i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah patut kita panjatkan kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kota Malang Tahun 2010 dapat diselesaikan tepat
waktu. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memuat
informasi kinerja, baik keberhasilan maupun kegagalan Pemerintah Kota
Malang dalam menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang
Tahun 2009-2013. Laporan Akuntabilitas ini disusun berdasarkan ketentuan
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang memuat
gambaran tingkat keberhasilan kinerja Pemerintah Kota Malang pada
tahun 2010.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Malang
ini disusun, agar dapat bermanfaat untuk perbaikan perencanaan,
penilaian dan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan, peningkatan
kinerja dan penilaian kinerja.
Malang, Maret 2011 WALIKOTA MALANG
Drs. PENI SUPARTO, M.AP
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
A. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah
perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu
kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini
menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang
setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam
pelaksanaannya.
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran
tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja
yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
iii
dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran,
tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana
strategis.
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan pemerintahan dengan didasarkan pada suatu
perencanaan strategis yang telah ditetapkan, sebagaimana telah
diatur dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Malang Tahun 2009-2013, Visi Kota Malang adalah “TERWUJUDNYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN YANG
BERKUALITAS, KOTA SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN, KOTA PARIWISATA YANG BERBUDAYA, MENUJU MASYARAKAT YANG MAJU DAN MANDIRI”.
Dalam mencapai Visi Kota Malang, telah dijabarkan melalui
6 (enam) Misi yang pada tahun 2010 telah mencapai tingkat
keberhasilan pada tiap-tiap Misi sebagai berikut :
Berdasarkan capaian kinerja yang di ukur melalui pencapaian
Indikator Kinerja Utama/Indikator Sasaran pada tiap-tiap Misi, telah
diperoleh hasil capaian pada tiap-tiap Misi, dengan cara menghitung
rata-rata capaian Indikator Kinerja Utama/Indikator Sasaran pada tiap-
tiap Misi, sehingga diperoleh capaian pada tiap-tiap Misi sebagai
berikut:
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan
yang berkualitas tercapai 95,36%, dengan
parameter penilaian Sangat Berhasil;
iv
MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat,
tercapai 106%, dengan parameter penilaian
Sangat Berhasil; MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan
yang ramah lingkungan tercapai 83%, dengan
parameter penilaian Berhasil; MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian dan
pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya tercapai
95,5%, dengan parameter penilaian Sangat
Berhasil; MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata
yang berbudaya tercapai 94%, dengan parameter
penilaian Berhasil;
MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima tercapai
88%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil.
v
Berdasarkan hasil perbandingan capaian kinerja tiap-tiap Misi pada
tahun 2009 dan 2010, yang dihitung dari rata-rata capaian kinerja
tiap-tiap tujuan dapat digambarkan sebagai berikut :
Misi Capaian
Tahun 2009
Capaian
Tahun 2010
1 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
94,06 % 95,36%
2 MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
97 % 106%
3 MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
78 % 83%
4 MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEREKONOMIAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH SEKITARNYA
87 % 95,5%
5 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PARIWISATA YANG BERBUDAYA
88 % 94%
6 MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
87% 88%
vi
B. Akuntabilitas kinerja keuangan
Dalam mengukur akuntabilitas keuangan dilakukan evaluasi
lanjutan terhadap kinerja kegiatan dalam bentuk rasio ekonomi, rasio
efisiensi dan rasio efektifitas yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Rasio Ekonomi, merupakan nilai perbandingan antara realisasi
anggaran belanja dibandingkan dengan Rencana anggaran
belanja, dengan formula sebagai berikut.
Realisasi Anggaran
Belanja Rasio Ekonomi
= Rencana Anggaran
Belanja
X 100%
2. Rasio Efisiensi, merupakan perbandingan antara rasio ekonomi
dibandingkan dengan capaian kinerja keluaran, dengan formula
sebagai berikut.
Rasio Ekonomi Rasio Efisiensi
= Capaian Kinerja
keluaran
X 100%
3. Rasio Efektifitas, merupakan nila perbandingan antara capaian
kinerja output dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran,
dengan formula sebagai berikut.
Capaian kinerja
output Rasio Efektifitas
= Capaian kinerja
sasaran
X 100%
vii
Pada tahun Anggaran 2010 pencapaian Visi Kota Malang yang
dijabarkan melalui Misi-Misi Kota didukung dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan Belanja Langsung
sejumlah Rp. 404.737.887.493,00 dengan realisasi belanja
langsung sejumlah Rp. 373.979.583.395,13, dengan rincian
Anggaran Belanja langsung per satuan Misi adalah sebagai
berikut :
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas, yang diwujudkan melalui 3 tujuan dan 4 sasaran dengan didukung anggaran sebesar Rp. 71.846.184.211,00 dan realisasi sebesar Rp. 63.180.719.885,00
MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat, diwujudkan melalui 2 tujuan dan 8 sasaran dengan didukung anggaran sebesar Rp. 27.736.713.128 dan realisasi sebesar Rp. 26.707.615.918.13
MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang ramah lingkungan, yang diwujudkan melalui 3 tujuan dan 4 sasaran dengan didukung anggaran sebesar Rp. 14.815.856.228 dan realisasi sebesar Rp. 13.780.532.699
MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya, yang diwujudkan melalui 2 tujuan dan 3 sasaran dengan didukung anggaran sebesar Rp. 14.045.308.376 dan realisasi sebesar Rp. 13.104.983.595
MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya, yang diwujudkan melalui 2 tujuan dan 4 sasaran dengan didukung anggaran sebesar Rp. 1.959.201.000 dan realisasi sebesar Rp. 1.869.533.250;
viii
MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima, yang
diwujudkan melalui 9 tujuan dan 27 sasaran dengan
didukung anggaran sebesar Rp. 274.395.462.750 dan
realisasi sebesar Rp. 255.395.808.048.
Berdasarkan akuntabilitas keuangan misi satu sampai dengan misi
enam serta evaluasi kinerja yang berdasarkan aspek keuangan dan
aspek kinerja, maka hasil perhitungan rasio per satuan Misi adalah
sebagai berikut:
a. Misi 1 Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang
berkualitas :
1. Rasio ekonomis tercapai 87,94%
2. Rasio efisiensi tercapai 89,5%
3. Rasio efektifitas tercapai 98,24%
b. Misi 2 Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat:
1. Rasio ekonomis tercapai 96,29%
2. Rasio efisiensi tercapai 97,26%
3. Rasio efektifitas tercapai 87,62%
c. Misi 3 Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang
ramah lingkungan :
1. Rasio ekonomis tercapai 93%
2. Rasio efisiensi tercapai 98,67%
3. Rasio efektifitas tercapai 114%
d. Misi 4 Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat
pertumbuhan wilayah sekitarnya:
1. Rasio ekonomis tercapai 93,31%
2. Rasio efisiensi tercapai 93,96% 3. Rasio efektifitas tercapai 104,87%
ix
e. Misi 5 Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya : 1. Rasio ekonomis tercapai 95,42%
2. Rasio efisiensi tercapai 99,4%
3. Rasio efektifitas tercapai 106,74%
f. Misi 6 Mewujudkan pelayanan publik yang prima: 1. Rasio ekonomis tercapai 93,08%
2. Rasio efisiensi tercapai 99,73%
3. Rasio efektifitas tercapai 107,51%
Akuntablitas keuangan yang telah dicapai pada tiap-tiap misi,
setelah digabung untuk melihat kinerja keuangan secara
keseluruhan adalah sebagai berikut:
1. Rasio ekonomi pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
ekonomi kinerja Pemerintah Kota Malang rata-rata senilai
92,9%, berada pada kategori Ekonomis.
2. Rasio efisiensi pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
efisiensi kinerja Pemerintah Kota Malang rata-rata senilai
96,1%, berada pada kategori Cukup Efisien.
3. Rasio efektifitas pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
efektifitas kinerja Pemerintah Kota Malang senilai 103,16%,
berada pada kategori Efektif.
Selaras dengan capaian kinerja Pemerintah Kota Malang tahun
2010, capaian prestasi Pemerintah Kota Malang juga mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2010 telah diperoleh prestasi
sebanyak 492 prestasi meningkat sebanyak 170 prestasi
dibandingkan dengan perolehan tahun 2009 sebanyak 322
prestasi.
x
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Malang yang menggambarkan Capaian Kinerja tiap-tiap Misi pada
Tahun 2010 dalam mendukung pencapaian Visi Kota Malang.
Malang, Maret 2011
WALIKOTA MALANG
Drs. PENI SUPARTO, M.AP
xi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................i
Ringkasan Eksekutif.............................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..............................................................2
C. Gambaran Umum.................................................................3
D. Dasar Hukum .......................................................................56
E. Sistematika...........................................................................58
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .......................60
A. Perencanaan Strategis.........................................................60
1. Visi ..................................................................................61
2. Misi .................................................................................64
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program ......................64
B. Perjanjian Kinerja .................................................................96
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .....................................................118
A. Pedoman dan tanggung jawab pengumpulan data kinerja...118
B. Pengukuran Capaian Kinerja ...............................................118
C. Capaian Kinerja....................................................................121
1. Capaian kinerja jangka pendek.......................................121
2. Kemajuan pencapaian target jangka menengah.............152
3. Perbandingan data kinerja antara realisasi tahun 2010
dengan realisasi tahun 2009 dan capaian 2009 dengan
capaian 2010 ..................................................................176
4. Perbandingan capaian per Misi dan tujuan tahun 2009
dengan tahun 2010.........................................................202
xii
5. Perbandingan capaian prestasi yang diperoleh Pemerintah
Kota Malang tahun 2009 dengan tahun 2010.................209
D. Akuntabilitas Keuangan........................................................210
E. Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah ...............226
BAB IV PENUTUP ................................................................................230
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
laporan kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang berisi
pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis, merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada
pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah
dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari
berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu
perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
dan pelaporan kinerja. Sedangkan Sasaran Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah adalah :
a. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungannya;
b. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan nasional;
d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
2
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa Pemerintah Kota Malang
berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran
ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan bahwa tingkat
pencapaian sasaran dilaksanakan dengan membandingkan kinerja
aktual dengan rencana atau target dan membandingkan kinerja aktual
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa
penyusunan LAKIP dilakukan melalui proses penyusunan rencana
strategis, penyusunan rencana kinerja, dan pengukuran kinerja.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana
strategis instansi pemerintah, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan
kegagalan dalam pelaksanaannya. Perencanaan kinerja merupakan
proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja
berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis. Hasil dari proses ini berupa
rencana kinerja tahunan. Sedangkan pengukuran kinerja adalah
3
proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah . Proses ini
dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis
akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Selanjutnya menurut Surat Edaran Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 10
Tahun 2010 Tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011, bahwa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
2010 disampaikan kepada Presiden Rl melalui Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir yaitu tanggal 31
Maret 2011 dengan menyajikan indikator kinerja utama yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Malang adalah untuk mengukur tingkat
keberhasilan pelaksanaan pembangunan dan penilaian terhadap
kinerja pemerintah selama kurun waktu Tahun Anggaran 2010 yang
4
merupakan tahun kedua perencanaan pembangunan daerah
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2009-2013 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Malang Tahun 2009-2013, sebagai bahan pengambilan kebijakan,
penyusunan rencana program dan pelaksanaan kegiatan yang lebih
efektif dan efisien pada tahun-tahun berikutnya.
C. Gambaran Umum 1. Letak Geografis
Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan
merupakan kota besar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya,
memiliki wilayah seluas 110,06 km2, terdiri dari 5 Kecamatan dan
57 Kelurahan.
Kota Malang terletak pada koordinat 7 °06 - 8°02 Lintang
Selatan dan 112°06 - 112°07 Bujur Timur dengan ketinggian antara
339 – 662,5 meter dari permukaan laut. Karena letaknya yang
cukup tinggi, kondisi iklim Kota Malang tercatat rata-rata suhu
udara berkisar antara 22,7 oC sampai 25,1oC. Sedangkan suhu
maksimum mencapai 32,7oC dan suhu minimum 18,4oC. Rata-rata
kelembaban udara berkisar 79% - 86%, dengan kelembaban
maksimum 99% dan minimum mencapai 40% serta curah hujan
rata-rata 1.883 milimeter per tahun. Kondisi iklim demikian
membuat Kota Malang relatif sejuk dibandingkan dengan daerah-
daerah lain.
2. Pembagian Wilayah Administrasi
Secara administratif Daerah Kota Malang berbatasan
langsung dengan daerah Kabupaten Malang yaitu :
5
• Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso
• Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang
• Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji
• Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau
Pembagian wilayah administratif di Kota Malang adalah :
• Kecamatan Klojen : 11 Kelurahan, 89 RW, 676 RT.
• Kecamatan Blimbing : 11 Kelurahan, 125 RW, 889 RT.
• Kecamatan Kedungkandang : 12 Kelurahan,114 RW, 847 RT.
• Kecamatan Sukun : 11 Kelurahan, 89 RW, 831 RT.
• Kecamatan Lowokwaru : 12 Kelurahan,119 RW, 751 RT.
Sedangkan jumlah penduduk Kota Malang berdasarkan data
Hasil Sensus penduduk Tahun 2010 yang tercatat pada Badan
Pusat Statistik Jawa Timur pada tahun 2010 sebanyak 819.708
jiwa. Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen, Blimbing, Kedungkandang,
Sukun dan Lowokwaru), 57 Kelurahan, 536 RW dan 3.994 RT.
3. Organisasi Perangkat Daerah
Dalam rangka melaksanakan urusan wajib dan urusan
pilihan yang menjadi kewenangan daerah, Pemerintah Kota
Malang telah membentuk Kelembagaan Perangkat Daerah yang
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dengan ditetapkan
dalam :
a. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Kedudukan, tugas pokok, fungsi, Susunan
6
Organisasi, Pakaian Dinas, Perlengkapan dan peralatan Satuan
Polisi Pamong Praja;
b. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli;
c. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
d. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
dan Lembaga Teknis Daerah;
e. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan
Sedangkan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota
Malang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah adalah
sebagai berikut :
a. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli, terdiri dari :
(1) Sekretaris Daerah
(2) Asisten Administrasi Pemerintahan mengkoordinasi :
a) Bagian Pemerintahan;
b) Bagian Hukum;
c) Bagian Organisasi;
(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan,
mengkoordinasi :
a) Bagian Pembangunan;
b) Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal;
c) Bagian Kesejahteraan Rakyat.
7
(4) Asisten Administrasi Umum mengkoordinasi :
a) Bagian Hubungan Masyarakat;
b) Bagian Umum;
c) Bagian Keuangan;
d) Bagian Perlengkapan.
(5) Sekretariat DPRD terdiri atas :
a) Bagian Umum;
b) Bagian Keuangan;
c) Bagian Hubungan Masyarakat;
d) Bagian Persidangan dan Perundang-undangan.
(6) Staf Ahli
b. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, yang terdiri dari :
(1) Dinas Pendidikan;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Seksi Kurikulum;
2) Seksi Sarana dan Prasarana;
3) Seksi Pembinaan Kelembagaan.
d. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari :
1) Seksi Pelaksanaan Kurikulum;
2) Seksi Sarana dan Prasarana;
3) Seksi Pembinaan Kelembagaan.
8
e. Bidang Pendidikan Nonformal, terdiri dari :
1) Seksi Kelembagaan;
2) Seksi Kesiswaan;
3) Seksi Pengembangan Minat dan Bakat.
f. Bidang Fungsional Kependidikan, terdiri dari
1) Seksi Fungsional Pendidikan Dasar;
2) Seksi Fungsional Pendidikan Menengah;
3) Seksi Fungsional Non Guru dan Non Formal.
g. UPT
h. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Dinas Kesehatan
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
2) Seksi Kesehatan Ibu dan Anak;
3) Seksi Registrasi dan Akreditasi Sarana dan Tenaga
Kesehatan.
d. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :
1) Seksi Bina Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat;
2) Seksi Gizi;
3) Seksi Promosi Kesehatan.
e. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
serta Penyehatan Lingkungan, terdiri dari :
1) Seksi Pencegahan Penyakit;
2) Seksi Pemberantasan Penyakit;
3) Seksi Penyehatan Lingkungan.
9
f. Bidang Farmasi dan Makanan Minuman, terdiri dari :
1) Seksi Farmasi;
2) Seksi Makanan dan Minuman;
3) Seksi Kosmetik, Alat Kesehatan dan Obat
Tradisonal.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(3) Dinas Ketenagakerjaan dan Sosial;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Sosial, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Potensi, Profesi dan
Swadaya Sosial;
2) Seksi Rehabilitasi Sosial;
3) Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial.
d. Bidang Pelatihan dan Penempatan, terdiri dari :
1) Seksi Pelatihan Tenaga Kerja;
2) Seksi Penempatan Kerja.
e. Bidang Hubungan Industrial, terdiri dari :
1) Seksi Penyelesaian Perselisihan;
2) Seksi Kelembagaan, Kesejahteraan Pekerja dan
Purna Kerja.
3) Seksi Persyaratan Kerja dan Pengupahan.
10
f. Bidang Pengawasan dan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Norma Kerja
2) Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3) Seksi Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Dinas Perhubungan
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Lalu Lintas, terdiri dari :
1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
2) Seksi Pengelolaan Sarana Transportasi.
d. Bidang Angkutan, terdiri dari :
1) Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek;
2) Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek;
3) Seksi Angkutan Barang, Hewan, Angkutan Khusus
dan Kebandarudaraan.
e. Bidang Pengendalian dan Ketertiban, terdiri dari :
1) Seksi Pengendalian;
2) Seksi Ketertiban.
f. Bidang Perparkiran, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan;
2) Seksi Pemungutan;
3) Seksi Pengawasan dan Pembinaan
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
11
(5) Dinas Komunikasi dan Informatika;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pos dan Telekomunikasi, terdiri dari :
1) Seksi Pos
2) Seksi Telekomunikasi
d. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi,
terdiri dari :
1) Seksi Penyiaran;
2) Seksi Kelembagaan Komunikasi;
3) Seksi Kemitraan Media.
e. Bidang Aplikasi Telematika, terdiri dari :
1) Seksi Informasi dan Telematika;
2) Seksi Sarana dan Prasarana Sistem Informasi dan
Telematika;
3) Seksi Analisa dan Evaluasi Sistem Informasi dan
Telematika.
f. Bidang Informasi Publik, terdiri dari :
1) Seksi Dokumentasi dan Publikasi;
2) Seksi Pengembangan Informatika;
3) Seksi Penyuluhan dan Pengaduan.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
12
(6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Jarahnitra dan Muskala, terdiri dari :
1) Seksi Sejarah;
2) Seksi Nilai Tradisi;
3) Seksi Museum dan Kepurbakalaan.
d. Bidang Kesenian dan Perfilman, terdiri dari
1) Seksi Kesenian;
2) Seksi Perfilman;
3) Seksi Perlindungan.
e. Bidang Pengembangan Produk Wisata, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Usaha Rekreasi dan Hiburan
Umum;
2) Seksi Pengembangan Jasa dan Sarana Wisata;
3) Seksi Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata.
f. Bidang Penyuluhan dan Promosi Wisata, terdiri dari :
1) Seksi Pengelolaan Data Wisata;
2) Seksi Promosi;
3) Seksi Penyuluhan dan Pengaduan.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
13
(7) Dinas Pekerjaan Umum;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Perencanaan, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan Teknis;
2) Seksi Penyuluhan dan Pengaduan;
3) Seksi Pelaporan.
d. Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air, terdiri dari :
1) Seksi Jalan;
2) Seksi Jembatan;
3) Seksi Drainase dan Sumber Daya Air.
e. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1) Seksi Perkotaan dan Permukiman;
2) Seksi Pembangunan Gedung;
3) Seksi Sarana Air Bersih dan Air Limbah.
f. Bidang Tata Bangunan, terdiri dari :
1) Seksi Bangunan;
2) Seksi Penataan Ruang;
3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
14
(8) Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pelayanan Kebersihan, terdiri dari :
1) Seksi Sarana, Prasarana dan Pemeliharaan;
2) Seksi Pemungutan Retribusi;
3) Seksi Penyuluhan dan Pengaduan.
d. Bidang Pengelolaan Kebersihan, terdiri dari :
1) Seksi Kebersihan Jalan, Taman dan Makam
2) Seksi Pengangkutan;
3) Seksi Pengelolaan TPS dan TPA.
e. Bidang Pertamanan, terdiri dari :
1) Seksi Taman;
2) Seksi Penghijauan Kota;
3) Seksi Penerangan Jalan dan Dekorasi Kota.
f. Bidang Pemakaman, terdiri dari :
1) Seksi Registrasi;
2) Seksi Penataan dan Perawatan;
3) Seksi Fasilitasi dan Peranserta Masyarakat.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
15
(9) Dinas Pasar;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pendataan dan Pemungutan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan;
2) Seksi Pemungutan.
d. Bidang Pengawasan dan Penertiban, terdiri dari :
1) Seksi Pengawasan;
2) Seksi Penertiban.
e. Bidang Pemeliharaan, terdiri dari :
1) Seksi Kebersihan;
2) Seksi Sarana dan Prasarana
f. Bidang Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL),
terdiri dari :
1) Seksi Pemberdayaan;
2) Seksi Pengendalian.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(10) Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum;
16
c. Bidang Perindustrian, terdiri dari :
1) Seksi Industri, Logam, Mesin, Elektronika dan
Aneka;
2) Seksi Industri Kimia dan Agro Hasil Hutan;
3) Seksi Pengembangan Industri
d. Bidang Perdagangan, terdiri dari :
1) Seksi Bina Usaha Perdagangan Dalam Negeri;
2) Seksi Distribusi dan Ekspor-Impor;
3) Seksi Pendaftaran Perusahaan.
e. Bidang Promosi dan Perlindungan Konsumen, terdiri
dari :
1) Seksi Promosi;
2) Seksi Perlindungan Konsumen;
3) Seksi Kemetrologian.
f. Bidang Pengendalian, terdiri dari :
1) Seksi Monitoring;
2) Seksi Pengolahan Data;
3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(11) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Kelembagaan Koperasi, terdiri dari :
1) Seksi Organisasi, Tatalaksana dan Hukum;
2) Seksi Pengembangan;
3) Seksi Pengawasan.
17
d. Bidang Usaha dan Fasilitasi Pembiayaan Koperasi,
terdiri dari:
1) Seksi Usaha Koperasi;
2) Seksi Pembiayaan dan Jasa Keuangan;
3) Seksi Usaha Simpan Pinjam.
e. Bidang Usaha Kecil Menengah, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Kerjasama Usaha;
2) Seksi Pengembangan Kewirausahaan;
3) Seksi Pengembangan Informasi Bisnis.
f. UPT;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(12) Dinas Pertanian;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Tanaman, terdiri dari :
1) Seksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
2) Seksi Kehutanan dan Perkebunan;
3) Seksi Perlindungan Tanaman.
d. Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan Pertanian, terdiri
dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana Usaha Pertanian;
2) Seksi Penyuluhan Pertanian.
3) Seksi Pemasaran Produk Pertanian.
e. Bidang Perikanan, terdiri dari :
1) Seksi Bina Produksi Perikanan;
2) Seksi Bina Mutu Perikanan;
3) Seksi Pengendalian Hama Penyakit.
18
f. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri dari :
1) Seksi Bina Produksi Peternakan;
2) Seksi Kesehatan Hewan;
3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(13) Dinas Pendapatan Daerah;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pendataan dan Penetapan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan;
2) Seksi Pendaftaran;
3) Seksi Penetapan.
d. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional,
terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan;
2) Seksi Pengembangan Potensi;
3) Seksi Pengendalian Operasional.
e. Bidang Penagihan, terdiri dari :
1) Seksi Penagihan Pajak Daerah;
2) Seksi Penagihan dan Pengelolaan Penerimaan
Lain-lain;
3) Seksi Penyelesaian Keberatan Pajak Daerah.
f. Bidang Pembukuan dan Pelaporan, terdiri dari :
1) Seksi Pembukuan;
2) Seksi Pelaporan;
3) Seksi Pengelolaan Benda Berharga.
19
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(14) Dinas Perumahan;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pengadaan dan Pengelolaan Aset, terdiri dari :
1) Seksi Pengadaan;
2) Seksi Pengelolaan Aset.
d. Bidang Pemanfaatan dan Persengketaan, terdiri dari :
1) Seksi Penyuluhan dan Pemanfaatan;
2) Seksi Penyelesaian Sengketa.
e. Bidang Pendataan dan Pemetaan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan;
2) Seksi Pemetaan.
f. Bidang Penetapan dan Penagihan, terdiri dari :
1) Seksi Penetapan;
2) Seksi Penagihan.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(15) Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
20
c. Bidang Pemberdayaan Pemuda, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Remaja dan Pemuda;
2) Seksi Lembaga Kepemudaan;
3) Seksi Kerjasama Pemuda.
d. Bidang Pengembangan Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Olahraga Rekreasi;
2) Seksi Olahraga Prestasi.
e. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana;
2) Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian.
f. Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga,
terdiri dari :
1) Seksi Kewirausahaan Pemuda;
2) Seksi Industri Olahraga.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(16) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Pencatatan Sipil, terdiri dari :
1) Seksi Kelahiran dan Kematian;
2) Seksi Perkawinan, Perceraian dan Perubahan;
3) Seksi Pengelolaan Dokumen Catatan Sipil.
d. Bidang Kependudukan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan;
2) Seksi Pendaftaran Penduduk;
3) Seksi Transmigrasi.
21
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan, terdiri dari :
1) Seksi Pengelolaan Informasi;
2) Seksi Penyuluhan dan Pengaduan;
3) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
f. UPT;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
dan Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :
(1) Inspektorat;
a. Inspektur;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I, terdiri dari :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
d. Inspektur Pembantu Wilayah II, terdiri dari
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
22
e. Inspektur Pembantu Wilayah III, terdiri dari :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, terdiri dari :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan.
(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :
1) Subbidang Penelitian;
2) Subbidang Publikasi dan Dokumentasi.
d. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, terdiri dari :
1) Subbidang Ekonomi;
2) Subbidang Sosial dan Budaya.
e. Bidang Tata Kota, terdiri dari :
1) Subbidang Prasarana dan Sarana;
2) Subbidang Tata Ruang
f. Bidang Pendataan dan Evaluasi, terdiri dari :
1) Subbidang Pendataan dan Pelaporan;
2) Subbidang Monitoring dan Evaluasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
23
(3) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu;
a. Kepala Badan;
b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1) Subbag Penyusunan Program;
2) Subbag Keuangan;
3) Subbag Umum.
c. Bidang Pelayanan Perijinan Perekonomian;
d. Bidang Pelayanan Perijinan Kepariwisataan dan Sosial
Budaya;
e. Bidang Pelayanan Perijinan Pekerjaan Umum;
f. Tim Teknis;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Badan Kepegawaian Daerah;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Mutasi, terdiri dari :
1) Subbidang Kepangkatan;
2) Subbidang Jabatan.
d. Bidang Formasi dan Informasi, terdiri dari :
1) Subbidang Formasi dan Pengadaan Pegawai;
2) Subbidang Informasi Kepegawaian.
e. Bidang Kesejahteraan dan Pembinaan Disiplin
Pegawai, terdiri dari :
1) Subbidang Kesejahteraan Pegawai;
2) Subbidang Pembinaan Disiplin Pegawai.
24
f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari :
1) Subbidang Perencanaan;
2) Subbidang Penyelenggaraan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(5) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Bela
Negara, terdiri dari :
1) Subbidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
2) Subbidang Bela Negara dan Nilai-Nilai Sejarah
Kebangsaan.
d. Bidang Pengembangan Politik dan Kemasyarakatan,
terdiri dari :
1) Subbidang Partai Politik, Pemilihan Umum dan
Legislatif;
2) Subbidang Organisasi Masyarakat dan Lembaga
Swadaya Masyarakat.
e. Bidang Kewaspadaan Daerah, terdiri dari :
1) Subbidang Kewaspadaan Dini dan Intelkam;
2) Subbidang Penanganan Konflik dan Pengawasan
Orang Asing.
f. Bidang Perlindungan Masyarakat, terdiri dari
1) Subbidang Kesiapsiagaan dan Peningkatan Sumber
Daya;
2) Subbidang Satuan Perlindungan Masyarakat.
25
g. UPT
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(6) Badan Lingkungan Hidup;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Tata Laksana dan Dokumen Lingkungan, terdiri
dari :
1) Subbidang Tata Laksana Lingkungan;
2) Subbidang Dokumen Lingkungan.
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan,
terdiri dari :
1) Subbidang Pengawasan Lingkungan;
2) Subbidang Pengendalian Lingkungan dan
Pengolahan Limbah.
e. Bidang Pengembangan Kapasitas dan Konservasi,
terdiri dari:
1) Subbidang Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan;
2) Subbidang Konservasi Sumber Daya Alam.
f. Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan
Masyarakat, terdiri dari :
1) Subbidang Komunikasi Lingkungan;
2) Subbidang Pemberdayaan Masyarakat.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
26
(7) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Masyarakat;
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
c. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi, terdiri dari :
1) Subbidang Pelayanan Keluarga Berencana;
2) Subbidang Kesehatan Reproduksi.
d. Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga,
terdiri dari :
1) Subbidang Pemberdayaan Keluarga;
2) Subbidang Kesejahteraan Keluarga.
e. Bidang Pembangunan Masyarakat, terdiri dari :
1) Subbidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat;
2) Subbidang Pengembangan Potensi Masyarakat.
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, terdiri dari :
1) Subbidang Pemberdayaan Perempuan;
2) Subbidang Perlindungan Anak.
g. UPT
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
27
(8) Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah.
a. Kepala Kantor;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Layanan dan Informasi;
d. Seksi Akuisisi, Deposit dan Pengolahan;
e. Seksi Pengembangan dan Kerjasama;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Peraturan Daerah Kota Malang Peraturan Daerah Kota Malang
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan dan Kelurahan, terdiri dari:
(1) Wilayah Daerah terbagi atas 5 (lima) Kecamatan, terdiri
dari :
a. Kecamatan Klojen;
b. Kecamatan Blimbing;
c. Kecamatan Kedungkandang;
d. Kecamatan Lowokwaru;
e. Kecamatan Sukun
(2) Wilayah Kecamatan, terdiri dari 57 (lima puluh tujuh)
kelurahan
e. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Kedudukan, tugas pokok, fungsi, Susunan
Organisasi, Pakaian Dinas, Perlengkapan dan peralatan Satuan
Polisi Pamong Praja
28
4. Sumber Daya Manusia Aparatur
Dalam menyelenggarakan kewenangan daerah yang dijabarkan
dalam tugas pokok dan fungsi, salah satu pendukung keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan adalah tersedianya Sumber Daya
Manusia Aparatur yang memadai sesuai dengan kebutuhan.
Adapun Sumber Daya Manusia Aparatur yang melaksanakan tugas
pokok fungsi penyelenggaraan pemerintahan di Kota Malang
adalah sebagai berikut :
Tabel 1
DATA PEGAWAI KOTA MALANG
JUMLAH % GOLONGAN
RUANG Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
GOLONGAN I
I a 396 511 511 4,20% 5,15% 5.02%
I b 12 8 29 0,13% 0,08% 0.29%
I c 434 610 563 4,60% 6,15% 5.53%
I d 75 60 43 0,80% 0,61% 0.42%
Jumlah 917 1189 1146 9,73% 11,99% 11.27%
JUMLAH % GOLONGAN
RUANG Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
GOLONGAN II
II a 1046 1105 1,117 11,10% 11,14% 10.98%
II b 362 456 504 3,84% 4,60% 4.95%
II c 388 387 459 4,12% 3,90% 4.51%
II d 209 221 243 2,22% 2,23% 2.39%
Jumlah 2,005 2,169 2,323 21,27% 21,87% 22.83%
29
JUMLAH % GOLONGAN
RUANG Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
GOLONGAN III
III a 971 974 1,042 10,30% 9,82% 10.24%
III b 792 825 967 8,40% 8,32% 9.51%
III c 873 791 674 9,26% 7,98% 6.63%
III d 1322 1208 1,144 14,02% 12,18% 11.25%
Jumlah 3,958 3,798 3,827 41,99% 38,30% 37.62%
JUMLAH % GOLONGAN
RUANG Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
GOLONGAN IV
IV a 2395 2615 2,704 25,41% 26,37% 27%
IV b 137 119 149 1,45% 1,20% 1.46%
IV c 15 25 24 0,16% 0,25% 0.24%
IV d 0 1 - 0% 0,01% 0%
Jumlah 2,547 2,760 2,877 27,0% 27,8% 28.28%
Jumlah PNS 9,427 9,916 10,173 100% 100% 100%
Jumlah PTT 938 433 304 9,95% 4,36 2,9%
Sumber data BKD Kota Malang di olah 31 Desember 2010
Berdasarkan tabel 1 data Pegawai, dapat digambarkan bahwa
pada tahun 2010, Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan III
merupakan kelompok Golongan PNS yang terbanyak dengan
prosentase 37,62%, dan bila dibandingkan dengan jumlah PNS
golongan III pada tahun 2009, mengalami penurunan sebesar
0,82%, kemudian di ikuti Golongan IV pada tahun 2010 dengan
prosentase 28,28% dan bila dibandingkan dengan PNS Golongan
IV pada tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar 1,73%,
sedangkan PNS Golongan II pada tahun 2010 dengan prosentase
22,83%, dan bila dibandingkan dengan PNS Golongan II pada
30
tahun 2009, mengalami penurunan sebesar 4,39%, sedangkan
PNS Golongan I dengan prosentase 11,27%, dan bila dibandingkan
dengan PNS Golongan I pada tahun 2009, mengalami kenaikan
sebesar 6%. Sedangkan dari keseluruhan PNS, pada tahun 2010
berjumlah 10.173 orang, dan bila dibandingkan dengan PNS pada
tahun 2009 sejumlah 9.916 orang, mengalami kenaikan sebesar
2,59%.
5. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Malang Tahun 2009
Sebelum diuraikan perencanaan strategis, perencanaan
kinerja dan pengukuran kinerja Tahun 2010, guna memberikan
gambaran terhadap Capaian kinerja Tahun 2009 yang merupakan
tingkat keberhasilan Kinerja Kota Malang pada periode Tahun
pertama, sejak di tetapkannya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2009-2013
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Malang Nomor 97
Tahun 2008 yang kemudian diganti dengan Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 6 Tahun 2010, yang memuat Capaian Misi, Tujuan
dan Sasaran Strategis dalam mewujudkan Visi Kota Malang Tahun
2009-2013.
Selanjutnya dalam mengukur kinerja Kota Malang telah
ditetapkan Indikator Sasaran selama 5 (lima) tahunan yang telah
ditargetkan pertahunnya dalam RPJMD Kota Malang dan
berdasarkan Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2009
Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kota Malang telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang merupakan Indikator Sasaran sebagaimana tercantum
dalam RPJMD. Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Pasal 1 angka 19 berbunyi Indikator Kinerja
Kunci (IKK) adalah indikator kinerja utama yang mencerminkan
31
keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan,
sehingga Indikator Sasaran dan IKU serta IKK merupakan
kesatuan alat pengukuran atas kinerja penyelenggaraan
pemerintahan.
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2009 yang telah
disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tanggal 25 Maret
2010 sebagai berikut :
1) Misi Pertama
Tujuan 1 : Meningkatkan Mutu Pendidikan
1. Sasaran meningkatnya mutu tenaga kependidikan dengan
indikator :
1. Rasio guru/murid, pada tahun 2009 tercapai
a. SD : 100%
b. SMP : 87,5%
c. SMA : 91%
d. SMK : 87,5%
2. Rasio guru/murid per kelas rata-rata, pada tahun 2009
tercapai
a. rata-rata guru SD per kelas : 85%
b. rata-rata guru SMP per kelas : 91,33%
c. rata-rata guru SMA per kelas : 80%
d. rata-rata guru SMK per kelas : 81,33%
3. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, pada tahun
2009 tercapai 120,50%;
2. Sasaran meningkatnya mutu manajemen pendidikan
dengan indikator :
4. Angka pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2009
tercapai
a. SD : 97%
b. SMP : 79%
32
c. SMA : 87%
d. SMK : 67%
Nilai rata-rata capaian kKinerja dalam mewujudkan tTujuan
meningkatkan mutu pendidikan, adalah 88,78%
Tujuan 2 : Memeratakan Kesempatan Memperoleh
Pendidikan
3. Sasaran meningkatnya pemerataan akses pendidikan
dengan indikator :
5. Angka partisipasi kasar, pada tahun 2009 tercapai :
a. SD : 100,7%
b. SMP : 101%
c. SMA : 99,8%
6. Angka partisipasi murni, pada tahun 2009 tercapai :
a. SD : 99%
b. SMP : 97%
c. SMA : 96%
7. Angka partisipasi sekolah, pada tahun 2009 tercapai :
a. SD : 126,2%
b. SMP : 110%
c. SMA : 98%
8. Angka rata-rata lama sekolah, pada tahun 2009
tercapai :
a. SD : 102%
b. SMP : 101%
c. SMA/SMK: 101%
9. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pada tahun 2009
tercapai 94,4%;
10. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah
(perjenjang pendidikan), pada tahun 2009 tercapai :
a. SD : 100%
33
b. SMP : 100%
c. SMA/SMK : 100%
11. Angka melek huruf, pada tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan,
adalah 101,6%
Tujuan 3 : Meningkatnya pengetahuan masyarakat
4. Sasaran meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan
dengan indikator :
12. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, pada
tahun 2009 tercapai 89,49%;
13. Jumlah perpustakaan, pada tahun 2009 tercapai
100%
14. Prosentase meningkatnya jumlah buku di
perpustakaan kota, pada tahun 2009 tercapai 40%;
15. Meningkatnya jumlah perpustakaan keliling, pada
tahun 2009 tercapai 122%;
16. Meningkatnya jumlah perpustakaan di setiap
kelurahan (sudut baca), pada tahun 2009 tercapai
27,8%;
17. Meningkatnya manajemen perpustakaan, pada tahun
2009 tercapai 100%;
18. Meningkatnya kerja sama antar perpustakaan, pada
tahun 2009 tercapai 50%;
19. Peningkatan fasilitas virtual library , pada tahun 2009
tercapai 33,3%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya pengetahuan masyarakat, adalah 70,32%
34
Dalam rangka mencapai Misi 1 yaitu Mewujudkan dan
Mengembangkan Pendidikan yang Berkualitas, telah dilakukan
upaya-upaya pencapaian tujuan meningkatkan mutu pendidikan
dengan sasaran meningkatnya mutu tenaga kependidikan dan
meningkatnya mutu manajemen pendidikan, telah tercapai
88,78 %, dengan kategori capaian yaitu Sangat Berhasil.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan memeratakan
kesempatan memperoleh pendidikan dengan sasaran
meningkatnya pemerataan akses pendidikan telah tercapai
101,6%, dengan kategori Sangat Berhasil.
Untuk mewujudkan tujuan meningkatnya pengetahuan
masyarakat, dengan sasaran meningkatnya akses masyarakat
ke perpustakaan tercapai 70,32% dengan kategori Berhasil.
2) Misi Kedua
Tujuan 4 : Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana kesehatan
5. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/
prasarana kesehatan dengan indikator :
20. Jumlah sarana kesehatan yang menyediakan layanan
kesehatan dasar, pada tahun 2009 tercapai 100%;
21. Layanan rumah sakit yang telah terakreditasi, pada
tahun 2009 tercapai 78%;
22. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk, pada tahun
2009 tercapai 100%;
23. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan
penduduk, pada tahun 2009 tercapai 53,57%;
24. % persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah,
pada tahun 2009 tercapai 100%;
25. % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat,
pada tahun 2009 tercapai 100%;
35
26. % peningkatan pengawasan sarana peredaran
kosmetik, pada tahun 2009 tercapai 100%;
6. Sasaran meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis
dengan indikator :
27. Rasio dokter puskesmas terhadap penduduk (tiap
1.000 penduduk), pada tahun 2009 tercapai 100%;
28. Rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap
penduduk (tiap 1.000 penduduk) , pada tahun 2009
tercapai 108%;
7. Sasaran meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
miskin dengan indikator :
29. Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat
miskin, pada tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
kesehatan, adalah 93,95%
Tujuan 5 : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dan lingkungan
8. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan dengan indikator :
30. Cakupan pelayanan ANC bagi ibu hamil, pada tahun
2009 tercapai 79,24%;
31. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, pada
tahun 2009 tercapai 81,77%;
32. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, pada
tahun 2009 tercapai 96,58%;
33. Cakupan kunjungan bayi, pada tahun 2009 tercapai
59,7%;
36
9. Sasaran meningkatnya kualitas peran serta masyarakat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
indikator :
34. Rasio posyandu per satuan balita , pada tahun 2009
tercapai 22%;
35. % Posyandu Purnama dan Mandiri, pada tahun 2009
tercapai 104%;
36. Angka usia harapan hidup, pada tahun 2009
tercapai 91%;
10. Sasaran menurunnya angka kesakitan terutama potensial
wabah dengan indikator :
37. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA, pada tahun 2009 tercapai
106%;
38. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD, pada tahun 2009 tercapai 100%;
39. Kelurahan UCI, pada tahun 2009 tercapai 89,88%;
40. Prosentase kasus Kejadian Luar Biasa yang
ditangani, pada tahun 2009 tercapai 100%;
11. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
dengan indikator :
41. Persentase rumah tinggal bersanitasi, pada tahun
2009 tercapai 75,41%;
42. Rasio rumah layak huni, pada tahun 2009 tercapai
117,65%;
43. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan
air bersih, pada tahun 2009 tercapai 80,99%;
44. Rasio permukiman layak huni, pada tahun 2009
tercapai 111,3%;
45. % Rumah Tangga Per Sanitasi, pada tahun 2009
tercapai 75,41%;
37
46. % Kawasan Kumuh, pada tahun 2009 tercapai 188%;
12. Sasaran peningkatan status gizi balita dengan indikator :
47. Persentase balita gizi buruk , pada tahun 2009
tercapai 153,85%;
48. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan,
pada tahun 2009 tercapai 100%;
49. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI,
pada tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
lingkungan, adalah 96, 5%
Dalam rangka mencapai Misi 2 yaitu Mewujudkan Peningkatan
Kesehatan Masyarakat, telah dilakukan upaya-upaya
pencapaian tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana kesehatan, dengan sasaran meningkatnya
kualitas dan kuantitas sarana/prasarana kesehatan,
meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis dan
meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin, telah
tercapai 93,95% dengan kategori Sangat Berhasil.
Sedangkan untuk tujuan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan lingkungan, dengan sasaran meningkatnya
kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan, meningkatnya
kualitas peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), Menurunnya angka kesakitan terutama
potensial wabah dan meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan, telah tercapai 96,5% dengan kategori Sangat Berhasil.
38
3) Misi Ketiga
Tujuan 6 : Penataan dan pengendalian ruang kota
13. Sasaran meningkatnya penataan dan pengendalian tata
ruang, serta perencanaan pembangunan dengan
indikator :
51. Ketaatan terhadap RTRW, pada tahun 2009 tercapai
100%;
52. Luas Wilayah produktif, pada tahun 2009 tercapai
100%;
53. Luas wilayah industri, pada tahun 2009 tercapai
100%;
54. Luas wilayah perkotaan, pada tahun 2009 tercapai
100%;
55. Persentase luas permukiman yang tertata, pada tahun
2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
penataan dan pengendalian ruang kota, adalah 100%
Tujuan 7 : Menyediakan rencana pembangunan yang
memadai
14. Sasaran meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
dengan indikator :
56. Studi kelayakan ekonomi, pada tahun 2009 tercapai
0%
57. Studi kelayakan sosial budaya , pada tahun 2009
tercapai 50%;
58. Studi kelayakan tata ruang, pada tahun 2009
tercapai 200%;
59. Studi kelayakan pemerintahan umum, pada tahun
2009 tercapai 50%;
39
15. Sasaran Meningkatnya perencanaan pembangunan
berbasis masyarakat dengan indikator :
60. RPJPD, pada tahun 2009 tercapai 100%;
61. RPJMD, pada tahun 2009 tercapai 100%;
62. RKPD, pada tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
menyediakan rencana pembangunan yang memadai,
adalah 85,7%
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
16. Sasaran meningkatnya kualitas air, tanah dan udara
dengan indikator :
63. Jumlah sungai yang telah ditetapkan kelas air, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
64. % Pengendalian potensi sumber pencemaran air,
pada tahun 2009 tercapai 100%;
65. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB, pada tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya kualitas lingkungan hidup, adalah 100%
Dalam rangka mencapai Misi 3 yaitu Mewujudkan
Penyelenggaraan Pembangunan yang Ramah Lingkungan,
telah dilakukan upaya-upaya pencapaian tujuan penataan dan
pengendalian ruang kota dengan sSasaran meningkatnya
penataan dan pengendalian tata ruang, serta perencanaan
pembangunan telah tercapai 100%.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan menyediakan rencana
pembangunan yang memadai, dengan sasaran meningkatnya
hasil kajian yang berkualitas dan meningkatnya perencanaan
40
pembangunan berbasis masyarakat 85,7% dengan kategori
Sangat Berhasil.
Sedangkan dalam rangka mewujudkan tujuan meningkatnya
kualitas lingkungan hidup, dengan sasaran meningkatnya
kualitas air, tanah dan udara telah tercapai 100% .
4) Misi Keempat Tujuan 9 : Peningkatan perekonomian daerah
17. Sasaran meningkatnya investasi dengan indikator :
66. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA),
pada tahun 2009 tercapai 0%;
67. Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN/PMA), pada tahun 2009 tercapai 0%;
68. Peningkatan nilai investasi, pada tahun 2009 tercapai
170,33%;
18. Sasaran meningkatnya perekonomian daerah dan
sekitarnya dengan indikator :
69. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor, pada
tahun 2009 tercapai (dalam Rp Juta):
1. Pertanian : 43%
2. Pertambangan : 0%
3. Industri : 105%
4. Listrik : 98%
5. bangunan : 47%
6. Perdagangan : 101%
7. Pengangkutan : 35%
8. Keuangan : 39%
9. jasa : 21%
70. Rasio ketersediaan daya listrik , pada tahun 2009
tercapai 99,3%;
41
71. Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
72. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-
cabangnya, pada tahun 2009 tercapai 100%;
73. Pertumbuhan PDRB per-tahun, pada tahun 2009
tercapai 100%;
74. Laju inflasi kota, pada tahun 2009 tercapai 143,5%;
75. PDRB per kapita, pada tahun 2009 tercapai 83,39%;
76. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, pada tahun
2009 tercapai 104,43%;
77. Produktivitas sektor industri , pada tahun 2009
tercapai 38,5%;
78. Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor,
pada tahun 2009 tercapai 134%.
79. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
tercapai 100,85%
80. Ekspor Bersih Perdagangan tercapai 157,13%
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan perekonomian daerah, adalah 75,85%
Tujuan 10 : Peningkatan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi
19. Sasaran meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha Kecil
Mikro dan Menengah (UMKM) dengan indikator :
81. % Jumlah koperasi aktif, pada tahun 2009 tercapai
97,55%;
82. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil , pada tahun 2009
tercapai 89,60%;
83. Jumlah BPR/LKM, pada tahun 2009 tercapai 100%;
42
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi,
adalah 93,5%
Dalam rangka mencapai Misi 4 yaitu Mewujudkan Pemerataan
Perekonomian dan Pusat Pertumbuhan Wilayah Sekitarnya,
telah dilakukan upaya-upaya pencapaian tujuan peningkatan
perkenomian daerah, dengan sasaran meningkatnya investasi
serta meningkatnya perekonomian daerah dan sekitarnya, telah
tercapai 75,85%, dengan kategori Berhasil. Pada tahun 2009
Kota Malang telah mengalami penurunan jumlah investor
berskala nasional (PMDN/PMA) dan nilai investasi berskala
nasional (PMDN/PMA) pun mengalami penurunan, namun dari
peningkatan nilai investasi mengalami peningkatan yang cukup
baik.
Sedangkan untuk pencapaian tujuan peningkatan usaha mikro,
kecil, menengah dan koperasi, telah tercapai 93,5% dengan
kategori Sangat Berhasil.
5) Misi Kelima Tujuan 11 : Mewujudkan dan mengembangkan potensi
pariwisata
20. Sasaran meningkat dan berkembangnya obyek wisata
dengan indikator :
84. Jenis, kelas, dan jumlah restoran, pada tahun 2009
tercapai 100%;
85. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
43
21. Sasaran meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah
dengan indikator :
86. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mewujudkan dan mengembangkan potensi pariwisata,
adalah 100%
Tujuan 12 : Mengembangkan seni budaya
22. Sasaran pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana wisata, seni dan budaya dengan indikator :
87. Ketersediaan gedung kesenian, pada tahun 2009
tercapai 100%;
23. Sasaran meningkatkan seni budaya Malangan dengan
indikator :
88. Jumlah grup kesenian, pada tahun 2009 tercapai
100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mengembangkan seni budaya, adalah 100%
Dalam rangka mencapai Misi 5 yaitu Mewujudkan dan
Mengembangkan Pariwisata yang Berbudaya, telah dilakukan
upaya-upaya pencapaian tujuan mewujudkan dan
mengembangkan potensi pariwisata, dengan sasaran
meningkat dan berkembangnya obyek wisata serta
meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah, telah tercapai
100% dengan kategori Sangat Berhasil.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan mengembangkan seni
budaya dengan sasaran pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana wisata, seni dan budaya serta
44
meningkatkan seni budaya Malangan tercapai 100% dengan
kategori Sangat Berhasil. 6) Misi Keenam
Tujuan 13 : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
24. Sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas
pertanian dengan indikator :
89. Rasio jaringan irigasi, pada tahun 2009 tercapai 89%;
90. Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000
penduduk, pada tahun 2009 tercapai 129,04%;
91. Konsumsi dan Keamanan Pangan, pada tahun 2009
tercapai 102,31% (energi) dan 100,64% (protein);
92. Distribusi Pangan, pada tahun 2009 tercapai 100%;
25. Sasaran meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga
kerja dengan indikator :
93. Rasio penduduk yang bekerja, pada tahun 2009
tercapai 100,8%;
94. Rasio daya serap tenaga kerja, pada tahun 2009
tercapai 96%;
95. Rasio lulusan S1/S2/S3, pada tahun 2009 tercapai
20%;
96. Rasio ketergantungan, pada tahun 2009 tercapai
99%;
97. Angka partisipasi angkatan kerja, pada tahun 2009
tercapai 63%;
98. Angka perselisihan pengusaha-pekerja per tahun,
pada tahun 2009 tercapai 93,33%;
99. Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur, pada
tahun 2009 tercapai 100% (target dan realisasi tidak
ada);
26. Sasaran meningkatnya kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan
45
daerah lain guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan di Kota Malang. dengan indikator :
100. Frekuensi Kerjasama dengan daerah lain, pada tahun
2009 tercapai 100%;
101. Frekuensi penyelenggaraan konsultasi Pemerintah
kota dengan Pemerintah, pada tahun 2009 tercapai
50%;
102. penyelenggaraan konsultasi pemerintah Kota dengan
Gubernur selaku Wakil Pemerintah, pada tahun 2009
tercapai 100%;
27. Sasaran meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi
komunikasi dengan indikator :
103. Jumlah jaringan komunikasi, pada tahun 2009
tercapai 100%;
104. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk, pada tahun
2009 tercapai 90%;
105. Jumlah surat kabar nasional/lokal, pada tahun 2009
tercapai 100%;
106. Jumlah penyiaran radio/TV lokal, pada tahun 2009
tercapai 100%;
107. Persentase penduduk yang menggunakan
HP/Telepon, pada tahun 2009 tercapai 56%;
108. Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda, pada
tahun 2009 tercapai 58%;
109. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, pada tahun
2009 tercapai 100%;
110. Web site milik pemerintah daerah, pada tahun 2009
100%;
111. Adanya media informasi pemda yang dapat diakses
oleh publik (website, kotak pos, bag/biro humas,
leaflet/brosur, pada tahun 2009 tercapai 100%;
46
112. Keberadaan e-procurement, pada tahun tercapai
100% (target dan realisasi tidak ada);
28. Sasaran meningkatnya pelayanan kependudukan dengan
indikator :
113. Kepemilikan akta kelahiran umum, pada tahun 2009
tercapai 99%;
114. Kepemilikan KTP, pada tahun 2009 tercapai 96%;
115. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK, pada tahun
2009 tercapai 100%;
29. Sasaran meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
dengan indikator :
116. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah, pada
tahun 2009 tercapai 100% pajak daerah, 100%
retribusi daerah;
30. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan
kepada masyarakat dengan indikator :
117. Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan, pada
tahun 2009 tercapai 98%;
118. Lama proses perijinan, pada tahun 2009 tercapai
100%;
119. % Rumah yang memiliki IMB, pada tahun 2009
tercapai 98%;
120. Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM nya
berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh
Pemerintah, pada tahun 2009 tercapai 100%;
121. Jumlah pelayanan dasar yang sudah menerapkan
SPM, pada tahun 2009 tercapai 100%;
122. Urusan wajib yang diselenggarakan daerah, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
123. Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka
peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan
47
masyarakat, pada tahun 2009 tercapai 100%;
31. Sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan
dalam pembangunan dengan indikator :
124. KDRT, pada tahun 2009 tercapai 95%;
125. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, pada
tahun 2009 tercapai 103%;
126. % Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun
keatas, pada tahun 2009 tercapai 100%;
127. % partisipasi angkatan kerja perempuan, pada tahun
2009 tercapai 99%;
128. Jumlah PKK aktif, pada tahun 2009 tercapai 100%;
129. Jumlah organisasi pemuda, pada tahun 2009
tercapai 40%;
130. Jumlah kegiatan kepemudaan, pada tahun 2009
tercapai 100%;
131. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK, pada tahun
2009 tercapai 100%;
32. Sasaran meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
dengan indikator :
132. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP, pada tahun 2009 tercapai 100%;
133. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM), pada tahun 2009
tercapai 100%;
134. Jumlah LSM, pada tahun 2009 tercapai 100%;
33. Sasaran meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan
kesejahteraan keluarga dengan indikator :
135. Rata-rata jumlah anak per keluarga, pada tahun 2009
tercapai 100%;
48
136. Rasio akseptor KB, pada tahun 2009 tercapai
90,37%;
34. Sasaran meningkatnya pembinaan keolahragaan dengan
indikator :
137. Jumlah klub olahraga, pada tahun 2009 tercapai
100%;
138. Jumlah gedung olah raga, pada tahun 2009 tercapai
100%;
139. Jumlah organisasi olahraga, pada tahun 2009
tercapai 106%;
140. Jumlah kegiatan olahraga, pada tahun 2009 tercapai
45%;
35. Sasaran penataan organisasi perangkat daerah dan
ketatalaksanaan dengan indikator :
141. Kesesuaian SKPD berdasarkan PP 41/2007, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, adalah
91,3%
Tujuan 14 : Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan
36. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah dengan indikator :
142. Sistem Informasi Kepegawaian, pada tahun 2009
tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan, adalah 100%
49
Tujuan 15 : Meningkatkan pengelolaan aset-aset milik
daerah
37. Sasaran meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan
aset daerah dengan indikator :
143. % Bidang/ lahan bersertifikat, pada tahun 2009
tercapai 45%;
144. % Penyelesian Ijin Lokasi, pada tahun 2009 tercapai
100%;
145. % Penyelesaian Kasus Tanah Aset Pemkot, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan pengelolaan aset-aset milik daerah, adalah
72,5%
Tujuan 16 : Meningkatnya ketersediaan fasilitas umum
38. Sasaran meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan
permukiman dengan indikator :
146. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik,
pada tahun 2009 tercapai 100,43%;
147. Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik, pada
tahun 2009 tercapai 100,1%;
148. Kawasan yang masih terjadi genangan, pada tahun
2009 tercapai 100%;
149. Jumlah pelanggan listrik golongan rumah tangga,
pada tahun 2009, tercapai 106%;
150. Saluran drainase yang berfungsi baik pada ruas jalan
kota, pada tahun 2009 tercapai 100,86%;
50
151. Prosentase jumlah gedung daerah dalam kondisi baik,
pada tahun 2009 tercapai 101,22%;
152. Prosentase luas jalan kampung dan jembatan dalam
kondisi baik, pada tahun 2009 tercapai 103,65%;
153. Prosentase drainase kawasan permukiman dalam
kondisi baik, pada tahun 2009 tercapai 103,65%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya ketersediaan fasilitas umum, adalah 101,7%
Tujuan 17 : Peningkatan pelayanan dasar masyarakat
39. Sasaran meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman serta penyediaan air bersih dengan indikator :
154. Penduduk berakses air minum, pada tahun 2009
tercapai 93,7%;
155. Ketersediaan tempat pemakaman umum, pada tahun
2009 tercapai 63%;
40. Sasaran meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA dengan indikator :
156. Persentase penanganan sampah, pada tahun 2009
tercapai 93%;
157. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk, pada tahun 2009 tercapai 97%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan pelayanan dasar masyarakat, adalah 86,6%
Tujuan 18 : Pengembangan sarana transportasi
41. Sasaran meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota dengan
indikator :
158. Jumlah arus penumpang angkutan umum, pada tahun
2009 tercapai 94%;
51
159. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
160. Ijin trayek, pada tahun 2009 tercapai 99,78%;
161. Jumlah uji kir angkutan umum, pada tahun 2009
tercapai 54,92%;
42. Sasaran tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan
lalu lintas dan penumpang dengan indikator :
162. Jumlah terminal bis, pada tahun 2009 tercapai 100%;
163. Jumlah angkutan darat (bermotor), pada tahun 2009
tercapai 98,43%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
pengembangan sarana transportasi, adalah 91,1%
Tujuan 19 : Meningkatnya ketentraman dan ketertiban
masyarakat
43. Sasaran meningkatnya jumlah produk hukum dengan
indikator :
164. Jumlah perda per tahun, pada tahun 2009 tercapai
55%;
165. Jumlah Raperda yang disetujui legislatif tahun
berjalan, pada tahun 2009 tercapai 55%;
166. Jumlah Perda yang dibatalkan, pada tahun 2009
tercapai 100% (target dan realisasi tidak ada) ;
167. Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD
dan Pemda dalam rangka penyusunan perda, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
168. Keberadaan Perda tentang Standar Pelayanan Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pada
tahun 2009 tercapai 0%;
169. Keputusan KDH (yang bersangkutan dengan
pengaturan) yang tidak dilaksanakan, pada tahun
52
2009 tercapai 100% (target dan realisasi tidak ada);
44. Sasaran penegakan Perda dan atau penyelesaian
sengketa hukum dengan indikator :
170. % Angka kriminalitas yang tertangani, pada tahun
2009 tercapai 100%;
45. Sasaran meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan
kebijakan publik dengan indikator :
171. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha, pada
tahun 2009 tercapai 14%;
172. Voting yang diadakan DPRD dalam sidang paripurna
selama 1 tahun, pada tahun 2009 tercapai 0%;
46. Sasaran meningkatnya peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan indikator :
173. Angka kriminalitas, pada tahun 2009 tercapai 112%;
174. Aksi masyarakat terhadap layanan publik, pada tahun
2009 tercapai 80,71%;
175. % Protes terselesaikan, pada tahun 2009 tercapai
98,7%;
176. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000
penduduk, pada tahun 2009 tercapai 88,43%;
177. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk, pada
tahun 2009 tercapai 121%;
178. Rasio Pos Sis kamling per jumlah kelurahan, pada
tahun 2009 tercapai 100%;
47. Sasaran meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan
HAM pada masyarakat dengan indikator :
179. Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah, pada
tahun 2009 tercapai 150%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat,
53
adalah 79,6%
Tujuan 20 : Meningkatkan Kerukunan dan Kemantapan
kehidupan beragama
48. Sasaran meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup
antar umat beragama dengan indikator :
180. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk, pada
tahun 2009 tercapai 103%;
181. Meningkatnya kesejahteraan modin, guru ngaji dan
guru sekolah minggu, pada tahun 2009 tercapai
101%;
182. Fasilitasi kegiatan keagamaan, pada tahun 2009
tercapai 118%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan kerukunan dan kemantapan kehidupan
beragama, adalah 107,3%
Tujuan 21 : Kesejahteraan Masyarakat
49. Sasaran pengentasan kemiskinan dengan indikator : 183. Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan,
pada tahun 2009 tercapai 82,05%; 50. Sasaran meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS dengan indikator : 184. % penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, pada tahun 2009 tercapai 100%; 185. % PMKS yg memperoleh bantuan sosial, pada tahun
2009 tercapai 100%; Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
kesejahteraan masyarakat, adalah 94%
54
Dalam rangka mencapai Misi 6 yaitu Mewujudkan Pelayanan
Publik yang Prima, telah dilakukan upaya-upaya pencapaian
tujuan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, telah
tercapai 91,3% dengan kategori Sangat Berhasil.
Sedangkan dalam rangka mewujudkan tujuan meningkatkan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dengan sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah
daerah, telah tercapai 100% dengan kategori Sangat Berhasil.
Dalam rangka mewujudkan tujuan meningkatkan pengelolaan
aset-aset milik daerah, dengan sasaran meningkatnya
pendayagunaan dan pengamanan aset daerah, telah tercapai
72,5%, dengan kategori Berhasil.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan meningkatnya
ketersediaan fasilitas umum, dengan sasaran meningkatnya
kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota, serta
lingkungan perumahan dan permukiman, telah tercapai 101,7% dengan Kategori Sangat Berhasil, Dalam upaya mewujudkan
tujuan peningkatan pelayanan dasar masyarakat, dengan
sasaran meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman serta penyediaan air bersih dan meningkatnya
pengelolaan sampah di sumber sampah, TPS dan TPA, telah
tercapai 86,6% dengan kategori Sangat Berhasil. Untuk
mewujudkan tujuan pengembangan sarana transportasi,
dengan sasaran meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota dan tercukupinya
sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas dan penumpang,
telah tercapai 91,1% dengan kategori Sangat Berhasil.
Dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya ketentraman dan
ketertiban masyarakat, dengan sasaran meningkatnya jumlah
produk hukum dan penegakan Perda dan/atau penyelesaian
sengketa hukum, meningkatnya fungsi legislasi dalam
55
perumusan kebijakan publik serta meningkatnya peran serta
masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat dan
meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM pada
masyarakat, telah tercapai 79,6% dengan kategori Berhasil.
Sedangkan untuk mencapai tujuan meningkatkan kerukunan
dan kemantapan kehidupan beragama, dengan sasaran
meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup antar umat
beragama tercapai 107,33% dengan kategori Sangat Berhasil,
hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah tempat ibadah
yang dibangun oleh masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan kesejahteraan masyarakat,
dengan sasaran pengentasan kemiskinan dan meningkatnya
pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial/PMKS telah tercapai 94% dengan kategori Sangat Berhasil.
Berdasarkan capaian kinerja yang di ukur melalui pencapaian
Indikator Kinerja Utama/Indikator Sasaran, telah diperoleh hasil
capaian pada tiap-tiap Misi, dengan cara menghitung rata-rata
capaian Indikator Kinerja Utama/Indikator Sasaran, sehingga
diperoleh capaian kinerja tiap-tiap Misi pada tahun 2009
sebagai berikut :
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan
pendidikan yang berkualitas tercapai
82,04%, dengan parameter penilaian
Berhasil; MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan
masyarakat, tercapai 93,28%, dengan
parameter penilaian Sangat Berhasil;
MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan
pembangunan yang ramah lingkungan
56
tercapai 86,91%, dengan parameter
penilaian Sangat Berhasil; MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian
dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya
tercapai 82,74%, dengan parameter
penilaian Berhasil; MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan
pariwisata yang berbudaya tercapai 100%,
dengan parameter penilaian Sangat
Berhasil; MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima
tercapai 92,40%, dengan parameter
penilaian Sangat Berhasil
D. Dasar Hukum
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Malang
dilaksanakan dengan berlandaskan pada dasar hukum sebagai
berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah;
57
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor :
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Kedudukan, tugas pokok, fungsi, Susunan
Organisasi, Pakaian Dinas, Perlengkapan dan peralatan Satuan
Polisi Pamong Praja;
15. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli ;
16. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;
17. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
58
Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan
Lembaga Teknis Daerah ;
18. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan.
19. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010;
20. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2010;
21. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang
Tahun 2009-2013;
22. Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2009 tentang
Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kota
Malang;
23. Peraturan Walikota Malang Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2010;
24. Peraturan Walikota Malang Nomor 43 Tahun 2010 tentang
Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2010;
25. Peraturan Walikota Malang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
E. Sistematika
Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
59
B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum
1. Letak Geografis 2. Pembagian Wilayah Administrasi 3. Organisasi Perangkat Daerah 4. Sumber Daya Manusia Aparatur 5. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Malang Tahun 2009
D. Dasar Hukum E. Sistematika BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis 1. Visi
2. Misi 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pedoman dan tanggungjawab pengumpulan data kinerja B. Pengukuran Capaian Kinerja C. Capaian Kinerja 1. Capaian kinerja jangka pendek 2. Capaian kinerja jangka menengah 3. Perbandingan data kinerja antara realisasi tahun 2010
dengan realisasi tahun 2009 dan caoaian 2009 dengan capaian 2010
4. Perbandingan capaian per Misi dan tujuan tahun 2009 dengan tahun 2010
5. Perbandingan capaian prestasi yang diperoleh Pemerintah Kota Malang tahun 2009 dengan tahun 2010
C. Akuntabilitas Keuangan D. Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah BAB IV PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN
60
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan
suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta
ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Sedangkan Perencanaan Strategis sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional disebut Rencana Pembangunan Jangka
Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM yang merupakan
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun, berdasarkan
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 ayat (1) RPJM Daerah
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan
Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat
Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Malang sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Malang Tahun 2009-2013 merupakan
dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah Kota Malang Tahun
2009-2013 yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Arah
Kebijakan sebagai berikut :
1. Visi
Pengertian Visi menurut Undang-undang 25 tahun 2004
pasal 1 angka 12 adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Hal ini berarti bahwa
visi yang tercantum dalam RPJMD Kota Malang Tahun 2009-2013
harus dicapai pada tahun 2013. Selanjutnya pada pasal 5 ayat (2)
disebutkan bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM
Nasional. Oleh karenanya, maka perumusan visi, misi dan program
dalam RPJMD Kota Malang ini tidak sepenuhnya berasal dari visi,
misi dan program Kepala daerah, namun juga menyesuaikan
dengan RPJM Nasional.
Berdasarkan hal tersebut, maka Visi dalam RPJMD Kota
Malang tahun 2009-2013 adalah :
“TERWUJUDNYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS, KOTA SEHAT DAN
RAMAH LINGKUNGAN, KOTA PARIWISATA YANG BERBUDAYA, MENUJU MASYARAKAT YANG MAJU DAN
MANDIRI”
62
Adapun makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
Kota Pendidikan yang Berkualitas, mengandung makna bahwa
pembangunan Kota Malang diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dalam arti yang luas. Pengertian pendidikan yang
bekualitas adalah bahwa :
a. penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang di Kota
Malang harus memiliki kualitas tinggi;
b. penyelenggaraan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan
SDM yang memiliki keunggulan kompetitif dalam hal
penguasaan, pemanfaatan dan pengembangan IPTEK, serta
memiliki wawasan global dengan kearifan lokal (berbudi pekerti
luhur);
c. kebijakan pemerintah kota diarahkan pada kebijakan-kebijakan
yang berpihak kepada kepentingan pendidikan dalam arti luas,
yang meliputi : (1) peningkatan kapasitas SDM pemerintah kota
sebagai pengemban fungsi pelayanan publik; (2) peningkatan
kualitas penyelenggaraan pendidikan di semua level melalui
pengembangan SDM dan kelembagaan; (3) membuka akses
seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya
kepada masyarakat yang kurang/tidak mampu secara ekonomi,
untuk dapat menuntut ilmu melalui jalur formal (sekolah).
Kota Sehat dan Ramah Lingkungan , mengandung makna bahwa
pembangunan di Kota Malang diarahkan untuk mewujudkan Kota
yang sehat dan berwawasan lingkungan. Pengertian kota sehat
dan ramah lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Kota sehat adalah kota yang memiliki kualitas lingkungan fisik
dan sosial kemasyarakatan yang baik sehingga menjadi kota
yang memberikan rasa aman, nyaman dan sehat bagi warga
kotanya (City fit to live in)
63
b. Kota yang ramah lingkungan adalah kota yang dalam
melaksanakan pembangunan selalu memperhatikan kelestarian
daya dukung lingkungan.
Kota Pariwisata yang Berbudaya , mengandung makna bahwa
pembangunan di Kota Malang diarahkan untuk mewujudkan Kota
Malang sebagai kota tujuan wisata dengan tetap melestarikan
budaya khas malangan. Pengertian Kota Pariwisata yang
berbudaya adalah sebagai berikut :
a. Kota pariwisata adalah kota yang menjadi tujuan wisatawan
baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Obyek wisata yang akan dikembangkan adalah obyek wisata
pendidikan, wisata sejarah, wisata belanja maupun wisata
lainnya.
b. Kota pariwisata yang berbudaya adalah kota pariwisata yang
tetap melestarikan budaya khasnya beserta nilai-nilai yang
dikandungnya.
Menuju Masyarakat yang Maju dan Mandiri, mengandung makna
bahwa tujuan pembangunan yang akan dilakukan adalah untuk
mewujudkan masyarakat Kota Malang yang maju dan mandiri.
Pengertian masyarakat yang maju dan mandiri adalah sebagai
berikut :
a. Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang maju dalam
penguasaan ilmu dan teknologi, maju dalam derajat
kesehatannya dan maju dalam mengembangkan budaya dan
pariwisatanya.
b. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang mampu
membiayai sendiri semua kebutuhan dan aktifitas yang
dilakukannya.
64
2. Misi
Pengertian Misi menurut Undang-undang 25 tahun 2004
pasal 1 angka 13 adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam rangka
mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, maka misi Kota
Malang Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut :
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan
yang berkualitas;
MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat;
MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang
ramah lingkungan;
MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat
pertumbuhan wilayah sekitarnya;
MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang
berbudaya;
MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima.
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
Pengertian tujuan menurut Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahunan. Tujuan dimaksud mengacu kepada pernyataan visi dan
misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan tidak harus dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan
suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Hal ini
penting, mengingat tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan misi.
65
Berdasarkan tujuan tersebut, maka disusunlah strategi dan
arah kebijakan pembangunan. Berdasarkan Undang-undang 25
tahun 2004 pasal 1 angka 14 disebutkan bahwa strategi adalah
langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Sedangkan pada angka 15 disebutkan
bahwa kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran
dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksud dengan indikator
sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran
untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator
sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya)
masing-masing, Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam
kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan dalam
rencana strategis/ Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah.
Sedangkan program adalah kumpulan kegiatan yang
sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka
kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu.
Kebijakan dan program dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu
5 (lima) tahun, dan direncanakan pelaksanaan dan pembiayaannya
melalui APBD, maupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat. Sejauh mungkin diidentifikasi pula berbagai program
ataupun kegiatan yang merupakan peran serta aktif masyarakat
sebagai tanggapan atas kebijakan ataupun program pemerintah,
serta kinerjanya. Keberhasilan program yang dilakukan sangat erat
kaitannya dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu
66
diidentifikasi pula keterkaitan antara kebijakan yang telah
ditetapkan dengan program dan kegiatan sebelum
diimplementasikan. Kebijakan tersebut perlu dikaji terlebih dahulu
untuk meyakinkan apakah kebijakan yang telah ditetapkan benar-
benar dapat dilaksanakan.
Dalam rangka mewujudkan misi, maka telah ditetapkan 21
(dua puluh satu) tujuan yang telah berorientasi hasil, 50 (lima
puluh) Sasaran yang telah berorientasi hasil, 50 (lima puluh)
Kebijakan dan 51 (lima puluh satu) program, sebagai berikut :
1) Misi Pertama : Mewujudkan dan Mengembangkan
Pendidikan yang Berkualitas, melalui :
Tujuan 1. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sasaran 1. Meningkatnya mutu tenaga kependidikan
Kebijakan : Peningkatan mutu tenaga kependidikan
Program : 1. Peningkatan mutu tenaga kependidikan
Sasaran 2. Meningkatnya mutu manajemen pendidikan
Kebijakan : Peningkatan manajemen pendidikan
Program : 2. Peningkatan mutu manajemen pendidikan
Tujuan 2. Memeratakan Kesempatan Memperoleh
Pendidikan
Sasaran 3. Meningkatnya Pemerataan akses pendidikan
Kebijakan : Pemerataan akses dan fasilitas pendidikan
Program : 3. Pemerataan akses dan fasilitas
pendidikan
Tujuan 3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat
Sasaran 4. Meningkatnya akses masyarakat ke
perpustakaan
Kebijakan : Mengembangkan budaya baca
67
Program : 4. Peningkatan akses masyarakat ke
perpustakaan
2) Misi Kedua : Mewujudkan Peningkatan Kesehatan
Masyarakat, melalui :
Tujuan 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana kesehatan
Sasaran 5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/
prasarana kesehatan
Kebijakan : Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai
Program : 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana/ prasarana kesehatan
Sasaran 6. Meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis
Kebijakan : Peningkatan kuantitas/kualitas tenaga medis
Program : 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga medis dan paramedis
Sasaran 7. Meningkatnya pelayanan kesehatan
masyarakat miskin
Kebijakan : Peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat miskin
Program : 7. Peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat
Tujuan 5. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dan lingkungan
Sasaran 8. Meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan
Kebijakan : Peningkatan kesehatan bayi dan ibu
melahirkan
68
Program : 8. Peningkatan kualitas kesehatan bayi dan
ibu melahirkan
Sasaran 9. Meningkatnya kualitas peran serta
masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Kebijakan : Peningkatan peran serta dan sosialisasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)
pada masyarakat
Program : 9. Peningkatan perilaku hidup sehat
Sasaran 10. Menurunnya angka kesakitan terutama
potensial wabah
Kebijakan : Peningkatan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit potensial wabah
terutama pada masyarakat miskin
Program : 10. Peningkatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Sasaran 11. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
Kebijakan : Peningkatan sarana sanitasi dasar di
masyarakat
Program : 11. Peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan
Sasaran 12. Peningkatan status gizi balita
Kebijakan : Peningkatan pendidikan dan pelayanan gizi
pada masyarakat
Program : 12. Peningkatan derajat kesehatan ibu dan
anak
69
3) Misi Ketiga : Mewujudkan Penyelenggaraan Pembangunan
Yang Ramah Lingkungan, melalui
Tujuan 6. Penataan dan pengendalian ruang kota
Sasaran 13. Meningkatnya penataan dan pengendalian
tata ruang, serta perencanaan pembangunan
Kebijakan : Mengoperasionalisasikan ’Rencana Tata
Ruang’ sesuai dengan hirarki perencanaan
(RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-
Provinsi, RTRW-Kabupaten/Kota) sebagai
acuan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan antar sektor dan antar wilayah
Program : 13. Peningkatan perencanaan, penataan dan
pengendalian tata ruang
Tujuan 7. Menyediakan rencana pembangunan yang
memadai
Sasaran 14. Meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
Kebijakan : Mempertajam prioritas penelitian,
pengembangan dan rekayasa yang
berorientasi pada permintaan dan kebutuhan
masyarakat dan dunia usaha
Program : 14. Perencanaan pembangunan berbasis
IPTEK
Sasaran 15. Meningkatnya perencanaan pembangunan
berbasis masyarakat
Kebijakan : Menanamkan dan menumbuhkembangkan
partisipasi masyarakat untuk aktif dalam
perencanaan
Program : 15. Perencanaan pembangunan berbasis
masyarakat
70
Tujuan 8. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Sasaran 16. Meningkatnya kualitas air, tanah dan udara
Kebijakan : Meningkatkan upaya pengendalian dampak
lingkungan
Program : 16. Peningkatan kualitas air, tanah dan udara
4) Misi Keempat: Mewujudkan Pemerataan Perekonomian dan
Pusat Pertumbuhan Wilayah Sekitarnya,
melalui:
Tujuan 9. Peningkatan perkenomian daerah
Sasaran 17. Meningkatnya investasi
Kebijakan : Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan
menarik investasi
Program : 17. Peningkatan investasi
Sasaran 18. Meningkatnya perekonomian daerah dan
sekitarnya
Kebijakan : Meningkatkan akses dan perluasan pasar
ekspor serta perkuatan kinerja eksportir dan
calon eksportir
Program : 18. Peningkatan perekonomian daerah dan
sekitarnya
Tujuan 10. Peningkatan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi
Sasaran 19. Meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha
Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)
71
Kebijakan : Mengembangkan usaha kecil dan menengah
(UKM) yang diarahkan untuk memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan
kerja, dan peningkatan daya saing;
Program : 19. Peningkatan kemandirian koperasi,
Usaha Kecil Mikro dan Menengah
(UMKM)
5) Misi Kelima : Mewujudkan dan Mengembangkan Pariwisata
yang Berbudaya, melalui :
Tujuan 11. Mewujudkan dan mengembangkan potensi
pariwisata
Sasaran 20. Meningkat dan berkembangnya obyek wisata
Kebijakan : Memfasilitasi pemakaian produk khas Kota
Malang di event-event seremonial
Program : 20. Peningkatan dan mengembangkan obyek
wisata
Sasaran 21. Meningkatnya nilai jual potensi pariwisata
daerah
Kebijakan : Pengembangan jenis dan kualitas produk-
produk wisata
Program : 21. Peningkatan nilai jual potensi pariwisata
daerah
Tujuan 12. Mengembangkan seni budaya
Sasaran 22. Pembangunan dan pengembangan sarana
dan prasarana wisata, seni dan budaya
Kebijakan : Mendorong kecintaan masyarakat terhadap
budaya dan produk-produk dalam negeri
72
Program : 22. Pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana wisata, seni dan
budaya
Sasaran 23. Meningkatkan seni budaya Malangan
Kebijakan : Peningkatan seni budaya Malangan
Program : 23. Peningkatan seni budaya Malangan
6) Misi Keenam: Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima,
melalui :
Tujuan 13. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
Sasaran 24. Meningkatnya produksi dan produktivitas
pertanian
Kebijakan : Pengembangan usaha pertanian dengan
pendekatan kewilayahan terpadu dengan
konsep pengembangan agribisnis
Program : 24. Peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian
Sasaran 25. Meningkatnya kesempatan dan kualitas
tenaga kerja
Kebijakan : Menciptakan lapangan pekerjaan formal
seluas-luasnya
Program : 25. Peningkatan kesempatan kerja
Sasaran 26. Meningkatnya kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan pemerintah provinsi maupun
dengan daerah lain guna meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan di
Kota Malang.
Kebijakan : Mendorong kerjasama antar pemerintah
daerah termasuk dengan pemerintah provinsi
dalam rangka peningkatan pelayanan publik
73
dan kesejahteraan masyarakat
Program : 26. Peningkatan kerjasama yang harmonis
dan sinergis dengan pemerintah provinsi
maupun dengan daerah lain
Sasaran 27. Meningkatnya kualitas dan jangkauan
informasi komunikasi
Kebijakan : Pengembangan kualitas dan jaringan
informasi dan komunikasi
Program : 27. Peningkatan jangkauan informasi dan
kualitas jaringan informasi
Sasaran 28. Meningkatnya pelayanan kependudukan
Kebijakan : Menata kebijakan administrasi kependudukan
guna mendorong terakomodasinya hak-hak
penduduk dan meningkatkan kualitas
dokumen, data, dan informasi penduduk,
dalam mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
serta pelayanan publik
Program : 28. Penataan Administrasi Kependudukan
Sasaran 29. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
Kebijakan : Penggalian sumber dana dan pembiayaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
tidak menghambat kemajuan perekonomian
daerah
Program : 29. Penataan keuangan daerah
Sasaran 30. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan
kepada masyarakat
Kebijakan : Penataan peraturan dan prosedur perijinan
dan pengembangan kapasitas lembaga publik
pelayanan perijinan
74
Program : 30. Peningkatan kualitas pelayanan perijinan
dan non perijinan kepada masyarakat
Sasaran 31. Meningkatnya partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan
Kebijakan : Meningkatkan prakarsa dan peran aktif
masyarakat termasuk masyarakat mampu,
dunia usaha, perguruan tinggi, dan
Orsos/LSM dalam penyelenggaraan
pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan
Program : 31. Peningkatan partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan
Sasaran 32. Meningkatnya partisipasi organisasi
masyarakat
Kebijakan : Meningkatkan partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan dan
menumbuhkan budaya prestasi guna
meningkatkan kualitas SDM
Program : 32. Peningkatan organisasi kemasyarakatan
Sasaran 33. Meningkatnya kualitas Keluarga Berencana
dan kesejahteraan keluarga
Kebijakan : Mengendalikan pertumbuhan penduduk serta
meningkatkan keluarga kecil berkualitas
Program : 33. Peningkatan kualitas Keluarga
Berencana dan kesejahteraan keluarga
Sasaran 34. Meningkatnya pembinaan keolahragaan
Kebijakan : Menumbuhkan budaya olahraga dan prestasi
guna meningkatkan kualitas jasmani dan
rohani
Program : 34. Pembinaan keolahragaan
75
Sasaran 35. Penataan organisasi perangkat daerah dan
ketatalaksanaan
Kebijakan : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
administrasi pemerintahan
Program : 35. Penataan organisasi dan
ketatalaksanaan organisasi perangkat
daerah
Tujuan 14. Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan
Sasaran 36. Meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah
Kebijakan : Penataan dan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia aparatur agar lebih profesional
sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat
Program : 36 Peningkatan kualitas dan kuantitas
aparatur pemerintah daerah
Tujuan 15. Meningkatkan pengelolaan aset-aset milik
daerah
Sasaran 37. Meningkatnya pendayagunaan dan
pengamanan aset daerah
Kebijakan : Menginventarisir aset daerah dan
mengoptimalisasikan pemanfaatannya
Program : 37. Peningkatan pendayagunaan dan
pengamanan aset daerah
76
Tujuan 16. Meningkatnya ketersediaan fasilitas umum
Sasaran 38. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana
dan prasarana kota, serta lingkungan
perumahan dan permukiman
Kebijakan : Membangun sarana dan prasarana kota
Program : 38. Peningkatan kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana kota
Tujuan 17. Peningkatan pelayanan dasar masyarakat
Sasaran 39. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan
dan permukiman serta penyediaan air bersih
Kebijakan : Ketersediaan kebutuhan air bersih bagi
masyarakat
Program : 39. Penyediaan air bersih
Sasaran 40. Meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA
Kebijakan : Ketersediaan sarana pengelolaan sampah
Program : 40. Peningkatan pengelolaan sampah di
sumber sampah, TPS dan TPA
Tujuan 18. Pengembangan sarana transportasi
Sasaran 41. Meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota
Kebijakan : Meningkatkan kelancaran pelayanan
angkutan jalan secara terpadu
Program : 41. Peningkatan pengaturan dan
pengendalian sistem manajemen
transportasi sesuai tataran transportasi
kota
77
Sasaran 42. Tercukupinya sarana dan prasarana
kenyamanan lalu lintas dan penumpang
Kebijakan : Pengembangan transportasi massal
Program : 42. Penyediaan sarana dan prasarana
kenyamanan lalu lintas dan penumpang
Tujuan 19. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban
masyarakat
Sasaran 43. Meningkatnya jumlah produk hukum
Kebijakan : Penyediaan Peraturan Daerah untuk
meningkatnya ketentraman dan ketertiban di
masyarakat
Program : 43. Peningkatan jumlah produk hukum
Sasaran 44. Penegakan Perda dan atau penyelesaian
sengketa hukum
Kebijakan : Pelaksanaan Peraturan Daerah untuk
meningkatnya ketentraman dan ketertiban di
masyarakat
Program : 44. Penegakan Perda melalui Sidang Yustisi
dan penyelesaian sengketa hukum
Sasaran 45. Meningkatnya fungsi legislasi dalam
perumusan kebijakan publik
Kebijakan : Pelaksanaan Peraturan Daerah untuk
meningkatnya ketentraman dan ketertiban di
masyarakat
Program : 45. Peningkatan fungsi legislasi dalam
perumusan kebijakan publik
Sasaran 46. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat
Kebijakan : Mendorong masyarakat, terutama untuk
menjaga keamanan dan ketertiban
78
Program : 46. Peningkatan peran serta masyarakat
dalam keamanan dan ketertiban
masyarakat
Sasaran 47. Meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan
HAM pada masyarakat
Kebijakan : Meningkatkan pendidikan politik, hukum dan
HAM
Program : 47. Peningkatan pendidikan politik, hukum,
dan HAM pada masyarakat
Tujuan 20. Meningkatkan Kerukunan dan Kemantapan
kehidupan beragama
Sasaran 48. Meningkatnya pembinaan dan kerukunan
hidup antar umat beragama
Kebijakan : Peningkatan kerukunan intern dan antar umat
beragama
Program : 48. Pembinaan dan kerukunan hidup antar
umat beragama
Tujuan 21. Kesejahteraan Masyarakat
Sasaran 49. Pengentasan kemiskinan
Kebijakan : Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin
Program : 49. Pengentasan kemiskinan
Sasaran 50. Meningkatnya pembinaan terhadap
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial/PMKS
Kebijakan : Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan
dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial
79
Program : 50. Peningkatan pembinaan terhadap
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial/PMKS
51. Peningkatan pelayanan bagi korban
bencana alam dan sosial
4. Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu
yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan
dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam
komponen kegiatan ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan
dan rencana capaiannya, sedangkan Indikator kinerja adalah
ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan
dikategorikan kedalam kelompok:
a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam
rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia,
dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;
b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa
(fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari
pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan;
c. Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah.
Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk jasa
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;
80
d. Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs)
yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa
tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;
e. Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial,
ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang
dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu
kegiatan.
Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak
langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan
pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator
kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan,
seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja
atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi.
Penetapan indikator kinerja kegiatan harus didasarkan pada
perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran
yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasi.
Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini,
indikator kinerja kegiatan yang disajikan adalah indikator kinerja
input, output dan outcome, dengan mempertimbangkan bahwa
indikator benefit dan impact tidak dapat diukur kinerjanya secara
langsung.
Adapun rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Misi Pertama Tujuan 1 : Meningkatkan Mutu Pendidikan
Sasaran 1. Meningkatkan mutu tenaga Pendidikan
1. Program peningkatan mutu tenaga kependidikan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
81
Sasaran 2. Meningkatnya mutu manajemen pendidikan
2. Program peningkatan mutu manajemen pendidikan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Manajemen Pelayanan Pendidikan;
Tujuan 2 : Memeratakan Kesempatan Memperoleh
Pendidikan
Sasaran 3. Meningkatnya Pemerataan akses pendidikan
3. Program pemerataan akses dan fasilitas pendidikan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
b. Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun;
c. Pendidikan Anak usia Dini (PAUD);
d. Program Pendidikan Menengah;
e. Pendidikan Non Formal;
Tujuan 3 : Meningkatnya pengetahuan masyarakat
Sasaran 4. Meningkatnya akses masyarakat ke
perpustakaan
4. Program peningkatan akses masyarakat ke
perpustakaan, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan;
b. Misi Kedua
Tujuan 4 : Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kesehatan
Sasaran 5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/
prasarana kesehatan
82
5. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/
prasarana kesehatan, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Obat dan Perbekalan Kesehatan;
b. Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Pengawasan Obat dan Makanan;
d. Pengembangan obat asli Indonesia;
e. Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
f. Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu
dan jaringannya;
Sasaran 6. Meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis
6. Program peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
medis dan paramedis, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan;
Sasaran 7. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
miskin
7. Program peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Upaya kesehatan masyarakat;
Tujuan 5 : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
lingkungan
Sasaran 8. Meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan
8. Program peningkatan kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak;
Sasaran 9. Meningkatnya kualitas peran serta masyarakat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
83
9. Program peningkatan perilaku hidup sehat,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
b. Perbaikan gizi masyarakat;
c. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia;
Sasaran 10. Menurunnya angka kesakitan terutama
potensial wabah
10. Program peningkatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular,
Sasaran 11. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
11. Program peningkatan kualitas kesehatan lingkungan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan lingkungan sehat;
Sasaran 12. Peningkatan status gizi balita
12. Program peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita;
c. Misi Ketiga Tujuan 6 : Penataan dan pengendalian ruang kota Sasaran 13. Meningkatnya penataan dan pengendalian tata
ruang, serta perencanaan pembangunan
13. Program peningkatan perencanaan, penataan dan
pengendalian tata ruang, dilaksanakan melalui
kegiatan :
a. Pemanfaatan ruang;
b. Pengendalian pemanfaatan ruang;
84
c. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah
dan besar;
Tujuan 7 : Menyediakan rencana pembangunan yang
memadai
Sasaran 14. Meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
14. Program perencanaan pembangunan berbasis IPTEK,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah;
b. Perencanaan pembangunan daerah;
c. Pengembangan data / informasi / statistik daerah;
d. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam;
Sasaran 15. Meningkatnya perencanaan pembangunan
berbasis masyarakat
15. Program perencanaan pembangunan berbasis
masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun wilayah kelurahan;
b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa;
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Sasaran 16. Meningkatnya kualitas air, tanah dan udara
16. Program peningkatan kualitas air, tanah dan udara,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan pengendalian polusi;
b. Pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup;
85
c. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber
daya alam, dan lingkungan hidup;
d. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam;
e. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH);
d. Misi Keempat Tujuan 9 : Peningkatan perkenomian daerah Sasaran 17. Meningkatnya investasi
17. Program peningkatan investasi, dilaksanakan melalui
kegiatan :
a. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi;
b. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi;
Sasaran 18. Meningkatnya perekonomian daerah dan
sekitarnya
18. Program peningkatan perekonomian daerah dan
sekitarnya, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan
prasarana daerah;
b. Perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan;
c. Peningkatan dan pengembangan Ekspor;
d. Peningkatan kerjasama Perdagangan
Internasional;
e. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri;
f. Pengembangan dan peningkatan pelayanan pasar;
g. Peningkatan keberdayaan masyarakat;
h. Pengembangan lembaga ekonomi;
i. Perencanaan pembangunan ekonomi;
j. Perencanaan sosial budaya;
86
k. Pendataan, pembinaan, penataan dan rencana
relokasi PKL;
Tujuan 10: Peningkatan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi
Sasaran 19. Meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha
Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)
19. Program peningkatan kemandirian koperasi, Usaha
Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif Usaha Kecil Menengah;
b. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi;
c. Pengembangan indutri kecil dan menengah;
d. Peningkatan kemampuan teknologi industri;
e. Penataan struktur industri;
f. Pengembangan sentra-sentra industri potensial;
g. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah;
h. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
i. Peningkatan kapasitas Iptek sistem produksi;
e. Misi Kelima Tujuan 11 : Mewujudkan dan mengembangkan potensi
pariwisata
Sasaran 20. Meningkat dan berkembangnya obyek wisata
20. Program peningkatan dan mengembangkan obyek
wisata, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan destinasi pariwisata;
87
Sasaran 21. Meningkatnya nilai jual potensi pariwisata
daerah
21. Program peningkatan nilai jual potensi pariwisata
daerah, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan pemasaran pariwisata;
b. Pengembangan kemitraan;
Tujuan 12 : Mengembangkan seni budaya Sasaran 22. Pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana wisata, seni dan budaya
22. Program pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana wisata, seni dan budaya, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Pengelolaan kekayaan budaya;
Sasaran 23. Meningkatkan seni budaya Malangan
23. Program peningkatan seni budaya Malangan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan nilai budaya;
b. Pengelolaan keragaman budaya;
f. Misi Keenam
Tujuan 13: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Sasaran 24. Meningkatnya produksi dan produktivitas
pertanian
24. Program peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan kesejahteraan petani;
b. Peningkatan ketahanan pangan
(pertanian/perkebunan);
88
c. Peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan;
d. Peningkatan penerapan teknologi pertanian /
perkebunan;
e. Pengembangan budidaya perikanan;
f. Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak;
Sasaran 25. Meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga
kerja
25. Program peningkatan kesempatan kerja, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja;
b. Peningkatan kesempatan kerja;
c. Perlindungan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan;
Sasaran 26. Meningkatnya kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan Pemerintah Provinsi maupun
dengan daerah lain guna meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan di Kota Malang.
26. Program peningkatan kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan Pemerintah Provinsi maupun dengan
daerah lain, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan kerjasama antar Pemerintah Daerah;
b. Peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah /
Wk. Kepala Daerah;
Sasaran 27. Meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi
komunikasi
27. Program peningkatan jangkauan informasi dan kualitas
jaringan informasi, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi;
89
b. Pengembangan komunikasi, informasi dan media
massa;
c. Fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan
informasi;
d. Kerjasama informasi dengan mass media;
Sasaran 28 : Meningkatnya pelayanan kependudukan
28. Program penataan administrasi kependudukan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penataan administrasi kependudukan;
Sasaran 29 : Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
29. Program penataan keuangan daerah, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah;
c. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
kota;
d. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan;
Sasaran 30. Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan
kepada masyarakat
30. Program peningkatan kualitas pelayanan perijinan dan
non perijinan kepada masyarakat, dilaksanakan melalui
kegiatan:
a. Mengintensifkan penanganan pengaduan
masyarakat;
b. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
Sasaran 31. Meningkatnya partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan
31. Program peningkatan partisipasi pemuda dan
perempuan dalam pembangunan, dilaksanakan melalui
kegiatan :
90
a. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak
dan perempuan;
b. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender
dan anak;
c. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan;
d. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba;
Sasaran 32. Meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
32. Program peningkatan organisasi kemasyarakatan,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan;
b. Pengembangan wawasan kebangsaan;
Sasaran 33. Meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan
kesejahteraan keluarga
33. Program peningkatan kualitas Keluarga Berencana dan
kesejahteraan keluarga, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Keluarga Berencana;
b. Pembinaan peran serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang mandiri;
c. Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan di masyarakat;
d. Kesehatan reproduksi remaja;
e. Pelayanan kontrasepsi;
Sasaran 34. Meningkatnya pembinaan keolahragaan
34. Program pembinaan keolahragaan, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Pengembangan kebijakan dan manajemen
olahraga;
b. Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga;
c. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga;
91
Sasaran 35. Penataan organisasi perangkat daerah dan
ketatalaksanaan
35. Program penataan organisasi dan ketatalaksanaan
organisasi perangkat daerah, dilaksanakan melalui
kegiatan:
a. Penataan kelembagaan dan perangkat daerah;
b. Pelayanan Administrasi Perkantoran;
c. peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
d. Pengembangan sistem dan prosedur
ketatalaksanaan dan pelayanan publik;
e. Pelaksanaan Pengkajian dan Penerapan Standar
Manajemen Mutu;
Tujuan 14 : Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
Sasaran 36. Meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah
36. Program peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan disiplin aparatur;
b. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
c. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan
pemerintahan;
d. Pendidikan Kedinasan;
e. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur;
f. Peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH;
92
Tujuan 15 : Meningkatkan pengelolaan aset-aset milik
daerah Sasaran 37. Meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan
aset daerah
37. Program peningkatan pendayagunaan dan
pengamanan aset daerah, dilaksanakan melalui
kegiatan :
a. Penyelesaian konflik-konflik pertanahan;
b. Pengembangan sistem informasi pertanahan;
c. Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah;
d. Pengembangan sistem informasi manajemen aset
(SIMA);
e. Pelatihan Manajemen Aset bagi Aparatur;
Tujuan 16 : Meningkatnya ketersediaan fasilitas umum Sasaran 38. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana kota, serta lingkungan perumahan
dan permukiman
38. Program peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana kota, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Rehabilitasi / pemeliharaan Jalan dan Jembatan; b. Pembangunan/perbaikan gedung daerah dan
fasilitas umum;
c. Tanggap darurat jalan dan jembatan;
d. Peningkatan sarana dan prasarana
kebinamargaan;
e. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;
f. Pembangunan turap/talud/brojong;
g. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong;
93
h. Pelayanan administrasi pembangunan;
Tujuan 17 : Peningkatan pelayanan dasar masyarakat Sasaran 39. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan
dan permukiman serta penyediaan air bersih
39. Program penyediaan air bersih, dilaksanakan melalui
kegiatan :
a. Penyediaan dan pengelolaan air baku;
b. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum;
c. Lingkungan sehat perumahan;
d. Pengelolaan areal pemakaman;
Sasaran 40. Meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA
40. Program peningkatan pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;
Tujuan 18 : Pengembangan sarana transportasi Sasaran 41. Meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota
41. Program peningkatan pengaturan dan pengendalian
sistem manajemen transportasi sesuai tataran
transportasi kota, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor;
b. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas;
Sasaran 42. Tercukupinya sarana dan prasarana
kenyamanan lalu lintas dan penumpang
94
42. Program penyediaan sarana dan prasarana
kenyamanan lalu lintas dan penumpang, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas LLAJ;
b. Peningkatan pelayanan angkutan;
c. Pembangunan prasarana dan fasilitas
perhubungan;
d. Pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan;
Tujuan 19 : Meningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat
Sasaran 43. Meningkatnya jumlah produk hukum
43. Program peningkatan jumlah produk hukum,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penataan Peraturan Perundang-undangan;
Sasaran 44. Penegakan Perda dan atau penyelesaian
sengketa hukum
44. Program penegakan Perda melalui Sidang Yustisi dan
penyelesaian sengketa hukum, dilaksanakan melalui
kegiatan :
a. Pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan
tindak kriminal;
Sasaran 45. Meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan
kebijakan publik
45. Program peningkatan fungsi legislasi dalam perumusan
kebijakan publik, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah;
95
Sasaran 46. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat
46. Program peningkatan peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat, dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan;
b. Peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan;
Sasaran 47. Meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan
HAM pada masyarakat
47. Peningkatan pendidikan politik, hukum, dan HAM pada
masyarakat, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pendidikan Politik Masyarakat;
Tujuan 20 : Meningkatkan Kerukunan dan Kemantapan kehidupan beragama
Sasaran 48. Meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup
antar umat beragama
48. Pembinaan dan kerukunan hidup antar umat beragama,
dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;
Tujuan 21 : Kesejahteraan Masyarakat Sasaran 49. Pengentasan kemiskinan
49. Pengentasan kemiskinan, dilaksanakan melalui
kegiatan
a. Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya;
96
b. Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan; Sasaran 50. Meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS
50. Peningkatan pembinaan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial/PMKS, dilaksanakan melalui
kegiatan:
a. Pembinaan panti asuhan/ panti jompo; b. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
Narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial
lainnya); c. Peningkatan penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV AIDS; d. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial;
51. Peningkatan pelayanan bagi korban bencana alam dan
sosial, dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana alam;
b. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran;
B. Perjanjian Kinerja
Perencanaan Kinerja yang telah disusun oleh Pemerintah Kota
Malang pada tahun 2010 dan kemudian ditetapkan dalam Dokumen
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji yang akan dicapai oleh
Pemerintah Kota Malang pada tahun bersangkutan. Oleh karena itu,
penetapan kinerja ini menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan
oleh pemerintah daerah yang pada dasarnya menjadi tolok ukur
keberhasilan kinerja pemerintah daerah. Sebagai tolok ukur
keberhasilan kinerja, Pemerintah Kota Malang telah menetapkan
indikator kinerja utama (indikator kinerja sasaran) sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2009
97
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah
Kota Malang. Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan tersebut
merupakan indikator kinerja sasaran sebagaimana tercantum dalam
RPJMD Kota Malang tahun 2009-2013. Indikator kinerja sasaran
memiliki target kinerja tahunan dalam masa jangka menengah,
demikian pula dengan indikator kinerja utama tersebut juga memiliki
target kinerja tahunan dalam masa jangka menengah, sesuai dengan
dokumen RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota
Malang Tahun 2010 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kota Malang Tahun 2010. Adapun target indikator kinerja
utama/sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
1) Misi Pertama Tujuan 1 : Meningkatkan mutu pendidikan
1. Sasaran meningkatnya mutu tenaga kependidikan dengan
indikator :
1. Rasio guru/murid, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
a. SD : 6 guru SD/100 murid b. SMP : 8 guru SMP/100 murid c. SMA : 12 guru SMA/100 murid d. SMK : 8 guru SMK/100 murid 2. Rasio guru/murid per kelas rata-rata, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai a. rata-rata guru SD per kelas : 2 guru SD/kelas
b. rata-rata guru SMP per kelas : 3 guru SMP/kelas
c. rata-rata guru SMA per kelas : 5 guru SMA/kelas
d. rata-rata guru SMK per kelas : 3 guru SMK/kelas
3. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 69,21%;
98
2. Sasaran meningkatnya mutu manajemen pendidikan dengan
indikator :
4. Angka pendidikan yang ditamatkan, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
a. belum tamat SD : 10,28%
b. SD : 22,27%
c. SMP : 18,04%
d. SMA : 23,64%
e. SMK : 14,43%
f. Diploma I/II : 1,48%
g. Diploma III : 1,81%
h. S1 : 7,28%
i. S2 : 0,76%
Tujuan 2 : Memeratakan kesempatan memperoleh
pendidikan
3. Sasaran meningkatnya pemerataan akses pendidikan dengan
indikator :
5. Angka partisipasi kasar, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai :
a. SD : 119,63%
b. SMP : 97,84%
c. SMA : 85,18%
6. Angka partisipasi murni, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai :
a. SD : 104,62%
b. SMP : 77,35%
c. SMA : 62,41%
99
7. Angka partisipasi sekolah, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai
a. SD : 95,76%
b. SMP : 96,31%
c. SMA : 69,85%
8. Angka rata-rata lama sekolah, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai
a. SD : 6 tahun
b. SMP : 3 tahun
c. SMA/SMK: 3 tahun
9. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 50,53%;
10. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah
(perjenjang pendidikan), pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai :
a. SD : 25 sekolah tiap 10.000 penduduk usia SD
b. SMP: 18 sekolah tiap 10.000 penduduk usia SMP
c. SMA/SMK : 6 sekolah tiap 10.000 penduduk usia
SMA/SMK
11. Angka melek huruf, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 100%;
Tujuan 3 : Meningkatnya pengetahuan masyarakat
4. Sasaran meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan
dengan indikator :
12. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 353.322 kunjungan;
13. Jumlah perpustakaan, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 1 perpustakaan;
100
14. Meningkatnya jumlah buku di perpustakaan kota, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 160.738 buku;
15. Meningkatnya jumlah layanan perpustakaan keliling,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 120 kali;
16. Meningkatnya jumlah perpustakaan di setiap kelurahan
(sudut baca), pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 31
perpustakaan;
17. Meningkatnya manajemen perpustakaan, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai ada;
18. Meningkatnya kerja sama antar perpustakaan, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 5 kali;
19. Peningkatan fasilitas virtual library, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 4 server;
2) Misi Kedua
Tujuan 4 : Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kesehatan
5. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/
prasarana kesehatan dengan indikator :
21. Jumlah sarana kesehatan yang menyediakan layanan
kesehatan dasar, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
15 puskesmas;
22. Layanan rumah sakit yang telah terakreditasi, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 5 rumah sakit;
23. Rasio Rumah Sakit terhadap penduduk (tiap 10.000
penduduk), pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 0,26
unit/10.000 jiwa (22 rumah sakit)
101
24. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
(tiap 1000 penduduk), pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 0,14 unit per 1.000 jiwa;
25. % persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
26. % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
27. % peningkatan pengawasan sarana peredaran
kosmetik, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 74%;
6. Sasaran meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis
dengan indikator :
28. Rasio dokter puskesmas terhadap penduduk (tiap 1.000
penduduk), pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 0,09;
29. Rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap penduduk
(tiap 1.000 penduduk), pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 0,25;
7. Sasaran meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
miskin dengan indikator :
30. Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat
miskin, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
Tujuan 5 : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
lingkungan
8. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan dengan indikator :
31. Cakupan pelayanan ANC bagi ibu hamil, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 95%;
32. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 100%;
102
33. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
34. Cakupan kunjungan bayi, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 55%;
9. Sasaran meningkatnya kualitas peran serta masyarakat dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan indikator :
35. Rasio posyandu per satuan balita, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 646/69.292 x 1.000 = 9,3 posyandu
per 1000 balita;
36. % Posyandu Purnama dan Mandiri, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 77%;
37. Angka usia harapan hidup, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 69,31 tahun;
10. Sasaran menurunnya angka kesakitan terutama potensial
wabah dengan indikator :
38. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 65%;
39. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
100%;
40. Kelurahan UCI, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
85%;
41. Pengamatan dan Pencegahan Penyakit (Prosentase
kasus Kejadian Luar Biasa yang ditangani), pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 100%;
11. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dengan
indikator :
42. Persentase rumah tinggal bersanitasi, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 87%;
103
43. Rasio rumah layak huni, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 87%;
44. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air
bersih, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 85%;
45. Rasio permukiman layak huni, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 87%;
46. % Rumah Tangga Per Sanitasi, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 87%;
47. % Kawasan Kumuh, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 37%;
12. Sasaran peningkatan status gizi balita dengan indikator :
48. Persentase balita gizi buruk, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 0,39%;
49. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
50. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 5.635 (100%);
3) Misi Ketiga
Tujuan 6 : Penataan dan pengendalian ruang kota
13. Sasaran meningkatnya penataan dan pengendalian tata
ruang, serta perencanaan pembangunan dengan indikator :
51. Ketaatan terhadap RTRW, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 79%;
52. Luas Wilayah produktif, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 1.430 Ha;
53. Luas wilayah industri, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 320,70 Ha;
54. Luas wilayah perkotaan, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 11.006 Ha;
104
55. Persentase luas permukiman yang tertata, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 76,13 Ha;
Tujuan 7 : Menyediakan rencana pembangunan yang
memadai
14. Sasaran meningkatnya hasil kajian yang berkualitas dengan
indikator :
56. Studi kelayakan ekonomi, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 4 studi;
57. Studi kelayakan sosial budaya, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 4 studi;
58. Studi kelayakan tata ruang, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 2 studi;
59. Studi kelayakan pemerintahan umum, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 4 studi;
15. Sasaran meningkatnya perencanaan pembangunan berbasis
masyarakat dengan indikator :
60. RPJPD, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai Ada;
61. RPJMD, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai Ada;
62. RKPD, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai Ada;
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
16. Sasaran meningkatnya kualitas air, tanah dan udara dengan
indikator :
63. Jumlah sungai yang telah ditetapkan kelas air, pada
tahun 2010 ditargetkan 2 sungai;
64. % Pengendalian potensi sumber pencemaran air, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 49,32%;
65. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 40%;
105
4) Misi Keempat
Tujuan 9 : Peningkatan perekonomian daerah
17. Sasaran meningkatnya investasi dengan indikator :
66. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA), pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 2 investor;
67. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA),
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
Rp 37.500.000.000;
68. Peningkatan nilai investasi, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai (27%X712313977244,72) = 192.324.773.856,07
18. Sasaran meningkatnya perekonomian daerah dan sekitarnya
dengan indikator :
69. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai (dalam Rp Juta):
a. Pertanian : 57.950 dalam Rp Juta)
b. Pertambangan : 7.109 (dalam Rp Juta)
c. Industri : 4.499.830 (dalam Rp Juta)
d. Listrik : 51.679 (dalam Rp Juta)
e. Bangunan : 321.998 (dalam Rp Juta)
f. Perdagangan : 5.250.106 (dalam Rp Juta)
g. Pengangkutan: 495.574 (dalam Rp Juta)
h. Keuangan : 1.200.674 (dalam Rp Juta)
i. Jasa : 1.888.990 (dalam Rp Juta)
70. Rasio ketersediaan daya listrik, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 844.383 kVA;
71. Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 31 bank konvensional
dan 5 bank syariah;
72. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-
cabangnya, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 14
asuransi jiwa dan 18 asuransi kerugian;
106
73. Pertumbuhan PDRB per-tahun, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 6,45 %;
74. Laju inflasi kota, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
6%;
75. PDRB per kapita, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
Rp16.260.000,00;
76. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 32,81%;
77. Produktivitas sektor industri, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 60,14 (juta Rp per tenaga kerja);
78. Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai $ 64.470.468.
79. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
ditargetkan tercapai 5250106/12,712,117.88 juta Rp
=(41%);
80. Ekspor Bersih Perdagangan 5.250.106/12,712,117.88
US $ (41,3%)
Tujuan 10 : Peningkatan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi
19. Sasaran meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha Kecil
Mikro dan Menengah (UMKM) dengan indikator :
81. % Jumlah koperasi aktif, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 413/ 688 koperasi (60%);
82. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 67905 unit;
83. Jumlah BPR/LKM, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
9 BPR;
107
5) Misi Kelima
Tujuan 11 : Mewujudkan dan mengembangkan potensi
pariwisata
20. Sasaran meningkat dan berkembangnya obyek wisata dengan
indikator :
84. Jenis, kelas, dan jumlah restoran, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 3.475 unit;
85. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 10 hotel berbintang, 41 hotel
melati, 12 akomodasi lainnya;
21. Sasaran meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah
dengan indikator :
86. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 627.255.000 (dalam juta
rupiah);
Tujuan 12 : Mengembangkan seni budaya
22. Sasaran pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana wisata, seni dan budaya dengan indikator :
87. Ketersediaan gedung kesenian, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 1 gedung;
23. Sasaran meningkatkan seni budaya Malangan dengan
indikator :
88. Jumlah grup kesenian, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 177 grup;
6) Misi Keenam
Tujuan 13 : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
24. Sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian
dengan indikator :
108
89. Rasio jaringan irigasi, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 184,252 km/1435,7 ha;
90. Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 12.230.400 kg per
1.000 penduduk tiap tahun;
91. Konsumsi dan Keamanan Pangan, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 2.000 Kkal/kap/hr, 52 gram/kap/hr;
92. Distribusi Pangan, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
stabil;
25. Sasaran meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga kerja
dengan indikator :
93. Rasio penduduk yang bekerja, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 66,43%;
94. Rasio daya serap tenaga kerja, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 54.197/715 (75,8) tenaga kerja per
perusahaan;
95. Rasio lulusan S1/S2/S3, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 8,01%;
96. Rasio ketergantungan, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 37,69 jiwa;
97. Angka partisipasi angkatan kerja, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 94%;
98. Angka perselisihan pengusaha-pekerja per tahun, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 37 kasus;
99. Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur, pada
tahun 2010 ditargetkan 0% ;
26. Sasaran meningkatnya kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan daerah
lain guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan di Kota Malang. dengan indikator :
109
100. Frekuensi Kerjasama dengan daerah lain, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 13 MoU;
101 Frekuensi penyelenggaraan konsultasi Pemerth kota
dengan Pemerintah, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 2 pertemuan;
102. penyelenggaraan konsultasi pemerintah Kota dengan
Gubernur selaku Wakil Pemerintah, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 2 pertemuan;
27. Sasaran meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi
komunikasi dengan indikator :
103. Jumlah jaringan komunikasi, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 8 jaringan;
104. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 0,0028 (2.324 wartel per
816.637 penduduk;
105. Jumlah surat kabar nasional/lokal, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 12 koran lokal dan 30 koran
regional/nasional;
106. Jumlah penyiaran radio/TV lokal, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 12 stasiun radio, 5 stasiun tv lokal,
dan 5 stasiun tv nasional;
107. Persentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 26,30%;
108. Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 22 SIM;
109. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai ada survey IKM;
110. Web site milik pemerintah daerah, pada tahun 2010
ditargetkan ada;
110
111. Adanya media informasi pemda yang dapat diakses oleh
publik (website, kotakpos, bag/biro humas,
leaflet/brosur, pada tahun 2010 ditargetkan ada;
112. Keberadaan E-procurement, pada tahun 2010
ditargetkan ada.
28. Sasaran meningkatnya pelayanan kependudukan dengan
indikator :
113. Kepemilikan akta kelahiran umum, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 96,60%;
114. Kepemilikan KTP, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
95,80%;
115. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK, pada tahun
2010 ditargetkan sudah ada;
29. Sasaran meningkatnya pengelolaan keuangan daerah dengan
indikator :
116. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 6 jenis pajak daerah, 22
jenis retribusi daerah;
30. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan kepada
masyarakat dengan indikator :
117. Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 79;
118. Lama proses perijinan, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 4 hari untuk bangunan lantai 2 kebawah,
7 hari untuk bangunan lantai 2 keatas;
119. % Rumah yang memiliki IMB, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 67%;
120. Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM nya
berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 6 urusan;
111
121. Jumlah pelayanan dasar yang sudah menerapkan SPM,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 5 urusan;
122. Urusan wajib yang diselenggarakan daerah, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 26 urusan;
123. Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka
peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 1
bentuk inovasi;
31. Sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan
dalam pembangunan dengan indikator :
124. KDRT, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 29 jumlah
kasus;
125. partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 4.758 orang;
126. % Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 100 persen;
127. % partisipasi angkatan kerja perempuan, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 282.376orang;
128. Jumlah PKK aktif, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
63 Tingkat Kel, Kecamatan dan Kota;
129. Jumlah organisasi pemuda, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 95 organisasi;
130. Jumlah kegiatan kepemudaan, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 88 kegiatan;
131. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 63 binaan;
32. Sasaran meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
dengan indikator :
132. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan
OKP, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 5 kali;
112
133. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM), pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 114 kelompok binaan LPM, 114
LPM;
134. Jumlah LSM, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 20
lembaga;
33. Sasaran meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan
kesejahteraan keluarga dengan indikator :
135. Rata-rata jumlah anak per keluarga, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 2 anak/keluarga;
136. Rasio akseptor KB, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 0,810 (101.710/125.492);
34. Sasaran meningkatnya pembinaan keolahragaan dengan
indikator :
137. Jumlah klub olahraga, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 172 klub;
138. Jumlah gedung olah raga, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 3 GOR;
139. Jumlah organisasi olahraga, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 31 organisasi olah raga;
140. Jumlah kegiatan olahraga, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 120 kegiatan;
35. Sasaran penataan organisasi perangkat daerah dan
ketatalaksanaan dengan indikator :
141. Kesesuaian SKPD berdasarkan PP 41/2007, pada tahun
2010 ditargetkan sesuai;
Tujuan 14 : Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan
36. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah dengan indikator :
113
142. Sistem Informasi Kepegawaian, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai ada;
Tujuan 15 : Meningkatkan pengelolaan aset-aset milik
daerah
37. Sasaran meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan
aset daerah dengan indikator :
143. % Bidang/ lahan bersertifikat, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 86,39%;
144. % Penyelesaian Ijin Lokasi, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 100%;
145. % Penyelesaian Kasus Tanah Aset Pemkot, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 50%;
Tujuan 16 : Meningkatnya ketersediaan fasilitas umum
38. Sasaran meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan permukiman
dengan indikator :
146. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 94%;
147. Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 94%;
148. Kawasan yang masih terjadi genangan, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 115 lokasi;
149. Jumlah pelanggan listrik golongan rumah tangga, pada
tahun 2010, ditargetkan tercapai 677.523 pelanggan;
150. Saluran drainase yang berfungsi baik pada ruas jalan
kota, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 94%;
151. Prosentase jumlah gedung daerah dalam kondisi baik,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 84%;
114
152. Prosentase luas jalan kampung dan jembatan dalam
kondisi baik, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 84%;
153. Prosentase drainase kawasan permukiman dalam
kondisi baik, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 84%;
Tujuan 17 : Peningkatan pelayanan dasar masyarakat
39. Sasaran meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman serta penyediaan air bersih dengan indikator :
154. Penduduk berakses air minum, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 92.040 pelanggan;
155. Ketersediaan tempat pemakaman umum, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 52.250/819.708;
40. Sasaran meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA dengan indikator :
156. Persentase penanganan sampah, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 100%;
157. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk, pada tahun 2010, ditargetkan tercapai
527.879/816.637 penduduk;
Tujuan 18 : Pengembangan sarana transportasi
41. Sasaran meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota dengan
indikator :
158. Jumlah arus penumpang angkutan umum, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 1.613.537orang;
159. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 4,34meter/unit;
160. Ijin trayek, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 2.308
ijin;
115
161. Jumlah uji kir angkutan umum, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 0 angkutan;
42. Sasaran tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan lalu
lintas dan penumpang dengan indikator :
162. Jumlah terminal bis, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 3 terminal;
163. Jumlah angkutan darat (bermotor), pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 337.604angkutan;
Tujuan 19 : Meningkatnya ketentraman dan ketertiban
masyarakat
43. Sasaran meningkatnya jumlah produk hukum dengan
indikator :
164. Jumlah perda per tahun, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 20 Perda;
165. Jumlah Raperda yang disetujui legislatif tahun berjalan,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 20
Perda;
166. Jumlah perda yang dibatalkan, pada tahun 2010
ditargetkan tidak ada;
167. Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD
dan Pemda dalam rangka penyusunan perda, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 20 kali;
168. Keberadaan Perda tentang Standar Pelayanan Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai belum ada;
169. Keputusan KDH (yang bersangkutan dengan
pengaturan) yang tidak dilaksanakan, pada tahun 2010
ditargetkan tidak ada;
44. Sasaran penegakan Perda dan/atau penyelesaian sengketa
hukum dengan indikator :
116
170. % Angka kriminalitas yang tertangani, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 100%;
45. Sasaran meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan
kebijakan publik dengan indikator :
171. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 22 Perda;
172. voting yang diadakan DPRD dalam sidang paripurna
selama 1 tahun, pada tahun 2010 ditargetkan tidak ada;
46. Sasaran meningkatnya peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan indikator :
173. Angka kriminalitas, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 2455 kejadian;
174. Aksi masyarakat terhadap layanan publik, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 140 kali;
175. % Protes terselesaikan, pada tahun 2010 ditargetkan
tercapai 100%;
176. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk,
pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 2,7;
177. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 2.059 org;
178. Rasio Pos Sis kamling per jumlah kelurahan, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 3945 pos/47 kelurahan;
47. Sasaran meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM
pada masyarakat dengan indikator :
179. Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 8 kegiatan;
Tujuan 20 : Meningkatkan Kerukunan dan Kemantapan
kehidupan beragama
48. Sasaran meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup antar
umat beragama dengan indikator :
117
180. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 496 tempat ibadah;
181. Meningkatnya kesejahteraan modin, guru ngaji dan guru
sekolah minggu, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai
300 org modin dan 7.000 guru;
182. Fasilitasi kegiatan keagamaan, pada tahun 2010
ditargetkan tercapai 6 MTQ dan 5 Safari Romadhon;
Tujuan 21 : Kesejahteraan Masyarakat
49. Sasaran pengentasan kemiskinan dengan indikator :
183. Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, pada
tahun 2010 ditargetkan tercapai 10,86%;
50. Sasaran meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS dengan indikator :
184. % penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, pada tahun 2010 ditargetkan tercapai 100%;
185. % PMKS yg memperoleh bantuan sosial, pada tahun
2010 ditargetkan tercapai 100%;
118
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA A. Pedoman dan Tanggung Jawab Pengumpulan Data Kinerja
Pengumpulan data kinerja diperoleh dengan menggunakan
formulir Capaian Indikator Kinerja Utama yang berpedoman pada
Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2009 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kota Malang.
Formulir Capaian Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan formulir
isian data kinerja Realisasi Tahun 2009, Target Tahun 2010 dan
Realisasi Tahun 2010, selanjutnya diisi oleh Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) berdasarkan kewenangannya. Formulir Capaian
Indikator Kinerja Utama yang telah terisi, dilakukan verifikasi data
internal guna menjaga keandalan data tersebut.
Kualitas Indikator Kinerja Utama telah memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :
a. IKU dapat diukur secara obyektif
b. IKU menggambarkan hasil
c. IKU relevan dengan kondisi yang akan diukur
d. IKU cukup untuk mengukur kinerja
Sedangkan tanggungjawab pengumpulan data kinerja yang handal
merupakan kewenangan Sekretariat Daerah Kota Malang yang
memiliki fungsi pemantauan dan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan
kebijakan pemerintahan daerah.
B. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran Capaian kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi
instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian
119
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan
program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan,
visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja
Pemerintah Kota Malang dilakukan dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran
yang merupakan Indikator Kinerja Utama.
Pelaporan disusun dengan melakukan pendekatan terhadap
indikator kinerja baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif yang
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Adapun pencapaian kinerja Pemerintah Kota Malang dari segi
pengukuran kinerja yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja ini merupakan hasil kinerja Pemerintah Kota Malang melalui
pembobotan bertingkat pada setiap tahapan proses evaluasi dengan
menggunakan 2 (dua) formulir pengukuran kinerja sebagaimana
terlampir dalam laporan ini dengan pendekatan activity basic
management pada setiap aktifitas yang dilakukan pengukuran
kinerjanya yaitu sebagai berikut :
1. Rencana Kinerja
2. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja yang meliputi Penetapan dan pengukuran
indikator kinerja mencakup target/rencana masing–masing misi Kota
Malang dengan cara mencapainya melalui Sasaran, Indikator Kinerja
120
Utama, kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan. Kemudian
dilakukan Pengukuran kinerja dari masing-masing indikator yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kinerja dan dituangkan dalam formulir
Pengukuran Kinerja . Adapun cara menghitung capaian indikator
kinerja kegiatan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Realisasi Persentase Pencapaian rencana
tingkat capaian =
Rencana x 100%
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin rencah, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Rencana – (Realisasi – Rencana) Persentase Pencapaian rencana
tingkat capaian =
Rencana x 100%
Sedangkan untuk melaksanakan penilaian capaian kinerja
Pemerintah Kota Malang, ditetapkan penilaian skala ordinal sebagai
parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kebijakan
teknis, program dan kegiatan sebagai berikut :
85 keatas : Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 : Berhasil
55 ≤ X < 70 : Cukup Berhasil
X < 55 : Kurang Berhasil
121
C. Capaian Kinerja
1. Capaian Kinerja Jangka Pendek
Berdasarkan perhitungan capaian kinerja yang digambarkan dalam
Pengukuran Kinerja sebagaimana terlampir, dapat dijelaskan lebih
lanjut tentang pencapaian kinerja jangka pendek dalam Tahun
2010 sebagai berikut :
1) Misi Pertama Tujuan 1 : Meningkatkan mutu pendidikan
1. Sasaran meningkatnya mutu tenaga kependidikan dengan
indikator :
1. Rasio guru/murid, tercapai
a. SD : 83%
b. SMP : 88%
c. SMA : 83%
d. SMK : 88%
2. Rasio guru/murid per kelas rata-rata, tercapai
a. rata-rata guru SD per kelas : 100%
b. rata-rata guru SMP per kelas : 100%
c. rata-rata guru SMA per kelas : 60%
d. rata-rata guru SMK per kelas : 67%
3. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, tercapai
118%;
2. Sasaran meningkatnya mutu manajemen pendidikan
dengan indikator :
4. Angka pendidikan yang ditamatkan, tercapai
a. Belum tamat SD : 0,39%
b. SD : 80,4%
c. SMP : 155%
d. SMA : 36%
e. SMK : 99,5%
f. Dipl I/II : 54,73%
122
g. Dipl III : 177,34%
h. S1 : 109,20%
i. S2 : 128,95%
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan mutu pendidikan, adalah 91%
Tujuan 2 : Memeratakan Kesempatan Memperoleh
Pendidikan
3. Sasaran meningkatnya pemerataan akses pendidikan
dengan indikator :
5. Angka partisipasi kasar, tercapai
a. SD : 111%
b. SMP : 106,87%
c. SMA : 102,9%
6. Angka partisipasi murni, tercapai :
a. SD : 101%
b. SMP : 90%
c. SMA : 96%
7. Angka partisipasi sekolah, tercapai :
a. SD : 110%
b. SMP : 83%
c. SMA : 87%
8. Angka rata-rata lama sekolah, tercapai 100%
9. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tercapai 128%;
10. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah
(perjenjang pendidikan), tercapai :
a. SD : 172%
b. SMP : 156%
c. SMA/SMK : 317%
11. Angka melek huruf, tercapai 99,92%;
123
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan, adalah
115%
Tujuan 3 : Meningkatnya pengetahuan masyarakat
4. Sasaran meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan
dengan indikator :
12. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun, tercapai
102%;
13. Jumlah perpustakaan, tercapai 100%;
14. Prosentase meningkatnya jumlah buku di
perpustakaan kota, tercapai 81%;
15. Meningkatnya jumlah perpustakaan keliling, tercapai
100%;
16. Meningkatnya jumlah perpustakaan di setiap
kelurahan (sudut baca), tercapai 87,09%;
17. Meningkatnya manajemen perpustakaan, tercapai
100%;
18. Meningkatnya kerja sama antar perpustakaan,
tercapai 20%;
19. Peningkatan fasilitas virtual library, tercapai 25%;
20. Prosentase penerapan pengelolaan arsip secara baku
pada tahun 2010 tercapai 100%
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya pengetahuan masyarakat, adalah 79%
Dalam rangka mencapai Misi 1 yaitu Mewujudkan dan
Mengembangkan Pendidikan yang Berkualitas, telah dilakukan
upaya-upaya dalam pencapaian tujuan meningkatkan mutu
pendidikan dengan sasaran meningkatnya mutu tenaga
kependidikan dan meningkatnya mutu manajemen pendidikan,
telah tercapai 91 %, dengan kategori capaian yaitu Sangat
124
Berhasil. Dalam meningkatkan mutu tenaga kependidikan,
khususnya rasio guru terhadap 100 murid belum dapat tercapai
sesuai target yang telah ditetapkan, namun guru yang memiliki
kualifikasi S1/D-IV telah tercapai dari target yang telah
ditetapkan. Untuk angka pendidikan yang ditamatkan khususnya
untuk SMA masih perlu ditingkatkan angka kelulusan siswanya.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan memeratakan
kesempatan memperoleh pendidikan dengan sasaran
meningkatnya pemerataan akses pendidikan telah tercapai
115%, dengan kategori Sangat Berhasil.
Berdasarkan capaian indikator sasaran Angka Partisipasi
Kasar, Angka Partisipasi Murni, Angka Partisipasi Sekolah dan
Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini dengan jumlah siswa
24.611 anak serta mengurangi angka melek huruf sebagai
indikator tercapainya pemerataan akses pendidikan telah
tercapai dengan sangat baik. Angka melek huruf merupakan
jjumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca tulis
sejumlah 635.784 jiwa dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas.
Untuk mewujudkan tujuan meningkatnya pengetahuan
masyarakat, dengan sasaran meningkatnya akses masyarakat
ke perpustakaan tercapai 79% dengan kategori Berhasil.
Perpustakaan Kota Malang merupakan perpustakaan yang telah
memenuhi standar perpustakaan umum dan modern yang telah
berdiri sejak tahun 2004, dengan bangunan tiga lantai dan
koleksi buku sejumlah 111.817 eksemplar yang terdiri dari
77.395 judul buku serta 120 perpustakaan yang terdiri dari
perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat yang
menjadi bagian dari kegiatan perpustakaan keliling .
125
2) Misi Kedua
Tujuan 4 : Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kesehatan
5. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana /
prasarana kesehatan dengan indikator :
21. Jumlah sarana kesehatan yang menyediakan layanan
kesehatan dasar, tercapai 100%;
22. Layanan rumah sakit yang telah terakreditasi, tercapai
140%;
23. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk, tercapai
100%;
24. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan
penduduk, tercapai 112,86%;
25. % persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah,
tercapai 100%;
26. % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat,
tercapai 100%;
27. % peningkatan pengawasan sarana peredaran
kosmetik, tercapai 135%;
6. Sasaran meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis
dengan indikator :
28. Rasio dokter puskesmas terhadap penduduk (tiap
1.000 penduduk), tercapai 90%;
29. Rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap
penduduk (tiap 1.000 penduduk), tercapai 104%;
7. Sasaran meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
miskin dengan indikator :
30. Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat
miskin, tercapai 100%;
126
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
kesehatan, adalah 105%
Tujuan 5 : Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
dan lingkungan
8. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu
melahirkan dengan indikator :
31. Cakupan pelayanan ANC bagi ibu hamil, tercapai
104,83 %;
32. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan,
tercapai 89,83%;
33. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani,
tercapai 79,50%;
34. Cakupan kunjungan bayi, tercapai 94,98%;
9. Sasaran meningkatnya kualitas peran serta masyarakat
dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
indikator :
35. Rasio posyandu per satuan balita, tercapai 19,8%;
36. % Posyandu Purnama dan Mandiri, tercapai 101%;
37. Angka usia harapan hidup, tercapai 100,69%;
10. Sasaran menurunnya angka kesakitan terutama potensial
wabah dengan indikator :
38. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit TBC BTA, tercapai 119,69%;
39. Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD, tercapai 100%;
40. Kelurahan UCI tercapai 92,82%;
41. Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, tercapai
100%;
127
11. Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
dengan indikator :
42. Persentase rumah tinggal bersanitasi, tercapai 51%;
43. Rasio rumah layak huni, tercapai 111%;
43. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan
air bersih, tercapai 111,76%;
45. Rasio permukiman layak huni, tercapai 108%;
46. % Rumah Tangga Per Sanitasi, tercapai 76%;
47. % Kawasan Kumuh, tercapai 186%;
12. Sasaran peningkatan status gizi balita dengan indikator :
48. Persentase balita gizi buruk, tercapai 126%;
49. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan ,
tercapai 100%;
50. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI,
tercapai 64%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan,
adalah 102%
Dalam rangka mencapai Misi 2 yaitu Mewujudkan
Peningkatan Kesehatan Masyarakat, telah dilakukan upaya-
upaya pencapaian tujuan peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana kesehatan, dengan sasaran
meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana
kesehatan, meningkatnya kuantitas/kualitas tenaga medis dan
meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin, telah
tercapai 105% dengan kategori Sangat Berhasil.
Pelayanan kesehatan dasar telah dilaksanakan di masing-
masing puskesmas maupun puskesmas pembantu, dan rumah
bersalin yang dikelola Pemerintah Kota Malang. Sedangkan
rumah sakit yang telah terakreditasi sejumlah 7 unit baik yang
128
milik pemerintah maupun swasta, dengan rasio jumlah rumah
sakit tiap 1000 jiwa mencapai 0,26. Disamping itu dalam rangka
memaksimalkan pelayanan kesehatan dasar tidak terlepas dari
ketersediaan obat yang selalu dilakukan pengawasan secara
intensif.
Berkaitan dengan ketersediaan tenaga medis yang
mendukung tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana kesehatan, telah tercapai rasio
dokter puskesmas terhadap penduduk (tiap 1.000 penduduk)
dan rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap penduduk
(tiap 1.000 penduduk) telah menggambarkan kondisi yang
sangat baik dengan capaian 90% dan 104% yang terdiri 67
dokter dan 215 tenaga paramedis.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat
miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar, telah
dilakukan pelayanan sebaik-baiknya dengan memberikan
pengobatan yang terjangkau kepada 122.900 keluarga miskin.
Sedangkan untuk tujuan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan lingkungan, dengan sasaran meningkatnya
kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan, meningkatnya
kualitas peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), menurunnya angka kesakitan terutama
potensial wabah dan meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan, telah tercapai 102% dengan kategori Sangat Berhasil. Dalam meningkatkan kesehatan bayi dan ibu
melahirkan telah dilakukan melalui pelayanan ANC bagi ibu
hamil, pemberian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan, yang telah dilaksanakan
sesuai standar pelayanan kesehatan yang telah ditentukan.
Disamping itu juga telah didukung dengan tingkat partisipasi
masyarakat yang tinggi dalam membentuk Posyandu di
129
wilayahnya, sehingga persentase bali ta gizi buruk di Kota
Malang mencapai 0,26% di bawah standar pelayanan minimal
yaitu < 1%, sehingga dapat dikatakan bahwa balita di Kota
Malang telah memiliki gizi cukup baik. Dalam rangka menurunnya angka kesakitan terutama yang
disebabkan potensial wabah telah dilakukan melalui upaya
penurunan penderita penyakit TBC/BTA dan DBD serta kejadian
luar biasa. Disamping itu juga dilakukan upaya-upaya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan air
bersih dan menempati rumah tinggal yang telah bersanitasi.
3) Misi Ketiga
Tujuan 6 : Penataan dan pengendalian ruang kota
13. Sasaran meningkatnya penataan dan pengendalian tata
ruang, serta perencanaan pembangunan dengan indikator :
51. Ketaatan terhadap RTRW, tercapai 96%;
52. Luas Wilayah produktif, tercapai 100%;
53. Luas wilayah industri, tercapai 100%;
54. Luas wilayah perkotaan, tercapai 100%;
55. Persentase luas permukiman yang tertata, tercapai
136,78%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
Penataan dan pengendalian ruang kota, adalah 99 %
Tujuan 7 : Menyediakan rencana pembangunan yang
memadai
14. Sasaran meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
dengan indikator :
56. Studi kelayakan ekonomi, tercapai 0%
57. Studi kelayakan sosial budaya, tercapai 25%;
58. Studi kelayakan tata ruang, tercapai 200%;
59. Studi kelayakan pemerintahan umum, tercapai 0%;
130
15. Sasaran meningkatnya perencanaan pembangunan
berbasis masyarakat dengan indikator :
60. RPJPD, tercapai 100%;
61. RPJMD, tercapai 100%;
62. RKPD, tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
menyediakan rencana pembangunan yang memadai, adalah
78%.
Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
16. Sasaran meningkatnya kualitas air, tanah dan udara
dengan indikator :
63. Jumlah sungai yang telah ditetapkan kelas air,
tercapai 100%;
64. % Pengendalian potensi sumber pencemaran air ,
tercapai 79%;
65. Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber
HPL/HGB, tercapai 45%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya kualitas lingkungan hidup, adalah 75%.
Dalam rangka mencapai Misi 3 yaitu Mewujudkan
Penyelenggaraan Pembangunan yang Ramah Lingkungan,
telah dilakukan upaya-upaya pencapaian tujuan penataan dan
pengendalian ruang kota dengan sasaran meningkatnya
penataan dan pengendalian tata ruang, serta perencanaan
pembangunan telah tercapai 99% dengan kategori Sangat
Berhasil, hal ini menggambarkan bahwa Kota Malang dalam
mengendalikan tata ruang, telah dilakukan dengan cukup baik,
sehingga dapat menjamin ketersediaan luas wilayah produktif,
luas wilayah industri, luas wilayah perkotaan dan luas
permukiman yang tertata.
131
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan menyediakan
rencana pembangunan yang memadai, dengan sasaran
meningkatnya hasil kajian yang berkualitas dan meningkatnya
perencanaan pembangunan berbasis masyarakat 78% dengan
kategori Berhasil. Perencanaan pembangunan Kota Malang
telah dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat,
sehingga perencanaan pembangunan sebagaimana tertuang
dalam RPJMD Kota Malang Tahun 2009-2013 telah dilakukan
melalui musyawarah dengan melibatkan masyarakat. RPJMD
tersebut, setiap tahunnya telah dijabarkan melalui perencanaan
tahunan sebagaimana tertuang dalam RKPD ( Rencana Kerja
Pemerintah Daerah).
Sedangkan dalam rangka mewujudkan tujuan
meningkatnya kualitas lingkungan hidup, dengan sasaran
meningkatnya kualitas air, tanah dan udara telah tercapai 75%
dengan kategori Berhasil. Untuk mempertahankan kualitas air,
tanah dan udara telah dilakukan melalui pengelolaan kualitas air
(penetapan kelas air), pengendalian potensi sumber
pencemaran air dan rasio ruang terbuka hijau per satuan luas
wilayah ber-HPL/HGB. Dalam pengelolaan kualitas air
(penetapan kelas air) telah ditetapkan 2 (dua ) sungai dengan
18 titik, sedangkan pengendalian potensi sumber pencemaran
air telah dilaksanakan 12 lokasi perusahaan dari 31 jumlah
beban pencemaran air yang dihasilkan.
4) Misi Keempat
Tujuan 9 : Peningkatan perekonomian daerah
17. Sasaran meningkatnya investasi dengan indikator :
66. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA),
tercapai 0%;
132
67. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
tercapai 100,38%;
68. Peningkatan nilai investasi, tercapai 88,89%;
18. Sasaran meningkatnya perekonomian daerah dan
sekitarnya dengan indikator :
69. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor, tercapai
(dalam Rp Juta):
a. Pertanian : 96,9%
b. Pertambangan : 89,7%
c. Industri : 90,7%
d. Listrik : 96,6%
e. bangunan : 103,2%
f. Perdagangan : 85%
g. Pengangkutan : 75%
h. Keuangan : 93%
i. jasa : 85%
70. Rasio ketersediaan daya listrik, tercapai 94,7%;
71. Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya,
tercapai 117%;
72. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-
cabangnya, tercapai 165%;
73. Pertumbuhan PDRB per-tahun, tercapai 103,6%;
74. Laju inflasi kota, tercapai 88,3%;
75. PDRB per kapita, tercapai 239%;
76. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, tercapai
97,90%;
77. Produktivitas sektor industri, tercapai 126%;
78. Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor
tercapai 138%.
133
79. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
tercapai 85%
80. Ekspor Bersih Perdagangan tercapai 131%
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan perekonomian daerah, adalah 90%
Tujuan 10 : Peningkatan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi
19. Sasaran meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha Kecil
Mikro dan Menengah (UMKM) dengan indikator :
81. % Jumlah koperasi aktif, tercapai 100,28%;
82. Jumlah Usaha Mikro dan Kecil, tercapai 93,49%;
83. Jumlah BPR/LKM, tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, adalah
97,9%
Dalam rangka mencapai Misi 4 yaitu Mewujudkan
Pemerataan Perekonomian dan Pusat Pertumbuhan Wilayah
Sekitarnya, telah dilakukan upaya-upaya pencapaian tujuan
peningkatan perkenomian daerah, dengan sasaran
meningkatnya investasi serta meningkatnya perekonomian
daerah dan sekitarnya, telah tercapai 89,62%, dengan kategori
Sangat Berhasil. Pada tahun 2010 tidak terdapat investor
berskala nasional (PMDN/PMA) yang masuk ke Kota Malang,
namun nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) yang
investornya telah masuk sebelum tahun 2010 telah memberikan
kontribusi terhadap jumlah nilai investasi sebesar
Rp. 37.641.123.425,00. Pada tahun 2010 telah dilakukan
kerjasama dalam pengelolaan barang milik daerah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
134
antara lain Kerjasama Pengembangan Pasar Dinoyo senilai
Rp. 249.836.000.000,00 dan Pasar Blimbing senilai
Rp. 191.823.000.000,00., yang keduanya bukan merupakan
Investor berskala Nasional PMDN/PMA sebagaimana diatur
dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara
Penanaman Modal.
Sedangkan untuk pencapaian tujuan peningkatan usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi, telah tercapai 97,92%
dengan kategori Sangat Berhasil, Capaian keberhasilan ini
disebabkan peningkatan jumlah koperasi yang aktif, disamping
itu juga telah terjadi peningkatan jumlah UMKM sebagai dampak
dari keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
5) Misi Kelima
Tujuan 11 : Mewujudkan dan mengembangkan potensi
pariwisata
20. Sasaran meningkat dan berkembangnya obyek wisata
dengan indikator :
84. Jenis, kelas, dan jumlah restoran, tercapai 101%;
85. Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel, tercapai
116%;
21. Sasaran meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah
dengan indikator :
86. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, tercapai
95,23%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mewujudkan dan mengembangkan potensi pariwisata, adalah
95,75%
135
Tujuan 12 : Mengembangkan seni budaya
22. Sasaran pembangunan dan pengembangan sarana dan
prasarana wisata, seni dan budaya dengan indikator :
87. Ketersediaan gedung kesenian, tercapai 100%;
23. Sasaran meningkatkan seni budaya Malangan dengan
indikator :
88. Jumlah grup kesenian, tercapai 66%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mengembangkan seni budaya, adalah 89,28%
Dalam rangka mencapai Misi 5 yaitu Mewujudkan dan
mengembangkan Pariwisata yang Berbudaya, telah dilakukan
upaya-upaya pencapaian tujuan mewujudkan dan
mengembangkan potensi pariwisata, dengan sasaran meningkat
dan berkembangnya obyek wisata serta meningkatnya nilai jual
potensi pariwisata daerah, telah tercapai 95,75% dengan
kategori Sangat Berhasil. Kota Malang sebagai kota yang
memiliki potensi yang mendukung sektor pariwisata,
mengembangkan sarana prasarana perhotelan dan restoran
serta sarana pariwisata belanja. Sejak tahun 2000 telah
dikembangkan wisata belanja Pasar Tugu, yang merupakan
inovasi obyek pariwisata dengan prioritas partisipasi Usaha Kecil
dan menengah sebagai tempat wisata belanja bagi masyarakat
Kota Malang, disamping itu juga telah dipusatkan daerah Sanan
sebagai pusat produksi Tempe Malang dan Kripik Tempe serta
kripik buah sebagai salah satu obyek wisata belanja. Konsep
inovasi pariwisata ini dikembangkan dengan berdirinya pusat-
pusat perbelanjaan modern dengan memadukan unsur
pedagang tradisional dan modern.
Disamping itu setiap tahun dalam rangka memperingati HUT
Kota Malang yang jatuh pada tanggal 1 April, dilaksanakan
136
acara ”Malang Tempo Doeloe” yang memberikan gambaran
sejarah situasi Kota Malang pada jaman penjajahan, yang
menampilkan nuansa antara lain kendaraan, dokar, sepeda dan
sepeda motor pada jaman dahulu serta penjual dengan
menggunakan pakaian jaman penjajahan. Malang Kembali atau
yang lebih terkenal dengan Malang Tempo Doeloe ini digelar di
sepanjang Jalan Ijen mulai tanggal 20-23 Mei 2010. Acara ini
menghadirkan berbagai pertunjukan, pameran, gelar budaya,
pasar rakyat, dan workshop. Dimana acara-acara yang digelar
tersebut menampilkan kekhasan tersendiri terhadap budaya
Indonesia, khususnya Budaya Panji yang merupakan budaya
khas Jawa Timur. Selain itu, acara ini juga menjadi salah satu
wujud nyata yang menjadi kebanggaan tersendiri untuk
mengenalkan lebih jauh budaya bangsa khususnya Budaya Panji
serta mengenalkan kembali cerita Panji kepada masyarakat
Malang dan sekitar. Selama ini Budaya Panji sudah banyak
ditinggalkan masyarakat Indonesia, padahal budaya luhur ini
justru lebih banyak dikembangkan masyarakat luar negeri karena
dianggap mampu menjawab permasalahan zaman. Budaya Panji
merupakan satu-satunya budaya nusantara dari Malang yang
menyebar hingga ke wilayah Asia. Budaya Panji dimulai dari
Kerajaan Kanjuruhan, Malang, di abad ke-8 dengan hasil
kesenian berupa Topeng Panji Malang. Budaya Panji yang
berasal dari Malang perlu diangkat dan dijadikan tema ikon
penting Kota Malang, sehingga masyarakat dapat mengenal
kembali tentang Budaya Panji yang berasal dari Kota Malang.
Budaya Panji mengajarkan tentang kebaikan kepada sesama
dan kebaikan kepada alam yang mencakup tentang tatanan
sosial dan etika untuk kebaikan bersama. Salah satunya,
pengaruh Budaya Panji dalam sistem pertanian nusantara yang
mengedepankan sistem organik yang perlu dihidupkan kembali
137
untuk menjamin kemandirian di sektor tersebut. Konsep
pertanian dalam Budaya Panji adalah kesuburan. Bagaimana
memperlakukan tanah (lahan) seperti menyayangi istri dan
berhubungan dengan konservasi alam. Tidak hanya sekedar
cerita tentang Panji, tetapi juga menyangkut semua kehidupan.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan mengembangkan seni
budaya dengan sasaran pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana wisata, seni dan budaya serta
meningkatkan seni budaya Malangan tercapai 89,28% dengan
kategori Sangat Berhasil, Kekayaan etnis dan budaya yang
dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional
yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng
Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin terkikis oleh
kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan
tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal
tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-
kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung
Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur
Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-
Semeru. Etnik masyarakat Malang terkenal religius, dinamis,
suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya
sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi
kebersamaan dan setia kepada Malang. Di Kota Malang juga
terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa
Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini
sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti
Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda
Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang
kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian
"BANTENGAN" kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas
masyarakat asli Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini
138
sudah dikenal oleh masyarakat Malang, namun baru sekaranglah
"BANTENGAN" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya
masyarakat lokal, namun juga luar daerah bahkan mancanegara.
Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir
setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan
hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari
seluruh masyarakat. Belajar pada pengalaman - pengalaman
yang sebelumnya agar tidak diakui oleh pihak - pihak yang
kurang bertanggung jawab seperti Reog Ponorogo yang telah
diakui oleh negara lain, maka patutlah kita melegalkan dimata
dunia bahwa ini adalah murni kesenian Indonesia.
6) Misi Keenam
Tujuan 13 : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
24. Sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian
dengan indikator :
89. Rasio jaringan irigasi, tercapai 90%;
90. Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000
penduduk, tercapai 73,27%;
91. Konsumsi dan Keamanan Pangan, tercapai 54,74%
(energi) dan 39,80% (protein);
92. Distribusi Pangan, tercapai 100%;
25. Sasaran meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga
kerja dengan indikator :
93. Rasio penduduk yang bekerja, tercapai 85,39%;
94. Rasio daya serap tenaga kerja, tercapai 92%;
95. Rasio lulusan S1/S2/S3, tercapai 88%;
96. Rasio ketergantungan, tercapai 99,97%;
97. Angka partisipasi angkatan kerja, tercapai 65%;
98. Angka perselisihan pengusaha-pekerja per tahun,
tercapai 84%;
139
99. Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur,
tercapai 100% (target dan realisasi tidak ada);
26. Sasaran meningkatnya kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan
daerah lain guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan di Kota Malang. dengan indikator :
100. Frekuensi Kerjasama dengan daerah lain, tercapai
38%;
101. Frekuensi penyelenggaraan konsultasi Pemerintah
kota dengan Pemerintah, tercapai 10%;
102. penyelenggaraan konsultasi pemerintah Kota dengan
Gubernur selaku Wakil Pemerintah, tercapai 10%;
27. Sasaran meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi
komunikasi dengan indikator :
103. Jumlah jaringan komunikasi, tercapai 100%;
104. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk, tercapai
21%;
105. Jumlah surat kabar nasional/lokal, tercapai 100%;
106. Jumlah penyiaran radio/TV lokal, tercapai 136%;
107. Persentase penduduk yang menggunakan
HP/Telepon, tercapai 36%;
108. Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda, tercapai
50%;
109. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, tercapai
100%;
110. Web site milik pemerintah daerah, tercapai 100%;
111. Adanya media informasi pemda yang dapat diakses
oleh publik (website, kotakpos, bag/biro humas,
leaflet/brosur, tercapai 100%;
112. Keberadaan E-procurement, tercapai 0% (realisasi
tidak ada);
140
28. Sasaran meningkatnya pelayanan kependudukan dengan
indikator :
113. Kepemilikan akta kelahiran umum, tercapai 85%;
114. Kepemilikan KTP, tercapai 96%;
115. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK, tercapai
100%;
29. Sasaran meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
dengan indikator :
116. Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah,
tercapai 100% pajak daerah, 107% retribusi daerah;
30. Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan perijinan kepada
masyarakat dengan indikator :
117. Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan,
tercapai 99,9%;
118. Lama proses perijinan, tercapai 100%;
119. % Rumah yang memiliki IMB, tercapai 94%;
120. Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM nya
berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh
Pemerintah, tercapai 266%;
121. Jumlah pelayanan dasar yang sudah menerapkan
SPM, tercapai 200%;
122. Urusan wajib yang diselenggarakan daerah, tercapai
100%;
123. Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka
peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan
masyarakat, tercapai 100%;
31. Sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan
dalam pembangunan dengan indikator :
124. KDRT, tercapai (17,2%);
125. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah,
tercapai 104%;
141
126. % Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun
keatas, tercapai 99,84%;
127. % partisipasi angkatan kerja perempuan, tercapai
54%;
128. Jumlah PKK aktif, tercapai 100%;
129. Jumlah organisasi pemuda, tercapai 53%;
130. Jumlah kegiatan kepemudaan, tercapai 56%;
131. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK, tercapai
100%;
32. Sasaran meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
dengan indikator :
132. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas
dan OKP, tercapai 20%;
133. Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat (LPM), tercapai 100%;
134. Jumlah LSM, tercapai 125%;
33. Sasaran meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan
kesejahteraan keluarga dengan indikator :
135. Rata-rata jumlah anak per keluarga, tercapai 100%;
136. Rasio akseptor KB, tercapai 95%;
34. Sasaran meningkatnya pembinaan keolahragaan dengan
indikator :
137. Jumlah klub olahraga, tercapai 105%;
138. Jumlah gedung olah raga, tercapai 100%;
139. Jumlah organisasi olahraga, tercapai 129%;
140. Jumlah kegiatan olahraga, tercapai 94%;
35. Sasaran penataan organisasi perangkat daerah dan
ketatalaksanaan dengan indikator :
141. Kesesuaian SKPD berdasarkan PP 41/2007, tercapai
100%;
142
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, adalah 89,28%
Tujuan 14 : Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan
36. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah dengan indikator :
142. Sistem Informasi Kepegawaian, tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan,
adalah 100%
Tujuan 15 : Meningkatkan pengelolaan aset-aset milik
daerah
37. Sasaran meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan
aset daerah dengan indikator :
143. % Bidang/ lahan bersertifikat, tercapai 95%;
144. % Penyelesian Ijin Lokasi, tercapai 67%;
145. % Penyelesaian Kasus Tanah Aset Pemkot, tercapai
67%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mMeningkatkan pengelolaan aset-aset milik daerah, adalah
76%
Tujuan 16 : Meningkatnya ketersediaan fasilitas umum
38. Sasaran meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan
permukiman dengan indikator :
146. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik,
tercapai 99,86%;
147. Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik,
tercapai 96%;
148. Kawasan yang masih terjadi genangan, tercapai
143
177%;
149. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik,
tercapai 98,81%;
150. Saluran drainase yang berfungsi baik pada ruas jalan
kota, tercapai 98%;
151. Prosentase jumlah gedung daerah dalam kondisi baik,
tercapai 98,81%;
152. Prosentase luas jalan kampung dan jembatan dalam
kondisi baik, tercapai 100%;
153. Prosentase drainase kawasan permukiman dalam
kondisi baik, tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatnya ketersediaan fasilitas umum, adalah 109%
Tujuan 17 : Peningkatan pelayanan dasar masyarakat
39. Sasaran meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman serta penyediaan air bersih dengan indikator :
154. Penduduk berakses air minum, tercapai 107%;
155. Ketersediaan tempat pemakaman umum, tercapai
51%;
40. Sasaran meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA dengan indikator :
156. Persentase penanganan sampah, tercapai 88,5%;
157. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk, tercapai 100%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
peningkatan pelayanan dasar masyarakat, adalah 87%
Tujuan 18 : Pengembangan sarana transportasi
41. Sasaran meningkatnya penerapan sistem manajemen
transportasi sesuai standar transportasi kota dengan
indikator :
158. Jumlah arus penumpang angkutan umum, tercapai
144
95%;
159. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, tercapai
92%;
160. Ijin trayek, tercapai 91,33%;
161. Jumlah uji kir angkutan umum, tercapai 100%;
42. Sasaran tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan
lalu lintas dan penumpang dengan indikator :
162. Jumlah terminal bis, tercapai 100%;
163. Jumlah angkutan darat (bermotor), tercapai 105%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
pengembangan sarana transportasi, adalah 99%
Tujuan 19 : Meningkatnya ketentraman dan ketertiban
masyarakat
43. Sasaran meningkatnya jumlah produk hukum dengan
indikator :
164. Jumlah Perda per tahun, tercapai 19%;
165. Jumlah Raperda yang disetujui legislatif tahun
berjalan, tercapai 100%;
166. Jumlah Perda yang dibatalkan, tercapai 100% (target
dan realisasi tidak ada) ;
167. Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD
dan Pemda dalam rangka penyusunan perda,
tercapai 100%;
168. Keberadaan Perda tentang Standar Pelayanan Publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
tercapai 0%;
169. Keputusan KDH (yang bersangkutan dengan
pengaturan) yang tidak dilaksanakan, tercapai 100%
(target dan realisasi tidak ada);
44. Sasaran penegakan Perda dan atau penyelesaian sengketa
hukum dengan indikator :
145
170. % Angka kriminalitas yang tertangani, tercapai
36,85%;
45. Sasaran meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan
kebijakan publik dengan indikator :
171. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha, tercapai
55%;
172. Voting yang diadakan DPRD dalam sidang paripurna
selama 1 tahun, tercapai 100%;
46. Sasaran meningkatnya peran serta masyarakat dalam
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan indikator :
173. Angka kriminalitas, tercapai 40%;
174. Aksi masyarakat terhadap layanan publik, tercapai
74%;
175. % Protes terselesaikan, tercapai 90%;
176. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000
penduduk, tercapai 78%;
177. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk,
tercapai 105%;
178. Rasio Pos Sis kamling per jumlah kelurahan,
tercapai 100%;
47. Sasaran meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM
pada masyarakat dengan indikator :
179. Jumlah kegiatan pembinaan politik daerah, tercapai
25%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
mMeningkatnya ketentraman dan ketertiban masyarakat, adalah
58%
146
Tujuan 20 : Meningkatkan kerukunan dan kemantapan
kehidupan beragama
48. Sasaran meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup
antar umat beragama dengan indikator :
180. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk, tercapai
99%;
181. Meningkatnya kesejahteraan modin, guru ngaji dan
guru sekolah minggu, tercapai 104%;
182. Fasilitasi kegiatan keagamaan, tercapai 91%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
meningkatkan kerukunan dan kemantapan kehidupan
beragama, adalah 97,8%
Tujuan 21 : Kesejahteraan masyarakat
49. Sasaran pengentasan kemiskinan dengan indikator :
183. Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan ,
tercapai 96%;
50. Sasaran meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS dengan indikator :
184. % penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, tercapai 99%;
185. % PMKS yg memperoleh bantuan sosial, tercapai
9,16%;
Nilai rata-rata capaian kinerja dalam mewujudkan tujuan
kesejahteraan masyarakat, adalah 68,05%
Dalam rangka mencapai Misi 6 yaitu Mewujudkan
Pelayanan Publik yang Prima, telah dilakukan upaya-upaya
pencapaian tujuan mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan, dengan sasaran meningkatnya produksi dan
produktivitas pertanian dan meningkatnya kesempatan dan
kualitas tenaga kerja, meningkatnya kerjasama yang harmonis
147
dan sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan
daerah lain guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan di Kota Malang, meningkatnya kualitas dan
jangkauan informasi komunikasi dan meningkatnya pelayanan
kependudukan, meningkatnya pengelolaan keuangan daerah,
meningkatnya kualitas pelayanan perijinan kepada masyarakat
serta meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan dalam
pembangunan, meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat,
meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan kesejahteraan
keluarga dan meningkatnya pembinaan keolahragaan serta
penataan organisasi perangkat daerah dan ketatalaksanaan,
telah tercapai 89,28% dengan kategori Sangat Berhasil.
Dalam bidang pertanian Kota Malang Tahun 2010
mengembangkan inovasi go organik yang berarti dalam bertani
tidak akan lagi menggunakan pestisida atau pupuk kimia buatan
pabrik yang bisa merusak lingkungan dan bisa mengganggu
kesehatan, namun mulai beralih menggunakan pupuk organik,
baik yang berasal dari kotoran ternak maupun yang dibuat dari
humus. Untuk kerjasama dengan daerah lain, telah dilaksanakan
kerjasama yang meliputi :
a. Kerjasama pengujian kendaraan bermotor yang
dilaksanakan oleh Kota Malang dengan Kabupaten Malang
serta Kota Batu dalam melaksanakan pengujian kendaraan
bermotor;
b. Kerjasama dalam pengelolaan Bandara Abdurahman Saleh
yang dilaksanakan oleh Kota Malang dengan Kabupaten
Malang, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur dan TNI Angkatan
Udara;
c. Kerjasama pengelolaan terminal Landungsari yang
dilaksanakan oleh Kota Malang dengan Kabupaten Malang ;
148
d. Kerjasama pengambilan Air minum yang dilaksanakan oleh
Kota Malang dengan Kabupaten Malang ; e. Kerjasama pengambilan Air minum yang dilaksanakan oleh
Kota Malang dengan Kota Batu ; Sedangkan dalam pemberian pelayanan kependudukan
dan pencatatan Sipil, telah dilakukan pelayanan KTP dan KK
serta akta kelahiran yang gratis, sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 2 Tahun 2008
tentang Retribusi Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Akta
Catatan Sipil. Dengan capaian sangat berhasil ini menunjukkan
komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam memberikan pelayanan perijinan, telah
dilakukan pola pelayanan perijinan terpadu yang dilaksanakan
oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu yang bertempat di
Kantor Pelayanan Terpadu, bersama- sama pelayanan
kependudukan, pertanahan, ketenagakerjaan serta pajak dan
retribusi, disamping itu juga didukung dengan jaringan internet
dan intranet yang dapat mengakses pelayanan perijinan,
sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses
pelayanan perijinan.
Disamping itu juga dalam hal pengembangan
keolahragaan, Kota Malang telah memiliki GOR Ken Arok dan
Stadion Olahraga yang bertaraf internasional, yang juga
dilengkapi dengan sarana penginapan atlet serta sarana
perdagangan yang berada di Kawasan Stadion Gajayana
Malang, selain itu Kota Malang memiliki dua Klub Sepakbola
yang saat ini sedang disegani oleh seluruh masyarakat
Indonesia yaitu AREMA INDONESIA yang berada dalam
Kompetisi Super Liga Indonesia dan PERSEMA yang berada
dalam Kompetisi Liga Primer Indonesia dan kedua-duanya
berada pada papan atas di dua kompetisi tersebut, bahkan
149
AREMA INDONESIA pernah menjuarai Super Liga Indonesia
tahun 2009 serta COPA Indonesia pada tahun 2007 dan 2008,
yang saat ini sedang mempersiapkan berlaga dikompetisi Liga
Champion Asia Tahun 2011. Disamping itu juga ada beberapa
Cabang Olahraga yang menjadikan harum nama Kota Malang
antara lain dari Cabang Olahraga Tinju, Bulutangkis, Balap
sepeda, bahkan Kota Malang telah memiliki lintasan balap
sepeda (velodrom).
Sedangkan dalam rangka mewujudkan tujuan
meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur
pemerintah daerah, telah tercapai 100% dengan kategori
Sangat Berhasil, dengan mengedepankan Sistem Informasi
Kepegawaian yang berbasis IT .
Dalam rangka mewujudkan tujuan meningkatkan
pengelolaan aset-aset milik daerah, dengan sasaran
meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan aset daerah,
telah tercapai 76%, dengan kategori Berhasil. Hal ini
disebabkan telah ditingkatkan pemanfaatan Aset milik
Pemerintah Kota Malang untuk kepentingan masyarakat dan
peningkatan pengamanan aset-aset pemerintah.
Sedangkan untuk mewujudkan Tujuan Meningkatnya
ketersediaan fasilitas umum, dengan Sasaran Meningkatnya
kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota, serta
lingkungan perumahan dan permukiman, telah tercapai 109%
dengan Kategori Sangat Berhasil, hal ini disebabkan karena
beberapa indikator kinerja realisasi mencapai di atas target
yang direncanakan, disamping itu juga bahwa telah dilakukan
pemeliharaan yang rutin terhadap jalan dan jembatan serta
saluran air.
150
Dalam upaya mewujudkan tujuan Peningkatan pelayanan
dasar masyarakat, dengan sasaran Meningkatnya kualitas
lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan air
bersih dan Meningkatnya pengelolaan sampah di sumber
sampah, TPS dan TPA, telah tercapai 87% dengan kategori
Sangat Berhasil. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian
besar penduduk Kota Malang telah berakses air minum dan
pelayanan persampahan telah berjalan dengan baik. Volume
sampah di Kota Malang dalam per harinya mencapai 350 ton
yang seluruhnya dibuang di TPA Supit Urang Kota Malang.
"TPA Supit Urang adalah satu-satunya TPA yang ada di Kota
Malang, sehingga diperlukan upaya perbaikan dalam sistem
pengelolaan sampah yaitu sistem penangkapan gas metan
yang dihasilkan dari sampah. Dengan penangkapan gas metan
itu, maka kondisi tanah bisa tetap aman bahkan mampu
menekan potensi penumpukan sampah hingga 40%, sehingga
potensi ancaman polusi udara akibat penumpukan sampah,
rusaknya kandungan tanah, dan ancaman lainnya bisa
diminimalisir melalui Twin Development Mekanisme.
Sedangkan untuk mewujudkan tujuan pengembangan
sarana transportasi, dengan sasaran meningkatnya penerapan
sistem manajemen transportasi sesuai standar transportasi kota
dan tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas
dan penumpang, telah tercapai 99% dengan kategori Sangat Berhasil.
Dalam rangka mencapai tujuan meningkatnya ketentraman
dan ketertiban masyarakat, dengan sasaran meningkatnya
jumlah produk hukum dan Penegakan Perda dan/atau
penyelesaian sengketa hukum, meningkatnya fungsi legislasi
dalam perumusan kebijakan publik serta meningkatnya peran
serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat
151
dan meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM pada
masyarakat, telah tercapai 58% dengan kategori Cukup Berhasil. Capaian keberhasilan ini merupakan bentuk hasil
kerjasama antara Pemerintah Kota Malang dengan DPRD Kota
Malang dalam melakukan pembahasan Ranperda menjadi
Peraturan Daerah Kota Malang, termasuk di dalamnya Perda
yang mendukung iklim usaha, untuk mengatur perekonomian
masyarakat. Dalam rangka mengendalikan pelaksanaan
Peraturan Daerah tersebut, telah dilakukan pencegahan dan
penindakan terhadap pelanggaran tindak pidana ringan yang
merupakan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan
daerah. Disamping itu untuk menjaga ketertiban dan keamanan
masyarakat telah digiatkan Siskamling yang merupakan
Pengamanan masyarakat sendiri untuk menjaga kemanan,
dengan harapan dapat menurunkan angka kriminalitas di Kota
Malang.
Sedangkan untuk mencapai tujuan Meningkatkan
Kerukunan dan Kemantapan kehidupan beragama,dengan
Sasaran Meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup antar
umat beragama tercapai 97,8% dengan kategori Sangat Berhasil, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah tempat
ibadah yang dibangun oleh masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan tujuan Kesejahteraan
Masyarakat, dengan sasaran pengentasan kemiskinan dan
meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial/PMKS telah tercapai 68,05% dengan
kategori Cukup Berhasil. Hal ini disebabkan karena bantuan
terhadap PMKS masih belum sesuai dengan kebutuhan PMKS.
Pada Tahun 2010 telah dilakukan bantuan kepada 785 PMKS
dari PMKS yang ada sejumlah 8.566 orang.
152
2. Kemajuan Pencapaian Target Jangka Menengah
Kemajuan pencapaian target jangka menengah adalah
kemajuan pencapaian target kinerja tiap-tiap Indikator kinerja
dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan sebagaimana tertuang dalam
RPJMD, Sedangkan Capaian Kinerja jangka menengah adalah
tahapan membandingkan antara Realisasi sampai dengan Tahun
2010 dibandingkan target lima tahunan.
Capaian kinerja jangka menengah yang merupakan tingkat
kemajuan pencapaian target jangka menengah adalah sebagai
berikut :
MISI 1 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Rasio guru/murid
Jumlah guru SD tiap 100 murid SD
6 5 81%
Jumlah guru SMP tiap 100 murid SMP
8 7 83%
Meningkat-nya mutu tenaga kependidik-an Jumlah guru SMA
tiap 100 murid SMA 14 10 69%
Jumlah guru SMK tiap 100 murid SMK
8 7 85%
b Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Rata-rata jumlah guru SD per kelas
2 2 81%
Rata-rata jumlah guru SMP per kelas
3 3 88%
Rata-rata jumlah guru SMA per kelas
6 3 53%
Rata-rata jumlah guru SMK per kelas
3 2 60%
153
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
c Jumlah guru (PNS) berijasah kualifikasi S1/D-IV
75.00 81.59 109%
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Jumlah Guru (PNS) SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
%Angka pendidikan yang ditamatkan
Penduduk usia 10 th ke-atas tamat (< SD, SD, SLTP,SLTA, Univ) x 100%
Meningkat-nya mutu manajemen pendidikan
Jumlah penduduk
Belum tamat SD 7,03 20,52 (91%)
SD/MI 22.87 17.92 78%
SMP/MTs dan sederajat
17.23 28 162%
SMU/MA dan sederajat
22.52 8,53 37,8%
SMK 18.18 14 77%
Dipl I/II 1,99
0,81
40%
Dipl III 2,06 3,21 155%
S1 7,26 7,95 109%
S2 0,87 0,98 112,6%
a Angka partisipasi kasar
Banyaknya murid SD, SLTP, SLTA x 100
Pemerataan akses pendidikan
Banyaknya penduduk usia 7-12, 13,15,16-18 th
APK SD 121.88 133 109%
APK SMP 99.52 104.54 105%
APK SMA 85.66 87.73 102%
154
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
b Angka partisipasi murni
Banyaknya murid usia 7-12, 13-15, 16-18 th x 100
Banyaknya penduduk usia 7-12, 13-15,16-18 th
APM SD 107.02 105.81 98%
APM SMP 82.87 69.94 84%
APM SMA 3.58 60.02 167%
c Angka partisipasi sekolah
Jumlah murid usia pendidikan dasar
Jumlah penduduk usia pendidikan dasar
APS SD 98 105.81 107%
APS SMP 98 69.94 71%
APS SMA 80 60.02 75%
d Angka rata-rata lama sekolah
12 12 100%
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yg diduduki, dan pendidikan yang ditamatkan.
e Pendidikan Usia Dini (PAUD)
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
50.53 64.84 128%
Jumlah anak usia 4 – 6 tahun
Jumlah SD (tiap 10.000 penduduk usia SD)
25 43 172%
Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah (perjenjang pendidikan)
Jumlah SMP (tiap 10.000 penduduk usia SMP)
18 28 155%
Jumlah SMA/MA/SMK (tiap 10.000 penduduk usia SMA)
6 19 316%
Angka melek huruf
Jumlah Penduduk usia 15 th ke atas dapat baca tulis
100 99.92 99,92% Peningkatan pendidikan luar sekolah (PLS)
Jumlah Penduduk usia 15 th ke atas
155
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
368,322 360.960 98%
b Jumlah perpustakaan
Jumlah perpustakaan
1 1 100%
c Meningkatnya jumlah buku di perpustakaan kota
Penyediaan jumlah bacaan di perpustakaan kota dari yang dibutuhkan dalam 5 tahun
220,738 130.000 59%
Meningkat-nya akses masyarakat ke perpusta-kaan
d Meningkatnya jumlah perpustakaan keliling
Jumlah perpustakaan keliling
165 120 73%
e Meningkatnya jumlah perpustakaan di setiap kelurahan (sudut baca)
Jumlah kelurahan yang memiliki perpustakaan
57 27 47%
f Meningkatnya manajemen perpustakaan
Ketersediaan jaringan otomasi perpustakaan
ada ada 100%
g Meningkatnya kerja sama antar perpustakaan
Jumlah kerjasama antara perpustakaan Pemkot dengan pihak lain
12 1 8%
h Peningkatan fasilitas virtual library
Ketersediaan server di perpustakaan
5 1 20%
Meningkat-nya pengelolaan kearsipan
Prosentase Penerapan pengelolaan arsip secara baku
Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
42 42 100%
156
MISI 2 MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Jumlah sarana kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan dasar
1. Jumlah puskesmas yg menyediakan layanan kesehatan dasar
15 15 100%
2. Jumlah puskesmas rawat inap
4 3 75%
3. Peningkatan status Rumah Bersalin (RB) menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB)
1 1 100%
Meningkat-nya kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana kesehatan
b Layanan rumah sakit yang telah terakreditasi
Jumlah Rumah Sakit yang telah terakreditasi
6 7 117%
c Jumlah rumah sakit x 10.000
0.25 0.26 103%
Jumlah penduduk
Jumlah RS (RS Umum, RS Khusus)
22 22
Rasio Rumah Sakit terhadap penduduk (tiap 10.000 penduduk)
jumlahpenduduk 872,777 819708
d Jumlah total (puskesmas, poliklinik dan pustu) x 1.000
0.13 0.158 121%
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk 872,777 819708
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk (tiap 1000 penduduk)
jumlah puskesmas 16 15
jumlah puskesmas pembantu
35 33
jumlah poliklinik/ BP 65 68
157
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
e % persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah
(Jumlah dan jenis obat yg dapat disediakan untuk pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan pemerintah / Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan pemerintah) x 100%
100 100 100%
f % peningkatan pengawasan sarana peredaran obat
(Jumlah sarana peredaran obat yang diawasi / Jumlah sarana peredaran obat yang ada) x 100%
100 100 100%
g Jumlah sarana peredaran kosmetika yang diawasi x 100%
80 100 125%
% peningkatan pengawasan sarana peredaran kosmetik
Jumlah sarana peredaran kosmetika yang ada
a Rasio dokter puskesmas terhadap penduduk (tiap 1.000 penduduk)
Jumlah dokter puskesmas / jumlah penduduk
0.10 0.081 79%
Jumlah dokter 90 67 74%
Jumlah penduduk 872,777 819708 94%
Meningkat-nya kuantitas/kualitas tenaga medis
Jumlah tenaga paramedis puskesmas / jumlah penduduk
0.28 0.26 92,8% b
Jumlah penduduk 872,777 819708
Rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap penduduk (tiap 1.000 penduduk)
Tenaga paramedis (perawat dan bidan)
245 215
158
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
Meningkat-nya pelayanan kesehatan masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin
Jumlah keluarga miskin yang memiliki kartu x 100%
100 100 100%
a Cakupan pelayanan ANC bagi ibu hamil
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan ANC di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
95 99,59 104,8%
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
Meningkat-nya kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan
b Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
100 89.83 90%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Jumlah seluruh
sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
c Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yg mendpt penanganan definitif di satu wil kerja pd kurun wkt tertentu x100%
100 79.5 80%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
d Cakupan kunjungan bayi
Jmlh kunjungan bayi memperoleh ply kesesuai standar di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
70 52.19 75%
Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yang sama
159
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Jumlah posyandu x 1000
53/12504x 1000
(4,23)
655/ 65.898 x
1.000
(9,9)
Rasio posyandu per satuan balita
Jumlah balita
Jumlah balita 12,504 12504 100%
Meningkatnya kualitas peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b Jumlah posyandu purnama & mandiri x 100%
80 78.02 98%
% Posyandu Purnama dan Mandiri
Total Posyandu 666 655 98%
c Angka usia harapan hidup
Perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
71.36 69.79 97,7%
a Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di satu wil. Kerja selama 1 thn x 100 %
76 77.8 102.3% Menurunnya angka kesakitan terutama potensial wabah
Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun wkt yang sama
b Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wil. Kerja selama 1 thn x 100 %
100 100 100%
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun wkt yang sama
c. Kelurahan UCI Jumlah Kelurahan UCI x 100 %
100 78.9 79%
Jumlah Seluruh Kelurahan
d Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) yg ditangani x 100%
100 100 100%
Jumlah Kasus Kejadian Luar Biasa
160
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN a Persentase
rumah tinggal bersanitasi
Jumlah rumah tinggal bersanitasi (berjamban) x 100
90 44.41 49% Meningkat-nya kualitas kesehatan lingkungan Jumlah rumah
tinggal
b Rasio rumah layak huni
Jumlah rumah layak huni
Jumlah penduduk 90 90 100%
c Persentase Rumah T angga (RT) yang menggunakan air bersih
Jumlah RT menggunakan air bersih x 100 Jumlah RT
90 95 106%
d Rasio permukiman layak huni
Luas pemukiman layak huni
90 94 104%
Luas wilayah permukiman
e % Rumah Tangga Per Sanitasi
Jumlah rumah tangga ber sanitasi x 100%
90 66.3 74%
f % Kawasan Kumuh
Luas Kawasan Kumuh x 100% Luas Wilayah
20 5.36 173%
a Persentase balita gizi buruk
Jumlah Balita gizi buruk x 100%
0.39 0.29 125.6% Peningkatan status gizi balita
Jumlah balita
b Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Jml balita gizi buruk mendpt perawatan di sarana Ply.Kes. di satu wil. Kerja pd kurun wkt tertentu x 100%
100 100 100%
Jml seluruh balita gizi buruk yg ditemukan di satu wil. kerja dlm wkt yg sama
c Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI
Jml balita usia 6 -24 bln dari keluarga miskin yg mendpt MP-ASI X 100%
100 64 64%
seluruh balita usia 6 - 24 bulan dari keluarga miskin
161
MISI 3 MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Ketaatan terhadap RTRW
Realisasi peruntukan Rencana T ata Ruang Wilayah -RTRW
85 76 89%
Rencana Peruntukan
b Luas Wilayah produktif
Jumlah luas wilayah produktif ke-I x 100
1,430.00 1430 100%
Jumlah luas keseluruhan wil.budidaya
1,435.00 1435
c Luas wilayah industri
Luas wilayah industri
320.70 320.7 100%
d Luas wilayah perkotaan
Luas wilayah perkotaan
11,006 11.006 100%
Meningkat-nya penataan dan pengendali-an tata ruang, serta perenca-naan pembangun-an
e Persentase luas permukiman yang tertata
Luas area permukiman tertata x 100 Luas area permukiman
80.09 104.136 130%
Studi kelayakan
a Ekonomi Jumlah studi bidang ekonomi
10 0 0%
b Sosial Budaya Jumlah studi bidang sosial budaya
10 1 10%
Meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
c Tata ruang Jumlah studi bidang tata ruang
7 4 57%
d Pemerintahan umum
Jumlah studi bidang pemerintahan umum
10 0 0%
Pelaksanaan perencanaan pembangunan :
Perencanaan pembangunan daerah
a RPJPD a. Jangka panjang (20 tahun)
sudah ada sudah ada 100%
b RPJMD b. Jangka menengah (5 tahun)
sudah ada sudah ada 100%
Meningkat-nya perencana-an pembangunan berbasis masyarakat
c RKPD c. Jangka pendek (1-tahunan)
5 2 40%
162
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Pengelolaan kualitas air (penetapan kelas air)
Jumlah sungai yang telah ditetapkan kelas air
5 2 40% Meningkat-nya kualitas air, tanah dan udara b Jumlah beban
pencemaran air yang telah dikendalikan
80 39 49%
Pengendalian potensi sumber pencemaran air
Jumlah beban pencemaran air yang dihasilkan
c Luas ruang terbuka hijau
40 18.09 45%
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB Luas wilayah ber
HPL/HGB
MISI 4 MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEREKONOMIAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH SEKITARNYA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
5 0 0% Meningkat nya investasi
a
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
b Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) :
135,000,000,000
37,641,123,425 28%
c Peningkatan nilai investasi
Kenaikan/penurunan nilai investasi x 100%
100 24 24%
a Peningkatan pertumbuhan ekonomi
sektor:
Meningkat-nya perekono-mian daerah dan sekitarnya 1) Pertanian 56,946.05 56158.91 98.6%
2) Pertambangan dan penggalian
7,218.56 6380.72 88%
163
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
3) Industri pengolahan
5,136,224.79
4083960.28 79%
4) Listrik 57,444.70 49966.29 86%
5) Bangunan 380,021.70 332272.21 87%
6) Perdagangan 6,328,984.86
4444634.10 70%
7) Pengangkutan dan komunikasi
471,020.72 372204.61 79%
8) Keuangan 1,434,318.87 1121062.06 78%
9) Jasa 2,352,415.64 1599114.34
67.9%
b Rasio ketersediaan daya listrik
Daya listrik terpasang
921,983.82 799.692,09 87%
Jumlah kebutuhan
c a. Jumlah bank konvensional
35 35 100%
Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya
b. Jumlah bank syariah
7 7 100%
d a. Jumlah perusahaan asuransi jiwa
15 32
213%
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya
b. Jumlah perusahaan asuransi kerugian
20 21
105%
e Pertumbuhan PDRB per-tahun
{PDRB (t+1) - PDRB (t)} / PDRB (t)
6.45 6.68 103,6%
f Laju inflasi kota {Inf (t +1) - Inf (t)} / Inf (t)
6.00 6.7 88,3%
g PDRB per kapita
PDRB 18.59 38,9 209,25%
Penduduk pertengahan tahun
h Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri
31.66 32.12 101%
Jumlah total PDRB
164
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
h Produktivitas sektor industri
Output sektor industri
64.45 75.8 118%
Total tenaga kerja
i Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor
Jumlah ekspor hasil industri
67,104,475.42 89,151,561.44
133%
Jumlah total ekspor
j Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan
6,328,984.86
4,444,634.10 70%
Jumlah total PDRB
k Ekspor Bersih Perdagangan
nilai ekspor bersih = nilai ekspor – nilai impor
57,277,276.03 74,342,480.00
130%
nilai impor 9,827,199.40
14,809,081.44
151%
a % Jumlah koperasi aktif
Jumlah Koperasi aktif x 100
64.35 60.17 94%
Jumlah seluruh koperasi
Meningkat- nya kemandirian koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) b Jumlah Usaha
Mikro dan Kecil Jumlah usaha mikro dan kecil
75,650 63,483 84%
c Jumlah BPR/LKM
Jumlah BPR/LKM aktif
10 9 90%
165
MISI 5 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PARIWISATA YANG BERBUDAYA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
SASARAN
a Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jumlah restoran menurut jenis dan kelas
4,000 3.522 88% Meningkat dan berkem-bangnya obyek wisata b Jenis, kelas,
dan jumlah penginapan/ hotel
Jumlah penginapan/ hotel menurut jenis dan kelas
11 12 109%
43 45 105%
13 14 108%
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata
725,448.530.
597.364,600 82,3%
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Meningkat-nya nilai jual potensi pariwisata daerah
Ketersediaan gedung kesenian
Jumlah gedung kesenian
1 1 100%
Pembangun-an dan pengem-bangan sarana dan prasarana wisata, seni dan budaya
Jumlah grup kesenian
Jumlah grup kesenian yang terdaftar
200 117 59% Meningkat-kan seni budaya Malangan
166
MISI 6 MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
SASARAN
a Rasio jaringan irigasi
Panjang saluran irigasi
184,252 165,826 90% Meningkat-nya produksi dan produktivitas pertanian
Luas lahan budidaya pertanian
1435.7 1435.7
b Rata2 jumlah stock pangan (beras) per tahun (kg) x 100%
Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk
Jumlah penduduk 15.5 11.1 72%
c Konsumsi dan Keamanan Pangan
Jumlah Gizi yg dikonsumsi / kapita / hari
(Gizi = Kalori, Protein, Vitamin, Lemak dan Mineral)
d Distribusi Pangan
Kestabilan Harga () stabil stabil 100%
a Rasio penduduk yang bekerja
Penduduk yang bekerja
70.00 56,73 81%
Angkatan kerja
b Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN
55000 57560 92%
Meningkat-nya kesempatan dan kualitas tenaga kerja
Jumlah seluruh PMA/PMDN
725 823
c Rasio lulusan S1/S2/S3
Jumlah penduduk yang lulus S1/S2/S3
8.08 7.03 87%
Jumlah penduduk
d Rasio ketergantungan
Penduduk usia < 15 th + usia > 64 x 100
37.76 37.68 100%
Penduduk usia 15-64
167
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Angka partisipasi angkatan kerja
Angkatan kerja 15 tahun ke atas
94.04 61 64,8%
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
Meningkat-nya kesempatan dan kualitas tenaga kerja
b Jumlah perselisihan antara pengusaha pekerja
20 43 215%
Angka perselisihan pengusaha-pekerja per tahun
c Pekerja anak usia 5-14 tahun x 100
0 0 100%
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Jumlah pekerja usia
5 tahun ke atas
a Frekuensi Kerjasama dengan daerah lain
Jumlah kerjasama yang masih berlaku per tahun
13 5 38,4%
b Frekuensi penyelenggara-an konsultasi Pemertah kota dengan Pemerintah
Jumlah pertemuan konsultasi antara pemerintah Kota dengan Pemerintah per tahun
10 1 10%
c Penyelenggara- an konsultasi pemrth Kota dengan Gub selaku WP
Jumlah pertemuan konsultasi pemrth Kota dengan gubernur selaku WP per tahun
10 1 10%
Meningkat-nya kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan daerah lain guna meningkat-kan kualitas penyeleng-garaan pemerintah-an di Kota Malang.
a Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah jaringan telepon genggam/stasioner
8 8 100%
b Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
Jumlah wartel/warnet Jumlah penduduk
2,982 872,777
484 819708
17%
Meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi komunikasi
c Jumlah surat kabar nasional/lokal
Jenis surat kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah
12 12 100%
30 30 100%
168
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
12 16 133%
5 4 80%
d
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran radio/TV yang masuk ke daerah
5 10 200%
e Jumlah penduduk menggunakan HP/telpon
216,684 77658 38,1%
Persentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon
Jumlah penduduk 872,777 819708
f Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda
Menunjukkan Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda yang telah dibuat oleh pemda ybs
22 11 50%
g Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Ada atau tidaknya survey Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat di Pemda
ada ada 100%
h Web site milik pemerintah daerah
Ada atau tidaknya web site milik Pemda
ada ada 100%
i ada ada 100%
Adanya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik (website, kotakpos, bag/biro humas, leaflet/brosur
Ada atau tidaknya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik (web site, kotak pos, bagian/biro humas, leaflet, brosur) milik Pemda
j Keberadaan E-procurement
ada belum ada 0%
a Kepemilikan akta kelahiran umum
Jumlah penerbitan akta kelahiran umum x 100%
99 82 83% Meningkat-nya pelayanan kependu-dukan Jumlah kelahiran
b Kepemilikan KTP
Jumlah Penduduk yang memiliki KTP
97 92 95%
Jml penduduk wajib KTP (>17 dan atau Pernah/sdh menikah)
169
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
c Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah/belum sudah sudah 100%
6 6 100% Meningkat-nya pengelolaan keuangan daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
25 24 96%
a Jumlah bangunan ber - IMB
85 78.99 93%
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan Jumlah bangunan
Meningkat-nya kualitas pelayanan perijinan kepada masyarakat
b Lama proses perijinan
Rata-rata lama proses perijinan (dalam hari)
100%
4 hari untuk bangunan
lantai 2 kebawah,
7 hari untuk bangunan
lantai 2 keatas
4 hari untuk bangunan
lantai 2 kebawah,
7 hari untuk bangunan
lantai 2 keatas
Jmlh rmh berIMB 75 62.8 84%
c % Rumah yang memiliki IMB
Jmlh Rmh seluruhnya
d Jumlah urusan yang sudah diterapkan SPM nya
5 8 160%
Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah
e Jumlah layanan dasar yang sdh ada SPMnya
5 4 80%
Jumlah pelayanan dasar yang sudah menerapkan SPM
f Jumlah urusan wajib yang dilaksanakan daerah
26 26 100%
Urusan wajib yang diselenggarakan daerah
sesuai PP 38/2007
g 1 1 100%
Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat dalam 1 tahun
Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat
170
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a KDRT Jumlah KDRT 0 63 0% Meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan
b partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Pekerja perempuan di lembaga pemerintah (PNS)
5000 4949 99%
c Jumlah anak perempuan usia > 15 yg melek huruf
100 99.84 100%
% Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas
Jumlah anak perempuan usia > 15 tahun
d Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
% partisipasi angkatan kerja perempuan
Jumlah angkatan kerja perempuan
291,770 152.559 52%
e Jumlah PKK aktif
Jumlah PKK aktif 63 63 100%
f Jumlah organisasi pemuda
Jumlah organisasi pemuda
95 50 53%
g Jumlah kegiatan kepemudaan
Jumlah kegiatan kepemudaan
235 49 21%
h Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah PKK 63 63 100%
a 20 1 5% Meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
b Jumlah kelompok binaan LPM
114 114 100%
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
Jumlah LPM 114 114 100%
c Jumlah LSM Jumlah LSM yang aktif
20 25 125%
171
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Rata-rata jumlah anak per keluarga
Meningkat-nya kualitas Keluarga Berencana dan kesejahtera-an keluarga
b Rasio akseptor KB
Jumlah anak / jumlah keluarga Jumlah akseptor KB Jumlah pasangan usia subur
2 105,596 130,488
2 96.194 124388
100% 95.56%
a Jumlah klub olahraga
Jumlah klub olah raga per 10.000 penduduk
172 181 105% Meningkat-nya pembinaan keolahraga- an
b Jumlah gedung olah raga
Jumlah gedung olah raga per 10.000 penduduk
3 3 100%
c Jumlah organisasi olahraga
Jumlah organisasi olahraga
31 40 129%
d Jumlah kegiatan olahraga
Jumlah kegiatan olahraga
315 113 36%
Penataan organisasi perangkat daerah dan ketatalaksa-naan
Kesesuaian SKPD berdasarkan PP 41/2007
Ada/tidak SKPD yang tidak sesuai
sesuai sesuai 100%
Sistem Informasi Kepegawaian
Ada/ tidak ada ada ada 100%
Meningkat-nya kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah daerah
a % Bidang/ lahan bersertifikat
Bidang tanah aset yang bersertifikat x 100%
100.00 81.91 82%
Luas total tanah aset
b % Penyelesian Ijin Lokasi
Jumlah Ijin Lokasi X 100 %
100 67 67%
Meningkat-nya pendayagu-naan dan pengaman-an aset daerah
Permohonan Ijin Lokasi
172
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
c % Penyelesaian Kasus T anah Aset Pemkot
Jumlah kasus yang diselesaikan x 100 %
50 33 66%
Jumlah kasus yang terdaftar
a Panjang jalan kondisi baik
98 93.87 96%
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
b Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik
Jumlah jembatan dalam kondisi baik
98 90.32 92%
Meningkat-nya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan permukiman
c Kawasan yang masih terjadi genangan
Jumlah lokasi / titik genangan
100 26 174%
d Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Jumlah pelanggan listrik
712,254 669.463 93,9%
e Drainase berfungsi baik
98. 92 94%
Saluran drainase yang berfungsi baik pada ruas jalan kota
f Gedung yang layak (kondisi baik)
90 83 92%
Prosentase jumlah gedung daerah dalam kondisi baik
g 90 84 93%
Prosentase luas jalan kampung dan jembatan dalam kondisi baik
Jalan kampung dan jembatan dalam kondisi baik
h Drainase kawasan permukiman dalam kondisi baik
90 84 93%
Prosentase drainase kawasan permukiman dalam kondisi baik
a Penduduk berakses air minum
Jumlah pelanggan PDAM
99,163 99307 100%
b Ketersediaan tempat pemakaman umum
Jumlah daya tampung tempat pemakaman umum
101,961 52250 51%
Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan air bersih
173
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Persentase penanganan sampah
Volume sampah yang ditangani
100 88.55 90%
Volume produksi sampah
b Jumlah daya tampung TPS
75 75 100%
Meningkat-nya pengelolaan sampah di sumber sampah, TPS dan TPA
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
a Jumlah arus penumpang angkutan umum
1,750,000 1.613.537 92%
Jumlah arus penumpang angkutan umum yang masuk/keluar daerah (terminal bus)
Meningkat-nya penerapan sistem manajemen transportasi sesuai standar transportasi kota
b Rasio panjangjalan per jumlah kendaraan
Panjang Jalan Jumlah Kendaraan
3.64 3.9 107%
c Ijin trayek Jumlah ijin trayek (angkot) yang dikeluarkan
2,441 2108 86%
d Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah uji kir angkutan umum
1 0 0%
a Jumlah terminal bis
Jumlah terminal bis 3 3 100% Tercukupi-nya sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas dan penumpang
b Jumlah angkutan darat (bermotor)
Jumlah angkutan darat
402,314 354.195 88%
a Jumlah perda per tahun
- 83 16 19.2% Meningkat-nya jumlah produk hukum b Jumlah
Raperda yang disetujui legislatif tahun berjalan
Raperda tahun berjalan yang disetujui legislatif
100 20 20%
c Jumlah perda yang dibatalkan
Jumlah perda yang dibatalkan
0 0 100%
Jumlah perda yang dikirim ke pemerintah untuk dievaluasi
174
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
d Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemda dalam rangka penyusunan perda
Jumlah konsultasi publik
5 1 20%
e Ada/ tidak ada Perda
100 0 0%
Keberadaan Perda tentang Standar Pelayanan Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan
f
keputusan KDH (yang bersangkutan dengan pengaturan) yang tidak dilaksanakan
Jumlah keputusan KDH (yang bersangkutan dengan pengaturan) yang tdk dilaksanakan
0 0 100%
Jumlah keputusan dalam 1 tahun
Penegakan Perda dan atau penyelesai-an sengketa hukum
% Angka kriminalitas yang tertangani
Jumlah tindak kriminal tertangani dalam 1 tahun
100 36.85 36.85%
a Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
25 11 44%
b Jumlah pengambilan keputusan melalui voting
0 1 100%
Meningkat-nya fungsi legislasi dalam perumusan kebijakan publik
voting yang diadakan DPRD dalam sidang paripurna selama 1 tahun
Jumlah sidang paripurna dalam 1 tahun
175
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
a Angka kriminalitas
Jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1 tahun x 100
0.423077 0.423959 100%
b Aksi masy thd layanan publik
Jumlah demo dalam 1 tahun
140 104 74%
c % Protes terselesaikan
Jumlah protes terselesaikan x 100
100 90 90%
Meningkat-nya peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat
Jumlah protes
d Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah polisi pamong praja
250 171 68%
e Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Jumlah Linmas 3891 3201 82%
f Rasio Pos Sis kamling per jumlah desa/kelurahan
Jumlah pos siskamling
3945 3945 100%
Jumlah desa/kelurahan
57 57
Meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM pada masyarakat
Jumlahkegiatan pembinaan politik daerah
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
20 2 10%
a Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Jumlah tempat ibadah
500 491
98.2%
Meningkat-nya pembinaan dan kerukunan hidup antar umat beragama
b Bantuan insentif modin
300 300 100%
Meningkatnya kesejahteraan modin, guru ngaji dan guru sekolah minggu Bantuan insentif
guru ngaji dan sekolah minggu
7,000 7500 107%
c Fasilitasi kegiatan keagamaan
Pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan dan tingkat kota
36 5 14%
Safari Ramadhan 25 5 20%
176
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
TARGET5 TAHUN*
REALISASI 2010
REALISASI 2010
DIBANDING TARGET 5
TAHUN
Pengentas-an kemiskinan
Persentase penduduk di bawah garis kemiskinan
Angka kemiskinan 10 11 110%
a Jumlah PMKS yg tertangani x 100%
100 99 99%
% penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Jumlah PMKS yg
ada
b % PMKS yg memperoleh bantuan sosial
Jumlah PMKS yg diberikan bantuan x 100%
100 9,16 9,16%
Meningkat-nya pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahte-raan Sosial/ PMKS
Jumlah PMKS yg seharusnya menerima bantuan
3. Perbandingan data kinerja antara realisasi tahun 2010 dengan realisasi tahun 2009 dan Capaian 2009 dengan Capaian 2010
MISI 1 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Meningkatnya mutu tenaga kependidikan
a Rasio guru/murid
Jumlah guru SD tiap 100 murid SD
5 5 100% 83%
Jumlah guru SMP tiap 100 murid SMP
7 7 87.5% 88%
Jumlah guru SMA tiap 100 murid SMA
10 10 91.0% 83%
Jumlah guru SMK tiap 100 murid SMK
7 7 87.5% 88%
b Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Rata-rata jumlah guru SD per
kelas
1.70 2 85.0% 100%
Rata-rata jumlah guru SMP per kelas
2.74 3 91.3% 100%
Rata-rata jumlah guru SMA per kelas
3.20 3 80.0% 60%
177
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Rata-rata jumlah guru SMK per kelas
2.44 2 81.3% 67%
c Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Jumlah guru (PNS) berijasah kualifikasi S1/D-IV
79.75 81.59 120.5% 118%
Jumlah Guru (PNS) SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
%Angka pendidikan yang ditamatkan
Penduduk usia 10 th ke-atas tamat (< SD, SD, SLTP,SLTA, Univ) x 100%
Meningkatnya mutu manajemen pendidikan
Jumlah penduduk
SD/MI 21.36 17.92 97% 80.4%
SMP/MTs dan sederajat
14.52 28 79% 155%
SMU/MA dan sederajat
21.28 8.53 87% 36%
SMK 8.46 14 67% 99,65%
a Angka partisipasi kasar
Banyaknya murid SD, SLTP, SLTA x 100
Pemerataan akses pendidikan
Banyaknya penduduk usia 7-12, 13,15,16-18 th
APK SD 119.40 133 100.7% 111%
APK SMP 97.99 104.54 101% 106.9%
APK SMA 84.78 87.73 99.8% 102.9%
b Angka partisipasi murni
Banyaknya murid usia 7-12, 13-15, 16-18 th x 100
Banyaknya penduduk usia 7-12, 13-15,16-18 th
APM SD 104.10 105.81 99% 101%
APM SMP 72.30 69.94 97% 90%
APM SMA 59.20 60.02 96% 96%
178
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
c Angka partisipasi sekolah
Jumlah murid usia pendidikan dasar
Jumlah penduduk usia pendidikan dasar
APS SD 119.51 105.81 126% 110%
APS SMP 104.57 69.94 110% 83%
APS SMA 63.41 60.02 98% 87%
d Angka rata-rata lama sekolah
12 12 100% 100%
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yg diduduki, dan pendidikan yang ditamatkan.
e Pendidikan Usia Dini (PAUD)
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak
48 64.84 94.4% 128%
Jumlah anak usia 4 – 6 tahun
f Jumlah SD (tiap 10.000 penduduk usia SD)
43 43 100% 172%
Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah (perjenjang pendidikan) Jumlah SMP (tiap
10.000 penduduk usia SMP)
29 28 100% 156%
Jumlah SMA/MA/SMK (tiap 10.000 penduduk usia SMA)
22 19 100% 317%
Angka melek huruf
Jumlah Penduduk usia 15 th ke atas dapat baca tulis
100 99.92 100% 99.92% Peningkatan pendidikan luar sekolah (PLS)
Jumlah Penduduk usia 15 th ke atas
Meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan
a Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
309,456 360.960 89.49% 102%
179
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
b Jumlah perpusta-kaan
Jumlah perpustakaan
1 1 100% 100%
c Meningkat-
nya jumlah buku di perpustakaan kota
Penyediaan jumlah bacaan di perpustakaan kota dari yang dibutuhkan dalam 5 tahun
40,000 130.000 40% 81%
d Meningkat-nya jumlah perpusta-kaan keliling
Jumlah perpustakaan keliling
120 120 122% 100%
e Meningkat-nya jumlah perpusta-kaan di setiap kelurahan (sudut baca)
Jumlah kelurahan yang memiliki perpustakaan
5 27 28% 87.09%
f Meningkat-nya manajemen perpusta-kaan
Ketersediaan jaringan otomasi perpustakaan
ada ada 100% 100%
g Meningkat-nya kerja sama antar perpusta-kaan
Jumlah kerjasama antara perpustakaan Pemkot dengan pihak lain
1 1 50% 20%
h Peningkat-an fasilitas virtual library
Ketersediaan server di perpustakaan
1 1 33% 25%
Meningkatnya pengelolaan kearsipan
Prosentase Penerapan pengelola-an arsip secara baku
Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
42 42 100% 100%
180
MISI 2 MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Jumlah sarana kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan dasar
1. Jumlah puskesmas yg menyediakan layanan kesehatan dasar
15 15 100% 100%
2. Jumlah puskesmas rawat inap
2 3 100% 75%
3. Peningkatan status Rumah Bersalin (RB) menjadi Rumah Sakit Bersalin (RSB)
1 1 100% 100%
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana kesehatan
b Layanan rumah sakit yang telah terakreditasi
Jumlah Rumah Sakit yang telah terakreditasi
7 7 78% 140%
c Jumlah rumah sakit x 10.000
0.26 0.26 100% 100%
Jumlah penduduk
Jumlah RS (RS Umum, RS Khusus)
22
Rasio Rumah Sakit terhadap penduduk (tiap 10.000 penduduk)
jumlahpenduduk 819708
d Jumlah total (puskesmas, poliklinik dan pustu) x 1.000
0.075 0.158 53.6% 112.86%
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk (tiap 1000 penduduk)
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk 819708
jumlah puskesmas
15
jumlah puskesmas pembantu
33
jumlah poliklinik/ BP
82
181
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
e % persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah
(Jumlah dan jenis obat yg dapat disediakan untuk pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan pemerintah / Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan pemerintah) x 100%
100 100 100% 100%
f % peningkat-an pengawas-an sarana peredaran obat
(Jumlah sarana peredaran obat yang diawasi / Jumlah sarana peredaran obat yang ada) x 100%
100 100 100% 100%
g Jumlah sarana peredaran kosmetika yang diawasi x 100%
71 100 100% 135%
% peningkat-an pengawas-an sarana peredaran kosmetik
Jumlah sarana peredaran kosmetika yang ada
a Rasio dokter puskes-mas terhadap penduduk (tiap 1.000 penduduk)
Jumlah dokter puskesmas / jumlah penduduk
0.081 0.081 100% 90%
Jumlah dokter 67
Jumlah penduduk 819708
Meningkatnya kuantitas/ kualitas tenaga medis
b Rasio tenaga paramedis puskesmas terhadap penduduk (tiap 1.000 penduduk)
Jumlah tenaga paramedis puskesmas / jumlah penduduk
0.27 0.26 100% 104%
Jumlah penduduk 819708
Tenaga paramedis (perawat dan bidan)
215
182
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Jumlah keluarga miskin yang memiliki kartu x 100%
100 100 100% 100% Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin Jumlah seluruh
maskin di Kab/Kota
Meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan
a Cakupan pelayanan ANC bagi ibu hamil
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan ANC di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
75.28 99.59 79.2% 104,83%
b Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
81.77 89.83 81.7% 89.83%
Cakupan pertolong-an persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
c Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yg mendpt penanganan definitif di satu wil kerja pd kurun wkt tertentu x100%
96.58 79.5 96.6% 79.5%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
d Cakupan kunjungan bayi
Jmlh kunjungan bayi memperoleh ply kesesuai standar di satu wil. kerja pd kurun waktu tertentu x 100%
29.85 52.19 59.7% 94.98%
Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yang sama
183
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Jumlah posyandu x 1000
11,1 9,9 298% 237.98%
Rasio posyandu per satuan balita
Jumlah balita
Meningkatnya kualitas peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b % Posyandu Purnama dan Mandiri
Jumlah posyandu purnama & mandiri x 100%
79 78.02 104% 101%
c Angka usia harapan hidup
Perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
69.31 69.79 91% 100.69%
Menurunnya angka kesakitan terutama potensial wabah
a Cakupan penemuan dan penangan-an penderita penyakit TBC BTA
Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati di satu wil. Kerja selama 1 thn x 100 %
66 77.8 106% 119.69%
Jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun wkt yang sama
b Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wil. Kerja selama 1 thn x 100 %
100 100 100% 100%
Cakupan penemuan dan penangan-an penderita penyakit DBD Jumlah penderita
DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun wkt yang sama
c. Kelurahan UCI
Jumlah Kelurahan UCI x 100 %
71.90 78.9 89.88% 92.82%
Jumlah Seluruh Kelurahan
d Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) yg ditangani x 100%
100 100 100% 100%
Pengamat-an dan Pencegah-an Penyakit Jumlah Kasus
Kejadian Luar Biasa
184
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
a Persentase rumah tinggal bersanitasi
Jumlah rumah tinggal bersanitasi (berjamban) x 100
64.10 44.41 75.4% 51%
Jumlah rumah tinggal
b Rasio rumah layak huni
Jumlah rumah layak huni
90 90 117.7% 111%
Jumlah penduduk
c Persentase Rumah Tangga (RT) yang mengguna-kan air bersih
Jumlah RT menggunakan air bersih x 100
67.22 95 80.99% 111.76%
Jumlah RT
d Rasio permukim-an layak huni
Luas pemukiman layak huni
94.60 94 111.3% 108%
Luas wilayah permukiman
e % Rumah Tangga Per Sanitasi
Jumlah rumah tangga ber sanitasi x 100%
66.3 76%
f % Kawasan Kumuh
Luas Kawasan Kumuh x 100%
5 5.36 188% 186%
Luas Wilayah
a Persentase balita gizi buruk
Jumlah Balita gizi buruk x 100%
0.18 0.29 153% 126% Peningkatan status gizi balita
Jumlah balita
b Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Jml balita gizi buruk mendpt perawatan di sarana Ply.Kes. di satu wil. Kerja pd kurun wkt tertentu x 100%
100 100 100% 100%
Jml seluruh balita gizi buruk yg ditemukan di satu wil. kerja dlm wkt yg sama
185
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
c Cakupan Pemberian Makanan Pendam-ping ASI
Jml balita usia 6 -24 bln dari keluarga miskin yg mendpt MP-ASI X 100%
100 64 100% 64%
seluruh balita usia 6 - 24 bulan dari keluarga miskin
MISI 3 MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Ketaatan terhadap RTRW
Realisasi peruntukan Rencana T ata Ruang Wilayah -RTRW
76.00 76 100% 96%
Rencana Peruntukan
b Luas Wilayah produktif
Jumlah luas wilayah produktif ke-I x 100
1,430.00 1430 100% 100%
Meningkatnya penataan dan pengendalian tata ruang, serta perencanaan pembangunan
Jumlah luas keseluruhan wil.budidaya
1,435.00 1435 100%
c Luas wilayah industri
Luas wilayah industri
320.70 320.7 100% 100%
d Luas wilayah perkotaan
Luas wilayah perkotaan
11,006.00 11006 100% 100%
e Luas area permukiman tertata x 100
74.14 104.136 100% 136,78%
Persentase luas permukiman yang tertata Luas area
permukiman
186
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Studi kelayakan
a Ekonomi Jumlah studi bidang ekonomi 0 0 0% 0%
b Sosial Budaya
Jumlah studi bidang sosial budaya
1 1 50% 25%
Meningkatnya hasil kajian yang berkualitas
c Tata ruang Jumlah studi bidang tata ruang 2 4 200% 200%
d Pemerintahan umum
Jumlah studi bidang
pemerintahan umum
1 0 50% 0%
Meningkatnya perencanaan pembangunan berbasis masyarakat
Pelaksana-an perencana-an pemba-ngunan :
Perencanaan pembangunan daerah
a RPJPD a. Jangka panjang (20 tahun)
sudah ada sudah ada 100% 100%
b RPJMD b. Jangka menengah (5 tahun)
sudah ada sudah ada 100% 100%
c RKPD c Jangka pendek (1-tahunan)
1.00 2 100% 100%
Meningkatnya kualitas air, tanah dan udara
a Pengelola-an kualitas air (penetapan kelas air)
Jumlah sungai yang telah ditetapkan kelas air
tidak ada 2 100% 100%
b Jumlah beban pencemaran air yang telah dikendalikan
33.98 39 100% 79%
Pengenda-lian potensi sumber pencemar-an air Jumlah beban
pencemaran air yang dihasilkan
c Luas ruang terbuka hijau
18.09 18.09 45.23% 45%
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
Luas wilayah ber HPL/HGB
187
MISI 4 MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEREKONOMIAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH SEKITARNYA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
SASARAN a Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
0 0 0% 0%
Meningkatnya investasi
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
b Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) :
0 37,641,123,425
0% 100.38%
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
c Peningkatan nilai investasi
Kenaikan/penurunan nilai investasi x 100%
18.92 24 170.30% 88,89%
a Peningkat-an pertumbuhan ekonomi
sektor:
Meningkatnya perekonomian daerah dan sekitarnya
1) Pertani-an
25,189 56,158.91 96.9% 96.9%
2) Pertam-bangan dan penggalian
0 6,380.72 89.7% 89.7%
3) Industri pengolahan
4,387,202 4,083,960.28
90.7% 90.7%
4) Listrik 48,060 49,966.29 96.6% 96.6%
5) Bangunan
136,433 332,272.21
103.2% 103.2%
6) Perdagangan
4,750,316 4,444,634.10
85% 85%
7) Pengangkutan dan komunikasi
179,311 372,204.61
75% 75%
8) Keuangan
421,867 1,121,062.06
93% 93%
9) Jasa 351,326 1,599,114.34
85% 85%
188
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
b Rasio ketersediaan daya listrik
Daya listrik terpasang
799692.09 799692.09
94.7% 94.7%
Jumlah kebutuhan
c a. Jumlah bank konvensional
30 35 117% 117%
Jenis dan jumlah bank dan cabang-cabangnya b. Jumlah bank
syariah 5 7 165%
d a. Jumlah perusahaan asuransi jiwa
13 32 165% 165%
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang-cabangnya
b. Jumlah perusahaan asuransi kerugian
17 21
e Pertumbuhan PDRB per-tahun
{PDRB (t+1) - PDRB (t)} / PDRB (t)
6.45 6.68 93% 103,6%
f Laju inflasi kota
{Inf (t +1) - Inf (t)} / Inf (t)
3.39 6.7 143.5% 88.3%
g PDRB per kapita
PDRB 38.9 91% 239%
Penduduk pertengahan tahun
12,584,280.50
12100269.47
h Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri
34.86 32.12 97.9% 97.9%
Jumlah total PDRB
i Produktivitas sektor industri
Output sektor industri
22.34 75.8 126% 126%
Total tenaga kerja
j Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor
Jumlah ekspor hasil industri
84,357,150
89,151,561.44
138% 138%
Jumlah total ekspor
189
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
K Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan
4,750,706.66
4,444,634.10
85% 85%
Jumlah total PDRB
l Ekspor Bersih Perdagangan
nilai ekspor bersih = nilai ekspor – nilai impor
70,168,551.78
74,342,480
131% 131%
nilai impor
Meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)
a % Jumlah koperasi aktif
Jumlah Koperasi aktif x 100
56.58 60.17 100.28% 100.28%
Jumlah seluruh koperasi
b Jumlah Usaha Mikro dan Kecil
Jumlah usaha mikro dan kecil
58,979.20 63,483 93.4% 93.49%
c Jumlah BPR/LKM
Jumlah BPR/LKM aktif
9 9 100% 100%
MISI 5 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PARIWISATA YANG BERBUDAYA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jumlah restoran menurut jenis dan kelas
3,213.00 3522 101% 101% Meningkat dan berkembang-nya obyek wisata
190
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
b Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Jumlah penginapan/ hotel menurut jenis dan kelas
10 12 116% 116%
39 45
11 14
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata
179,912 597,364.6 30% 95.23% Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah
Keresediaan gedung kesenian
Jumlah gedung kesenian
1 1 100% 100%
Pembangunan dan pengembang-an sarana dan prasarana wisata, seni dan budaya
Meningkatkan seni budaya Malangan
Jumlah grup kesenian
Jumlah grup kesenian yang terdaftar
166 117 66% 66%
MISI 6 MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Rasio jaringan irigasi
Panjang saluran irigasi
166.54 165,826 89% 90% Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian
Luas lahan budidaya pertanian
1435.7
b Rata2 jumlah stock pangan (beras) per tahun (kg) x 100%
Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk Jumlah penduduk 684.93 11.1 129,04% 73,27%
191
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
c Konsumsi dan Keamanan Pangan
Jumlah Gizi yg dikonsumsi / kapita / hari
(Gizi = Kalori, Protein, Vitamin, Lemak dan Mineral)
d Distribusi Pangan
Kestabilan Harga ()
stabil stabil 100% 100%
a Rasio penduduk yang bekerja
Penduduk yang bekerja
67 56.73 100.8% 85.39% Meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga kerja
Angkatan kerja
b Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN
55,930 57560 96% 92%
Jumlah seluruh PMA/PMDN
762 823
c Rasio lulusan S1/S2/S3
Jumlah penduduk yang lulus S1/S2/S3
1.57 7.03 20% 88%
Jumlah penduduk
d Rasio ketergan-tungan
Penduduk usia < 15 th + usia > 64 x 100
37.00 37.68 99.00% 99.97%
Penduduk usia 15-64
e Angka partisipasi angkatan kerja
Angkatan kerja 15 tahun ke atas
59.10 61 63% 65%
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
f Angka
perselisih-an pengusaha-pekerja per tahun
Jumlah perselisihan antara pengusaha pekerja
48 43 93.3% 84%
g Pekerja anak usia 5-14 tahun x 100
0 0 100% 100%
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
Jumlah pekerja usia 5 tahun ke atas
192
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Frekuensi Kerjasama dengan daerah lain
Jumlah kerjasama yang masih berlaku per tahun
13 5 100% 38%
b Frekuensi penyelenggaraan konsultasi Pemerth kota dengan Pemerintah
Jumlah pertemuan konsultasi antara pemerintah Kota dengan Pemerintah per tahun
1 1 50% 10%
Meningkatnya kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan daerah lain guna meningkatkan kualitas penyelengga-raan pemerintahan di Kota Malang.
c
Penyeleng-garaan konsultasi pemrth Kota dengan Gub selaku WP
Jumlah pertemuan konsultasi pemrth Kota dengan gubernur selaku WP per tahun
1 1 100% 10%
a Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah jaringan telepon genggam/ stasioner
8 8 100% 100%
Jumlah wartel/warnet
0.23 484 90% 21% b
Rasio wartel/ warnet terhadap penduduk
Jumlah penduduk
819708
Meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi komunikasi
c Jumlah surat kabar nasional/ lokal
Jenis surat kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah
12 12 100% 100%
30 30
d Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran radio/TV yang masuk ke daerah
12 16 136% 136%
5 4
5 10
e Jumlah penduduk menggunakan HP/telpon
14.49 77658/819708(9%)
56% 36%
Persenta-se penduduk yang menggu-nakan HP/ Telepon Jumlah penduduk 819708
193
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
f Jumlah Sistim Informasi Manaje-men Pemda
Menunjukkan Jumlah Sistim Informasi Manajemen Pemda yang telah dibuat oleh pemda ybs
10 11 58% 50%
g Indeks Kepuasan Layanan Masyara-kat
Ada atau tidaknya survey Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat di Pemda
ada ada 100% 100%
h Web site milik pemerintah daerah
Ada atau tidaknya web site milik Pemda
ada ada 100% 100%
i ada ada 100% 100%
Adanya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik (website, kotak pos, bag/biro humas, leaflet/ brosur
Ada atau tidaknya media informasi pemda yang dapat diakses oleh publik (web site, kotak pos, bagian/biro humas, leaflet, brosur) milik Pemda
j Keberada-an e-procure-ment
belum ada belum ada 100% 0%
a Kepemilik-an akta kelahiran umum
Jumlah penerbitan akta kelahiran umum x 100%
95 82 99% 85% Meningkatnya pelayanan kependuduk-an
Jumlah kelahiran
b Kepemilik-an KTP
Jumlah Penduduk yang memiliki KTP
92.31 92 96% 96%
Jml penduduk wajib KTP (>17 dan atau Pernah/sdh menikah)
c Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah/belum sudah sudah 100% 100%
194
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
6 21
6 24
100% 107%
a Jumlah bangunan ber - IMB
75 78.99 98% 99%
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
Jumlah bangunan
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan kepada masyarakat
b Lama proses perijinan
Rata-rata lama proses perijinan (dalam hari)
100% 100%
4 hari untuk
bangunan lantai 2
kebawah, 7 hari untuk
bangunan lantai 2 keatas
4 hari untuk
bangunan lantai 2
kebawah, 7 hari untuk
bangunan lantai 2 keatas
c % Rumah yang memiliki IMB
Jmlh rmh berIMB 61 62.8 100% 94%
Jmlh Rmh seluruhnya
d Jumlah urusan yang sudah diterapkan SPM nya
3 8 100% 266%
Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah
e Jumlah layanan dasar yang sdh ada SPMnya
3 4 100% 200%
Jumlah pelayanan dasar yang sudah menerapkan SPM
f Jumlah urusan wajib yang dilaksanakan daerah
26 26 100% 100%
Urusan wajib yang diselenggarakan daerah
sesuai PP 38/2007
195
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
g 1 1 100% 100%
Jumlah inovasi yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat dalam 1 tahun
Jumlah inovasi yang dikembang-kan dalam rangka peningkat-an pelayanan publik dan kesejahte-raan masyarakat
Meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan
a KDRT Jumlah KDRT 45 63 95% (17,2)
b Pekerja perempuan di lembaga pemerintah (PNS)
4,778 4949 103% 104%
partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
c Jumlah anak perempuan usia > 15 yg melek huruf
100 99.84 100% 99,84%
% Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas
Jumlah anak perempuan usia > 15 tahun
d Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
% partisipasi angkatan kerja perempuan Jumlah angkatan
kerja perempuan 276,113 152,559 99% 54%
e Jumlah PKK aktif
Jumlah PKK aktif 63 63 100% 100%
f Jumlah organisasi pemuda
Jumlah organisasi pemuda
38 50 40% 53%
g Jumlah kegiatan kepemuda-an
Jumlah kegiatan kepemudaan
43 49 100% 56%
h Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah kelompok binaan PKK
Jumlah PKK
63 63 100% 100%
196
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a 1 1 100% 20% Meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat
Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
b Jumlah kelompok binaan LPM
114 114 100% 100%
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
Jumlah LPM 114
c Jumlah LSM
Jumlah LSM yang aktif
20 25 100% 125%
a Jumlah anak / jumlah keluarga
2 2 100% 100%
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan kesejahteraan keluarga
b Rasio akseptor KB
Jumlah akseptor KB
73.30 96.19 90.37% 95%
Jumlah pasangan usia subur
124388
a Jumlah klub olahraga
Jumlah klub olah raga per 10.000 penduduk
172 181 100% 105% Meningkatnya pembinaan keolahragaan
b Jumlah gedung olah raga
Jumlah gedung olah raga per 10.000 penduduk
3 3 100% 100%
c Jumlah organisasi olahraga
Jumlah organisasi olahraga
33 40 106% 129%
d Jumlah kegiatan olahraga
Jumlah kegiatan olahraga
27 113 45% 94%
Penataan organisasi perangkat daerah dan ketatalaksa-naan
Kesesuaian SKPD berdasar-kan PP 41/2007
Ada/tidak SKPD yang tidak sesuai
sesuai sesuai 100% 100%
Meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah daerah
Sistem Informasi Kepega-waian
Ada/ tidak ada ada ada 100% 100%
197
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a % Bidang/ lahan bersertifikat
Bidang tanah aset yang bersertifikat x 100%
35.96 81.91 45% 95%
Luas total tanah aset
b % Penyelesi-an Ijin Lokasi
Jumlah Ijin Lokasi X 100 %
67 67 100% 67%
Meningkatnya pendayaguna-an dan pengamanan aset daerah
Permohonan Ijin Lokasi
c % Penyele-saian Kasus Tanah Aset Pemkot
Jumlah kasus yang diselesaikan x 100 %
6 33 100% 67%
Jumlah kasus yang terdaftar
a Panjang jalan kondisi baik
93.40 93.87 100.43% 99.86%
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
b Jumlah jembatan dalam kondisi baik
94 90.32 100.1% 96%
Proporsi jumlah jembatan dalam kondisi baik
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan permukiman
c Kawasan yang masih terjadi genangan
Jumlah lokasi / titik genangan
120 26 100% 177%
d Jumlah pelanggan listrik
700,000 669.463 106% 98.81%
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
e Drainase berfungsi baik
93.80 92 100,86% 98%
Saluran drainase yang berfungsi baik pada ruas jalan kota
f Gedung yang layak (kondisi baik)
83 83 101.22% 98.81%
Prosentase jumlah gedung daerah dalam kondisi baik
198
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
g 85 84 103.7% 100%
Prosenta-se luas jalan kampung dan jembatan dalam kondisi baik
Jalan kampung dan jembatan dalam kondisi baik
h Prosentase drainase kawasan permukim-an dalam kondisi baik
Drainase kawasan permukiman dalam kondisi baik
85 84 103.7% 100%
a Penduduk berakses air minum
Jumlah pelanggan PDAM
93,000 99.307 93,7% 107% Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan air bersih
b Ketersedia-an tempat pemakam-an umum
Jumlah daya tampung tempat pemakaman umum
63,982 52250 63% 51%
a Persentase penangan-an sampah
Volume sampah yang ditangani
93.00 89.55 93% 88.55%
Volume produksi sampah
b Jumlah daya tampung TPS
62.70 75 97% 100%
Meningkatnya pengelolaan sampah di sumber sampah, TPS dan TPA
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
a Jumlah arus penum-pang angkutan umum
1,562,284 1,613,537 94% 95%
Jumlah arus penumpang angkutan umum yang masuk/keluar daerah (terminal bus)
Meningkatnya penerapan sistem manajemen transportasi sesuai standar transportasi kota
b Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Panjang Jalan Jumlah Kendaraan
4.80 3.9 100% 92%
c Ijin trayek Jumlah ijin trayek (angkot) yang dikeluarkan
2,236 2108 99.78% 91,33%
d Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah uji kir angkutan umum
0 0 100% 100%
199
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Jumlah terminal bis
Jumlah terminal bis
3 3 100% 100%
b Jumlah angkutan darat
300,463 354,195 98.43% 105%
Tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas dan penumpang
Jumlah angkutan darat (bermotor)
a Jumlah perda per tahun
- 11 16 55% 19% Meningkatnya jumlah produk hukum
b Jumlah Raperda yang disetujui legislatif tahun berjalan
Raperda tahun berjalan yang disetujui legislatif
11 20 55% 100%
c Jumlah perda yang dibatalkan
Jumlah perda yang dibatalkan
0 0 100% 100%
Jumlah perda yang dikirim ke pemerintah untuk dievaluasi
d Pelaksana-an konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemda dalam rangka penyusun-an perda
Jumlah konsultasi publik
1 1 100% 100%
e Ada/ tidak ada Perda
tidak ada tidak ada 0% 0%
Keberada-an Perda tentang Standar Pelayanan Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan
200
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
f
Jumlah keputusan KDH (yang bersangkutan dengan pengaturan) yang tdk dilaksanakan
0 0 100% 100%
keputusan KDH (yang bersang-kutan dengan pengaturan) yang tidak dilaksana-kan
Jumlah keputusan dalam 1 tahun
Penegakan Perda dan atau penyelesaian sengketa hukum
% Angka kriminalitas yang tertangani
Jumlah tindak kriminal tertangani dalam 1 tahun
100 36.85 100% 36.85%
a Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
3 11 14% 55%
b Jumlah pengambilan keputusan melalui voting
ada (2) 1 0% 0%
Meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan kebijakan publik
voting yang diadakan DPRD dalam sidang paripurna selama 1 tahun
Jumlah sidang paripurna dalam 1 tahun
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat
a Angka kriminalitas
Jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1 tahun x 100
2,455 3,549 87% 40%
b Aksi masy thd layanan publik
Jumlah demo dalam 1 tahun
167 104 80.7% 74%
c % Protes terselesaikan
Jumlah protes terselesaikan x 100
98.70 90 98.7% 90%
Jumlah protes
d Jumlah polisi pamong praja
214 171 88.43% 78%
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
201
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
e Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Jumlah Linmas 3,201 3,201 121% 105%
f Rasio Pos Sis kamling per jumlah desa /kelurahan
Jumlah pos siskamling
69.21/kel 3945 100% 100%
Jumlah desa/kelurahan
57 57
Meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM pada masyarakat
Jumlah kegiatan pembina-an politik daerah
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
3 2 150% 25%
a Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Jumlah tempat ibadah
513 491 103% 99%
b Meningkatnya kesejahte-raan modin, guru ngaji dan guru sekolah minggu
Bantuan insentif modin Bantuan insentif guru ngaji dan sekolah minggu
300
7,370
300
7500
100%
104%
Meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup antar umat beragama
c Fasilitasi kegiatan keagama-an
Pelaksanaan MTQ tingkat kecamatan dan tingkat kota
8 5 118% 91%
Safari Ramadhan 5 5 100%
Pengentasan kemiskinan
Angka kemiskinan
13.34 11 82.05% 96%
Persenta-se penduduk di bawah garis kemiskin-an
202
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULA INDIKATOR SASARAN
REALISA-SI
2009
REALI-SASI 2010
CAPAI-AN 2009
CAPAI-AN 2010
a Jumlah PMKS yg tertangani x 100%
100 99 100% 99%
% penangan-an penyan-dang masalah kesejahteraan sosial
Jumlah PMKS yg ada
b % PMKS yg mempero-leh bantuan sosial
Jumlah PMKS yg diberikan bantuan x 100%
100 9,16 100% 9,16%
Meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS
Jumlah PMKS yg seharusnya menerima bantuan
4. Perbandingan capaian per Misi dan Tujuan Tahun 2009 dengan Tahun 2010
Misi dan Tujuan Capaian Tahun
2009 Capaian Tahun
2010
1 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
94,06 % 95,36%
1 Meningkatkan Mutu Pendidikan 86,77 % 89,08 %
2 Memeratakan Kesempatan
Memperoleh Pendidikan
126,80 % 124,1%
3 Meningkatnya pengetahuan
masyarakat
68,63 % 79,45%
Capaian Misi Mewujudkan dan Mengembangkan Pendidikan
yang Berkualitas pada tahun 2010 adalah 95,36% (Sangat
Berhasil) dibandingkan capaian pada tahun 2009 yakni 94,06%
mengalami peningkatan sebesar 1,30%. Peningkatan tersebut
tercapai karena adanya peningkatan pada capaian tujuan
meningkatkan mutu pendidikan yang tercapai 89,08% dibanding
tahun 2009 yang tercapai 86,7% sehingga ada peningkatan 3,1%,
203
dan capaian tujuan meningkatnya pengetahuan masyarakat yang
tercapai 79,45% dibanding capaian tahun 2009 dengan capaian
68,3% sehingga ada peningkatan 11,15%.
Misi dan Tujuan Capaian Tahun
2009 Capaian Tahun
2010
2 MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
97 % 106%
1 Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana
kesehatan
103 % 105%
2 Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan lingkungan
91 % 107%
Misi Mewujudkan Peningkatan Kesehatan Masyarakat pada
Tahun 2010 tercapai 106% (Sangat Berhasil), dimana capaian ini
mengalami peningkatan sebesar 9% dari capaian tahun 2009 yang
tercapai 97%. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya
peningkatan pada capaian tujuan peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana kesehatan yang tercapai 105%
dibandingkan capaian tahun 2009 yaitu 103% sehingga mengalami
peningkatan 2%, serta tujuan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan lingkungan yang tercapai 107% dibandingkan
capaian tahun 2009 yaitu 91% sehingga ada peningkatan 16%.
204
Misi dan Tujuan Capaian Tahun
2009
Capaian Tahun
2010
3 MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
78 % 83%
1 Penataan dan pengendalian
ruang kota
100% 99%
2 Menyediakan rencana
pembangunan yang memadai
86% 75%
3 Meningkatnya kualitas
lingkungan hidup
48% 75%
Misi mewujudkan Penyelenggaraan Pembangunan Yang
Ramah Lingkungan pada tahun 2010 tercapai 83% (Berhasil),
mengalami peningkatan sebesar 5% dibandingkan capaian tahun
2009 yang tercapai 78%. Peningkatan ini tercapai dengan adanya
peningkatan yang cukup signifikan pada capaian tujuan
meningkatnya kualitas lingkungan hidup pada tahun 2010 yang
tercapai 75% dibandingkan capaian tahun 2009 yakni 48%
sehingga terjadi peningkatan sebesar 27%.
Misi dan Tujuan Capaian Tahun
2009 Capaian Tahun
2010
4 MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEREKONOMIAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH SEKITARNYA
87 % 95,5%
1 Peningkatan perekonomian
daerah
78 % 93,08%
2 Peningkatan usaha mikro, kecil,
menengah dan koperasi
96 % 97,92%
205
Misi Mewujudkan Pemerataan Perekonomian dan Pusat
Pertumbuhan Wilayah Sekitarnya pada tahun 2010 tercapai 95,5%
(Sangat Berhasil), mengalami peningkatan 8,5% dibandingkan
capaian tahun 2009 yang tercapai 87%. Peningkatan tersebut
dapat terwujud karena adanya peningkatan pencapaian tujuan
peningkatan perekonomian daerah pada tahun 2010 yang tercapai
93,08% atau mengalami peningkatan 15,08% dibandingkan
capaian tahun 2009 yakni 78%, serta tujuan peningkatan usaha
mikro, kecil, menengah dan koperasi yang pada tahun 2010
tercapai 97,92% atau mengalami peningkatan 1,92% dibandingkan
capaian tahun 2009 yakni 96%.
Misi dan Tujuan Capaian Tahun
2009 Capaian Tahun
2010
5 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN PARIWISATA YANG BERBUDAYA
88 % 94%
1 Mewujudkan dan
mengembangkan potensi
pariwisata
77 % 104%
2 Mengembangkan seni budaya 100 % 83%
Misi Mewujudkan dan Mengembangkan Pariwisata yang
Berbudaya pada tahun 2010 tercapai 94% (Sangat Berhasil),
mengalami peningkatan 6% dibandingkan capaian tahun 2009
yang tercapai 88%. Peningkatan ini dikarenakan adanya
peningkatan pada pencapaian tujuan mewujudkan dan
mengembangkan potensi pariwisata yang tercapai 104% atau
meningkat 27% dibandingkan capaian tahun 2009 yang tercapai
77%, meskipun terjadi penurunan pada tujuan mengembangkan
seni budaya pada tahun 2010 yang tercapai 83% atau terjadi
penurunan 17% dibandingkan tahun 2009 yang tercapai 100%.
206
Misi dan Tujuan Capaian
Tahun 2009
Capaian
Tahun 2010
6 MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
87% 88%
1 Mewujudkan
penyelenggaraan
pemerintahan
89 % 88%
2 Meningkatkan pengawasan
penyelenggaraan
pemerintahan
100 % 100 %
3 Meningkatkan pengelolaan
aset-aset milik daerah
41 % 76%
4 Meningkatnya ketersediaan
fasilitas umum
102 % 108,55%
5 Peningkatan pelayanan dasar
masyarakat
86 % 87%
6 Pengembangan sarana
transportasi
82 % 98%
7 Meningkatnya ketentraman
dan ketertiban masyarakat
76 % 70%
8 Meningkatkan Kerukunan dan
Kemantapan kehidupan
beragama
110 % 98%
9 Kesejahteraan Masyarakat 94 % 68,05%
Misi Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima pada tahun
2010 tercapai 88% (Sangat Berhasil) atau mengalami peningkatan
1% dibandingkan tahun 2009 yang tercapai 87%. Peningkatan
tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada beberapa tujuan,
yakni tujuan meningkatkan pengelolaan aset-aset milik daerah
pada tahun 2010 tercapai 76% atau meningkat 35% dibandingkan
207
capaian tahun 2009 yang tercapai 41%. Tujuan meningkatnya
ketersediaan fasilitas umum pada tahun 2010 tercapai 108,55%
atau meningkat 6,55% dibandingkan tahun 2009 yang tercapai
102%. Tujuan peningkatan pelayanan dasar masyarakat pada
tahun 2010 tercapai 87% atau meningkat 1% dibandingkan tahun
2009 yang tercapai 86%. Serta tujuan pengembangan sarana
transportasi pada tahun 2010 tercapai 98% atau meningkat 16%
dibandingkan capaian tahun 2009 yakni 82%.
Berdasarkan hasil perbandingan capaian tiap-tiap Misi pada tahun
2009 dan 2010, yang dihitung dari rata-rata capaian kinerja tiap-
tiap tujuan dapat digambarkan sebagai berikut :
Misi Capaian
Tahun 2009 Capaian
Tahun 2010
1 MEWUJUDKAN DAN MENGEMBANGKAN
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
94,06 % 95,36%
2 MEWUJUDKAN PENINGKATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
97 % 106%
3 MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN YANG RAMAH
LINGKUNGAN
78 % 83%
4 MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEREKONOMIAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
SEKITARNYA
87 % 95,5%
208
5 MEWUJUDKAN DAN
MENGEMBANGKAN PARIWISATA YANG BERBUDAYA
88 % 94%
6 MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
87% 88%
94,06%
95,36% 97%
106%
78%
83% 87%
93,77%
88%
94%
87%88%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
MISI 1 MISI 2 MISI 3 MISI 4 MISI 5 MISI 6
Capaian Tahun 2009Capaian Tahun 2010
Perbandingan capaian per Misi dan Tujuan Tahun 2009 dengan Tahun 2010
209
5. Perbandingan Capaian Prestasi yang Diperoleh Pemerintah
Kota Malang Tahun 2009 dengan Tahun 2010
REKAP PRESTASI KOTA MALANG TAHUN 2009 DAN 2010
TINGKAT
NO. JENIS PRESTASI JATIM NASIONAL INTERNASIONAL
TOTAL
2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010
1. PRESTASI UMUM 73 19 27 16 2 4 102 39
2. PRESTASI AKADEMIK 115 83 63 67 3 2 181 152
3. PRESTASI OLAHRAGA 16 222 23 74 0 5 39 301
JUMLAH 204 324 113 157 5 11 322 492
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perolehan total
prestasi yang diterima Pemerintah Kota Malang pada tahun 2010
yaitu sebanyak 492 prestasi mengalami peningkatan 170 prestasi,
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang tercapai
322 prestasi. Prestasi tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010
sebanyak 324 prestasi mengalami peningkatan 120 prestasi
dibandingkan perolehan pada tahun 2009 sebanyak 204 prestasi.
Sedangkan tingkat nasional pada tahun 2010 sebanyak 157
prestasi mengalami peningkatan 44 prestasi dibandingkan tahun
2009 sebanyak 113 prestasi. Kemudian tingkat internasional pada
tahun 2010 sebanyak 11 prestasi mengalami peningkatan 6
prestasi dibandingkan tahun 2009 sebanyak 5 prestasi.
210
D. Akuntabilitas Keuangan
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Malang Tahun 2010 yang tertuang dalam Peraturan
Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2010 dan Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2010, pagu dan realisasi pelaksanaan anggaran Kota
Malang adalah sebagai berikut.
Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Penerimaan yang Sah,
ditargetkan sebesar Rp. 971.739.444.973,79 dengan realisasi sebesar
Rp. 988.299.854.920,78 atau 101,70%.
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi
Pendapatan Daerah tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010 (dalam Rp)
NO URAIAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
(%)
1 Pendapatan Asli
Daerah
104.802.485.741,16 113.502.021.204,78 108,30
2 Dana Perimbangan 619.766.742.240,63 626.023.144.999,00 101,01
3 Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
247.170.216.992,00 248.774.688.717,00 100,65
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
971.739.444.973,79 988.299.854.920,78
101,70
211
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari Hasil Pajak Daerah,
Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
ditargetkan sebesar Rp. 104.802.485.741,16 dengan realisasi
sebesar Rp. 113.502.021.204,78 atau 108,30 %.
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi
Pendapatan Asli Daerah tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010
(dalam Rp)
NO URAIAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
(%)
1 Hasil Pajak Daerah 56.142.003.282,90 60.151.082.871,20 107,14
2 Hasil Retribusi Daerah 26.019.619.499,00 27.552.779.004,00 105,89
3 Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
11.706.439.124,26 13.255.093.254,18 113,23
4 Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah
10.934.423.835,00 12.543.066.075,40 114,71
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
104.802.485.741,16 113.502.021.204,78 108,30
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus
ditargetkan sebesar Rp. 619.766.742.240,63 dengan realisasi
sebesar Rp. 626.023.144.999,00 atau 101,01%.
212
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi
Dana Perimbangan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2010
(dalam Rp)
NO URAIAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
(%)
1 Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
117.378.955.240,63 123.635.357.999,00 105,33
2 Dana Alokasi Umum 494.910.987.000,00 494.910.987.000,00 100,00
3 Dana Alokasi Khusus 7.476.800.000,00 7.476.800.000,00 100,00
Jumlah Dana Perimbangan
619.766.742.240,63 626.023.144.999,00 101,01
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang terdiri dari
Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus serta Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya ditargetkan sebesar
Rp. 247.170.216.992,00 dengan realisasi sebesar
Rp. 248.774.688.717,00 atau 100,65%.
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tahun 2010 dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
213
Tabel 6
Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tahun 2010
NO URAIAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
(%)
1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 -
2 Dana Darurat 0,00 0,00 -
3 Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
lainnya
81.888.570.317,00 89.300.667.042,00 109,05
4 Dana Penyesuaian
dan Otonomi Khusus
125.740.256.675,00 124.407.431.675,00 98,94
5 Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
lainnya
39.541.390.000,00 35.066.590.000,00 88,68
Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
247.170.216.992,00 248.774.688.717,00 100,65
Belanja Daerah Tahun 2010 ditargetkan sebesar Rp
1.018.990.676.790,37 dengan realisasi sebesar Rp 967.979.400.715,59 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung ditargetkan sebesar Rp 614.252.789.297,37 dengan realisasi sebesar Rp 593.999.817.320,46 dan Belanja Langsung sebesar 404.737.887.493,00 dengan realisasi sebesar Rp 373.979.583.395,13 sehingga ada penghematan sebesar Rp. 51.011.276.074,78.
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi Belanja Daerah tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
214
Tabel 7 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2010
NO URAIAN TARGET REALISASI PENCAPAIAN
(%)
1 Belanja Tidak Langsung
614.252.789.297,37 593.999.817.320,46 96,70
1.1 Belanja Pegawai 500.730.670.121,23 490.526.901.322,00 97,96
1.2 Belanja Bunga 2.196.448.962,78 2.196.448.962,78 100,00
1.3 Belanja Subsidi 0 0 -
1.4 Belanja Hibah 82.742.250.000,00 82.510.449.000,00 99,72
1.5 Belanja Bantuan
Sosial 17.892.780.000,00 8.475.793.500,00
47,37
1.6 Belanja Bagi Hasil
kepada
Provinsi/Kabupaten/
Kota dan
Pemerintahan Desa
100.000.000,00 64.402.800,00 64,40
1.7 Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/
Kota dan
Pemerintahan Desa
0 0 -
1.8 Belanja Tidak
Terduga
10.590.640.213,36 10.225.821.735,68 96,56
2 Belanja Langsung 404.737.887.493,00 373.979.583.395,13 92,40
JUMLAH BELANJA DAERAH
1.018.990.676.790,37
967.979.400.715,59 94,99
Dalam mengukur penilaian kinerja capaian keuangan, dalam
Laporan ini dilakukan pengukuran kinerja keuangan terhadap
Belanja Langsung yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
215
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, merupakan Anggaran yang
digunakan secara langsung untuk kegiatan pembangunan.
Pada tahun Anggaran 2010 pencapaian Visi Kota Malang yang
dijabarkan melalui Misi-Misi Kota didukung dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan Belanja Langsung
sejumlah Rp. 404.737.887.493,00 dengan realisasi belanja
langsung sejumlah Rp. 373.979.583.395,13, dengan rincian
Anggaran Belanja langsung per satuan Misi adalah sebagai
berikut :
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas, yang diwujudkan melalui 3 tujuan dan 4 Sasaran dengan didukung Anggaran sebesar Rp. 71.846.184.211,00 dan realisasi sebesar Rp. 63.180.719.885,00
MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat, diwujudkan melalui 2 tujuan dan 8 Sasaran dengan didukung Anggaran sebesar Rp. 27.736.713.128,00 dan realisasi sebesar Rp. 26.707.615.918,13
MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang ramah lingkungan, yang diwujudkan melalui 3 tujuan dan 4 Sasaran dengan didukung Anggaran sebesar Rp. 14.815.856.228,00 dan realisasi sebesar Rp. 13.780.532.699,00
MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya, yang diwujudkan melalui 2 tujuan dan 3 Sasaran dengan didukung Anggaran sebesar Rp. 14.045.308.376,00 dan realisasi sebesar Rp. 13.104.983.595,00
216
MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya, yang diwujudkan melalui 2 tujuan dan 4 Sasaran dengan didukung Anggaran sebesar Rp. 1.959.201.000,00 dan realisasi sebesar Rp. 1.869.533.250,00
MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima, yang
diwujudkan melalui 9 tujuan dan 27 Sasaran dengan
didukung Anggaran sebesar Rp. 274.395.462.750,00
dan realisasi sebesar Rp. 255.395.808.048,00
Dalam mengukur akuntabilitas keuangan dilakukan evaluasi
lanjutan terhadap kinerja kegiatan dalam bentuk rasio ekonomi,
rasio efisiensi dan rasio efektifitas yang dirumuskan sebagai
berikut:
1. Rasio Ekonomi, merupakan nilai perbandingan antara realisasi
anggaran belanja dibandingkan dengan Rencana anggaran
belanja, dengan formula sebagai berikut.
Realisasi Anggaran Belanja
Rasio Ekonomi
= Rencana Anggaran
Belanja
X 100%
Selanjutnya untuk keperluan penetapan kesimpulan atas variasi
rasio ekonomi, maka ditentukan peringkat (scorring) sebagai
berikut.
Rasio Ekonomi Skor Kesimpulan
< 90 % 90 % - 94,99% 95% - 100 %
100% - 105 % > 105 %
5 4 3 2 1
Sangat Ekonomis Ekonomis
Cukup Ekonomis Kurang Ekonomis Tidak Ekonomis
217
2. Rasio Efisiensi, merupakan perbandingan antara rasio ekonomi
dibandingkan dengan capaian kinerja keluaran, dengan formula
sebagai berikut.
Rasio Ekonomi Rasio Efisiensi
= Capaian Kinerja
keluaran
X 100%
Selanjutnya untuk keperluan pengambilan kesimpulan dari
berbagai variasi rasio efisiensi yang diperoleh, kemudian
ditetapkan peringkat nilai sebagai berikut.
Rasio Efisiensi Skor Kesimpulan
≤ 96 % 96 % - 100%
101% - 105 % ≥ 105 %
4 3 2 1
Efisien Cukup Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien
3. Rasio Efektifitas, merupakan nilai perbandingan antara capaian
kinerja output dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran,
dengan formula sebagai berikut.
Capaian kinerja
output Rasio Efektifitas
= Capaian kinerja
sasaran
X 100%
218
Selanjutnya guna penetapan efektifitas sesuai nilai rasio yang
diperoleh, ditetapkan peringkat nilai rasio sebagai berikut.
Rasio Efektivitas Skor Kesimpulan
> 100 % 95% - 100 %
90% - 94,99 % < 90 %
4 3 2 1
Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif
Capaian Rasio ekonomi, efisiensi dan efektifitas tahun 2010
adalah sebagai berikut :
Misi 1 Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-NOMIS
EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkatnya mutu tenaga kependidikan 87,44%
Peningkatan mutu tenaga kependidikan 93%
12.964.051.000 9.253.201.000 71% 77% 106,36%
Meningkatnya mutu manajemen pendidikan 96%
Peningkatan mutu manajemen pendidikan 99%
525.000.000 488.210.000 93% 94% 103,13%
Meningkatnya Pemerataan akses pendidikan 129%
Pemerataan akses dan fasilitas pendidikan 103%
52.945.436.611 48.278.560.395 91% 89% 79,84%
Peningkatan pendidikan luar sekolah (PLS) 99,92%
Peningkatan pendidikan luar sekolah (PLS) 102%
4.060.131.000 3.850.330.250 95% 93% 102%
Meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan 79%
Peningkatan akses masyarakat ke perpustakaan 94%
1.291.007.400 1.250.808.240 97% 103% 118,99%
Meningkatnya pengelolaan kearsipan 100%
Pengelolaan dan pelestarian arsip daerah 90%
60.558.200 59.610.000 98% 108,89% 90%
98,56% 96,83% 71.846.184.211 63.180.719.885 87,94% 89,5% 98,24%
219
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan Misi 1
Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas,
dimana klasifikasi rasio ekonomi rata-rata senilai 87,94% dalam
kategori Sangat Ekonomis, rasio efisiensi rata-rata senilai 89,5%
dalam kategori Efisien dan rasio efektivitas rata-rata senilai 98,24%
dalam kategori Cukup Efektif.
Misi 2 Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-NOMIS
EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana kesehatan 113%
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana kesehatan 100%
21.262.625.328 20.411.084.595,96 96% 96% 88,5%
Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin 100%
Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat 100%
3.578.398.900 3.462.619.652,17 97% 97% 100%
Meningkatnya kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan 92%
Peningkatan kualitas kesehatan bayi dan ibu melahirkan 98%
135.989.500 123.245.200,00 90,63% 92% 106,52%
Meningkatnya kualitas peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 169%
Peningkatan perilaku hidup sehat 100%
2.064.168.200 2.047.535.230, 99,19% 99% 59,17%
Menurunnya angka kesakitan terutama potensial wabah 100%
Peningkatan pencegahan dan pemberantas-an penyakit 100%
489.634.200 475.021.390 97,02% 97% 100%
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan 106%
Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan 98%
205.897.000 188.109.850 91,36% 93% 92,45%
113% 99% 27.736.713.128 26.707.615.918,13 96,29% 97,26% 87,62%
220
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam melaksanakan Misi
2 Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat, dimana
klasifikasi rasio ekonomi rata-rata senilai 96,29% dalam kategori
Cukup Ekonomis, rasio efisiensi rata-rata senilai 97,26% dalam
kategori Cukup Efisien dan rasio efektivitas rata-rata senilai 87,62%
dalam kategori Tidak Efektif.
Misi 3 Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang ramah lingkungan
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-
NOMIS EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkatnya penataan dan pengendalian tata ruang, serta perencanaan pembangunan 99%
Peningkatan perencanaan, penataan dan pengendalian tata ruang 92%
1.980.000.000
1.883.951.200
95%
103%
92,9%
Meningkatnya hasil kajian yang berkualitas 56%
Perencanaan pembangunan berbasis IPTEK 95%
5.761.247.928 5.163.140.154, 90%
94%
169,6%
Meningkatnya perencanaan pembangunan berbasis masyarakat 100%
Perencanaan pembangunan berbasis masyarakat 97%
476.779.000 435.751.700
91%
94%
97%
Meningkatnya kualitas air, tanah dan udara 75%
Peningkatan kualitas air, tanah dan udara 93%
6.597.829.300 6.297.689.645 95%
103%
124%
82,5% 94,25% 14.815.856.228 13.780.532.699 93% 98,67% 114%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan Misi 3
Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang ramah
lingkungan dimana klasifikasi rasio ekonomi rata-rata senilai 93%
dalam kategori Ekonomis, rasio efisiensi rata-rata senilai 98,67%
dalam kategori Efisien dan rasio efektivitas rata-rata senilai 114%
dalam kategori Efektif.
221
Misi 4 Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-NOMIS
EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkatnya investasi 63,09%
Peningkatan investasi 100%
200.000.000 198.989.500 99% 100% 158,35%
Meningkatnya perekonomian daerah dan sekitarnya 123%
Peningkatan perekonomian daerah dan sekitarnya 100%
8.333.661.076 7.950.116.070 95% 95% 81,2%
Meningkatnya kemandirian koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) 98%
Peningkatan kemandirian koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) 97,92%
5.511.647.300 4.955.878.025 90% 91% 100,46%
94,69% 99,31% 14.045.308.376 13.104.983.595 93,31% 93,96% 104,87%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan Misi 4
Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat pertumbuhan
wilayah sekitarnya, dimana klasifikasi rasio ekonomi rata-rata
senilai 93,31% dalam kategori Ekonomis, rasio efisiensi rata-rata
senilai 93,96% dalam kategori Efisien dan rasio efektivitas rata-rata
senilai 104,87% dalam kategori Efektif.
Misi 5 Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-NOMIS
EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkat dan berkembangnya obyek wisata 108,5%
Peningkatan dan mengembangkan obyek wisata 99%
200.000.000
197.400.000 98,70% 100,00% 91,24%
Meningkatnya nilai jual potensi pariwisata daerah 95,23%
Peningkatan nilai jual potensi pariwisata daerah 93%
721.026.000 675.989.000 93,75% 100,35% 97,66%
Meningkatkan seni budaya Malangan 66,10%
Peningkatan seni budaya Malangan 96%
1.038.175.000 996.144.250 95,95% 100,26% 145%
89,94% 96% 1.959.201.000 1.869.533.250 95,42% 99,4% 106,74%
222
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan Misi 5
Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya
dimana klasifikasi rasio ekonomi rata-rata senilai 95,42% dalam
kategori Cukup Ekonomis, rasio efisiensi rata-rata senilai 99,4%
dalam kategori Cukup Efisien dan rasio efektivitas rata-rata senilai
111,4% dalam kategori Efektif.
Misi 6 Mewujudkan pelayanan publik yang prima
SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI EKO-NOMIS
EFISI-ENSI
EFEKTI-FITAS
Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian 88,43%
Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian 98%
19.772.109.467,79 19.205.422.775, 97,13% 99,43% 110,8%
Meningkatnya kesempatan dan kualitas tenaga kerja 88%
Peningkatan kesempatan kerja 100%
2.136.354.100 2.070.547.300, 96,92% 97,18% 113,64%
Meningkatnya kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan daerah lain guna meningkatkan kualitas penyelenggara-an pemerintahan di Kota Malang. 19,33%
Peningkatan kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan pemerintah provinsi maupun dengan daerah lain 82%
1.758.673.000 1.218.785.472, 69,30% 84,12% 424,2%
Meningkatnya kualitas dan jangkauan informasi komunikasi 74%
Peningkatan jangkauan informasi dan kualitas jaringan informasi 100%
2.583.753.500 2.542.196.790 98,39% 98,63% 135%
Meningkatnya pelayanan kependudukan 94%
Penataan Administrasi Kependuduk-an 100%
588.599.500 582.571.065 98,98% 99,23% 106,4%
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah 107%
Penataan keuangan daerah 100%
18.463.762.700 16.994.442.197 92,04% 92,33% 93,46%
223
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan kepada masyarakat 137%
Peningkatan kualitas pelayanan perijinan dan non perijinan kepada masyarakat 99%
3.893.388.800 3.880.112.700 99,66% 100,36% 72,26%
Meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan 78%
Peningkatan partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan 100%
950.000.000 941.619.650 99,12% 99,37% 128,21%
Meningkatnya partisipasi organisasi masyarakat 98%
Peningkatan organisasi kemasyara-katan 96%
506.529.000 492.140.900 97,16% 101,21% 97,96%
Meningkatnya kualitas Keluarga Berencana dan kesejahteraan keluarga 97,70%
Peningkatan kualitas Keluarga Berencana dan kesejahteraan keluarga 100%
770.000.000 765.168.185 99,37% 99,68% 102,4%
Meningkatnya pembinaan keolahragaan 106,99%
Pembinaan keolahragaan 99%
1.818.598.000 1.642.176.400 90,30% 91,42% 92,53%
Penataan organisasi perangkat daerah dan ketatalaksanaan 100%
Penataan organisasi dan ketatalaksana-an organisasi perangkat daerah 99%
73.943.814.760 66.948.104.398 90,54% 91,09% 99%
Meningkatnya kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah daerah 100%
Peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah daerah 95%
10.438.229.500 9.838.556.466 94,26% 99,09% 95%
Meningkatnya pendayagunaan dan pengamanan aset daerah 76,33%
Peningkatan pendayagu-naan dan pengamanan aset daerah 91%
1.466.300.000 1.452.618.700 99,07% 108,34% 119,2%
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota, serta lingkungan perumahan dan permukiman 108,56%
Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kota 101%
93.021.941.032,21 89.357.542.300 96,06% 95,51% 93%
224
Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan permukiman serta penyediaan air bersih 79%
Penyediaan air bersih 96%
3.975.480.000,00 3.887.869.200 97,80% 102,26% 121,52%
Meningkatnya pengelolaan sampah di sumber sampah, TPS dan TPA 94,28%
Peningkatan pengelolaan sampah di sumber sampah, TPS dan TPA 100%
12.217.508.350 11.495.671.700 94,09% 94,52% 106,07%
Meningkatnya penerapan sistem manajemen transportasi sesuai standar transportasi kota 94,58%
Peningkatan pengaturan dan pengendalian sistem manajemen transportasi sesuai tataran transportasi kota 98%
549.215.000 516.029.000 93,96% 95,90% 103,62%
Tercukupinya sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas dan penumpang 102,5%
Penyediaan sarana dan prasarana kenyamanan lalu lintas dan penumpang 99%
676.897.500 596.218.000 88,08% 88,62% 96,59%
Meningkatnya jumlah produk hukum 69,83%
Peningkatan jumlah produk hukum 74%
2.400.000.000 1.931.234.250 80,47% 109,07% 105,97%
Penegakan Perda dan atau penyelesaian sengketa hukum 36,85%
Penegakan Perda melalui Sidang Yustisi dan penyelesaian sengketa hukum 98%
1.800.540.500 1.604.298.350 89,10% 90,56% 265,94%
Meningkatnya fungsi legislasi dalam perumusan kebijakan publik 77,50%
Peningkatan fungsi legislasi dalam perumusan kebijakan publik 96%
12.407.986.540 9.357.360.350, 75,41% 78,53% 123,87%
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat 81,17%
Peningkatan peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban masyarakat 100%
785.864.000 780.977.000 99,38% 99,38% 123,2%
225
Meningkatnya pembinaan dan kerukunan hidup antar umat beragama 98%
Pembinaan dan kerukunan hidup antar umat beragama 100%
5.012.915.000 4.981.449.800 99,37% 99,40% 102%
Pengentasan kemiskinan 96%
Pengentasan kemiskinan 100%
944.704.000, 940.092.500 99,51% 99,67% 104,2%
Meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS 54,08%
Peningkatan pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS 100%
496.571.500 438.811.300 88,37% 88,37% 184,9%
Peningkatan pelayanan bagi korban bencana alam dan sosial 99%
1.015.727.000 933.791.300 91,93% 92,86% 183,86%
86,81% 93,33% 274.395.462.750 255.395.808.048 93,08% 99,73% 107,51%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan Misi 6
Mewujudkan pelayanan publik yang prima, dimana klasifikasi rasio
ekonomi rata-rata senilai 93,08% dalam kategori Ekonomis, rasio
efisiensi rata-rata senilai 99,73% dalam kategori Cukup Efisien dan
rasio efektivitas rata-rata senilai 107,51% dalam kategori Efektif. Berdasarkan akuntabilitas keuangan misi satu sampai
dengan misi enam serta evaluasi kinerja yang berdasarkan aspek
keuangan dan aspek kinerja, maka hasil evaluasi adalah sebagai
berikut :
1. Rasio ekonomi pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
ekonomi kinerja Pemerintah Kota Malang rata-rata senilai
93,17%, berada pada kategori Ekonomis.
2. Rasio efisiensi pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
efisiensi kinerja Pemerintah Kota Malang rata-rata senilai
96,42%, berada pada kategori Cukup Efisien.
226
3. Rasio efektifitas pada tahun 2010, dimana klasifikasi rasio
efektifitas kinerja Pemerintah Kota Malang senilai 103,16%,
berada pada kategori Efektif. E. Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah
1. Misi 1 Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang
berkualitas
a. Pada sasaran meningkatnya mutu manajemen kependidikan
masih terdapat hambatan pada pencapaian indikator sasaran
angka pendidikan yang ditamatkan, dimana masih adanya
siswa sekolah yang tidak lulus dalam ujian nasional, sehingga
capaian cukup rendah. Adapun langkah strategis yang diambil
untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
meningkatkan efektifitas belajar mengajar dengan harapan
pada tahun berikutnya jumlah kelulusan siswa lebih tinggi/baik.
b. Sasaran meningkatnya akses masyarakat ke perpustakaan
dengan capaian 68,02% yang belum mencapai kategori
berhasil, dikarenakan indikator meningkatnya jumlah
perpustakaan di setiap kelurahan (sudut baca) hanya tercapai 5
unit (16,13%) dari target. Adapun langkah strategis yang
dilaksanakan adalah meningkatkan pembinaan terhadap
kelompok masyarakat di kelurahan-kelurahan untuk
mengembangkan minat baca dan pembentukan kelompok-
kelompok baca serta meningkatkan jumlah perpustakaan di
kelurahan.
2. Misi 2 Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat
Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dengan
indikator persentase rumah tinggal bersanitasi yang masih tercapai
51% yang termasuk kategori kurang berhasil, hal ini diakibatkan
227
makin tingginya populasi penduduk yang berdampak pada
pembangunan rumah tinggal dan berkurangnya lahan untuk
sanitasi. Adapun langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan mengoptimalkan kerja tim verifikasi/pertimbangan
ijin pendirian bangunan, agar masyarakat yang mengajukan ijin
pendirian bangunan untuk melengkapi fasilitas sanitasi dalam
gambar rencana bangunan.
3. Misi 3 Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang
ramah lingkungan
a. Sasaran meningkatnya hasil kajian yang berkualitas dengan
capaian 56% termasuk kategori cukup berhasil, hal tersebut
dikarenakan indikator kinerja studi kelayakan ekonomi dan studi
kelayakan pemerintahan umum tercapai 0%, dalam arti tidak
terlaksananya studi kelayakan dimaksud pada tahun 2010.
Adapun solusi yang akan ditempuh adalah akan dilakukannya
kajian atau studi kelayakan tersebut pada tahun berikutnya.
b. Sasaran meningkatnya kualitas air, tanah dan udara dengan
capaian 75% dengan indikator rasio ruang terbuka hijau per
satuan luas wilayah ber HPL/HGB tercapai 18,09%. Hal ini
berarti luas wilayah ruang terbuka hijau belum memenuhi
harapan sesuai yang ditargetkan, dikarenakan memprioritaskan
pemenuhan sarana prasarana wilayah kota. Adapun langkah
strategis untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggiatkan/mengoptimalkan program/kegiatan penanaman
sejuta pohon di lingkungan permukiman penduduk di setiap
kelurahan.
228
4. Misi 4 Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat
pertumbuhan wilayah sekitarnya
Sasaran meningkatnya investasi dengan capaian 64% (kategori
cukup berhasil) diakibatkan indikator kinerja jumlah investor
berskala nasional (PMDN/PMA) dengan target 2 investor tidak
tercapai (0%). Hal ini berarti pada tahun 2010 belum ada investor
berskala nasional yang menanamkan investasinya di Kota Malang.
Adapun langkah strategis yang akan diambil untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah dengan meningkatkan kondisi
keamanan yang lebih kondusif dan meningkatkan SDM di bidang
pelayanan serta peninjauan kebijakan terkait investasi agar
terwujud pelayanan yang prima dan pelaksanaan investasi yang
lebih mudah.
5. Misi 5 Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya
Sasaran meningkatkan seni budaya Malangan dengan indikator
jumlah grup kesenian yang masih tercapai 66% (dengan kategori
cukup berhasil), hal ini diakibatkan kurangnya minat generasi muda
dan masyarakat dalam mengembangkan budaya Malangan dan
kurangnya promosi dan fasilitasi pementasan seni budaya
Malangan. Adapun langkah strategis untuk mengatasi hambatan ini
adalah dengan meningkatkan pemberian pembinaan dan motivasi
kepada generasi muda dan masyarakat agar lebih mengenal dan
mencintai seni budaya Malangan.
6. Misi 6 Mewujudkan pelayanan publik yang prima
a. Sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dan perempuan
dalam pembangunan masih belum mencapai kategori berhasil
karena indikator KDRT yang masih cukup tinggi yaitu 63 kasus.
Langkah strategis untuk mengatasi hambatan ini adalah dengan
229
mengoptimalkan program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dengan pelaksanaan kegiatan
fasilitasi pelayanan terpadu perlindungan anak dan perempuan
di Kota Malang, serta mengoptimalkan Program peningkatan
upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda.
b. Sasaran meningkatnya pendidikan politik, hukum, dan HAM
pada masyarakat yang masih tercapai 25% diakibatkan indikator
jumlah pembinaan politik masih terealisasi 2 kegiatan dari 8
kegiatan. Langkah strategis yang akan diambil untuk mengatasi
hal tersebut adalah dilakukan pengoptimalan program
pendidikan politik masyarakat.
c. Sasaran meningkatnya pembinaan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS dengan indikator PMKS
yang memperoleh bantuan sosial masih terealisasi 8,9%
diakibatkan makin bertambahnya jumlah PMKS di wilayah Kota
Malang, sedangkan pembinaan dan bantuan untuk pelaksanaan
program/kegiatan tersebut belum sesuai kebutuhan. Adapun
langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
mengoptimalkan program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial melalui kegiatan pemulangan atau
pengiriman PMKS ke panti-panti sosial di wilayah Jatim.
230
BAB IV
PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kota Malang berkaitan
dengan penyelengaraan pemerintahan pada tahun 2010 sebagai bahan
pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun kedepannya. Dari hasil
evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Malang dapat disimpulkan
bahwa sasaran - sasaran pada tiap - tiap Misi yang ditetapkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dikategorikan berhasil
dicapai karena nilai capaiannya diatas standar penilaian skala ordinal
sebagai komitmen kinerja.
Berdasarkan uraian capaian kinerja sasaran yang merupakan
capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau indikator
sasaran dalam RPJMD Kota Malang Tahun 2009-2013, yang merupakan
capaian sasaran pada setiap Misi dalam mencapai Visi Kota Malang,
dapat diuraikan sebagai berikut :
MISI 1 : Mewujudkan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas tercapai 95,36%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil;
MISI 2 : Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat, tercapai 106%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil;
MISI 3 : Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang ramah lingkungan tercapai 83%, dengan parameter penilaian Berhasil;
MISI 4 : Mewujudkan pemerataan perekonomian dan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya tercapai 95,5%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil;
MISI 5 : Mewujudkan dan mengembangkan pariwisata yang berbudaya tercapai 94%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil;
231
MISI 6 : Mewujudkan pelayanan publik yang prima tercapai 88%, dengan parameter penilaian Sangat Berhasil.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Malang yang menggambarkan capaian kinerja tiap-tiap Misi pada tahun 2010 dalam mendukung pencapaian Visi Kota Malang.
Top Related