaknya
para ilmuan
terdahulu.
23 Ale.Kis
ah.01.1
24
Ukun beralih ke
Yuyun, penjaga
kebun binatang.
Terang-terangan
Yuyun bilang
bahwa dia tak mau
pacaran dengan
lelaki yang
Data di samping
dalam konteks
menjelaskan tokoh
Ukun menggoda
Yuyun namun
ditolak lantaran
tidak mau pacaran
dengan orang yang
Alegori/
Cerita Si
Buta dari
Goa Hantu
Data tersebut
emnggunakan gaya
bahasa alegori karan
pengarang
membandingkan cerita
nyata di dalam novel
dengan tokoh yang
berada di cerita Si buta
Asosiasi
imajinasi
pembaca
Dengan adanya
penggunaan gaya
bahasa Alegori
tersebut maka
pembaca diajak untuk
menyambungkan
cerita yang ada di
dalam novel “Ayah”
92
wajahnya macam penjahat dalam
pelem si buta dari
gua hantu.
memiliki wajah seperti penjahat.
dari goa hantu. dengan cerita yang ada di “Si Buta darai
Goa Hantu”.
24 Ale.Kis
ah.02.1
91
Beberapa minggu
kemudian ada
desas-desus Lena
ingin menceraikan
Sabari. Banyak
orang memang
sudah menduga
kisah rumah
tangga Sabari akan
berakhir tak
ubahnya sandiwara
radio Putri Limau
Manis, tetapi
dengan segenap
kenaifannya.
Sabari tak
percaya.walau
begitu tak ayal
gelisahnya.
Data tersebut
menggambarkan
keadaan dimana
Lena ingin
menceraikan Sabari
yang memang dari
awal tidak ingin
menikah
dengannya. Dengan
keadaan demikain
pengarang
menyamakannya
dengan sebuah
kisah sandiwara
radio yang berjudul
“Putri Limau
Manis”.
Alegori/kisah Data tersebut termasuk
alegori karena
pengarang menyamakan
kisah cinta dalam
ceritanya dengan kisah
putri limau manis. Hal
yang diperbandingkan
dalam data tersebut
adalah kisah nyata
sabari dengan kisah
putri limau manis.
25 Ale.Kis
ah.04.2
37
Sabari mengalami
situasi sudah jatuh
tertimpa tangga,
lalu menginjak
paku dan pakunya
karatan,
mengandung
bahaya tetanus.
Semua orang telah
pergi naik kapal
Data tersebut
menggambarkan
Sabari yang berada
dalam situasi yang
sangat terpuruk
karean semua
orang yang dia
sayangi satu
persatu telah pergi
meninggalkannya.
Alegori/kisah
.
Data tersebut termasuk
dalam gaya bahasa
alegori karena
menyambungkan kisah
yang dialami Sabari
dengan kisah nabi Nuh.
Tentu saya data tersebut
termasukk dalam bahasa
kiasan karean dua kisah
tersebut sangatlah
Menguatkan Dilihat dari
konteksnya data
tersebut
menunjukkan ketika
Sabari ditinggal oleh
orang-orang yang
dicintainya. Hal itu
digunakan untuk
memperkuat
gambarannya dengan
93
Nabi Nuh, dia ditinggal sendiri,
tak diajak, yang
tertinggal hanya
dua orang, dia dan
sepi.
berbeda tidak ada kaitannya, namun
pengarang dengan
perumpamaannya
menjadian dalam satu
cerita.
cara menyamakan layaknya orang-orang
pergi menggunakan
kapal Nabi Nuh
ketika
meninggalkannya
sediri.
94
Lampiran 5 Sinopsis Novel Ayah Karya Andrea Hirata
Novel yang berjudul Ayah adalah karya dari seorang novelis bernama Andrea
Hirata. Novel ini bercerita tentang kisah cinta si tokoh utama yang bernama Sabari. Kisah
cintanya dimulai pada pandangan pertam dengan seorang gadis yang bernama Marlena.
Mereka bertemu pada saat ujian Bahasa Indonesia untuk seleksi masuk sekolah SMA.
Sabari memiliki tiga sahabat yang sangat baik dan peduli padanya. Ketiga sahabat itu
ialah Ukun, Tamat dan Toharun. Mereka ber-empat selalu bersama dengan berbagai
kekonyolannya. Diantara mereka ber-empat, pada awalnya hanya Sabari yang tidak
tertarik dengan yang namanya cinta atau pun seorang wanita. Ia selalu merasa bahwa
cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat. Sehingga ia selalu merasa jijik jika
mendengar teman-temannya bercerita tentang putri-putri kecil yang mereka gemari.
Namun semua itu berubah 180 derajat ketika Sabari bertemu dengan Marlena. Pada saat
itu Marlena yang sedang gugup karena mendapat ancaman dari Ayahnya bahwa jika ia
tidak lulus ujian masuk SMA maka ia akan langsung dinikahkan dengan anak teman
ayahnya dari kampung sebelah. Karena gugup dan banyak tertinggal materi saat SMP
tidak serius belajar, maka pada hari terakhir ujian Marlena merampas soal jawaban milik
sabari untuk disontek. Sabari yang akan mengumpulkan jawaban ke pengawas tiba-tiba
terkejut ketika seorang perempuan menikung di depannya, merampas jawabannya, duduk
di sampingnya dan langsung menyontek jawabannya. Ia pun terpana melihat seorang
perempuan yang cantik jelita sedang serius memindahi jawabannya. Berkat kertas ujian
Sabari, Marlena pun akhirnya mendapat nilai bagus di pelajaran Bahasa Indonesia dan
diterima di sekolah SMA.
95
Sabari dan Marlena pun akhirnya sekolah SMA di tempat yang sama. Semasa
SMA Sabari selalu mencari-cari perhatian dan mengungkapkan cintanya kepada Marlena.
Banyak sekali cara yang ia lakukan namun semua yang dilakukan Sabari malah Membuat
Marlena semakin membenci Sabari sampai mereka lulus dari SMA. Setelah itu Sabari
beserta Ukun dan Tamat pergi ke Ibu Kota Tanjong Pandan untuk mencari pekerjaan. Ia
muali bertekat untuk melupakan Marlena setelah sekian kali mendapat penolakan.
Namun usahanya tidak berhasil, semakin ia mencoba melupakannya semakin ia rindu
kepada Marlena. Pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Belantik kemudian
melamar di pabrik percetakan batako milik Markoni, ayah Marlena. Semua itu ia lakukan
demi bisa melihat Marlena walau hanya sekilas.
Selama bekerja di pabrik batako, Sabari selau memperhatikan gerak-gerik
Marlena hingga menghafalnya. Suatu hari terdengar kabar bahwa Marlena sedang hamil
diluar nikah, tak tahu siapa ayah dari anaknya yang pasti itu membuat Markoni sangat
marah. Tak mau namnya menjadi tercemar, Markoni pun langsung mengambil tindakan
untuk menikahkan Marlena. Mendengar berita tersebut Sabari pun mencoba untuk
menumbalkan diri bahwa dia bersedia menikahi Marlena. Dengan berbagai pertimbangan
Markoni pun menyetujinya dan kemudian menikahkan mereka. Setelah Sabari dan
Marlena menikah mereka tetap pulang ke rumah masing-masing hingga Marlena
melahirkan. Selang beberapa waktu pun bayi Marlena telah lahir, walau demikian
kebiasan Marlena yang sering keluar rumah tidak berubah, al hasil Sabari lah yang
mengurus anak itu. Dia memberi nama anak itu Zorro, karena ketika Sabari memberikan
boneka Zorro. Si kecil menggenggamnya tak mau melepaskannya. Jadilah Sabari
menamainya Zorro. Walau bukan darah daginya Sabari amat sangat menyayangi anak
96
kecil itu. Semakin hari kedekatan mereka semakin terbangun, sehingga Sabari merasa
telah menemukan tujuan dari hidupnya yaitu tak lain tak bukan hanya untuk menjadi
seorang ayah bagi Zorro. Namun sayang kenyataan tak berpihak padanya, setelah sekian
lama Marlena pergi dari rumah tiba-tiba datang sepucuk surat dari pengadilan untuk
Sabari. Ternyata surat tersebut adalah gugatan cerai yang diajukan Marlena untuk Sabari.
Walaupun berat Sabari sangat ingin menolak gugatan tersebut namun apa daya ia tak
sanggup berkata-kata ketika hakim memutuskan perceraian mereka. Pada saat itu ia
hanya berfikir bahwa dia akan menerima semua keputusan asalkan hakim tidak akan
memutus hubungan Sabari dengan Zorro. Seperti yang dikhawatirkan oleh Sabari,
Marlena pun mengambil Zorro darinya dan tega memisahkan mereka berdua. Setelah
kehilangan Zorro selang dua minggu ibunya telah meninggal kemudian tak lama pula
ayahnya pun meninggal. Ia merasa semuanya telah menghilang meninggalkan dia sendiri.
Dalam waktu singkat hidupnya pun merosot karena selalu memikirkan keadaan anaknya.
Selain itu diwaktu yang sama perjalanan Zorro dan Marlena pun dimulai. Dalam
perjalanan itu Marlena telah beberapa kali bertemu dengan laki-laki kemudian menikah,
di antaranya adalah Dealer Vespa, Manikan, JonPijaeli, dan yang terakhir adalah Amirza.
Namun dengan sifatnya yang mudah bosan dan keras kepala nikah cerai adalah sesuatu
yang mudah untuk dilakukan. Hidupnya penuh dengan ujian, berkali-kali mereka
berpindah tempat dengan tujuan yang tak pasti. Mengetahui keadaan ibunya Zorro dapat
memahaminya dan selalu menjadi penghibur bagi Marlena. Bertahun-tahun Marlena dan
Zorro telah pergi, keadaan Sabari pun semakin memburuk hingga menjadi gila.
Sahabatnya, Tamat dan Ukun yang mengetahui kondisinya turut prihatin sehingga
mereka memutuskan untuk mencari Zorro dan Marlena untuk diajak pulang ke Belitong.
97
Perjalanan Ukun dan Tamat pun dimulai, berbekal Kamus Umum Bahasa
Indonesia yang tebal dari Bu Norma ia pun berangkat. Dimulai dari Pelabuhan Tanjong
Pandan ke Pelabuhan Kayu Arang, Bangka. Setelah dari Kayu Arang mereka menuju
Pelabuhan Tangga Buntung di Palembang, kemudian naik kapal lagi menuju Pelabuhan
Ulee Lheu, Aceh. Di Aceh mereka mengunjungi Masjid Baiturachman yang sangat
megah. Dalam perjalananya Ukun dan Tamat menemui banyak orang yang sekiranya
pernah berhubungan dengan Marlena sesuai dengan petunjuk dalam surat Marlena yang
dikirimkan ke Zuraidah. Banyak pengalaman maupun perjuangan yang Ukun dan Tamat
lalui, namun semua usaha dan kerja kerasnya akhirnya mereka menumkan Marlena dan
Zorro di daerah Dabo, Singkep.
Tanpa menunggu lama Ukun dan tamat pun memberikan kabar gembira tersebut
kepada Sabari. Tak alang kepalang Sabari sangat bahagia hingga menggigil membaca
surat dari mereka. Surat dari Tamat membuat sabari yang hampir snewen sekonyong-
konyong menjadi waras kembali, bahkan lebih waras daripada orang yang paling waras.
Sabari pun terlahir kembali, kini harinya dilalui dengan melakukan beberapa kegiatan
untuk menyambul Zorro kelak. Harinya pun tiba, Sabari sudah berispa-siap dari pagi hari
padahal kapal yang akan ditumpanginya akan merapat pada sore hari. Setelah siap sabari
pun langsung berangkat ke dermaga lebih awal. Setelah sekian lama menunggu akhirnya
sebuah kapal telah menepi, ia menatapi satu persetu penumpang yang turun dari kapal.
Tak lama kemudian keluarlah seorang anak yang memakai kemeja, Sabari pun langsung
mengenalinya begitu pula dengan Zorro, ia pun langsung memeluk Sabari dengan erat.
98
BIODATA PENULIS
Eli Rosita adalah nama lengkap dari penulis skripsi ini yang kerap dipanggil
dengan nama sapaan Eli. Penulis terlahir di Kota Mojokerto pada 07 September
1995 dari pasangan suami istri, Bapak Basori dan Ibu Musaurul. Ia merupakan
anak terakhir dari empat bersaudara. Pendidikan pertamanya ditempuh di TK
Miftahul Ulum Plososari kemudian melanjutkan jenjang berikutnya di yayasan
yang sama yaitu MI Miftahul Ulum Plososari. Setelah itu melanjutkan pendidikan
tingakt SMP di SMPI Miftahussurur. Kemudian ia meneruskan SMAnya di
Madrasah Aliah Pacet sebelum menempuh pendidikan S1 di Universitas
Muhammadiyah Malang dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Top Related